Anda di halaman 1dari 13

Tantangan Manajemen Kepemimpinan Organisasi Kesehatan (Rumah Sakit)

Dalam Perbaikan Pelayanan Kesehatan yang Berkualitas

Tugas ini di susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Kepemimpinan dan Berfikir Sistem
Kesehatan Masyarakat
Dosen : Firman, S.KM.,M.PH

Disusun Oleh :
Viandika Rulianawati (1800029210)
Dana Asta Ria (1800029249)
Kelas B

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN
YOGYAKARTA
2019

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya serta
sholawat serta salam saya haturkan kepada Nabi Muhammad SAW, saya dapat menyelesaikan
tugas kepemimpinan dan berfikir sistem kesehatan masyarakat dengan judul “Tantangan
Manajemen Kepemimpinan Organisasi Kesehatan Dalam Perbaikan Pelayanan Kesehatan”
Tugas yang berisikan informasi ringkas materi kepemimpinan dan berfikir sistem
kesehatan masyarakat semester 2 yang meliputi materi jenis-jenis Tantangan Manajemen
Kepemimpinan Organisasi Kesehatan, dan cara/strategi menyikapinya. Adapun tugas ini
kami buat untuk memenuhi tugas mata kuliah Kepemimpinana dan berfikir sistem kesehatan
masyarakat. Kami menyadari bahwa tugas ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu saya harapkan demi
kesempurnaan tugas ini.
Akhir kata, saya sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan makalah ini, semoga Allah SWT senantiasa melihat usaha kita.

Yogyakarta, 12 Juli 2019

Tim Penulis

ii
DAFTAR ISI

Halaman Judul...................................................................................................................i
Kata Pengantar...................................................................................................................ii
Daftar Isi............................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................3
C. Tujuan....................................................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................4
A. Jenis-Jenis Tantangan Manajemen Rumah Sakit...................................................4
B. Cara Mengatasi Tantangan Manajemen Kemepimpinan Organisasi
Kesehatan...............................................................5

BAB III KESIMPULAN...................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................10

iii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut Undang-undang Kesehatan Nomor 36 Tahun 2009 Pasal 5 dan 9, setiap
orang mempunyai hak dalam memperoleh pelayanan kesehatan yang aman, bermutu dan
terjangkau serta memiliki kewajiban ikut mewujudkan, mempertahankan dan meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat yang setinggitingginya. Untuk mewujudkan derajat kesehatan
tersebut diselenggarakan upaya kesehatan dengan pendekatan pemeliharaan, peningkatan
kesehatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif) sebagai paradigma baru kesehatan di
samping penyembuhan penyakit (kuratif) dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif). Upaya
tersebut dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan. Semua orang
termasuk tenaga kesehatan mempunyai kewajiban untuk melaksanakan pemeliharaan dan
peningkatan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau oleh masyarakat
(Direktorat Keperawatan & Ketehnisian Medik, Direktorat Jenderal Pelayanan Medik,
Departemen Kesehatan RI; 2005).
Rumah sakit adalah salah satu sarana kesehatan yang memberikan pelayanan
kesehatan yang bersifat dasar, spesialistik dan sub spesialistik serta mempunyai misi
memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau oleh masyarakat dalam
rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat (SK MenKes RI No.
983/Menkes/SK/XI/1992).
Rumah sakit baik yang diselenggarakan oleh pemerintah dan atau masyarakat juga
berfungsi untuk melakukan upaya kesehatan dasar atau kesehatan rujukan dan atau upaya
kesehatan penunjang dimana dalam menjalankan fungsinya diharapkan senantiasa
memperhatikan fungsi sosial dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Perkembangan jumlah rumah sakit di Indonesia juga diikuti dengan pola penyakit,
perkembangan teknologi kedokteran dan kesehatan serta perkembangan harapan masyarakat
terhadap pelayanan kesehatan, hal ini menjadikan rumah sakit dituntut untuk mampu
membenah diri agar mampu menjalankan aktifitas dengan baik. (Departemen Kesehatan
Republik Indonesia; 1993).
Memang harus disadari bahwa tujuan utama kegiatan di rumah sakit adalah melayani
pasien dan juga keluarganya dalam berbagai bentuk pelayanan. Dari sini rumah sakit
mengemban tugas yang sangat besar, dimana di satu sisi dituntut memberi pelayanan yang

