PEDOMAN UTILITAS
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
1
B. PENGERTIAN
Utilitas adalah kelengkapan fasilitas bangunan yang digunakan untuk
menunjang tercapainya unsur-unsur kenyamanan, kesehatan, keselamatan kemudian
komunikasi dan mobilitas dalam bangunan.
C. TUJUAN
1. Merencanakan sistem utilitas sebaik mungkin agar fungsi bangunan dapat
berjalan lancar dan keberadaannya tidak mengganggu lingkungan di sekitarnya.
D. RUANG LINGKUP
Panduan ini berlaku di RSUD H. Abdul Manan Simatupang Kisaran meliputi :
1. Ketersediaan air
2. Ketersediaan listrik
3. Area resiko tinggi kegagalan listrik
4. Pengujian dan sertifikasi sumber listrik
5. Pengujian biokimia air
6. HVAC (Heating, Ventilation, Air Conditioning)
7. Telepon
8. Saluran pembuangan air limbah
9. Program orientasi dan pendidikan
10. Pemantauan dan kepatuhan
2
No Daftar inventaris utilitas Jenis Tempat/ruangan
Panel ATS Lantai 1 di luar gedung utama
1 Jaringan listrik Panel MDP Lantai 1 anatara radiologi dan laborat
Panel SDP Lantai 1,lantai 2,lantai 3,lantai 4,lantai 5 lantai 6
Trafo Lantai 1 luar gedung/rumah trafo
Air baku Setiap kamar mandi
7 Sistem komunikasi dan fronline, RM, IKB, IBU, IBK, ICU, HD, Ranap Inap,
3
BAB II
SISTEM AIR
2 Rumah pompa
Kondisi panel Bersih Normal/bersih
Kondisi pompa Menyala Normal/menyala
Kondisi instalasi Kering Normal/tidak bocor
air Kondisi Tidak Tidak rusak
komponen rusak
3 Kran krontol
Lantai 1 Berfungi Normal
Lantai 2 Berfungi Normal
Berfungi Normal
Lantai 3
Atasan Langsung:
5
C. Sanitasi
1. Persyaratan Air Bersih
a. Harus tersedia air bersih yang cukup dan memenuhi syarat kesehatan atau
dapat mengadakan pengolahan sesuai dengan persyaratan yang berlaku.
b. Tersedia air bersih minimal 500 liter/tempat tidur/hari.
c. Air minum dan air bersih tersedia pada setiap tempat kegiatan yang
membutuhkan secara berkesinambungan.
D. Perpipaan Air
Perpipaan air adalah instalasi yang di mulai dari ground tank sampai ke setiap
ruangan dengan outlet kran yang sesuai dengan jenis air.untuk perpipaan air RO dan
air panas menggunakan pipa PPR ,untuk air bersih menggunakan pipa PVC dengan
bebeda ukuran pipa sesuai dengan kebutuhan,untuk setiap kamar mandi dipasang
stopkran untuk mematikan aliran air apabila ada perbaikan dan kerusakan.
6
E. Sumber Air Alternatif
Untuk sumber air alternatif yang bekerjasama dengan PDAM pati,yang
setiap bulan ada pengujian baku mutu air.
Untuk kebutuhan air bersih beban penuh RSUD H. Abdul Manan Simatupang
Kisaran dengan jumlah pasien 150 dan karyawan 200.
Dalam satu hari 80.000 liter, dan itu bisa di penuhi dari PDAM dalam 4 jam dengan
4 mobil kapasitas 5000 liter,setiap jam 20.000 liter.
