Anda di halaman 1dari 16

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Standar Pelayanan Radiologi Diagnostik di Sarana Pelayanan Kesehatan


(Kepmenkes RI Nomor 1014/MENKES/SK/XI/2008)
1. Ruang Lingkup dan Sasaran
a. Ruang Lingkup
Pelayanan radiologi diagnostio meliputi :
1) Pelayanan Radiodiagnostik
2) Pelayanan Imejing Diagnostik
3) Pelayanan Radiologi Intervensional

Pelayanan radiodiagnostik adalah pelayanan untuk melakukan diagnosis


dengan menggunakan radiasi pengion, meliputi antara lain pelayanan X-Ray
konvensional, Computed Tomography Scan/ CT Scan dan mammografi.

Pelayanan imejing diagnostik adalah pelayanan untuk melakukan diagnostik


dengan menggunakan radiasi non pengion, antara lain pemeeriksaan denga
Magnetik Resonance Imaging/MRI, USG.

Pelayanan radiologi intervensional adalah pelayanan untuk melakukan


diagnosisi dan terapi intervensi dengan menggunakan peralatan radiologi X-
ray (Angiografi, CT). Pelayanan ini memakai radiasi pengion dan radiasi
non pengion

b. Sasaran
Standar Pelayanan Radiologi Diagnostik di Sarana Pelayanan Kesehatan ini
disusun untuk dipergunakan bagi para pihak terkait, yaitu :
1) Pemerintah Daerah/Dinas Kesehatan
2) Sarana pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan
radiologi diagnostik, meliputi :
- Rumah Sakit
- Puskesmas dengan atau tanpa perawat
- BP4 dan Balai Besar Kesehatan Paru

4
- Praktik perorangan/berkelompok dokter spesialis
- Praktik perorangan/berkelompok dokter gigi spesialis
- Balai Besar Laboratorium Kesehatan/Balai Laboratorium Kesehatan
- Sarana Kesehatan Pemeriksa CTKI
- Sarana pelayanan kesehatan lainnya yang ditetapkan oleh Menteri
3) Organisasi Profesi terkait

2. Manajemen dan Administrasi


a. Visi dan Misi
Setiap unit pelayanan radiologi diagnostik memiliki visi dan misi.
Visi
Visi merupakan suatu gambaran tentang keadaan ideal yang diharapkan
ingin dicapai. Dalam penetapan visi, unit pelayanan radiologi diagnostik
memperhatikan hal-hal antara lain :
1) Mengacu pada visi Departemen Kesehatan yaitu Masyarakat Yang
Mandiri untuk Hidup Sehat.
2) Menjadi acuan dari setiap kegiatan pelayanan radiologi diagnostik.
Secara umum visi yang ditetapkan mencapai pelayanan radiologi
diagnostik prima.

Misi
Misi merupakan pernyataan atau rumusan tentang apa yang diwujudkan
oleh organisasi dalam rangka mencapai visi yang telah ditetapkan.

Penetapan misi mempertimbangkan :

1) Kebutuhan dan harapan masyarakat di masa kini dan akan datang.


2) Kemampuan atau potensial yang dimiliki saat ini.
3) Ruang lingkup dari peran dan fungsi pelayanan radiologi diagnostik.

b. Struktur Organisasi
Dalam setiap instalasi/unit pelayanan radiologi diagnostik ada struktur
organisasi yang mengatur jalur komando dan jalur koordinasi dalam
penyelenggaraan dan pelaksanaan pelayanan radiologi diagnostik. Struktur

5
organisasi bertujuan meningkatkan efektifitas dan efisiensi dalam upaya
manajemen pelayanan radiologi diagnostik.
Bagan dan komponen dalam struktur organisasi disesuaikan dengan jenis
kegiatan yang dilakukan dan disesuaikan dengan kondisi serta struktur
organisasi induk sarana pelayanan kesehatan tersebut.
Komponen yang ada dalam struktur organisasi adalah :
1) Kepala instalasi/unit radiologi atau radiologi diagnostik
2) Kepala Pelayanan Radiologi diagnostik
3) Staf fungsional

