Anda di halaman 1dari 11

PANDUAN

PENGELOLAAN UTILITAS

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MUARA TEWEH

2019
PEMERINTAH KABUPATEN BARITO UTARA
DINAS KESEHATAN
UPTD. RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
MUARA TEWEH
Jalan Yetro Sinseng Nomor 2, Telepon (0519) 21051-21528, Faximile (0519) 21528 Muara Teweh,
Provinsi Kalimantan Tengah – 73812, email: rsudmtw@baritoutarakab.go.id

1. DEFINISI
Sistem utilitas menyiapkan pelayanan penting yang dibutuhkan oleh RSUD
Muara Teweh untuk mendukung standar pelayanan pasien yang berkualitas
tinggi dengan memanfaatkan sumber daya secara efisien dan biaya yang
efektif.Dokumen ini mengidentifikasi Perencanaan Manajemen Utilitas yang
digunakan untuk memastikan bahwa layanan penting ini selalu tersedia. 

2. TUJUAN
Fasilitas dan Konstruksi harus mempunyai perencanaan pengelolaan utilitas.

3. RUANG LINGKUP
Perencanaan ini berlaku di RSUD Muara Teweh.

4. TATA LAKSANA
 Kepala Instalasi IPSRS bertanggung jawab atas administrasi dan
manajemen dari perencanaan sistim utilitas.
 Kepala Instalasi IPSRS mendapat pemberitahuan mengenai status
Program Pengelolaan Sistem Utilitas oleh staf maintenance yang
bertanggung jawab untuk sistem utilitas tertentu. Kepala Instalasi IPSRS
mereview dan, jika diperlukan, mengkomunikasikan perhatian tentang
isu-isu kunci kepada staf yang sesuai. Kepala Instalasi IPSRS
bekerjasama dengan Instalasi / Unit lainnya untuk menetapkan anggaran
Program Manajemen Sistem Utilitas.
 Kepala Instalasi IPSRS bekerja di bawah pengawasan Kabid Penunjang
Medik dan bertanggung jawab untuk pemeliharaan secara keseluruhan
fasilitas dan pengelolaan kontraktor yang menyediakan berbagai layanan.
Pemeliharaan korektif dan perbaikan dilakukan dengan perintah kerja
yang dihasilkan dari permintaan staf departemen atau diidentifikasi oleh
program pemeliharaan preventif. Inspeksi, pengujian dan pemeliharaan
preventif dilakukan sesuai jadwal oleh program manajemen
pemeliharaan.
 Kepala Instalasi/Unit bertanggung jawab untuk mengorientasikan staf
baru di departemennya masing-masing dan, sebagaimana mestinya,
menjelaskan penggunaan khusus dari sistem utilitas. Jika diperlukan,
Kabid Penunjang Medik menyediakan bantuan.
 Kepala Instalasi/Unit bertanggung jawab untuk belajar dan mengikuti
prosedur kerja khusus untuk pengoperasian sistem utilitas yang aman,
pemeliharaan, atau penggunaan.

4.1 KETERSEDIAAN AIR 24 JAM 7 HARI


 Kebutuhan air RSUD Muara Teweh dipenuhi Air tanah sebanyak
20m3 per hari. Air tersebut disimpan di dalam reservoir yang terdiri
dari :
 2 unit bak ukuran masing masing (tinggi, lebar, panjang) 300cm x
220cm x 2000cm. Total kapasitas 264m3 terdapat di ground tank
 RSUD Muara Teweh juga mempunyai dua sumur pompa air tanah (1
aktif, 1 cadangan) dengan kapasitas 100m3 per hari. Air sumur tanah
itu juga disimpan di reservoir di ground tank. Kebutuhan air saat ini
di RSUD Muara Teweh yang diijinkan Pemerintah adalah 186,4 m3
per hari. Dengan demikian, kebutuhan air untuk RSUD Muara Teweh
terjamin selama 24 jam 7 hari. Dalam kondisi air sumur aktif tanah
tidak dapat digunakan, RSUD Muara Teweh masih dapat memasok air
bersih dari sumur cadangan, apabila listrik mati, RSUD Muara Teweh
mengunakan genset untuk memompa air sumur.

