LOGO
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.............................................................................................................i
KATA PENGANTAR............................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................2
C. Tujuan.............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3
A. Dasar Hukum..................................................................................................3
B. Tujuan.............................................................................................................4
A. Definisi...........................................................................................................5
C. Alur Pelayanan...............................................................................................6
E. Proses Pelayanan:...........................................................................................7
A. Struktur Organisasi.......................................................................................21
i
C. Ketenagaan dan Kompetensi........................................................................22
E. Pencatatan.....................................................................................................24
F. Pelaporan......................................................................................................25
BAB V PENUTUP.................................................................................................26
A. Kesimpulan...................................................................................................26
B. Saran.............................................................................................................26
DAFTAR PUSTAKA
ii
KATA PENGANTAR
Segala puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT. Karena dengan
anugerah dan kasih sayang, petunjuk dan kekuatannya yang telah diberikan pada
penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah “Managemen Lab
Teknik Gigi”. Penulis sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka
menambah wawasan serta pengetahuan kita.
Penulis
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam Sistem Kesehatan Nasional pembangunan kesehatan
merupakan salah satu upaya Pembangunan Nasional yang diarahkan dalam
rangka tercapainya kesadaran, kemauan dan kemampuan untuk hidup sehat
bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan yang optimal.
Untuk mencapai tujuan tersebut dibutuhkan upaya pengembangan dan
peningkatan pelayanan kesehatan di berbagai jenis dan jenjang pelayanan
sehingga terwujud pelayanan kesehatan yang efisien, bermutu dan terjangkau.
1
B. Rumusan Masalah
Bagaimana Standar Prosedur managemen Lab Teknik Gigi ?
C. Tujuan
Dapat mengetahui Standar Prosedur managemen Lab Teknik Gigi
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen
(Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 3821).
2. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran
(Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 116, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 4431).
3. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran
Negara Tahun 2009 Nomor 143, Tambahan Lembaran Negara Nomor
5063).
4. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pembinaan dan
Pengawasan atas Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran
Negara Tahun 2001 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Nomor
4090).
5. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi
Perangkat Daerah (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 4741).
6. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2008 tentang
tunjangan jabatan fungsional Fisioterapis, Refraksionis Optisien, Terapis
Wicara, Okupasi Terapis, Ortotis Prostetis, Teknisi Transfusi Darah, dan
Teknisi Gigi.
7. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 1575/Menkes/PER/XI/2005
tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Departemen Kesehatan;
8. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 512/Menkes/Per/IV/2007
tentang Izin Praktik dan Pelaksanaan Praktik Kedokteran.
9. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
06/M.Pan/4/2007 tentang Jabatan Fungsional teknisi Gigi dan Angka
Kreditnya.
3
10. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 372/Menkes/SK/III/2007
tentang Standar Profesi Teknik Gigi.
11. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 131/Menkes/SK/II/2009
tentang Sistem Kesehatan Nasional.
12. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 1796/Menkes/Per/VIII/ 2011
Tentang Registrasi Tenaga Kesehatan
B. Tujuan
Tujuan umum :
Terselenggaranya pelayanan teknik gigi yang bermutu, aman, sesuai standar
dan kebutuhan masyarakat.
Tujuan khusus :
1. Sebagai acuan bagi teknisi gigi dalam pelaksanaan pelayanan teknik gigi.
2. Sebagai acuan dalam penyusunan rencana pengembangan pelayanan
teknik Gigi.
3. Sebagai acuan dalam melaksanakan bimbingan teknis (technical
supervision) pelayanan Teknik Gigi.
4. Sebagai acuan dalam melaksanakan monitoring dan evaluasi pelayanan
Teknik Gigi.
C. Sasaran Pedoman ini disusun untuk digunakan bagi:
1. Kementerian Kesehatan RI.
2. Dinas Kesehatan Provinsi.
3. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
4. Pelaksana Pelayanan Teknik Gigi di Laboratorium Teknik Gigi.
5. Pendidikan Teknik Gigi.
6. Profesi Teknik Gigi (PTGI).
D. Ruang Lingkup Pelayanan Teknik Gigi
Ruang lingkup pelayanan Teknik Gigi meliputi :
1. Tujuan
2. Jenis Pelayanan
3. Administrasi dan Manajemen
4. Tatalaksana Pelayanan
4
5. Monitoring dan Evaluasi
6. Pengembangan Pelayanan
BAB III
PELAYANAN TEKNIK GIGI
A. Definisi
5
Pelayanan teknik gigi bertujuan untuk menunjang pelayanan yang
dilakukan oleh dokter gigi dalam melakukan pekerjaan teknik gigi.
