Dosen Pengampu
Isyos Sari Sembiring,SST, M.K.M
Oleh :
Wita Nanci Sinaga
1919401050
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................1
DAFTAR ISI.............................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................3
1.2 Latar Belakang Masalah...................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................4
1.3 Tujuan Penulisan..............................................................................................................4
1.4 Manfaat Penulisan...........................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................5
2.1 Pengertian.........................................................................................................................5
2.1.1 Konsep Dasar Mutu Pelayanan Kesehatan................................................................5
2.1.2 Konsep Dasar Mutu Pelayanan Kebidanan...............................................................5
2.2 Perseptif Mutu Pelayanan Kesehatan..............................................................................6
2.3 Standar mutu pelayanan kebidanan.................................................................................7
2.4 Dimensi Mutu layanan Kebidanan...................................................................................9
2.5 Manfaat Program jaminan Mutu Kesehatan...................................................................10
2.6 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pelayanan Kesehatan dan Syarat Pokok dalam
Pelayanan Kesehatan Masyarakat........................................................................................11
2.7 Syarat Pokok Pelayanan Kesehatan...............................................................................11
BAB III PENUTUP................................................................................................................13
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................................13
3.2 Saran..............................................................................................................................14
BAB I
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
2.1.1 Konsep Dasar Mutu Pelayanan Kesehatan
Mutu adalah gambaran total sifat dari suatu produk atau jasa pelayanan yang berhubungan
dengan kemampuanya untuk memberikan kebutuhan kepuasan (American Society for Quality
Control).
Mutu pelayanan kesehatan adalah pelayanan kesehatan yang dapat memuaskan setiap jasa
pemakai pelayanan kesehatan yang sesuai dengan tingkat kepuasan rata- rata penduduk serta
penyelenggaraannya sesuai dengan standar dan kode etik profesi (Asrul Azwar,1996).
Mutu pelayanan kesehatan adalah penampilan yang pantas atau sesuai (yang berhubungan
dengan standar-standar) dan suatu intervensi yang diketahui aman, yang dapat memberikan
hasil kepada masyarakat yang bersangkutan dan yang telah mempunyai kemampuan untuk
menghasilkan dampak pada kematian, kesakitan, ketidakmampuan dan kekurangan
gizi (Djoko Wijono, 2000).
Secara umum pengertian mutu pelayanan kesehatan adalah derajat kesempurnaan
pelayanan kesehatan yang sesuai standar profesi dan standar pelayanan dengan menggunakan
potensi sumber daya yang tersedia di rumah sakit atau puskesmas secara wajar, efisien, dan
efektif serta diberikan secara aman dan memuaskan sesuai norma, etika, hukum, dan sosial
budaya dengan memperhatikan keterbatasan dan kemampuan pemerintah, serta masyarakat
konsumen.
Mutu layanan kesehatan adalah hasil Penilaian Out Come suatu proses pelayanan
yang diberikan bersifat multidimensional dan subjekti
Menurut wiyono (2018), beberapa perspektif mengenai mutu pelayanan kesehatan yaitu :
1. Bagi pemakai jasa pelayanan kesehatan masyarakat
Pasien masyarakat (konsumen) melihat layanan kesehatan yang bermutu sebagai suatu
layanan kesehatan yang dapat memenuhi kebutuhan dan diselenggarakan dengan cara yang
sopan dan santun, tepat waktu, tanggap dan mampu menyembuhkan keluhannya serta
mencegah berkembangnya atau meluas penyakitnya. pandangan pasien ini sangat penting
karena pasien yang merasa puasakan mematuhi pengobatan dan mau datang berobat kembali.
Memberi layanan harus memahami status kesehatan dan kebutuhan layanan kesehatan
masyarakat yang dilayaninya dan mendidik masyarakat tentang layanankesehatan dasar dan
melibatkan masyarakat dalam menentukan bagaimana carayang paling efektif
menyelenggarakan layanan kesehatan, sehingga diperlukansuatu hubungan yang saling
percaya antara pemberi layanan kesehatan atau provider dengan pasien masyarakat.
