MANAJEMEN
KEUANGAN
DEFINISI
Sistem Informasi Keuangan
sistem informasi yang dirancang untuk menyediakan
informasi mengenai arus uang bagi para pemakai di seluruh
perusahaan.
SIK digunakan untuk menjelaskan subsistem
CBIS yg memberikan informasi kpd orang atau
kelompok baik di dlm maupun di luar
perusahaan tentang masalah keuangan
perusahaan.
1. Mengidentifikasi kebutuhan uang yang akan datang.
2. Membantu perolehan dana.
3. Mengontrol penggunaan dana.
FUNGSI SIK
1. Adanya pemisah keterangan jumlah barang dan
uang dari catatan – catatan perusahaan.
2. Untuk dapat mengikuti jalanya harta dan hutang
perusahaan. (seperti: kas, rekening dan lain-lain).
3. Untuk mempermudah perencanaan kegiatan.
TUJUAN SIK
1. Meningkatkan kualitas pelaporan keuangan agar
akurat, tepat waktu dan dapat dipertanggung
jawabkan
2. Mendukung efisiensi, efektifitas dan kelancaran
penyusunan laporan keuangan.
3. Sebagai upaya mencapai peningkatan opini laporan
keuangan.
PENGGUNAAN SIK BAGI MANAJER
Laporan Anggaran
Anggaran operasi untuk sebuah unit
Rasio Penampilan
Selain untuk menyusun anggaran, subsistem
pengontrolan juga menghasilkan sejumlah rasio
penampilan, yang memungkinkan manajer pada
semua tingkatan untuk membandingkan penampilan
mereka dengan standart internal,.
MODEL SIK
Subsistem Output
Subsistem
Input
Sistem
Informasi Subsistem
akuntansi peramalan
Sumber
internal
8
JENIS KEGIATAN AUDIT INTERNAL
Audit Keuangan, menguji akurasi catatan perushaan
dan mrpkan jenis kegiatan yg dilakukan oleh auditor
external
Audit Operasional, dilakukan utk memeriksa
efektivitas prosedur, yg mrpkan jenis pekerjaan yg
dilakukan oleh analisis sistem pd tahap analisis dr
siklus hidup sistem.
Audit Kesesuaian.
Rancangan Sistem Pengendalian Intern (SPI)
SISTEM INFORMASI AKUTANSI
Pentingnya data akuntansi
Catatan yang berhubungan dengan keuangan
perusahaan
Catatan dibuat untuk setiap transaksi (menjelaskan
apa, kapan, siapa, berapa)
SIA merupakan satu-satunya komponen input yang
terdapat pada seluruh sistem informasi fungsional.
10
PRINSIP PENYUSUNAN SIA RS
1. Efisiensi dan efektivitas, yaitu penggunaan formulir tidak perlu berlebihan dan harus bisa
membantu terciptanya pengendalian.
2. Internal Control (kontrol internal), yaitu prosedur yang ada dapat menjamin terciptanya
pengendalian dan meminimalisasi kemungkinan terjadinya berbagai kecurangan.
3. Auditability. Artinya, proses akuntansi biasanya dimulai dengan analisis atas laporan
keuangan. Sebaliknya, proses audit dimulai dengan analisis atas laporan keuangan hingga
penelusuran bukti (formulir). Karena itu, SOP akuntansi yang diusulkan/dibuat untuk
membantu lancarnya proses akuntansi yang memungkinkan agar laporan keuangan yang ada
lebih “auditable”. 11
AKUNTANSI
PENGIDENTIFIKASIAN
AKUNTANSI PENCATATAN
PELAPORAN
12
Laporan Keuangan
• Laporan Posisi Keuangan (Neraca)
• Laporan operasi/Laporan Aktivitas
• Laporan Arus Kas
• Catatan Atas Laporan Keuangan
13
Landasan laporan Keuangan
Undang-undang nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
Undang-undang nomor 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara;
Peraturan Pemerintah nomor 23 tahun 2005 tentang Badan Layanan
Umum;
Peraturan Pemerintah nomor 24 tahun 2005 tentang Standar
Akuntansi Pemerintahan;
Peraturan Pemerintah nomor 71 tahun 2010 tentang Standar
Akuntansi Pemerintahan
Peraturan Pemerintah Nomor 58 tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah;
14
Lanjutan...
Peraturan Pemerintah nomor 8 tahun 2006 tentang Pelaporan
Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah;
Peraturan Menteri Keuangan nomor 76/PMK/05/2008 tentang
Pedoman Akuntansi dan
Pelaporan Keuangan Badan layanan Umum
Keputusan Menteri Kesehatan nomor 1981/MENKES/SK/XII/2010
tentang Pedoman Akuntansi BLU- Rumah Sakit;
Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 61 tahun 2007 tentang Pedoman
Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah;
SAK ETAP
Peraturan perundang-undangan yang relevan dengan laporan
keuangan
Siklus Transaksi Keuangan
Model
Model Siklus
Siklus Transaksi
Transaksi
Siklus
Pendapatan
Siklus
Pengeluaran Siklus
Peristiwa Ekonomi Laporan
Pelaporan
(Transaksi ) Keuangan
Keuangan
Siklus Pelayanan
Siklus Keuangan
16
Lanjutan...
Klasifikasi Akun
1. ASET
2. KEWAJIBAN (liabilitas)
3. EKUITAS
4. PENDAPATAN
5. BIAYA (beban)
18
Pengkodean Akun
• Digit pertama menggambarkan unsur dalam
laporan keuangan, contoh:
DIGIT PERTAMA AKUN
1 Aset
2 Kewajiban
3 Ekuitas
4 Pendapatan
5 Biaya
19
Pengkodean Akun
• Digit kedua, menggambarkan klasifikasi kelompok
pos laporan keuangan sampai dengan sembilan sub
klasifikasi, contoh:
20
Pengkodean Akun
• Digit ketiga dan keempat menggambarkan sub
klasifikasi dari pos laporan keuangan sebelumnya
sampai dengan 99 digit, contohnya
DIGIT KE 3 & 4 AKUN
1 Aset
11 Aset Lancar
1101 Kas dan Setara Kas
1102 Investasi Lancar
1103 Piutang Pelayanan
21
Pengkodean Akun
• Digit kelima dan keenam menggambarkan
klasifikasi dari pos laporan keuangan sebelumnya
sampai dengan 99 digit, contohnya:
DIGIT KE 5 & 6 AKUN
1 Aset
11 Aset Lancar
1101 Kas dan Setara Kas
110101 Kas
110102 Kas Kecil
22
Pengkodean Akun
• Digit ketujuh dan kedelapan menggambarkan sub
klasifikasi pos laporan keuangan sebelumnya sampai
dengan 99 digit berikutnya, contoh:
DIGIT KE 7 & 8 AKUN
1 Aset
11 Aset Lancar
1104 Persediaan
110401 Persediaan Barang Farmasi
11040101 Persediaan Alat Kesehatan
11040102 Persediaan Obat
23
Tugas kelompok
Sistem informasi manajemen gizi
Sistem informasi manajemen keperawatan
Pemeliharaan SIMRS
Manfaat SIMRS
Evaluasi SIMRS
Risiko dan pengendalian dalam SIMRS
TERIMA KASIH