Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

A. IDENTITAS PERUSAHAAN

Identitas Pemrakarsa Kegiatan :

Nama Badan Usaha : PT. SUMBER JAYA ABADI

Nama Penanggung Jawab : Hj. Siti Kusni Suryani

Alamat :Dusun Manis RT/RW 002/001, Desa

Cihideunggirang Kecamatan Cidahu, Kabupaten Kuningan

Identitas Usaha dan/atau Kegiatan :

Nama Rencana dan/atau Kegiatan : Rumah Sakit Umum Aria Kamuning

Alamat Rencana dan/atau Kegiatan : Jl. Raya Kadurama, Desa Cihideunggirang

Kecamatan Cidahu Kabupaten Kuningan, Jawa Barat

Nomor Telepon : (0232) 8911881

Email : rsuariakamuning@gmail.com

Skala Usaha dan/atau Kegiatan : Rumah Sakit Tipe D

B. LOKASI USAHA DAN/ATAU KEGIATAN


Lokasi kegiatan RSU Aria Kamuning berada di Desa Cihideunggirang Kecamatan Cidahu
Kecamatan Cidahu Kabupaten Kuningan. Peta lokasi RSU Aria Kamuning dapat dilihat
pada Gambar 1.1.
Gambar 1.1 Peta Lokasi RSU Aria Kamuning
Adapun batas-batas lokasi kegiatan dengan lingkungan masyarakat sebagai berikut :
- Sebelah Barat berbatasan dengan tanah milik H.Karyani
- Sebelah Timur berbatasan dengan tanah milik Desa Bengkok
- Sebelah Utara berbatasan dengan Jalan Raya Provinsi
- Sebelah Selatan berbatasan dengan saluran air Cisolok
Lokasi RSU Aria Kamuning dapat ditempuh melalui Jalan Raya Kadurama dari Pusat
Kota Kuningan dan berjarak ± 13 km dengan waktu tempuh sekitar 30 menit dengan
kendaraan roda dua atau roda empat.

C. DESKRIPSI KEGIATAN
Pelaksanaan pemantauan lingkungan ini dilakukan pada tahap operasional RSU Aria
Kamuning. Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan pada tahap operasional meliputi Pengeloaan
sampah medis B3 dan non medis (domestic), Instalasi Pengelolaan Limbah Cair (IPLC), serta
monitoring kebersihan lingkungan.
1. Fasilitas Pelayanan Rumah Sakit Umum Aria Kamuning
Pembangunan Rumah Sakit Umum Aria Kamuning dilengkapi dengan berbagai
fasilitas, seperti :
a) Fasilitas Pelayanan Medis, terdiri dari :
1) Instalasi Gawat Darurat
2) Instalasi Rawat Jalan (Poli Klinik)
3) Instalasi Rawat Inap
4) Instalasi Bersalin (VK)
5) Ruang Operasi (OK)
6) Instalasi Isolasi Covid-19
b) Fasilitas Penunjang Medis, terdiri dari :
1) Instalasi Farmasi Rumah Sakit (IFRS)
2) Instalasi Radiologi
3) Instalasi Laboratorium
4) Instalasi Gizi
5) Instalasi Sanitiasi
c) Fasilitas Pendukung, terdiri dari :
1) Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit (Mesin-mesin, peralatan, dan lain-
lain)
2) Instalasi Laundry
3) Air Bersih dan Air Limbah
4) Listrik, Telepon, AC, Internet, dan lain-lain
5) Pemadam kebakaran
6) Cleaning Service
7) Security Service
8) Tangga Darurat
d) Fasilitas Umum, terdiri dari :
1) Ruang Pemulasaraan Jenazah
2) Mobil Ambulance
3) Sarana Perparkiran
Dalam usaha mendukung kegiatan utama, yaitu pelayanan jasa kesehatan dan penyediaan
jasa yang berhubungan dengan kesehatan pasien, maka Rumah Sakit Umum Aria Kamuning
memiliki kapasitas 100 tempat tidur serta berbagai fasilitas pendukung seperti terlihat dalam
tabel 1.
Tabel 1. Sarana dan Prasarana Pendukung Rumah Sakit Umum Aria Kamuning
No. Fasilitas Rumah Sakit Aria Kamuning Keterangan
1 IGD, Ruang Bersalin (VK), Ruang Operasi (OK),
Poli Klinik, Laboratorium, Radiologi, Instalasi Laundry,
Administrasi, Kasir, Casemix, Rekam Medik, Ruang Marketing,
IPRS, Instalasi Isolasi Covid-19, Kantor, Farmasi, Ruang Lantai Satu
Dokter, Gudang Farmasi, Gudang Logistik Umum, Ruang
Server, Instalasi Gizi, IPAL, Genset, Mushola, TPS Limbah
Medis B3, Pos Satpam, Parkiran Kendaraan.
2 Ruang Rawat Inap VIP, Ruang Rawat Inap Kelas 1, Ruang
Rawat Inap Kelas 2, Ruang Rawat Inap Kelas 3, Nurse Station, Lantai Dua
dan Ruang Perawat
3 Kompresor AC dan Tandon Air. Atap

