Anda di halaman 1dari 72

Kata Pengantar

Puji Syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT (Tuhan Yang


Maha Esa). Berkat rahmatNya, Instalasi diklat telah menyelesaikan
penyusunan TNA RSUD Kabupaten Sumedang Tahun 2022.

Keberhasilan ini tidak lepas dari ketepatan dalam


pencapaian target perencanaan pelaksanaan dan evaluasi akhir
kegiatan penyusunan Pedoman.

Penyusunan TNA ini dapat diselesaikan berkat kontribusi


berbagai pihak. Untuk itu, kami mengucapkan terimakasih yang
setinggitingginya kepada direktur, pengelola dan pelaksana
kegiatan serta khususnya kepada team instalasi diklat. Semoga
karya ini menjadi sumbangan berharga untuk mewujudkan
kualitas diklat di RSUD Kabupaten Sumedang.

Dengan adanya Penyusunan TNA ini, diharapkan


penyelenggara diklat dapat mengikuti proses yang ada, sehingga
Diklat dapat berjalan sesuai standar yang sudah ditetapkan

Sebagai buah karya manusia, tentu Penyusunan TNA ini


tidak sempurna. Untuk itu, kami mohon maaf jika masih terdapat
kekurangan sekaligus mengharapkan kepada seluruh pengguna,
khususnya penyelenggara Diklat dapat memberikan kritik dan
saran perbaikan demi penyempurnaannya.

Semoga TNA ini bermanfaat untuk kita semua.

i
Daftar Isi

Kata Pengantar................................................................................

Daftar Isi..........................................................................................

Bab I................................................................................................

Latar Belakang.................................................................................

Bab II...............................................................................................

Tinjauan Teoritis..............................................................................

Bab III..............................................................................................

Hasil Analis Kebutuhan Diklat.........................................................

Bab IV..............................................................................................

Penutup...........................................................................................

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Kegiatan pendidikan dan pelatihan terdiri dari tiga hal pokok, yaitu
persiapan (perencanaan), pelaksanaan diklat, serta evaluasi paska diklat.
Kunci Suatu kegiatan berada pada tahap persiapan atau perencanaan.
Kegiatan kediklatan harus direncanakan dan dirancang sebaik mungkin.
Slah satu kegiatan yang menentukan keberhasilan pelaksanaan diklat
adalah analisis kebutuhan diklat (AKD)/Training Needs Analysis (TNA).
AKD merupakan bagian dari perencanaan kegiatan pendidikan dan
pelatihan. Hal ini akan menentukan tujuan diselenggarakannya diklat,
materimateri diklat yang diperlukan oleh “pengguna jasa diklat’, peserta
diklat yang akan dipanggil untuk mengikuti diklat, durasi waktu yang
dibutuhkan, pengajar/widyaiswara yang akan menjadi pengajar diklat,
serta perlengkapan yang dibutuhkan.

Ada pertanyaan yang harus dijawab. Pertama “Sudahkah kegiatan


diklat yang telah diselenggarakan, dilaksanakan berdasarkan hasil AKD?”.
Kedua, “apakah kegiatan AKD selalu diadakan setiap tahunnya?” Setiap
lembaga kediklatan seharusnya menganggarkan dana untuk kekiatan AKD.
AKD ini sebaiknya dilakukan di akhir tahun untuk persiapan kegiatan
diklat di tahun berikutnya. AKD merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari perencanaan kegiatan pendidikan dan pelatihan. Perencanaan
merupakan aktifitas penentuan kegiatan dan tujuan kediklatan yang akan
dicapai. Dalam fungsi manajemen, perencanaan, perencanaan kediklatan
merupakan kegiatan pengambilan keputusan dari pilihanpilihan yang ada
untuk dilaksanakan pada waktu yang akan datang. Kauffman (Fattah,
2001:49) menyatakan bahwa “perencanaan adalah proses penentuan
tujuan atau sasaran yang hendak dicapai dan sumber yang diperlukan
untuk mencapai tujuan seefisien dan seefektif mungkin”.

Mutu diklat dari waktu ke waktu harus semakin meningkat.


Peningkatan mutu diklat ditentukan oleh banyak factor. Namun salah satu
factor kunci peningkatan mutu diklat adalah penyelenggaraan AKD
walaupun kadangkadang kegiatan AKD masih belum dipentingkan. Ketika
AKD telah dilaksanakan, maka penyelenggara diklat akan mengetahui
kebutuhankebutuhan berkaitan dengan materi diklat yang dibutuhkan
oleh pengguna. Selanjutnya akan dapat disusun rancangan kegiatan diklat
yang bisa dilaksanakan pada tahun anggaran yang berlaku. Dengan
penyelenggaraan diklat berdasarkan pada hasil AKD, maka pihak
penyelenggara bisa membuat suatu keputusan terkait siapa calon peserta
yang akan dipanggil, berapa anggaran yang disediakan, siapa penyaji
materi yang kompeten, kapan diklat akan dilaksanakan serta halhal lain

1
yang terkait. Dengan pelaksanaan diklat berdasarkan AKD yang telah
diadakan, maka sudah barang tentu bahwa diklat yang diselenggarakan
adalah diklat yang mempunyai mutu sesuai dengan harapan.

B. Tujuan

1. Menjadi dasar penyusunan rancangan diklat yang akan dilaksanakan


berdasarkan dari data AKD yang dihasilkan;
2. Menjadi pedoman rancang bangun kegiatan diklat berdasarkan
diskrepansi (kesenjangan) kompetensi yang dihasilkan dari AKD;
3. Menjadi dasar bagi organisasi penyelenggara diklat untuk menentukan
prioritas jenis diklat yang harus segera dilaksanakan;
4. Meningkatkan kinerja para pegawai sebagai peserta diklat untuk
meningkatkan aspek sikap, pengetahuan, dan ketrampilan sesuai
dengan tuntutan bidang tugas yang diembannya;
5. Mengetahui perkembangan kekinian terkait pada tuntutan
tugas/jabatan yang dimiliki. Melalui AKD dapat diketahui tugas baru
yang mana yang sudah diketahui, dan tugas baru mana yang belum
dikuasai.

C. Dasar hukum

1. Undangundang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang


Kesehatan
2. Undangundang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 Tentang
Rumah Sakit
3. UndangUndang No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara;
4. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik
Kedokteran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4431);
5. Undang Undang Nomor 38 Tahun 2014 tentang Keperawatan
6. Undang Undang Nomor 4 Tahun 2019 tentang Kebidanan
7. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit
Menular (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1984 Nomor
20, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3273);
8. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2018 tentang Kekarantinaan
Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2018
Nomor 128, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 6236);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan
dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 198, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4019)

2
10. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 82 Tahun 2013 tentang Sistem
Informasi Manajemen Rumah Sakit;
11. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 147/Menkes/PER/I/2010
tentang Perizinan Rumah Sakit;
12. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 340/Menkes/PER/III/2010
tentang Klasifikasi Rumah Sakit;
13. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1144/Menkes/PER/VIII/2010
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 585), sebagaimana
telah diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
35 Tahun 2013 (Berita Negara Republik Indonesia Nomor 741);
14. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
1691/MENKES/PER/VIII/2011 tentang Keselamatan Pasien
Rumah Sakit;
15. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 69 Tahun
2014 Tentang Kewajiban Rumah Sakit Dan Kewajiban Pasien
16. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1991 tentang
Penanggulangan Wabah Penyakit Menular (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1991 Nomor 49, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 3447);
17. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor HK.02.02/Menkes/148/I/
2010 tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktik Perawat
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Kesehatan
Nomor 17 Tahun 2013 (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun2013 Nomor 473);
18. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 82 Tahun 2014 tentang
Penanggulangan Penyakit Menular (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 1755);
19. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/Menkes/4805/
2021 tentang Indikator Penyesuaian Upaya Kesehatan Masyarakat
dan Pembatasan Sosial Dalam Penanggulangan Pandemi
Coronavirus Disease 2019 (COVID-19);
20. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/Menkes/413/
2020 tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Coronavirus
Disease 2019 (COVID-19);
21. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/Menkes/446/
2020 tentang Penggunaan Rapid Diagnostic Test Antigen dalam
Pemeriksaan Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) sebagaimana
telah beberapa kali diubah terakhir dengan Keputusan Menteri
Kesehatan Nomor HK.01.07/Menkes/4794/ 2021 tentang
Perubahan Kedua Atas Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
HK.01.07/Menkes/446/2021 tentang Penggunaan Rapid
Diagnostic Test Antigen dalam Pemeriksaan Corona Virus Disease
2019 (COVID-19);

3
22. Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 01 Tahun 2022 Tentang
Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Level 3, Level 2,
Dan Level 1 Corona Virus Disease 2019 Di Wilayah Jawa Dan Bali
23. Peraturan Bupati Sumedang Nomor 47 Tahun 2009 tentang Rumah
Sakit Daerah Kabupaten Sumedang sebagai Badan Layanan Umum
Daerah (Berita Daerah Kabupaten Sumedang Tahun 2009 Nomor
47);
24. Peraturan Bupati Sumedang Nomor 66 Tahun 2021 Tentang
Perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat
Dalam Rangka Penanganan Corona Virus Disease 2019
25. Keputusan Bupati Sumedang Nomor: 443/KEP.260-HUK/2020
Tentang Perubahan Atas Keputusan Bupati Nomor 443/KEP.241-
HUK/2020 Tentang Pemberlakuan Pelaksanaan Adaptasi
Kebiasaan Baru Dalam Rangka Penanganan Corona Virus Disease
2019.
26. Peraturan Bupati Sumedang Nomor 47 Tahun 2009 tentang Rumah
Sakit Umum Daerah Kabupaten Sumedang sebagai Badan Layanan
Umum Daerah

4
BAB II
TINJAUAN TEORITIS

A. Pengertian Analisis Kebutuhan Diklat


Secara umum analisis kebutuhan pelatihan didefinisikan sebagai suatu
proses pengumpulan dan analisis data dalam rangka mengidentifikasi
bidangbidang atau faktorfaktor apa saja yang ada di dalam instansi
yang perlu ditingkatkan atau diperbaiki agar kinerja pegawai dan
produktivitas instansi menjadi meningkat. Tujuan dari kegiatan ini
adalah untuk memperoleh data akurat tentang apakah ada kebutuhan
untuk menyelenggarakan pelatihan. Analisis kebutuhan diklat adalah
bagian yang tidak terpisahkan dengan kegiatan diklat. Ada beberapa
pengertian dengan istilah analisis kebutuhan diklat.
Dalam linguistik, analisis adalah kajian yang dilaksanakan terhadap
sebuah bahasa guna meneliti struktur bahasa tersebut secara
mendalam. Sedangkan pada kegiatan laboratorium, kata analisis dapat
juga berarti kegiatan yang dilakukan di laboratorium untuk memeriksa
kandungan suatu zat dalam cuplikan (Wikipedia Indonesia). Analisis
adalah aktivitas yang memuat sejumlah kegiatan seperti mengurai,
membedakan, memilah sesuatu untuk digolongkan dan dikelompokkan
kembali menurut kriteria tertentu kemudian dicari kaitannya dan
ditafsirkan maknanya (http://www.pengertianahli.com/).

Sedangkan kebutuhan adalah segala sesuatu yang diperlukan oleh


manusia yang bisa didapatkan dengan cara memiliki barang dan jasa
(http://dilihatya.com/). Pendapat lain bahwa Kebutuhan adalah segala
sesuatu yang dibutuhkan manusia untuk mempertahankan hidup
serta untuk memperoleh kesejahteraan dan kenyamanan
(http://saidibindarwan. blogspot.co.id/2014/). Selanjutnya istilah
kebutuhan lebih diperjelas oleh Kaufman dalam Rothwell dengan
menyatakan bahwa kebutuhan sebagai kesenjangan kinerja yang dapat
membedakan antara apa yang diketahui, dilakukan atau dirasakan
dengan apa yang seharusnya diketahui, dilakukan dan dirasakan
untuk ditunjukkan sebagai suatu kemampuan.

Veithzal Rifai (2004) mendefinisikan kebutuhan pelatihan “adalah


untuk memenuhi kekurangan pengetahuan, meningkatkan
keterampilan atau sikap dengan masingmasing kadar yang
bervariasi”. Sementara Suryana Sumantri (2005) mendefinisikan
”kebutuhan pelatihan merupakan keadaan dimana terdapat
kesenjangan antara keadaan yang diinginkan dengan keadaan nyata”.
Mengingat bahwa pelatihan pada dasarnya diselenggarakan sebagai
sarana untuk menghilangkan atau setidaknya

5
mengurangi gap (kesenjangan) antara kinerja yang ada saat ini dengan
kinerja standard atau yang diharapkan untuk dilakukan oleh si
pegawai, maka dalam hal ini analisis kebutuhan pelatihan merupakan
alat untuk mengidentifikasi gapgap yang ada tersebut dan melakukan
analisis apakah gapgap tersebut dapat dikurangi atau dihilangkan
melalui suatu pelatihan. Pendapat lain menyatakan bahwa kebutuhan
diklat dapat diartikan sebagai kesenjangan kemampuan pegawai yang
terjadi karena adanya perbedaan antara kemampuan yang diharapkan
sebagai tuntutan pelaksanaan tugas dalam organisasi dan kemampuan
yang ada (Hermansyah dan Azhari, 2002).

Dalam pelaksanaannya, Kaufman dalam Sadiman mengidentifikasi


sekurangkurangnya tiga karakteristik analisis kebutuhan diklat, yaitu:
data harus menyajikan kondisi aktual si belajar dan orangorang yang
terkait baik kondisi saat ini maupun kondisi yang diharapkan; tidak
ada analisis kebutuhan yang bersifat final dan lengkap dan
ketimpangan seharusnya diidentifikasi dari produk dan bukannya
mengenai proses. Analisis kebutuhan diklat sangat terkait dengan
pengertian kebutuhan. Dalam konteks penyusunan program diklat,
kebutuhan (need) diantaranya diawali dari pendapat Burton, Merrill
dan Kaufman yang menyatakan kebutuhan adalah ketimpangan atau
gap antara “apa yang seharusnya” dengan apa yang “senyatanya”.
Selanjutnya, yang dimaksud dengan analisis kebutuhan diklat adalah
proses untuk menentukan apa yang seharusnya dalam rumusan
sasaransasaran dan dilanjutkan dengan mengukur jumlah
ketimpangan antara apa yang seharusnya dengan apa yang semestinya.
Proses ini disebut juga sebagai need assessment atau discrepancy
analysis. Jadi, analisis kebutuhan diklat dapat dinyatakan sebagai
studi sistematik tentang suatu masalah atau inovasi, memasukkan
data dan opini dari berbagai sumber yang dimaksudkan untuk
mengambil keputusan atau memberikan rekomendasi tentang jenis
kemampuan apa yang akan diberikan kepada calon peserta diklat.

