Anda di halaman 1dari 25

S1-5B

UNDANG –
UNDANG ETIKA &
KEFARMASIAN
Dosen Pengampu :
apt. Erniza Pratiwi, M.Farm.
Kelompok 2 :

1. Azhariah Fadila 1901044


2. Destia Rahmadhani 1901047
3. Faradini R Difa 1901049
4. Helvy Rahmi 1901052
5. Intan Ayu Deswinda 1901054
6. Qonita Nur Fadhila 1901066
7. Shafira Ilma Burhan 1901072
8. Yellia Syafitri 1901078
DAFTAR MATERI

1 Definisi Kesehatan 4 Fasilitas Kesehatan

2 Tenaga Kesehatan 5 Sediaan Farmasi

Hak & Kewajiban Tenaga Asas & Tujuan Pembangunan


3 Kesehatan 6 Kesehatan
01
Definisi Kesehatan
Menurut UU no.36 Tahun 2009 Bab I Pasal 1 :
Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun sosial yang
memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
Pengertian sehat menurut UU Pokok Kesehatan No. 9 tahun 1960,
Bab I
Pasal 2
adalah keadaan yang meliputikesehatan badan (jasmani), rohani (mental), dan sosial, serta
bukanhanya keadaan bebas dari penyakit, cacat, dan kelemahan.
Sedangkan Upaya Kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah dan atau masyarakat.
02
Tenaga Kesehatan
Menurut UU no 36 tahun 2014 :
Tenaga Kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan
serta memiliki pengetahuan dan/atau keterampilan melalui pendidikan di bidang
kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya
kesehatan.

Asisten Tenaga Kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang
kesehatan serta memiliki pengetahuan dan/atau keterampilan melalui pendidikan
bidang kesehatan di bawah jenjang Diploma Tiga.
Pasal 1 no 1 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014
tentang Tenaga Kesehatan (selanjutnya disebut UU
Tenaga Kesehatan) mendefinisikan ;

Tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam


bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan/atau keterampilan
melalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu
memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan.
03
Hak & Kewajiban
Tenaga Kesehatan
UU no.36 Tahun 2014
Bab IX
Pasal 57 : Hak tenaga kesehatan
1. Memperoleh pelindungan hukum.
2. Memperoleh informasi yang lengkap dan benar dari Penerima
Pelayanan Kesehatan atau keluarganya;
3. Menerima imbalan jasa;
4. Memperoleh pelindungan atas keselamatan dan kesehatan kerja,
perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia, moral,
kesusilaan, serta nilai-nilai agama;
5. Mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan profesinya;
6. Menolak keinginan Penerima Pelayanan Kesehatan atau pihak lain
yang bertentangan dengan Standar Profesi, kode etik, standar
pelayanan, Standar Prosedur Operasional, atau ketentuan Peraturan
Perundang-undangan; dan
7. Memperoleh hak lain sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-
undangan.
UU no.36 Tahun 2014
Bab IX
Pasal 58 : Kewajiban tenaga kesehatan

1. Memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan Standar Profesi,


Standar Pelayanan Profesi, Standar Prosedur Operasional, dan etika
profesi serta kebutuhan kesehatan Penerima Pelayanan Kesehatan;
2. Memperoleh persetujuan dari Penerima Pelayanan Kesehatan atau
keluarganya atas tindakan yang akan diberikan;
3. Menjaga kerahasiaan kesehatan Penerima Pelayanan Kesehatan;
4. Membuat dan menyimpan catatan dan/atau dokumen tentang
pemeriksaan, asuhan, dan tindakan yang dilakukan; dan
5. Merujuk Penerima Pelayanan Kesehatan ke Tenaga Kesehatan lain
yang mempunyai Kompetensi dan kewenangan yang sesuai.
04
Fasilitas Kesehatan
UU no.36 Tahun 2009.
Bab I
Pasal 1.
Fasilitas pelayanan kesehatan adalah suatu alat dan/atau tempat yang
digunakan untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik
promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh
Pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau masyarakat.
Pelayanan kesehatan promotif adalah suatu kegiatan dan / atau serangkaian
1 kegiatan pelayanan kesehatan yang lebih mengutamakan kegiatan yang
bersifat promosi kesehatan

