Anda di halaman 1dari 4

Undang-undang nomor 36 tahun 2014 tentang tenaga kesehatan

Undang-undang nomor 36 tenaga kesehatan asisten fasilitas upaya sertifikasi

• Umum
a. Tenaga kesehatan No. 1
b. Asisten fasilitas No. 2
c. Upaya kesehatan No. 3
d. Kompetensi No. 4
e. Registrasi No. 9
f. Penerima pelayanan pemerintah No. 18
• Khusus sertifikat kompetensi surat tanda profesi registrasi standar prosedur operasional
a. Sertifikat profesi No. 8
b. Sertifikat kompetensi No.7
c. Surat tanda registrasi No. 10
• Universitas
a. Standar prosedur operasional No. 14

1. Pasal 36 dan 37 : Konsil ~ fungsi dari konsil tenaga kesehatan


2. Pasal 1 ( kurung umum dan khusus)
3. Pasal 2 (tanggung jawab pemerintah pusat dan daerah terhadap pelayanan tenaga
kesehatan)
4. Pasal 10 kewenangan asisten tenaga kesehatan
5. Pasal 15 kebutuhan
6. Pasal 18 kompetensi pendidikan kesehatan berdasarkan pendidikan tinggi
7. Pasal 20 kaitan pendidikan dengan kesehatan
8. Pasal 21 kompetensi tenaga kesehatan
9. Pasal 23 kebutuhan SDM tenaga kesehatan
10. Pasal 26 tugas dan wewenang tenaga kesehatan
11. Pasal 31 pelatihan tenaga kesehatan berdasarkan
12. Pasal 49
13. Pasal 50
14. Pasal 57
15. Pasal 58
Dibaca aja yang ini buat ppt pasal yang banyak

Bab 1

Pasal 1 : Tenaga Kesehatan

Pasal 3 : Uu 36 bertujuan untuk

Bab 2

Pasal 10 : siapa asisten tenaga kesehatan

Pasal 11. No. 11 : tenaga kesehatan yg berhubungn dg tkv

Pasal 15 : kebutuhan tenaga kesehatan

Pasal 18 : kompetensi pendidikan tenaga kesehatan perguruan tinggi

Pasal 20 : kaitan pendidikan degan mutu pelayanan

Pasal 21 : kompetensi tenaga kesehatan yang dibutuhkan

Pasal 23 :

Pasal 26 : tugas dan wewenang tenaga kesehatan

Pasal 30 : karir tenaga kesehatan

Pasal 31 : pelatihan tenaga kesehatan yg diadakan pemerintah

Pasal 36 : tugas konsil

Pasal 37 : fungsi konsil

Pasal 44 : STR tenaga kesehatan

Pasal 49 : disiplinterhadap tenaga kesehatan

Pasal 50 : peran organisasi profesi

Pasal 57

Pasal 58

Ingetin :

Uu no 29 th 2004 tentang praktek Kedokteran

UU no 36 th 2009 tentng Kesehatan

UU no 44 th 2009 tentang Rumah sakit

UU no 36 th 2014 tentang Tenaga kesehatan


UNDANG.UNDANG REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 36 TAHUN 2014

TENTANG

TENAGA KESEHATAN

BAB 1 :