7
BAB III
8
8. Panel exhaust
Panel yang menyuplai power exhaust dalam ruang Main Distribution Panel
yang berfungsi sebagai pendingin atau mengeluarkan udara panas dalam
ruangan
9. Panel utama RS
Panel yang menyuplai seluruh kebutuhan listrik Rumah Sakit yang nanti di
distribusikan ke sub sub panel
10. Panel Utama lantai 1, kamar jenazah, ruang UPS
Panel utama yang menyuplai power ke sub distribution panel panel sub
dristribution panel lantai 1, panel kamar jenazah, panel UPS dengan
pengaman NFB, panel ini menyuplai sebagai berikut:
a) Panel IGD yang menyuplai penerangan IGD,yang menggunakan lampu
TL dan lampu LED yang menggunakan downlight dan power
stopkontak yang mempunyai pengaman di lubang kontaknya dan
menyuplai AC poli anak,poli bedah,poli syaraf,poli dalam,ac farmasi dan
power pintu otomatis, yang semua power di kontrol oleh NFB utama di
panel IGD
b) Panel kamar jenazah yang menyuplai penerangan kamar jenazah yang
menggunakan lampu LED dengan downlight dan power stopkontak
yang mempunyai pengaman di kedua sisi lubang kontaknya yang
semua power di kontrol oleh NFB utama di panel kamar jenazah
c) Panel mesin cuci laundry yang menyuplai power buat mesin cuci
laundryyang semua power di kontrol oleh NFB utama di panel mesin
cuci
d) Panel mesin setrika yang menyuplai power mesin setrikayang power di
kontrol oleh NFB utama di panel mesin setrika
e) Panel mesin pengering yang menyuplai power mesin pengering
laundry dan menyupalai penerangan laundry yang menggunakan
lampu LED dengan downlight dan power stopkontak yang mempunyai
pengaman di kedua sisi lubang kontaknya yang semua power di kontrol
oleh NFB utama di panel pengering
f) Panel Instalasi Gizi panel yang menyuplai AC kantor gizi,AC gudang gizi
dan menyupalai penerangan gizi yang menggunakan lampu LED
dengan downlight dan power stopkontak yang mempunyai pengaman
di ked us sisi lubang kontaknya yang semua power di kontrol oleh NFB
utama di panel Instalasi gizi
g) Panel UPS yang berada di ruang server menyuplai UPS yang digunakan
menyuplai UPS kamar operasi dan ICU yang power di kontrol oleh NFB
utama di panel UPS
9
h) Panel lantai 2 panel yang menyuplai AC split seluruh lantai 2 dan
menyuplai penerangan lantai 2 yang menggunakan lampu TL dan
lampu LED yang menggunakan downlight dan power stopkontak yang
mempunyai pengaman di lubang kontaknya yang semua power di
kontrol oleh NFB utama di panel lantai 2
i) Panel lantai 3 yang menyuplai AC split seluruh lantai 3 dan menyuplai
penerangan lantai 4 yang menggunakan lampu TL dan lampu LED yang
menggunakan downlight dan power stopkontak yang mempunyai
pengaman di lubang kontaknya yang semua power di kontrol oleh NFB
utama di panel lantai 3
j) Panel gas medis yang menyuplai penerangan rumah gas medis dan
power stop kontak yang mempunyai pengaman di lubang kontaknya
4 Sub Distribution Panel Setiap hari 1 minggu sekali 1 minggu Bila perlu
sekali
10
b. Cheklist sistem listrik
4 Rumah Trafo
Kondisi Trafo Berfungsi Normal
bersih Normal
Kondisi Panel cubikel
Staff tehnik:
Atasan Langsung:
11
B. Pelabelan Tuas Kontrol Jaringan Listrik
Pelabelan untuk tuas kontrol jaringan ristrik dengan memberikan stiker dengan
cara menempelkan di setiap panel kontrol dan tanda ON-OFF pada NFB utama di setiap
panel kontrol,dengan warna hijau untuk ON dan warna merah untuk OFF,dan diberikan
label peringatan bahaya tegangan tinggi di setiap panel kontrol yang di lakukan oleh staff
tehnik
12
Pada hari ini Selasa tanggal 22Maret 2016bertempat di Ruang Panel ATS dan
Genset RSUD H. Abdul Manan Simatupang Kisaran ,bersama vendor pabrikan
genset dan panel listrik telah di lakukan uji fungsi genset dengan tahapan
pekerjaan sebagai berikut;
a. Pada jam 11.40 WIB, arus PLN di matikan, Genset 1 running dan
mengangkat beban dalam waktu 16,36 detik.
