Anda di halaman 1dari 8

LAMPIRAN SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR

NOMOR : 156/SK/RSASM/II/2019
TENTANG PANDUAN SISTEM UTILITAS UTAMA
 A. DEFINISI

Sistem utilitas menyiapkan pelayanan penting yang dibutuhkan oleh RS Ali Sibroh
Malisi untuk mendukung standar pelayanan pasien yang berkualitas tinggi dengan
memanfaatkan sumber daya secara efisien dan biaya yang efektif. Dokumen ini
mengidentifikasi Perencanaan Manajemen Utilitas yang digunakan untuk
memastikan bahwa layanan penting ini selalu tersedia.
B. TUJUAN

Fasilitas dan Konstruksi harus mempunyai perencanaan pengelolaan utilitas.


C. RUANG LINGKUP

Perencanaan ini berlaku di RS Ali Sibroh Malisi


D. TATA LAKSANA

a. Manajer umum bertanggung jawab atas administrasi dan manajemen dari


perencanaan sistim utilitas.
b. Manajer umum mendapat pemberitahuan mengenai status Program
Pengelolaan Sistem Utilitas oleh staf maintenance yang bertanggung jawab
untuk sistem utilitas tertentu.
tertentu. Manajer umum mereview
mereview dan, jika diperlukan,
diperlukan,
mengkomunikasikan perhatian tentang isu-isu kunci kepada staf yang sesuai.
Manajer umum bekerjasama dengan Departemen / divisi lainnya untuk
menetapkan anggaran Program Manajemen Sistem Utilitas.
c. Manajer umum bekerja di bawah pengawasan Direktur Operasional dan
bertanggung jawab untuk pemeliharaan secara keseluruhan fasilitas dan
pengelolaan kontraktor yang menyediakan berbagai layanan. Pemeliharaan
korektif dan perbaikan dilakukan dengan perintah kerja yang dihasilkan dari
permintaan staf departemen atau diidentifikasi oleh program pemeliharaan
preventif. Inspeksi, pengujian dan pemeliharaan preventif dilakukan sesuai
 jadwal oleh program manajemen pemeliharaan.
d. Kepala Unit bertanggung jawab untuk mengorientasikan staf baru di
departemennya masing-masing dan, sebagaimana mestinya, menjelaskan
penggunaan khusus dari sistem utilitas. Jika diperlukan, Manajer umum
menyediakan bantuan.
e. Kepala Unit bertanggung jawab untuk belajar dan mengikuti prosedur kerja
khusus untuk pengoperasian sistem utilitas yang aman, pemeliharaan, atau
penggunaan.
1. KETERSEDIAAN AIR 24 JAM 7 HARI

a. Kebutuhan air RS Ali Sibroh Malisi dipenuhi Air tanah sebanyak 20m 3 per
hari. Air tersebut disimpan
disimpan di dalam reservoir
reservoir yang terdiri dari :
b. 3 unit bak ukuran masing masing 1050 Liter, 1050 Liter, 950 Liter. Total
kapasitas 3000 liter terdapat di ground tank
c. RS Ali Sibroh Malisi juga mempunyai dua sumur pompa air tanah (1 aktif, 1
cadangan) dengan kapasitas 100 m3 per hari. Air sumur tanah itu juga
disimpan di reservoir di ground tank. Kebutuhan air saat ini di RS yang
diijinkan Pemerintah adalah 186,4 m3 per hari. Dengan demikian,
kebutuhan air untuk RS Zahirah terjamin selama 24 jam 7 hari. Dalam
kondisi air sumur aktif tanah tidak dapat digunakan, RS Ali Sibroh Malisi
masih dapat memasok air bersih dari sumur cadangan, apabila listrik mati,
RS Ali SIbroh Malisi mengunakan listrik premium untuk memompa air
sumur.
2. KETERSEDIAAN LISTRIK 24 JAM 7 HARI

