Anda di halaman 1dari 103

SISTEM

UTILITY
UTILITI
(PENDUKUNG)
(PENDUKUNG)

ADALAH.. SARANA-SARANA PENUNJANG VITAL RUMAH SAKIT YANG HARUS SIAP SECARA
KONTINYU 1X24 JAM, 7 HARI DALAM SEMINGGU KARENA JIKA TERJADI GANGGUAN
( )..

AKAN MENGAKIBATKAN ANCAMAN KEAMANAN DAN KESELAMATAN RUMAH SAKIT

SISTEM KUNCI

ADALAH... Adalah Sistem Tata Kelola Sarana Penunjang yang menjamin kontnuitas
Operasional dengan cara mempersiapkan Sumber Daya Alternatif, maupun Kerjasama
dengan para Vendor ( Misal : Listrik Mati, Sumber Alternatif Genset, Air Mati :Sumber
Alternatif PDAM)
Gambaran Umum

Tersedia
fasilitas yg
Manajemen aman,
fasilitas fisik, mengurangi & mencegah memelihara fungsional &
medis, peralatan mengendalikan kecelakaan kondisi yang supportif bag
lainnya & SDM bahaya & risiko pasien,
nya secara efektif & cedera aman
keluarganya,
staf &
pengunjung
ENAM BIDANG MFK
• Keselamatan
dan • Rencana
Keamanan • Pendidikan/Edukas
• Bahan i ke Staf
Berbahaya
• Pelaksanaan
• Disaster
• Kebakaran • Respond
• Sistem utilitas • Monitor
• Peralatan • Perbaikan
Medis
Kepemimpinan dan perencanaan MFK 1; 2; 3; 3.1

Keselamatan dan keamanan MFK 4; 4.1; 4.2

Bahan berbahaya MFK 5

Kesiapan menghadapi bencana MFK 6; 6.1

Pengamanan kebakaran MFK 7; 7.1; 7.2; 7.3

Peralatan medis MFK 8; 8.1; 8.2

Sistem utilisasi (Sistem pendukung) MFK 9; 9.1; 9.2; 10; 10.1; 10.2

Pendidikan staf MFK 11; 11.1; 11.2; 11.3


PERSYARATAN BAKU SELURUH SISTEM
ENGINEERING DI RUMAH SAKIT

➢ Kapasitas harus cukup.


➢ Kualitas harus baik.
➢ Keandalan harus tinggi.
➢ Kesinambungan fungsi harus terjamin.
➢ Keamanan dan keselamatan penggunaan harus
terjamin.
SISTEM UTILITI (SISTEM PENDUKUNG)

Standar MFK 9
• Air minum dan listrik tersedia 24 jam sehari, tujuh hari
seminggu, melalui sumber reguler atau alternatif, untuk
memenuhi kebutuhan utama asuhan pasien.
Elemen Penilaian MFK 9
1. Air minum (bersih) tersedia 24 jam sehari, tujuh hari
seminggu
2. Listrik tersedia 24 jam sehari, tujuh hari seminggu

l
SISTEM UTILITI (SISTEM PENDUKUNG)

Standar MFK 9.1.


• RS memiliki proses emergensi untuk melindungi penghuni
rumah sakit dari kejadian terganggunya, terkontaminasi atau
kegagalan sistem pengadaan air minum dan listrik
Elemen Penilaian MFK 9.1.
1. RS mengidentifikasi area & pelayanan yang berisiko paling
tinggi bila terjadi kegagalan listrik atau air minum
terkontaminasi atau terganggu.
2. RS berusaha untuk mengurangi risiko bila hal itu terjadi.
3. RS merencanakan sumber listrik dan air minum alternatif
dalam keadaan emergensi.
SISTEM UTILITI (SISTEM PENDUKUNG)

Standar MFK 10
• Sistem listrik, limbah, ventilasi, gas medis dan sistem kunci lainnya
secara teratur diperiksa, dipelihara, dan bila perlu ditingkatkan
Elemen Penilaian MFK 10
1. Rumah sakit mengidentifikasi sistem pendukung, gas medis,
ventilisasi dan sistem kunci lainnya.
2. Sistem kunci diperiksa secara teratur → Sistem penting/utama
3. Sistem kunci diuji coba secara teratur
4. Sistem kunci dipelihara secara teratur
5. Sistem kunci ditingkatkan bila perlu
SISTEM UTILITI (SISTEM PENDUKUNG)

Standar MFK 10.1.