b. Genset 1 beroperasi selama 3 menit 18 detik, mati secara otomatis di arus
327 Ampere,display panel Genset 1 menunjukan tulisan kw overload dan
shutdown
c. Genset 1 mati jeda 2 detik Genset 2 running dan mengangkat beban,selama
3 menit 10 detik Genset 2 mati otomatis,arus di kisaran 325 Ampere,display
menunjukan kw overload dan shutdown
d. Dengan perhitungan beban yang di angkat Genset 1,Genset 2 otomatis mati
sendiri sebagai berikut :
Genset 1 = 327 Ampere x 3 Phase x 220 Volt = 215.820 VA atau 215,8 KVA
Genset 2 = 325 Ampere x 3 Phase x 220 Volt = 214.500 VA atau 214,5KVA
e. Setelah diketahui kekuatan maksimal genset maka di lakukan penyetingan
sinkronisasi genset.
13
Apabila genset menyala karena arus PLN padam maka staff tehnik
mencatat kondisi genset,dengan checklist sebagai berikut:
Frekwensi 48 – 53 Hz ………………Hz
Running Test
Berbeban (Load) 5 – 10 mnt Normal Normal Tidak Normal Tidak Normal
Tidak Berbeban (Unload) 5 – 10 mnt
Pemakaian Mesin ………………jam
Lampu Indikator Menyala Menyala Mati
Fungis Tombol Darurat Berfungsi Berfungsi Tidak Normal
Kondisi Radiator Rendah
Volume Air Radiator Batas Normal Normal Tidak
Suhu Running 65 – 85 oC …………. oC Ganti
1 Tahun
Air Radiator
Udara Masuk (Air Intake) Bersih Kotor
Kondisi Filter Udara Bersih Bersih Kotor
Servis Tidak
Kondisi Turbocharger Bersih 1000 jam
Kondisi Accu
Low Med Hi
Air Accu Batas Normal
14
Tekanan Oli > 25 Psi ………………Psi
Kepekatan Oli Encer Encer Ganti Pekat
200 jam/3 bulan Ganti Tidak
Filter Oli
200 jam Tidak
Oli
Selang/Pipa
Kondisi Pipa Air Pendingin Baik Baik Rusak
Service 2000 jam Ganti Tidak
Baik 2000 Baik Rusak
Kondisi Pipa Bahan Bakar
jam Ganti Tidak
Service
Blok Mesin
Fan Berfungsi Berfungsi Tidak Tidak
Roda Gila Berfungsi Berfungsi Tidak Tidak
Berfungsi Berfungsi Erat
Alternator
Erat Erat Tidak Bersih
Koneksi Terminal Bersih Bersih Tidak
Kondisi Terminal Berfungsi Berfungsi
Dynamostarter
Bahan Bakar
Kapasitas Daly Tank 300 Lt Med Hi
Cadangan
Mount Tank 7000 Lt ……………… Lt
Filter Bahan Bakar 200 Jam / 3 Bulan
Ganti Tidak
Change Over Switch (COS)
Kapasitas ………………. A
Koneksi Kabel Erat Erat Tidak Erat
Panel AMF
Warming Up Time Jum’at Normal Tidak Normal
09:00 – 09:05
Koneksi Kabel Erat Erat Tidak Erat
Normal Normal Tidak Normal
Kinerja AMF
Panel ATS
Koneksi Kabel Erat Erat Tidak Erat
Kinerja ATS Normal Normal Tidak Normal
Panel MDP
Koneksi Kabel Erat Erat Tidak Erat
Kebersihan
Blok Mesin Bersih Bersih Kotor
Panel AMF Bersih Bersih Kotor
Panel ATS Bersih Bersih Kotor
Panel MDP Bersih Bersih Kotor
Body Genset Bersih Bersih Kotor
Lingkungan Genset Bersih Bersih Kotor
Ruang
Apar Ada Ada Tidak
Rambu- rambu Ada Ada Tidak
APD Ada Ada Tidak
Keterangan/Temuan/Tindakan Perbaikan : No. Order Kerja :
Pelaksana :