4.2 KETERSEDIAAN LISTRIK 24 JAM 7 HARI


4.2.1 RSUD Muara Teweh dipasok oleh tenaga listrik dari PLN
dengan total kapasitas KVA
4.2.2 UPS adalah sistem pelayanan untuk kegiatan Medik Sebagai
penanda suatu stop kontak/tusuk kontak dalam ruangan atau
unit kerja pelayanaan, UPS menggunakan stop kontak single.
Area yang mendapat pelayanan tersebut disebut critical area
ataupun Power Critical yang meliputi area-area sebagai
berikut :
4.2.3 Pelayanan medik digunakan UPS yang meliputi area :
 ICU, HD, Emergency yang terhubung UPS meliputi stop
kontak Panel Pendant.
 Operating Theater/Ruang operasi yang terhubung UPS stop
kontak Panel Pendant dan penerangan semua ruangan.
 Peralatan unit Radiology & Angiography yang terhubung
dengan UPS hanya system control pesawat X-ray saja
 Ruangan pemulihan (RR1 dan RR2) terhubung dengan UPS
baik stop kontak maupun penerangan ruangan
 Laboratorium, Poliklinik sebagian stop kontak terhubung
dengan UPS
 Nurse Call System

4.3 Pelayanan Non Medik dilayani dengan UPS ini meliputi area :
4.3.1 Server IT
4.3.2 PABX, central telepon
4.3.3 Seluruh Computer
4.3.4 Lampu emergency/darurat, menggunakan baterai tersendiri,
semua area
4.3.5 Paging system
4.3.6 Kontrol panel alarm pencegahan dan penanggulanga kebakaran
termsuk smoke dan heat detector dengan pusat control.

4.4 RSUD Muara Teweh memiliki generator darurat KVA yang


dipergunakan ketika pasokan listrik dari PLN terhenti. Generator mampu
beroperasional secara terus menerus 24 jam 7 hari sepanjang tahun.
Generator tersebut digunakan untuk :
4.4.1 Mendukung sistem pencahayaan rute keluar dengan sumber
listrik darurat yang dapat diandalkan. 
4.4.2 Mendukung sistem komunikasi darurat. 
4.4.3 lift di gedung perawatan pasien. 
4.4.4 Menyediakan sumber tenaga listrik darurat yang dapat
diandalkan untuk daerah dengan prosedur khusus termasuk
tetapi tidak terbatas pada: Kamar Bersalin, Kamar Bayi,
Urgent Care Area, Unit Gawat Darurat, Trauma kamar,
Perawatan Intensif, Kamar Operasi, dan Ruang Pemulihan
4.4.5 Menyediakan sumber tenaga listrik darurat yang dapat
diandalkan untuk sistem penting lainnya namun tidak terbatas
pada: sistem udara medis, sistem vakum medis, penyimpanan
darah dan jaringan, area dimana sistem pendukung kehidupan
pasien digunakan dan sistem yang mempengaruhi
keselamatan pasien, pengunjung, dan staf. 
4.4.6 Selain itu, di setiap rute keluar darurat RSUD Muara Teweh,
tersedia lampu darurat dengan tenaga baterai yang menyala
ketika listrik padam, sehingga rute tersebut tetap dapat diakses
dengan pencahayaan cukup di setiap kondisi.

4.5 AREA RESIKO TINGGI KEGAGALAN LISTRIK


4.5.1 Area Pelayanan Pasien :
4.5.2 ICU, HD
4.5.3 IGD
4.5.4 Ruang Operasi
4.5.5 Kamar Isolasi
4.5.6 Radiologi
4.5.7 Poliklinik
4.5.8 Kamar Pemulihan
4.5.9 Laboratorium
4.5.10 Sistem Call Perawat 
4.5.11 CSSD

4.6 Area Bukan Pelayanan Pasien :


4.6.1 Server Information Technology
4.6.2 PABX
4.6.3 Pusat CCTV
4.6.4 Personal Computer yang terkait untuk departemen keuangan
4.6.5 Lampu evakuasi
4.6.6 Control Alarm Bangunan, Sistem Paging dan Sound System
4.6.7 Kulkas Obat
4.6.8 Sistem Alarm Kebakaran termasuk detektor asap 
4.7 Seluruh area beresiko tinggi tersebut terhubung dengan pasokan listrik
alternative, sehingga dalam kondisi listrik dari PLN terputus, area tersebut
tetap menerima aliran listrik.

4.8 PENGUJIAN SUMBER LISTRIK DAN AIR ALTERNATIVE


4.8.1 Untuk menjamin ketersediaan listrik dan air alternative, RSUD Muara
Teweh melakukan pengujian secara teratur setiap bulan untuk sistim
tenaga listrik dan air alternative. Hasil pengujian tersebut dicatat dan
disimpan di Divisi Umum.
4.8.2 Setiap minggu dilakukan test running genset tanpa beban dan dalam 2
bulan sekali dilakukan test running menggunakan beban selama 30
menit dengan mematikan suplay listrik dari PLN secara manual.