Tabel 2. Deskripsi layanan dan kapasitas fasilitas pelayanan medis (YANMED)


Kapasitas
Jenis Pelayanan Jumlah Ruang
(Bed)
Instalasi Rawat Darurat 1 7

Poli Klinik 7 8

Instalasi Rawat Inap 18 51

Instalasi Bersalin (VK) 1 12

Ruang Operasi (OK) 1

Instalasi Isolasi Covid-19 1 5

Instalasi Pemulasaran Jenasah 1 1

Tabel 3. Deskripsi layanan dan kapasitas fasilitas penunjang medis (JANGMED)

Jenis Pelayanan Jumlah Ruang Kapasitas (orang)

Instalasi Farmasi 1 7

Instalasi Gizi 1 4

Instalasi Radiologi 1 3

Instalasi Laboratorium 1 4

Instalasi Sanitasi 1 1
Tabel 4. Deskripsi layanan dan kapasitas fasilitas penunjang
Jumlah Ruang
Jenis Pelayanan Kapasitas
/ Unit
Instalasi Pemeliharaan Sarana :
a. Genset 1
b. Pompa Air 1
c. Bak Penampung Air Bersih 1
d. Tandon Air 1
Instalasi Pengolahan Limbah dan Pengelolaan Sampah
Medis B3
a. IPAL 1 30-40 M3
b. TPS B3 1
Instalasi Listrik, Telepon / Fax, AC, Internet, dll :
a. Listrik 1 82500 VA
b. Telepon / Fax 1
c. AC 1
d. Internet 1
Instalasi Pemadam Kebakaran 1
Security Service 1 2
Tangga Darurat 1 -