Dengan demikian dapat simpilkan bahwa analisis kebutuhan diklat


(AKD) merupakan suatu proses kegiatan yang sistematis untuk
mengidentifikasi diskrepensi antara standar kinerja dan kompetensi
pegawai sehingga dapat ditingkatkan melalui pendidikan dan pelatihan.

B. Pendidikan dan Pelatihan

Beberapa pengertian pendidikan dan pelatihan menurut beberapa ahli


sebagai berikut: Menurut Sumantri (2000: 2) mengartikan “pelatihan
sebagai proses pendidikan jangka pendek yang menggunakan cara dan
prosedur yang sistematis dan terorganisir. Para peserta pelatihan akan
mempelajari pengetahuan dan keterampilan yang sifatnya praktis
untuk tujuan tertentu”. Menurut Soekidjo Notoatmodjo (2003: 86)
6
pendidikan dan pelatihan adalah ”suatu proses pembinaan pengertian
dan pengetahuan terhadap kelompok fakta, aturan serta metode yang
terorganisasikan dengan megutamakan pembinaan, kejujuran dan
ketrampilan”. Pendidikan dan pelatihan adalah proses penyelenggaraan
belajar mengajar dalam rangka mengubah kompetensi kerja seseorang
sehingga ia dapat berprestasi lebih baik dalam jabatannya (LAN, 2013:
Pendidikan dan pelatihan yang selanjutnya disebut diklat adalah
penyelenggaraan pembelajaran dan pelatihan dalam rangka
mengembangkan kompetensi pegawai sesuai persyaratan jabatan
masingmasing. diklat teknis fungsional adalah kegiatan diklat bagi
pejabat fungsional untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan
keterampilan sesuai dengan bidang tugasnya dalam meningkatkan
profesionalisme sehingga membantu kelancaran menjalankan tugas
keseharian.

C. Peran Utama Pelaksanaan AKD

Analisis Kebutuhan Diklat sangatlah penting untuk dilaksanakan.


Kegiatan AKD mempunyai peran yang sangat strategis menuju
diklat yang bermutu. Ada empat peran utama dalam pelaksanaan AKD
yaitu sebagai rancang bangun kegiatan diklat yang akan dilaksanakan,
sebagai rencana program diklat yang dipersiapkan, sebagai pedoman
pelaksanaan diklat, sebagai pedoman kegiatan evaluasi/monitoring
paska diklat.

D. Tujuan Dilaksanakannya AKD

Setiap kegiatan pasi mempunyai tujuan. Tujuan suatu kegiatan adalah


sesuatu yang akan dicapai sehingga apa yang dilaksanakan berfungsi
sesuai dengan harapan yang diinginkan. Dengan demikian tujuan
pelaksanaan AKD adalah sebagai berikut:

1. menjadi dasar penyususnan rancangan diklat yang akan


dilaksanakan berdasarkan dari data AKD yang dihasilkan;
2. Menjadi pedoman rancang bangun kegiatan diklat berdasarkan
diskrepansi (kesenjangan) kompetensi yang dihasilkan dari AKD;
3. Menjadi dasar bagi organisasi penyelenggara diklat untuk
menentukan prioritas jenis diklat yang harus segera dilaksanakan;
4. Meningkatkan kinerja para pegawai sebagai peserta diklat untuk
meningkatkan aspek sikap, pengetahuan, dan ketrampilan sesuai
dengan tuntutan bidang tugas yang diembannya;
5. Mengetahui perkembangan kekinian terkait pada tuntutan
tugas/jabatan yang dimiliki. Melalui AKD dapat diketahui tugas baru
yang mana yang sudah diketahui, dan tugas baru mana yang belum
dikuasai.

7
E. Manfaat Pelaksanaan AKD

Ada banyak manfaat diselenggarakannya analisis kebutuhan diklat.


Manfaat tersebut antara lain:

1. Penyusunan program diklat yang akan diselenggarakan, akan


merujuk positif pada kebutuhan para pengguna jasa kediklatan
mencakup kebutuhan organisasi/instansi, jabatan, maupun
kompetensi individu para calon peserta diklat;
2. Motivasi peserta diklat menjadi positif karena jenis diklat yang
diikuti sesuai dengan aspek sikap, pengetahuan, dan ketrampilan
yang diperlukan sehingga sesuai dengan tujuan mereka mengikuti
diklat;
3. Pihak penyelenggara diklat dapat mengetahui terkait dengan
masalahmasalah dalam organisasi pengguna jasa kediklatan serta
solusi yang ditawarkan;
4. Kegiatan diklat yang diselenggarakan berdasarkan AKD akan bersifat
efesien dan efektif sesuai dengan sasaran diklat.

F. Tingkat Kebutuhan diklat

Berdasarkan sistem organisasi, umumnya dibedakan menjadi 3 (tiga)


tingkat kebutuhan diklat.

Pertama, kebutuhan diklat pada tingkat organisasi;

kedua, kebutuhan diklat pada tingkat jabatan, dan ketiga, kebutuhan


diklat pada tingkat individu. Kebutuhan diklat pada tingkat organisai
ini akan menyampaiakan bagian mana dari unit kerja pada organisasi
ini memerlukan diklat. Sebagai contoh pada satu unit kerja, belum
mempunyai orang yang bisa diangkat untuk menjadi pejabat pembuat
komitmen (PPK). Organisasi tersebut akan menyampaiakan pada
petugas AKD bahwa perlu adanya diklat “barang dan jasa”. Disinilah
organisasi tersebut harus menentukan bagian yang perlu mendapat
perhatian.Kedua adalah kebutuhan diklat pada tingkat jabatan. Pada
pendekatan ini, pimpinan organisasi menentukan sikap yang
bagaimana, pengetahuan dan ketrampilan apa yang diperlukan bagi
para pegawainya dalam menjalankan tugas kedinasan. Setelah
diputuskan oleh pimpinan organisasi, selanjutnya sampaikan kepada
petugas AKD mengenai sikap, pengethauan dan ketrampilan yang
dibutuhkan sebagai hasil AKD.

Ketiga adalah kebutuhan diklat pada tingkat individu. AKD pada


pendekatan ini didahului oleh penetapan kebutuhankebutuhan
pendidikan dan pelatihan oleh pimpinan organisasi bersama dengan
pihak terkait lainnya. Dalam hal ini organisasi dapat menentukan
karyawan mana yang membutuhkan pendidikan dan pelatihan serta
jenisjenis diklat apa yang dibutuhkan oleh individuindividu pada

8
organisasi yang dipimpinnya. Para pegawai dimintai konfirmasinya
mengenai sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang perlu
dikembangkan kompetensinya terkait dengan bidang tugas dan jabatan
yang dipegang saat ini.

G. Pendekatan AKD

Pelaksanaan AKD bisa dilakukan dengan berbagai pendekatan. Ada


tiga pendekatan AKD yang umum dilakukan, yaitu pendekatan analisis
kinerja, pendekatan forum grup discussion, dan pendekatan DIF
(difficulty, importance, and frequency).

1. Pendekatan Analisis Kinerja.

Pendekatan pertama AKD adalah pendekatan analisis kinerja. Untuk


melaksanakan AKD dengan pendekatan analisis kinerja, maka
dilakukan dengan langkahlangkah sebagai berikut:

a. identifikasi standar kerja,


b. identifikasi kinerja, identifikasi masalah,
c. identifikasi bukti
d. bukti masalah,
e. identifikasi penyebab masalah,
f. dan identifikasi solusi masalah.

Pada pendekatan ini pimpinan organisasi beserta para pembantu


utama mampu melaksanakan segala identifikasi tersebut dan
selanjutnya dituangkan pada satu matrik analisis kebutuhan diklat
yang disediakan oleh petugas. Selanjutnya hasil identifikasi tersebut
disampaikan kepada pihak penyelenggara diklat untuk menjadi
bahan pertimbangan menjadi bahan keputusan analisis kebutuhan
diklat sebagai persiapan perencanaan kegiatan diklat yang akan
dilaksanakan. Perlu adanya konsultasi dengan pihak pelaksana AKD
sehingga kebutuhan diklat sesuai dengan identifikasi kebutuhan
dari para pengguna hasil diklat.

2. Pendekatan Forum Grup Discussion (FGD).

Pendekatan AKD yang kedua adalah pendekatan FGD. Pendekatan


FGD ini sering dilakukan oleh penyelenggara diklat. Cara ini
melibatkan banyak pihak dan dipandang sangat efektif. Pelaksana
AKD berperan sebagai fasilitator. Peserta FGD dibagi menjadi
beberapa kelompok sesuai dengan bidang tugas dan diberikan
instrumen AKD yang diinginkan untuk didiskusikan dan diisikan
pada lembar istrumen yang diselesaikan. Adapun peserta FGD bisa
terdiri dari calon peserta diklat, widyaiswara, penyelenggara diklat
dan unsur kepegawaian. Peserta disajikan empat pertanyaan utama
yaitu: ketrampilan/pengetahuan apa yang saudara miliki pada saat
menduduki jabatan sekarang?; ketrampilan/pengetahuan apa yang

9
saudara perlukan dalam menyelesaikan tugas?;
ketrampilan/pengetahuan apa yang saudara sangat perlukan untuk
dapat menyelesaikan tugas sekarang ini?; dan bagaimanakah cara
memperoleh pengetahuan, ketrampilan dan kemampuan yang
diperlukan dalam melaksanakan tugas? Setelah proses FGD selesai,
selanjutnya memberi kesempatan kepada para anggota untuk
melakukan kegiatan sebagai berikut: para anggota FGD menuliskan
ide (listing); mencatat daftar ide pada kertas flipchart (recording);
melakukan klasifikasi, penyederhanaan dan kombinasi (collating);
melakukan menentukan prioritas (prioritizing); dan kemudian
menentukan jenis-jenis diklat yang disepakati untuk dipersiapkan
sebagai rancangan kegiatan diklat yang akan dilaksanakan.

3. Pendekatan DIF (Difficulty, Importance, and Frequency)

Pendekatan AKD yang ketiga adalah pendekatan DIF. Pendekatan


DIF untuk AKD ini dilaksanakan dengan dasar analisis jabatan yang
diiringi dengan tingkat kesulitan yang dialami (difficulty), tingkat
kepentingan pada jabatan atau tugas (importance), serta tingkat
keseringan tugas itu dilaksanakan (frequency). Misalkan jabatan
fungsional guru, maka jabatan tersebut tentu ada yang mengalami
kesulitan, tingkat kepentingan serta kapan atau berapa sering tugas
itu dilaksanakan, sebagai contoh penerapan Kurikulum 2013 serta
hasil revisinya. Jabatan fungsional guru harus segera menguasai
kurikulum 2013 serta hasil revisinya yang terkini sesuai dengan
tuntutan kebutuhan kerja. Dari hasil tersebut, maka pasti
ditemukan kesenjangan pengetahuan dan ketrampilan dalam
penerapan kurikulum. Pendekatan ini dilaksanakan dengan
mengadakan wawancara pada pimpinan organisasi, wawancara
dengan pegawai sebagai responden, serta mewawancarai tokoh kunci
atau para ahli yang terkait misalnya tokoh pendidikan. Selanjutnya,
untuk memperkuat hasil kesenjangan antara harapan dan
kemampuan yang dimiliki oleh responden, perlu juga dilihat hasil tes
yang pernah diikuti, misalnya hasil uji kompetensi guru (UKG).
Pendekatan ini juga untuk melihat kesenjangan (diskrepansi)
kompetensi. Diskrepansi kompetensi merupakan selisih antara
kinerja orang yang menduduki suatu jabatan dengan kinerja yang
dituntut oleh organisasi. Suatu jabatan yang diduduki menuntut
adanya kemampuan/kompetensi kerja standar (KKS).

H. Tahapan pelaksanaan AKD

Pelaksanaan analisis kebutuhan diklat dapat dilaksanakan dengan


langkahlangkah sebagai berikut: perumusan masalah, perumusan
tujuan, persiapan instrument yang diperlukan, pengumpulan data,
pengolahan data, penafsiran hasil, dan pelaporan. Kegiatan pertama

10
pada pelaksanaan AKD adalah perumusan masalah. Penyelenggara
diklat akan menentukan masalah-masalah yang selama ini telah
muncul, solusi yang diperlukan, sumner informasi dari AKD apakah
pejabat structural, fungsional umum, fungsional tertentu atau
pimpinan langsung. Kedua, adalah perumusan tujuan AKD. Pelaksana
AKD menetapkan tujuan diadakannya kegiatan AKD apakah tujuan
tersebut untuk kepentingan tingkat organisasi, kepentingan
tingkat tingkat pemangku jabatan, atau tingkat pekerja. Tahapan
ketiga yaitu persipan instrument AKD. Pada tahapan ini pihak
penyelenggara AKD menyusun instrument AKD yang diperlukan, baik
lembar observasi, wawancara, ataupun isisan sesuai dengan tujuan
AKD. Instrumen AKD harus dipersiapkan dengan matang sehingga
bersifat transparan, efektif, efesien, dan fleksibel. Tahapan ke empat
dari AKD adalah pengumpulan data. Pada tahap ini merupakan inti
dari pelaksanaan AKD. Petugas AKD mendatangi likus yang ditentukan
untuk bertemu responden. Selanjutnya responden mengisi instrumen
yang telah dipersiapkan untuk menjaring data yang diperlukan terkait
dengan sikap, pengetahuan, dan ketrampilan yang dibutuhkan serta
jenis diklat yang diinginkan responden. Data yang dikumpulkan terdiri
dari data primer maupun data sekunder. Data primer merupakan data
yang diperoleh langsung dari responden, sedangkan data sekunder
merupakan data pendukung. Tahap kelima dari AKD adalah
pengolahan data. Data yang telah diperoleh dilakukan tabulasi data
sesuai dengan data yang diperoleh baik primer maupun sekunder.
Tahap ke enam adalah penafsiran dari hasil data yang terkumpul. Hasil
tersebut perlu dikonfirmasinya dengan penanggungjawan AKD untuk
diinterprestasikan sesuai dengan tujuan diadakannya AKD. Tahap ke
tujuh dari AKD adalah pelaporan. Pada tahap ini petugas AKD
menyususn laporan terkait dengan AKD yang telah dilakukan secara
obyektif, akuntable, transparan. Laporan ini harus merujuk kepada
pembaca laporan, informasi yang disajikan, hasil laporan, waktu
pelaksanaan AKD,