4.9 PENGUJIAN BIOKIMIA AIR


Untuk melakukan pemantauan terhadap kualitas air, kadar biokimia air di
RSUD Muara Teweh diuji secara berkala sbb :
4.9.1 Reverse Orsmosis : Setiap 1 bulan sekali
4.9.2 Air Tanah : Setiap 6 bulan sekali

4.10 SISTIM UTILITAS LAINNYA


Selain listrik dan air, sistim utilitas yang tercakup dalam perencanaan ini
adalah:
GasMedis
Gas Medis adalah gas dengan spesifikasi khusus yang dipergunakan untuk
pelayanan medis pada sarana kesehatan di RS Zahirah. Kebutuhan gas medis
tersedia selama 24 jam 7 hari dalam seminggu.
Jenis gas medis yang digunakan dalam pelayanan medis di RS Zahirah
meliputi :
4.10.1 Oxygen (O2) gas dan liquid dengan tabung warna putih
4.10.2 Nitrous Oksida (N2O) dengan tabung warna biru
4.10.3 Karbon dioksida (CO2) dengan tabung warna abu-abu
4.10.4 Udara tekan warna biru-putih
4.10.5 Udara vacuum warna putih
RSUD Muara Teweh mempunyai instalasi gas medis tersendiri. Instalasi gas
medis adalah seperangkat sentral gas medis dan instalasi pipa gas medis
sampai outlet sebagai titik akhir. Sentral gas medis berada di basement

4.11 HVAC(Heating, Ventilation, Air Conditioning)


4.11.1 Sistem pengkondisian udara RSUD Muara Teweh menggunakan
system central dan non central yang terdiri per ruangan.
4.11.2 Chiller sebanyak unit, memiliki compressor
4.11.3 Air Handling Units (AHU) berjumlah unit dengan kapasitas
masing-masing Kw merk York.
4.11.4 Fan Coil unit berjumlah unit dengan kapasitas bervariasi mulai
dari 200 CFM sampai dengan CFM Kw. Merk York. Unit
FCU secara keseluruhan digunakan di kamar perawatan dan
ruangan kecil
4.11.5 Air dingin yang berasal dari unit chiller didistribusikan pompa
chiller melalui pipa Utama/header system AC ke dalam gedung
melalui percabangan sedemikian rupa ke unit AHU dan FCU
4.11.6 Ventilasi gedung menggunakan fan yang terpasang sedemikian
rupa yang digunakan sebagai intake fan maupun exhaust fan sesuai
peruntukannya.

4.12 Elevator
Gedung RSUD Muara Teweh dilengkapi dengan alat transportasi/angkut
gedung yang berupa pesawat lift dengan kapasitas 1000 kg. Semua sarana
elevator tiap tahun dilakukan inspeksi oleh Depnakertrans Kabupaten Barito
Utara untuk uji kelayakan dan perizinan pemakaian.

4.13 Sistim Paging


Sistem Paging terintegrasi secara keseluruhan didalam area gedung berfungsi
sebagai sarana komunikasi memberikan informasi dari pusat call centre
dengan kondisi tertentu dan atau darurat.Suara yang dihasilkan dari pengeras
suara terpasang mulai dari basement sampai dengan roof top. Call centre
terdapat di basement bila ada keadaan darurat dapat menghubungi extension
dengan menyebutkan kondisi yang dialami selanjutnya petugas call centre
akan mengambil tindakan sesuai prosedur yang berlaku untuk memberikan
pengumuman melalui system paging.
4.14 Nurse call System
Sebagai alat panggil dari kamar pasien ke perawat dan dilengkapi panggilan
darurat kode biru saat diperlukan terintegrasi ke pesawat telepon genggam
tenaga medik yang berisikan informasi lokasi kejadian kode biru. Untuk
bantuan keadaan darurat setiap kamar perawatan, praktek dokter ruang ruang
tindakan terdapat tombol emergency yang dapat digunakan sebagai panggilan
bantuan darurat yang diteruskan ke pesawat telepon genggam.
4.15 Saluran pembuangan air limbah
Pembuangan air limbah domestic yaitu air bekas dan kotor berasal dari kamar
mandi dan kloset, pantry dan kitchen diolah dalam system STP (sewage
Treatment Plan) dengan kapasitas total m3/hari.Letak Instalasi
Pengolahan Air Limbah (IPAL) di Parkiran. Sistem yang digunakan aerob
dengan reactor Biodetox bakteri pengurai yang ramah lingkungan, teknology
dari Jerman .Swapanatau dilakukan setiap hari oleh maintenance untuk
parameter debit hasil air limbah, Ph limbah outlet terakhir dan secara berkala
melakukan pelaporan ke instansi berwenang yaitu BPLHD dengan mengirim
sample hasil olahan air limbah ke laboratorium yang telah terakreditasi.Air
limbah hasil olahan STP dibuang langsung ke saluran PT. PAL.

