MANAJEMEN FARMASI
Disusun Oleh :
2023
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur di panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
rahmat-Nya, sehingga penyusunan makalah tentang ‘’Manajemen
Farmasi’’ telah selesai dengan baik. Makalah ini di ajukan untuk
memenuhi tugas mata kuliah “Manajemen Farmasi’’ .
Tomohon,Maret 2023
Kelompok I
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...............................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................v
DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................................xi
BAB I. PENDAHULUAN.....................................................................................1
4.1. Kesimpulan...........................................................................................54
4.2. Saran....................................................................................................54
3
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 55
LAMPIRAN........................................................................................................56
4
BAB I. PENDAHULUAN
5
BAB II. KAJIAN JURNAL
PENDAHULUAN
Sumber daya manusia adalah salah satu bentuk asset internal yang
paling berharga yang dimiliki suatu organisasi artinya, dengan kebijakan
dan usaha yang kuat untuk selalu menjaga dan mempertahankan sumber
daya manusia maka diharapkan akan mampu menghindari faktor-faktor
yang mengakibatkan tidak tercapainya tujuan organisasi (Fahmi, 2013).
6
kemudian melakukan orientasi karyawan baru dan pelatihan-pelatihan
karyawan.
METODOLOGI PENELITIAN
7
Penggunaan kuesioner modifikasi ini karena pengukuran budaya
organisasi menggunkan teori Cameron and Quin (2006) dirasakan cukup
sulit sehingga penyederhanaan kuesioner menggunakan skala likert
mengacu pada penelitian Hyun (2009) untuk mengukur tipe budaya
organisasi dan mengetahui hubungan dengan keinginan tidak pindah.
Kuesioner tentang komitmen organisasi (Afektif, normatif, berkelanjutan)
di adaptasi dari Organization Commitment Scale (OCS) oleh Allen dan
Meyer(1990) dalam tesis Nydia (2012). Kuesioner keinginan pindah kerja
(turnover intention) diadaptasi dari tesis Indriyani (2014).
Analisis Bivariat
Pada tabel 1 di atasterlihat hasil uji korelasi dan regresi linier seluruh
variabel menunjukan korelasi positif terhadap keinginan tidak
pindah.Artinya semakin tinggi skor persepsi perawat terhadap eksistensi
budaya klan diRS. Prikasih maka semakin besar pula keinginan tidak
pindah. Sedangkan berdasarkan p value maka hanyabudaya adhrokrasi
yang menunjukan tidak berhubungan dengan keinginan tidak pindah
perawat. Kekuatan hubungan seluruh variabel menunjukan hubungan
sedang, sedangkan untuk komitmen afektif menunjukan hubungan kuat
denga keinginan tidak pindah.
8
Sejauh pengamatan peneliti dan persepsi peneliti selama berada di
RS Prikasih, peneliti merasa budaya klan memang sangat terasa di RS
Prikasih dengan orangorang yang hubunganya begitu dekat satu sama
lain,antar unit dan antara atasan dengan bawahan seperti tidak ada
batasan. Budaya pasar, jika menelaah dari pertanyaan yang ada pada
tabel 2 (distribusi jawaban responden), ternyata cukup banyak responden
yang merasa RS Prikasih merupakan RS yang berfokus kepada hasil dan
tujuan untuk pencapain target RS,hal ini menurut peneliti dikatakan baik
dan harus mendapat dukungan dari manajemen. Menurut peneliti
pencapaian target RS juga harus disertai dengan pemberian penghargaan
berupa reward kepada individu atau unit yang terkait. Menurut
Sastrohadiwiryo (2005) dalam Indriani (2014), penghargaan/pengakuan
atas suatu kinerja merupakan motivasi kuat.
9
turnover intentionsebenarnya cukup sejalan dengan penelitian terdahulu
yang dilakukan oleh (Kessler, 2013) yang menyatakan memang tidak ada
hubungan antara budaya adhrokrasi dengan turnover intention. Persepsi
komitmen afektif di RS Prikasih merupakan komitmen dengan nilai rata-
rata skor paling besar 13,3 poin. Menelaah distribusi pertanyaan
responden perawat pada tabel 5ternyata sebanyak 52,9% responden
merasa tidak terlalu senang bekerja di RS Prikasih dan tidakmerasakan
bahwa permasalahan yang terjadi di RS merupakan permasalahan
mereka kemudian sebanyak 47,1% kebanyakan tidak suka membicarakan
RS Prikasih dengan orang diluar RS.
Kesimpulan
Hasil univariat, rata-rata skor tertinggi yaitu pada budaya klan sedangkan
untuk komitmen organisasi rata-rata skor tertinggi pada komitmen afektif.
Hasil analisis bivariat hubungan antara budaya organisasi (klan,
adhrokrasi, pasar, hirarki) dengan turnover intention, dari empat tipe
budaya tersebut hanya tipe budaya adhrokrasi yang tidak berhubungan
dengan turnover intention. Hasil analisis bivariat komitmen organisasi
(afektif, normatif, berkelanjutan) dengan turnover intention, seluruh
komponen komitmen organisasi berhubungan dengan turnover intention.
