Anda di halaman 1dari 14

KUIS REHAB

1. Jelaskan alur pelayanan instalasi Rehab.


 Pasien Rawat Jalan
o Menunggu pemanggilan pelayanan Rehabilitasi Medik sesuai urutan jam
kedatangan.
o Dilakukan pemeriksaan oleh dokter dan pemeriksaan penunjang (lab/
radiologi) bila diperlukan, dan pemberian resep obat.
o Penyelesaian administrasi/pembayaran di kasir (untuk pasien umum).
o Pelaksanaan tindakan pasien baru dan pasien kunjungan ulang baik konsul
atau tanpa konsul.
o Pasien pulang.
 Pasien Rawat Inap
o Dokter spesialis Rehabilitasi Medik melakukan pemeriksaan, menjawab
lembar konsul dari DPJP, pemeriksaan penunjang (lab/radiologi) bila
diperlukan.
o Membuat program tindakan fisioterapi, terapi wicara, okupasional terapi,
orthotik prostetik.
o Pelaksanaan tindakan oleh fisioterapi, terapi wicara, okupasional terapi,
orthotik prostetik.
o Penyelesaian administrasi.
o Evaluasi dokter spesialis Rehabilitasi Medik.

2. Apa yang perlu diperhatikan dalam desain bagunan ruang Rehab.


o Bangunan ruang rehabilitasi medik, strukturnya harus direncanakan kuat/kokoh,
dan stabil dalam memikul beban/kombinasi beban dan memenuhi persyaratan
kelayanan (serviceability) selama umur layanan yang direncanakan dengan
mempertimbangkan fungsi bangunan ruang rehabilitasi medik, lokasi, keawetan,
dan kemungkinan pelaksanaan konstruksinya.
o Kemampuan memikul beban diperhitungkan terhadap pengaruh-pengaruh aksi
sebagai akibat dari beban-beban yang mungkin bekerja selama umur layanan
struktur, baik beban muatan tetap maupun beban muatan sementara yang timbul
akibat gempa dan angin.
o Dalam perencanaan struktur bangunan gedung terhadap pengaruh gempa, semua
unsur struktur bangunan ruang rehabilitasi medik, baik bagian dari sub struktur
maupun struktur bangunan, harus diperhitungkan memikul pengaruh gempa
rancangan sesuai dengan zona gempanya.
o Struktur bangunan ruang rehabilitasi medik harus direncanakan secara detail
sehingga pada kondisi pembebanan maksimum yang direncanakan, apabila terjadi
keruntuhan, kondisi strukturnya masih dapat memungkinkan pengguna bangunan
ruang rehabilitasi medik menyelamatankan diri.
o Ketentuan lebih lanjut mengenai pembebanan, ketahanan terhadap gempa atau
angin, dan perhitungan strukturnya mengikuti pedoman dan standar teknis yang
berlaku.

3. Jelaskan apa yang perlu diperhatikan dalam desain instalasi listrik ruang Rehab.
1) Tegangan : Sistem tegangan rendah dalam gedung adalah 3 fasa 220/380 Volt,
dengan frekuensi 50 Hz. Sistem tegangan menengah dalam gedung adalah 20 KV,
dengan frekuensi 50 Hz. Untuk rumah sakit yang memiliki kapasitas daya listrik
tersambung dari PLN minimal 200 KVA disarankan agar sudah memiliki sistem
jaringan listrik tegangan menengah 20 KV.
2) Tersedia peralatan UPS (uninterruptable power supply) untuk melayani ruang
Rehab.
3) Sistem penerangan darurat (emergency lighting) harus tersedia pada ruang Rehab.
4) Harus tersedia sumber listrik cadangan berupa diesel generator (genset). Genset
harus disediakan 2 unit dengan kapasitas minimal 40% dari jumlah daya terpasang
pada masing – masing unit.
5) Tersedia transformator isolator dan kelengkapan monitoring sistem IT kelompok
2E minimal berkapasitas 5 KVA untuk titik – titik stop kontak yang mensuplai
peralatan medis penting.
6) Sistem perbumian (grounding system) harus terpisah antara grounding panel
gedung dan panel alat. Nilai grounding peralatan tidak boleh kurang dari 0,2 Ohm.
4. Jelaskan apa yang perlu diperhatikan dalam desain air bersih dan air limbah ruang
Rehab.
Air Bersih :
1) Harus tersedia air bersih yang cukup dan memenuhi syarat kesehatan atau dapat
mengadakan pengolahan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
2) Tersedia air bersih minimal 500 lt/hari.
3) Air bersih tersedia pada setiap tempat kegiatan yang membutuhkan secara
berkesinambungan.
4) Tersedia penampungan air (reservoir) bawah atau atas.
5) Distribusi air bersih disetiap ruangan/kamar harus menggunakan jaringan
perpipaan yang mengalir dengan tekanan positif.
6) Penyediaan fasilitas air panas dan uap terdiri atas unit boiler, sistem perpipaan dan
kelengkapannya untuk distribusi ke daerah pelayanan.
7) Dalam rangka pengawasan kualitas air maka rumah sakit harus melakukan inspeksi
terhadap sarana air bersih minimal 1 tahun sekali.