1. INSTALASI PENGELOLAAN LIMBAH CAIR (IPLC)


Sejalan dengan pesatnya perkembangan kegiatan dalam sector Pengadaan dan
Pembangunan Fasilitas Kesehatan dalam ini Rumah Sakit, maka keberadaannya akan selalu
menimbulkan dampak negative berupa terjadinya pencemaran lingkungan akibat
pembuangan dari limbah cair yang tidak memenuhi ketentuan baku mutu. Hal ini disebabkan
karena dampak dari pencemaran limbah cair tersebut adalah terganggunya kualitas
lingkungan hidup dan masyarakat sekitarnya, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Pemerintah sebagai penentu kebijakan telah mengeluarkan berbagai peraturan yang
mengatur agar kegiatan Rumah Sakit dapat mengelola limbah cairnya dengan baik dan tidak
mencemari lingkungan, seperti yang tertuang dalam UU No. 23 Tahun 1997 tentang
Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Keberadaan kegiatan RSU Aria Kamuning Kecamatan Cidahu Kabupaten Kuningan,
yang menggunakan sumber air dan membuang limbah cairnya ke perairan umum merupakan
salah satu permasalahan yang harus diantisipasi dengan baik. Hal ini disebabkan, karena
badan air merupakan salah satu sumber kehidupan bagi masyarakat, sehingga limbah yang
dibuang ke perairan tersebut wajib memenuhi ketentuan baku mutu yang ditetapkan. Apabila
hal tersebut ditangani dengan baik, maka semua pihak akan diuntungkan karena tidak
melakukan pencemaran dan masyarakat dapat menggunakan sumber air yang baik dan tidak
tercemar.
Sewage Treatment Plant (STP) adalah instalasi pengolahan limbah cair yang umumnya
diperuntukkan untuk limbah domestik berupa kotoran dan hasil sisa cucian yang mengandung
deterjen yang berbahaya untuk lingkungan. Dengan memanfaatkan teknologi terkini, sistem
yang dimiliki STP dapat mengolah sisa produksi limbah cair yang jernih dan tidak lagi
berbahaya bagi lingkungan. Sewage Treatment Plant (STP) yang digunakan oleh RSU Aria
Kamuning mampu mengolah seluruh volume limbah dengan kualitas limbah yang ada,
sehingga hasil olahannya dapat memenuhi ketentuan baku mutu dan stabil.
SPESIFIKASI TEKNIS
1. Jenis limbah cair : Air limbah dari kegiatan domestic, cairan darah, cucian alat
laboratorium, non limbah B3 (Radioaktif)
2. Jumlah : 1 (Satu) unit instalasi
3. Kapasitas desain : ± 30.000 – 40.000 liter/hari (1,25 – 1,6 m3/jam pada jam kerja)
untuk Rumah Sakit kapasitas 100 bed (340 – 400 liter/bed/hari).
KARAKTERISTIK AIR LIMBAH
Sumber Air Limbah dan Kuantitasnya
Air limbah yang dihasilkan dalam kegiatan RSU Aria Kamuning berasal dari aktivitas domestic
(MCK), darah encer hasil operasi, bilasan alat laboratorium, bukan limbah cair B3 (Radioaktif).
Sewage treatment plant memiliki kapasitas rata-rata sebesar 35 m3/hari dengan kemampuan
untuk meredam beban puncak sebesar 40 m3/hari selama maksimal 2 hari.
SUMBER AIR
Kebutuhan air yang digunakan untuk RSU Aria Kamuning menggunakan sumber air yang
berasal dari air tanah (sumur), terdapat 2 sumur dengan menggunakan jet pump atau mesin
pompa air. Total kebutuhan air yang digunakan RSU Aria Kamuning setiap bulan sejumlah 10
m3/bulan. Jumlah air tersebut dibutuhkan untuk kebutuhan pasien, pengunjung, serta karyawan.
SUMBER DAYA LISTRIK
Sumber daya listrik yang digunakan untuk RSU Aria Kamuning berasal dari PLN, dengan
kapasitas daya sebesar 82.500 VA. Jumlah kapasitas daya tersebut dibutuhkan untuk kebutuhan
alat elektronik dan alat kesehatan.
SISTEM PEMBUANGAN LIMBAH
a. Limbah Cair
1. Cairan yang berasal dari laboratorium dibuang kedalam jirigen khusus kemudian akan
diangkut dan dibuang kedalam kolam inlet IPAL.
2. Limbah cair developer yang berasal dari radiologi
3. Cairan detergen serta busa yang berasal dari cucian linen laundry
4. Gumpalan darah serta air ketuban bekas operasi secar yang berasal dari Ruang
Operasi
5. Aktivitas domestic dari pasien, pengunjung serta karyawan (MCK)
Limbah cair yang mengalir disalurkan ke Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL).
Limbah cair yang dihasil dari masing-masing unit akan mengalir melalui pipa dan masuk
kedalam kolam inlet, kemudian
b. Limbah Padat
Limbah padat yang dihasilkan ada dua jenis, yaitu limbah padat domestic dan limbah
padat medis (B3).
1. Limbah domestic dihasilkan dari aktivitas domestic oleh pasien, pengunjung dan
karyawan seperti sisa makanan, plastic, dll. Kemudian limbah yang dibuang
dimasukan kedalam plastic berwarna hitam lalu di kumpulkan di TPS, dan diangkut
oleh DLH setiap dua hari sekali.
2. Limbah medis B3 dihasilkan dari aktivitas pelayanan medis, seperti jarum suntik,
masker medis, limbah pathogen, dll. Limbah tersebut dibuang kedalam tempat
sampah dengan plastic berwarna kuning kemudian di kumpulkan di TPS B3
selanjutnya akan diangkut oleh PT. Sido Urip Lestari setiap dua minggu sekali.
BAB II
PELAKSANAAN DAN EVALUASI