Atasan Pelaksana :
15
BAB IV
SISTEM KOMUNIKASI DAN JARINGAN
A. Sistem Telpon
Persyaratan komunikasi dalam rumah sakit dimaksudkan sebagai penyedia
sistem komunikasi baik untuk keperluan internal bangunan ataupun untuk
hubungan keluar, pada saat terjadi kebakaran/kondisi darurat lainnya. termasuk
antara lain sistem telepon, sistem tata suara sistem voice evacuation dan sistem
panggilan perawat. Penggunaan instalasi tata suara pada waktu keadaan darurat
dimungkinkan asal memenuhi pedoman dan standar yangberlaku.
Untuk kebutuhan komunikasi menggunakan telephone di RSUD H. Abdul Manan
Simatupang Kisaran. System telpon tersentral di bagian Customer Service,dan di
setiap unit ada telpon yang digunakan untuk komunikasi internal dengan
mempunyai nomer panggilan masing masing
Persyaratan teknis instalasi telepon antara lain :
1. Saluran masuk sistem telepon harus memenuhi persyaratan :
a) Tempat pemberhentian ujung kabel harus terang, tidak ada genangan air,
aman dan mudah dikerjakan
b) Ukuran lubang orang (manhole) yang melayani saluran masuk ke dalam
gedung untuk instalasi telepon minimal berukuran 1,5 m x 1 m dan harus
diamankan agar tidak menjadi jalan air masuk ke rumah sakit pada saat hujan.
c) Diupayakan dekat dengan kabel satu dari kantor telepon dan dekat dengan
jalan besar.
2. Ruang server sistem telepon harus memenuhi persyaratan :
a) Ruang yang bersih, terang, kedap debu, sirkulasi udaranya cukup dan tidak
boleh kena sinar matahari langsung, serta memenuhi persyaratan untuk
tempat peralatan.
b) Tidak boleh digunakan cat dinding yang mudah mengelupas.
c) Petugas atau teknisi bisa masuk ruang untuk melakukan perawatan ataupun
service.
Persyaratan teknis sistem instalasi tata suara
1. Setiap bangunan rumah sakit dengan ketinggian 6 lantai atau 23 meter ke atas,
harus dipasang sistem tata suara yang dapat digunakan untuk menyampaikan
pengumuman dan interaksi apabila terjadi bencana.
2. Harus dilengkapi dengan sumber pasokan daya listrik utama mengalami
gangguan, dengan kapasitas dan dapat melayani dalam waktu yang cukup sesuai
ketentuan yang berlaku.
3. Persyaratan sistem komunikasi dalam gedung harus memenuhi UU nomor 36
tahun 1999 tentang Telekomunikasi.
16
Untuk perbaikan dan pemeliharaan dilakukan dengan :
a. Pesawat telefon
Pemeliharaan handset dibersihkan dengan kain lap, sedangkan microphone
sebaiknya dilarutkan dengan compressor. Pembersihan diakukan sebulan
sekali.
b. Jack/outlet telepon
1) Pemelihraan dilakukan penyetelan dengan obeng bila jack/outlet
telepon longgar.
2) Perbaikan kecil bila terjadi kerusakan dilakukan penggantian.
c. Swicth HUP
1) Pemeliharaan bila ada debu yang terdapat pada HUP dibersihkan
dengan kuas. Pembersihan dilakukan setahun sekali.
