Anda di halaman 1dari 4

NAMA : ACHMAD MUHAJJIR S.

NURSAM
NIM : P27838120002
KELAS : 3C

TUGAS
TEORI MANAJEMEN PERALATAN ELEKTROMEDIS

SIKLUS PEMELIHARAAN ALAT KESEHATAN

Siklus pemeliharaan alat kesehatan merupakan hal yang sangat penting bagi pengguna
maupun produsen, karena hal itu pemeliharaan alat kesehatan menjadi aspek utama dalam
penggelolaan alat kesehatan. Apabila alat kesehatan tidak dapat digunakan sebagaimana
mestinya bisa disebabkan oleh buruknya pemeliharaan, perencanaan, dan manajemennya.
Adanya pemeliharaan itu sendiri bertujuan untuk mempertahankan keamanan dan keandalan alat
tersebut agar aman untuk pasien dan penggunanya. Selain itu akan terbentuk organisasi
manajemen pemeliharaan yang baik apabila pemeliharaan alat kesehatan dilakukan.
Pada siklus pemeliharaan alat kesehatan terdapat aspek penting yaitu daftar inventaris.
Daftar inventaris merupakan bentuk pencatatan yang meliputi informasi mengenai barang yang
dimiliki oleh suatu pihak atau perusahaan, seperti kode alat, nama alat, jumlah alat, dan keadaan
alat. Tujuan dibuatnya daftar inventaris ini yakni agar daftar ini menjadi sumber informasi
terpadu bagi perusahaan atau rumah sakit, agar instansi dapat mengambil tindakan atas alat yang
dimiliki. Tindakan tersebut dapat berupa menambah atau memperbaiki alat yang ada. Manfaat
dari daftar inventaris antara lain bisa mempermudah pengendalian alat, menghemat pengeluaran,
menjadi acuan dalam pehitungan kekayaan instansi, menghindari ketidaksesuaian jumlah barang.
Di dalam siklus pemeliharaan alat kesehatan pastinya memerlukan program kerja agar
rencana kegiatan yang dilaksanakan dan disusun secara rinci dapat dipergunakan untuk mencapai
tujuan suatu lembaga atau unit kerja. Program kerja yang dibuat dapat sebagai acuan atau
pegangan dalam menjalankan kegiatan rutinitas, serta sebagai hasil evaluasi atas pelaksanaan
program kegiatan yang diselenggarakan pada tahun-tahun sebelumnya. Dengan adanya program
kerja menjadikan adanya tujuan dan sasaran yang jelas, sehingga dapat memecahkan masalah
yang dihadapi di lapangan khususnya pada pemeliharaan alat kesehatan.
Salah satu program kerja pada pemeliharaan alat yakni dengan membuat jadwal
pemeliharaan hal ini diperlukan untuk mengoordinasikan, memilih, memprioritaskan, dan
berkomunikasi ketika pekerjaan terjadi dan siapa yang ditugaskan untuk melakukannya.
Membuat jadwal pemeliharaan tahunan, bulanan, hingga mingguan membuat penggunaan
terbaik dari tenaga kerja yang tersedia. Jadwal pemeliharaan menyediakan komunikasi penting,
diantaranya fungsi dan orang di seluruh fasilitas. Membantu secara jelas dalam menentukan
kapan pekerjaan pemeliharaan dilakukan dan siapa yang harus ditugaskan untuk melakukan
pekerjaan itu.
Setelah jadwal telah bentuk selanjutnya yakni tahap pelaksanaan pemeliharaan, tahapan ini
merupakan sebuah langkah untuk mengurangi ataupun menghindari kerusakan dari peralatan
dengan memastikan tingkat keandalan dan kesiapan, serta meminimalkan biaya perawatan.
Pemeliharaan bukan hanya sekedar terhadap alat, tetapi harus memastikan daya tahan fasilitas,
ketersediaan optimum dari fasilitas, kesiapan operasional seluruh fasilitas, membantu
kemampuan mesin dalam memenuhi kebutuhan, melaksanakan kegiatan maintenance secara
efektif dan efisien. Sehingga memperpanjang umur ekonomis dari mesin dan peralatan yang ada,
serta memaksimalkan proses kinerja dan siap pakai suatu alat.
Dalam setiap pemeliharaan alat kesehatan, pastinya terdapat laporan pemeliharaan yang
gunanya sebagai laporan yang menunjukan secara tertulis bahwa perawatan ataupun perbaikan
apa saja yang dilakukan dan dibutuhkan pada alat, sehingga kegiatan pemeliharaan akan tertata
dan tertulis dengan rapi. Laporan pemeliharaan ini biasanya disajikan dalam bentuk kartu
pemeliharaan kemudian dijadikan sebagai pedoman atau acuan dalam proses pemeliharaan pada
