Anda di halaman 1dari 10

RUMAH SAKIT PINNA

Jl. Karang Satria No. 4 – 5, Tambun Utara


Telp. 021-8827554 / 0813 82083753
Email : rspinnabekasi@yahoo.co.id
Bekasi

KEPUTUSAN DITEKTUR
NOMOR 011/PERDIR/RSP/IX/2019

TENTANG
KEBIJAKAN PELAYANAN RADIOLOGI DIAGNOSTIK DAN
IMAJING DI RUMAH SAKIT PINNA

DIREKTUR RUMAH SAKIT PINNA

Menimbang : a. Bahwa untuk meningkatkan pelayanan kesehatan, pelayanan diagnostik


radiologi yang akan menunjang diagnostik penyakit pasien harus
dikelola secara optimal.
b. Bahwa untuk pasien rawat jalan, rawat inap, UGD akan dilayani oleh
diagnostik radiologi konvensional, Ultrasonografi, dan apabila pasien
membutuhkan pemeriksaan yang tidak tersedia di rumah sakit, harus
dirujuk ke rumah sakit lain;
c. Bahwa untuk mengidentifikasi kebutuhan asuhan pasien, dibutuhkan
analisis data dan informasi hasil diagnostik radiologi (termasuk
imajing);
d. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf
a, b dan c, perlu menetapkan Keputusan Direktur Rumah Sakit tentang
Kebijakan Pelayanan Radiologi di RUMAH SAKIT PINNA
Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.
2. Undang-undang Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit.

3. Undang-undang Nomor 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran

4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


780/MENKES/PER/VII/2008 tentang Penyelenggaraan Radiologi.
5. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1014/MENKES/SK/XI/2008 tentang Standar Pelayanan Diagnostik
Radiologi di Sarana Pelayanan Kesehatan.
6. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
375/MENKES/PER/SK/III/2007 tentang Standar Profesi Radiografer.
RUMAH SAKIT PINNA
Jl. Karang Satria No. 4 – 5, Tambun Utara
Telp. 021-8827554 / 0813 82083753
Email : rspinnabekasi@yahoo.co.id
Bekasi

7. Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia


Nomor AHU-0046383.AH.01.01 Tahun 2016 Tentang Pengesahan
Pendirian Badan Hukum Perseroan Terbatas PT JONDA LUBELI
SEJAHTERA.

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEBIJAKAN PELAYANAN RADIOLOGI DIAGNOSTIK DAN


IMEJING DI RUMAH SAKIT PINNA.
KESATU : Memberlakukan kebijakan tentang kebijakan pelayanan radiologi
diagnostik di RS PINNA sebagaimana tercantum dalam lampiran
keputusan ini
KEDUA : Kebijakan pelayanan radiologi diagnostik merupakan acuan bagi tenaga
medis dalam rangka memenuhi kebutuhan permintaan pemeriksaan
pelayanan radiodiagnostik terhadap pasien yang memerlukan.
KETIGA : Kebijakan ini berlaku terhitung sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Bekasi
Pada tanggal : 06 September
Direktur,

Drg. Dina Anggri S


Lampiran Peraturan Direktur RS.PINNA
Tentang : Kebijakan Pelayanan Radiologi Rs.Pinna
Nomer :

KEBIJAKAN PELAYANAN RADIOLOGI


RUMAH SAKIT PINNA

PASAL 1
PENETAPAN PELAYANAN RADIOLOGI

Pengertian
1. Pelayanan operasional Radiologi di RS. Pinna dilaksanakan 24 jam
2. Pelayanan dipimpin oleh satu orang atau lebih yang berkompeten untuk
bertanggung jawab memimpin pelayanan radiologi.

Tujuan
Untuk melayani seluruh Permintaan pemeriksaan selama 24 jam di Radiologi
Rumah Sakit Pinna Bekasi.