2) Kabel-kabel yang longgar pada terminal kabel diperkuat dengan
obengataupun dengan penyolderan.
18
b. Checklist inspeksi sistem data dan jaringan
Staff tehnik:
Atasan Langsung:
19
BAB V
VENTILASI DAN ALIRAN UDARA
A. Sistem Ventilasi
Setiap bangunan rumah sakit harus memiliki ventilasi alami dan atau ventilasi
mekanik/buatan sesuai dengan fungsinya bangunan rumah sakit harus mempunyai
bukaan permanen, kisi-kisi pada pintu dan jendela dan atau bukaan permanen yang
dapat dibuka untuk kepentingan ventilasi alami.
Persyaratan teknis dari sistem penghawaan yaitu :
1. Jika ventilasi alami tidak mungkin dilaksanakan, maka diperlukan ventilasi
mekanis seperti pada bangunan fasilitas tertentu yang memerlukan
perlindungan dari udara luar dan pencemaran.
2. Sistem tata udara harus ditempatkan agar memudahkan dalam pemeriksaan dan
pemeliharaan.
3. Sebagai ventilasi, udara segar harus dimasukkan ke dalam ruangan untuk
menjagakesegaran dan kesehatan ruangan.
4. Udara segar harus dimasukkan langsung dari luar dan bukan udara yang berasal
dari lobi atau koridor tertutup.
5. Untuk sistem tata udara individu, seperti unit jendela dan unit split, udara
segarboleh dimasukkan langsung ke dalam ruangan.
6. Ruangan yang dilengkapi dengan ventilasi mekanik harus diberikan pertukaran
udara minimal 6 (enam) kali per jam.
7. Tata udara untuk ruangan yang dapat menimbulkan pencemaran atau penularan
penyakit ke ruangan lainnya harus langsung dibuang keluar.
8. Ruang bedah dan ruang perawatan penyakit menular yang berbahaya,
pembuanganudaranya harus ke tempat yang tidak membahayakan lingkungan
rumah sakit.
B. Sistem Aliran Udara
Untuk kenyamanan termal dalam ruang di dalam bangunan rumah sakit harus
mempertimbangkan temperatur dan kelembapan udaranya. Untuk mendapatkan
tingkat temperatur dan kelembapan udara di dalam ruangan dapat dilakukan dengan
alat pengkondisian udara yang mempertimbangkan :
1. Fungsi bangunan rumah sakit/ruang, jumlah pengguna, letak geografis, orientasi
bangunan, volume ruang, jenis peralatan dan penggunaan bahan bangunan.
2. Kemudahan pemeliharaan dan perawatan.
3. Prinsip-prinsip penghematan energi dan ramah lingkungan.
Untuk kamar operasi dan kamar isolasi ICU maka diperlukan pengkondisan
udara atau aliran udara yang di kontrol oleh HV AC(Heating ventilation air
conditioning)
20
yang mempunyai filter pree,filter medium,filter hepa yang di ganti sesuai dengan
rekemondasi pabrikan.
Pemeliharaan mekanikal dilakukan dengan :
a. Pemeliharaan split unit
1) Dilakukan pembersihan atau penyekaan pada rumah unit (case unit)
menyeka menggunakan kain atau sikat pembersih dan deterjen,
dilakukan tiga bulan sekali.
2) Dilakukan pembersihan atau penyekaan pada komponen heat
exchonger condertsor, koil pipa evaporator, saringan (filter).
Pemeliharaan dilakukan 3 (tiga) bulan sekali.