11
BAB III

HASIL TRAINING NEED ANALYSIS

A. Analisis Organisasi

RSUD Kabupaten Sumedang adalah rumah sakit Pemerintah Daerah


Kabupaten Sumedang yang merupakan Rumah Sakir Kelas B Non
Pendidikan (1501/MENKES/SK/X/2003 Tanggal 27102003) dan
salah satu rumah sakit yang ditunjuk sebagai rumah sakit rujukan
regional bagi daerah / kabupaten disekitarnya sebelum dirujuk ke
rumah sakit rujukan yang lebih tinggi seperti Rumah Sakit Hasan
Sadikin. Dengan ijin pendirian no 445/Kep.29/I/ISPRSBPPT/2012.
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Sumedang Nomor 2
Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten
Sumedang Nomor 8 tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi
Perangkat Daerah kabupaten Sumedang, Rumah Sakit Umum
Daerah mempunyai tugas melaksanakan upaya kesehatan di bidang
pelayanan umum, upaya kesehatan secara berdaya guna dan
berhasil guna dengan mengutamakan upaya penyembuhan,
pemulihan yang dilaksanakan secara serasi, terpadu dengan upaya
peningkatan serta pencegahan dan melaksanakan upaya rujukan.
Adapun dalam melaksanakan tugas sebagaimana di atas Rumah
Sakit Umum Daerah menyelenggarakan tugas dan fungsi
diantaranya :
RSUD Kabupaten Sumedang adalah rumah sakit Pemerintah Daerah
Kabupaten Sumedang yang merupakan Rumah Sakir Kelas B Non
Pendidikan (1501/MENKES/SK/X/2003 Tanggal 27102003) dan
salah satu rumah sakit yang ditunjuk sebagai rumah sakit rujukan
regional bagi daerah / kabupaten disekitarnya sebelum dirujuk ke
rumah sakit rujukan yang lebih tinggi seperti Rumah Sakit Hasan
Sadikin. Dengan ijin pendirian no 445/Kep.29/I/ISPRSBPPT/2012.
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Sumedang Nomor 2
Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten
Sumedang Nomor 8 tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi
Perangkat Daerah kabupaten Sumedang, Rumah Sakit Umum

12
Daerah mempunyai tugas melaksanakan upaya kesehatan di bidang
pelayanan umum, upaya kesehatan secara berdaya guna dan
berhasil guna dengan mengutamakan upaya penyembuhan,
pemulihan yang dilaksanakan secara serasi, terpadu dengan upaya
peningkatan serta pencegahan dan melaksanakan upaya rujukan.
Adapun dalam melaksanakan tugas sebagaimana di atas Rumah
Sakit Umum Daerah menyelenggarakan tugas dan fungsi
diantaranya :
Rumah Sakit Umum Daerah mempunyai tugas pokok yaitu
membantu Bupati melaksanakan urusan pemerintahan di bidang
Kesehatan Pelayanan Rujukan yang menjadi kewenangan Daerah
dan tugas pembantuan yang diberikan.
Rumah Sakit Umum Daerah mempunya Fungsi sebagai berikut :
1. Penyelenggaraan pelayanan di bidang medis, keperawatan dan
penunjang medis;
2. Pelaksanaan tugas administratif meliputi bidang program dan
anggaran, keuangan, umum dan kepegawaian;
3. Penyelenggaraan ketatausahaan, rumah tangga dan keuangan
Rumah Sakit Umum Daerah;
4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati dengan tugas
dan fungsinya;
Penyelenggaraan pelayanan di bidang medis, keperawatan dan
penunjang medis. RSUD Sumedang terus dituntut untuk
meningkatkan pengelolaan dan profesionalisme pelayananan kepada
masyarakat, sehingga diharapkan mampu melayani dan merespon
kebutuhan masyarakat secara cepat, tepat, aman dan berkualitas.
RSUD Sumedang berlokasi di Jl. Palasari No. 80 Jl. P. Geusan Ulun
No.41 Sumedang, Telepon/Fax (0261) 201021 FAX. (0261) 204970,
Email rsud.sumedang@gmail.com Website: rsud.sumedangkab.go.id
dengan luas lahan 18.309,50 m².

13
1. Struktur Organisasi

Struktur organisasi RSUD Kabupaten Sumedang adalah sebagai


berikut :
 Direktur
 Wadir Administrasi Umum & Keuangan
 Wadir Pelayanan dan Penunjang
 Bagian Keuangan
 Bagian Umum & Kepegawaian
 Bagian Perencanaan
 Bidang Pelayanan Medik
 Bidang Keperawatan dan Kebidanan
 Bidang Pelayanan Penunjang dan Kefarmasian

14
• Ketua : Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Sumedang
• Anggota :
1. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sumedang
2. Tenaga Ahli Bidang Kesehatan

2. Susunan Direksi RSUD Kabupaten Sumedang :


• Direktur : Dr.dr. H.Aceng Solahudin Ahmad, MKes
• Wadir Adminstrasi Umum & Keuangan : Hj.Engkur Kuraesih,S.Kep.,Ners, M.Si
• Wadir Pelayanan dan Penunjang : dr.H.Enceng,Sp.B

3. Susunan Manajerial RSUD Kabupaten Sumedang


• Kabag. Keuangan : Drs. Tatang Mulyana, M.Si
• Kabag. Umum & Kepegawaian : plt.Hj.Engkur Kuraesih,S.Kep.,Ners,M.Si
• Kabag. Perencanaan : Herry Nugraha, SE
• Kabid. Pelayanan Medik : dr.R. Deti Rahmawati, MK.Kes
• Kabid. Keperawatan dan Kebidanan : Hj.Teti Rohmawati,M.Kep
• Kabid. Pelayanan Penunjang dan Kefarmasian : Euis Yuliantini, SKM,M.KM
• Ka.Sub.Bag. Umum dan aset : Tatang Cuyaman , AMK

15
4. Sumber Daya Manusia
Semua penyelenggaraan RSUD Sumedang tersebut didukung
dengan jumlah tenaga per 1 Januari 2022 sebanyak 1154
yang meliputi : Tenaga Fungsional, Tenaga Fungsional Non
Kesehatan, dan Tenaga Administrasi.
KON
TRA JUML
JENIS PENDIDIKAN PNS L P L P
K/P AH
No TT
MEDIS :
1 S.2 Dokter Spesialis : 0 0 0 0 0 0 0
2 Dokter Spesialis Obgin 3 2 1 1 1 0 4
3 Dokter Spesialis Bedah Mulut 0 0 0 1 1 0 1
4 Dokter Spesialis Anak 3 1 2 1 0 1 4
5 Dokter Spesialis Dalam 3 1 2 1 0 1 4
6 Dokter Spesialis Radiologi 1 1 0 0 0 0 1
7 Dokter Spesialis Syaraf 2 2 0 0 0 0 2
8 Dokter Spesialis Kejiwaan 1 0 1 0 0 0 1
Dokter Spesialis Dermatologi
1 1 0 0 0 0 1
9 dan Venereologi
10 Dokter Spesialis Mata 2 0 2 0 0 0 2
11 Dokter Spesialis Anestesi 1 1 0 1 0 1 2
Dokter Spesialis Patologi
2 1 1 0 0 0 2
12 Klinik
Dokter Spesialis Patologi
0 0 0 0 0 0 0
13 Anatomi
Dokter Spesialis Bedah
1 1 0 0 0 0 1
14 Ortopedi
15 Dokter Spesialis Bedah 2 2 0 1 1 0 3
16 Dokter Spesialis Jantung 0 0 0 2 1 1 2
17 Dokter Spesialis THT 1 1 0 0 0 0 1
Dokter Spesialis Dermatologi
0 0 0 0 0 0 0
18 & Venetologi
Dokter Spesialis Kedokteran
1 1 0 0 0 0 1
19 Fisik & Rehabilitasi
20 Dokter Spesialis Bedah Syaraf 1 1 0 0 0 0 1
JUMLAH DOKTER
25 16 9 8 4 4 33
SPESIALIS
21 S2 M. Kes 0 0 0 0 0 0 0
22 S1 Dokter Umum 17 6 11 28 14 14 45

23 S1 Dokter Gigi 4 1 3 0 0 0 4
JUMLAH TOTAL DOKTER
46 23 23 36 18 18 82
(Sp,Umum,Gigi)
PERAWAT :
24 S2 Keperawatan 2 1 1 0 0 0 2
25 S1 Keperawatan (PSIK) 36 9 27 25 9 16 61
26 D4 Kebidanan 2 0 2 4 0 4 6

16
KON
TRA JUML
JENIS PENDIDIKAN PNS L P L P
K/P AH
No TT
27 D4 Keperawatan 4 1 3 0 0 0 4
28 D3 Keperawatan (AKPER) 176 48 128 159 47 112 335
29 D3 Kebidanan (AKBID) 17 0 17 17 0 17 34
30 D3 Kesehatan Gigi (AKG) 4 0 4 0 0 0 4
31 D4 Anestesi (AKNES) 1 1 0 0 0 0 1
32 D3 Anestesi 1 1 0 7 1 6 8

33 SLA/SPK 9 3 6 0 0 0 9
JUMLAH PERAWAT 252 64 188 212 57 155 464
TENAGA KESEHATAN
LAINNYA :
34 S.2 Manajemen Farmasi 1 0 1 1 0 1 2
35 Apoteker 9 2 7 2 0 2 11
36 S1 Farmasi 0 0 0 2 1 1 2
50 D3 Farmasi 6 1 5 16 2 14 22
52 SLA Farmasi (SAA ) 0 0 0 0 0 0 0
53 SLA Farmasi (SMF) 4 2 2 8 3 5 12
20 5 15 29 6 23 49
40 D.3 Tehnik Rongent (ATRO) 2 2 0 5 0 5 7
41 D4 Tehnik Rongent (ATRO) 0 0 0 2 2 0 2
42 S.1 Gizi 1 0 1 0 0 0 1
43 D.3 Gizi (AKZI) Nutrisionis 5 2 3 8 2 6 13
44 D.4 Gizi (AKZI) Nutrisionis 1 0 1 0 0 0 1
45 D.3 Fisioterapi (AKPIS) 0 0 0 1 1 0 1
46 D.4 Fisioterapi (AKPIS 1 1 0 0 0 0 1
S.1 Penyuluh Kesehatan
6 4 2 3 3 0 9
37 Masy
D.3 Kesling
3 1 2 1 1 0 4
38 AKL/APK/Sanitarian
39 D.3 Analis Kes (AAK) 19 6 13 13 5 8 32
D.3 Teknik Elektro Medis
1 1 0 1 1 0 2
47 (ATEM)
48 D.4 Informatika Rekam Medis 0 0 0 2 2 0 2
49 D.3 Rekam Medis (Medrek) 5 3 2 8 2 6 13

51 D3 Arsiparis 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH TENAGA KES.
84 30 54 102 31 71 186
LAINNYA
NON MEDIS :
54 S.2 Managemen (MM) 6 2 4 0 0 0 6
55 S.2 Managemen ( M.Si ) 5 4 1 0 0 0 5
56 S.2 Managemen ( M.Kes ) 2 1 1 0 0 0 2
57 S.2 Managemen ( M.Hkes ) 2 0 2 0 0 0 2
58 S.2 Managemen ( M.K.M ) 1 0 1 0 0 0 1
59 S.1 Administrasi (STIA) 24 18 6 14 6 8 38

17
KON
TRA JUML
JENIS PENDIDIKAN PNS L P L P
K/P AH
No TT
60 S.1 Administrasi ( SIP ) 0 0 0 1 1 0 1
61 S.1 Ekonomi 5 1 4 15 9 6 20
62 S.1 Akuntansi (STIE) 8 3 5 4 2 2 12
63 S.1 Hukum 0 0 0 1 1 0 1
64 S.1 Teknik Industri 0 0 0 1 0 1 1
65 S.1 Psikologi 1 0 1 1 1 0 2
66 S1 Agama Islam 3 2 1 2 2 0 5
67 S1 Komputer 2 2 0 8 6 2 10
68 S.1 Kimia 0 0 0 1 0 1 1
69 D3 Komputer Akuntansi 3 3 0 0 0 0 3
70 D3 Komputer Informatika 1 0 1 2 2 0 3
71 D.3 Pendidikan 0 0 0 0 0 0 0
72 D.3 Kimia 1 0 1 0 0 0 1
73 D.3 Adm Keuangan 0 0 0 1 0 1 1
74 D.3 Manajemen RS 0 0 0 2 1 1 2
75 D.3 Pemasaran 0 0 0 0 0 0 0
76 D.3 Akuntansi 0 0 0 2 1 1 2
77 D.2 Agama 0 0 0 0 0 0 0
78 MAN 1 1 0 8 7 1 9
79 SMKK (Gizi) 1 0 1 0 0 0 1
80 SMA /SMU 23 17 6 84 58 26 107
81 SPP/SPPH 0 0 0 3 3 0 3
82 SMK 2 2 0 94 79 15 96
83 SMEA 5 3 2 1 1 0 6
84 STM 4 4 0 12 12 0 16
85 Paket B 1 1 0 1 1 0 2
86 SMP 0 0 0 2 0 2 2
87 Paket C 19 13 6 36 26 10 55

88 SD 0 0 0 1 1 0 1
JUMLAH NON MEDIS 120 77 43 297 220 77 417

J U M L A H 502 194 308 647 326 321 1154

5. Unit / Instalasi Pelaksana Fungsional


a. Pelayanan Instalasi Gawat Darurat
b. Instalasi Bedah Sentral
c. Instalasi Rawat Jalan

18
Rawat Jalan Lantai 1
1) Loket 1
2) R. Konseling Apotek
3) Apotek Rawat Jalan lt 1
4) Poli Triage
5) Poli Jiwa
6) Poli Dalam
7) Poli Geriatri
8) Poli Saraf
9) Poli Dots
Rawat Jalan Lantai 2
1) Poli Gigi dan Mulut
2) Poli Bedah
3) Poli Kandungan
4) Poli THT
5) Poli Bedah Saraf
6) Poli Ortopedi
7) Poli Kulit dan Kelamin
8) Poli Mata
9) Apotek Rawat Jalan lt 2
Rawat Jalan Lantai 3
1) R.Inst.Rajal
2) Poli Anak
3) Poli Thalasemia
4) Poli Tumbuh Kembang
5) Poli Rehabilitasi Medis / Fisioterapi
6) Poli Teratai
7) Poli EKG
8) Poli EEG
9) Poli Gizi
10) Poli MCU

d. Pelayanan Rawat Inap


1) Perawatan Penyakit Dalam
 R.Kenanga ( kelas I,II)
 R.Sakura ( kelas III)
 R.Cempaka ( kelas III)
 R.Wijaya Kusumah (ISOLASI)
 Ruang Tulip atas (kelas II )