Kebijakan Khusus
1. Pelayanan radiologi tersedia untuk memenuhi kebutuhan pasien, dan semua
pelayanan sesuai peraturan perundangan
2. Rumah sakit Pinna menetapkan seorang atau lebih yang kompeten dan
berwenang bertanggung jawab mengelola pelayanan radiologi.
3. Tanggung jawab koordinator pelayanan radiologi meliputi:
a. Menyusun dan evaluasi regulasi
b. Terlaksananya pelayanan radiologi sesuai regulasi
c. Pengawasan pelaksanaan administrasi
d. Melaksanakan program kendali mutu
e. Monitor dan evaluasi semua jenis pelayanan radiologi
4. Pelayanan Radiologi di laksanakan, termasuk pelayanan gawat darurat
5. Seluruh kegitan di Radiologi di perlakukan sesuai dengan Standar Prosedur
Operasional.
PASAL 2
MANAJEMEN KEAMANAN RADIASI

Pengertian
Penerapan mengenai tata cara penanganan resiko kerja yang bisa terjadi di
Radiologi.

Tujuan
1. Untuk memonitor terjadinya resiko terhadap pasien dan petugas.
2. Berguna untuk keamanan kerja di Radiologi dan mengetahui cara mengatasi
bahaya kerja di Radiologi.

Kebijakan Khusus
1. Rumah sakit menyusun program manajemen risiko di pelayanan radiologi,
dilaksanakan, dilakukan evaluasi, di dokumentasikan dan program sejalan
dengan progr manajemen risiko fasilitas dan program pencegahan dan
pengendalian infeksi
2. Kepatuhan terhadap standar yang berlaku dan peraturan perundang- undangan.
3. Kepatuhan terhadap standar dari manajemen fasilitas, radiasi dan program
pencegahan dan pengendalian infeksi
4. Tersedianya APD sesuai pekerjaan dan bahaya yang dihadapi
5. Orientasi bagi semua staf pelayanan radiologi tentang praktek dan prosedur
keselamatan.
6. Pelatihan (in service training) bagi staf untuk pemeriksaan baru dan
menangani bahan berbahaya produk baru.
7. Program tentang manajemen resiko radiologi dibuatkan dalam lampiran
tersendiri.
PASAL 3
DOSIS MAKSIMUM RADIASI

Kebijakan Khusus
1. Rumah sakit menetapkan bagaimana mengidentifikasi dosis maksimum
radiasi untuk setiap pemeriksaan radiologi
2. RS menetapkan regulasi sebelum dilakukan pemeriksaan radiologi harus ada
penjelasan dari Radiolognya dan harus ada persetujuan dari pasien atau
keluarga
3. RS melaksanakan identifikasi dosis maksimun radiasi utk setiap
pemeriksaan radiologi
4. Ada pelaksanaan edukasi ttg dosis utk pemeriksaan imaging
5. Ada bukti risiko radiasi diidentifikasi melalui proses yg spesifik atau alat yg
spesifik, utk staf dan pasien yg mengurangi risiko (apron, TLD)
PASAL 4
KERANGKA WAKTU PENYELESAIAN HASIL

Pengertian
Pembuatan laporan dan pengeluaran hasil radiologi, ditentukan dalam kerangka
waktu hasil penyelesaian dan hasil pemeriksaan radiologi yang akan disampaikan
kepada dokter pengirim atau DPJP

Tujuan
1. Memberikan hasil radiologi kepada dokter pengirim sesuai waktu yang telah
ditetapkan atau ditentukan dan sesuai jadwal pemeriksaan yang di lakukan.
2. Menghindari terjadinya keluhan dari pasien dan dokter mengenai hasil
radiologi yang dikeluarkan
3. Membantu diagnose pasien, memberikan mutu pelayanan dan pelayan yang
cepat ,dan tepat waktu

Kebijakan Khusus
1. Rumah sakit Pinna menetapkan kerangka waktu penyelesaian pemeriksaan
radiologi
2. Penyelesaian pemeriksaan radiologi dilaporkan sesuai kebutuhan pasien
3. Hasil pemeriksaan CITO antara lain dari unit gawat darurat, kamar operasi ,
dan unit intensif diberi perhatian khusus terkait kecepatan asuhan.
4. Jika pemeriksaan dilakukan melalui kontrak (pihak ketiga) atau radiologi
rujukan, kerangka waktu melaporkan hasil mengikuti ketentuan rumah sakit
dan MOU dengan radiologi rujukan.
5. Standar hasil pemeriksaan radiologi ≤ 3 jam
PASAL 5
PENGELOLAAN PERALATAN RADIOLOGI

Pengertian
Pengelolaan dan pemeliharaan peralatan Radiologi harus dilakukan dan terjadwal
sesuai aturan kalibrasi atau standar

Tujuan

1. Untuk memonitor peralatan Radiologi dan perencaanan regenerasi alat- alat..


2. Untuk memastikan keakuratan dan sebagai jaminan bahwa peralatan yang
digunakan dalam proses pekerjaan pemeriksaan Radiologi selalu dalam
keadaan layak pakai yang dibuktikan dalam kalibrasi dan kontrol.

