Anda di halaman 1dari 32

MAKALAH

MANAGEMEN LAB TEKNIK GIGI

LOGO
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.............................................................................................................i

KATA PENGANTAR............................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1

A. Latar Belakang................................................................................................1

B. Rumusan Masalah...........................................................................................2

C. Tujuan.............................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3

A. Dasar Hukum..................................................................................................3

B. Tujuan.............................................................................................................4

C. Sasaran Pedoman ini disusun untuk digunakan bagi:.....................................4

D. Ruang Lingkup Pelayanan Teknik Gigi.........................................................4

BAB III PELAYANAN TEKNIK GIGI..................................................................5

A. Definisi...........................................................................................................5

B. Tujuan Pelayanan Teknik Gigi.......................................................................5

C. Alur Pelayanan...............................................................................................6

D. Jenis Pelayanan Teknik Gigi..........................................................................6

E. Proses Pelayanan:...........................................................................................7

F. Kesehatan dan Keselamatan kerja................................................................14

G. Praktek Laboratorium yang benar................................................................15

H. Bahaya Potensial Di Laboratorium Teknik Kesehatan Gigi........................17

BAB IV MANAJEMEN PELAYANAN...............................................................21

A. Struktur Organisasi.......................................................................................21

B. Tugas Dan Fungsi.........................................................................................21

i
C. Ketenagaan dan Kompetensi........................................................................22

D. Evaluasi dan Pengendalian Mutu.................................................................23

E. Pencatatan.....................................................................................................24

F. Pelaporan......................................................................................................25

BAB V PENUTUP.................................................................................................26

A. Kesimpulan...................................................................................................26

B. Saran.............................................................................................................26

DAFTAR PUSTAKA

ii
KATA PENGANTAR

Segala puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT. Karena dengan
anugerah dan kasih sayang, petunjuk dan kekuatannya yang telah diberikan pada
penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah “Managemen Lab
Teknik Gigi”. Penulis sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka
menambah wawasan serta pengetahuan kita.

Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat


kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang kami harapkan. Untuk itu, Penulis
berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan
datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang
membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun


yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi
kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf
apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon
kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.

…………, Mei 2022

Penulis

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam Sistem Kesehatan Nasional pembangunan kesehatan
merupakan salah satu upaya Pembangunan Nasional yang diarahkan dalam
rangka tercapainya kesadaran, kemauan dan kemampuan untuk hidup sehat
bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan yang optimal.
Untuk mencapai tujuan tersebut dibutuhkan upaya pengembangan dan
peningkatan pelayanan kesehatan di berbagai jenis dan jenjang pelayanan
sehingga terwujud pelayanan kesehatan yang efisien, bermutu dan terjangkau.

Salah satu komponen penting dalam upaya kesehatan adalah


pembinaan dan pengawasan. Pembinaan dan pengawasan tersebut dilakukan
secara berjenjang melalui standarisasi, sertifikasi, lisensi dan penegakan
hukum yang dilakukan oleh pemerintah bersama dengan profesi dan
masyarakat.

Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan nomor 1277 tahun 2001


tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Kesehatan RI
disebutkan bahwa Departemen Kesehatan mempunyai tugas
menyelenggarakan sebagian tugas pemerintah di bidang kesehatan dimana
Direktorat Jenderal Pelayanan Medik mempunyai tugas merumuskan dan
melaksanakan kebijakan teknis, penyusunan norma, standar, pedoman,
kriteria (NSPK) bimbingan teknis di bidang pelayanan medik.

Berdasarkan hal tersebut di atas maka kementerian kesehatan dalam


hal ini Direktorat Jenderal Pelayanan Medik merasa perlu untuk menyusun
standar teknik gigi di sarana kesehatan. Dalam buku ini disusun Standar
Pelayanan Teknik Gigi di sarana Kesehatan dengan memperhatikan
Kebijakan dan Strategi Desentralisasi di Bidang Kesehatan serta Standar
Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan.

1
B. Rumusan Masalah
Bagaimana Standar Prosedur managemen Lab Teknik Gigi ?

C. Tujuan
Dapat mengetahui Standar Prosedur managemen Lab Teknik Gigi

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen
(Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 3821).
2. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran
(Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 116, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 4431).
3. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran
Negara Tahun 2009 Nomor 143, Tambahan Lembaran Negara Nomor
5063).
4. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pembinaan dan
Pengawasan atas Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran
Negara Tahun 2001 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Nomor
4090).
5. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi
Perangkat Daerah (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 4741).
6. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2008 tentang
tunjangan jabatan fungsional Fisioterapis, Refraksionis Optisien, Terapis
Wicara, Okupasi Terapis, Ortotis Prostetis, Teknisi Transfusi Darah, dan
Teknisi Gigi.
7. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 1575/Menkes/PER/XI/2005
tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Departemen Kesehatan;
8. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 512/Menkes/Per/IV/2007
tentang Izin Praktik dan Pelaksanaan Praktik Kedokteran.
9. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
06/M.Pan/4/2007 tentang Jabatan Fungsional teknisi Gigi dan Angka
Kreditnya.

