Anda di halaman 1dari 3

SURAT KEPUTUSAN PIMPINAN KLINIK YADIKA PETUKANGAN

NOMOR :

TENTANG

PEMBERLAKUAN KEBIJAKAN UNIT RADIOLOGI


KLINIK YADIKA PETUKANGAN

Menimbang :
1. Klinik terdiri atas berbagai unit yang merupakan subsistem dari sistem Klinikitu sendiri.
2. Bahwa dengan semakin berkembangnya klinik, semakin berkembang pula pelayanan
kesehatan yang diberikan.
3. Bahwa setiap pelayanan yang diberikan membutuhkan koordinasi yang erat antara satu
unit dan lain serta harus bekerjasama dengan berfokus pada pasien.
4. Bahwa dalam memberikan pelayanan harus memiliki landasan yang jelas dan pasti untuk
mencegah terjadinya kesalahan dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien.
5. Bahwa untuk terlaksananya kegiatan interaksi dan koordinasi yang baik perlu ditetapkan
berbagai kebijakan operasional.

Mengingat :
1. Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia nomor
AHU-74107.AH.01.02.Tahun 2008, tanggal 15 Oktober 2008 tentang Persetujuan Akta
Perubahan Anggaran Dasar.
2. Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham No. 14 tertanggal 07 Maret 2014
3. Surat Keputusan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, nomor ................ tentang Izin
Penyelenggaraan Tetap KlinikYADIKA.
4. Surat Keputusan Dewan Direksi nomor ..........................................tentang pengangkatan
dr. Prihadi Gunawan, MMRS sebagai Penanggung Jawab KlinikYADIKA Petukangan.

MEMUTUSKAN
Menetapkan :

Pertama : Membuat Kebijakan Unit Radiologi Klinik Yadika Petukangan

Kedua : Memberlakukan kebijakan Unit Radiologi sebagai berikut :


1 Jadwal Dinas Petugas : 17.00 – 21.00
2 Waktu pelayanan radiologi buka untuk umum setiap hari Senin – Jum’at
mulai pukul 17.00 – 21.00.
3. Setiap pemeriksaan Radiologi dari dokter internal maupun eksternal harus
memiliki surat permintaan pemeriksaan Radiologi.
4. Apabila ada pasien eksternal ingin melakukan pemeriksaan Radiologi
tetapi tidak mempunyai Formulir Pemeriksaan Radiologi pasien tersebut
diarahkan ke Dokter Umum yang bertugas saat itu untuk dibuatkan surat
permintaan pemeriksaan Radiologi
5. Sebelum dilakukan pemeriksaan Radiologi Pasien diregistrasi dan di
buatkan bukti layanan untuk dilakukan pembayaran. Setelah dilakukan
pembayaran pasien baru dilakukan pemeriksaan.
6. Edukasi kepada pasien sebelum dilakukan pemeriksaan.
7. Pelayanan pemeriksaan radiologi, hasil pemeriksaan (ekspertise), dan
pengambilan hasil :
a. Radiologi melayani pasien berdasarkan permintaan dari dokter baik
yang berasal dari internal maupun eksternal KlinikYADIKA.
b. Pelayanan pemeriksaan radiologi tanpa kontras dilakukan oleh
radiografer.
c. Hasil pemeriksaan (expertise) :
1) Hasil pemeriksaan Foto thorax dijanjikan selesai dalam kurun
waktu 1x24 jam setelah selesai pemeriksaan.
2) Setiap foto rontgen harus diverifikasi, dibaca atau diekspertise dan
ditandatangani oleh Dokter Spesialis Radiologi.
3) Setiap pengambilan hasil foto yang telah diekspertise maupun foto
basah harus dicatat pada Buku .
4) Hasil ekspertise radiologi untuk pasien Rawat Jalan dan Rujukan
dicetak 1 Lembar, sedangkan untuk Pasien Asuransi hasil ekspertise
dicetak 2 Lembar, lembar pertama untuk pasien dan lembar kedua
untuk dimasukan kedalam untuk bagian keuangan.
5) Untuk penyimpanan dokumentasi formulir permintaan radiologi
disimpan dalam kurun waktu 3 bulan terakhir, jika lebih dari 3
bulan maka formulir tersebut dimusnahkan.
6) Penyimpanan film radiologi untuk pasien yang belum diambil,
disimpan dalam kurun waktu 3 tahun. Lebih dari itu maka akan
dimusnahkan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
8. Sistem proteksi radiasi di Radiologi :
a. Petugas radiologi harus memahami dan menjalankan kegiatan proteksi
radiasi baik untuk pasien maupun diri sendiri.
b. Petugas yang berkerja di Radiologi harus mempunyai Surat Ijin
Radiografer dan memakai “TLD Badge”.
c. Pekerja radiasi wajib berada dibalik dhielding proteksi radiasi saat
melakukan pemeruksaan.
d. Pekerja radiasi wajib menjalankan semua ketentuan keselamatan
radiasi.
e. Pengukuran ”TLD Badge” dilakukan setiap 3 bulan sekali yang
dikirim ke BATAN dengan batas maksimal dosis radiasi petugas
radiologi pertahun adalah 20mSv/tahun. Untuk radiografer yang
terkena paparan radiasi berlebih (sesuai Perka BAPETEN No.6 tahun
2010 pasal 12 s/d 18) maka diistirahatkan minimal selama 6 bulan
dengan tidak melakukan aktifitas yang berhubungan dengan radiasi.
f. Pengukuran paparan radiasi di Radiologi dilakukan dalam kurun waktu
1 tahun sekali yang mangacu pada standar pengecekan BAPETEN
yang dalam pelaksanaannya dilakukan oleh Petugas Proteksi Radiasi
(PPR).
g. Untuk pengukuran paparan APRON dilakukan oleh Petugas Proteksi
Radiasi (PPR) dalam kurun waktu 1 tahun sekali yang dalam
pelaksanaannya bekerja sama dengan pemeliharaan medis.
h. Alat proteksi yang tersedia di radiologi antara lain : APRON
i. Pembersihan APRON dilakukan 1 bulan sekali, namun jika terkena
cairan darah atau yang lain-lain, maka dibersihkan dengan segera.
j. Petugas radiologi yang melakukan pemeriksaan diwajibkan
menyalakan lampu indikator radiasi.
9. Petugas wajib mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan
pemeriksaan terhadap pasien.
10. Jadwal kalibrasi alat yang terdapat di pelayanan Radiologi dilakukan
oleh Badan yang berkompeten dan mendapatkan lisensi dari Tenaga
Ahli.
11. Jika terjadi kerusakan alat di radiologi, maka Petugas Radiologi dapat
melaporkan ke bagian umum maupun vendor alat.

Ketiga : Demikian Kebijakan Unit Radiologi untuk menjadi pedoman bagi petugas
Radiologi dalam melaksanakan kegiatan operasional

Keempat : Surat Keputusan ini berlaku sejak ditetapkan dan apabila ternyata dikemudian
hari terdapat kekeliruan atau ketidaksesuaian lagi, maka akan dilakukan
perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Jakarta
Pada tanggal : 08 Januari 2019

Dr. Prihadi Gunawan, MMRS


Pimpinan Klinik Petukangan

Anda mungkin juga menyukai