21
a. Jadwal inspeksi sistem komunikasi dan jaringan
3 HV AC OK 2
-Kondisi remot kontrol Berfungsi Normal
Normal
-Suhu yang di hasilkan Sesuai Penyetingan
4 HV AC OK 3
-Kondisi remot kontrol Berfungsi Normal
Normal
-Suhu yang di hasilkan Sesuai Penyetingan
5 HV AC SELASAR OK
-Kondisi remot kontrol Berfungsi Normal
Normal
-Suhu yang di hasilkan Sesuai Penyetingan
6 Kipas angin
-jala jala Bersih Normal
Bersih Normal
-Baling baling
Normal
-Motor kipas Berputar
Staff tehnik:
Atasan Langsung:
22
BAB VI
SISTEM GAS MEDIK
Gas Medis adalah gas dengan spesifikasi khusus yang dipergunakan untuk
pelayanan medis pada sarana kesehatan di RSUD H. Abdul Manan Simatupang
Kisaran . Kebutuhan gas medis tersedia selama 24 jam 7 hari dalam seminggu,untuk
semua kebutuhan gas medik dalam RSUD H. Abdul Manan Simatupang Kisaran di
pasok oleh PT. Samator gas Industri dengan dikuatkan dalam bentuk MoU. Jenis gas
medis yang digunakan dalam pelayanan medis di RSUD H. Abdul Manan Simatupang
Kisaran meliputi :
a. Oxygen (O2) gas
b. Nitrous Oksida (N2O) dengan tabung warna biru
23
Berikut lokasi panel kontrol gas medik dengan stok kran/tuas kontrol :
Untuk terjaganya ketersedian gas medik 24 jam dalam satu hari maka di perlukan
pemeriksaan,pemeliharaan,testing dan perbaikanyang di lakukan oleh staff Tehnik
dengan cara memeriksa setiap komponen sistem gas medik yang ada dan mencatat
setiap kompenen jika terjadi kerusakan yang terdokumen dalam checklist inspeksi
sistem gas medik, dan hasilnya disimpan oleh staaf tehnik dengan jadwal dan
checklist sebagai berikut:
24
b. Ceklist inspeksi sistem gas medik
CEK LIST INSPEKSI SISTEM GAS MEDIK
RSUD H. ABDUL MANAN SIMATUPANG KISARAN
NO ITEM INSPEKSI STANDARD DATA/KONDISI LAPANGAN KETERANGAN
1 Rumah gas medik
-Kondisi Ruangan Bersih Normal
Normal
-Kondisi Kompresor Menyala
Normal
-Kondisi mesin Vaccum menyala
2 Micro bulk
-Kondisi tangki Bersih Normal
-Tekanan dalam micro bulk - ……
Normal
-Tekanan ke ruangan 5 bar
Staff tehnik:
Atasan Langsung:
25
BAB VII
SISTEM LIFT
A. Sistem Lift
Penyediaan lift untuk memindahkan barang atau pasien untuk naik turun harus
siap 24 jam dalam sehari,untuk keperluan itu RSUD H. Abdul Manan Simatupang
Kisaran menggunakan satu lift untuk pasien menggunakan bed, Perawat dan Dokter.
Untuk perawatan lift RSUD H. Abdul Manan Simatupang Kisaran melakukan
kontrak service dengan pihak louserindo sebagai vendor yang memasang dengan
jangka waktu satu bulan sekali untuk perawatan.
Tehnisi louserindo melakukan peraatan dengan tata cara sebagai berikut:
1) Datang melakukan konfirmasi kepada staff tehnik untuk melakukan perawatan.
2) Memberi informasi kepada seluruh pengunjung,pasien dan staff Rumah Sakit
bahwa lift sedang perawatan dengan menempel tulisan di setiap pintu lift.
3) Tehnisi lift mengisi buku kunjungan kerja RSUD H. Abdul Manan Simatupang
Kisaran setelah selesai melakukan perawatan dan memberikan form bukti
perawatan untuk RSUD H. Abdul Manan Simatupang Kisaran ,dan apabila ada
masalah pada lift maka tehnisi lift akan melaporkan kejadian pada staff tehnik
RSUD H. Abdul Manan Simatupang Kisaran .