1
bermutu yang dapat memuaskan konsumennya, di sisi lain tugasnya sebagai institusi yang
berperan penting dalam pelayanan kesehatan masyarakat merupakan salah satu misi yang
harus pula dijalankan oleh rumah sakit. Pembangunan kesehatan di bidang pelayanan
langsung seperti rumah sakit bertujuan untuk meningkatkan mutu, cakupan dan efisiensi
pelaksanaan rujukan secara terpadu serta meningkatkan dan memantapkan manajemen
pelayanan kesehatan yang meliputi kegiatan perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan
pengendalian serta penilaian.
Seperti diketahui mutu pelayanan rumah sakit merupakan derajat kesempurnaan
pelayanan rumah sakit untuk memenuhi kebutuhan masyarakat (konsumen) akan pelayanan
kesehatan yang sesuai dengan standar profesi dan standar pelayanan profesi dengan
menggunakan potensi sumber daya yang tersedia di rumah sakit secara wajar, efisien dan
efektif serta diberikan secara aman dan memuaskan sesuai norma, etika, hukum dan sosio
budaya dengan memperhatikan keterbatasan dan kemampuan pemerintah dan masyarakat
sebagai konsumen. Keberhasilan rumah sakit dalam menjalankan misi dan fungsinya di atas
ditandai dengan adanya mutu pelayanan prima rumah sakit. Pengelolaan rumah sakit yang
bermutu, efektif dan efisien sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Adapun faktor yang
paling penting dan dominan adalah sumber daya manusia yang memadai baik kuantitas
maupun kualitasnya.
Pelayanan publik yang adil dan berkualitas merupakan dambaan masyarakat dimana
harus memenuhi standar minimum sesuai yang dirumuskan Rumah sakit dan tidak
bertentangan dengan kontrak layanan yang merupakan hukum bagi pemberi maupun
penerima layanan kesehatan. Aspek penting penilaian kinerja adalah kepuasan pelanggan atau
warga penerima layanan. Kepuasan merupakan bentuk keberhasilan dalam pemberian
layanan.
Kepemipinan sebagai salah satu indikator kualitas sumber daya manusia merupakan
faktor yang sangat menentukan keberhasilan suatu organisasi seperti rumah sakit. Demikian
juga halnya dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat agar pelayanan yang diberikan
kepada masyarakat yang membutuhkan didapat dengan cepat dan memuaskan tanpa
mengabaikan kecermatan, ketelitian dan terjaminnya pengamanan kebijakan pemerintah,
mutu kepemimpinan memegang peranan yang sangat menentukan (Siagian; 2006)
Menurut (Tjokroamidjojo, 2003), Manjemen organisasi pelayanan kesehatan di
hadapkan pada berbagai tantangan dan hambatan dalam mengelola organisasi yang
dipimpinnya. Menerapkan program yang hemat biaya, mempertahankan operasi dan layanan
yang efisien, serta memilki staf dan karyawan terlatih, merupakan bagian dari tantangan yang

2
ada. oleh karena itu dibutuhkan, keberlanjutan organisasi pelayanan kesehatan yang di masa
mendatang, serta membutuhkan manajemen yang terampil guna memperbaiki pelayanan
kesehatan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja jenis-jenis tantangan manajemen kepemimpinan organisasi Rumah Sakit
dalam pelayanan kesehatan?
2. Bagamana cara mengatasi tantangan tersebut?