Pasal 1

1. Tenaga Kesehatan adalah setiap orang yang Mengabdikan diri dalam bidang
kesehatan serta Memiliki pengetahuan dan/atau keterampilan melalui Pendidikan di
bidang kesehatan yang untuk jenis Tertentu memerlukan kewenangan untuk
melakukan Upaya kesehatan.
2. Asisten Tenaga Kesehatan adalah setiap orang yang Mengabdikan diri dalam bidang
kesehatan serta Memiliki pengetahuan dan/atau keterampilan melalui Pendidikan
bidang kesehatan di bawah jenjang Diploma Tiga
3. Fasilitas Pelayanan Kesehatan adalah suatu alat Dan/atau tempat yang digunakan
untuk Menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik Promotif, preventif,
kuratif, maupun rehabilitatif yang Dilakukan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah,
Dan/atau masyarakat.
4. Upaya Kesehatan adalah setiap kegiatan dan/atau Serangkaian kegiatan yang
dilakukan secara terpadu, Terintregasi dan berkesinambungan untuk memelihara
Dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Dalam bentuk pencegahan
penyakit, peningkatan Kesehatan, pengobatan penyakit, dan pemulihan Kesehatan
oleh Pemerintah dan/atau masyarakat.
5. Kompetensi adalah kemampuan yang dimiliki Seseorang Tenaga Kesehatan
berdasarkan ilmu Pengetahuan, keterampiian, dan sikap profesional Untuk dapat
menjalankan praktik.
6. Sertifikat Kompetensi adalah surat tanda pengakuan Terhadap Kompetensi Tenaga
Kesehatan untuk dapat Menjalankan praktik di seluruh Indonesia setelah lulus Uji
Kompetensi.
7. Sertifikat Profesi adalah surat tanda pengakuan untuk Melakukan praktik profesi
yang diperoleh lulusan Pendidikan profesi.
8. Registrasi adalah pencatatan resmi terhadap Tenaga Kesehatan yang telah memiliki
Sertihkat Kompetensi Atau Sertifikat Profesi dan telah mempunyai kualifikasi
Tertentu lain serta mempunyai pengakuan secara Hukum untuk menjalankan praktik.
9. Surat Tanda Registrasi yang selanjutnya disingkat STR Adalah bukti tertulis yang
diberikan oleh konsil Masing-masing Tenaga Kesehatan kepada Tenaga Kesehatan
yang telah diregistrasi.
10. Standar Prosedur Operasional adalah suatu perangkat Instruksi / langkah-langkah
yang dibakukan untuk Menyelesaikan proses kerja rutin tertentu dengan
Memberikan langkah yang benar dan terbaik Berdasarkan konsensus bersama untuk
melaksanakan Berbagai kegiatan dan fungsi pelayanan yang dibuat Oleh Fasilitas
Pelayanan Kesehatan berdasarkan Standar Profesi.
Pasal 3 : Uu 36 bertujuan untuk

a. Memenuhi kebutuhan masyarakat akan Tenaga Kesehatan;


b. Mendayagunakan Tenaga Kesehatan sesuai dengan Kebutuhan masyarakat;
c. Memberikan pelindungan kepada masyarakat dalam Menerima penyelenggaraan Upaya
Kesehatan;
d. Mempertahankan dan meningkatkan mutu Penyelenggaraan Upaya Kesehatan yang
diberikan oleh Tenaga Kesehatan; dan
e. Memberikan kepastian hukum kepada masyarakat dan Tenaga Kesehatan

BAB 2 :

Pasal 11. No. 11 : tenaga kesehatan yang berhubungan dengan Teknik Kardiovaskuler

Pasal 15. Kebutuhan tenaga kesehatan : Menteri dalam menyusun perencanaan Tenaga Kesehatan
Harus memperhatikan faktor:

a. Jenis, kualifikasi, jumlah, pengadaan, dan distribusi Tenaga Kesehatan;


b. Penyelenggaraan Upaya Kesehatan;
c. Ketersediaan Fasilitas Pelayanan Kesehatan;
d. Kemampuan pembiayaan;
e. Kondisi geografis dan sosial budaya; dan
f. Kebutuhan masyarakat.

Pasal 18.

(1) Pendidikan tinggi bidang kesehatan diselenggarakan Berdasarkan izin sesuai dengan
ketentuan peraturan Perundang-undangan.
(2) Izin sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1) diberikan Setelah mendapatkan
rekomendasi dari Menteri.
(3) Pembinaan teknis pendidikan tinggi bidang kesehatan Dilakukan oleh menteri
(4) Pembinaan akademik pendidikan tinggi bidang Kesehatan dilakukan oleh menteri
yang Menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang Pendidikan.
(5) Dalam penyusunan kurikulum pendidikan Tenaga kesehatan, penyelenggara
pendidikan tinggi bidang Kesehatan harus mengacu pada Standar Nasional
Pendidikan Tinggi yang ditetapkan oleh menteri yang Menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang Pendidikan dan berkoordinasi dengan Menteri.
(6) Penyelenggaraan pendidikan tinggi bidang kesehatan Sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), ayat (2), ayat (3), Ayat (4), dan ayat (5) dilaksanakan sesuai dengan
Ketentuan peraturan perundang-undangan.

Anda mungkin juga menyukai