C. Alur Pelayanan
Unit pelayanan keteknisian gigi di fasilitas pelayanan kesehatan harus
membuat alur pelayanan secara jelas yang memberikan kemudahan
pemahaman maupun aksesibilitas bagi pengguna dan pihak lain terkait.
Alur pelayanan keteknisian gigi:
6
D. Jenis Pelayanan Teknik Gigi
Pelayanan teknik gigi terdiri dari :
1. Layanan laboratorium dasar.
2. Layanan laboratorium menengah.
3. Layanan laboratorium lanjutan.
E. Proses Pelayanan:
1. Pembuatan Gigi Tiruan Sebagian Lepasan
a) Analisa model kerja
b) Survei dan block out
c) Pemasangan pada okludator atau artikulator
d) Pembuatan cengkeram/klamer
e) Pembuatan galangan gigit
f) Penyusunan gigi
g) Konturing
h) Penanaman dalam kuvet (flasking)
i) Buang malam (boiling out)
j) Pencampuran akrilik (packing)
k) Perebusan akrilik (curing)
l) Pelepasan model dari kuvet (deflasking)
m) Grinding
n) Selective grinding dan remounting
o) Finishing
p) Polishing
7
e) Pembuatan galengan gigit
f) Penyusunan gigi dan pembuatan cengkeram
g) Konturing
h) Penanaman dalam kuvet (flasking) dan pembuatan saluran untuk
i) bahan flexi (sprueing)
j) Buang malam (boiling out)
k) Pengisian bahan flexi (injection)
l) Pelepasan model dari kuvet (deflasking)
m) Grinding
n) Finishing
o) Polishing
8
s) Pelepasan model dari dalam kuvet (deflasking)
t) Grinding
u) Finishing
v) Polishing
9
i) Fitting dan grinding
j) Finishing dan polishing
10
o) Polishing
10. Reparasi
a) Gigi Tiruan Patah
1) Penyambungan prothesa patah mengunakan sticky wax
11
2) Pencetakan prothesa patah dengan dental stone
3) Pembuatan retensi
4) Pembuatan Pola Malam
5) Konturing
6) Penanaman dalam kuvet (flasking)
7) Buang malam (Boiling out)
8) Pencampuran akrilik (packing)
9) Perebusan akrilik (curing)
10) Pelepasan model dari kuvet (deflasking)
11) Grinding
12) Finishing
13) Polishing
b) Relining
1) Analisa hasil cetakan
2) Pengisian dental stone pada cetakan
3) Wax Counturing
4) Penanaman dalam kuvet (flasking)
5) Buang malam (boiling out)
6) Pencampuran akrilik (packing)
7) Perebusan akrilik (curing)
8) Pelepasan model dari kuvet (deflasking)
9) Grinding
10) Finishing
11) Polishing
c) Analisa hasil cetakan
1) Pengisian dental stone pada cetakan
2) Wax Counturing
3) Penanaman dalam kuvet (flasking)
4) Buang malam (boiling out)
5) Pencampuran akrilik (packing)
6) Perebusan akrilik (curing)
12
7) Pelepasan model dari kuvet (deflasking)
8) Grinding
9) Finishing
10) Polishing
13
memberikan pertimbangan, saran, dan atau alternatif untuk melakukan
perbaikannya; melakukan penatalaksanaan dan penanggulangan kekurangan atau
kelemahan model kerja; dan melakukan analisis dan mengevaluasi praktik
keteknisian gigi yang dapat mempengaruhi kesehatan gigi dan mulut.
2. Praktek Laboratorium
a. Memperhatikan proses dan disain perlengkapan yang sesuai untuk
fungsi dan keamanan. Disain tempat dan alat kerja akan
mempengaruhi kenyamanan, keamanan dan produktifitas dalam
bekerja.
b. Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD).
1) Alat pelindung mata dan muka, yaitu: kaca mata
(Spectacles/Goggles) dan pelindung muka (Face Shield).
2) Alat pelindung pendengaran, yaitu: sumbat telinga (ear plug)
dan tutup telinga (ear muff)
3) Pelindung pernafasan (respirator)
14
4) Pelindung tangan, yaitu: sarung tangan biasa (gloves), sarung
tangan tahan panas
5) Pakaian pelindung untuk melindungi tubuh dari kotoran, debu,
bahaya percikan bahan kimia, radiasi, panas, bunga api maupun
api yaitu apron.
c. Pemahaman atas keadaan darurat
Tersedianya fasilitas peralatan laboratorium teknik gigi untuk
keamanan kerja serta alat pemadam api ringan (APAR).
d. Pengelolaan Limbah Limbah padat/sampah adalah sebuah buangan
yang berbentuk padat termasuk buangan yang berasal dari kegiatan
perkantoran.