C. Tujuan
1. Mengetahui jenis-jenis tantangan manajemen kepemimpinan organisasi RS dalam
pelayanan kesehatan.
2. Mengetahai cara mengatasi tantangan manajemen kepemimpinan tersebut.

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Jenis-Jenis Tantangan Manajemen Rumah Sakit

Dalam kepemimpinan kesehatan banyak sekali terdapat masalah-masalah yang timbul


hal inilah yang menjadi tantangan bagi para pemengang kekuasaan untuk menuju pelayanan
kesehatan yang lebih baik dan berkualitas. Salah satu tantangannya yaitu tantangan pada
bagian manajemen, yaitu biaya pemeliharaan kesehatan, tantangan regulasi kesehatan,
tantangan kemajuan medis, pelatihan dan tantangan pendidikan, tantangan etika.

Biaya pemeliharaan kesehatan, Perubahan gaya hidup sehat dan peningkatan umur
harapan hidup, secara tidak langsung akan berdampak pada peningkatan biaya pelayanan
kesehatan. Menurut Teel (2018), penelitian mengungkapkan biaya pelayanan kesehatan dan
pengeluaran sering meningkat pada tingkat yang melebihi inflasi, dan diperkirakan akan
meningkat di masa mendatang. Human Resource Management menyampaikan Office of “1
the Actuary at the Centers for Medicare and Medicaid Services, memperkirakan bahwa
pengeluaran pelayanan kesehatan agregat di AS akan tumbuh pada tingkat tahunan rata-rata
5,8% dari 2015 hingga 2025, atau 1,3 persentase poin lebih tinggi dari peningkatan tahunan
yang diharapkan dalam produk domestik bruto”. Ini menyebabkan keprihatinan besar bagi
para manajemen dalam upaya menyediakan cakupan untuk karyawan mereka.

Tantangan regulasi kesehatan Teel (2018) mengatakan bahwa tantangan regulasi akan
meningkatkan biaya penyediaan layanan dan perawatan. Kebijakan BPJS di Indonesia
misalnya, secara tidak langsung merupakan salah satu tantangan regulasi di bidang pelayanan
kesehatan.

Tantangan kemjuan medis dan teknologi, Masih menurut Teel (2018), praktek
kedokteran dan teknologi telah menciptakan peluang dan tantangan dalam cara penyedia
praktik kedokteran hari ini dan di masa mendatang. Organisasi kesehatan saat ini menghadapi
kekurangan dokter dan memerlukan alternatif biaya rendah untuk kunjungan pasien dan
perawatan rawat inap ( dalam Austin, Bentkover, & Chait, 2016). Lima hingga sepuluh tahun
kedepan, akan terjadi pergeseran antara interaksi pasien dokter secara virtual dan online.

Pelatihan dan tantangan pendidikan Masih mengacu pada tulisan Teel (dalam
Northouse, 2013), disebutkan bahwa para pemimpin layanan kesehatan harus mengambil
langkah-langkah untuk menilai, mengembangkan, dan menyempurnakan keterampilan

4
pribadi dan profesional. Masa mendatang membutuhkan pemimpin pelayanan kesehatan
untuk melakukan lebih banyak pendekatan, lebih melibatkan pasien dalam perawatan pribadi,
menawarkan alternatif untuk praktik saat ini dan membuat diri mereka dan staf tersedia untuk
berkomunikasi dengan pasien tanpa pertemuan langsung. (Sumanto, 1990)

Tantangan etika, Menurut Teel (2018), tantangan etika dalam pelayanan kesehatan
adalah masalah besar. Di banyak negara sering kita temukan berbagai pelangaran etika
penyedia layanan kesehatan. Pada tahun 2016 British Broadcast Center (BBC) melaporkan
Dr. Paolo Macchiarini, dituduh memberikan penelitian medis yang menyesatkan, sehingga
menyebabkan kematian tujuh pasien. Seorang dokter Olympics Physical Therapy, Larry
Nassar dinyatakan bersalah dan dijatuhi hukuman karena pelanggaran seksual. Insiden ini
mengurangi kepercayaan para pemimpin medis. mengatakan bahwa manajemen pelayanan
kesehatan harus memastikan perilaku mereka dan karyawan mereka, dan harus memberikan
konsekuensi yang sangat serius. Pemimpin harus memahami keberhasilan organisasi, karena
itu sangat bergantung pada perilaku etis mereka.