2) Perawatan Penyakit Anak


 R.Tanjung ( kelas I,II,III)
19
3) Perawatan Penyakit Bedah
 R.Angkrek ( kelas I,II dan III)
 R.Tulip bawah (kelas I )
4) Perawatan Penyakit Kebidanan dan Kandungan
 R.Dahlia ( kelas I,II dan III)
5) Stroke unit (anyelir)
6) Pelayanan intensive
 Ruang ICU
 Ruang HCU
 Ruang NICU
7) Instalasi Paviliun Tandang
 R.Aster A
 R.Aster B
8) Pelayanan Lainnya
 Instalasi Laboratorium (Lab PA dan Lab PK)
 Instalasi Farmasi
 Instalasi Gizi
 Instalasi Radiologi
 Instalasi Haemodialisa
 Instalasi Logistic
 Instalasi Pemulasaraan Jenazah
 Instalasi Pengelolaan Lingkungan
 Instalasi SIMRS
 Instalasi Medrek
 Instalasi Loundry
 Instalasi Pemeliharaan Sarana RS (IPSRS)
 Instalasi SIMRS
 Instalasi Diklat
 Instalasi Pengelolaan Klaim Pelayanan
 Instalasi CSSD
 Instalasi customer service
 Instalasi K3RS
 Instalasi PONEK
 Instalasi MCU
 Instalasi Pelayanan Jantung Terpadu
 Instalasi PMKP
 Instalasi P2 AMK
 Unit Satpam
 Unit Layanan Pengadaan

20
6. Visi, Misi, Falsafah, Nilai Dan Tujuan Rumah Sakit
a. Visi Rumah Sakit
Visi merupakan pernyataan cita-cita atau impian sebuah kondisi
yang ingin dicapai di masa depan. Kondisi yang dicita-citakan
atau diimpikan tersebut adalah kondisi yang di akhir periode
dapat diukur capaiannya melalui berbagai kegiatan
Seiring dengan perkembangan zaman, khususnya tuntutan
masyarakat yang semakin tinggi, kebijakan pemerintah
terhadap pasien dalam strata tertentu, serta peluang yang belum
dioptimalkan, serta Sebagai organisasi untuk menjawab
tantangan di masa depan. Visi misi RSUD Kabupaten sumedang
mengacu kepada Visi Kabupaten Sumedang Tahun 2019 2023
yaitu :
“Terwujudnya masyarakat Sumedang yang Sejahtera,
Agamis, Maju, Profesional, dan Kreatif (SIMPATI) pada tahun
2023”.
Sejahtera Masyarakatnya, Agamis Akhlaqnya, Maju Daerahnya,
Profesional Aparaturnya dan Kreatif Ekonominya
Visi dan Misi Bupati Kabupaten Sumedang 2019 2023
selanjutnya menjadi pedoman RSUD Kabupaten Sumedang
dalam melaksanakan berbagai implementasi RSUD periode 2019
2023 agar arah kebijakan dan program kegiatan RSUD periode
2019 2023 sinkron dan terintegrasi dengan RPJMD Kabupaten
Sumedang 2019 2023.
Sehingga visi kabupaten sumedang menjadi visi RSUD
Kabupaten Sumedang yaitu :
“RSUD Sumedang SIMPATI pada tahun 2023”

Dalam mewujudkan visi Sumedang SIMPATI pada tahun 2020

adapun misi pemerintah Kabupaten Sumedang adalah sebagai


berikut :

1. Memenuhi kebutuhan dasar secara mudah dan terjangkau


untuk kesejahteraan masyarakat.

21
2. Menguatkan norma agama dalam tatanan kehidupan sosial
masyarakat dan pemerintahan.
3. Mengembangkan wilayah ekonomi didukung dengan
peningkatan infrastruktur dan daya dukung lingkungan
serta penguatan budaya dan kearifan lokal.
4. Menata birokrasi pemerintah yang responsif dan
bertanggung jawab secara profesional dalam pelayanan
masyarakat.
5. Mengembangkan sarana prasarana dan sistem
perekonomian yang mendukung kreativitas dan inovasi
masyarakat Kabupaten Sumedang.
b. Misi Rumah Sakit
Adapun dalam misi tersebut, RSUD mengemban misi nomor 1
(satu) yakni Misi Memenuhi kebutuhan dasar secara mudah
dan terjangkau untuk kesejahteraan masyarakat.
c. NilaiNilai (Budaya) Rumah Sakit
Budaya kerja bagi rumah sakit merupakan komitmen dari hati
yang tulus dalam melaksanakan kewajiban sebagai pegawai yang
bekerja dan beribadah menjadi senjata strategis dalam
melaksanakan pelayanan kepada pelanggan, sehingga budaya
kerja tersebut diterjemahkan kedalam nilai-nilai organisasi yang
telah disepakati bersama dengan penjabaran sebagai berikut:
 Tanggung Jawab
Merupakan kewajiban untuk mempertanggung jawabkan
segala akibat yang timbul karena hasil pekerjaannya dalam
memberikan pelayanan yang terbaik bagi pelanggan internal
dan eksternal.
 Profesionalisme
Merupakan tindak tanduk yang bercirikan suatu profesi atau
orang yang ahli dalam bidangnya, dengan memegang teguh
etika profesi dan standar mutu keahlian yang tinggi.
 Ramah

22
Dalam sikap dan tutur kata manis dengan berpraduga positif
serta berbudi bahasa menarik dan selalu berusaha untuk
menolong pelanggan dengan tulus dan ikhlas.
 Peduli
Dengan berusaha untuk segera mengetahui atau sangat
memperhatikan persoalan pelanggan dengan
sungguhsungguh dan langsung membantu menyelesaikan
persoalan tersebut dengan tuntas dan memuaskan keinginan
pelanggan.
 Jujur
Dengan selalu memegang teguh ketulusan dan keikhlasan
dalam memberikan informasi atau tidak melakukan
kecurangan apapun untuk keuntungan dirinya ataupun
untuk kepentingan pelanggan.

Untuk merealisasikan pelaksanaan Misi RPJMD Kabupaten


Sumedang Tahun 2019 2023, RSUD Kabupaten Sumedang perlu
menetapkan tujuan yang akan dicapai dalam jangka waktu lima
tahun ke depan. Adapun tujuan dari RSUD adalah :

“Terwujudnya pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah yang


Aman, Amanah dan Memuaskan”

Lebih lanjut keterkaitan tujuan RSUD dengan Visi Misi RPJMD


diilustrasikan dalam skema di bawah ini.

Adapun deskripsi dari Tujuan RSUD adalah :


Aman : Memberikan pelayanan kesehatan dengan
selalu memperhatikan faktor faktor
keselamatan untuk pasien, petugas dan
rumah sakit.
Amanah : Meningkatkan budaya kerja melalui
continues improvement untuk
meningkatkan kepercayaan pasien.
Memuaskan : Meningkatkan kompetensi Sumber Daya
Manusia dan meningkatkan kualitas
Sarana Prasarana dalam memberikan
pelayanan yang berkualitas untuk
terwujudnya kepuasan pasien.

23
Berkaitan dengan pendidikan dan pelatihan dirumah sakit
umum daerah kabupaten Sumedang, Sumber Daya Manusia
(SDM) merupakan aset bagi organisasi dan sekaligus merupakan
salah satu faktor yang menentukan daya saing organisasi.
Dibutuhkan program dan pembiayaan untuk pengembangan
SDM. Selain anggaran, rencana program kerja, analisa
kebutuhan diklat (AKD), standar kompetensi setiap karyawan
dan analisis gap kompetensi karyawan, juga sangat diperlukan
prioritas manajemen dalam upaya pengembangan SDM, sehingga
akan tersedia SDM yang kompetensinya dapat memenuhi
tuntutan pelayanan kesehatan.
Strategi pengembangan SDM ini akan memberikan manfaat
ketika pengembangan SDM ini selalu sinergis dengan pencapaian
visi, misi organisasi dan pelayanan unggulan; mendasarkan
kepada kebutuhan organisasi dan bukan kepada keinginan
personal (kepentingan pribadi karyawan) saja. Sejalan dengan
amanat UndangUndang RI Nomor 5 tahun 2014 tentang
Aparatur Sipil Negara, dimana telah diamanatkan bahwa PNS
berhak memperoleh pengembangan kompetensi (pasal 21) dan
sesuai dengan RPP PNS pasal 203 diamanatkan setidaknya
pelatihan yang di selenggarakan bagi setiap ASN adalah 20 jam
pelajaran setahun.
Kompetensi juga akan berkaitan dengan peningkatan jenjang
karier PNS, dimana kompetensi teknis akan diukur dari tingkat
dan spesialisasi pendidikan, pelatihan teknis fungsional dan
pengalaman bekerja secara teknis untuk memenuhi standar
kompetensi tenaga sesuai kebutuhan pelayanan. Sehingga SDM
sebagai aset organisasi perlu di tingkatkan dan dikembangkan
untuk berkontribusi positif bagi kemajuan dan daya saing
organisasi.

7. Analisis Person
Karyawan yang bekerja pada RSUD Kabupaten Sumedang
sudah dapat dikatakan memenuhi SOP pada kinerjanya.

24
Karyawan sudah mengetahui tugas dan peranan
masingmasing dalam bekerja baik untuk karyawan tetap,
kontrak atau harian lepas. Karyawan bekerja berdasarkan atas
ketentuan jadwal yang telah dibuat oleh pihak personalia
perusahaan. Pada person analysis ini, teknik yang digunakan
dalam proses pengumpulan datanya adalah dengan
menggunakan kuisioner yang disusun berdasarkan atas hasil
dari organization and task analysis yang telah dilakukan
terlebih dahulu.

8. Metode Pengumpulan Data


Metode pengumpulan data yaitu dengan interview dan
penyebaran kuesioner. Metode interview ini digunakan untuk
mempermudah menganalisis kebutuhan dan keadaan rumah
sakit dengan penjelasan yang detail dan rinci dari pihak-pihak
terkait.Untuk metode penyebaran kuesioner, guna untuk
membantu dan mendukung proses menganalisis kebutuhan
rumah sakit melalui data yang dikumpulkan.

25
A. Hasil Training Need Analysis

KEBUTUHAN DIKLAT

Instalasi Laboratorium (Lab PA dan Lab PK

Instalasi Pemeliharaan Sarana RS (IPSRS


MANAJER,KABAG KABID KASIE,KA INSTALASI/UNIT/RUANGAN

Instalasi Pengelolaan Klaim Pelayanan


Instalasi Perawatan Intensif/ICU,HCU

Instalasi Pengelolaan Lingkungan

Unit Pelayanan Jantung Terpadu


Instalasi Pemulasaraan Jenazah
KETUA KOMITE KEPERAWTAN

Unit Layanan Pengadaan


Instalasi Haemodialisa
KETUA KOMITE MEDIK
NO KOMPETENSI UMUM

Instalasi Radiologi

Instalasi Loundry
Instalasi Medrek
Instalasi Farmasi

Instalasi Logistic

Instalasi DIKLAT
KEPERAWATAN

KEPEGAWAIAN

Instalasi CSSD

Unit P2 AMK
PENUNJANG

Instalasi Gizi

Unit Satpam
Unit PONEK
KEUANGAN

Unit PMKP
Unit MCU
YANMED

CASEMIX
PEMILIK

UMUM
SPI
1 SISTEM KESELAMATAN PASIEN √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
2 QUALITY EXCELLENT/HOSPITALITY √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
3 KOMUNIKASI EFEKTIF √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
4 PMKP √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
5 PENANGGULANGAN BENCANA √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
6 PPI √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
7 BHD √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
8 K3RS √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
9 MANAJEMEN RESIKO √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
10 PENGGUNAAN APAR √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
11 PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN ALAT MEDIS √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
12 PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN SISTEM UTILITAS √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

26
KEBUTUHAN DIKLAT
STAFF

PROGRAM DAN ANGGARAN


CLEANING SERVICE
PEREKAM MEDIS
NO KOMPETENSI UMUM

RADIOGRAFER
NUTRISIONIST

SANITARIAN

KEUANGAN
FARMASIST
PERAWAT

LOUNDRY
LOGISTIK

promkes
DOKTER

security
UMUM
ANALIS

ADMIN
DIKLAT
KLAIM
BIDAN

CSSD
HRD

pos

IT
1 SISTEM KESELAMATAN PASIEN √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
2 QUALITY EXCELLENT/HOSPITALITY √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
3 KOMUNIKASI EFEKTIF √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
4 PMKP √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
5 PENANGGULANGAN BENCANA √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
6 PPI √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
7 BHD √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
8 K3RS √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
9 MANAJEMEN RESIKO √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
10 PENGGUNAAN APAR √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
11 PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN ALAT MEDIS √ √ √ √ √ √
12 PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN SISTEM UTILITAS √ √ √ √ √ √

27
LAYANAN STANDAR KOMPETENSI KONDISI SAAT INI KESENJANGAN
PROFESI
NO TEKHNOLOGI INSTALASI
TERKAIT KOMPETENSI KOMPETENSI KOMPETENSI
BARU KOMPETENSI UMUM KOMP UMUM
BIDANG UMUM BIDANG
TRAINING
TRAINING PETUGAS CT-
1 CT-SCAN RADIOLOGI RADIOLOG D3 RADIOLOGI PETUGAS CT-SCAN D3 RADIOLOG D3 RADIOLOG SCAN
SERVICE
RADIOGRAFER SERVICE EXCELLENT EXCELLENT
KOMUNIKASI
KOMUNIKASI EFEKTIF EFEKTIF
HANDLING
HANDLING KOMPLEN KOMPLEN

TRAINING
2 CATH LAB UPJ SPESIALIS JANTUNG SPESIALIS JANTUNG CATHLAB BTCLS EXPIRE
SERVICE
PERAWAT TERAMPIL BTCLS EXCELLENT
KOMUNIKASI
RADIOLOGRAFER EFEKTIF
HANDLING
BTCLS KOMPLEN
SERVICE EXCELLENT
KOMUNIKASI EFEKTIF
HANDLING KOMPLEN

28
KOMPETENSI UTAMA YANG HARUS
DIMILIKI

SANGAT KURANG
JUMLAH
MASALAH &
UNIT/ KETE

KURANG
CUKUP
NO JENIS PELATIHAN YANG NAMA PESERTA POSISI

BAIK
INSTALASI RANGAN
Jenis DIMILIKI KARYA
WAN

Workshop Mutu, Kes Pasien,Manajemen dr. Rinaldi


1 PMKP Workshop PMKP 5
Resiko Lenggana,SpA.,MH.Kes

Pelatihan Jabatan Ida Siti Nurparida,


Jabatan Fungsional Administrasi Fungsional S.Gz.,MKM
Kesehatan
PITSELNAS (Pertemuan Ilmiah
Workshop PMKP Direktur, Wadir, Komite
Nasional)
Workshop PMKP Workshop PMKP Direktur, Wadir, Komite
Ketua dan Sekretaris
Workshop Manajemen Resiko
Workshop PMKP Sub.Kom
Pelatihan Analisa Data Mutu Inhouse Training PIC data
PIC data, Kepala
Pelatihan Gugus Kendali Mutu Inhouse Training
Unit/Instalasi