3
10. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 372/Menkes/SK/III/2007
tentang Standar Profesi Teknik Gigi.
11. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 131/Menkes/SK/II/2009
tentang Sistem Kesehatan Nasional.
12. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 1796/Menkes/Per/VIII/ 2011
Tentang Registrasi Tenaga Kesehatan

B. Tujuan
Tujuan umum :  
Terselenggaranya pelayanan teknik gigi yang bermutu, aman, sesuai standar
dan kebutuhan masyarakat.
Tujuan khusus :
1. Sebagai acuan bagi teknisi gigi dalam pelaksanaan pelayanan teknik gigi.
2. Sebagai acuan dalam penyusunan rencana pengembangan pelayanan
teknik Gigi.
3. Sebagai acuan dalam melaksanakan bimbingan teknis (technical
supervision) pelayanan Teknik Gigi.
4. Sebagai acuan dalam melaksanakan monitoring dan evaluasi pelayanan
Teknik Gigi.
C. Sasaran Pedoman ini disusun untuk digunakan bagi:
1. Kementerian Kesehatan RI.
2. Dinas Kesehatan Provinsi.
3. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
4. Pelaksana Pelayanan Teknik Gigi di Laboratorium Teknik Gigi.
5. Pendidikan Teknik Gigi.
6. Profesi Teknik Gigi (PTGI).
D. Ruang Lingkup Pelayanan Teknik Gigi
Ruang lingkup pelayanan Teknik Gigi meliputi :
1. Tujuan
2. Jenis Pelayanan
3. Administrasi dan Manajemen
4. Tatalaksana Pelayanan

4
5. Monitoring dan Evaluasi
6. Pengembangan Pelayanan
BAB III
PELAYANAN TEKNIK GIGI
A. Definisi

1. Laboratorium Teknik Gigi adalah sarana pelayanan tempat teknisi gigi


melakukan pekerjaan profesinya.
2. Teknisi Gigi adalah seseorang yang telah mengikuti dan menyalesaikan
pendidikan akademik, dan pendidikan profesi dalam bidang teknik gigi
sesuai 5 dengan peraturan yang berlaku, mempunyai tugas, tanggung
jawab dan wewenang dalam bidang pelayanan teknik gigi baik di
masyarakat, individu atau rumah sakit.
3. Surat Tanda Registrasi yang selanjutnya disebut STR adalah bukti
tertulis yang diberikan oleh pemerintah kepada tenaga kesehatan yang
diregistrasi setelah memiliki sertifikat kompetensi.
4. Laboratorium Teknik Gigi Dasar adalah laboratorium teknik gigi yang
mengerjakan gigi tiruan lepasan akrilik, gigi tiruan cekat akrilik dan alat
ortodonsi lepasan.
5. Laboratorium Teknik Gigi Menengah adalah laboratorium teknik gigi
yang mengerjakan gigi tiruan lepasan akrilik, gigi tiruan cekat akrilik, alat
ortodonsi lepasan, gigi tiruan kerangka logam, gigi tiruan kombinasi
logam dan protesa maksilo fasial.
6. Laboratorium Teknik Gigi Lanjutan adalah laboratorium teknik gigi yang
mengerjakan gigi tiruan lepasan akrilik, gigi tiruan cekat akrilik, alat
ortodonsi lepasan, gigi tiruan kerangka logam, gigi tiruan kombinasi
p(recision attachment) p, rothesa maxilo facial, gigi tiruan cekat porselen,
gigi tiruan cekat porselen denganimplant.

B. Tujuan Pelayanan Teknik Gigi

5
Pelayanan teknik gigi bertujuan untuk menunjang pelayanan yang
dilakukan oleh dokter gigi dalam melakukan pekerjaan teknik gigi.

C. Alur Pelayanan
Unit pelayanan keteknisian gigi di fasilitas pelayanan kesehatan harus
membuat alur pelayanan secara jelas yang memberikan kemudahan
pemahaman maupun aksesibilitas bagi pengguna dan pihak lain terkait.
Alur pelayanan keteknisian gigi:

1. Menerima dan memahami rekomendasi yang diterima dari dokter gigi


atau fasilitas pelayanan kesehatan lainnya.
2. Melakukan pencatatan instruksi kerja yang ada di rekomendasi.
3. Mempersiapkan alat, bahan, model kerja yang dibutuhkan sesuai
dengan rekomendasi yang diterima dari dokter gigi atau fasilitas
pelayanan kesehatan lainnya.
4. Melakukan pembuatan protesa.
5. Melakukan pecetakan.
6. Melakukan pemasangan.
7. Evaluasi hasil akhir.
8. Melakukan pencatatan dan pelaporan hasil kerja.
9. Mengirim kembali kepada dokter gigi atau klinik gigi atau fasilitas
pelayanan kesehatan lainnya

6
D. Jenis Pelayanan Teknik Gigi
Pelayanan teknik gigi terdiri dari :
1. Layanan laboratorium dasar.
2. Layanan laboratorium menengah.
3. Layanan laboratorium lanjutan.