A. PELAKSANAAN
Pelaksanaan kegiatan upaya pengelolaan lingkungan dan upaya pemantauan lingkungan
mengacu pada dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan
Lingkungan (UPL) RSU Aria Kamuning yang telah disahkan melalui Surat Keputusan
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kuningan No.
1. Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL)
Pelaksanaan upaya pengelolaan lingkungan pada tahap operasional dilakukan
berdasarkan jenis dampak yang ditimbulkan dari kegiatan operasional Rumah Sakit
seperti Instalasi Pengelolaan Limbah Cair, Pengelolaan Limbah Medis dan Domestik.
Urutan dari masing-masing kegiatan pengelolaan lingkungan adalah sebagai berikut :
Kualitas Udara
a. Jenis Dampak
Tidak terjadi penurunan kualitas udara
b. Sumber Dampak
Minimnya sumber dampak penurunan kualitas udara di Rumah Sakit.
c. Lokasi Pengelolaan
Lokasi pengelolaan adalah baik didalam atau diluar lingkungan RSU Aria
Kamuning.
d. Periode/Waktu Pengelolaan
Periode pelaksanaan pengelolaan adalah selama masa operasionalisasi RSU Aria
Kamuning.
Kebisingan
a. Jenis Dampak
Tidak terjasi penurunan tingkat kebisingan.
b. Sumber Dampak
Minimnya sumber dampak penurunan tingkat kebisingan di Rumah Sakit.
c. Lokasi Pengelolaan
Lokasi pengelolaan adalah didalam area RSU Aria Kamuning.
d. Periode/Waktu Pengelolaan
Periode pelaksanaan pengelolaan adalah selama masa operasionalisasi RSU Aria
Kamuning.
Kualitas Air
a. Jenis Dampak
Jenis dampak yang dikelola adalah menurunnya kualitas air di sekitar RSU Aria
Kamuning.
b. Sumber Dampak
Sumber dampak kualitas air adalah kegiatan pelayanan medis yang menghasilkan
limbah cair berupa buangan darah dari operasi serta cairan dari laboratorium dan
radiologi.
c. Tindakan Pengeloaan Lingkungan Hidup
Upaya pengelolaan lingkungan hidup yang dilakukan adalah :
1) Melokalisir limbah cair dengan membuat saluran limbah yang kedap
2) Membuat Sewage Treatment Plant (STP) pengolahan limbah cair yang
dihasilkan dari Rumah Sakit
3) Menanam bibit bakteri organic setiap bulan untuk menguraikan partikel
limbah serta mengurangi bau, sehingga saat limbah dialirkan ke sungai
melalui kolam outlet. Limbah cair sudah aman dan ramah lingkungan.
d. Tolok Ukur Pengelolaan
Tolok ukur pengelolaan dampak kualitas air adalah Peraturan Menteri Lingkunga
Hidup RI No. 5 Tahun 2014 tentang Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha
Dan/Atau Kegiatan Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
e. Lokasi Pengelolaan
Lokasi pengelolaan adalah didalam area RSU Aria Kamuning.
f. Periode/Waktu Pengelolaan
Periode pelaksanaan pengelolaan adalah selama masa operasionalisasi RSU Aria
Kamuning.
Peningkatan Limbah Padat
a. Jenis Dampak
Jenis dampak yang dikelola adalah peningkatan volume limbah padat berupa
sampah domestik dan sampah medis.
b. Sumber Dampak
Sumber dampak adalah kegiatan pelayanan medis yang meliputi tenaga medis,
pengunjung, serta pasien.
c. Tindakan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Upaya pengelolaan lingkungan hidup yang dilakukan adalah :
1) Membuat Tempat Pembuangan Sementara (TPS) B3 dan domestik