Dalam melaksanakan tugasnya, kepala Instalasi/Unit dapat disesuaikan


dengan kegiatan yang akan dilaksanakan tanpa meninggalkan unsur
efisiensi dan efektivitas. Setiap tenaga yang berada dalam instansi tersebut
mempunyai uraian tugas yang ditetapkan atau disahkan oleh penanggung
jawab atau pimpinan sarana pelayanan kesehatan. Bagan struktur organisasi
dan uraian tugas masing-masing tenaga ditetapkan atau disahkan oleh
Pimpinan atau Direktur sarana pelayanan kesehatan tersebut.

c. Tata Administrasi
Disamping struktur organisasi diperlukan pula adanya sistem administrasi
yang memuat aturan administrasi yang dilakukan dalam menyelenggarakan
pelayanan radiologi diagnostik.
Sistem administrasi pelayanan radiologi diagnostik meliputi administrasi
pada :
1) Loket penerimaan pasien
2) Ruang diagnostik
3) Pembacaan
4) Penyimpanan
5) Loket pengambilan hasil

Kebijakan sistem administrasi pelayanan radiologi diagnostik :

1) Unsur administrasi diSelenggarakan oleh Tata Usaha

6
2) Pelayanan radiologi diagnostio dilaksanakan atas indikasi sesuai dengan
SOP dan atas permintaan tertulis oleh Dokter, Dokter gigi, Dokter
spesialis dan Dokter gigi spesialis.
3) Tata usaha mencatat semua data tentang jumlah, jenis dan bentuk
pelayanan radiologi diagnostik.
4) Setiap pasien didaftar dan dibuatkan catatan medik/status tersendiri
dengan nomor indeks/status sesuai dengan ketentuan registrasi sarana
pelayanan yang bersangkutan.
5) Kegiatan pelayanan radiologi diagnostik dapat dilakukan sesuai jadwal
tertentu sampai dengan 24 jam tergantung dengan kondisi, sumber daya
manusia dan peralatan yang digunakan.
6) Setiap tindakan yang dapat menimbulkan resiko (sesuai dengan
ketentuan umum pelayanan media) terhadap pasien disertai surat
persetujuan (informed consent).
7) Setiap tindakan dilakukan oleh petugas yang berkompeten.
8) Penanggung jawab hasil pembacaan dan atau pemeriksaan radiologi
adalah Dokter Spesialis Radiologi disertai rekomendasi dari
Perhimpunan Dokter Spesialis Radiologi Indonesia.
9) Pembacaan hasil pemeriksaan radiologi diagnostik dapat dilakukan
dengan menggunakan sarana teleradiologi sesuai dengan Standar
Pelayanan Teleradiologi PDSRI.
10) Hasil pembacaan telah diterima oleh pelanggan.klien dalam waktu
paling lambat 24 jam.
11) Hasil pembacaan/diagnosa pasien dicatat dalam catatan medik.
12) Tata Usaha menyimpan arsip tanda lulus, ijasah dan sertifikat tenaga
yang bekerja di departemen/instalasi radiologi diagnostik sesuai
prosedur yang berlaku.

3. Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit


(Kepmenkes No.129 Tahun 2008)
Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit dalam pedoman ini meliputi jenis-
jenis pelayanan indikator dan standar pencapaian kinerja pelayanan rumah sakit.

7
a. Jenis-jenis pelayanan rumah sakit
Jenis-jenis pelayanan rumah sakit yang minimal wajib disediakan oleh
rumah sakit meliputi :
1) Pelayanan gawat darurat
2) Pelayanan rawat jalan
3) Pelayanan rawat inap
4) Pelayanan bedah
5) Pelayanan persalinan dan perinatologi
6) Pelayanan intensif
7) Pelayanan radiologi
8) Pelayanan laboratorium patologi klinik
9) Pelayanan rehabilitasi medik
10) Pelayanan farmasi
11) Pelayanan gizi
12) Pelayanan transfusi darah
13) Pelayanan keluarga miskin
14) Pelayanan rekam medis
15) Pelayanan limbah
16) Pelayanan administrasi manajemen
17) Pelayanan ambulans/kereta jenazah
18) Pelayanan pemulasaraan jenazah
19) Pelayanan laundry
20) Pelayanan pemeliharaan sarana rumah sakit
21) Pelayanan pengendalian infeksi