E. Proses Pelayanan:
1. Pembuatan Gigi Tiruan Sebagian Lepasan
a) Analisa model kerja
b) Survei dan block out
c) Pemasangan pada okludator atau artikulator
d) Pembuatan cengkeram/klamer
e) Pembuatan galangan gigit
f) Penyusunan gigi
g) Konturing
h) Penanaman dalam kuvet (flasking)
i) Buang malam (boiling out)
j) Pencampuran akrilik (packing)
k) Perebusan akrilik (curing)
l) Pelepasan model dari kuvet (deflasking)
m) Grinding
n) Selective grinding dan remounting
o) Finishing
p) Polishing

2. Pembuatan Gigi Tiruan Sebagian Lepasan Flexi Denture


a) Analisa model kerja
b) Survei dan block out
c) Duplikat model kerja
d) Pemasangan pada okludator atau artikulator

7
e) Pembuatan galengan gigit
f) Penyusunan gigi dan pembuatan cengkeram
g) Konturing
h) Penanaman dalam kuvet (flasking) dan pembuatan saluran untuk
i) bahan flexi (sprueing)
j) Buang malam (boiling out)
k) Pengisian bahan flexi (injection)
l) Pelepasan model dari kuvet (deflasking)
m) Grinding
n) Finishing
o) Polishing

3. Pembuatan Gigi Tiruan Sebagian Lepasan Kerangka Logam


a) Analisa model dan basis model kerja
b) Survei, block out dan transfer desain
c) Relief dan beading
d) Duplikat model kerja dan refractory cast
e) Proses coating
f) Penempelan wax pattern (waxing)
g) Pemasangan sprue (sprueing)
h) Penanaman dalam casting ring (investing)
i) Buang malam (burn out)
j) Pengecoran logam (casting)
k) Tuangan kasar, sandblasting dan cut off sprue
l) Finishing dan electropolishing
m) Fitting
n) Pembuatan galengan gigit dan penyusunan gigi
o) Penanaman dalam kuvet (flasking)
p) Buang malam (boiling out)
q) Pengisian akrilik (packing)
r) Perebusan akrilik (curing)

8
s) Pelepasan model dari dalam kuvet (deflasking)
t) Grinding
u) Finishing
v) Polishing

4. Pembuatan Gigi Tiruan Lengkap Lepasan


a) Analisa model kerja
b) Pembuatan individual Tray/Sendok cetak perorangan
c) Pembuatan galengan gigit
d) Pemasangan pada artikulator
e) Penyusunan gigi
f) Konturing
g) Penanaman dalam kuvet (flasking)
h) Buang malam (boiling out)
i) Pencampuran akrilik (packing)
j) Perebusan akrilik (curing)
k) Pelepasan model dari kuvet (deflasking)
l) Remounting
m) Selective grinding
n) Finishing
o) Polishing

5. Pembuatan Gigi Tiruan Cekat/Tetap Akrilik


a) Analisa model kerja
b) Pembuatan die lepasan, ditching & coating
c) Pembuatan pola malam (wax up)
d) Penanaman dalam kuvet (flasking)
e) Buang malam (boiling out)
f) Pengisian akrilik (packing)
g) Perebusan (curing)
h) Pelepasan dari dalam kuvet (deflasking)

9
i) Fitting dan grinding
j) Finishing dan polishing

6. Pembuatan Restorasi Gigi (Gigi Tiruan Cekat/Tetap Metal)


a) Analisa model kerja
b) Pembuatan die lepasan, ditching & coating
c) Pembuatan pola malam (wax up)
d) Penanaman dalam investment material
e) Buang malam (boiling out)
f) Pengecoran (casting)
g) Sandblasting
h) Grinding
i) Fitting
j) Finishing dan polishing

7. Pembuatan Porcelain mahkota dan jembatan (Crown and Bridge)


a) Analisa model kerja
b) Pembuatan die lepasan, ditching & coating
c) Pembuatan coping malam (wax up)
d) Pemasangan sprue (sprueing)
e) Penanaman dalam bumbung tuang (investing)
f) Buang malam (burn out)
g) Pengecoran (casting)
h) Penyelesaian coping
i) Aplikasi opaque
j) Aplikasi body porcelain (buid up dentin, enamel, translucent)
k) Pembentukan anatomi (carving)
l) Correcting
m) Pewarnaan (staining)
n) Glazing