Saran
Untuk Direktur RS
Untuk Manajemen RS
10
Membentuk komitmen awal perawat (Memperkenalkan perawat
yang baru masuk ke rapat koordinasi, secara rutin manajemen
secara aktif melakukan sosialisasi budaya RS dan mendiskusikan
visi-misi RS dalam rapat koordinasi)
Menciptakan lingkungan kerja yang menyenangkan(Melakukan
survey kepuasan perawat secara rutin,untuk mendapatkan respon
umpan balik)
DAFTAR PUSTAKA
11
2.1.2. Jurnal 2
JUDUL
PENDAHULUAN
12
belakang keluarga, pengalaman kerja, tingkat sosial dan demografis
seperti ras, jenis kelamin, dan usia. Kelompok variabel psikologis terdiri
dari variabel persepsi, peran, sikap, kepribadian, motivasi, dan kepuasan
kerja. Kelompok variabel organisasional terdiri dari variabel struktur
organisasi, sumber daya, kepemimpinan, imbalan, kebijakan dan aturan,
serta desain pekerjaan.
METODOLOGI PENELITIAN
13
didasari oleh pengetahuan, keterampilan, sikap, perilaku dan motivasi
yang dapat tercermin dari output yang dihasilkan baik kuantitas maupun
kualitas, yang berkaitan erat dengan tujuan dan strategi, kepuasan
stakeholder, dan konstribusi ekonomi yang dapat dihasilkan oleh
karyawan pada PT. Kimia Farma Apotek Yogyakarta.
14
memberikan dorongan kepada karyawan untuk mengekspresikan ide dan
pendapat dan desain organisasi yang cenderung formalitasnya rendah
dan bersifat desentralisasi. Berdasarkan penelitian ini, kinerja karyawan
PT. Kimia Farma Apotek Yogyakarta secara analisis pengukuran
diperoleh hasil sebesar 81,94% dari skor ideal dan secara kategorisasi
berada pada taraf yang tinggi sebesar 95,87%.
KESIMPULAN
15
dengan kinerja karyawan dengan sumbangan efektif 26,9%. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa desain organisasi, gaya
kepemimpinan, dan iklim organisasi secara bersama-sama memberikan
pengaruh terhadap kinerja karyawan.
DAFTAR PUSTAKA
Carr, J.Z., Schmidt, A.M., Ford, J.K., dan De Shon, R.P. (2003). Climate
Perceptions Matter: A Meta-Analityc Path Analysis Relating Molar
Climate, Cognitive and Affective States, and Individual Level Work
Outcomes. Journal of Appied Psychology, Vol.88, No.4.
Gibson, J.L., Ivancevich, J.M., dan Donnelly, J.H. Jr., 2010, Organisasi;
Perilaku, Struktur dan Proses, Terjemahan Nunuk Adiarni, Binarupa
Aksara, Jakarta.
16
2.1.3. Jurnal 3
JUDUL
PENDAHULUAN
17
Prinsip Hukum Tata Kelola di Rumah Sakit
Prinsip Hukum Tata Kelola Rumah Sakit Yang Baik (Good Hospital
Governance)
18
METODOLOGI PENELITIAN
19
HASIL DAN PEMBAHASAN
20
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
Garner, Bryan A., Black’s Law Dictionary. Ninth Edition, Glover, West
Publishing CO, 2004.
21
2.1.4. Jurnal 4
JUDUL
PENDAHULUAN
22
METODOLOGI PENELITIAN
23
yang tidak didasari pada kinerja, atau tidak seimbangnya antara gaji yang
diperoleh dengan tugas yang dikerjakan, penilaian kinerja yang belum
memiliki standar pengukuran yang tepat, kurang tepatnya sistem reward,
kurangnya pengetahuan atasan dalam memberikan penilaian terhadap
kinerja subordinatenya. Berdasarkan hasil asesmen di atas menunjukkan
bahwa dimensi rewards yang mendapatkan skor di atas 4 yang
mengindikasikan terdapat masalah pada dimensi tersebut, sehingga
membutuhkan pengembangan agar dapat meningkatkan efektivitas
organisasi di Rumah Sakit X.
24
terjadi kekosongan posisi dan beban kerja menjadi tumpang tindih
diantara karyawan yang masih menetap di Rumah Sakit X. Pemberian
reward, tentunya terkait dengan kebijakan dari pimpinan Rumah Sakit X.
Berdasarkan hasil wawancara, didapatkan informasi bahwa pimpinan
Rumah Sakit X dirasakan kurang memperhatikan dan peduli terhadap
karyawan-karyawan yang berprestasi maupun yang tidak berprestasi.
Bukan hanya dari segi reward finansial tetapi juga kurangnya reward non-
finansial seperti karyawan merasa pengembangan dirinya kurang
diperhatikan dan kontribusinya kurang diapresiasi oleh Rumah Sakit atau
atasan, serta tuntutan organisasi yang tinggi terhadap karyawannya tidak
sebanding dengan apa yang didapatkan.