• Petugas atau otoritas yang ditetapkan memonitor mutu air
secara teratur.
Elemen Penilaian MFK 10.1
1. Kualitas air dimonitor secara teratur
2. Air yang digunakan untuk hemodialisis/chronic renal
dialysis diperiksa secara teratur.
SISTEM UTILITI (SISTEM PENDUKUNG)
Standar MFK 10.2.
• Rumah sakit mengumpulkan data hasil monitoring program
manajemen sistem utiliti/pendukung. Data tersebut
digunakan untuk merencanakan kebutuhan jangka panjang
rumah sakit untuk peningkatan atau penggantian sistem
utiliti/pendukung.
Elemen Penilaian MFK 10.2.
1. Data hasil monitoring dikumpulkan dan didokumentasikan
untuk program manajemen pendukung/utiliti medis.
2. Data hasil monitoring digunakan untuk tujuan
perencanaan dan peningkatan.
UTILITI
(PENDUKUNG)

1. LISTRIK Genset, UPS


-)

2. AIR Air Mandi, Minum


-)

3. G AS MEDIK Gas Liquit, Tabung


- )

4. GASUMUM---- Dapur,Laundry - )

5. IPAL Sistem IPAL


-)

6. VENTILASI - ) Sistem AC, Exhause


7. TELPON Telkom- )

8. Lift (Diserahkan Kontrak Servis )


1.UTILITI
LISTRIK
(PENDUKUNG)
1. Sumber PLN
BUKTI WORKSHEET:
1.SLO (Surat Laik Operasi)
2. GARDU (Trafo, RST-Volt, RST Amper)
3. PANEL (Kondisi CB)
2. Sumber Genset
BUKTI WORKSHEET:
1. Besar Daya harus mampu mencover 100% Kebutuhan
2. Bukti Servis Berkala, Pemanasan, Uji Beban, Otomatis,
Cek : RST Volt dan Amper,RPM, Tempratur, Meter
Pemakaian, Aki, Air Radiator, Oli, dll
1. Sistem Pengadaan dan Kebutuhan Solar ada MOU
-)
3. SUMBER UPS

1. Pengecekan UPS yang meliputi : Fungsi, Bateray


, Amper

1. Adanya Servis Berkala UPS ..tiap 6 Bulan

2. Ada nya Sertifikat laik Operasi


PRASARANA LISTRIK
( Sesuai dengan PUIL 2000 )

SYARAT-SYARAT LISTRIK DI R.S. :

1. KAPASITAS YANG MEMADAI/CUKUP


2. KWALITAS YANG BAIK
3. KEANDALAN YANG TINGGI
4. KESINAMBUNGAN YANG TERJAMIN
5. KEAMANAN YANG DAPAT DIPERTANGGUNG
JAWABKAN.
15
KAPASITAS DAYA LISTRIK UNTUK RUMAH
SAKIT
SUMBER EMERGENCY / DARURAT
KLASIFIKASI SUMBER NORMAL
R.S. DARI PLN Dari Generator Set Dari
UPS
Kebutuhan Jumlah Kebutuhan Kebesaran
/ TT Daya Unit
1. R.S. Klas A 2.5 KVA 4.000 KVA 1.600 KVA 2 x 800 KVA 80 KVA
1000 – 1600 tt
2. R.S. Klas B 2.75 KVA 2.750 KVA 1.200 KVA 2 x 600 KVA 50 KVA
400 – 1000 tt
3. R.S. Klas C 3 KVA 1.000 KVA 400 KVA 2 x 200 KVA 30 KVA
200 – 400 tt
4. R.S. Klas D 3 KVA 300 KVA 100 KVA 2 x 50 KVA 15 KVA
50 – 100 tt

16
LISTRIK

1. KAPASITAS DAYA HARUS CUKUP

2.75 KVA per Tempat Tidur

Catatan :
Makin besar jumlah TT di RS kebutuhan listrik / KVA / TT makin
kecil
Contoh : RS 100 tt membutuhkan 275 KVA
Kebutuhan tersebut dipenuhi secara bertahap, sesuai
pengembangan & kedatangan alat
Klasifikasi Beban listrik