Standar adalah keadaan ideal atau tingkat pencapaian tertinggi dan sempurna yang
dipergunakan sebagai batas penerimaan minimal, atau disebut pula sebagai kisaran variasi
yang masih dapat diterima (Clinical Practice Guideline, 1990).Berdasarkan batasan tersebut
di atas sekalipun rumusannya berbeda, namun terkandung pengertian yang sama, yaitu
menunjuk pada tingkat ideal yang diinginkan. Lazimnya tingkat ideal tersebut tidak disusun
terlalu kaku, namun dalam bentuk minimal dan maksimal
Standar Persyaratan Minimal adalah yang menunjuk pada keadaan minimal yang harus
dipenuhi untuk menjamin terselenggaranya pelayanan kesehatan yang bermutu, yang
dibedakan dalam :
a. Standar masukan
Standar struktur / masukan menentukan tingkat sumber daya yang diperlukan agar standar
layanan kesehatan dapat dicapai, contohnya Personal, pasien, peralatan, bahan, gedung,
pencatatan dan keuangan, singkatnya semua sumber daya yang dapat digunakan untuk
melakukan layanan kesehatan seperti yang tersebut dapam standar layanan kesehatan. Contoh
yang lain, diantaranya adalah sebagai berikut :
1. jenis, jumlah dan kualifikasi tenaga pelaksana
Generalis (pelaksana)
Spesialistik (pengelola)
konsultan
Peralatan
Tempat
b. Standar lingkungan
Standar lingkungan ini populer dengan sebutan standar organisasi dan manajemen
(standard organization and management). Sama halnya dengan masukan, untuk dapat
menjamin terselenggaranya pelayanan kesehatan yang bermutu, maka standar lingkungan
harus ditetapkan.
Standar Lingkungan :
Kebersihan
Proses kerja
Tata letak
Kedisiplinan
Keramahan
c. Standar proses
Dalam standar proses ditetapkan persyaratan minimal unsur proses yang harus
dilakukan untuk terselenggaranya pelayanan kesehatan yang bermutu, yakni :
Standar proses ini dikenal dengan nama standar tindakan (standard of conduct), karena
baik dan tidaknya mutu pelayanan sangat ditentukan oleh kesesuaian tindakan dengan standar
proses, maka haruslah dapat di upayahkan tersusunya standar proses tersebut.
Standar proses menentukan kegiatan apa yang harus dilakukan agar standar layanan
kesehatan dapat dicapai. Proses akan menjelaskan apa yang dikerjakan, untuk siapa, siapa
yang mengerjakan, kapan dan bagaimana standar layanan kesehatan dapat dicapai.
Dikemukakan pada penelitian pada suraman dkk 2006 ada beberapa dimensi
utama pelayanan kesehatan dan kebidanan antara lain :
A. Reliability (kehandalan) pelayanan dengan segera,tepat (akurat)dan memuaskan.
reliabilitas merefleksikan kehandalan dari penyedia pelayanan
E. Tangible (bukti langsung) dapat berupa ketersediaan sarana dan prasarana termasuk
alat yang siap pakai serta penampilan staf yang menyenangkan
2.5 Manfaat Program jaminan Mutu Kesehatan
Program menjaga mutu adalah suatu upaya yang dilakukan secara berkesinambungan,
sistematis, objektif dan terpadu dalam menetapkan masalahdan penyebab masalah mutu
pelayanan kesehatan berdasarkan standar yang telah ditetapkan, menetapkan dan melaksana
kan cara Penyelesaian masalah sesuai dengan kemampuan yang tersedia, serta menilai hasil
yang dicapai dan menyusun saran-saran tindak lanjut untuk lebih meningkatkan mutu
pelayanan kesehatan(Herlambang, 201) .