2) Melakukan kerjasama dengan pihak kedua dan ketiga untuk mengelola sampah
medis B3 yaitu dengan PT. Sido Urip Lestari sebagai pihak kedua jasa
pengangkut limbah medis kemudian PT. Andhika Makmur Persada sebagai
pihak ketiga pemusnah limbah medis B3.
3) Melakukan kerjasama dengan pihak Dinas Lingkungan Hidup sebagai jasa
pengangkut dan mengelola sampah domestik.
d. Tolok Ukur Pengelolaan Lingkungan Hidup
Tolok ukur pengelolaan dampak peningkatan limbah padat adalah Peraturan
Menteri Kesehatan RI No. 18 Tahun 2020 Tentang Pengelolaan Limbah Medis
Fasilitas Pelayanan Kesehatan Berbasis Wilayah.
e. Lokasi Pengelolaan
Lokasi pengelolaan adalah di area RSU Aria Kamuning.
f. Periode/Waktu Pengelolaan
Periode pelaksanaan pengelolaan adalah selama masa operasionalisasi RSU Aria
Kamuning.
Sikap dan Persepsi Masyarakat
a. Jenis Dampak
Jenis dampak yang dikelola adalah persepsi negatif masyarakat terhadap
pembuangan limbah cair yang akan menimbulkan pencemaran air sungai.
b. Sumber Dampak
Sumber dampak sikap dan persepsi masyarakat adalah mengenai pencemaran air
dan wilayah hilir badan air menjadi outlet pembuangan limbah cair dari hasil
operasionalisasi RSU Aria Kamuning.
c. Tindakan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Upaya pengelolaan lingkungan yang dilakukan adalah melakukan sosialisasi
kepada masyarakat tentang keberadaan Rumah Sakit dan alur pembuangan limbah
cair serta cara cara pengelolaan lingkungan yang sudah dilakukan.
d. Tolok Ukur Pengelolaan
Tolok ukur pengelolaan dampak sikap dan persepsi masyarakat adalah jumlah
masyarakat yang berpresepsi negatif terhadap pengoperasian RSU Aria Kamuning.
e. Lokasi Pengelolaan
Lokasi pengelolaan adalah di lokasi sekitar RSU Aria Kamuning meliputi desa
Cihideunggirang Kecamatan Cidahu.
f. Periode/Waktu Pengelolaan
Periode pelaksanaan pengelolaan adalah setahun sekali selama masa
operasionalisasi RSU Aria Kamuning.
2. Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL)
Upaya pemantauan lingkungan (UPL) adalah upaya pemantauan komponen
lingkungan hidup yang terkena dampak besar dan penting akibat dari suatu kegiatan.
Uraian pelaksanaan upaya pemantauan lingkungan hidup RSU Aria Kamuning adalah
sebagai berikut :
Kualitas Udara
a. Jenis Dampak
Tidak terjadi penurunan kualitas udara
b. Sumber Dampak
Minimnya sumber dampak penurunan kualitas udara didalam area Rumah Sakit.
c. Lokasi Pemantauan
Lokasi dilaksanakannya pemantauan adalah pada area RSU Aria Kamuning yaitu
disetiap ruangan.
d. Parameter Lingkungan
Parameter kualitas udara yang dipantau adalah suhu, kelembaban, dan debu.
e. Metode Pemantauan
Belum pernah dilakukan pengambilan sampel atau uji kualitas udara.
f. Jangka Waktu
Jangka waktu pemantauan adalah selama masa operasionalisasi RSU Aria
Kamuning berjalan.
Kebisingan
a. Jenis Dampak
Terjadi penurunan tingkat kebisingan.
b. Sumber Dampak
Minimnya sumber dampak penurunan tingkat kebisingan dalam area Rumah
Sakit.
c. Lokasi Pemantauan
Lokasi dilaksanakannya pemantauan adalah pada setiap ruangan RSU Aria
Kamuning.
d. Parameter Lingkungan
Parameter yang dipantau adalah tingkat kebisingan.
e. Metode Pemantauan