b. SPM setiap jenis pelayanan, Indikator dan Standar

NO JENIS INDIKATOR STANDAR


PELAYANAN
1 Gawat Darurat 1. Kemampuan menangani 1. 100%
life saving anak dan
dewasa
2. Jam buka Pelayanan 2. 24 Jam

8
Gawat Darurat
3. Pemberian pelayana 3. 100%
gawat darurat yang
masih bersertifikasi yang
masih berlaku
4. Satu tim
4. Ketersediaan tim
penanggulangan bencana
5. ≤ lima menit
5. Waktu tanggap
terlayani,
pelayanan Dokter di
setalah pasien
Gawat Darurat
datang
6. ≥ 70%
6. Kepuasan pelanggan
7. ≤ dua per
7. Kematian pasien <24
seribu (pindah
jam
ke pelayanan
rawat inap
setelah 8 jam)
8. Khusus untuk RSJ 8. 100%
pasien dapat ditenangkan
dalam waktu <48 jam
9. Tidak adanya pasien 9. 100%

yang diharuskan
membayar uang muka
2 Rawat Jalan 1. Dokter pemberi 1. 100% Dokter
Pelayanan di Poliklinik Spesialis
Spesialis
2. Ketersediaan Pelayanan 2. a. Klinik
Anak
b. Klinik
Penyakit
dalam
c. Klinik

9
Kebidanan
d. Klinik
3. Ketersediaan Pelayanan Bedah
di RS Jiwa 3. a. Anak
remaja
b. NAPZA
c. Gangguan
Psikotik
d. Neurotik
e. Mental
Retardasi
f. Mental
Organik
4. Jam buka pelayanan g. Usia
Lanjut
4. 08.00 s/d
13..00 Setiap
hari kerja
5. Waktu tunggu di rawat
kecuali
jalan
Jumat : 08.00 -
6. Kepuasan Pelanggan
11.00
7.
5. ≤ 60 menit
a. Penegakkan
diagnosis TB melalui
6. ≥ 90%
pemeriksaan
7.
mikroskop TB a. ≥ 60%
b. terlaksanakannya
kegiatan pencatatan
dan pelaporan TB di
RS b. ≤ 60%

3 Rawat Inap 1. pemberian pelayanan di 1.


a. Dr.

10
Rawat Inap Spesialis
b. Perawat
minimal
pendidika
n D3
2. 100%
2. dokter penanggung
3.
jawab pasien rawat inap
a. Anak
3. ketersediaan Pelayanan
b. penya
Rawat Inap
kit
dalam
c. kebida
nan
d. bedah

4. Jam Visite Dokter 4. 08.00 sd

Spesialis 14.00 setiap


hari kerja
5. Kejadian infeksi pasca 5. ≤ 1,5%
operasi
6. Kejadian Infeksi 6. ≤ 1,5%

Nosokomial
7. Tidak adanya kejadian 7. 100%

pasien jauh yang


berakibat
kecacatan/kematian
8. ≤ 0,24 %
8. Kematian pasien > 48
jam
9. ≤ 5%
9. Kejadian pulang paksa
10. ≥ 90%
10. Kepuasan pelanggan
11.
11. Rawat inap TB
a. ≥ 60%
a. Penegakkan diagnosis
TB melalui pemeriksaan

11
mikroskopis TB b. ≥ 60%
b. Terlaksananya kegiatan
pencatatn dan pelaporan
TB di RS 12. NAPZA.