10
o) Polishing

8. Pembuatan Orthodonsi Lepasan


a) Analisa model kerja
b) Block out
c) Pembuatan klamer
d) Pengisisan akrilik (packing)
e) Grinding
f) Finishing dan polishing

9. Pembuatan Maxilo Facial


a) Analisa model kerja
b) Survei dan block out
c) Pemasangan pada okludator atau artikulator
d) Pembuatan cengkeram/klamer
e) Pembuatan galengan gigit
f) Penyusunan gigi
g) Konturing
h) Penanaman dalam kuvet (flasking)
i) Buang malam (boiling out)
j) Pencampuran akrilik (packing)
k) Perebusan akrilik (curing)
l) Pelepasan model dari kuvet (deflasking)
m) Grinding
n) Finishing
o) Polishing

10. Reparasi
a) Gigi Tiruan Patah
1) Penyambungan prothesa patah mengunakan sticky wax

11
2) Pencetakan prothesa patah dengan dental stone
3) Pembuatan retensi
4) Pembuatan Pola Malam
5) Konturing
6) Penanaman dalam kuvet (flasking)
7) Buang malam (Boiling out)
8) Pencampuran akrilik (packing)
9) Perebusan akrilik (curing)
10) Pelepasan model dari kuvet (deflasking)
11) Grinding
12) Finishing
13) Polishing
b) Relining
1) Analisa hasil cetakan
2) Pengisian dental stone pada cetakan
3) Wax Counturing
4) Penanaman dalam kuvet (flasking)
5) Buang malam (boiling out)
6) Pencampuran akrilik (packing)
7) Perebusan akrilik (curing)
8) Pelepasan model dari kuvet (deflasking)
9) Grinding
10) Finishing
11) Polishing
c) Analisa hasil cetakan
1) Pengisian dental stone pada cetakan
2) Wax Counturing
3) Penanaman dalam kuvet (flasking)
4) Buang malam (boiling out)
5) Pencampuran akrilik (packing)
6) Perebusan akrilik (curing)

12
7) Pelepasan model dari kuvet (deflasking)
8) Grinding
9) Finishing
10) Polishing

Pada proses pembuatan Gigi Tiruan diwajibkan untuk menentukan


komponen dan bahan-bahan untuk pembuatan gigi tiruan sebagian lepasan, gigi
tiruan lengkap lepasan, gigi tiruan cekat, inlay/uplay, alat ortodonsi, dan/atau
protesa maxillo facial.

Dalam menggunakan bahan harus terlebih dahulu memperhatikan label data


keselamatan bahan yang berisi keterangan diantaranya:

1. Identitas Bahan dan Perusahaan


2. Komposisi Bahan
3. Identifikasi Bahan
4. Tindakan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)
5. Tindakan Penanggulangan Kebakaran
6. Tindakan Mengatasi Kebocoran dan Tumpahan
7. Penyimpanan dan Penanganan Bahan
8. Pengendalian Pemajanan dan APD
9. Sifat Fisik dan Kimia
10. Stabilitas dan Reaktifitas Bahan
11. Informasi Toksikologi
12. Informasi Ekologi
13. Pembuangan Limbah
14. Pengangkutan Bahan
15. Informasi Peraturan perundang-undangan yang berlaku
16. Informasi lain yang diperlukan

Penggunaan alat sesuai dengan standar prosedur operasional, serta


mengidentifikasi komponen-komponen yang digunakan dalam praktik keteknisian
gigi; menganalisis dan mengidentifikasi kekurangan/kelemahan model kerja dan

13
memberikan pertimbangan, saran, dan atau alternatif untuk melakukan
perbaikannya; melakukan penatalaksanaan dan penanggulangan kekurangan atau
kelemahan model kerja; dan melakukan analisis dan mengevaluasi praktik
keteknisian gigi yang dapat mempengaruhi kesehatan gigi dan mulut.

F. Kesehatan dan Keselamatan kerja


Kesehatan dan keselamatan kerja pelayanan Keteknisian Gigi mencakup:
1. Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja di laboratorium
a) Semua tenaga kesehatan terkait pelayanan laboratorium teknik gigi
bertanggung jawab atas kesehatan dan keselamatan kerja di unit
laboratorium teknik gigi yang dikoordinir oleh pimpinan.
b) Setiap kejadian kesalahan tindakan, kecelakaan, atau nyaris
kecelakaan harus dicatat dan dilaporkan secara lisan maupun tulisan
kepada pimpinan laboratorium teknik gigi untuk selanjutnya
diteruskan pada bidang terkait.
c) Setiap petugas laboratorium teknik gigi harus mendapatkan
pemeriksaan kesehatan secara berkala sekurang-kurangnya sekali
dalam 6 (enam) bulan.