Belum pernah dilakukan pemantauan tingkat kebisingan karena belum tersedianya
alat pengukuran.
f. Jangka Waktu
Jangka waktu pemantauan adalah selama masa operasionalisasi RSU Aria
Kamuning berjalan.
Kualitas Air
a. Jenis Dampak
Jenis dampak yang dipantau adalah menurunnya kualitas air sungai di sekitar
lokasi RSU Aria Kamuning.
b. Sumber Dampak
Sumber dampak menurunnya kualitas air adalah kegiatan operasional RSU Aria
Kamuning.
c. Lokasi Pemantauan
Lokasi dilaksanakannya pemantauan adalah pada saluran sebelum pembuangan
limbah.
d. Parameter Lingkungan Yang Dipantau
Parameter yang dipantau adalah kualitas air limbah baik parameter fisik, kimia
dan mikrobiologi.
e. Metode Pemantauan
Metode pemantauan adalah pengambilan sampel dan kemudian di analisis di
Laboratorium Kesehatan Daerah Kabupaten Kuningan.
f. Jangka Waktu
Jangka waktu pemantauan adalah selama proses operasional RSU Aria Kamuning
berjalan.
Peningkatan Limbah Padat
a. Jenis Dampak
Jenis dampak yang dipantau adalah peningkatan volume limbah padat baik medis
maupun domestik.
b. Sumber Dampak
Sumber dampak peningkatan limbah padat adalah kegiatan pelayanan medis yang
meliputi tenaga medis, pasien dan pengunjung Rumah Sakit.
c. Lokasi Pemantauan
Lokasi dilaksanakannya pemantauan adalah pada area RSU Aria Kamuning.
d. Parameter Lingkungan
Parameter lingkungan yang dipantau adalah volume sampah medis dan domestik.
e. Metode Pemantauan
Metode pemantauan adalah pengukuran langsung (insitu) dengan menggunakan
alat timbangan sampah digital.
f. Jangka Waktu dan Frekuensi Pemantauan
Jangka waktu pemantauan adalah selama masa operasionalisasi RSU Aria
Kamuning dan frekuensi pemantauan 1 (satu) bulan sekali pada saat pengangkutan.
Sikap dan Persepsi Masyarakat
a. Jenis Dampak
Jenis dampak yang dipantau adalah timbulnya sikap dan persepsi negatif
masyarakat terhadap pengoperasian Rumah Sakit serta timbulnya pencemaran air
akibat dari pembuangan limbah cair Rumah Sakit.
b. Sumber Dampak
Sumber dampak adalah kegiatan pengoperasian Rumah Sakit.
c. Lokasi Pemantauan
Lokasi dilaksanakannya pemantauan adalah di sekitar lokasi RSU Aria Kamuning
meliputi Desa Cihideunggirang Kecamatan Cidahu.
d. Parameter Lingkungan
Parameter lingkungan yang dipantau adalah sikap dan persepsi masyarakat.
e. Metode Pemantauan
Metode pemantauan adalah metode survey dengan melakukan pengamatan dan
wawancara langsung dengan masyarakat sekitar untuk mengetahui sikap dan
persepsi masyarakat terhadap pengoperasian RSU Aria Kamuning kemudian
melakukan diskusi kelompok terarah untuk mencari jalan keluar terhadap
permasalahan terjadi.
f. Jangka Waktu dan Frekuensi Pemantauan
Jangka waktu pemantauan adalah selama masa operasionalisasi RSU Aria
Kamuning dan frekuensi pemantauan satu tahun sekali.
B. EVALUASI
Tujuan dilakukannya evaluasi adalah untuk :
1) Memudahkan identifikasi penataan terharap peraturan lingkungan hidup seperti
standa-standar baku mutu lingkungan.
2) Mendorong pemrakarsa untuk mengevaluasi kinerja pengelolaan dan pemantauan
lingkungan sebagai upaya perbaikan secara terus menerus.
3) Mengetahui kecenderungan pengelolaan dan pemantauan lingkungan suatu kegiatan,