periode selanjutnya. Dalam kartu pemeliharaaan biasanya terdapat beberapa poin yang
dicantumkan, seperti tanggal beserta bulan perawatan, jenis alat, ukuran alat, nomor alat, dan
apabila ada kerusakan atau perbaikan yang diperlukan dituliskan pula apa penyebabnya serta
bagaimana penangannnya.
Setelah terlaksana kegiatan pemeliharaan alat, langkah selanjutnya yang akan dilakukan
yakni dengan melakukan evaluasi dengan memberikan informasi tentang sebab akibat dari suatu
kebijakan yang sedang dilaksanakan, contohnya apabila terdapat suatu alat yang mengalami
kerusakan maka harus ada data terkait mengenai alat, bagaimana kerusakan, dan penanganan
yang dilakukan.
Langkah selanjutnya dari evaluasi pemeliharaan yaitu menyusun rencana tindak lanjut.
Rencana tindak lanjut adalah penyusunan rencana kegiatan yang merupakan penjabaran langkah-
langkah yang disusun berdasarkan rincian kegiatan dengan memperhitungkan hal-hal yang telah
ditetapkan dalam proses sebelumnya dan memperhitungkan semua potensi sumber daya yang
ada untuk mencapai tujuan. Hal ini dimaksudkan untuk melihat beberapa jauh hasil suatu
pemeliharaan dapat diimplementasikan dan diterapkan, dengan disusunnya rencana tindak lanjut
ini, maka akan didapatkan suatu pedoman yang merupakan alat untuk bekerja
mengimplementasikan hasil pemeliharaan secara lebih efektif dan efisien dalam pelaksanaaan
tugas, biasanya ciri-ciri rencana tindak lanjut yakni terarah, jelas, dan fleksibel. Tujuan dari
rencana tindak lanjut yaitu untuk membuat ketetapan-ketetapan yang ingin dicapai dari setiap
kegiatan, serta penetapan tujuan yang baik dirumuskan secara konkrit dan terukur. Rencana
tindak lanjut juga memiliki sarana dan metode, dengan fungsi yakni cara yang dilakukan dalam
melakukan kegiatan agar tujuan dan sasaran tercapai, waktu dan biaya juga harus tertulis dengan
detail pada bagian ini.
Dalam melakukan pemeliharaaan alat dibutuhkan monitoring yang berguna untuk melihat
kondisi alat dari waktu ke waktu. Dengan adanya monitoring, manajemen pemeliharaan alat
dapat dilakukan sesuai dengan jadwal. Dapat dibayangkan jika tidak ada monitoring pada alat,
kerusakan mesin yang diakibatkan oleh kegiatan sehari-hari tidak dapat dianalisa dan tidak ada
tindakan atau perawatan yang akhirnya menyebabkan alat tidak bisa digunakan, sehingga akan
terjadi kerugian yang besar dialami oleh perusahaaan. Monitoring itu sendiri kegiatan
pemeriksaaan suatu peralatan secara periodik dengan tujuan agar peralatan dalam kondisi sehat
sehingga peralatan dapat bekerja sesuai dengan fungsinya.
Setelah semua prosedur pemeliharaan dilakukan pada akhir periode kerja, maka harus
dibuat suatu laporan tahunan. Laporan tahunan merupakan laporan perkembangan dan
pencapaian yang berhasil suatu instansi dalam setahun. Data dan informasi yang akurat
merupakan kunci penulisan laporan tahunan ini, berisi yang lebih menyeluruh mengenai kondisi
sumber daya (sumber daya manusia, sarana prasarana, dan dana), hasil kegiatan program
pelayanan dan keuangan, pencapaian kinerja dan masalah, hambatan serta terobosan sebagai
upaya pemecahan masalah dalam pelaksanaan kegiatan dan program. Laporan tahunan
diharapkan bersifat analitik, interpretative, disertai saran dan tindak lanjut. Tujuan dibuatnya
laporan tahunan yakni sebagai bentuk pertangungjawaban atas pelaksanaan program dan
kegiatan tahunan yang telah diamanatkan, mengetahui program-program dan kegiatan yang telah
mencapai target maupun yang tidak tercapai untuk bahan penyusunan anggaran tahun yang akan
datang, mengetahui permasalahan dan hambatan yang dihadapi serta upaya terobosan yang telah
dilakukan untuk mencapai sasaran program dan kegiatan, dan memberikan laporan kepada atasan
atas pelaksanaan tugas yang telah dilakukan serta feedback kepada unit-unit dibawahnya.

Anda mungkin juga menyukai