2. Praktek Laboratorium
a. Memperhatikan proses dan disain perlengkapan yang sesuai untuk
fungsi dan keamanan. Disain tempat dan alat kerja akan
mempengaruhi kenyamanan, keamanan dan produktifitas dalam
bekerja.
b. Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD).
1) Alat pelindung mata dan muka, yaitu: kaca mata
(Spectacles/Goggles) dan pelindung muka (Face Shield).
2) Alat pelindung pendengaran, yaitu: sumbat telinga (ear plug)
dan tutup telinga (ear muff)
3) Pelindung pernafasan (respirator)

14
4) Pelindung tangan, yaitu: sarung tangan biasa (gloves), sarung
tangan tahan panas
5) Pakaian pelindung untuk melindungi tubuh dari kotoran, debu,
bahaya percikan bahan kimia, radiasi, panas, bunga api maupun
api yaitu apron.
c. Pemahaman atas keadaan darurat
Tersedianya fasilitas peralatan laboratorium teknik gigi untuk
keamanan kerja serta alat pemadam api ringan (APAR).
d. Pengelolaan Limbah Limbah padat/sampah adalah sebuah buangan
yang berbentuk padat termasuk buangan yang berasal dari kegiatan
perkantoran.
1) Tersedia tempat pengumpulan sampah sementara yang
memenuhi syarat.
2) Membersihkan ruang dan lingkungan Laboratorium minimal 2
(dua) kali sehari.
3) Mengumpulkan sampah kering dan basah pada tempat yang
berlainan dengan menggunakan kantong plastik warna hitam.
4) Mengamankan limbah padat sisa kegiatan Laboratorium.

G. Praktek Laboratorium yang benar

Setiap petugas laboratorium harus mengerti dan melaksanakan upaya


pencegahan terhadap bahaya yang mungkin terjadi. Pencegahan tersebut
dilakukan dengan cara:
1. Memperhatikan proses dan disain perlengkapan yang sesuai untuk fungsi
dan keamanan. Disain tempat dan alat kerja akan mempengaruhi
kenyamanan, keamanan dan produktifitas dalam bekerja, contoh :
a. Posisi duduk pada saat membuat klamer, menekuk kawat,
menggerinda, melakukan sand blasting, melakukan pemolesan, dan
lain-lain.
b. Posisi saat melakukan pengepresan, saat mengangkat handpress dan
kuvet, saat mengangkat panci, dan lain-lain.

15
2. Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD). Ada beberapa jenis alat
pelindung diri yang mutlak digunakan oleh tenaga kerja pada waktu
melakukan pekerjaan dan saat menghadapi potensi bahaya karena
pekerjaanya. Alat pelindung terdiri dari:
a. Alat Pelindung Mata dan Muka, yaitu : kaca mata
(Spectacles/Goggles) dan pelindung muka (Face Shield).
b. Alat pelindung pendengaran, yaitu : sumbat telinga (ear plug) dan
tutup telinga ( ear muff )
c. Pelindung Pernafasan (Respirator)
d. Pelindung Tangan, yaitu : sarung tangan biasa (gloves), sarung
tangan tahan panas
e. Pakaian pelindung untuk melindungi tubuh dari kotoran, debu,
bahaya percikan bahan kimia, radiasi, panas, bunga api maupun api
yaitu apron
3. Pemahaman atas keadaan darurat
a. Semua petugas laboratorium harus mengenal setiap kecelakaan yang
dapat terjadi, dan memiliki pengetahuan dan keterampilan untuk
mengatasinya.
b. Tersedianya fasilitas peralatan laboratorium teknik gigi untuk
keamanan kerja serta alat pemadam api ringan (APAR).
4. Pengelolaan Limbah Limbah padat/sampah adalah sebuah buangan yang
berbentuk padat termasuk buangan yang berasal dari kegiatan
perkantoran.
a. Setiap perkantoran harus dilengkapi dengan tempat sampah yang
kuat, cukup ringan, tahan karat, kedap air dan mempunyai
permukaan yang halus pada bagian dalamnya serta dilengkapi
dengan penutup.
b. Sampah kering dan sampah basah ditampung dalam tempat yang
terpisah.
c. Tersedia tempat pengumpulan sampah sementara yang memenuhi
syarat.

16
d. Membersihkan ruang dan lingkungan perkantoran minimal 2 (dua)
kali sehari.
e. Mengumpulkan sampah kering dan basah pada tempat yang
berlainan dengan menggunakan kantong plastik warna hitam.
f. Mengamankan limbah padat sisa kegiatan perkantoran.