Air Limbah :
1) Pengumpulan limbah medis padat dari setiap ruangan penghasil limbah
menggunakan troli khusus yang tertutup.
2) Penyimpanan limbah medis padat harus sesuai iklim tropis yang pada musim hujan
paling lama 48 jam dan musim kemarau paling lama 24 jam.
3) Pengangkutan limbah harus keluar rumah sakit menggunakan kendaraan khusus.
4) Cara dan teknologi pengolahan atau pemusnahan limbah medis padat disesuaikan
dengan kemampuan rumah sakit dan jenis limbah medis padat yang ada, dengan
pemanasan menggunakan otoklaf atau dengan pembakaran menggunakan
incinerator.

5. Jelaskan apa yang perlu diperhatikan dalam desain instalasi gas medis ruang Rehab.
1) Dibangun dengan akses keluar dan masuk lokasi untuk memindahkan silinder,
peralatan dan sebagainya.
2) Dijaga keamanannya dengan pintu atau gerbang yang dapat dikunci, atau
diamankan dengan cara lain.
3) Jika diluar ruangan, harus dilindungi dengan dinding atau pagar dari bahan yang
tidak dapat terbakar.
4) Jika didalam ruangan, harus dibangun dengan menggunakan bahan interior yang
tidak dapat terbakar sehingga semua dinding, lantai, langit – langit dan pintu
sekurang – kurangnya mempunyai tingkat ketahanan api 1 jam.
5) Dilengkapi lampu atau indicator pada bagian luar ruang penyimpanan yang
menunjukkan kondisi kapasitas gas medis yang masih tersedia.
6) Dilengkapi dengan rak, rantai atau pengikat lainnya untuk mengamankan masing
– masing silinder, baik yang terhubung maupun tidak terhubung agar tidak roboh.
7) Dipasok dengan daya listrik yang memenuhi persyaratan sistem kelistrikan
esensial.

6. Sebut dan jelaskan fungsi serta spesifikasi khususnya 5 peralatan medis ruang Rehab.
o TENS
Merupakan salah satu modalitas atau teknik fisioterapi untuk mengurangi nyeri
dengan menggunakan energi listrik yang sudah dimodifikasi untuk merangsang
sistem saraf. TENS mampu mengaktivasi serabut saraf, baik serabut saraf
berdiameter besar maupun kecil yang akan menyampaikan berbagai informasi
sensoris ke sistem saraf pusat.
Spesifikasi alat :
 Menggunakan elektroterapi frekuensi rendah dan stimulasi frekuensi tinggi
 Cepat membantu penyembuhan sakit otot dan neuralgia
 Meningkatkan sirkulasi darah, membantu menghilangkan rasa sakit dan
meningkatkan mobilitas atau penderita rematik
 Mencegah atrofi otot di usia tua dan lumpuh pasien
 Membantu pemulihan dari kelelahan dan cedera olahraga
 Memberikan kenyamanan dan kemudahan pemakaian di rumah
 12 menu otomatis
 Tombol Shooter untuk otot kaku
 Tombol Relieve untuk nyeri otot
 Tombol Region, 6 menu: pundak, sendi, lengan, telapak kaki, betis dan
punggung
 Tombol Massage, 4 menu: memukul, meremas, menekan dan menggosok
 5 menu khusus: Hyper, soft, Repeat, Point, Wide
 PAD dapat dicuci dan tahan lama
 Mudah membaca layar LC