4.16 INSPEKSI, PENGUJIAN DAN PEMELIHARAAN SISTIM UTILITAS


4.16.1 Divisi Umum mempunyai tanggung jawab untuk mengelola
keseluruhan pemeriksaan, pengujian dan proses pemeliharaan
utilitas.
4.16.2 Sebagai bagian dari proses penerimaan untuk sistem utilitas baru
atau upgrade dari sistem utilitas yang ada, kontraktor atau vendor
diharuskan untuk menunjukkan bahwa sistem dan komponen
operasi kritisnya sesuai untuk pelayanan, dibuktikan dengan lulus
tes penerimaan. Karena variasi yang luas dari sistem dan
komponen, tidak ada tes penerimaan terstandar. Parameter spesifik
dari kinerja harus ditentukan untuk setiap tes. Semua sistem dan
komponen diuji sebelum penggunaan awal. Setelah penerimaan
sistem atau komponen dari kontraktor, Manajer umum menilainya
untuk dimasukkan dalam persediaan Program Manajemen Sistem
utilitas dan Program Pemeliharaan Preventif.
4.16.3 Sistem pemeliharaan preventif terkomputerisasi digunakan untuk
menetapkan pemeriksaan, pengujian dan jadwal pemeliharaan.
Sistem Pemeliharaan preventif terkomputerisasi digunakan untuk
menetapkan jadwal terprogram yang memenuhi kebutuhan spesifik
setiap komponen berkaitan dengan inspeksi, pengujian atau
pemeliharaan preventif. Sistem ini menghasilkan perintah kerja
untuk setiap kegiatan yang diprogram, data alat, lokasi alat, riwayat
alat.
4.16.4 Setiap Manajer umum memberikan jadwal dan perintah kerja. Staf
Building Maintenance melaksanakan perintah pekerjaan yang
ditugaskan dan mengembalikan perintah kerja yang telah selesai
kepada Kepala Unit Building Maintenance. Perintah kerja yang
telah selesai digunakan untuk memperbarui sistem komputerisasi
untuk menunjukkan bahwa pekerjaan telah dilakukan. Beberapa
pekerjaan yang dijadwalkan dilakukan oleh kontraktor luar.
Dokumentasi pekerjaan kontraktor dan setiap sertifikasi yang
diperlukan dikumpulkan oleh staf maintenance yang bertanggung
jawab dan ditinjau serta dipelihara oleh departemen Building
Maintenance.

4.17 PROGRAM ORIENTASI DAN PENDIDIKAN


Staf IPSRS memiliki program pelatihan spesifik pekerjaan untuk
mempertahankan pengetahuan dan kesiapan dalam rangka mendukung dan
mengoperasikan sistem utilitas dengan cara yang aman dan terpercaya.
Manajer umum bertanggung jawab untuk memberikan pelatihan pada sistem
Utilitas. Contoh pendidikan tersebut meliputi: Proses untuk melaporkan
permasalahan, Prosedur untuk menjaga fungsi-fungsi penting selama
kegagalan utilitas, Lokasi pengendalian penghentian operasional alat darurat
prosedur pada kerusakan lift, dan lain-lain.
4.18 PEMANTAUAN DAN KEPATUHAN
Kinerja pengelolaan utilitas dipantau pada saat ronde lingkungan dan audit.
Kepatuhan dengan kebijakan dan prosedur dinilai dan dilaporkan kepada Risk
& Quality Unit

5 DOKUMEN
1. Panduan Manajemen Fasilitas dan Keselamatan.

6 Penutup
Demikian panduan pengelolaan utilitas kami buat agar dapat digunakan
sebagai acuan dalam peningkatan mutu layanan di RSUD Muara Teweh.

Direktur
Rumah Sakit Umum Daerah
Muara Teweh

dr. TIUR MAIDA


NIP. 19780324 200604 2 009

Anda mungkin juga menyukai