Anda di halaman 1dari 41

Jenis Penelitian

Metodologi Penelitian Kesehatan

1
Jenis Penelitian[1/3]

• Berdasarkan ruang lingkup penelitian : klinis,


lapangan, laboratorium
• Berdasarkan pada waktu : transversal (cross
sectional) dan longitudinal
• Berdasarkan pada substansi : dasar dan
terapan
• Berdasarkan pada ada atau tidaknya analisis
hubungan antar variabel : deskriptif dan
analitik 2
Jenis Penelitian[2/3]

• Deskriptif :
Populasi : Studi korelasi populasi
Rangkaian berkala
Individu : Laporan kasus
Cross-sectional (potong
lintang)
3
Jenis Penelitian[3/3]
• Analitik
- Studi observasional : Kasus kontrol
Kohort
- Studi eksperimen & eksperimen semu:
Uji klinik
Eksperimen lapangan
Intervensi komunitas
4
Studi Korelasi Populasi[1/2]
• Mendeskripsikan hubungan korelatif antara
penyakit dan faktor-faktor yang ingin diamati
(umur, penggunaan pelayanan kesehatan,
konsumsi jenis makanan, konsumsi rokok dsb)
• Studi agregat = studi korelasi ekologi = analisis
ekologi (periode waktu sama, populasi beda).
Comtoh : Korelasi antara konsumsi daging dan
kanker usus besar
• Agregat dibatasi secara geografik
5
Studi Korelasi Populasi[2/2]
• Populasi sama, periode waktu beda
(studi seri waktu)
• Contoh : Angka insidensi campak di
Kabupaten Lombok Timur Tahun 1997 –
2002

6
Kekuatan
• Dapat menggunakan data insidensi, prevalensi
maupun mortalitas
• Tepat untuk penyelidikan awal hubungan
paparan faktor dan penyakit
• Contoh : Hubungan korelatif antara kematian
karena Ca paru pada pria dan konsumsi rokok
per kapita di berbagai negara

7
Kelemahan
• Bukan rancangan yang kuat untuk menganalisis
hubungan sebab akibat, karena ketidakmampuan
menjembatani kesenjangan status paparan dan
status penyakit pada tingkat populasi dan tingkat
individu dan ketidakmampuan mengontrol
pengaruh faktor perancu potensial

8
Rancangan Berkala (Time Series)
• Mendeskripsikan dan mempelajari frekuensi
penyakit atau status kesehatan dari sebuah
atau beberapa populasi, berdasarkan
serangkaian pengamatan pada beberapa
sekuens waktu
• Digunakan untuk : (1) meramalkan kejadian
penyakit berikutnya berdasarkan pengalaman
yang lampau; (2) mengevaluasi efektifitas
intervensi kesehatan masyarakat
9
Komponen pembentuk
gambaran rangkaian berkala

• Kecenderungan sekuler : gerakan yang berjangka


panjang, lamban dan menuju ke satu arah menaik
atau menurun, lamanya sekitar 10 tahun atau lebih
• Variasi musim : gerakan yang berulang-ulang
secara teratur selama lebih kurang setahun.
• Variasi sikli : gerakan menaik dan menurun secara
siklik sekitar kecenderungan statistik atau “kondisi
normal”
• Fluktuasi acak : gerakan karena faktor peluang 10
Studi Potong-Lintang
• Mempelajari hubungan penyakit dan paparan
dengan cara mengamati status paparan dan
penyakit serentak pada individu-individu dari
populasi tunggal, pada satu saat atau periode
• Data yang dihasilkan : prevalensi, sehingga
disebut juga studi prevalensi
• Tujuannya : memperoleh gambaran pola
penyakit dan determinannya pada populasi