Pelatihan Kes. Pasien dan Manajemen PIC data, Kepala


Inhouse Training
Resiko Unit/Instalasi
Pelatihan Jabatan Arni Rahmania,
2 Program Perencanaan
Fungsional S.Kep.,Ners
Program Pengadaan Barang dan Jasa Pelatihan Teknis Nendi Supriadi,S.Sos
3 CSSD CSSD Yoyoh

29
KOMPETENSI UTAMA YANG HARUS
DIMILIKI

SANGAT KURANG
JUMLAH
MASALAH &
UNIT/ KETE

KURANG
CUKUP
NO JENIS PELATIHAN YANG NAMA PESERTA POSISI

BAIK
INSTALASI RANGAN
Jenis DIMILIKI KARYA
WAN

CSSD CSSD Jeje Sujana


CSSD CSSD Tedi Mulyadi
CSSD CSSD Edeng
CSSD CSSD Kusnadi
CSSD CSSD Gun Gun K
CSSD CSSD Surahman,S.Kep.Ners
Titin Supartini,
CSSD CSSD
Amd.Kep
CSSD CSSD Leli Citra S.Kep
CSSD CSSD Agustian Setiawardani
CSSD CSSD Epi Sapinah Tunaza
Penanggung jawab
4 IPL Workshop pengendalian pencemaran Dadan Sholeh
air (PPPA)
Penanggung jawab
IPL Workshop operasional pengolahan Yudi
air limbah (POPAL)
IPL Workshop Pemantauan dan analisis Hanny Nur Fajriani, S.Si
Pengoprasian instalasi
IPL Workshop pengelolaan limbah B3 Sukarman
(OPLB3)
5 PKRS Pelatihan Manajemen PKRS Peningkatan Kemampuan Dama Djumana, S.KM

30
KOMPETENSI UTAMA YANG HARUS
DIMILIKI

SANGAT KURANG
JUMLAH
MASALAH &
UNIT/ KETE

KURANG
CUKUP
NO JENIS PELATIHAN YANG NAMA PESERTA POSISI

BAIK
INSTALASI RANGAN
Jenis DIMILIKI KARYA
WAN

SDM PKRS

Peningkatan Kemampuan Eti Setiawati, S.KM


PKRS Pelatihan Teknis
SDM PKRS Deni Farihat W, S.KM

6 Tulip Pelatihan Interpretasi EKG Fanny F, AMK

Tulip Pelatihan BTCLS Yuli Sartika, AMK


Tulip Pelatihan ACLS Sunandar, S.Kep.Ners
Tulip Pelatihan BTCLS Yali Deviyanti, AMK
Tulip Pelatihan Interpretasi EKG Rismayanti MEP, AMK
Tulip Pelatihan Interpretasi EKG Ai Nani , AMK
Cucu Suryani,
Tulip Pelatihan ACLS
S.Kep.Ners
Tulip Pelatihan Wound care Tri Eka Rini, AMK
Tulip Pelatihan Wound care Agus Koko W, AMK
Tulip Pelatihan BTCLS Reni Sumiatin, AMK
Tulip Pelatihan BTCLS Prana Jaya P, AMK
Tulip Pelatihan BTCLS Fandika S.Kep.Ners
Iyan
Tulip Pelatihan ACLS
Yustiyani,S.Kep.,Ners
7 Cempaka Pelatihan BTCLS Ina Martini, AMK

31
KOMPETENSI UTAMA YANG HARUS
DIMILIKI

SANGAT KURANG
JUMLAH
MASALAH &
UNIT/ KETE

KURANG
CUKUP
NO JENIS PELATIHAN YANG NAMA PESERTA POSISI

BAIK
INSTALASI RANGAN
Jenis DIMILIKI KARYA
WAN

Nunung Wawah,
Cempaka Pelatihan BTCLS
S.Kep.,Ners
Cempaka Pelatihan BTCLS Iis Sri N,AMK
Cempaka Pelatihan BTCLS Desi Purnamasari, AMK
Cempaka Pelatihan BTCLS Ika Kartika, AMK
Cempaka Pelatihan BTCLS Nisa Nafisa, AMK
Cempaka Pelatihan BTCLS Nina Widianingsih, AMK
Cempaka Pelatihan BTCLS Yusnaeni, AMK
Cempaka Pelatihan BTCLS Imas Nurjanah, AMK
Hj. Dewi Ikawati,
8 Kenanga Pelatihan ETN
S.Kep.Ners
Kenanga Pelatihan Interpretasi EKG Yuli Fitriani, AMK
Kenanga Pelatihan Interpretasi EKG Yuli Fitriyani, AMK
Kenanga Pelatihan Interpretasi EKG Yanti Yulianti, AMK
Kenanga Pelatihan BTCLS Neli Juhaeriach, AMK
Hj. Reni Noor,
Kenanga Pelatihan BTCLS
S.Kep.Ners
Kenanga Pelatihan BTCLS Evi Novianti, AMK
Kenanga Pelatihan BTCLS Cenia Putri, AMK
Kenanga Pelatihan BTCLS Elisa Lestari,AMK

32
KOMPETENSI UTAMA YANG HARUS
DIMILIKI

SANGAT KURANG
JUMLAH
MASALAH &
UNIT/ KETE

KURANG
CUKUP
NO JENIS PELATIHAN YANG NAMA PESERTA POSISI

BAIK
INSTALASI RANGAN
Jenis DIMILIKI KARYA
WAN

Kenanga Pelatihan BTCLS Tita Siti Aminah, AMK


9 Sakura Pelatihan BTCLS Tiktik Kartika, AMK
Triana
Sakura Pelatihan BTCLS
Rahman,S.Kep.Ners
Sakura Pelatihan BTCLS Maya Maenita,AMK
Sakura Pelatihan BTCLS Atin Suhartini, AMK
Indri Nurcahyati,
Sakura Pelatihan BTCLS
A.Md.Kep
Sakura Pelatihan BTCLS Ridha Nur Paridah, AMK
Lusi Maemunah,
Sakura Pelatihan BTCLS
A.Kep.Ners
Sakura Pelatihan BTCLS Asep Dede, AMK
Sakura Pelatihan BTCLS Ayu Rahayu, AMK
Denia Marantika ,
Sakura Pelatihan BTCLS
S.Kep.Ners
Sakura Pelatihan BTCLS Rizky Nur Yana, AMK
1. Otong Adiharyanto,
S.Kep.Ners
Wijaya Manajemen Unit Ruang
10 Pelatihan 2. Fitri Pratami,
Kusumah Isolasi Covid
S.Kep.Ners
3. Ida Darlina, AMK

33
KOMPETENSI UTAMA YANG HARUS
DIMILIKI

SANGAT KURANG
JUMLAH
MASALAH &
UNIT/ KETE

KURANG
CUKUP
NO JENIS PELATIHAN YANG NAMA PESERTA POSISI

BAIK
INSTALASI RANGAN
Jenis DIMILIKI KARYA
WAN

4. Otong Adiharyanto,
S.Kep.Ners
5. Ida Darlina, AMK
6. Yanti Fitriani, AMK
7. Dian Puspitasari,
AMK
8. Wiwin Widiawati,
S.Kep.Ners
9. Tony Suherman,
AMK
10. Arifin Hudaya,
S.Kep.Ners
11. Eni Siti Halimah,
AMK
12. Noer Asiyah Jamil,
AMK
13. Nur Arifin Hidayat,
A.Md.Kep
14. Leni Marlia, AMK
15. Dian Puspitasari,
AMK
16. Wiwin Widiawati,
S.Kep.Ners
17. Tony Suherman,

34
KOMPETENSI UTAMA YANG HARUS
DIMILIKI

SANGAT KURANG
JUMLAH
MASALAH &
UNIT/ KETE

KURANG
CUKUP
NO JENIS PELATIHAN YANG NAMA PESERTA POSISI

BAIK
INSTALASI RANGAN
Jenis DIMILIKI KARYA
WAN

AMK
18. Arifin Hudaya,
S.Kep.Ners
19. Eni Siti Halimah,
AMK
20. Noer Asiyah Jamil,
AMK
21. Nur Arifin Hidayat,
A.Md.Kep
22. Rizky Sukma,
A.Md.Kep
23. Elisyah
Rahmadayanti,Amd
.Kep
Komite Pelatihan Audit
11 Pelatihan Teknis Sub Komite Mutu
Keperawatan Keperawatan
Komite Pelatihan Komite
Pelatihan Teknis Ketua/ Sekretaris
Keperawatan Keperawatan
Training Tata Kelola
Komite Klinis Keperawatan Bagi
Pelatihan Teknis Sub Komite Kredensial
Keperawatan Komite Keperawatan di
RS
Pelatihan Pembimbing
Komite
Pelatihan Teknis Klinik dengan model Sub Komite Mutu
Keperawatan
preceptorship
Komite Workshop workshop etik dan Sub Komite Etik

35
KOMPETENSI UTAMA YANG HARUS
DIMILIKI

SANGAT KURANG
JUMLAH
MASALAH &
UNIT/ KETE

KURANG
CUKUP
NO JENIS PELATIHAN YANG NAMA PESERTA POSISI

BAIK
INSTALASI RANGAN
Jenis DIMILIKI KARYA
WAN

Keperawatan disiplin profesi


keperawatan
Komite Pelatihan Komite
Pelatihan Teknis Ketua/ Sekretaris
Keperawatan Keperawatan
Dian Sutarya, apt,
12 Farmasi Aseptik Dispensing
S.Farm
Farmasi Aseptik Dispensing Aep Saefudin
Farmasi Aseptik Dispensing Nida Auliya
Pemagangan Pelayanan
Farmasi Pitri Nurhayati Aripani
Farmasi Klinik di RSHS
Pemagangan Pelayanan
Farmasi Siti Fatimah
Farmasi Klinik di RSHS
Pemagangan Pelayanan
Farmasi Dede Ratna Ningrum
Farmasi Klinik di RSHS
Farmasi Pelayanan HIV Siti Sulastri
Farmasi Pelayanan HIV Lusi
Farmasi PIT Hisfarsi Jabar Ida Damilah
Farmasi PIT Hisfarsi Jabar Inggrid Andriani
Farmasi PIT Hisfarsi Jabar Nur Eka K.S
Farmasi PIT IAI Nasional Ida Damilah
Farmasi PIT IAI Nasional Susania Ibrahim
Farmasi PIT IAI Nasional Rudhi

36
KOMPETENSI UTAMA YANG HARUS
DIMILIKI

SANGAT KURANG
JUMLAH
MASALAH &
UNIT/ KETE

KURANG
CUKUP
NO JENIS PELATIHAN YANG NAMA PESERTA POSISI

BAIK
INSTALASI RANGAN
Jenis DIMILIKI KARYA
WAN

Farmasi Pelayanan DOT Suchi Ridha K


Farmasi Pelayanan DOT Annisa Lestasri
Farmasi Manajemen Obat Nani Hernaliya
Farmasi Manajemen Obat Euis Nurjanah
Farmasi Dispensing Obat Ai Siti Badriah
Farmasi Dispensing Obat Entin Rohaeni
Farmasi Dispensing Obat Citresna
Farmasi Dispensing Obat Isni Febriani
Tata Laksana KIE dan
Farmasi Cep Martono
PIO
Tata Laksana KIE dan
Farmasi Aep Wawan
PIO
Tata Laksana KIE dan
Farmasi Isnaeni
PIO
Tata Laksana KIE dan
Farmasi Widyawati
PIO
Pelatihan PMO untuk
Farmasi Rizki Nurahayu
pasien TB, Paru dan Jiwa

37
KOMPETENSI UTAMA YANG HARUS DIMILIKI
JUMLA
H&
UNIT/ JENIS MASALAH YANG KETER
NO NAMA PESERTA POSISI

KURANG
KURANG

SANGAT
INSTALASI PELATIHAN DIMILIKI ANGAN

CUKUP
KARYA

BAIK
Jenis WAN

13 MCU Vaksinologi Pelatihan teknis √ dr. Hj Darmiana, MM 5


Training
Seminar/ workshop √ dr. H. Yosef Sholeh
Komarulloh
Pelatihan Agus Dian
Komputer
Pelatihan Agus Dian
Penerbitan ICV Rohayati, Amk
dr. Hj Darmiana, MM
dr. H. Yosef Sholeh
Komarulloh

14 GIZI Leadership Hepi Tutun Robiwa ,


S.ST , RD
NCP Advance Nurhayati, AMG
Tata Laksana Lelis Dewi Kirana, AMG
Penyuluhan dan
Konsultasi Gizi
NCP Advance Arin Nurlaeni , AMd.Gz
Asep Sugiarto, AMG ,
RD

38
KOMPETENSI UTAMA YANG HARUS DIMILIKI
JUMLA
H&
UNIT/ JENIS MASALAH YANG KETER
NO NAMA PESERTA POSISI

KURANG
KURANG

SANGAT
INSTALASI PELATIHAN DIMILIKI ANGAN

CUKUP
KARYA

BAIK
Jenis WAN

Managemen Terapi Kudrat Nur Iman ,


Gizi pada pasien AMd.Gz
gagal ginjal anak Elis Lismawati , AMd.Gz

NCP Advance Lita Zulfiah, AMd.Gz


HACCP Ika Kartika , S.ST , RD
Leadership Ana Kurniawati , S.Gz
NCP Advance
Food Service Ratih Sulistyaningsih ,
AMd.Gz
NCP Advance Reni Novayetti, AMd.Gz
Neneng Reni Anggraeni ,
AMd.Gz
Lisnaeni Nurhayati ,
Amd
Wisal Andiani , AMd.Gz
Dika Dwi Wardana,
AMd.Gz

39
KOMPETENSI UTAMA YANG HARUS DIMILIKI
JUMLA
H&
UNIT/ JENIS MASALAH YANG KETER
NO NAMA PESERTA POSISI

KURANG
KURANG

SANGAT
INSTALASI PELATIHAN DIMILIKI ANGAN

CUKUP
KARYA

BAIK
Jenis WAN

15 K3RS Management K3RS Pelatihan teknis √ (1) Perencanaan 1 orang 5


kegiatan tentang
diklat belum
optimal/ akurat ,
(2) Keterbatasan
SDM yang ada di
Unit K3RS , (3)
Keterbatasan
anggaran/ dana
untuk diklat, (4)
Kurangnya
koordinasi antar
bidang/ bagian
yang terkait
dengan
pelaksanaan
diklat
Pelatihan Disaster dr. H. Akhmad Wahyudi
plan Rozi, ST, MM