Kesimpulan
25
DAFTAR PUSTAKA
26
BAB III. PEMBAHASAN
27
1.Struktur Organisasi datar
Banyak perusahaan kecil menggunakan struktur organisasi datar, di mana
sangat sedikit tingkatan manajemen yang memisahkan dari analis,
sekretaris dan karyawan tingkat rendah. Organisasi flat atau datar bekerja
paling baik bila perusahaan memiliki kurang dari 20 karyawan, terutama
jika perusahaan mempekerjakan satu atau dua karyawan per departemen.
2.Struktur organisasi fungsional
Struktur organisasi fungsional berpusat pada fungsi pekerjaan,
seperti pemasaran, penelitian dan pengembangan dan keuangan.
Perusahaan kecil harus menggunakan organisasi fungsional ketika
mereka ingin mengatur struktur organisasi mereka menurut departemen.
Struktur organisasi fungsional bekerja dengan baik ketika perusahaan
kecil yang fokus pada proyek. direksi dapat menetapkan proyek tertentu
kepada manejer, yang kemudian dapat membagi tugas dengan analis.
Departemen kemudian dapat lebih efektif memenuhi tenggat waktu
proyek.
3.Struktur organisasi produk
Memiliki manajer yang bertanggung jawab kepada presiden atau
pimpinan perusahaan berdasarkan jenis produk. Struktur organisasi
produk salah satunya digunakan oleh perusahaan ritel yang memiliki toko
di berbagai kota. Namun, toko di setiap kota mungkin masih
memerlukan sumber daya manusia atau departemen pemasaran lokal
untuk menjalankan fungsinya. Seorang manajer dapat melapor ke masing-
masing wakil presiden. Namun, setiap manajer dapat mengawasi
pekerjaan satu atau lebih karyawan pemasaran lapangan yang melakukan
perjalanan dan menangani toko di beberapa negara.
4. Struktur organisasi geografis
Struktur organisasi geografis adalah ketika perusahaan
mendesentralisasikan bidang fungsional. Misalnya, tidak seperti struktur
organisasi produk, terdapat pemasaran lokal, keuangan, akuntansi dan
pengembangan penelitian yang berbasis di masing-masing wilayah.
28
Gambar 1. Contoh Struktur Organisasi
5. Di samping itu terdapat Tipe Organisasi, yang terdiri dari 3 macam tipe
29
yaitu: Piramid Mendatar (Flat), Piramid Kerucut (Tall) dan Tipe Piramid
Terbalik.
1. Planning (Perencanaan)
Perencanaan mengacu pada estimasi sumber material manusia dan
sumber yang tersedia bagi organisasi untuk mencapai tujuan
organisasi dengan ekonomi dan efisiensi.
2. Organizing (Pengorganisasian)
Organisasi adalah struktur administrasi yang mengoperasikan
berbagai kegiatan.
5. Coordinating (Pengkoordinasian )
Ini berarti mengamankan kerja sama dan kerja sama tim antara
berbagai unit dan di antara karyawan.
6. Reporting (Pelaporan)
Melalui pelaporan manajemen terus menginformasikan berbagai
aktivitas yang terjadi dalam organisasi. Ini mungkin memerlukan
tindakan perbaikan berdasarkan umpan balik ini.
7. Budgeting (Penganggaran)
Ini mencakup seluruh bidang administrasi keuangan. Seiring keuangan
adalah darah kehidupan dan setiap organisasi, fungsi penganggaran
ini sangat penting dalam berfungsinya organisasi manapun.
4.1. Kesimpulan
Adapun ringkasan yang berhasil dihimpun dari penjelasan dan
pembahasan diatas maka dapat diketahui bahwa ilmu manajemen adalah
30
ilmu manajemen adalah suatu ilmu yang mengarah kepada pengetahuan
untuk melakukan penyusunan, perencanaan, menggerakkan serta
pengendalian dalam tujuan untuk mencapai sebuah target yang telah
ditetapkan dengan memanfaatkan sumber daya manusia dan yang
tersedia lainnya.
4.2. Saran
Adapun saran yang dapat disampaikan adalah hendaknya makalah
ini dijadikan pengetahuan tambahan yang dapat memotivasi dan
memberikan informasi tambahan tentang ilmu manajemen. Apapun
alasannya ilmu manajemen sangat bermanfaat dalam segala hal termasuk
untuk diri sendiri ilmu manajemen sangat bermanfaat dalam mencapai
tujuan tertentu.
31
manajemen maka seseorang dapat mempelajarinya sendiri tentang ilmu
manajemen dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari Makalah
manajemen ini sangat bermanfaat bagi organisasi perusahaan, instansi
maupun lembaga pendidikan. Dengan makalah ini dapat diketahui tentang
suatu hal dan cara efektif merencanakan suatu teknik untuk mencapai
suatu tujuan.
DAFTAR PUSTAKA
32
Barney, J. (1991) Firm resources and sustained competitive advantage.
Journal of Management, 17, 99-120 Boyd, B.K., & Salamin, A.
(2001) Strategic reward systems: A contingency model of pay
system design. Strategic Management Journal, 22, 777-792.
DAFTAR LAMPIRAN
33
Cover Jurnal 1
Cover Jurnal 2
34
Cover Jurnal 3
Cover Jurnal 4
35