H. Bahaya Potensial Di Laboratorium Teknik Kesehatan Gigi.

Bahaya potensial di Laboratorium Teknik Kesehatan Gigi dibagi


menjadi lima perantara diantaranya: Chemical agent, Physical agent,
Biological agent, Psycological agent, Ergonomical agent/Mecanical agent.
1. Chemical agent. Bahan kimia yang berpotensi menimbulkan bahaya di
Laboratorium Teknik Kesehatan Gigi adalah:
a. Gypsum: Kalsium sulfat hemihidrat (CaSO4)2H2O.
b. Acrylic (polimer dan monomer): Methyl metacrylate.
c. Ceramic: Feldspar (K2OAl2O3.6SiO2), Silica (SiO2), Alumina
(Al2O3).
d. Logam: NiCr, CoCr, Orden (CuAl), Silver alloy, Paladium (Pd),
Titanium (TiAlV), Berilium (Be), Platinum (Pt), Cuprum (Cu),
Argentum (Ag), dan lain-lain.
e. Wax: Parafin (Ceresin), Getah karet/getah resin (resin alami).
f. Bahan tanam: Fosfat bonded investmen (NH4MgPO4.6H2O), Silica
bonded investmen (SiCOH)4+4C2H5OH).
g. Bahan abrasive: Al2O3 (alumina Oksida), Kapur/calcium carbonat
(CaCO2), Silica dari alumina, Besi, cobalt, magnesium, dan lain-
lain.
h. Cairan electrolit (H2SO4), ethylen glycol.
i. Asap dari burn out manual.
2. Physical agent.
Meliputi debu, kebisingan, getaran, kelembaban udara, pencahayaan dan
radiasi.
3. Biological agent.

17
Meliputi : bakteri, jamur dan mikroorganisme lain yang dibutuhkan atau
dihasilkan dari bahan baku, proses produksi dan proses penyimpanan
hasil produksi
4. Psycological agent.
Meliputi: tanggung jawab pekerjaan terhadap orang lain, beban kerja,
ketrampilan, dan lain-lain. Contoh: perasaan was-was saat menunggu
hasil setelah proses praktikum, dan lain-lain.
5. Ergonomical agent.
Ergonomi dapat mengurangi beban kerja. Dengan evaluasi fisiologis,
psikologis atau cara-cara tak langsung, beban kerja dapat diukur dan
dinjurkan modifikasi yang sesuai antara kapasitas kerja dengan beban
kerja dan beban tambahan. Tujuan utamanya adalah untuk menjamin
kesehatan kerja dan meningkatkan produktivitas.
Contoh: Disain tempat kerja: gambaran dasar untuk kenyamanan,
produktifitas dan keamanan.

Layanan Laboratorium Dasar


Jenis Kualifikasi
No Alat-alat Bahan-bahan
Pelayanan ketenagaan
Gigi tiruan
Minimal
1 lepasan Electromotor Base plate wax
D1/SPTG
akrilik.
Gigi tiruan
lepasan 1. Self curing
1. Handpiece Lulus Uji
kombinasi acrylic
2 2. Mesin poles kompetensi
akrilik dan 2. Heat curing
3. Kompor tingkat dasar
kerangka crylic
logam.
3 Gigi tiruan panci rebus Pink dan macam
cekat macam warna

18
akrilik. crown
Gigi tiruan
cekat akrilik Macam macam
4 Kawat
kombinasi tang teknik gigi
metal.
5 Obturator.  Acrylic klamer
6 Ortodonsi 1. mixing 1. penampang
lepasan vessel 0.6, 0.7, 0.8
(retainer dan 2. spatula utk 2. Expansi screw
aktivator). mengaduk 3. Macam
acrylic Bowl macam set
3. spatula gigi akrilik
4. Lampu 4. Macam
5. Spiritus macam
6. Wax buruntuk
carver/lecron akrilik, logam
7. Wax knife 5. Macam
8. Base former macam felt
9. Hand cone
Press kecil 6. Macammacam
dan besar cotton wheel
10. Kuvet besar, dan brush
sedang dan wheel
kecil 7. Mandrill,
11. Okludat or amplas
12. Artikula tor 8. Bahan-bahan
13. Chip blower polishing.
14. Shade guide 9. Pumice
15. Trimmer dancryte
16. Tang gips 10. Polishing
paste untuk

19
17. Palu kecil logam
11. Gips
12. Stone gips
13. Vaseline
14. Spirtus
15. Gas elpiji /
minyak

20
BAB IV
MANAJEMEN PELAYANAN
A. Struktur Organisasi
Struktur organisasi pelayanan laboratorium teknik gigi di fasilitas
pelayanan kesehatan, harus menggambarkan kejelasan pembagian tugas
dan kewenangan masing-masing. Struktur organisasi unit pelayanan
laboratorium teknik gigi di fasilitas pelayanan kesehatan dapat berdiri
sendiri atau bergabung dengan unit lain sejenis, sesuai dengan kebutuhan
pengembangan pelayanan, situasi dan kondisi fasilitas pelayanan
kesehatan.