Kebijakan Khusus
Staf radiologi harus memastikan semua peralatan radiologi berfungsi dengan
baik dan aman bagi pengguna /petugas dan pasien. Radiologi menetapkan dan
melaksanakan program pengelolaan peralatan radiologi termasuk peralatan
yg merupakan kerjasama dgn pihak ketiga yg meliputi :
1. Uji fungsi
2. Inpeksi berkala
3. Pemeliharaan berkala.
4. Kalibrasi berkala
5. Identifikasi dan inventarisasi peralatan radiologi
6. Monitoring dan tindakan terhadap kegagalan fungsi alat
7. Proses penarikan (recall)
8. Pendokumentasian
9. Program tentang pengelolaan peralatan radiologi dibuatkan tersendiri
PASAL 6
IDENTIFIKASI FILM

Pengertian
Logistik Radiologi adalah merupakan pedoman tertulis untuk melakukan kegiatan
stok opname., pengadaan barang, penerimaan barang, dan penggunaan serta
pemakaian barang-barang Radiologi.

Tujuan
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk :
1. Agar tersedianya barang-barang Radiologi untuk kebutuhan operasional Unit
Radiologi.
2. Memperlancar proses pemeriksaan dan kegiatan lainnya dalam pelayanan
Radiologi.
3. Terciptanya kinerja efektif dan efisien dalam pelayanan radiologi.

Kebijakan Khusus
1. Dalam rangka menertibkan administrasi permintaan, penerimaan dan
penggunaan film dilingkungan RS Pinna, maka dibuatlah revisi prosedur
standar mengenai pelayanan permintaan, penerimaan dan penggunaan film
Radiologi ke bagian farmasi
2. Rumah Sakit Pinna mentetapkan film dan bahan – bahan lain yang harus selalu
ada untuk pelayan radiologi bagi pasien.
3. Semua film disimpan dan di distribusikan sesuai dengan regulasi dan
rekomendasi pabrik.
4. Dilakukan audit secara periodik semua perbekalan terkait
pemeriksaan,(seperti film, kertas USG, jelly USG) untuk memastikan akurasi
dan presisi hasil pemeriksaan, antara lain tentang aspek penyimpanan, label,
kadaluarsa, dan fisik.
5. Dilakukan perencanaan pengadaan barang agar meminimalisir terjadinya ke
kosongan.
PASAL 7
PROGRAM KENDALI MUTU RADIOLOGI

Pengertian
Pengendalian mutu Radiologi terdiri dari ;

Pemantauan Mutu Internal adalah kegiatan pencegahan dan pengawasan yang


dilaksanakan oleh setiap Radiologi secara terus menerus agar tidak terjadi atau
mengurangi kejadian kesalahan atau penyimpangan sehingga diperoleh hasil
pemeriksaan yang tepat..

Pengendalian Mutu Eksternal adalah berguna untuk memantau atau mengontrol


kualitas mutu Radiologi sesuai standar sehingga menunjang hasil pemeriksaan
Radiologi yang lebih akurat. Bilamana pengendalian mutu tercapai maka akan
memberikan kepastian hasil pemeriksaan.

Tujuan
Sebagai pedoman bagi petugas Radiologi untuk peningkatan mutu pelayanan.

Kebijakan Khusus
Rumah Sakit Pinna menetapkan program kendali mutu, dilaksanakan, divalidasi,
dan didokumentasikan. Kendali mutu yang baik sangat penting untuk menjamin
pelayanan radiologi yang prima. Program kendali mutu memuat :
1. Validasi metoda tes digunakan untuk presisi dan akurasi
2. Pengawasan harian hasil pemeriksaan imajing oleh staf radiologi yang
kompeten dan berwenang
3. Koreksi cepat jika ditemukan masalah
4. Audit terhadap antara lain : film, kertas USG, cairan developer, fixer
5. Dokumentasi hasil dan tindakan koreksi
6. Program tentang kendali mutu radiologi dibuatkan tersendiri

Anda mungkin juga menyukai