B. Strategi Cara Mengatasi Tantangan Manajemen Kemepimpinan Organisasi Kesehatan


Menurut Sanapiah (2000) dalam mewujudkan pelayanan kesehatan yang berkualitas,
seorang pemimpin harus berani untuk melakukan suatu perubahan. Karena itu diperlukan
kepemimpinan transformasional yaitu kepemimpinan yang mampu sebagai agen perubahan
dimana tantangan dan hambatan, baik dari dalam maupun luar organisasi. namun seorang
pemimpin transformasional harus berani menghadapi kompleksitas, ambiguitas, dan
ketidakpastian tersebut dengan menyiapkan strategi terbaik. Strategi terbaik yang dapat
dilakukan oleh seorang pemimpin untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan, yaitu:
1. Mengidentifikasi jenis pelayanan
Dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan sering sekali di jumpai banyak unit
pelayanan yang tidak memahami secara mendalam produk-produk pelayanan yang dihasilkan
banyak yang memandang hanya masyarakat saja yang menjadi fokus pelayanan, pada hal
pada kenyataannya mereka melayani instansi lain. Karean, pelayanan yang di berikan kepada
instansi lain tidak dipandang merupakan produk yang di hasilkan.
Hal lain yang sering diabaikan oleh unit penyediaan pelayanan sebenarnya dapat
dikategorikan kedalam pelayanan yang sifatnya umum dan pelayanan yang sifatnya
mendukung . langkah identifikasi terhadap jenis pelayanan yang disekenggarakan oleh unut
pelayanan. identifukasi dapat dilakuakan dengan menjawab pertanyaan (a) jenis pelayanan
yang diselenggarakan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi, baik yang diberikan kepada

5
masyarakat maupun instansi lainnya, (b) pelayanan apa saja yang bersifat utama ataupun
pendukung, (c) dasar hukum di selenggarakannya pelayanan-pelayanan tersebut.
Langkah selanjutnya adalah mengidentifikasi kembali pelayanan atau masyarakat
yang menjadi target pelayanan. Dalam kaitan tersebut perlu dijawab beberapa pertanyaaan
yang berkaitan dengan (1) pelayanan atau pengguana pelayanan atau target pelanggan yang
langsung merasakan hasil pelayanan, (2) pelanggan yang secara tidak langsung merasakan
hasil pelayanan, (3) pelanggan internal yang dilayani.(4) instansi mana yang juga menjadi
pelanggan.
2. Identifikasi harapan pelanggan

Pada tahap ini baik pelanggan, pegawi dan stakeholder secara keseluruhan diminta
untuk memberikan masukan mengenai pelayanan yang di inginkan, level kepuasan pelanggan
termasuk kepuasaan yang saat ini di peroleh pelanggan, perubahan apa yang di inginkan
pelanggan, harapan pelanggan dan tanggung jawab penyedia layanan. Untuk melakukan
identifikasi ini dapat dilakukan dengan dua cara yaitu:

Melakukan survey terhadap pelanggan menggunakan kuesioner yang sederhanan


dengan pertanyaan-pertanyaan yang pada intinya adalah apa yang diharapkan oleh pelanggan
tentang pelayanan yang diberikan oleh penyedia pelayanan.

