TENTANG
MEMUTUSKAN
dr.Nina Zuliani,MARS
Tembusan :
1. Kepala Instalasi Radiologi
2. Arsip
Lampiran
Peraturan Kepala RSU Sri Pamela
Nomor : SPKRS/KEP/ /2017
A. Kebijakan Umum
1. Peralatan radiologi harus selalu dilakukan inspeksi, testing, kalibrasi,
perawatan/pemeliharaan dan monitoring secara berkala/rutin dalam periode tertentu sesuai
ketentuan yang ada.
2. Pelayanan radiologi dan diagnostik imajing dibawah pimpinan seorang atau lebih individu
yang kompeten.
3. Semua petugas unit wajib memiliki izin sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
4. Dalam melaksanakan tugasnya setiap petugas wajib mematuhi ketentuan dalam K3
(Keselamatan dan Kesehatan Kerja) termasuk penggunaan Alat Pelindung Diri (APD).
5. Setiap petugas harus bekerja sesuai dengan standar profesi, standar prosedur opersional yang
berlaku, etika profesi, etiket, dan menghormati hak pasien.
6. RSU Sri Pamela menyelenggarakan pelayanan radiologi terus menerus dan
berkesinambungan selama 24 jam.
7. Penyediaan tenaga harus mengacu kepada pola ketenagaan RSU Sri Pamela berdasarkan
tingkat kebutuhan, kompetensi dan pengalaman staf.
8. Sebagai bentuk koordinasi dan evaluasi internal Instalasi Radiologi wajib melaksanakan
rapat rutin minimal satu bulan sekali atau rapat insidentil (sewaktu-waktu) untuk membahas
permasalahan yang bersifat penting dan perlu keputusan segera.
9. Setiap bulan wajib membuat laporan.
10. Pelaksanaan radiologi dan diagnostik imajing yang adekuat,teratur dan nyaman untuk
memenuhi kebutuhan pasien.
B. Kebijakan Khusus
1. Pelayanan radiologi dan pelayanan diagnostik imajing diselenggarakan memenuhi standar
nasional, perundang-undangan dan peraturan yang berlaku
2. Pelaksaan pelayanan radiologi dan diagnostik imajing untuk gawat darurat 24 jam.
3. Pelayanan radiologi diluar RSU Sri Pamela mempunyai rekam jejak kinerja yang baik
tentang tepat waktu sesuai undang-undang dan peraturan yang berlaku.
4. Pasien diberitahu tentang hubungan dokter yang merujuk dan pelayanan diluar rumah sakit
untuk pelayanan radiologi dan diagnostik imajing.
5. Instalasi Radiologi dipimpin oleh seorang dokter spesialis radiologi sebagai Kepala Instalasi
Radiologi dan bertanggung jawab atas pelayanan radiologi.
6. Peralatan Radiologi yang berada diluar daerah Instalasi Radiologi sepenuhnya menjadi
tanggung jawab staf radiologi untuk pengawasan dan mempertahankan mutu alat tersebut.
7. Proses pelayanan radiologi dalam melakukan tindakan penunjang medis harus sesuai dengan
pedoman pelayanan Radiologi dan diatur lebih lanjut dalam standar prosedur operasional
yang sudah ditetapkan.
8. Risiko keamanan radiasi diidentifikasi dan diimbangi dengan prosedur atau peralatan khusus
untuk mengurangi risiko seperti apron timah, film badge atau sejenisnya.
9. Staf radiologi dan diagnostik imajing diberi orientasi tentang prosedur baru dan praktik
keselamatan.
10. Staf radiologi dan diagnostik imajing diberi pendidikan tentang prosedur baru dan bahan
berbahaya.
11. Pelayanan radiologi dan diagnostik imajing diluar instalasi radiologi memenuhi standar
nasional termasuk tata laksana limbah dan logistik yang terintegrasi dengan instalasi
radiologi RSU Sri Pamela.
12. Pelayanan radiologi dan diagnostik imajing harus tetap memperhatikan proses penanganan
dan pembuangan bahan infeksius dan berbahaya hasil dari pelayanan radiologi yang telah
dilakukan.
13. Pelayanan radiologi harus selalu berorientasi kepada mutu dan keselamatan pasien serta
adanya program keamanan radiasi dan antisipasi risiko dan bahaya yang dihadapi.
14. Semua jenis pemeriksaan radiologi yang dilakukan oleh tenaga kesehatan di bidang
radiologi wajib mendapatkan pendidikan formal radiologi dan mempunyai izin profesi
sesuai dengan kompetensinya.
15. Pembacaan hasil pemeriksaan radiologi menggunakan sistem PACS (Picture Archiving
Commucation System).
16. Pelayanan Radiologi dilaksanakan atas indikasi dan atas permintaan tertulis dari Dokter
Pengirim (DPJP).
17. Pemberian ekspertise hasil pemeriksaan radiologi dilaksanakan oleh dokter spesialis
radiologi.
18. Waktu pelaporan hasil expertise harus sesuai dengan standar mutu pelaporan yang telah
ditetapkan.
19. Setiap permintaan pemeriksaan radiologi dan tindakan medik dengan penggunaan radiasi
harus berdasarkan surat permintaan tertulis dokter pengirim / merujuk yang dilengkapi
dengan keterangan klinis yang jelas.
20. Semua pemeriksaan dan tindakan yang menggunakan bahan kontras radiografi guna
kepentingan medis hanya dapat dilakukan apabila telah dilengkapi dengan surat persetujuan
pasien (informed consent) setelah terlebih dahulu pasien/keluarga pasien diberikan
penjelasan tentang risiko tindakan medik yang akan dilakukan serta risiko pemakaian bahan
kontras radiografi.
21. Semua pekerja radiasi yang melakukan tindakan pemeriksaan medik radiologi dan atau di
lingkungan radiasi wajib menggunakan alat perlindungan diri (APD) setiap melakukan
pekerjaannya.
22. Semua petugas radiologi wajib memiliki izin dan secara terus menerus dilakukan
pembaharuan untuk mempertahankan dan meningkatkan kompetensi, setiap petugas wajib
mengikuti pelatihan yang diselenggarakan.
dr.Nina Zuliani,MARS