RS Ali Sibroh Malisi oleh tenaga listrik dari PLN dengan total kapasitas 197.000
KVA. UPS adalah sistem pelayanan untuk kegiatan Medik Sebagai penanda
suatu stop kontak/tusuk kontak dalam ruangan atau unit kerja pelayanaan,
UPS menggunakan stop kontak single. Area yang mendapat pelayanan
tersebut disebut critical area   ataupun Power Critical  yang
  yang meliputi area-area
sebagai berikut : Pelayanan medik digunakan UPS yang meliputi area :
• ICU, HD, Emergency yang terhubung UPS meliputi stop kontak Panel
Pendant.
• Operating Theater/Ruang operasi yang terhubung UPS stop kontak Panel
Pendant dan penerangan semua ruangan.
• Peralatan unit Radiology & Angiography yang terhubung dengan UPS
hanya system control pesawat X-ray saja
• Ruangan pemulihan (RR1 dan RR2) terhubung dengan UPS baik stop
kontak maupun penerangan ruangan
• Laboratorium, Poliklinik
Poliklinik sebagian stop kontak terhubung
terhubung dengan UPS
• Nurse Call System
Pelayanan Non Medik dilayani dengan UPS ini meliputi area :
• Server IT
• PABX, central telepon
• Seluruh Computer
RS Ali Sibroh Malisi memiliki generator darurat 197.000 KVA yang
dipergunakan ketika pasokan listrik dari PLN terhenti. Listrik premium mampu
beroperasional secara terus menerus 24 jam 7 hari sepanjang tahun.
Generator tersebut digunakan untuk :
• Mendukung sistem pencahayaan rute keluar dengan sumber listrik
darurat yang dapat diandalkan.
▪ Mendukung sistem komunikasi darurat.
▪ lift di gedung perawatan pasien.
▪ Menyediakan sumber tenaga listrik darurat yang dapat diandalkan untuk
daerah dengan prosedur khusus termasuk tetapi tidak terbatas pada:
Kamar Bersalin, Kamar Bayi, Unit Gawat Darurat, Trauma kamar, Kamar
Operasi.
▪ Menyediakan sumber tenaga
tenaga listrik darurat yang dapat diandalkan untuk
sistem penting lainnya namun tidak terbatas pada: sistem udara medis,
sistem vakum medis, penyimpanan darah dan jaringan, area dimana
sistem pendukung kehidupan pasien digunakan dan sistem yang
mempengaruhi keselamatan pasien, pengunjung, dan staf.
 AREA RESIKO TINGGI KEGAGALAN LISTRIK
• ruang ok
• Laboratorium
• Radiologi
• Server
• Pendaftaran, Kasir, Farmasi
• IPAL
• Ruang Rawat Inap, Poliklinik
 Area Bukan Pelayanan Pasien :
▪ Server Information Technology
▪ PABX
▪ Pusat CCTV
▪ Personal Computer yang terkait untuk departemen keuangan
▪ Lampu evakuasi
▪ Sound System
▪ Kulkas Obat
Seluruh area beresiko tinggi tersebut terhubung dengan pasokan listrik
alternative, sehingga dalam kondisi listrik dari PLN terputus, area tersebut tetap
menerima aliran listrik.

3. PENGUJIAN SUMBER LISTRIK DAN AIR ALTERNATIVE

Untuk menjamin ketersediaan listrik dan air alternative, RS Ali Sibroh Malisi
melakukan pengujian secara teratur setiap bulan untuk sistim tenaga listrik dan air
alternative. Hasil pengujian tersebut dicatat dan disimpan di Divisi Umum. Setiap
minggu dilakukan test running genset tanpa beban dan dalam 2 bulan sekali
dilakukan test running menggunakan beban selama 30 menit dengan mematikan
suplay listrik dari PLN secara manual. PENGUJIAN BIOKIMIA AIR Untuk melakukan
pemantauan terhadap kualitas air, kadar biokimia air di RS Ali Sibroh Malisi diuji
secara berkala sbb, Air Tanah : Setiap 6 bulan sekali
4. SISTIM UTILITAS LAINNYA

Selain listrik dan air, sistim utilitas yang tercakup dalam perencanaan ini
adalah, Gas Medis adalah gas dengan spesifikasi khusus yang dipergunakan
untuk pelayanan medis pada sarana kesehatan di RS Ali Sibroh Malisi.
Kebutuhan gas medis tersedia selama 24 jam 7 hari dalam seminggu. Jenis
gas medis yang digunakan dalam pelayanan medis di RS Ali Sibroh Malisi
meliputi :
• Oxygen (O2) gas dan liquid dengan tabung warna putih
• Nitrous Oksida
Oksida (N2O) dengan tabung warna biru
RS Ali Sibroh Malisi mempunyai instalasi gas medis tersendiri. Instalasi gas
medis adalah seperangkat sentral gas medis dan instalasi pipa gas medis
sampai outlet sebagai titik akhir. Sentral gas medis berada di bawah ram.
a. HVAC(Heating,
HVAC(Heating, Ventilation, Air Conditioning )
Sistem pengkondisian udara RS Ali Sibroh Malisi menggunakan system non
central yang terdapat di kamar mandi. Ventilasi gedung menggunakan fan
yang terpasang sedemikian rupa yang digunakan sebagai intake fan maupun
exhaust fan sesuai peruntukannya.