Teknisi K3 Listrik Opa Suparlan


Pembimbing Kusmawan Herlambang,
Kesehatan Kerja SKM

40
KOMPETENSI UTAMA YANG HARUS DIMILIKI
JUMLA
H&
UNIT/ JENIS MASALAH YANG KETER
NO NAMA PESERTA POSISI

KURANG
KURANG

SANGAT
INSTALASI PELATIHAN DIMILIKI ANGAN

CUKUP
KARYA

BAIK
Jenis WAN

16 CSSD Pelatihan Teknis Perencanaan Ela Nurlela 14


Seminar/workshop kegiatan tentang Yoyoh
/basic CSSD cssd belum Jeje Sujana
optimal / akurat, Tedi Mulyadi
pendokumentasia Edeng
n kegiatan belum
tertata, system
informasi belum
berjalan,
penguasaan alat
belum merata
Pelatihan teknis Surahman .S.Kep.ners
Seminar/workshop Titin Supartini AMD.Kep
/advant CSSD Ade Suwandi AMD.Kep
Leli Citra .S.Kep
Agustian Setiawardani
Epi Sapinah Tunaza

17 Instalasi Management linen Management laundry √ Perencanaan Nunung 12


Laundry dan laundry kebutuhan Nurliati,S.Kep.,Ners
pelatihan tidak
sesuai dengan
pelaksanaan

41
KOMPETENSI UTAMA YANG HARUS DIMILIKI
JUMLA
H&
UNIT/ JENIS MASALAH YANG KETER
NO NAMA PESERTA POSISI

KURANG
KURANG

SANGAT
INSTALASI PELATIHAN DIMILIKI ANGAN

CUKUP
KARYA

BAIK
Jenis WAN

PPI dasar √ Mintarsih,SE


Teguh Nugraha,S.Hut
Ajata Sudrajat

Management linen Djuariah


/PPI dasar Opik Taopik
Management Asih Yuningsih
linen/PPI dasar Yadi K
Agus S
Jawaahir
Euis H
Beni

18 PKRS Pelatihan
manajement PKRS
Pelatihan tekhnis
PKRS
Pelatihan jabfung
promkes.
19 SIMRS Project Mengetahui dan √ dr Yosef Sholeh 11
Management menguasai berbagai a. Kemauan Komarulloh
knowledge macam dan tipe untuk upgrading Wawan Supriadi
perangkat komputer skill yang kurang

42
KOMPETENSI UTAMA YANG HARUS DIMILIKI
JUMLA
H&
UNIT/ JENIS MASALAH YANG KETER
NO NAMA PESERTA POSISI

KURANG
KURANG

SANGAT
INSTALASI PELATIHAN DIMILIKI ANGAN

CUKUP
KARYA

BAIK
Jenis WAN

yang ada di dalamnya b. Kemampuan


komunikasi
interpersonal
yang kurang
c. Kreativitas, ide,
inovasi yang
kurang
mengetahui berbagai √
permasalahan
kerusakan pada
komputer
(troubleshooting) dan
menaganinya
IT governance with Mempunyai √ Bernhard Septiadi T.B,
cobit 5 kemampuan untuk S.Kom
mengembangkan
pengetahuan dan
pengalaman sebagai
panduan saat
melakukan
troubleshooting
PC Hardware and Memiliki kemampuan √ Cecep Ahmad Soleh
Network technical untuk
support menghubungkan
perangkat keras
Mobile Memiliki kemampuan √ David Susilo Siswaya,
Programming untuk melakukan Amd
instalasi Microsoft
Windows

43
KOMPETENSI UTAMA YANG HARUS DIMILIKI
JUMLA
H&
UNIT/ JENIS MASALAH YANG KETER
NO NAMA PESERTA POSISI

KURANG
KURANG

SANGAT
INSTALASI PELATIHAN DIMILIKI ANGAN

CUKUP
KARYA

BAIK
Jenis WAN

My SQL Full Memiliki kemampuan √ Haris Rijki Hidayat


Package 1 untuk melakukan
instalasi Linux,
MTCRE Penggunaan perangkat √ Jaka Sona
lunak internet
berbasis windows
seperti internet
explorer, telnet, ftp,
IRC; pasang dan
konfigurasi mail
server, ftp server, web
server.
Pelatihan Aplikasi Muh Mughny Mujahid
Dasar F, S.Ip
MTCNA R. Muhammad Akbar,
S.E
MTCRE Taofik Hidayat, S.Kom
Pelatihan Sandy Ressa Bella, SKM
Surveilans
20 UP2AMK Teknik elektro Kompetensi teknik √ Samsudin 7
terapan dan las elektri Pengelasan alat
argon yang patah belum
bisa diperbaiki
sendiri, sebagian
alat yang
memerlukan
pengerjaan elektro
sering dikerjakan
pihak ke 3

44
KOMPETENSI UTAMA YANG HARUS DIMILIKI
JUMLA
H&
UNIT/ JENIS MASALAH YANG KETER
NO NAMA PESERTA POSISI

KURANG
KURANG

SANGAT
INSTALASI PELATIHAN DIMILIKI ANGAN

CUKUP
KARYA

BAIK
Jenis WAN

kompetensi bengkel √ Den Suhaedi


las argon
M. Fazar Arifin
21 SPI Studi Banding Ke pendidikan minimal √ Seringnya Dr.Yanti 2
Rsud Sukabumi S1 pergantian tim isdaryanti,MMRS dan
SPI, Belum team
adanya auditor
dalam tim SPI,
Kurangnya
pengetahuan
dalam mengaudit
operasional
rumah sakit
kemampuan dalam √ Dr.Yanti
menyusun laporan isdaryanti,MMRS
hasil audit Dahlan Indrayana,SKM
Peningkatan kemampuan dalam √ Dr.Yanti
Kompetensi SPI menyusun laporan isdaryanti,MMRS
Level 1 hasil audit
Peningkatan Dr.Yanti
Kompetensi SPI isdaryanti,MMRS
Level 2
Audit Laporan Dr.Yanti
Keuangan Rumah isdaryanti,MMRS
Sakit
Pendidikan dan Dr.Yanti
pelatihan auditor isdaryanti,MMRS

45
KOMPETENSI UTAMA YANG HARUS DIMILIKI
JUMLA
H&
UNIT/ JENIS MASALAH YANG KETER
NO NAMA PESERTA POSISI

KURANG
KURANG

SANGAT
INSTALASI PELATIHAN DIMILIKI ANGAN

CUKUP
KARYA

BAIK
Jenis WAN

Peningkatan Dr.Yanti
Kompetensi SPI isdaryanti,MMRS
Level 3
Peningkatan Yanty Sugiarty, SE
Kompetensi SPI H. Aep Sapari, S.Sos
Level 4
Audit Operasional Yanty Sugiarty, SE
Rumah Sakit H. Aep Sapari, S.Sos

22 Instalasi Rawat
BTCLS
Jalan
ACLS
EEG
EKG
PDP/KONSELOR
STROKE
GERIATRI
TUMBANG
DOTS
PERAWATAN LUKA
REFRAKSIONIS
AUDIOGRAFI

46
KOMPETENSI UTAMA YANG HARUS DIMILIKI
JUMLA
H&
UNIT/ JENIS MASALAH YANG KETER
NO NAMA PESERTA POSISI

KURANG
KURANG

SANGAT
INSTALASI PELATIHAN DIMILIKI ANGAN

CUKUP
KARYA

BAIK
Jenis WAN

23 Instalasi D4 Analis pranata Labkes


Laboratorium Kesehatan
Tubel
Manajemen dan Dokter Patklin
teknis
laboratorium
Pemantapan mutu pranata Labkes
pelayanan
laboratorium
Teknologi pranata Labkes
pemeriksaan
Mikrobiologi
Teknologi pranata Labkes
pemeriksaan
Hematologi
Teknologi pranata Labkes
pemeriksaan Kimia
Klinik
Teknologi pranata Labkes
pemeriksaan Bank
Darah
Teknologi pranata Labkes dan
pemeriksaan PA Teknisi PA
Teknologi pranata Labkes
Imunoserologi
QC/ kaliberasi pranata Labkes
Validasi hasil pranata Labkes
pemeriksaan
laboratorium

47
KOMPETENSI UTAMA YANG HARUS DIMILIKI
JUMLA
H&
UNIT/ JENIS MASALAH YANG KETER
NO NAMA PESERTA POSISI

KURANG
KURANG

SANGAT
INSTALASI PELATIHAN DIMILIKI ANGAN

CUKUP
KARYA

BAIK
Jenis WAN

Workshop dan Uji pranata Labkes


Kompetensi
plebotomi
Seminar/ Munas pranata Labkes
PATELKI
Seminar Ilmiah Dokter Patklin
PDS Patklin
Seminar Ilmiah pranata Labkes
Patologi Klinik

24 Unit Pelayanan ACLS Dewi Kurniasih, AMK


Jantung Ema, S.Kep.,Ners
Asep Dadang R, S.Kep
Wulan Yully N,S.Kep

Cathlab dan ACLS Agus Ramdan S.Kep


Eli, S.Kep

BTCLS dan ACLS Cucu Sulaesih, AMK


Treadmil Usulan dari Bidang
Terkait
Holter Usulan dari Bidang
Terkait

48
KOMPETENSI UTAMA YANG HARUS DIMILIKI
JUMLA
H&
UNIT/ JENIS MASALAH YANG KETER
NO NAMA PESERTA POSISI

KURANG
KURANG

SANGAT
INSTALASI PELATIHAN DIMILIKI ANGAN

CUKUP
KARYA

BAIK
Jenis WAN

16 IGD BTCLS

BTCLS √ dr. Kharisma


MANELS √ dr. Lilis Kania Dewi
Lasmi
Enur Nuryanti
Dian Sofyan
Saeni Nurindriani
Dadan Juhanda
Wahyu
Apong Yuli
Cucu
Titing

49
KOMPETENSI UTAMA YANG HARUS DIMILIKI
JUMLA
H&
UNIT/ JENIS MASALAH YANG KETER
NO NAMA PESERTA POSISI

KURANG
KURANG

SANGAT
INSTALASI PELATIHAN DIMILIKI ANGAN

CUKUP
KARYA

BAIK
Jenis WAN

MANELS Irma Rosmalia


Riza Deriza
Santi Wardhani
Siti Kuraesin Hidayah
Novianri
Neti Indrawati
Enok Elin Nurhayati
Intan Nurfitrirahayu
Penti

25 KEPERAWATAN SPK ke DIII


TUBEL
DIII ke S1/Ners 40 orang
TUBEL
Ners ke Magister 2 orang
TUBEL
DIII Bidan ke DIV 2 orang
TUBEL
BCLS/ BTLS 125 orang
ACLS / ATLS 25 orang
ICU 5 orang
NICU/ PICU 5 orang
Stroke 5 orang
PONEK 5 orang
MANELS 5 orang

50
KOMPETENSI UTAMA YANG HARUS DIMILIKI
JUMLA
H&
UNIT/ JENIS MASALAH YANG KETER
NO NAMA PESERTA POSISI

KURANG
KURANG

SANGAT
INSTALASI PELATIHAN DIMILIKI ANGAN

CUKUP
KARYA

BAIK
Jenis WAN

Manajemen Kamar 3 orang


Bedah

Manajemen Klinik 10 orang


/ Bangsal
DOTS, HIV, Mata, 5 orang
Jiwa
Wound care 15 orang
Kardiologi Dasar 2 orang
Kardiologi Tingkat 2 orang
Lanjut
EKG, EEG, 3 orang
Treadmill
Hemodialisa (re- 13 orang
sertifikasi)
Resusitasi 5 orang
Neonatal
Manajemen 5 orang
Laktasi

51
KOMPETENSI UTAMA YANG HARUS DIMILIKI
JUMLA
H&
UNIT/ JENIS MASALAH YANG KETER
NO NAMA PESERTA POSISI

KURANG
KURANG

SANGAT
INSTALASI PELATIHAN DIMILIKI ANGAN

CUKUP
KARYA

BAIK
Jenis WAN

Inisiasi Menyusu 5 orang


Dini
Asesor Kompetensi 5 orang
Pelatihan IPCN 2 orang
26 ADMISI Pelatihan Ade Maman Sudarman In house
Komunikasi Efektif Asep Supriatna training
Eli Charli
Deni Haerudin
Ada Suhada
Andi Pirmansyah
Erdi Hardiansyah
Anggita AP
Taufik Rahman
Alan Maulana Lubis

52
KOMPETENSI UTAMA YANG HARUS DIMILIKI
JUMLA
H&
UNIT/ JENIS MASALAH YANG KETER
NO NAMA PESERTA POSISI

KURANG
KURANG

SANGAT
INSTALASI PELATIHAN DIMILIKI ANGAN

CUKUP
KARYA

BAIK
Jenis WAN

Pelatihan Ade Maman Sudarman In house


Komputer dan IT Asep Supriatna training
Eli Charli
Deni Haerudin
Ada Suhada
Andi Pirmansyah
Erdi Hardiansyah
Anggita AP
Taufik Rahman
Alan Maulana Lubis

27 RAWAT JALAN PEMBINAAN Wawan


/LOKET 1 PEGAWAI Hermawan,S.Sos In house
training
Nia Kurniawati, S. Sos
Intang Gustiani, S. Kom
Nopie Riani
Ipan Sopiani
Dhiany Arina Pramudita
Pelatihan Wawan
Komunikasi Efektif Hermawan,S.Sos In house
training
Nia Kurniawati, S. Sos
Intang Gustiani, S. Kom

53
KOMPETENSI UTAMA YANG HARUS DIMILIKI
JUMLA
H&
UNIT/ JENIS MASALAH YANG KETER
NO NAMA PESERTA POSISI

KURANG
KURANG

SANGAT
INSTALASI PELATIHAN DIMILIKI ANGAN

CUKUP
KARYA

BAIK
Jenis WAN

Nopie Riani
Ipan Sopiani
Dhiany Arina Pramudita
28 RAWAT JALAN PELATIHAN Ade Supriatna, S. Sos
/LOKET 2 KOMUNIKASI Dadi Anugrah
EFEKTIP Wawan Suwandi
Rizal Mugni
Wiwin Winarti
Gumilar Angga Permana
Cecep Nurhidayat
Muhammad Iqbal
Ramadan

In house
training

54
KOMPETENSI UTAMA YANG HARUS DIMILIKI
JUMLA
H&
UNIT/ JENIS MASALAH YANG KETER
NO NAMA PESERTA POSISI

KURANG
KURANG

SANGAT
INSTALASI PELATIHAN DIMILIKI ANGAN

CUKUP
KARYA

BAIK
Jenis WAN

PELATIHAN Ade Supriatna, S. Sos


KOMPUTER DAN Dadi Anugrah
IT Wawan Suwandi
Rizal Mugni
Wiwin Winarti
Gumilar Angga Permana
Cecep Nurhidayat
Muhammad Iqbal
Ramadan
Dahlan Indrayana, SKM