Struktur bagian pelaksana dapat disesuaikan dengan kondisi SDM


dan fasilitas yang ada.
B. Tugas Dan Fungsi.
1. Pimpinan.
Pimpinan laboratorium teknik gigi bertugas bertanggungjawab atas
semua kegiatan laboratorium.
2. Administrasi.
Tenaga administrasi bertugas melaksanakan kegiatan pencatatan dan
pelaporan kegiatan laboratorium.
3. Bagian pelaksana

21
Tenaga teknik gigi yang bertugas melaksanakan pelayanan
laboratorium teknik gigi yang meliputi bidang perencanaan,
pembuatan dan penilaian gigi tiruan lepasan, gigi tiruan cekat, alat
ortodonsia lepasan dan prothesa maxilo facial.

C. Ketenagaan dan Kompetensi


1. Standar Ketenagaan
Jenis tenaga laboratorium dibedakan atas :
a. Pimpinan. Pimpinan laboratorium teknik gigi minimal
berpendidikan D3 teknik gigi dengan pengalaman minimal 3
tahun.
b. Teknisi gigi minimal berpendidikan SPTG/D1.
c. Tenaga non teknik (administrasi). Tenaga administrasi
disesuaikan dengan kebutuhan laboratorium dengan pendidikan
minimal SLTA.
2. Standar Kompetensi
Standar kompetensi pelayanan teknik gigi telah diatur pada
Kepmenkes No. 372/Menkes/SK/III/2007. Yang tercakup dalam
standar kompetensi teknik gigi :
a. Jenis gigi tiruan sebagian lepasan (GTSL)
1) GTSL akrilik hot curing.
2) GTSL kombinasi akrilik dan kerangka logam.
3) GTSL flexi denture.
b. Gigi tiruan lengkap lepasan (GTLL).
1) GTLL Akrilik.
2) GTLL kombinasi akrilik dan kerangka logam.
c. Jenis gigi tiruan cekat (GTC)/crown & bridge work (C & B).
1) GTC akrilik.
2) GTC metal.
a) Crown all metal.
b) Inlay/uplay metal.

22
3) GTC kombinasi logam dan akrilik.
4) GTC light cure.
5) GTC porselen/porcelain fused to metal/PFM.
a) C & B PFM.
b) Inlay/uplay PFM.
6) GTC porselen penuh/all porcelain.
7) GTC dengan abutment implant.
d. Kombinasi GTSL dan GTC.
1) Precision attachment.
2) Tellescop crown & bridge.
e. Alat orthodonti lepasan.
1) Retainer.
2) Aktivator.
f. Prothesa maxillo facial.
1) Obturator.
2) Feeding plate.
3) Prothesa mata dan okulofasial.
g. Reparasi gigi tiruan.
1) Reparasi gigi tiruan patah.
2) Reparasi tambah gigi.
3) Reparasi ganti klamer.
4) Rebasing.
5) Relining

D. Evaluasi dan Pengendalian Mutu

Prosedur dan mekanisme dalam evaluasi perlu dilakukan untuk


meningkatkan mutu pelayanan, penerapan etika, administrasi, kepatuhan
hukum dan kepuasan pelanggan, baik bagi setiap anggota pelaksana. Data
evaluasi merupakan umpan balik dalam upaya peningkatan mutu.
Kriteria:

23
1. Adanya mekanisme evaluasi tertulis terhadap proses, hasil pelayanan
dan prestasi pelaksana. Mekanisme evaluasi meliputi:
a. Perencanaan, pelaksanaan, dan tindak lanjut.
b. Dilaksanakan secara transparan dan disosialisasikan terlebih dulu
kepada seluruh tenaga terkait.
c. Kaidah evaluasi berdasarkan standar yang telah ditetapkan secara
teratur dan berkala.
d. Evaluasi dilakukan terhadap sumber daya manusia, manjemen,
administrasi, keuangan serta sarana prasarana.

2. Adanya mekanisme tertulis untuk memberikan penghargaan kepada


tenaga pelaksana untuk meningkatakan prestasi kerja. Pemberian
penghargaan berdasarkan:
a. Data hasil evaluasi yang standar dan obyektif.
b. Dilakukan oleh tim penilai yang dibentuk khusus dan bersifat
netral.
c. Dilakukan secara teratur dan berkala.
d. Prestasi kerja dievaluasi secara objektif dengan pengumpulan data
dari berbagai sumber.

3. Adanya rencana tertulis untuk mengembangkan mutu pelayanan


berdasarkan data evaluasi.
Pengertian:
a. Data hasil evaluasi didapatkan dengan menggunakan instrumen
yang valid, relevan dan objektif.
b. Data hasil evaluasi digunakan untuk menyusun rencana
pengembangan mutu pelayanan.
c. Rencana pengembangan mutu pelayanan disusun secara rinci
sampai dengan komponen biayanya.