• Bebab normal PLN : penerangan , stop kontak , AC Ventilasi mekanik


, pompa air bersih , seluruh lift kebakaran ) perlatan medis dan
utilitas elektronik dan telekonikasi dalam Gedung
• Beban normal genset: seluruh beban pada kelompok beban normal
PLN
• Beban emergency : kelompok beban yang aktif pada saat kebakaran
atau kondisi sejenis menggunkan sumber listrik dari genset beban ini
meliputi : pompa pemadam kebakaran , lift kebakaran dan utilitas
elektronik dan telekominasi Gedung
• Beban dengan backup UPS ( beban kritis ) adalah yang tiak boleh
pada/ atau sebaliknya . Beban ini meliputi : kamar operasi , ruang
icu.NICU/PICU /HCU /ICCU ruang bersalin , IGD hedmodilsa dan area
medis lainnya dsesauid engan permenekes
Perhitungan beban kebutuhan lsitrik

Kebutuhan lsitrik dihitung berdsarkan daya aktif ( watt) pada setiap


beban listrik yang terpasang pada rumah sakit . Tahapan perhtiungan
kebutuhan listrik rumah ssakit adalah sebagai berikut
1. Membuat daftar seluruh beban yang akan dipasang lengkap denag
dengan daya aktif ( watt beban )
2. Menentukan klasifikasi beban listrik
3. Membuat schdekue beban listrik
2. KUALITAS HARUS BAIK

FLUKTUASI TEGANGAN ± 5%

FREKUENSI ± 5%

Catatan :
a. Perlu diupayakan agar jaringan listrik / gardu (trafo)
PLN khusus untuk RS, tidak digabungkan ke konsumen
lain.
b. Penyediaan stabilizer atau UPS.
3. KEHANDALAN PENYALURAN DAYA LISTRIK KE SELURUH
RUANGAN DAN ALAT

– Sistem Jaringan

– Sistem Alat-alat Pemutus

Catatan :
a. Kesinambungan supply listrik melalui sistim jaringan “loop” atau radial yang handal.
b. Pemilihan pemutus aliran listrik yang terpadu.

Sumber: Dok. Workshop MFK-KARS


Sistem Kelistrikan Esensial
Kebutuhan Listrik Esensial Rumah Sakit
Jumlah Stop Kontak untuk Layanan Pasien

• Kotak kontak untuk lokasi ruang rawat inap.


Setiap lokasi tempat tidur pasien rawat inap harus disediakan minimal
empat kotak kontak.
• Kotak kontak untuk lokasi ruang ICU.
Setiap lokasi tempat tidur pasien ICU harus disediakan minimal enam
kotak kontak.
• Kotal kontak untuk kamar mandi atau toilet.
Kotak kontak tidak wajib di kamar mandi atau toilet.
• Kotak kontak untuk daerah khusus.
Kotak kontak tidak disyaratkan dalam daerah-daerah secara medik
tidak diperbolehkan (seperti psychiatry, pediatry, atau daerah
hydrotherapy).
4. KESINAMBUNGAN SUMBER DAYA LISTRIK
Harus terjamin :
• Jaringan PLN
• Generator Set
• UPS / No Break Set
Catatan :
a. Prioritas untuk ruangan kritis.
b. Seluruh area RS harus mendapat titik lampu & stop kontak yang
mendapat sumber emergency.
c. Pembuatan panel induk yang terintegrasi.
5. KESELAMATAN & KEAMANAN PENGGUNAAN DAYA LISTRIK

• Sistem Pengamanan.
• Proteksi.
• DLL.

Catatan :
a. Lihat “Sistim pengaman arus bocor”.
b. Lihat Penjelasan mengenai “hospital hazards”.
c. Lihat “Aspek keselamatan listrik alat kesehatan”.
2. AIR

BUKTI WORKSHEET:
1. MOU Pengadaan Air Minum dan Bukti Pemeriksaan Air
Minum dengan Vendor
2. MOU Dengan PDAM, dan hasil Pemeriksaan Air Berkala dari
Kesling
3. Bukti Pengecekan:
a. Debet Air PDAM , dan Ketersediaan Air Tanah
b.Pengecekan Ground Tank dan Grountank Cadangan
c. Pemeriksaan Toren
d. Pengecekan Pompa-pompa

4. Antisipasi dan Laporan Pembelian Air, jika Debet tidak


mencukupi
PRASARANA AIR BERSIH

Sesuai dengan Permenkes No : 416 Tahun 1990


Tentang Persyaratan Kualitas Air Bersih.