11
Kekuatan
• Kemudahan untuk dilakukan dan murah
• Cocok untuk penelitian yang “sekedar”
bertujuan mendeskripsikan distribusi
penyakit dihubungkan dengan paparan
faktor-faktor penelitian
• Tidak “memaksa” subyek untuk
mengalami faktor yang diperkirakan
bersifat merugikan kesehatan
12
Kelemahan
• Sulit memenuhi validitas penilaian
hubungan kausal menurut sekuensi
waktu yang jelas antara paparan dan
penyakit
• Angka prevalensi yang diperoleh
menyebabkan hasil studi tidak
mencerminkan aspek etiologi dan aspek
survivalitas penyakit
13
Laporan Kasus
• Laporan terperinci dan cermat tentang
seorang penderita oleh seorang dokter
atau lebih
• Yang dilaporkan : penyakit yang tak
dikenal (perkembangan gejala dan
tanda-tanda, reaksi pengobatan)

14
Studi Kasus

• Lebih luas dari laporan kasus


• Menggambarkan karakteristik
dari sejumlah penderita.
Misalnya: Distribusi kanker leher
rahim menurut : umur dan
pekerjaan
15
Jenis Penelitian
Menurut Metode

• Metode Penelitian Survei


• Metode Penelitian
Eksperimen
16
Jenis Penelitian Menurut Metode
Cross
sectional

Penelitian Studi
Survei Retrospektif

Studi
Penelitian
Prospektif

Penelitian
Eksperimen
17
Metode Penelitian Survei
Mendeskripsikan suatu
Deskriptif
keadaan
Misalnya: distribusi
Exploratory penyakit menurut umur,
study jenis kelamin

Metode Penelitian
Survei Menjawab
how
Cross sectional

Analitik Retrospective

Prospective
18
Metode Penelitian Eksperimen
• Peneliti melakukan percobaan atau perlakuan
terhadap variabel independennya, kemudian diukur
akibat atau pengaruh percobaan tersebut pada
variabel dependen.
• Percobaan atau perlakuan = suatu usaha modifikasi
kondisi secara sengaja dan terkontrol
• Tujuannya: menguji hipotesis sebab akibat dengan
melakukan intervensi  penelitian intervensi
(intervention study) = penelitian operasional
(operational research) 19
Jenis Penelitian Menurut Manfaat
atau Kegunaan
• Penelitian Dasar (Basic of Fundamental
Research) = penelitian murni = pure
research
• Penelitian Terapan (Applied Research) =
operational research
• Penelitian Tindakan (Action Research)
• Penelitian Evaluasi (Evaluation
Research)
20
Penelitian Dasar (Basic of
Fundamental Research)
• Dilakukan untuk memahami atau menjelaskan
gejala yang muncul pada suatu ikhwal 
dianalisis dan kesimpulannya merupakan
pengetahuan atau teori baru.
• Disebut juga penelitian murni = pure
research, karena dilakukan untuk
merumuskan suatu teori atau dasar pemikiran
ilmiah.
• Contoh: penelitian tentang teori penyebab
kanker, kloning, bayi tabung dsb
21
Penelitian Terapan (Applied
Research)
• Disebut juga operational research.
• Dilakukan untuk memperbaiki proses suatu
sistem atau program dengan menerapkan
teori kesehatan yang ada.
• Berhubungan dengan penerapan suatu
sistem terbaik sesuai dengan sumber daya
yang tersedia.
• Contoh: penelitian untuk mengembangkan
sistem pelayanan terpadu di puskesmas
22
Penelitian Tindakan (Action
Research)
• Untuk mencari dasar pengetahuan
praktis guna memperbaiki keadaan
kesehatan masyarakat.
• Dilakukan terhadap suatu keadaan yang
sedang berlangsung dilakukan bila
diperlukan pemecahan masalah dan
hasilnya untuk memperbaiki keadaan.
• Contoh: penelitian tindakan untuk
peningkatan kesehatan masyarakat
transmigrasi.
23
Penelitian Evaluasi
(Evaluation Research)
• Dilakukan untuk menilai pelaksanaan kegiatan
atau program yang sedang dilakukan untuk
umpan balik yang akan menjadi dasar
memperbaiki program
• Ada 2 tipe:
1. tinjauan (review)
2. pengujian (trials)