Menurut Herlambang (2010), menyatakan bahwa manfaat dari program jaminan mutu
adalah
1. Dapat Meningkatkan efektivitas pelayanan Kesehatan
peningkatan efektivitas pelayanan kesehatan ini erat hubungan nya dengan dapat
diatasinya masalah kesehatan secara tepat, karena pelayanan kesehatan yang diselenggarakan
telah sesuai dengan kemajuan ilmu
dan teknologi ataupun standar yang telah ditetapkan.
2.6 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pelayanan Kesehatan dan Syarat Pokok dalam
Pelayanan Kesehatan Masyarakat
Menurut WHO (1984) dalam Juanita (1998) menyebutkan bahwa factor prilaku yang
mempengaruhi penggunaan pelayanan kesehatan adalah:
1. Pemikiran dan Perasaan (Thoughts and Feeling)
Berupa pengetahuan, persepsi, sikap, kepercayaan dan penilaian- penilaian seseorang
terhadap obyek, dalam hal ini obyek kesehatan.
2. Orang Penting sebagai Referensi (Personal Referensi)
Seseorang lebih banyak dipengaruhi oleh seseorang yang dianggap penting
atau berpengaruh besar terhadap dorongan penggunaan pelayanan kesehatan.
3 Sumber-Sumber Daya (Resources)
Mencakup fasilitas, uang, waktu, tenaga, dan sebagainya. Sumber- sumber daya juga
berpengaruh terhadap prilaku seseorang atau kelompok masyarakat dalam memanfaatkan
pelayanan kesehatan. Pengaruh tersebut dapat bersifat positif dan negatif.
4. Kebudayaan (Culture)
Berupa norma-norma yang ada di masyarakat dalam kaitannya dengan konsep sehat sakit.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Jadi yang dimaksud dengan mutu pelayanan kesehatan adalah menunjuk pada tingkat
kesempurnaan pelayanan kesehatan dalam menimbulkan rasa puas pada diri setiap pasien.
Makin sempurna kepuasan tersebut, makin baik pula mutu pelayanan kesehatan. Sekalipun
pengertian mutu yang terkait dengan kepusan ini telah diterima secara luas, namun
penerapannya tidaklah semudah yang diperkirakan. Masalah pokok yang ditemukan ialah
karena kepuasan tersebut bersifat subyektif. Tiap orang, tergantung dari latar belakang yang
dimiliki, dapat saja memiliki tingkat kepuasan yang berbeda untuk satu mutu pelayanan
kesehatan yang sama. Di samping itu, sering pula ditemukan pelayanan kesehatan yang
sekalipun dinilai telah memuaskan pasien, namun ketika ditinjau dari kode etik serta standar
pelayanan profesi, kinerjanya tetap tidak terpenuhi.
Untuk itu pelayanan kebidanan harus mengupayakan peningkatan mutu dan memberi
pelayanan sesuai standar yang mengacu pada semua persyaratan kualitas pelayanan dan
peralatan kesehatan agar dapat memenuhi kebutuhan masyarakat.
· Dimensi mutu pelayanan kesehatan dan kebidanan, meliputi :
a. Dimensi Kompetensi Teknis
b. Dimensi Keterjangkauan (Akses)
c. Dimensi Efektivitas
d. Dimensi Efisiensi
e. Dimensi Kesinambungan
f. Dimensi Keamanan
g. Dimensi Kenyamanan
h. Dimensi Informasi
i. Dimensi Ketepatan Waktu
j. Dimensi Hubungan Antarmanusia
3.2 Saran
Dalam penulisan makalah ini penulis menyadari banyak kekurangan, oleh karena itu
penulis mengharapkan kritikan, saran dan masukan dari pembaca demi kelancaran dan
penyempurnaan makalah ini selanjutnya. Atas kritikan, saran, dan masukan dari pembaca
penulis mengucapkan terimakasih.
DAFTAR PUSTAKA
W., Nurul Eko. 2010. Eika Profesi dan Hukum Kebidanan. Yogyakarta: Pustaka Rihama