Anda di halaman 1dari 25

Penetapan Kadar Air

Analisa Farmasi

Dosen pengampu :
Kelompok 1:
1. Destia Ramadani (1901047)
2. Filzah Salsabila (1901050)
3. Melka Febby Arpina (1901056)
4. Nabilla Sabrina (1901059)
5. Sari Putri Ramadhani (1901071
6. Yellia Syafitri (1901078)
7. Zikra Suhada (1901079)
Pembahasan

01 Prinsip 02 Tujuan dan


Manfaat

03 Prosedur 04 Kriteria
Prinsip
Bagaimana prinsip
pengujian kadar air ?
01
Kadar air adalah persentase kandungan air suatu
bahan yang dapat dinyatakan berdasarkan berat
basah (wet basis) atau berdasarkan berat kering
(dry basis). Kadar air berat basah mempunyai
batas maksimum teoritis sebesar 100 persen,
sedangkan kadar air berdasarkan berat kering
dapat lebih dari 100 persen

–Syarif dan Halid, 1993


Tujuan dan

02 Manfaat
Apa tujuan dan manfaat dari
pengujian kadar air ?
Tujuan penetapan kadar air

1 2
mengetahui apakah bahan
mengetahui batasan maksimal pangan tersebut memiliki daya
atau rentangtentang besarnya simpan yang panjang dan
kandungan air di dalam bahan kualitas yang baik
Manfaat
Dengan penentuan kadar air maka dapat ditentukan :

Penyimpanan Pengelolaan Pendistribusian

Serta penanganan yang tepat


Semakin tinggi kadar air suatu bahan
maka semakin cepat bahan pangan
tersebut untuk mengalami kerusakan
atau kebusukan
Prosedur
Bagaimana prosedur
pengujian kadar air ?
03
Berdasarkan Farmakope Indonesia III

Titrasi

Destilasi
Cara titrasi
Alat Pereaksi.
 
Buret otomatik terdiri dari satu atau dua Larutan iodosulfur, pereksi karl fischer. Tambahkan kan 125g iodium P ke dalam
buah kapasitas 10 ml, 25 ml atau 50ml. campuran 670 ml metanol P dan 170 ml piridina mutlak P dinginkan. Masukan 100 ml
yang di yang dihubungkan dengan piridin mutlak P ke dalam gelas ukur 250 ml. Dinginkan dalam es, alirkan belerang
dioksida hingga volume bertambah menjadi 200 ml, ditambahkan larutan ini perlahan-
pencadangan larutan iodin sulfur dan
lahan sambil dikocok ke dalam campuran iodium yang didinginkan. kocok hingga
pencadang pelarut yang dilengkapi
iodium larut. Pindahkan larutan ke dalam pencadang titik biarkan selama 1 malam
dengan tabung pengering. labu titrasi sebelum dibekukan . 1 ml larutan iodosulfur segar setara dengan 5mg air. tapi segera
labu kapasitas lebih kurang 60 ml berubah, maka pembakuan dilakukan dalam waktu 1 jam sebelum digunakan atau sehari
dilengkapi dua elektrode platina, pipa jika digunakan tanpa terputus. selama penetapan perlindungan dari cahaya. Simpan
alir nitrogen, sumbat berlubang untuk larutan dalam wadah bersumbat kaca yang dilebur. terlindung dari cahaya dan di lemari
ujung Buret dan tabung pengering, es. Larutan baku air encerkan 2 ml dengan metanol mutlak P secukupnya hingga 10000
pengaduk pengaduk magnetik. ml. 25 ml larutan dengan larutan iodosulfur. hitung kadar air dalam mg per ml dengan
rangkaian alat. labu terasi dan labu rumus:
otomatik termasuk tabung pencadang
seluruhnya merupakan sistem tertutup V adalah volume larutan iodin sulfur dalam ml, F adalah kesetaraan air terhadap larutan iodo
sulfur.
Cara Titrasi
Pembakuan cara a. Cara b.
 