1) Tersedia tempat pengumpulan sampah sementara yang
memenuhi syarat.
2) Membersihkan ruang dan lingkungan Laboratorium minimal 2
(dua) kali sehari.
3) Mengumpulkan sampah kering dan basah pada tempat yang
berlainan dengan menggunakan kantong plastik warna hitam.
4) Mengamankan limbah padat sisa kegiatan Laboratorium.
15
2. Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD). Ada beberapa jenis alat
pelindung diri yang mutlak digunakan oleh tenaga kerja pada waktu
melakukan pekerjaan dan saat menghadapi potensi bahaya karena
pekerjaanya. Alat pelindung terdiri dari:
a. Alat Pelindung Mata dan Muka, yaitu : kaca mata
(Spectacles/Goggles) dan pelindung muka (Face Shield).
b. Alat pelindung pendengaran, yaitu : sumbat telinga (ear plug) dan
tutup telinga ( ear muff )
c. Pelindung Pernafasan (Respirator)
d. Pelindung Tangan, yaitu : sarung tangan biasa (gloves), sarung
tangan tahan panas
e. Pakaian pelindung untuk melindungi tubuh dari kotoran, debu,
bahaya percikan bahan kimia, radiasi, panas, bunga api maupun api
yaitu apron
3. Pemahaman atas keadaan darurat
a. Semua petugas laboratorium harus mengenal setiap kecelakaan yang
dapat terjadi, dan memiliki pengetahuan dan keterampilan untuk
mengatasinya.
b. Tersedianya fasilitas peralatan laboratorium teknik gigi untuk
keamanan kerja serta alat pemadam api ringan (APAR).
4. Pengelolaan Limbah Limbah padat/sampah adalah sebuah buangan yang
berbentuk padat termasuk buangan yang berasal dari kegiatan
perkantoran.
a. Setiap perkantoran harus dilengkapi dengan tempat sampah yang
kuat, cukup ringan, tahan karat, kedap air dan mempunyai
permukaan yang halus pada bagian dalamnya serta dilengkapi
dengan penutup.
b. Sampah kering dan sampah basah ditampung dalam tempat yang
terpisah.
c. Tersedia tempat pengumpulan sampah sementara yang memenuhi
syarat.
16
d. Membersihkan ruang dan lingkungan perkantoran minimal 2 (dua)
kali sehari.
e. Mengumpulkan sampah kering dan basah pada tempat yang
berlainan dengan menggunakan kantong plastik warna hitam.
f. Mengamankan limbah padat sisa kegiatan perkantoran.
17
Meliputi : bakteri, jamur dan mikroorganisme lain yang dibutuhkan atau
dihasilkan dari bahan baku, proses produksi dan proses penyimpanan
hasil produksi
4. Psycological agent.
Meliputi: tanggung jawab pekerjaan terhadap orang lain, beban kerja,
ketrampilan, dan lain-lain. Contoh: perasaan was-was saat menunggu
hasil setelah proses praktikum, dan lain-lain.
5. Ergonomical agent.
Ergonomi dapat mengurangi beban kerja. Dengan evaluasi fisiologis,
psikologis atau cara-cara tak langsung, beban kerja dapat diukur dan
dinjurkan modifikasi yang sesuai antara kapasitas kerja dengan beban
kerja dan beban tambahan. Tujuan utamanya adalah untuk menjamin
kesehatan kerja dan meningkatkan produktivitas.
Contoh: Disain tempat kerja: gambaran dasar untuk kenyamanan,
produktifitas dan keamanan.
18
akrilik. crown
Gigi tiruan
cekat akrilik Macam macam
4 Kawat
kombinasi tang teknik gigi
metal.