12. Ketersediaan pelayanan Gangguan

rawat iap di RS yang Psikotik,

memberikan pelayanan Gangguan

jiwa Nerotik dan


Gangguan
Mental
Organik
13. 100%
13. Tidak adanya kejadian
kematian pasien
gangguan jiwa karena
bunuh diri 14. 100%
14. Kejadian re-admission
pasien gangguan jiwa
dalam waktu ≤ 1 bulan 15. ≤ 6minggu

15. Lama hari perawatan


pasien gangguan jiwa
4 Bedah Sentral 1. Waktu tunggu operasi 1. ≤ 2 hari
efektif
2. Kejadian kematian di 2. ≤ 1%
meja operasi
3. Tidak adanya kejadia 3. 100%

operasi salah sisi


4. Tidak adanya kejadian 4. 100%

operasi salah orang


5. 100%
5. Tidak adanya kejadian
salah tindakan pada
operasi
6. 100%
6. Tidak adanya kejadian

12
tertinggalnya benda
asing/lain pada tubuh
pasien setelah operasi
7. Komplikasi anestesi 7. ≤ 6%

karena overdosis, reaksi


anestesi dan salah
penempatan anestesi
endotracheal tube
5 Persalinan, 1. Kejadian kematian ibu 1.
perintologi karena persalinan a. Pendarahan ≤
(kecuali RS 1%
khusu di luar b. Pre-
RSIA dan KB) eklampsia ≤
30%
c. Sepsis ≤
0,2%
2. Pemberian pelayanan
2.
persalinan normal
a. Dokter
Sp.OG
b. Dokter umum
terlatih
(Asuhan
Persalinan
Normal)
3. Pemberian pelayanan c. Bidan
persalinan dengan 3. Tim PONEK
penyulit yang terlatih
4. Pemberi pelayanan
persalinan dengan 4.
tindakan operasi a. Dokter
Sp.OG
b. Dokter Sp.A

13
5. Kemampuan menangani c. Dokter Sp.An
BBLR 1500gr – 2500gr 5. 100%
6. Pertolongan persalinan
melalui seksio ceseria 6. ≤ 20%
7. Keluarga Berencana
a. Presentase KB 7. 100%

(vasektomi & tubektomi)


yang dilakukan oleh
tenaga Kompeten
dr.Sp.Og, dr.Sp.B,
dr.Sp.U, dr.umum
terlatih
b. Presetase peserta KB
mantap yang mendapat
konseling KB mantap
bidan terlatih
8. Kepuasan pelanggan 8. ≥ 80%

6 Intensif 1. Rata-rata pasien yang 1. ≤ 3%


kembali ke perawat
intensif dengan kasus
sama < 72 jam
2. Pemberian pelayanan 2.

unit intensif a. Dokter


Sp.Anestesi
dan dokter
spesialis
sesuai dengan
kasus yang
ditangani
b. 100%
perawat
minimal D3

14
dengan
sertifikat
ICU/setara
D4
7 Radiologi 1. Waktu tunggu hasil 1. ≤ 3 jam
pelayanan thorax foto
2. Pelaksana ekspertisi 2. Dokter
Sp.Rad
3. Kejadian kegagalan 3. Kerusakan
pelayanan foto rontgen foto ≤ 2%
4. Kepuasan pelanggan 4. ≥ 80%
8 Lab. Patologi 1. Waktu tunggu hasil 1. ≤ 140 menit
Klinik pelayanan lab Kimia darah &
darah rutin
2. Pelaksana ekspertisi 2. Dokter Sp.PK
3. Tidak adanya kesalahann 3. 100%
pemberian hasil
pemerika lab
4. Kepuasan pelanggan 4. ≥ 80%
9 Rehabilitasi 1. Kejadian Drop Out 1. ≤ 50%
Medik pasien terhadap
pelayanan Rehabilitasi
Medik yang di
rencanakan
2. 100%
2. Tidak adanya kejadian
kesalahan tindakan
rehabilitasi medik
3. ≥ 80%
3. Kepuasan pelanggan
10 Farmasi 1. Waktu tunggu pelayanan 1.
a. Obat jadi a. ≤ 30 menit
b. Racikan b. ≤ 60 menit