Melakukan suatu diskusi dengan seluruh staf baik yang terlibat langsung maupun
tidak langsung dalam pelayanan. Dalam lingkup organisasi seorang staf yang bertangguang
jawab untuk memberikan pelayanan langsung biasanya mempunyai info yang lengkap.
Kedudukan staf ini dapat sebagai penyedia pelayanan tetapi dapat juga sebagai pelanggan
bagi staf lain yang bertugas menyediakan berbagai hal bagi staf penyedia pelayanan.

Dengan demikian, identifikasi ungkapan-ungkapan harapan tersebut merupakan


identifikasi ungkapan-ungkapan harapan dari pelanggan eksternal dan identifikasi ungkapan-
ungkapan harapan pelanggan internal.

3. Perumusan visi dan misi pelayanan

Untuk memberikan arah yang jelas bagi suatu unit pelayanan dalam menghadapi
berbagai peluang dan tantangan yang dihadapi sesuai dengan kemampuan internal yang
dimiliki, diperlukan suatu rumusan visi pelayanan. Visi pelayanan merupakan gambaran masa
mendatang realistis mengenai pelayanan yang ingin diwujudkan dalam kurun waktu tertentu.
Agar pemberian pelayanan di masa yang akan datang dapat sejalan dengan tujuan yang akan

6
dicapai oleh organisasi secara keseluruhan maka visi pelayanan haruslah konsisten dengan
visi organisasi.

4. Analisis Proses dan Prosedur

Proses dan prosedur pelayanan dapat meliputi prosedur pelayanan langsung kepada
pelanggan, dan proses pengolahan yang merupakan proses internal dalam menghasilkan
pelayanan. Analisis proses dan prosedur ini meliputi pengidentifikasian seluruh aktivitas
dalam kegiatan pelayanan secara berurutan dimulai dengan aktivitas yang dilakukan ketika
pertama kali pelanggan datang sampai pada pelanggan selesai menerima pelayanan.

5. Analisis Persyaratan Pelayanan

Persyaratan pelayanan merupakan hal yang harus dipenuhi oleh pelanggan untuk
mendapatkan pelayanan. Persyaratan pelayanan dapat berupa dokumen atau surat-surat,
berupa barang seperti benih tanaman, dan berupa biaya yang harus dibayar oleh pelanggan.
Persyaratan pelayanan perlu diidentifikasi dari tiap aktivitas pelayanan sehingga untuk
keseluruhan proses dapat ditentukan keseluruhan persyaratan yang harus dipenuhi oleh
pelanggan termasuk biaya total yang harus dibayar oleh pelanggan.

6. Analisis Sarana dan Prasarana Pelayanan yang Dibutuhkan

Sarana pelayanan merupakan berbagai fasilitas yang diperlukan dalam rangka


memberikan pelayanan. Sarana yang digunakan dapat merupakan sarana yang utama dan
sarana pendukung. Sarana utama adalah sarana yang harus disediakan dalam rangka proses
pelayanan, yang meliputi antara lain; berbagai formulir, berbagai fasilitas pengolahan data,
dan fasilitas telekomunikasi. Sedangkan sarana pendukung adalah fasilitas yang pada
umumnya disediakan dalam rangka memberikan pelayanan pendukung seperti pelayanan
fasilitas ruang tunggu yang nyaman, penyediaan layanan antaran, dan lain-lain. Sedangkan
prasarana merupakan berbagai fasilitas yang mendukung sarana pelayanan, instalasi listrik
dan sebagainya.

7. Analisis Waktu dan Biaya Pelayanan

Untuk menghitung waktu dan biaya yang diperlukan dalam melayani suatu jenis
pelayanan perlu dilakukan analisis waktu dan biaya. Analisis waktu dan biaya ini dilakukan
sejalan dengan identifikasi aktivitas-aktivitas yang dilalui dalam proses pengolahan
pelayanan. Kegiatan analisis waktu dan biaya tersebut melibatkan kegiatan penentuan waktu

7
yang diperlukan untuk memberikan suatu pelayanan, dimana dalam menentukan dan biaya
bukanlah berdasarkan prediksi. Dengan ditentukannya waktu dan biaya yang akan dihabiskan
untuk melayani satu jenis pelayanan sejak awal pelanggan menemui petugas pelayanan
sampai dengan pelayanan selesai dilakukan.