5 Obturator. Acrylic klamer
6 Ortodonsi 1. mixing 1. penampang
lepasan vessel 0.6, 0.7, 0.8
(retainer dan 2. spatula utk 2. Expansi screw
aktivator). mengaduk 3. Macam
acrylic Bowl macam set
3. spatula gigi akrilik
4. Lampu 4. Macam
5. Spiritus macam
6. Wax buruntuk
carver/lecron akrilik, logam
7. Wax knife 5. Macam
8. Base former macam felt
9. Hand cone
Press kecil 6. Macammacam
dan besar cotton wheel
10. Kuvet besar, dan brush
sedang dan wheel
kecil 7. Mandrill,
11. Okludat or amplas
12. Artikula tor 8. Bahan-bahan
13. Chip blower polishing.
14. Shade guide 9. Pumice
15. Trimmer dancryte
16. Tang gips 10. Polishing
paste untuk
19
17. Palu kecil logam
11. Gips
12. Stone gips
13. Vaseline
14. Spirtus
15. Gas elpiji /
minyak
20
BAB IV
MANAJEMEN PELAYANAN
A. Struktur Organisasi
Struktur organisasi pelayanan laboratorium teknik gigi di fasilitas
pelayanan kesehatan, harus menggambarkan kejelasan pembagian tugas
dan kewenangan masing-masing. Struktur organisasi unit pelayanan
laboratorium teknik gigi di fasilitas pelayanan kesehatan dapat berdiri
sendiri atau bergabung dengan unit lain sejenis, sesuai dengan kebutuhan
pengembangan pelayanan, situasi dan kondisi fasilitas pelayanan
kesehatan.
21
Tenaga teknik gigi yang bertugas melaksanakan pelayanan
laboratorium teknik gigi yang meliputi bidang perencanaan,
pembuatan dan penilaian gigi tiruan lepasan, gigi tiruan cekat, alat
ortodonsia lepasan dan prothesa maxilo facial.
22
3) GTC kombinasi logam dan akrilik.
4) GTC light cure.
5) GTC porselen/porcelain fused to metal/PFM.
a) C & B PFM.
b) Inlay/uplay PFM.
6) GTC porselen penuh/all porcelain.
7) GTC dengan abutment implant.
d. Kombinasi GTSL dan GTC.
1) Precision attachment.
2) Tellescop crown & bridge.
e. Alat orthodonti lepasan.
1) Retainer.
2) Aktivator.
f. Prothesa maxillo facial.
1) Obturator.
2) Feeding plate.
3) Prothesa mata dan okulofasial.
g. Reparasi gigi tiruan.
1) Reparasi gigi tiruan patah.
2) Reparasi tambah gigi.
3) Reparasi ganti klamer.
4) Rebasing.
5) Relining
23
1. Adanya mekanisme evaluasi tertulis terhadap proses, hasil pelayanan
dan prestasi pelaksana. Mekanisme evaluasi meliputi:
a. Perencanaan, pelaksanaan, dan tindak lanjut.
b. Dilaksanakan secara transparan dan disosialisasikan terlebih dulu
kepada seluruh tenaga terkait.
c. Kaidah evaluasi berdasarkan standar yang telah ditetapkan secara
teratur dan berkala.
d. Evaluasi dilakukan terhadap sumber daya manusia, manjemen,
administrasi, keuangan serta sarana prasarana.
E. Pencatatan
24
1. Pencatatan input Pencatatan kegiatan dilakukan dengan bantuan buku
registrasi untuk masing-masing kegiatan, diantaranya:
a. Penomoran
b. Tanggal penerimaan
c. Nama Konsumen
d. Jenis pekerjaan
e. Tanggal Selesai
f. Keterangan
g. Administrasi Keuangan
2. Pencatatan proses
a. Standar Operasional Prosedur pekerjaan laboratorium Teknik
Gigi
b. Penggunaan bahan-bahan
c. Quality Control
3. Pencatatan output
a. Jumlah pekerjaan yang dihasilkan
b. Kemampuan menghasilkan pekerjaan protesa
c. Tersedianya informasi feedback dari konsumen mengenai hasil
pekerjaan
d. Adanya pelaporan berkala
e. Pencatatan prestasi kerja sesuai dengan ketentuan dan
perhitungan angka kredit jabatan fungsional yang berlaku
sehingga dapat menaikkan kepangkatan
4. Pencatatan outcome Hasil pekerjaan Teknik Gigi yang memberikan
kepuasan bagi:
a. Konsumen
b. Pengelola Laboratorium
c. Teknik Gigi
25
F. Pelaporan
B. Saran
Penulis tentunya masi menyadari jika makalah diatas masih terdapat
banyak kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Saya akan memperbaiki
makalah tersbut dengan banyak sumber serta kritik yang membangun dari
para pembaca.
26
DAFTAR PUSTAKA
Kemenkes, 2017. Standar Laboratorium Diploma Iii Teknik Gigi. Jakarta :
PPSDM Kesehatan
Sari, I.P. 2017. Sistem Informasi Manajemen Klinik Gigi Berbasis Client Server
(Studi Kasus Poliklinik Gigi Rsj Tampan, Pekanbaru). Jurnal Teknologi
Dan Sistem Informasi Univrab: Vol. 2 No. 1, Januari 2017