o Ultrasound terapi
Merupakan suatu terapi dengan menggunakan getaran mekanik gelombang suara
dengan frekuensi lebih dari 20.000 Hz. Yang digunakan dalam Fisioterapi adalah
0,5-3 MHz dengan tujuan untuk menimbulkan efek terapeutik melalui proses
tertentu.
Spesifikasi alat :
 Desain baru lebih fresh, diikuti dengan pembaruan bagian dalam alat.
 Menggunakan gelombang elektromagnetik 1 MHz sebagai fungsi terapi
menghilangkan nyeri.
 Menggunakan tranduser kristal untuk menghasilkan efek terapi yang maksimum
 Terdapat mode kontinous atau intermitten tergantung kondisi pasien
 AC 220V, 50 / 60Hz
 Konsumsi daya: 75VA
 Daya keluaran: 0.1~1.5 W / sq. cm
 Frekuensi: 1Mhz
 Wilayah radiasi yang efektif: 4.0sq.cm
 Timer : 1 ~ 30min (dapat diatur dalam waktu 1 menit)
 Mode keluaran: 5,10, 30, terus-menerus
 Dimensi: 250 × 280 mm
 Berat : 5Kg

o Terapi laser
Terapi yang menggunakan sinar laser dengan panjang gelombang tertentu yang
dapat menghasilkan efek terapi, dimana terapi laser ini tidak menimbulkan rasa
nyeri dan efek samping.
Spesifikasi alat :
 Jeido Power Laser
 4 titik terapi arteri radial
 4 titik terapi arteri ulnar
 1 titik terapi daling
 1 titik terapi neiguan
 Titik Terapi Arteri Radial
 Memperbaiki kualitas sel darah
 Titik Terapi Daling
 Mengatasi nyeri jantung, jantung berdebar, insomnia, hipertensi dan depresi
 Titik Terapi Arteri Ulnar (terdiri dari 4 titik)
 Titik lingdao: Mengatasi nyeri lengan dan siku, vertigo, sakit tenggorokan, lidah
kaku & epilepsi.
 Titik tongli: Menstabilkan denyut jantung, mengatasi mual/ muntah.
 Titik yinqie: Membantu mengatasi palpitasi.

o Terapi infrared
Merupakan salah satu jenis terapi dalam bidang Ilmu Kedokteran Fisik dan
Rehabilitasi yang menggunakan gelombang elektromagnetik infra merah. Sinar
infra merah merupakan sinar yang tak tampak oleh mata. Sinar infra merah diserap
oleh molekul air di permukaan tubuh sehingga molekul air akan bergetar. Getaran
ini meningkatkan energi dari molekul air tersebut. Karena energinya meningkat
maka suhunya meningkat dan tubuh yang terpapar sinar infra merah akan terasa
hangat. Efek lainnya adalah pembuluh darah menjadi lebih lebar dan aliran darah
akan semakin lancar. Terapi ini juga dapat mengurangi rasa nyeri.
Spesifikasi alat :
 Dimensi produk: 12.0 x 20.0 x 16.5 cm
 Terapi yang terfokus dengan lampu Infrared 100 Watt
 Sangat mudah digunakan: sudut/posisi yang dapat diatur dengan 5 mode
pengaturan.
 Memiliki dudukan kabel penyimpanan di bagian belakang alat sehingga
penyimpanannya mudah
 Dilengkapi dengan pengatur posisi cahaya (turun naik ke atas/ke bawah, derajat
kemiringan lampu bisa diatur)
 Jarak pemakaian yang dianjurkan 30cm dengan waktu secukupnya (sampai
terasa panas).