sehingga memudahkan instansi yang melakukan pengendalian dampak lingkungan
dalam penyelesaian permasalahan lingkungan dan perencanaan pengelolaan
lingkungan hidup dalam skala yang lebih besar.
4) Mengetahui kinerja pengelolaan lingkungan hidup oleh pemrakarsa untuk program
penilaian peningkat kinerja.
1. Evaluasi Kecenderungan (Trend Evaluation)
Evaluasi kecenderungan (trend evaluation) adalah evaluasi untuk melihat
kecenderungan (trend) perubahan kualitas lingkungan dalam suatu rentang ruang dan
waktu tertentu. Untuk melakukan evaluasi kecenderungan dibutuhkan data hasil
pemantauan dari waktu ke waktu (time series data), karena penilaian perubahan
kecenderungan hanya dapat dilakukan dengan data untuk pemantauan yang berbeda.
Kegiatan pemantauan lingkungan rona awal pada RSU Aria Kamuning telah
dilaksanakan pada saat penyusunan UKL/UPL RSU Aria Kamuning yang dilaksanakan
pada bulan Mei Tahun 2015. Berdasarkan UKL/UPL RSU Aria Kamuning (2015)
komponen lingkungan yang di prakirakan akan terkena dampak dari kegiatan
operasionalisasi RSU Aria Kamuning, yaitu komponen fisik-kimia (kualitas air),
peningkatan limbah padat dan komponen sosial budaya (sikap dan persepsi masyarakat).
Oleh sebab itu pada kegiatan pemantauan ini, komponen-komponen lingkungan tersebut
yang dipantau, apakah terjadi kecenderungan perubahan setelah kegiatan pengelolaan
dilaksanakan. Metode dan lokasi pengambilan sampel pada saat penyusunan UKL/UPL
RSU Aria Kamuning. Hal ini bertujuan agar tidak terjadi bias hasil pengukuran.
a) Kualitas Air
Untuk memperoleh data kualitas air di RSU Aria Kamuning dilakukan
pengambilan sampel air limbah pada IPAL. Untuk pengambilan sampel air limbah
IPAL dilakukan secara kimia dan bakteriologi, pengambilan sampel dilakukan pada
dua kolam yaitu inlet dan outlet. Masing-masing kolam diambil sampel secara kimia
dan bakteriologis, sehingga total pengambilan sampel berjumlah empat yaitu inlet
(kimia dan bakteriologis) dan outlet (kimia dan bakteriologis).
Data kualitas air limbah diperoleh melalui sampling dan analisis laboratorium.
Kualitas air limbah Instalasi Pengelolaan Limbah Cair (IPLC) mengacu pada
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup RI No. 5 Tahun 2014 Tentang Baku Mutu
Limbah Bagi Fasilitas Pelayanan Kesehatan. Parameter-parameter kualitas air limbah
yang dianalisis meliputi parameter fisika, kimia, dan bakteriologi. Selanjutnya sampel
air limbah dianalaisis di Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Kabupaten
Kuningan.
Hasil analisis laboratorium limbah cair secara kimia sebelum dan sesudah
pengolahan ditunjukkan pada Tabel 2.1
Tabel 2.1 Hasil Pemeriksaan Kimia Kualitas Air Limbah di RSU Aria Kamuning
Kadar Hasil Pemeriksaan
Parameter Keterangan
Maksimum Inlet Outlet
Fisika
Suhu ± 3o C 25,7 25,7 MS
Kimia
pH 6-9 7,2 7,3 MS
BOD5 50 mg/L 29 20 MS
COD 80 mg/L 30 10 MS
TSS 30 mg/L 48 5,0 MS
NH3 Bebas 10 mg/L 0,8 0,7 MS
Fluorida (F) 2 mg/L 0,95 1,40 MS
Sisa Chlor (Cl2) 1 mg/L 0,08 0,13 MS
Sumber : Hasil Pemeriksaan Laboratorium, Desember 2019
Keterangan : Baku Mutu Limbah Cair Kegiatan Operasional RSU Aria Kamuning
Permen