24
Penelitian Evaluasi
(Evaluation Research)
1. Penelitian evaluasi  untuk mengetahui
sejauh mana program berjalan, dan sejauh
mana program mempunyai hasil.
Misalnya: penelitian untuk mengevaluasi
keberhasilan program imunisasi, KB dsb
2. Penelitian pengujian  untuk menguji
efektivitas dan efisiensi suatu pengobatan
atau program  dikenal sebagai penelitian
klinik (clinical trials)
25
Jenis Penelitian Berdasarkan
Tujuan
• Penelitian penjelajahan (eksploratif): untuk
menemnukan problematik-problematik baru
dalam dunia kesehatan atau kedokteran.
• Penelitian pengembangan: untuk
mengembangkan pengetahuan atau teori baru
di bidang kesehatan atau kedokteran
• Penelitian verifikatif: untuk menguji kebenaran
suatu teori dalam bidang kesehatan atau
kedokteran
26
Jenis Penelitian Berdasarkan
Tempat atau Sumber
• Penelitian perpustakaan (library research): dengan
mengumpulkan dan mempelajari data dari buku-buku
literatur, laporan dan dokumen lain yang ada di
perpustakaan.
• Penelitian laboratorium (laboratory research): dilakukan
dalam laboratorium  umumnya dalam penelitian klinis
• Penelitian lapangan (field research): dilakukan dalam
masyarakat yang sekaligus menjadi objek penelitian 
biasanya digunakan dalam penelitian kesmasy
27
Jenis Penelitian Berdasarkan Area
Masalah Kesehatan

• Penelitian klinik termasuk keperawatan dan


kebidanan: dilakukan di pelayanan kesehatan
dengan sasaran orang sakit (pasien)
• Penelitian kesehatan masyarakat: dilakukan di
masyarakat dengan sasaran orang sehat
dalam rangka pencegahan dan pemeliharaan
kesehatan

28
Tujuan Penelitian Kesehatan
• Menemukan atau menguji fakta baru maupun fakta
lama sehubungan dengan bidang kesehatan atau
kedokteran
• Mengadakan analisis terhadap hubungan atau interaksi
antara fakta-fakta yang ditemukan dalam bidang
kesehatan atau kedokteran.
• Menjelaskan tentang fakta yang ditemukan serta
hubungannya dengan teori-teori yang ada
• Mengembangkan alat, teori, atau konsep baru dalam
bidang kesehatan/kedokteran yang memberi
kemungkinan bagi peningkatan kesmasy khususnya
dan umat manusia pada umumnya 29
Secara garis besar tujuan penelitian
kesehatan/kedokteran:
• Menemukan teori, konsep, dalil atau
generalisasi baru tentang kesehatan atau
kedokteran.
• Memperbaiki atau modifikasi teori, sistem atau
program pelayanan kesehatan/ kedokteran.
• Memperkokoh teori, konsep, sistem atau
generalisasi yang sudah ada.

30
Manfaat Penelitian Kesehatan[1/2]
• Hasil penelitian dapat digunakan untuk
menggambarkan keadaan kesehatan individu,
kelompok maupun masyarakat.
• Hasil penelitian dapat digunakan untuk
menggambarkan kemampuan sumber daya, dan
kemungkinan sumber daya tersebut guna mendukung
pengembangan pelayanan kesehatan yang
direncanakan.
• Hasil penelitian dapat dijadikan sarana diagnosis dalam
mencari sebab masalah kesehatan atau kegagalan
yang terjadi dalam sistem pelayanan kesehatan 
mudah dicari alternatif pemecahan masalah tersebut31
Manfaat Penelitian Kesehatan[2/2]
• Hasil penelitian dapat dijadikan sarana
untuk menyusun kebijaksanaan dalam
menyusun strategi pengembangan sistem
pelayanan kesehatan.
• Hasil penelitian dapat melukiskan
kemampuan dalam pembiayaan,
peralatan dan ketenagakerjaan baik
secara kuantitas maupun kualitas guna
mendukung sistem kesehatan. 32
Studi Retrospektif[1/2]
• Pengumpulan data dimulai dari efek atau
akibat yang telah terjadi.
• Dari efek tersebut ditelusuri penyebabnya
atau variabel-variabel yang mempengaruhi
akibat tersebut.
• Berangkat dari variabel dependen,
kemudian dicari variabel independennya.