Fisika :
Tidak berbau, Zat padat terlarut (TDS) 1500 mg/Lt, Kekeruhan 25
skala NTU, dll.

Kimia :
Air Raksa 0.001 mg/Lt, Arsen 0,05 mg/Lt, Besi 1.0 mg/Lt, Flour 1.5
mg/Lt dll.

35
11/10/2021
Air Bersih

1. KAPASITAS AIR HARUS CUKUP


Kebutuhan air bersih : 500 liter/tt/hari
Reservoir yang dibutuhkan untuk minimal 2 hari,
berikut cadangan untuk fire hydrant
Contoh : RS 100 tt membutuhkan 50.000 liter/hari
Reservoir yang disediakan minimal 2 x 50.000 liter +
cadangan (50.000 liter) = 150 m3
2. KUALITAS HARUS BAIK
Air bersih yang akan didistribusi sesuai dengan peraturan tentang baku mutu air, persyaratan
berdasarkan ketentuan :

a. No. 01/BIRHUKMAS/I/1975, tanggal 26 April 1975 tentang syarat-syarat pengawasan kualitas


air minum.
b. No. 173 / MENKES / PERMENKES / VIII / 77 tanggal 3 Agustus 1977 tentang pengawasan
pencemaran air dan badan air untuk berbagai kegunaan yang berhubungan dengan kesehatan.
c. No. 528/MENKES/PER/XII/1982 tanggal 1 Desember 1992 tentang kualitas air tanah yang
berhubungan dengan kesehatan.
d. Keputusan Meneg. Kependudukan dan Lingkungan Hidup No. Kep. 02/Men.KLH/I/1988 tanggal
19 Januari 1988 tentang Pedoman Penetapan Baku Mutu Lingkungan.

Seluruh persyaratan kualitas air bersih harus dipenuhi baik menyangkut bau, rasa, warna dan
susunan kimianya.
Standar Kualitas Air

• Standar Kualitas Air Minum


Standar kualitas air bersih/minum rumah sakit mengikuti standar sesuai dengan
Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 907/MENKES/SK/VII/2002 Tanggal 29 JULI
2002 Tentang Syarat-Syarat Dan Pengawasan Kualitas Air Minum.
• Standar Air Untuk Penggunaan Khusus
Standar kualitas air untuk penggunaan khusus di rumah sakit misalnya untuk
keperluan laboratorium klinis dan hemodialisa umumnya masih mengacu
kepada standar peralatan yang digunakan atau mengacu beberapa standar
di luar negeri.
Kualitas Air
Berdasarkan
Jenis Kegiatan Di
Rumah Sakit
3. KEHANDALAN PENYALURAN AIR BERSIH KE SELURUH RUANGAN DAN GEDUNG

– Sistem Jaringan

– Sistem Stop Kran & Valve

Catatan :
a. Kesinambungan supply air melalui sistim jaringan “loop” atau radial yang handal.
b. Pemilihan tutup buka kran utama & cadangan
4. KESINAMBUNGAN SUMBER AIR
Harus terjamin :
• Jaringan PAM
• Sumur Artesis (berikut water treatment)
• Sumber-sumber lain seperti air hujan, air sungai,
tangki air mobile (berikut water treatment)

Catatan :
a. Setiap gedung disediakan reservoir cadangan
b. Kemungkinan penyambungan air dari satu gedung ke gedung yang lain
c. Semua pompa mendapat supply listrik dari emergency (genset)
5. KESELAMATAN & KEAMANAN PENGGUNAAN AIR BERSIH
• Sistem Pengamanan.
• Proses water treatment
• Pengecekan kualitas air, pipa, reservoir dan
alat-alat sanitair lain.