15
2. Tidak adanya kejadian 2. 100%
kesalahan pemberian
obat
3. Kepuasan pelanggan 3. ≥ 80%

4. Penulisan resep sesuai 4. 100%

formularium
11 Gizi 1. Ketepatan waktu 1. ≥ 90%
pemberian makanan
kepada pasien
2. Sisa makanan yang tidak 2. ≤ 20%

termakan oleh pasien


3. Tidak adanya kejadian 3. 100%

kesalahan pemberian diet


12 Transfusi Darah 1. kebutuhan darah bagi 1. 100%
setiap pelayanan terpenuhi
transfusi
2. kejadian Reaksi transfusi 2. ≤ 0.01 %
13 Pelayanan Pelayanan terhadap pasien 100% terlayani
GAKIN GAKIN yang datang ke
RS pada setiap unit
pelayanan
14 Rekam Medik 1. Kelengkapan pengisian 1. 100%
rekam medik 24 jam
setelah selesai pelayanan
2. Kelengkapan Informed 2. 100 %

Concent setelah
mendapatkan informasi
yang jelas
3. ≤ 10 menit
3. Waktu penyediaan dok
rekam medik pelayanan
rawat jalan
4. ≤ 15 menit
4. Waktu penyediaan dok

16
rekam medik pelayanan
rawat inap
15 Pengelolaan 1. Baku mutu limbah cair 1.
Limbah a. BOD <
30mg/l
b. COD <
80mg/l
c. TSS < 30mg/l
d. PH 6-9
2. Pengelolaan limbah
2. 100%
padat infeksius sesuai
dengan aturan
16 Administrasi 1. Tindak lanjut 1. 100%
dan manajemen penyelesaian hasil
pertemuan direksi
2. Kelengkapan laporan 2. 100%

akuntabilitas kinerja
3. Ketepatan waku 3. 100%

pengusulan kenaikan
pangkat
4. 100%
4. Ketepatan waktu
pengurus gaji berkala
5. ≥ 60%
5. Karyawan yang
mendapat pelatihan
minimal 20 jam setahun
6. ≥ 40%
6. Cost recovery
7. 100%
7. Ketepatan waktu
penyusunan laporan
keuangan 8. ≤ 2 jam
8. Ketepatan waktu
pemberian informasi
tentang tagihan pasien
rawat inap

17
9. Ketepatan waktu 9. 100%
pemberian imbalan
(intensif) sesuai
kesepakatan waktu
17 Ambulance/ 1. Waktu pelayanan 1. 24 jam
Kereta Jenazah ambulance/kerata
jenazah 2. ≤ 230 menit
2. Kecepatan memberikan
pelayanan
ambulance/kerata
jenazah di RS
3. Sesuai
3. Response time pelayanan
ketentuan
ambulance oleh
daerah
masyarakat yang
membutuhkan
18 Pemulasaraan Waktu tanggap (response ≤ 2 jam
Jenazah time) pelayanan
pemulasaraan jenazah
19 Pelayanan 1. Kecepatan waktu 1. ≤ 80%
pemeliharaan menanggapi kerusakan
sarana RS alat
2. Ketepatan waktu 2. 100%

pemeliharaan alat
3. Peralatan lab dan alat 3. 100%

ukur yang digunakan


dalam pelayanan
terkalibrasi tepat waktu
sesuai dengan ketentuan
kalibrasi
20 Pelayanan 1. Tidak adanya kejadian 1. 100%
laundry linen yang hilang
2. Ketepatan waktu 2. 100%

18
penyediaan linen untuk
ruang rawat inap
21 Pencegahan dan 1. Ada anggota Tim PPI 1. Anggota Tim
pengendalian yang terlatih PPI yang
infeksi (PPI) 2. Tersedia APD di setiap terlatih 75%
instalasi 2. 60%
3. Kegiatan pencatatan dan
pelaporan infeksi 3. 75%
nosokomial/HAI (Health
Care Associated
Infection)

19

Anda mungkin juga menyukai