In house
training
29 Instalasi HUMAS Manajemen Rudianto,AMK.SKM 8
Perencanaan
Kehumasan
kegiatan tentang
Rumah Sakit
humas belum
optimal,
pendokumentasia
n belum tertata,
system informasi
belum berjalan
Pelatihan SDM Rendi
Kehumasan Mughni
Karina Triana
Pelatihan Rendi
Publikasi, Redaksi Mughni
dan Media Sosial Karina Triana

55
KOMPETENSI UTAMA YANG HARUS DIMILIKI
JUMLA
H&
UNIT/ JENIS MASALAH YANG KETER
NO NAMA PESERTA POSISI

KURANG
KURANG

SANGAT
INSTALASI PELATIHAN DIMILIKI ANGAN

CUKUP
KARYA

BAIK
Jenis WAN

Pelatihan SDM Budy Cahyadi


Kehumasan dan Lenny Natalia
Pelayanan Prima Muhamad Nandar
Widhi Rus Julyan
Aries Bagja Pamungkas

30 Instalasi logistik 12
Perencanaan
kegiatan tentang
diklat belum
optimal/ akurat,
pendokumentasia
n kegiatan belum
tertata, sistem
informasi belum
berjalan

56
Penetapan Gap (Kesenjangan) Hasil Analisis Obyek dengan Hasil Analisis Calon Peserta

No Problem Kinerja Problem Kompetensi Diklat yang Dibutuhkan


1. Penanganan Kasus Kurangnya pemahaman perawat dalam tata laksana bantuan * BTCLS untuk perawat
Kegawatdaruratan belum optimal hidup dasar
Kurangnya pemahaman perawat dalam tata laksana bantuan * ACLS untuk perawat
hidup lanjut
Kurangnya pemahaman dokter dalam tata laksana * ACLS untuk dokter
kegawatdaruratan jantung paru
Kurangnya pemahaman dokter dalam tata laksana * ATLS untuk dokter
kegawatdaruratan akibat trauma
Kurangnya pemahaman terhadap tata laksana * MANELS
kegawatdaruratan obstetric dan neonatal
Kurangnya pemahaman terhadap tata laksana * PELS
kegawatdaruratan pediatrik
2. Pengadaan barang dan jasa Kurangnya pemahaman terhadap teknis pengadaan barang dan * Pengadaan barang dan
belum optimal jasa jasa
3. Penanganan kasus intensif Kurangnya pemahaman terhadap tata laksana kasus intensif * ICU
belum optimal dewasa
Kurangnya pemahaman terhadap tata laksana kasus intensif * PICU
pediatric
Kurangnya pemahaman terhadap tata laksana kasus intensif * NICU
neonatal
4. Komunikasi antara petugas RS Kurangnya pemahaman terhadap pentingnya komunikasi efektif * Komunikasi Efektif
dengan pengguna layanan belum
optimal
Komunikasi antar petugas RS Kurangnya pemahaman terhadap pentingnya komunikasi efektif * Komunikasi Efektif
belum optimal
5. Penerapan hand hygiene di RS Kurangnya pemahaman terhadap pentingnya hand hygiene * hand hygiene
belum optimal

57
No Problem Kinerja Problem Kompetensi Diklat yang Dibutuhkan
6. Penerapan kriteria triage belum Kurangnya pemahaman staf terhadap kriteria triage * Triage
optimal
7. Penerapan Hak Pasien dan Kurangnya pemahaman staf terhadap Hak Pasien dan Keluarga * Hak Pasien dan
Keluarga belum optimal Keluarga
8. Pemberian informed consent Kurangnya pemahaman DPJP/PPA terhadap pemberian * informed consent
belum optimal informed consent
9. Belum optimalnya staf Kurangnya pemahaman staf laboratorium terhadap manajemen * Manajemen Risiko dan
manajemen risiko dan risiko dan pengelolaan limbah B3 MFK
pengelolaan limbah B3 Kurangnya pemahaman staf radiologi terhadap manajemen * Manajemen Risiko dan
risiko dan pengelolaan limbah B3 MFK
10. Belum optimalnya tindakan Kurangnya pemahaman staf terhadap tindakan pencegahan * Manajemen Risiko dan
pencegahan penyakit yang penyakit yang ditularkan melalui darah dan komponen darah PPI
ditularkan melalui darah dan
komponen darah
11. Belum optimalnya pemeliharaan Kurangnya pemahaman staf terhadap pemeliharaan alat * MFK
alat oleh staf laboratorium
Kurangnya pemahaman staf terhadap pemeliharaan alat * MFK
radiologi
12. Belum optimalnya pemberian Kurangnya pemahaman staf terhadap pemberian pelayanan * Risiko Tinggi dan ICU
pelayanan pada pasien resiko pada pasien resiko tinggi dan pelayanan resiko tinggi
tinggi dan pelayanan resiko
tinggi
13. Belum optimalnya penggunaan Kurangnya pemahaman staf terhadap penggunaan Early * Risiko Tinggi dan ICU
Early Warning System Warning System
14. Belum optimalnya pelayanan Kurangnya pemahaman staf terhadap pelayanan untuk * Manajemen Nyeri
untuk mengatasi rasa nyeri mengatasi rasa nyeri
15. Belum optimalnya staf medis Kurangnya pemahaman staf medis terhadap * Peresepan Obat
dalam peresepan/permintaan peresepan/permintaan obat
obat

58
No Problem Kinerja Problem Kompetensi Diklat yang Dibutuhkan
16. Belum optimalnya peningkatan Kurangnya pemahaman Komite/Tim PMKP dan PJ Data * PMKP
mutu dan keselamatan pasien di terhadap peningkatan mutu dan keselamatan pasien
RS Kurangnya pemahaman Direksi, Komite Medis, dan Komite * PMKP
Keperawatan terhadap peningkatan mutu dan keselamatan
pasien

Kurangnya pemahaman semua staf terhadap peningkatan mutu * PMKP


dan keselamatan pasien
17. Belum optimalnya sistem Kurangnya pemahaman unit/komite/tim PMKP terhadap sistem * PMKP
manajemen data dan validasi manajemen data dan validasi data
data
18 Belum optimalnya kegiatan IPCN Kurangnya pemahaman terhadap kegiatan IPCN * TOT IPCN/PPI dasar
di RS dan lanjutan
Kurangnya pemahaman staf terhadap IPCN * PPI dasar
Kurangnya pemahaman terhadap risiko infeksi dalam * PPI dasar dan lanjutan
pengelolaan alkes dan alkes habis pakai termasuk CSSD, linen,
sampah, gizi, dan kamar jenazah
Kurangnya pemahaman terhadap pentingnya penggunaan APD * PPI
Kurangnya pemahaman terhadap pentingnya PPI bagi pegawai * Materi edukasi PPI
baru/orientasi
19. Belum optimalnya penyusunan Kurangnya pemahaman akan pentingnya penyusunan dan * Clinical Pathway PMKP
dan evaluasi PPKCP evaluasi PPKCV
20. Belum optimalnya ketua K3RS Kurangnya pemahaman ketua K3RS dalam menajalankan * TOT K3RS
dalam menjalankan tugasnya tugasnya
21. Belum optimalnya kegiatan Kurangnya pemahaman staf terhadap kegiatan penanggulangan * Disaster/MFK/K3RS
penanggulangan kebakaran kebakaran
22. Belum optimalnya edukasi Kurangnya pemahaman staf terhadap MFK * Edukasi Staf

59
No Problem Kinerja Problem Kompetensi Diklat yang Dibutuhkan
kepada staf tentang MFK
23. Belum Optimalnya edukasi Kurangnya pemahaman pengunjung, supplier, dan tenaga * Edukasi Pengunjung
kepada pengunjung, supplier, kontrak terhadap MFK dan Vendor
dan tenaga kontrak dengan MFK
24. Belum optimalnya Kurangnya pemahaman staf terhadap penanggulangan * Disaster dan simulasi
penanggulangan kebakaran, kebakaran, manajemen risiko, pengelolaan B3, dan kebakaran
manajemen risiko, pengelolaan bencana/disaster
B3, dan bencana/disaster
25. Belum optimalnya kegiatan Kurangnya pemahaman terhadap kegiatan dalam menjalankan * MFK
dalam menjalankan peralatan peralatan medis dan tes berkala
medis dan tes berkala
26. Belum optimalnya kegiatan Kurangnya pemahaman terhadap optimalnya kegiatan untuk * MFK
untuk menjalankan system menjalankan system utilitas sesuai uraian tugas dan dilakukan
utilitas sesuai uraian tugas dan tes secara berkala
dilakukan tes secara berkala
27. Belum optimalnya kegiatan Kurangnya pemahaman terhadap optimalnya kegiatan untuk * MFK
untuk memelihara peralatan memelihara peralatan medis sesuai uraian tugas dan dilakukan
medis sesuai uraian tugas dan tes secara berkala
dilakukan tes secara berkala

28. Belum optimalnya kegiatan Kurangnya pemahaman terhadap optimalnya kegiatan untuk * MFK
untuk memelihara system memelihara system utilitas sesuai uraian tugas dan dilakukan
utilitas sesuai uraian tugas dan tes secara berkala
dilakukan tes secara berkala
29. Belum optimalnya kegiatan Kurangnya pemahaman terhadap kegiatan pelayanan PONEK * Tim PONEK
pelayanan PONEK
30. Belum optimalnya pelayanan staf Kurangnya pemahaman terhadap pelayanan SIMRS * SIMRS
SIMRS
31. Belum optimalnya kegiatan Kurangnya pemahaman terhadap kegiatan peningkatan * Tim HIV/AIDS

60
No Problem Kinerja Problem Kompetensi Diklat yang Dibutuhkan
peningkatan kemampuan teknis kemampuan teknis tim HIV/AIDS sesuai standar
tim HIV/AIDS sesuai standar
32. Belum optimalnya kegiatan Kurangnya pemahaman terhadap kegiatan pelayanan dan * Tim TB DOTS
pelayanan dan upaya upaya penanggulangan TBC
penanggulangan TBC
33. Belum optimalnya ketua komite Kurangnya pemahaman pentingnya peran ketua PPRA RS * Komite PPRA RS
PPRA dalam pelayanan di RS
34. Belum optimalnya prosedur Kurangnya pemahaman terhadap prosedur terkait penerimaan * B3 RS
terkait penerimaan dan dan penggunaan bahan berbahaya baru
penggunaan bahan berbahaya
baru
35 Pejabat structural belum Pejabat structural eselon 4 belum memiliki kompetensi dalam Diklat pim 4
memiliki pengalaman menjalankan tugas pokok an fungsinya
menduduki jabatan struktural
36 Tidak efektifnya pelimpahan Kompetensi GP kurang memadai untuk menangani mortalitas PPDS
tugas dan wewenang dokter dan morbiditas pasien
spesialis kepada general practice

61
RENCANA ANGGARAN KEGIATAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TAHUN 2022

Unit/ TARGET RENCANA PEMBIAYAAN


NO NAMA PESERTA JENIS PELATIHAN NAMA PELATIHAN PRIORITAS LAIN
Instalasi ORANG
APBD RS KERJASAMA LAIN
dr. Rinaldi Workshop Mutu, Kes Ketua
1
1 Lenggana,SpA.,MH.Kes PMKP Workshop PMKP Pasien,Manajemen Resiko Komite Rp9.000.000
Ida Siti Nurparida, Pelatihan Jabatan Jabatan Fungsional
2 S.Gz.,MKM PMKP Fungsional Administrasi Kesehatan Kanit PMKP 1 Rp6.000.000
PITSELNAS (Pertemuan Ilmiah
3 Direktur, Wadir, Komite PMKP Workshop PMKP Nasional) Direksi 4 Rp12.000.000
Direktur, Wadir, Komite
4 Mutu PMKP Workshop PMKP Workshop PMKP Direksi 4 Rp12.000.000
Ketua dan Sekretaris Sub.
5 Sub.Kom PMKP Workshop Workshop Manajemen Resiko Komite 3 Rp9.000.000
6 PIC data PMKP Inhouse Training Pelatihan Analisa Data Mutu PIC Data 4 Rp12.000.000
PIC data, Kepala Ka.
7 Unit/Instalasi PMKP Inhouse Training Pelatihan Gugus Kendali Mutu Instalasi 30 Rp6.000.000
PIC data, Kepala Pelatihan Kes. Pasien dan Ka.
8 Unit/Instalasi PMKP Inhouse Training Manajemen Resiko Instalasi 30 Rp6.000.000
Arni Rahmania, Pelatihan Jabatan
9 S.Kep.,Ners Program Fungsional Perencanaan 2
10 Nendi Supriadi,S.Sos Program Pelatihan Teknis Pengadaan Barang dan Jasa 2
11 Yoyoh CSSD CSSD 1
12 Jeje Sujana CSSD CSSD 1 Rp6.000.000
13 Tedi Mulyadi CSSD CSSD 1
14 Edeng CSSD CSSD 1
15 Kusnadi CSSD CSSD 1
16 Gun Gun K CSSD CSSD 1
17 Surahman,S.Kep.Ners CSSD CSSD 1
18 Titin Supartini, Amd.Kep CSSD CSSD 1
19 Leli Citra S.Kep CSSD CSSD 1

62
Unit/ TARGET RENCANA PEMBIAYAAN
NO NAMA PESERTA JENIS PELATIHAN NAMA PELATIHAN PRIORITAS LAIN
Instalasi ORANG
APBD RS KERJASAMA LAIN
20 Agustian Setiawardani CSSD CSSD 1
21 Epi Sapinah Tunaza CSSD CSSD 1
Penanggung jawab pengendalian
22 Dadan Sholeh IPL Workshop pencemaran air (PPPA) 1 Rp6.000.000

Penanggung jawab operasional 1


23 Yudi IPL Workshop pengolahan air limbah (POPAL) Rp3.800.000
24 Hanny Nur Fajriani, S.Si IPL Workshop Pemantauan dan analisis 1 Rp6.000.000
Pengoprasian instalasi
1
25 Sukarman IPL Workshop pengelolaan limbah B3 (OPLB3) Rp3.800.000
Pelatihan Manajemen Peningkatan Kemampuan SDM
1
26 Dama Djumana, S.KM PKRS PKRS PKRS 1 Rp3.250.000
Peningkatan Kemampuan SDM
1
27 Eti Setiawati, S.KM PKRS Pelatihan Teknis PKRS 1 Rp3.250.000
Peningkatan Kemampuan SDM
1
28 Deni Farihat W, S.KM PKRS Pelatihan Teknis PKRS 1 Rp3.250.000
29 Fanny F, AMK Tulip Pelatihan Interpretasi EKG 1 1
30 Yuli Sartika, AMK Tulip Pelatihan BTCLS 1 1 2.500.000
31 Sunandar, S.Kep.Ners Tulip Pelatihan ACLS 1 1 4.000.000
32 Yali Deviyanti, AMK Tulip Pelatihan BTCLS 1 1 2.500.000
33 Rismayanti MEP, AMK Tulip Pelatihan Interpretasi EKG 1 1 1.500.000
34 Ai Nani , AMK Tulip Pelatihan Interpretasi EKG 1 1 1.500.000
Cucu Suryani,
1
35 S.Kep.Ners Tulip Pelatihan ACLS 1 4.000.000
36 Tri Eka Rini, AMK Tulip Pelatihan Wound care 1 1 1.500.000
37 Agus Koko W, AMK Tulip Pelatihan Wound care 1 1 1.500.000
38 Reni Sumiatin, AMK Tulip Pelatihan BTCLS 1 1 2.500.000
39 Prana Jaya P, AMK Tulip Pelatihan BTCLS 1 1 2.500.000