Pelayanan kesehatan preventif adalah suatu kegiatan pencegahan


2 terhadap suatu masalah kesehatan / penyakit

Pelayanan kesehatan kuratif adalah suatu kegiatan dan/atau serangkaian


3 kegiatan pengobatan yang ditujukan untuk penyembuhan penyakit,
pengurangan penderitaan akibat penyakit, pengendalian penyakit, atau
pengendalian kecacatan agar kualitas penderita dapat terjada seoptimal
mungkin
Pelayanan kesehatan rehabilitatif adalah kegiatan dan/ atau serangkaian
4 kegiatan untuk mengembalikan bekas penderita kedalam masyarakat
sehingga dapat berfungsi lagi sebagai anggota masyarakat yang
berguna untuk dirinya dan masyarakat semaksimal mungkin sesuai
dengan kemampuan nya

Pelayanan kesehatan tradisional adalah pengobatan dan/ atau


5 perawatan dengan cara dan obat yang mengacu pada pengalaman
dan keterampilan turun temurun secara empiris yang dapat di
pertanggungjawabkan dan diterapkan sesuai dengan norma yang
berlaku di masyarakat
UU no.36 Tahun 2009
Bab V
Pasal 30

1. Fasilitas pelayanan kesehatan, menurut jenis pelayanannya terdiri atas :


a) Pelayanan kesehatan perseorangan; dan
b) pelayanan kesehatan masyarakat.

2. Pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:


- Pelayanan kesehatan tingkat pertama;
- Pelayanan kesehatan tingkat kedua; dan
- Pelayanan kesehatan tingkat ketiga.
UU no.36 Tahun 2009
Bab V
Pasal 31

1. Fasilitas pelayanan kesehatan wajib:


2. Memberikan akses yang luas bagi kebutuhan penelitian dan
pengembangan di bidang kesehatan; dan
3. Mengirimkan laporan hasil penelitian dan pengembangan kepada
pemerintah daerah atau Menteri.
05
Sediaan Farmasi
UU no.36 Tahun 2009
Bab VI
Pasal 98

1. Sediaan farmasi dan alat kesehatan harus aman, berkhasiat/bermanfaat,


bermutu, dan terjangkau.

2. Setiap orang yang tidak memiliki keahlian dan kewenangan dilarang


mengadakan, menyimpan, mengolah, mempromosikan, dan mengedarkan
obat dan bahan yang berkhasiat obat.

3. Pemerintah berkewajiban membina, mengatur, mengendalikan, dan


mengawasi pengadaan, penyimpanan, promosi, dan pengedaran
UU no.36 Tahun 2009
Bab VI
Pasal 99

(1) Sumber sediaan farmasi yang berasal dari alam semesta harus dijaga
kelestariannya.

(2) Masyarakat diberi kesempatan yang seluas-luasnya untuk mengolah,


memproduksi, mengedarkan, mengembangkan, meningkatkan, dan
menggunakan sediaan farmasi yang dapat dipertanggungjawabkan
manfaat dan keamanannya.

(3) Pemerintah menjamin pengembangan dan pemeliharaan sediaan


farmasi.
UU no.36 Tahun 2009
Bab VI
Pasal 102

Penggunaan sediaan farmasi yang berupa narkotika dan psikotropika berdasarkan resep dokter atau
dokter gigi dan dilarang untuk disalahgunakan

UU no.36 Tahun 2009


Bab VI
Pasal 105

Sediaan farmasi yang berupa obat dan bahan baku obat harus memenuhi syarat farmakope Indonesia atau
buku standar lainnya.
Dan obat tradisional dan kosmetika serta alat kesehatan harus memenuhi standar dan/atau persyaratan yang
ditentukan.
UU no.36 Tahun 2009
Bab VI
Pasal 106

1. Sediaan farmasi diedarkan setelah mendapat izin edar


2. Pemerintah berwenang mencabut izin edar dan
memerintahkan penarikan dari peredaran
05
Asas dan Tujuan
Pembangunan
Kesehatan
Asas dan Tujuan Pembangunan Kesehatan

Asas pembangunan kesehatan Tujuan Pembangunan Kesehatan


UU no.36 Tahun 2009 UU no.36 Tahun 2009
Bab II Bab II
Pasal 2 Pasal 3

Pembangunan kesehatan diselenggarakan Pembangunan kesehatan bertujuan untuk


dengan berasaskan perikemanusiaan, meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan
keseimbangan, manfaat, pelindungan, hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat
penghormatan terhadap hak dan kewajiban, kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya,
keadilan, gender dan nondiskriminatif dan sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya
norma-norma agama. manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis.
THANK
YOU!

Anda mungkin juga menyukai