Staff tehnik menyimpan bukti maintenance yang telah di lakukan oleh tehnisi
lift,yang telah di tanda tangani oleh staff tehnik ,dengan item maintenance dan
cheklist sebagai berikut:
1) Kebersihan Ruang mesin
2) Penerangan Ruangan Mesin
3) Kondisi Ventilasi
4) Motor
5) Gear box(Oil/Oil seal/Beraing/Worm Gear)
6) Kondisi Main Shave
7) Kondisi wire Rope
8) Coil Brake /Holding
9) Kerengganangan Brake Shoe
10) Rubber Insulation Pads
11) Rotary Encoder
12) Tegangan Input
13) Controller
14) Fan Controller
26
15) Contactor
16) Relay
17) Connection wiring
18) Fungsi Govenor
19) Fungsi ARD
20) Tegangan Baterai
21) Fungsi dan Kondisi hall button
22) Ondisi Hall Indicator
23) Pergerakan Pintu
24) Fungsi Safety Ray/Safety Shoe
25) Car interior
26) Car Operation Button
27
Limbah cair adalah limbah buangan yang di hasilkan dari suatu proses yang sudah
tidak dipergunakan lagi,yang berbentuk cairan atau berada dalam fase cair,dimana
limbah cair ini berasal dari pembuangan kamar mandi yang mana sudah disiapkan
saluran untuk menanpung semua limbah cair di masing masing area,yang bermuara
jadi satu yaitu di septic tank utama yang nantinya di olah oleh mesin IPAL yang
mempunyai sistem pengolahan anaerob dan aerob,yaitu preoses hemogenisasi air
limbah,pengendapan,meroval SS dan proses pemecahan molekul Organik lalu
mereduksi BOD,COD,Nh3,deterjen,dan polutan lain serta memecah molekul
gas(methane dan ammoniac),sehingga keluaran atau hasil dari air ini tidak
mengandung bahaya buat lingkungan sekitar Rumah Sakit.Sebelum menuju septic
tank utama terdapat beberapa septic tank penampung yang di lengakapi dengan bak
kontrol.untuk menjaga supaya limah cair tetap terolah dengan baik maka dari bagian
kesling melakukan pemeliharaan sebagai berikut:
1. Saluran
Pemeliharaan dan saluran diatas secara periodik tiap bulan dapat berupa:
a. Penggelontoran air.
3. Pemeliharaan Kloset
Dipergunakan hanya untuk membuang kotoran manusia.Penggelontoran agar
menggunakan air yang Iebih banyak.Pembersihan dilakukan tiap hari.
4. Tangki Septik
Pemeliharaan tangki septik pada prinsipnya hanya menguras endapan.Hal ini
dilakukan dengan seksama minimal 1 (satu) tahun dan maksimal 4 (empat)
tahun.Bila limbah cair banyak mengandung lemak/minyak maka tangki septik
dilengkapi dengan alat penangkap lemak.
28
dinding. Pembersihan dilakukan setiap 2 hari sekali.