Masukkan 40 ml P ke dalam larutan titrasi. titrasi dengan larutan iodosulfur hingga akhir titrasi tercapai. timbang
cara ini digunakan untuk penetapan kadar air
seksama antara 25 mg dan 250mg air, masukkan Jalan Labu titrasi dititrasi dengan larutan ion tiosulfat. hitung
kurang dari 1%. kesetaraan air terhadap larutan iodo sulfur dengan rumus:
Masukan 40 ml metanol mutlak B ke dalam labu
filtrasi. titrasi dengan larutan iodosulfur W adalah membuat air dalam mg, V adalah volume larutan iodin sulfur dalam ml.
hingga titik akhir titrasi tercapai. timbang cara kecuali dinyatakan lain lakukan titrasi langsung dengan cara berikut:
Masukkan lebih kurang 40 ml metanol mutlak p ke dalam labu titrasi. Titrasi dengan larutan iodosulfur hingga titik
sesama antara 150 mg dan 35 mg natrium akhir tercapai. Tanpa mencatat volume larutan iodin sulfur yang digunakan. Masukan segera sejumlah seruji
tartradihidrat P, masukkan ke dalam labu yang di timbang seksama yang diperkirakan mengandung 10 mg sampai 250 mg air ke dalam labu titrasi,
titrasi. titrasi dengan larutan iodosulfur. aduk kuat-kuat. Titrasi dengan larutan iodosulfur. Hitung bobot air dalam mg dengan rumus:
hitung kesetaraan air terhadap larutan ion VXF
sulfur. hitung kesetaraan air terhadap V adalah volume larutan iodosulfur pada titrasi kedua, F adalah kesetaraan air terhadap larutan iodoslfur.
Titrasi tidak langsung Masukkan lebih kurang 40ml metanol multak P kedalam labu titrasi. Titrasi dengan Larutan
kelarutan sulfur dalam ml per ml dengan iodosulfur hingga titik akhir titrasi tercapai, tanpa mencatat volume larutan iodosulfur yang digunakan.
rumus: Masukkan segera sejumlah zat uji yang ditimbang seksama yang diperkirakan mengandung 10 mg sampai
0,1566 W / V 250 mg air, campur. Tambahkan larutan iodosulfur berlebih yang diukur seksama, biarkan selama beberapa
W adalah membuat natrium tartrat dihidrat p waktu hingga reaksi sempurna.
Titrasi kelebihan larutan iodosulfur dengan larutan baku air. Hitung bobot air dalam mg dengan rumus:
dalam mg, V adalah volume larutan ion
FV1-aV2
sulfur dalam ml.
Cara Destilasi
Alat: Pereaksi
a. lampu bulat volume 500 ml Toluen, sejumlah toluen P cocok
b. alat penampung dengan sedikit air, biarkan
c. pendingin panjang 400 cm, Diameter
dalam lebih kurang 8 mm
memisah, buang lapisan air.
d. tabung penyambung, panjang 235
mm sampai 20 mm, diameter dalam
9 mm sampai 11 mm.
e. tabung penerima, 5 ml panjang 96
mm sampai 156 mm
f. pemanas, pemanas listrik yang
suhunya dapat diatur tangas
minyak.
Cara Destilasi
Cara Setelah toluen mulai mendidih, suling dengan kecepatan lebih
Masukkan sejumlah zat uji yang ditimbang seksama kurang 2 tetes setiap detik hingga sebagian besar air ter
yang diperkirakan mengandung 2 ml sampai 4 suling. kemudian naikkan kecepatan penyulingan hingga
ml air ke dalam labu. jika zat gizi berupa masa 4 tetes setiap detik. selama semua air ter suling, cuci
lembek, ditimbang pada sehelai Kertas bagian dalam pendingin dengan toluen sambil di
aluminium dengan ukuran yang sesuai dengan bersihkan dengan sikat tabung yang disambung pada
mulut labu. untuk zat uji yang menyebabkan sebuah kawat tembaga dan telah dibasahi dengan toluen.
gejala mendadak, tambahkan pasir kering lanjutkan penyulingan selama 5 menit. biarkan tabung
bersih secukupnya hingga menutupi dasar labu penerima pendingin hingga suhu kamar. jika ada tetesan
atau sejumlah tabung kapiler yang salah satu air yang melekat pada dinding tabung penerima gosok
ujungnya dileburkan, panjang lebih kurang 100 dengan karet yang diikat pada sebuah kawat tembaga dan
mm. masukan lebih kurang 200 ml toluen p ke dibasahi dengan toluen hingga tetesan air turun. setelah
dalam labu, hubungkan alat. tuangkan toluen p air dan toluen memisah sempurna, baca volume air.
ke dalam tabung penerima E melalui alat hitung kadar air dalam %.
pendingin. Panaskan labu hati-hati selama 15
menit.
04 Kriteria
Apa saja kriteria dari
pengujian kadar air ?
Reviewing Concepts Is a Good Idea

Mars Venus Mercury


Despite being red, Mars Venus has a beautiful Mercury is the smallest
is a cold place, not hot. name and is the planet. planet of them all

Jupiter Saturn Neptune


Jupiter is a gas giant and Saturn is a gas giant, Neptune is the fourth-
the biggest planet composed of hydrogen largest planet

Anda mungkin juga menyukai