o Shortwave diathermy
Suatu alat terapi yang menggunakan pemanasan yang pada jaringan dengan
merubah energi elektromagnet menjadi energi panas. Short Wave Diathermy biasa
disebut dengan Diathermy gelombang pendek. Berfungsi untuk memanaskan
jaringan dan pembuluh darah dengan gelombang pendek, sehingga peredaran darah
menjadi lancar.
Spesifikasi alat :
 Pengaturan Thermal Dosimetry, dengan daftar indikasi atau Clinical Protocol.
 Penyimpanan protokol untuk 200 pasien.
 Sumber klinis meliputi: informasi tentang gambaran anatomi dan patologi, lebih
dari 140 gambar penempatan elektroda, rasio dari diathermy, dan kontraindikasi
dari diathermy.
 Alat dinyalakan dengan efisiensi yang baik, menggunakan microprocessor
controlled, solid state amplifier.
 Frekuensi pulse yang bisa di atur, pulse rate (10-800Hz) dan pulse width (20-
400 µsec).
 Terdapat pilihan mode continues dan pulsed power.
 Output power: 100 W pada continuous mode, 200 W pada pulsed mode.
 Output frekuensi: 27.12 MHz.
 Data Patient Card: untuk menyimpan sesi terapi pasien, pre dan post terapi,
skala nyeri pasien, peta nyeri dan tipe nyeri pasien.
 LCD touch screen interaktif.
 Pengaturan waktu.
 Pengaturan resonansi otomatis.
 Dapat berputar 360°.
 Tungkai elektroda kuat, multi-joined, dan dapat berputar.
 Pasien safety switch.

7. Jelaskan kebutuhan yang harus dipersiapkan untuk peralatan yang anda jawab
(kebutuhan alat).
o TENS
- Mengecek kabel terlebih dahulu sebelum dihidupkan 
- Sebelum terapi alat dipanaskan terlebih dahulu
- Busa yang digunakan pada tens dibasahi terlebih dahulu
o Ultrasound terapi
- Persiapkan alat
- Cek kabel
- Persiapkan gel yang akan digunakan
- Persiapkan handuk atau tissue kering steril

o Terapi laser
- Siapkan alat
- Sambungkan alat ke jala jala listrik
- Tentukan dosis yang akan digunakan sesuai dengan indikasi terapi. Kondisi
akut: 0,05-0,5 J/cm2, Kondisi kronik : 0,5-3 J/cm2
- Tentukan teknik yang akan digunakan (pointing, scanning, atau gridding) 
- Tentukan lama terapi tergantung pada dosis yang kita aplikasikan kepada pasien

o Terapi infrared
- Perlu dipersiapkan alat serta pemeriksaan alat antara lain meliputi kabelnya,
jenis lampu, besarnya watt
- Tentukan waktu, pada umumnya generator nonluminous diperlukan waktu
pemanasan sekitar 3 menit
- Untuk pengobatan lokal biasanya menggunakan reflektor berbentuk parabola
yang di dalamnya hanya ada 1 bohlam
- Sedangkan untuk general (misalnya punggung) dengan menggunakan beberapa
lampu yang di pasang pada reflektor semi sekuler

o Shortwave diathermy
- Hubungkan kabel ke stop kontak
- Tekan tombol power untuk menghidupkan
- Putar tombol frekuensi untuk mengatur frekuensi sesuai kebutuhan.
- Tekan tombol waktu untuk mengatur waktu yang akan diperlukan untuk terapi
terhadap pasien
- Tekan knob intensitas frekuensi posisi “0”
- Putar knob intensitas frekuensi sesuai dengan kebutuhan
- Posisikan elektroda ke tubuh yang akan diteraphy

8. Jelaskan kebutuhan yang harus dipersiapkan untuk peralatan yang anda jawab
(tegangan, kebutuhan khusus).
o TENS
- Alat ini membutuhkan tegangan sebesar 220 VAC agar dapat
mengoperasikannya
- Membutuhkan sistem pembumian atau grounding tidak boleh kurang
impedansinya dari 0,1 ohm
o Ultrasound terapi
- Alat ini membutuhkan tegangan sebesar 220 VAC agar dapat
mengoperasikannya
- Membutuhkan sistem pembumian atau grounding tidak boleh kurang
impedansinya dari 0,1 ohm

o Terapi laser
- Alat ini membutuhkan tegangan sebesar 220 VAC agar dapat
mengoperasikannya
- Membutuhkan sistem pembumian atau grounding tidak boleh kurang
impedansinya dari 0,1 ohm

o Terapi infrared
- Alat ini membutuhkan tegangan sebesar 220 VAC agar dapat
mengoperasikannya
- Membutuhkan sistem pembumian atau grounding tidak boleh kurang
impedansinya dari 0,1 ohm