7. Bak ekualisasi
Pemeliharaan bak ekualisasi adalah dengan membersihkan pompa penyedot
yang berada di dalam bak ekualisasi
8. Reaktor IPAL
Pemeliharaan reactor IPAL dilakukan dengan drain untuk membuang endapan
jika mutu air limbah jelek
Untuk terjaganya kualitas air limbah cair supaya tidak mencemari lingkungan
maka perlu dilakuakan pengecekan oleh bagian sanitasi dan team cleaning
service,dengan jadwal sebagai berikut:
No Area yang di bersihkan pemeriksaan Pemeliharaan Perbaikan
1 Saluran 1 minggu sekali 1 bulan sekali Bila perlu
2 Bak kontrol 2 minggu sekali 2 minggu sekali Bila perlu
3 Kloset 1 hari sekali 1 hari sekali Bila perlu
4 Tangki septik 1 bulan sekali 4 tahun sekali Bila perlu
5 Bak pengumpul/bak sampit 1 hari sekali 1 hari sekali Bila perlu
6 Bak treatment gizi dan laundry 2 hari sekali 2 hari sekali Bila perlu
7 Bak ekualisasi 2 minggu sekali 2 minggu sekali Bila perlu
8 Reaktor IPAL 1 minggu sekali 1 bulan sekali Bila perlu
B. Limbah Padat
1) LimbahPadat Domestik
Limbah padat domestik adalah segala bahan buangan selain kotoran
manusia,urine dan sampah cair,yang di hasilkan dari Rumah sakit,untuk
mengatasi supaya sampah padat tidak menumpuk dan menganggu
operasional,setiap bagian/instalasi terdapat tempat sampah padat infeksius
dan non infeksius,yang dalam satu hari di semua tempat sampah padat
infeksius dan non infeksius di ambil dan kumpulkan ke tempat pembuangan
sampah sementara oleh petugas cleaning serviceuntuk sampah padat
infeksius tempat pembuangan sampah sementara nya berada di pojok
belakang rumah Sakit,dan untuk menghilangkan limbah padat infeksius ini
Rumah Sakit bekerja sama dengan pihak ke tiga,yaitu Fastabi Resik yang di
kuatkan dengan MoU, dimana setiap satu minggu sekali di lakukan
pengambilan sampah padat infeksius dengan cara menimbang limbah yang
dilakukan oleh pihak ketiga dan staff kesling,dan terdokumtasi yang di tanda
tangani kedua belah pihak dan membawa msing masing dokumentasi sebagai
arsip.Untuk limbah padat non infeksius yang setiap hari di kumpulkan oleh
petugas cleaning service di tempat pembuangan limbah sementara,di ambil
oleh pihak ketiga setiap hari yang telah bekerja sama dengan Rumah
29
Sakit,yang di buang ke tempat pembuangan sampah akhir di kota Pati.
2) Limbah Padat B3
Limbah Padat B3 adalah sisa suatu usaha atau kegiatan yang mengandung
bahan berbahaya atau beracun yang karena sifat, konsentrasinya, jumlahnya,
baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan atau merusak
lingkungan hidup, membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan
hidup manusia serta mahluk hidup lain. RSUD H. Abdul Manan Simatupang
Kisaran bekerjasama dengan pihak ketiga yang harus mempunyai syarat syarat
sebagai pengolah limbah padat B3 yaitu PT. ARA dengan mempunyai ijin sebagai
berikut:
a) Ijin Pengangkutan
b) Ijin Pengumpulan
c) Dokumen Dishub
d) Dokumen Manifest
Supaya limah B3 bisa terolah dengan baik dantidak mencemari lingkungan
RSUD H. Abdul Manan Simatupang Kisaran ,dimana semua limbah B3 tersimpan
di tempat pembuangan sampah sementara yang berada di dalam gedung rumah
sakit yang ada di pojok kanan belakang Rumah sakit,yang sebelumnya sudah di
pilah dan di kumpulkan oleh petugas cleaning service terlatih,yang di ambil dari
setiap unit dengan pengambilan 2 kali sehari yaitu pagi dan siang
Untuk terjaganya kebersihan dan tidak menumpuknya sampah padat di
RSUD H. Abdul Manan Simatupang Kisaran maka bagian sanitasi dan team
cleaning service membuat jadwal pemeliharaan dan pemeriksaan terhadap
limbah padat sebagai berikut:
30
BAB IX
AREA RESIKO TINGGI
31
C. Area Resiko Tinggi Yang Membutuhkan Ventilator
1) IBU
2) IBK
3) IGD
4) ICU
32
BAB X
PENUTUP
Kisaran,
Direktur RSUD H. Abdul Manan
Simatupang Kisaran
33