Catatan :
a. Untuk scrub up, direkomendasikan melalui UV
b. Untuk laboratorium & farmasi, alternatif dengan destilasi
c. Untuk penggelontoran & penyiraman tanaman, dengan air proses recycle
3. GAS MEDIK

BUKTI WORKSHEET

1. Laporan Volume dan Tekanan Gas Oxygen Liquit


2. Jumlah Tabung Oxygen Besar yang berisi, berikut Label
3. Jumlah Tabung Oxygen Kecil yang berisi, Berikut Lebel
4. Jumlah Tabung N2O, berisi dan Kosong, berikut label
5. Tabung Udara Tekan
6.Tabung GasCo2
Sentral Gas Medik (Oksigen)
4.GAS UMUM

BUKTI WORKSHEET

1. Bukti Tekanan dan Volume


2. Jumlah Tabung yang berisi dan Kosong
3. Jumlah Tabung Cadangan

Catatan:
Harus memperhatikan jumlah Pemakaian Laudry dan Dapur
PRASARANA GAS MEDIS
( SESUAI DENGAN SK MENKES No. 1439 TH 2002 )

1. Persyaratan kandungan gas medis.

2. Persyaratan tabung gas medis.

3. Persyaratan Instalasi Gas Medis.

50
11/10/2021
Penggunaan Gas Medis

• Oksigen (O2), diberikan langsung ke pasien melalui canul/slang,


ventilator, mesin anestesia, ruangan hyperbaric dll.
• Nitrogen Oksida (N2O), diberikan melalui mesin anestesia,
bersamaan dengan oksigen dan gas bius lainnya.
• Karbondioksida (CO2), terutama digunakan utk prosedur operasi
jantung terbuka dan laparoskopi.
• Vakum Medis, bukan merupakan gas medis tetapi peralatan yang
digunakan untuk suction dan evakuasi gas bius.
SISTEM PEMIPAAN SENTRAL GAS MEDIS

• Mendukung penyediaan gas medis dengan lebih aman dan lebih


terjamin.
• Gas medis yang digunakan di rumah sakit lebih bersih dan memiliki
kemurnian yang tinggi dengan tekanan yang stabil.
PERALATAN PENGADAAN
Dalam hal penggunaan oksigen,
nitrous oksida, dll.
Silinder yang digunakan terbagi
dalam 2 bagian.
1. Untuk penyediaan gas dan
2. Untuk cadangan (stand-by).
Jika bagian yang pertama telah
kosong, gas akan disediakan dari
bagian kedua melalui “change
over device” sehingga
penyediaan tetap stabil.
Warna Outlet/Inlet dan pipa gas medik dan
vakum medik
Tekanan dan Vakum Gas Medik
Sistem Pemeliharaan Gas Medis

Bertujuan untuk
1. Menentukan sistem dan komponen gas medis apakah bebas dari
kebocoran gas dan aman untuk pelayanan.
2. Menyediakan inventori dan lokasi dari setiap komponen.
3. Menyediakan informasi keadaan umum gas medis dalam :
• Jangka pendek, untuk merencanakan perbaikan dalam 12 bulan berikutnya,
misalkan pergantian katup, atau kebocoran.
• Jangka panjang, untuk instalasi yang membutuhkan budget yang besar
seperti instalasi alarm dan system monitor gas medis.
• Dimana letak katup penutup oksigen?

• Jika anda harus menutup katup oksigen, bagaimana cara Anda


merawat/mengasuh pasien yang membutuhkan oksigen?

• Di mana letak alat pemadam api pada unit anda? Bagaimana anda
melaporkan kejadian kebakaran?

• Bagaimana anda melindungi pasien selama terjadinya kebakaran? Bila


anda harus mengevakuasi pasien, prosesnya bagaimana?.

➔ Dokumentasikan, bila hasil belum baik, lakukan re-edukasi


Safety Sangat Diperlukan
5. IPAL
Awaaas!!!! KEMKES><KLH = KARS LBH KETAT
BUKTI WORKSHEET

1. SPO Pemeliha ran IPAL dan Bukti HAR


(blower, Septi Tank, Grastraf, Kuman dll)
1. Ceklis Harian, misal Swapantau
2. Pemeriksaan Rutin setiap Bulan oleh
BT K L (air PAM, Ip al, udara, Swab ala t dll),
dilaporkan setiap Triwulan dan Semester
ke BPLHD dan Dinkes
1. Laporan UKL/UPL setiap 6 Bulan
2. Rumah Sakit BIRU -3Falilitasi ADM IPAL
PRASARANA LIMBAH
Limbah Padat :
Diberi label Infeksius dan Non Infeksius.
Dibakar dengan Incenerator

Limbah Cair :
Sesuai dengan Baku Mutu Limbah Cair bagi kegiatan Rumah Sakit ( Kep
Menteri Lingkungan Hidup No : Kep-58 Tahun 1995