63
Unit/ TARGET RENCANA PEMBIAYAAN
NO NAMA PESERTA JENIS PELATIHAN NAMA PELATIHAN PRIORITAS LAIN
Instalasi ORANG
APBD RS KERJASAMA LAIN
40 Fandika S.Kep.Ners Tulip Pelatihan BTCLS 1 1 2.500.000
Iyan
1
41 Yustiyani,S.Kep.,Ners Tulip Pelatihan ACLS 1 4.000.000
42 Ina Martini, AMK Cempaka Pelatihan BTCLS 1 1 2.500.000
Nunung Wawah,
1
43 S.Kep.,Ners Cempaka Pelatihan BTCLS 1 2.500.000
44 Iis Sri N,AMK Cempaka Pelatihan BTCLS 1 1 2.500.000
45 Desi Purnamasari, AMK Cempaka Pelatihan BTCLS 1 1 2.500.000
46 Ika Kartika, AMK Cempaka Pelatihan BTCLS 1 1 2.500.000
47 Nisa Nafisa, AMK Cempaka Pelatihan BTCLS 1 1 2.500.000
48 Nina Widianingsih, AMK Cempaka Pelatihan BTCLS 1 1 2.500.000
49 Yusnaeni, AMK Cempaka Pelatihan BTCLS 1 1 2.500.000
50 Imas Nurjanah, AMK Cempaka Pelatihan BTCLS 1 1 2.500.000
Hj. Dewi Ikawati,
1
51 S.Kep.Ners Kenanga Pelatihan ETN 1 2.500.000
52 Yuli Fitriani, AMK Kenanga Pelatihan Interpretasi EKG 1 1 2.000.000
53 Yuli Fitriyani, AMK Kenanga Pelatihan Interpretasi EKG 1 1 2.000.000
54 Yanti Yulianti, AMK Kenanga Pelatihan Interpretasi EKG 1 1 2.000.000
55 Neli Juhaeriach, AMK Kenanga Pelatihan BTCLS 1 1 2.500.000
Hj. Reni Noor,
1
56 S.Kep.Ners Kenanga Pelatihan BTCLS 1 2.500.000
57 Evi Novianti, AMK Kenanga Pelatihan BTCLS 1 1 2.500.000
58 Cenia Putri, AMK Kenanga Pelatihan BTCLS 1 1 2.500.000
59 Elisa Lestari,AMK Kenanga Pelatihan BTCLS 1 1 2.500.000
60 Tita Siti Aminah, AMK Kenanga Pelatihan BTCLS 1 1 2.500.000
61 Novi Herdiani, AMK Kenanga Pelatihan BTCLS 1 1 2.500.000

64
Unit/ TARGET RENCANA PEMBIAYAAN
NO NAMA PESERTA JENIS PELATIHAN NAMA PELATIHAN PRIORITAS LAIN
Instalasi ORANG
APBD RS KERJASAMA LAIN
62 Tiktik Kartika, AMK Sakura Pelatihan BTCLS 1 1 2.500.000
Triana
1
63 Rahman,S.Kep.Ners Sakura Pelatihan BTCLS 1 2.500.000
64 Maya Maenita,AMK Sakura Pelatihan BTCLS 1 1 2.500.000
65 Atin Suhartini, AMK Sakura Pelatihan BTCLS 1 1 2.500.000
Indri Nurcahyati,
1
66 A.Md.Kep Sakura Pelatihan BTCLS 1 2.500.000
67 Ridha Nur Paridah, AMK Sakura Pelatihan BTCLS 1 1 2.500.000
Lusi Maemunah,
1
68 A.Kep.Ners Sakura Pelatihan BTCLS 1 2.500.000
69 Asep Dede, AMK Sakura Pelatihan BTCLS 1 1 2.500.000
70 Ayu Rahayu, AMK Sakura Pelatihan BTCLS 1 1 2.500.000
Denia Marantika ,
1
71 S.Kep.Ners Sakura Pelatihan BTCLS 1 2.500.000
72 Rizky Nur Yana, AMK Sakura Pelatihan BTCLS 1 1 2.500.000
Otong Adiharyanto, Wijaya Manajemen Unit Ruang Isolasi
1
73 S.Kep.Ners Kusumah Pelatihan Covid 1
Wijaya Manajemen Unit Ruang Isolasi
1
74 Fitri Pratami, S.Kep.Ners Kusumah Pelatihan Covid 1
Wijaya Manajemen Unit Ruang Isolasi
1
75 Ida Darlina, AMK Kusumah Pelatihan Covid 1
Otong Adiharyanto, Wijaya Penatalaksanaan Pasien Covid -
1
76 S.Kep.Ners Kusumah Pelatihan 19 dengan HFNC 1
Wijaya Penatalaksanaan Pasien Covid -
1
77 Fitri Pratami, S.Kep.Ners Kusumah Pelatihan 19 dengan HFNC 1
Wijaya Penatalaksanaan Pasien Covid -
1
78 Ida Darlina, AMK Kusumah Pelatihan 19 dengan HFNC 1
Wijaya Penatalaksanaan Pasien Covid -
1
79 Yanti Fitriani, AMK Kusumah Pelatihan 19 dengan HFNC 1
Wijaya Penatalaksanaan Pasien Covid -
1
80 Leni Marlia, AMK Kusumah Pelatihan 19 dengan HFNC 1

65
Unit/ TARGET RENCANA PEMBIAYAAN
NO NAMA PESERTA JENIS PELATIHAN NAMA PELATIHAN PRIORITAS LAIN
Instalasi ORANG
APBD RS KERJASAMA LAIN
Wijaya Penatalaksanaan Pasien Covid -
1
81 Dian Puspitasari, AMK Kusumah Pelatihan 19 dengan HFNC 1
Wiwin Widiawati, Wijaya Penatalaksanaan Pasien Covid -
1
82 S.Kep.Ners Kusumah Pelatihan 19 dengan HFNC 1
Wijaya Penatalaksanaan Pasien Covid -
1
83 Tony Suherman, AMK Kusumah Pelatihan 19 dengan HFNC 1
Arifin Hudaya, Wijaya Penatalaksanaan Pasien Covid -
1
84 S.Kep.Ners Kusumah Pelatihan 19 dengan HFNC 1
Wijaya Penatalaksanaan Pasien Covid -
1
85 Eni Siti Halimah, AMK Kusumah Pelatihan 19 dengan HFNC 1
Wijaya Penatalaksanaan Pasien Covid -
1
86 Noer Asiyah Jamil, AMK Kusumah Pelatihan 19 dengan HFNC 1
Nur Arifin Hidayat, Wijaya Penatalaksanaan Pasien Covid -
1
87 A.Md.Kep Kusumah Pelatihan 19 dengan HFNC 1
Wijaya Penatalaksanaan Pasien Covid -
1
88 Rizky Sukma, A.Md.Kep Kusumah Pelatihan 19 dengan HFNC 1
Elisyah Wijaya Penatalaksanaan Pasien Covid -
1
89 Rahmadayanti,Amd.Kep Kusumah Pelatihan 19 dengan HFNC 1
Komite
90 Sub Komite Mutu Keperawatan Pelatihan Teknis Pelatihan Audit Keperawatan 2
Komite
91 Ketua/ Sekretaris Keperawatan Pelatihan Teknis Pelatihan Komite Keperawatan 1
Training Tata Kelola Klinis
Komite Keperawatan Bagi Komite
92 Sub Komite Kredensial Keperawatan Pelatihan Teknis Keperawatan di RS 2
Komite Pelatihan Pembimbing Klinik
93 Sub Komite Mutu Keperawatan Pelatihan Teknis dengan model preceptorship 2
Komite workshop etik dan disiplin
94 Sub Komite Etik Keperawatan Workshop profesi keperawatan 2
Komite
95 Ketua/ Sekretaris Keperawatan Pelatihan Teknis Pelatihan Komite Keperawatan 1
Dian Sutarya, apt, Pelatihan Teknis
96 S.Farm Farmasi /Seminar/ Workshop Aseptik Dispensing 3 3 Rp14.000.000
97 Aep Saefudin Farmasi Pelatihan Teknis Aseptik Dispensing

66
Unit/ TARGET RENCANA PEMBIAYAAN
NO NAMA PESERTA JENIS PELATIHAN NAMA PELATIHAN PRIORITAS LAIN
Instalasi ORANG
APBD RS KERJASAMA LAIN
/Seminar/ Workshop
Pelatihan Teknis
98 Nida Auliya Farmasi /Seminar/ Workshop Aseptik Dispensing
Pelatihan Teknis Pemagangan Pelayanan Farmasi
99 Pitri Nurhayati Aripani Farmasi /Seminar/ Workshop Klinik di RSHS
Pelatihan Teknis Pemagangan Pelayanan Farmasi
3 3 Rp18.000.000
100 Siti Fatimah Farmasi /Seminar/ Workshop Klinik di RSHS
Pelatihan Teknis Pemagangan Pelayanan Farmasi
101 Dede Ratna Ningrum Farmasi /Seminar/ Workshop Klinik di RSHS
Pelatihan Teknis
102 Siti Sulastri Farmasi /Seminar/ Workshop Pelayanan HIV
2 2 Rp6.000.000
Pelatihan Teknis
103 Lusi Farmasi /Seminar/ Workshop Pelayanan HIV
Pelatihan Teknis
104 Ida Damilah Farmasi /Seminar/ Workshop PIT Hisfarsi Jabar
Pelatihan Teknis
3 3 Rp10.750.000
105 Inggrid Andriani Farmasi /Seminar/ Workshop PIT Hisfarsi Jabar
Pelatihan Teknis
106 Nur Eka K.S Farmasi /Seminar/ Workshop PIT Hisfarsi Jabar
Pelatihan Teknis
107 Ida Damilah Farmasi /Seminar/ Workshop PIT IAI Nasional
Pelatihan Teknis
3 3 Rp10.750.000
108 Susania Ibrahim Farmasi /Seminar/ Workshop PIT IAI Nasional
Pelatihan Teknis
109 Rudhi Farmasi /Seminar/ Workshop PIT IAI Nasional
Pelatihan Teknis
110 Suchi Ridha K Farmasi /Seminar/ Workshop Pelayanan DOT
2 2 Rp9.000.000
Pelatihan Teknis
111 Annisa Lestasri Farmasi /Seminar/ Workshop Pelayanan DOT
Pelatihan Teknis
112 Nani Hernaliya Farmasi /Seminar/ Workshop Manajemen Obat
2 2 Rp5.000.000
Pelatihan Teknis
113 Euis Nurjanah Farmasi /Seminar/ Workshop Manajemen Obat

67
Unit/ TARGET RENCANA PEMBIAYAAN
NO NAMA PESERTA JENIS PELATIHAN NAMA PELATIHAN PRIORITAS LAIN
Instalasi ORANG
APBD RS KERJASAMA LAIN
Pelatihan Teknis
114 Ai Siti Badriah Farmasi /Seminar/ Workshop Dispensing Obat
Pelatihan Teknis
115 Entin Rohaeni Farmasi /Seminar/ Workshop Dispensing Obat
4 4 Rp8.000.000
Pelatihan Teknis
116 Citresna Farmasi /Seminar/ Workshop Dispensing Obat
Pelatihan Teknis
117 Isni Febriani Farmasi /Seminar/ Workshop Dispensing Obat
Pelatihan Teknis
118 Cep Martono Farmasi /Seminar/ Workshop Tata Laksana KIE dan PIO
Pelatihan Teknis
119 Aep Wawan Farmasi /Seminar/ Workshop Tata Laksana KIE dan PIO
4 4 Rp12.000.000
Pelatihan Teknis
120 Isnaeni Farmasi /Seminar/ Workshop Tata Laksana KIE dan PIO
Pelatihan Teknis
121 Widyawati Farmasi /Seminar/ Workshop Tata Laksana KIE dan PIO
Pelatihan Teknis Pelatihan PMO untuk pasien TB,
1 1 Rp5.000.000
122 Rizki Nurahayu Farmasi /Seminar/ Workshop Paru dan Jiwa

68
BAB IV
PENUTUP

Analisis kebutuhan diklat sangat strategis dalam peningkatan kualitas


diklat. Hal ini terkait bahwa kegiatan diklat terdiri dari perencanaan,
pelaksanaan, serta evaluasi/monitoring pasca diklat. Analisis kebutuhan
diklat sebagi bagian dari perencanaan. Suatu kegiatan yang dilaksanakan
akan berhasil apabila perencanaan dilakukan dengan baik. Hasil diklat
akan berkualitas tatkala kegiatan diklat berdasarkan pada data yang
diperoleh dari kegiatan AKD. Oleh karena itu sebaiknya kegiatan AKD
harus selalu dilakukan sebagi dasar perencanaan diklat. Diklat yang
dilaksanakan berdasarkan hasil dari AKD, maka materi diklat akan sesuai
dengan kebutuhan para pengguna diklat. Hal ini terkait dengan aspek
sikap, aspek pengetahuan dan ketrampilan sesuai dengan yang diinginkan
oleh para peserta diklat. Sebagi rekomendasi, lembaga kediklatan tidak
boleh mengecilkan arti AKD dan juga harus merencanakan kegiatan AKD di
setiap tahun anggarannya.
Sumberdaya manusia adalah kemampuan terpadu dari daya pikir dan
daya fisik yang dimiliki individu, perilaku dan sifatnya dientukan oleh
keturunan dan lingkungannya, sedangkan perestasi kerjanya dimotivasi
oleh keinginan untuk memenuhi kepuasannya.
Perencanaan merupakan salah satu fungsi penting dalam manajemen
sumber daya manusia RS karena dengan perencanaan sumberdaya
manusia akan memberikan petunjuk masa depan, menentukan dimana
tenaga kerja diperoleh, kapan tenaga kerja dibutuhkan dan pelatihan dan
pengembangan jenis apa yang harus dimiliki tenaga kerja.

Sumedang, 03 April 2022

Kepala Instalasi Diklat


RSUD Kabupaten Sumedang

Wawan Kurniawan,SKM,MM

69

Anda mungkin juga menyukai