33
Studi Retrospektif[2/2]
Kasus
Merokok
Penderita Ca Paru (+)
Tidak merokok

Kontrol
Merokok
Penderita Ca Paru (-)

Tidak merokok
34
Studi Prospektif[1/2]
• Penelitian bersifat melihat ke depan (forward
looking).
• Penelitian dimulai dari variabel penyebab atau
faktor risiko, kemudian diikuti akibatnya pada
waktu yang akan datang.
• Penelitian berangkat dari variabel independen
kemudian diikuti akibatnya terhadap variabel
dependen.

35
Studi Prospektif[2/2]
Ca paru (+)

Merokok (+)
Ca paru (-)

Ca paru (+)
Merokok (-)
Ca paru (-)
36
Bentuk Pendekatan
Penelitian Survei Analitik

Retrospektif
Faktor Efek
Risiko
Prospektif
Penyebab Akibat
Cross sectional
Variabel Variabel
Independen Dependen

37
RINGKASAN PERBEDAAN RETROSPEKTIF
DAN PROSPEKTIF[1/4]
Hal Retrospektif Prospektif

1. Cara Mula-mula kita pilih Mula-mula kita Kemudian lihat

Kasus Kontrol pilih Kasus Kontrol

Kemudian lihat Terpapar a b Terpapar a b

Tidak terpapar c d Tidak terpapar c d


a a+c b+d a+c b+d
ac
2. Kelompok kontrol Orang tanpa penyakit Orang yang tidak
terpapar
3. Ukuran “Outcome” proporsi Insidens
a terpapar
pemaparan = ab
pada Kasus
b Insidens tidak terpapar
b  d proporsi = c
pemaparan 38
cd
pada Kontrol
RINGKASAN PERBEDAAN
RETROSPEKTIF DAN PROSPEKTIF[2/4]
Hal Retrospektif Prospektif
ad Insidens terpapar
OR  RR 
bc Insidens tidak terpaparl

4. “Outcome: tambahan AR AR
bila kita dapat menge- Populasi Populasi
tahui proporsi pendu- Total Total
duk yang terpapar

5. Hubungan tempo- Kadang- Mudah


ral antara pema- kadang ditentu-
paran dan penyakit sulit di- kan
tentukan
6. Hubungan multipel Mungkin dapat dianali- Asosiasi pemaparan terha-
sa antara penyakit dan dap faktor tertentu dengan
pemaparan terhadap macam-macam penyakit
faktor multipel mungkin dapat ditegakkan
39
RINGKASAN PERBEDAAN
RETROSPEKTIF DAN PROSPEKTIF[3/4]
Hal Retrospektif Prospektif
7. Lama studi Relatif singkat Panjang (dapat relatif
singkat pada “Non-con-
current prospective”)

8. Biaya Relatif murah Relatif mahal

9. Besarnya populasi Relatif sedikit Relatif besar

10. Bias Dalam penilaian pe- Dalam penilaian hasil


maparan akhir outcome
11. Kapan sebaiknya -Bila penyakit sangat -Pemaparan sangat
jarang jarang
dilakukan -Pemaparan sering -Penyakit sering di ka-
diantara kelompok langan orang yang
yang sakit terpapar
40
RINGKASAN PERBEDAAN
RETROSPEKTIF DAN PROSPEKTIF[4/4]
Hal Retrospektif Prospektif

12. Masalah -Pemilihan kontrol yang -Hilang dari follow up


sangat sulit -Perubahan kriteria dan
-Informasi yang tidak metode sepanjang ja-
lengkap lannya waktu

41

Anda mungkin juga menyukai