Hasil pengukuran kualitas air limbah di RSU Aria Kamuning terakhir dilakukan
pada tahun 2019, dikarenakan terdapat beberapa kendala yang menyebabkan belum
dilakukan pengukuran kembali pada kualitas air llimbah. Tetapi hasil pengukuran
limbah cair di RSU Aria Kamuning pada tahap operasional menunjukkan masih
dibawah baku mutu yang di tetapkan, seluruh parameter air limbah masih memenuhi
syarat.
Hasil analisis laboratorium limbah cair secara bakteriologi sebelum dan sesudah
pengolahan ditunjukkan pada Tabel 2.2
Hasil pengukuran kualitas air limbah di RSU Aria Kamuning terakhir dilakukan
pada tahun 2019, dikarenakan terdapat beberapa kendala yang menyebabkan belum
dilakukan pengukuran kembali pada kualitas air limbah. Hasil pengukuran limbah
cair secara bakteriologis di RSU Aria Kamuning pada tahap operasional pada kolam
inlet dan outlet menunujukkan tidak memenuhi syarat sebagai ALI. Kadar baku
mutu mengacu pada Permen LH No. 5 Tahun 2014, dengan kadar maksimum total
Coliform (MPN/100 ml) sebanyak 5.000. Sementara hasil pengukuran air limbah
inlet dan outlet di RSU Aria Kamuning melebihi batas kadar maksimum yaitu 2,4 x
104. Sehingga hasil pengukuran limbah cair secara bakteriologis tidak memenuhi
syarat sebagai ALI.
b) Limbah Padat
Limbah padat adalah sisa kegiatan industri ataupun aktivitas domestik yang
berbentuk padat. (tambah dapus limbah RS) Limbah padat yang ada di RSU Aria
Kamuning dibedakan menjadi dua jenis yaitu limbah padat medis dan limbah padat
domestik. Limbah padat domestik RSU Aria Kamuning diperkirakan menghasilkan
limbah ± 1 ton/bulan, kemudian limbah tersebut akan diangkut oleh pihak Dinas
Lingkungan Hidup setiap 2 hari sekali.
Hasil pengukuran limbah pada medis B3 di RSU Aria Kamuning pada bulan Juli –
Desember Tahun 2021 ditunjukkan pada Tabel 2.3.
(implemen limbah medis B3)
c) Sikap dan Persepsi Masyarakat
Lokasi RSU Aria Kamuning sangat sepi penduduk karena berada di pinggir jalan
besar provinsi, Selain itu, penduduk yang tinggal disekitar lokasi bisa terhitung jari
saja sisanya hanya pedagang toko atau warung.
Berdasarkan hasil survei terhadap masyarakat di sekitar RSU Aria Kamuning
yang diambil di 2 titik yaitu sebelah Barat dan Timur RSU Aria Kamuning, rata-rata
responden berumur 20-70 tahun ada yang belum berkeluarga dan sudah berkeluarga.
Tingkat pendidikan masyarakatnya paling banyak adalah tamat SD dan SMP serta
ada juga yang tamat perguruan tinggi. Pekerjaan utama disekitar lokasi RSU Aria
Kamuning adalah pedagang dan wiraswasta. Masyarakat yang bermukim disekitar
lokasi RSU Aria Kamuning adalah penduduk asli.
Keluhan masyarakat terhadap penyakit yang diderita adalah influenza, batuk,
demam, maag dan diare. Selain itu juga, masyarakat takut jika bagian hilir Sungai
akan tercemar oleh limbah cair Rumah Sakit. Tetapi dengan dilakukannya sosialisasi
serta memberikan edukasi kepada masyarakat, mereka mulai menerima dan paham
bahwa limbah cair Rumah Sakit tidak akan langsung dibuang ke Sungai tanpa
pengolahan telebih dahulu. Selama RSU Aria Kamuning beroperasi, belum ada
keluhan-keluhan lain.

Anda mungkin juga menyukai