8. Mekanisme Pengaduan Keluhan

Mekanisme pengaduan keluhan merupakan mekanisme yang dapat ditempuh oleh


pelanggan untuk menyatakan ketidakpuasannya terhadap pelayanan yang diterima.
Mekanisme pengaduan keluhan merupakan hal yang sangat penting mengingat perbaikan
kualitas pelayanan secara terus menerus tidak lepas dari masukan pelanggan yang biasanya
dalam bentuk keluhan. Untuk dapat menjadikan pengaduan keluhan sebagai sumber
perbaikan pelayanan maka pengaduan/keluhan yang datang dari pelanggan harus dikelola
dengan baik. Dalam mengelola keluhan diperlukan penentuan prioritas keluhan,
pengembangan prosedur penerimaan keluhan untuk kasus-kasus khusus penentuan pejabat
yang bertanggung jawab menangani keluhan dan pengembangan standar waktu bagi
penyelesaian keluhan. (Nashudin, 2016)

8
BAB III

KESIMPULAN

Dalam kepemimpinan kesehatan banyak sekali terdapat masalah-masalah yang timbul


hal inilah yang menjadi tantangan bagi para pemengang kekuasaan untuk menuju pelayanan
kesehatan yang lebih baik dan berkualitas. Salah satu tantangannya yaitu tantangan pada
bagian manajemen, yaitu biaya pemeliharaan kesehatan, tantangan regulasi kesehatan,
tantangan kemajuan medis, pelatihan dan tantangan pendidikan, tantangan etika.

Strategi cara mengatasi tantangan manajemen kepemimpinan organisasi kesehatan


antara lain adalah pemimpin berani melakukan suatu perubahan dengan kepemimpinan
transformasional dan Mengidentifikasi jenis pelayanan, Mengidentifikasi harapan pelanggan,
perumusan visi misi, analisi proses dan prosedur, Analilis persyaratan pelayanan, analisis
Sarana dan Prasarana Pelayanan yang Dibutuhkan, analisis waktu dan biaya, mekanisme
pengaduan keluhan sehingga memberikan pelayanan kesehatan suatu perubahan yang lebih
baik dan berkualitas.

9
DAFTAR PUSTAKA

Direktorat Keperawatan & Ketehnisian Medik, Direktorat Jenderal Pelayanan Medik,


Departemen Kesehatan RI. 2005. Standar Tenaga keperawatan di Rumah Sakit.
(Cetakan ke II). Jakarta.

Dwiprahasto, Iwan. 2004. Kepemimpinna Klinik Peran dan Tantangan Manajer Rumah Sakit
dalam Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan. JMPK.vol. 07 no.3.

http://mvpjogja.com/tantangan-yang-dihadapi-manajemen-pelayanan-kesehatan/
Nashudin. 2016. Manajemen dan Kepemimpinan dalam Pelayanan Publik. Mataram: Sanabil
Northouse, G. Peter. 2013. Kepemimpinan: Teori dan Praktek. Cet. VI. Jakarta: Indeks.
Sanapiah Azis. 2000. Pelayanan yang Berorientasi Kepada Kepuasan Masyarakat. Jurnal
Administrasi Negara. Vol . 6 Nomor 1

Siagian. 2006. Teori dan Praktek Kepemimpinan. Jakarta: Rineka Cipta

SK MenKes RI No.983/Menkes/SK/XI/1992
Sumanto. 1990. Pengantar Penelitian Sosial dan Pendidikan. Yogyakarta: Andi Offset
Teel, M. 2018. Tantangan Managemen Kepemimpinan. Jakarta: Indeks.

10

Anda mungkin juga menyukai