Suhu : 30 ° C
PH : 6-9
BOD : 30 mg/Lt
COD : 80 mg/ Lt
TSS : 30 mg/ Lt

60
11/10/2021
6. SISTEM
VENTI LASI
6. SISTEM VENTILASI

WORKSHEET
AC
1. S PO S e rv isAC
2. Kartu Bukti Servis
3. Laporan Rutin

EXHAUSE 1. KAMAR OPERASI


FAN
2. ISOLASI
Sistem tata udara pada bangunan rumah sakit

• Rumah sakit adalah bangunan yang oenuh dengan summber


penyakit dan sumber infeksi , backer virus dan sumber –sumber
penyakit lainnya yang dapat menular merupakan hal yang harus
menjadi perhatian pada system tata udara
• untuk mencegah berkembangnya biaknya dan tumbuh
suburnya mikroorganisme penyeybab penyakit maka diperlukan
system tata udara khusus untuk menghindarkan penulaean
penyakit dan memperoleh tinggkat kenyamnan termal
• Pengaturan temperature kelembaban relative tekanan udara
didalam ruangan secara keseluruhan merupakan parameter –
parameter peru mendapatkan perhatian khusus
• Konservasi energi perlu dipertimbangkan pada pemelihan tata
udara
Peran system tata udara

Dapat mempengaruhi penanganan suatu penaykit natara lain


dengan cara
• Mendistribusikan udara bersih kedalam ruangan melalui filtrasi
• Mengeluarkan udara terkontaminasi keluar ruangan
• Mengatur dan mengendalikan temperature , kelembaban
realtife , tekanan udara
• Melalurtkan udara dalam ruang dengan udara yang lebih bersih
dari ruangan
• Konservasi energi perlu dipertimbangkan pada pemelihan tata
udara
Persyaratn Ruang operasi

Ada 5 persyaratan yang harus dipenui ruang isolasi


• Negative peresure ( tekanan ruangan yang negative ) untuk mencegah udara
ruangan yang infeksisu tidak nkeluar dari ruangan lainnya
• Jumlah udara luar yang dimasukan untuk melarutkan minimum 2 x ACH s/d
100 % udara luar unutuk melalrutkan konstrasi bakteri /virus didalam
ruangan
• Distribusi airan udara tidak boleh dari pasien ke dokter /suster
• Temperatur ruangan RH ruangan dan kebutuhan ruangan terjaga unit HVAC
harus bisa mengatur temperature RH ruangan dan dilengkapi dengan HEPA
filter apabila tidak memakai 100 % udara luar serta pengaturan jumlah
aliran udara konstan secar oautomatik heap filetr menguragi konstrasi
bakteri / virud dengan cara filtrasi
• Memasang exhaust griil dibelakang ranjang kepala pasien ( dikanan kiri
kepala ) dan exhaust fan dipasang heap filetr mengurangi konsentrasi bakteri
/ virus dan sumbunya
ISOLASI ROOM
7. TELPON

BUKTI WORKSHEET

1. Bukti Pengecekan No Hunting setiap Pagi di Panel


Telpon, terutama Incoming dan Out Going

1. Bukti Pengecekan Line tunggal seperti yang di EDC

2. Pengecekan meliputi : Bunyi, Fungsi, Pesawat


dan Kabel2 Roset dan Spiral
1. Laporan Berkala kondisi HP (KJ, BB PMO, Esia dll)
999999 99 999
Manajemen Pemeliharaan Utilitas

• Struktur Organisasi dan Tanggung Jawab.


• Kriteria dan Inventarisasi Sistem Utilitas.
• Strategi Pemeliharaan Sistem Utilitas.
• Rencana Kerja Tahunan.
• Pemetaan dan distribusi dari lay out dan kontrol sistem utilitas.
• Pelaporan insiden dan investigasi.
• Program Orientasi dan Edukasi.
• Monitoring Kinerja dan Peningkatan Mutu.
• Tetapkan Prosedur Emergensi.
• Pelaporan Tahunan.
TERIMA KASIH………
Kelengkapan administrasi
untuk fmk 9 10
Jumlah ketenagaan
ijin – ijin
Penanganan limbah beracun
Pembuangan limbah cair
AMDAL
MOU Telepon
BAPETEN

Anda mungkin juga menyukai