o Shortwave diathermy
- Alat ini membutuhkan tegangan sebesar 220 VAC agar dapat
mengoperasikannya
- Membutuhkan sistem pembumian atau grounding tidak boleh kurang
impedansinya dari 0,1 ohm
9. Jelaskan kebutuhan yang harus dipersiapkan untuk peralatan yang anda jawab
(pemeliharaan).
o TENS
- Melakukan pengecekan fisik pada alat TENS baik aksesoris dan elektrodanya
sebelum digunakan ke pasien.
- Membersihkan elektroda TENS dengan larutan alcohol 70% atau air setiap
setelah terapi selesai.
- Membersihkan bagian-bagian permukaan (case) alat TENS dengan mauapun
kabel konektor elektroda TENS dengan kain lembab yang dibahasi dengan air
dan sabun anti bakteri ringan.
- Menempatkan TENS di tempat yang jauh dari medan elektromagnetik kuat dan
tidak dibawah sinar matahari langsung.
- Melakukan pengecekan kondisi fisik kabel (apakah kabel tidak terputus,
terkelupas ataupun sobek dan terpotong isolasinya) setiap sebulan sekali.
- Melakukan pengkalibrasian pada alat setiap 1 tahun sekali.

o Ultrasound terapi
- Cek dan bersikan seluruh bagian alat.
- Cek sistem catu daya, perbaiki bila perlu.
- Cek fungsi selector, tombol/switch, perbaiki bila perlu.
- Lakukan pelumasan pada bagian – bagian yang bergerak.
- Cek dan periksa lampu – lampu indikator, ganti bila perlu.
- Cek pewaktu atau timer, lakukan perbaikan bila perlu.
- Lakukan pengukuran arus bocor.
- Uji kinerja alat, bagian pemeliharaan sarana instalasi Rehabilitasi Medik.

o Terapi laser
- Cek kondisi kabel yang ada.
- Cek semua fungsi tombol.
- Cek dan bersihkan aplikator.
- Gunakan air untuk membersihkan.
o Terapi infrared
1. Siapkan aksesoris/peralatan.
a. Periksa kondisi fisik alat dan pembersihan.
b. Periksa kondisi kelistrikan.
c. Periksa kondisi lampu.
d. Hubungkan alat ke catu daya.
e. Hidupkan alat dengan menekan / memutar tombol ON/OFF ke posisi ON.
2. Uji fungsi
a. Periksa fungsi tombol dan indicator pada alat.
b. Setelah selesai matikan alat dan lepas dari catu daya.
c. Lakukan pengencangan / tightening.
d. Lakukan penggantian bahan pemeliharaan bila diperlukan.
e. Lakukan pemeriksaan kinerja dan aspek keselamatan kerja.
f. Lakukan penyetelan/adjusment serta pembersihan chassing alat.
3. Pencatatan
a. Lakukan pengisian formulir lembar kerja, kartu status alat.
b. Kesimpulan hasil pemeliharaan alat baik atau tidak.

o Shortwave diathermy
- Cek dan bersihkan seluruh bagian alat.
- Cek system catu daya.
- Cek fungsi selector,tombol/switch.
- Cek kabel elektroda frekuensi tinggi dari panas yang berlebihan
dankerusakan,bersihkan konektor bila perlu.
- Cek dan periksa fungsi pewaktu (timer),perbaiki bila perlu.
- Cek dan periksa lampu indicator, ganti bila perlu.
- Cek Gerakan automatic Patient tuning pada energi maksimum, perbaiki bila
perlu.