E. Pencatatan

24
1. Pencatatan input Pencatatan kegiatan dilakukan dengan bantuan buku
registrasi untuk masing-masing kegiatan, diantaranya:
a. Penomoran
b. Tanggal penerimaan
c. Nama Konsumen
d. Jenis pekerjaan
e. Tanggal Selesai
f. Keterangan
g. Administrasi Keuangan

2. Pencatatan proses
a. Standar Operasional Prosedur pekerjaan laboratorium Teknik
Gigi
b. Penggunaan bahan-bahan
c. Quality Control

3. Pencatatan output
a. Jumlah pekerjaan yang dihasilkan
b. Kemampuan menghasilkan pekerjaan protesa
c. Tersedianya informasi feedback dari konsumen mengenai hasil
pekerjaan
d. Adanya pelaporan berkala
e. Pencatatan prestasi kerja sesuai dengan ketentuan dan
perhitungan angka kredit jabatan fungsional yang berlaku
sehingga dapat menaikkan kepangkatan
4. Pencatatan outcome Hasil pekerjaan Teknik Gigi yang memberikan
kepuasan bagi:
a. Konsumen
b. Pengelola Laboratorium
c. Teknik Gigi

25
F. Pelaporan

Hasil pekerjaan pelayanan teknik gigi dilaporkan oleh teknisi gigi


kepada kepala laboratorium.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Standar pelayanan teknik gigi ini disusun dan dikembangkan untuk
dijadikan pedoman pelayanan laboratorium teknik gigi disarana kesehatan
dan laboratorium mandiri, mulai tahap rekrutmen, pembinaan, pengembangan
karir tenaga teknik gigi. Dengan adanya pembelajaran penggunaan dan
pemeliharaan alat memudahkan mahasiswa untuk menggunakan alat-alat
laboratorium teknik gigi secara baik dan benar, serta memudahkan cara
pemeliharaan yang bertujuan untuk meminimalisasikan terjadi kerusakan
pada alat.

B. Saran
Penulis tentunya masi menyadari jika makalah diatas masih terdapat
banyak kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Saya akan memperbaiki
makalah tersbut dengan banyak sumber serta kritik yang membangun dari
para pembaca.

26
DAFTAR PUSTAKA
Kemenkes, 2017. Standar Laboratorium Diploma Iii Teknik Gigi. Jakarta :
PPSDM Kesehatan

Departemen Pendidikan Nasional RI Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, 2004.


Perpustakaan Perguruan Tinggi Buku Pedoman.

Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi


Direktorat Pembinaan akademik & Kegiatan Mahasiswa, 2005.Prosedur
Operasi Standar (SOP, Standard Operating Procedures)
Laboratorium.Jakarta.

Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi


Direktorat Pembinaan Akademik dan Kemahasiswaan, 2005. Standar
Minimum Laboratorium Matematika.Jakarta.

Departemen Kesehatan RI. (2006). Kurikulum 19 Jenis Inti Pendidikan Tenaga


kesehatan. Jakarta.

Depkes BPPSDM. (2008). Pedoman Organisasi dan Tatalaksana Politeknik


Kesehatan Departemen Kesehatan RI. Jakarta.

Kertiasa, Nyoman. Laboratorium & Pengelolaannya. Pudak Scientific. Jakarta.

Djas, Fachri, 1998. Manajemen Laboratorium (Laboratory Management).


Penataran Pengelolaan Laboratorium (Laboratory Management). Fakultas
Kedokteran USU, Medan

Djas, Fachri, Syaiful Bahri Daulay, 1997, Manajemen Laboratorium (Laboratory


Management). Penataran Tenaga Laboran dalam Lingkungan Fakultas
Pertanian USU, Medan

Gultom, Jamahir, Panel Sitorus dan Kurnia Brahmana, 1995, Manajemen


Laboratorium (Laboratory Management). Lokakarya Pelatihan Pemakaian
Alat-Alat Laboratorium, Kerjasama USU dengan WUTC Universitas
Andalas, Padang
Sarwono, A.P. 2015. Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Penggunaan Jasa
Laboratorium Teknik Gigi “Central Lab” Rsgm Fkg Universitas Trisakti.
Jurnal PENA Vol.32 No.2 Edisi September 2018. Program Studi
Kesehatan Masyarakat : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Pekalongan

Diyorossi, D. 2019. Pembangunan Aplikasi Manajemen Klinik Gigi (Studi


Kasus : NDC Esthetic Dental Clinic Malang). Jurnal Pengembangan
Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer. Vol. 3, No. 9, September 2019,
hlm. 9269-9277

Sari, I.P. 2017. Sistem Informasi Manajemen Klinik Gigi Berbasis Client Server
(Studi Kasus Poliklinik Gigi Rsj Tampan, Pekanbaru). Jurnal Teknologi
Dan Sistem Informasi Univrab: Vol. 2 No. 1, Januari 2017

Anda mungkin juga menyukai