b. Elevator
Gedung RS Ali Sibroh Malisi dilengkapi dengan alat transportasi/angkut gedung
yang berupa pesawat lift dengan kapasitas 1000 kg yang menghubungkan
CSSD, Ruang Rawat Inap Lt.2 dan Lt.3, Ruang OK, Ruang HCU, Ruang VK,
Ruang Perina. Semua sarana elevator tiap tahun dilakukan inspeksi oleh
Depnakertrans wilayah Jakarta Selatan untuk uji kelayakan dan perizinan
pemakaian.
c. Telepon
Untuk kebutuhan komunikasi menggunakan telephone di RS Zahirah system
telpon tersentral di ruang telpon/Ruang PABX di basement. Telepon
berlangganan dari PT. Telkom Indonesia dengan menggunakan system analog
dan digital/ISDN. Sistem analog dari PT. Telkom Indonesia menggunakan
 jaringan kabel tembaga sejumlah 24 extension. Line analog ini digunakan
dikasir untuk mesin pembayaran menggunakan kartu. Sentral Telpon diatur
dengan mesin Panasonic type KX TES824.
d. Nurse call System
Sebagai alat panggil dari kamar pasien ke perawat dan dilengkapi panggilan
darurat kode biru saat diperlukan terintegrasi
terintegrasi ke pesawat telepon genggam
genggam
tenaga medik yang berisikan informasi lokasi kejadian kode biru. Untuk
bantuan keadaan darurat setiap kamar perawatan, praktek dokter ruang ruang
tindakan terdapat tombol emergency yang dapat digunakan sebagai panggilan
bantuan darurat yang diteruskan ke pesawat telepon genggam.
e. Saluran pembuangan air limbah
Pembuangan air limbah domestic yaitu air bekas dan kotor berasal dari kamar
kama r
mandi dan kloset, pantry dan kitchen diolah dalam system STP (sewage
Treatment Plan) dengan kapasitas total 50 m3/hari. Letak Instalasi Pengolahan
 Air Limbah (IPAL) di Belakang Rumah Sakit. Sistem yang digunakan aerob dan
anaerob dengan reactor honey comb sebagai bakteri pengurai yang ramah
lingkungan, teknology dari Jerman . Swapanatau dilakukan setiap hari oleh
sanitarian untuk parameter debit hasil air limbah, Ph limbah outlet terakhir dan
secara berkala melakukan pelaporan ke instansi berwenang yaitu BPLHD
dengan mengirim sample hasil olahan air limbah ke laboratorium yang telah
terakreditasi .Air limbah hasil olahan STP dibuang langsung
langsun g ke saluran PT. PAL
5. INSPEKSI, PENGUJIAN DAN PEMELIHARAAN SISTIM UTILITAS
Divisi Umum mempunyai tanggung jawab untuk mengelola keseluruhan
pemeriksaan, pengujian
pengujian dan proses pemeliharaan utilitas. Sebagai bagian dari
proses penerimaan untuk sistem utilitas baru atau upgrade dari sistem utilitas
yang ada, kontraktor atau vendor diharuskan untuk menunjukkan bahwa
sistem dan komponen operasi kritisnya sesuai untuk pelayanan, dibuktikan
dengan lulus tes penerimaan. Karena variasi yang luas dari sistem dan
komponen, tidak ada tes penerimaan terstandar. Parameter spesifik dari
kinerja harus ditentukan untuk setiap tes. Semua sistem dan komponen diuji
sebelum penggunaan awal. Setelah penerimaan sistem atau komponen dari
kontraktor, Manajer umum menilainya untuk dimasukkan dalam persediaan
Program Manajemen Sistem utilitas dan Program
P rogram Pemeliharaan Preventif.
Sistem pemeliharaan preventif terkomputerisasi digunakan untuk menetapkan
pemeriksaan, pengujian dan jadwal pemeliharaan. Sistem Pemeliharaan
preventif terkomputerisasi digunakan untuk menetapkan jadwal terprogram
yang memenuhi kebutuhan spesifik setiap komponen berkaitan dengan
inspeksi, pengujian atau pemeliharaan preventif. Sistem ini menghasilkan
perintah kerja untuk setiap kegiatan yang diprogram, data alat, lokasi alat,
riwayat alat.
Setiap Manajer umum memberikan jadwal dan perintah kerja. Staf Building
Maintenance melaksanakan perintah pekerjaan yang ditugaskan dan
mengembalikan perintah kerja yang telah selesai kepada Kepala Unit Building
Maintenance. Perintah kerja yang
yang telah selesai digunakan untuk memperbarui
sistem komputerisasi untuk menunjukkan bahwa pekerjaan telah dilakukan.
Beberapa pekerjaan yang dijadwalkan dilakukan oleh kontraktor luar.
Dokumentasi pekerjaan kontraktor dan setiap sertifikasi yang diperlukan
dikumpulkan oleh staf maintenance yang bertanggung jawab dan ditinjau
serta dipelihara oleh departemen Building Maintenance.
6. PROGRAM ORIENTASI DAN PENDIDIKAN
Staf IPSRS memiliki program pelatihan spesifik pekerjaan untuk
mempertahankan pengetahuan dan kesiapan dalam rangka mendukung dan
mengoperasikan sistem utilitas dengan cara yang aman dan terpercaya.
Manajer umum bertanggung jawab untuk memberikan pelatihan pada sistem
Utilitas. Contoh pendidikan tersebut meliputi: Proses untuk melaporkan
permasalahan, Prosedur untuk menjaga fungsi-fungsi penting selama
kegagalan utilitas, Lokasi pengendalian penghentian operasional alat darurat
prosedur pada kerusakan lift, dan lain-lain.
7. PEMANTAUAN DAN KEPATUHAN

Kinerja pengelolaan utilitas dipantau pada saat ronde lingkungan dan audit.
Kepatuhan dengan kebijakan dan prosedur dinilai
d inilai dan dilaporkan kepada Risk
& Quality Unit 
8. DOKUMEN

1. Panduan Manajemen Fasilitas dan Keselamatan

Anda mungkin juga menyukai