10. Jelaskan kebutuhan yang harus dipersiapkan untuk peralatan yang anda jawab
(kalibrasi).
o TENS
- Petugas menghubungkan alat dengan kabel stop kontak.
- Petugas memeriksa alat apakah bekerja dengan baik dan mempersiapkan pad
electroda bersihkan dan basahi dengan air/ gel.
- Petugas melakukan pemeriksaan pada pasien (anamnesa, pemeriksaan sensasi
dan pemeriksaan khusus).
- Petugas menjelaskan program terapi yang diberikan kepada pasien seperti rasa
yang timbul, waktu yang diperlukan, tujuan, indikasi serta kontra indikasinya.
- Petugas memposisikan pasien senyaman mungkin / comfortable. (duduk di
Kursi, terlentang atau tengkurap di bed).
- Petugas memastikan bagian atau area tubuh yang akan dilakukan terapi bersih
dan Kontak langsung dengan kulit.
- Petugas melepaskan pad electroda yg menempel pada plastik pad elektroda
- Petugas memasang pad eiectroda sesuai dengan kondisi pasien.
- Petugas mengatur dosis frekuensi dan intensitas (disesuaikan dengan toleransi
pasien).
- Petugas mengatur timer/waktu sesuai kebutuhan antara 10-15 menit.
- Petugas menanyakan apakah dosis intensitas terapi yang diberikan sudah
nyaman ataukah belum.
- Petugas memberitahu Kepada pasien bahwa terapi sudah selesai jika suara timer
alat berbunyi (berhenti otomatis).
- Petugas mengambil pad electroda dan mengembalikan alat ketempat semula.
- Petugas membersihkan kulit pasien dengan menggunakan tisu / handuk pada
area bekas ditempeli pad electroda.
- Petugas menanyakan kepada pasien dan memeriksa kemungkinan efek samping.

o Ultrasound terapi
- Tempatkan alat pada ruang pelayanan/tindakan
- Lepaskan penutup debu
- Siapkan aksesoris
- Hubungkan alat dengan catu daya
- Hidupkan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi ON
- Lakukan pamanasan secukupnya
- Lakukan pengecekan fungsi tranduser, intensitas energi dan timer
- Perhatikan protap pelayanan
- Atur posisi pasien
- Tentukan elektrode yang akan digunakan dan pasang pada alat
- Tentukan intensitas energi sesuai keperluan
- Tempatkan pasien pada posisi terapi
- Setting waktu penyinaran sesuai keperluan
- Lakukan tindakan terapi, perhatikan kondisi pasien
- Setelah therapy selesai, kembalikan tombol intensitas energi ke posisi
minimum/nol
- Matikan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi OFF
- Lepaskan hubungan alat dengan catu daya
- Letakkan elektrode pada posisinya dan bersihkan
- Bersihkan alat, pastikan alat ultrasound terapi dalam kondisi baik dan siap di
fungsikan pada pelayanan berikutnya
- Pasang penutup debu
- Simpan alat dan aksesoris ke tempat semula
- Catat beban kerja dalam jumlah tindakan
o Terapi laser
Terapi laser intensitas cahaya yang dibutuhkan untuk terapi perlu dicek secara
berkala agar selama proses terapi mempunyai hasil yang maksimal, untuk
mengukur intensitas cahay pada alat ini dapat menggunakan lux meter yang
panjang gelombang yang harus dihasilkan 780 nm.

o Terapi infrared
Penkalibrasian lampu terapi dapat dilakukan dengan radiometer yaitu untuk
mengukur panjang gelombang cahaya alat tersebut. Jika panjang gelombang pada
alat tidak sesuai dengan yang seharunsya diatur maka teknisi dapat melakukan
perbagian pada bagian sesuai dengan yang seharunsya diatur maka teknisi dapat
melakukan perbagian pada bagian driver atau program mikrokontrolernya.
Kalibrasi dapat dibedakan menjadi kalibrasi harian berupa pembersihan alat dan
pemeliharaan, kalibrasi bulanan berupa pengecekan bagian dalam alat dan
pengecekan dengan radiometer.

o Shortwave diathermy
a. Siapkan peralatan kalibrasi yang akan digunakan.
- Lakukan pendataan administrasi meliputi no order, merk, model/ tipe, no.
Seri tanggal pengujian/ kalibrasi, tempat atau lokasi pengujian/ kalibrasi, no.
sertifikat dan ruangan alat. c. Lakukan pengukuran kondisi lingkungan. d.
Pengujian & pengamatan Pengujian keselamatan listrik meliputi
pengukuran :
 Kebocoran arus pada selungkup
 Kebocoran arus pada electrode
 Kebocoran kabel pembumian
 Nilai resistansi kawat pembumian
 Nilai tahanan kabel isolasi catu daya
 Nilai tahanan isolasi selungkup pengamatan fisik dan fungsi alat
b. Periksa kondisi fisik dan fungsi dari UUT meliputi :
- Badan dan permukaan
- Kotak alat
- Kabel catu utama (Line cord)
- Kabel elektroda

Anda mungkin juga menyukai