Anda di halaman 1dari 11

1

Tugas Makalah
Kebijakan dan Manajemen Kesehatan

Teori Mutu: Donabedian

AGUSTINA PUJILESTARI
P1806214012

KONSENTRASI ADMINISTRASI
RUMAH SAKIT

PASCASARJANA UNIVERSITAS
HASANUDDIN
2014
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah subhanahu wataala,


karena berkat rahmatNya kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul Teori Mutu: Donabedian ini. Tak lupa kita kirimkan
salam dan shalawat kepada Baginda Rasulullah shallallahu alaihi
wa sallam yang telah menjadi teladan dalam kehidupan kita.
Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah
Kebijakan dan Manajemen Kesehatan. Kami mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga makalah
ini dapat diselesaikan tepat waktu. Makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat
dan bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan bagi kita
semua.

Makassar, November 2014

Penulis

DAFTAR ISI

Sampul Judul ....................................................................................i


Kata Pengantar ................................................................................ii
Daftar Isi ..........................................................................................iii
ISI......................................................................................................1
A. Definisi Mutu Menurut Donabedian............................................1
B. Konsep Mutu Menurut Donabedian ...........................................1
C. Pendekatan Struktur/ Input.........................................................2
D. Pendekatan Proses ...................................................................3
E. Pendekatan Outcome.................................................................5
PENUTUP.........................................................................................6
A. Kesimpulan ................................................................................6
B. Saran..........................................................................................7
REFERENSI.....................................................................................8

ISI

A. Definisi
Menurut Donabedian (1980), Mutu adalah sifat/nilai yang dimiliki
oleh suatu program/produk/pelayanan.
B. Konsep Mutu Donabedian
Mutu pelayanan kesehatan adalah hasil akhir (outcome) dari
interaksi dan ketergantungan antara berbagai aspek, komponen
atau unsur organisasi pelayanan kesehatan sebagai suatu
sistem. Menurut Prof. A. Donabedian, ada tiga pendekatan
evaluasi (penilaian) mutu yaitu aspek [1]:
1. Input atau Struktur
Input (struktur), ialah segala sumber daya yang diperlukan
untuk melakukan pelayanan kesehatan, seperti SDM, dana,
obat, fasilitas, peralatan , bahan, teknologi, organisasi,
informasi dan lain-lain. Pelayanan kesehatan yang bermutu
memerlukan dukungan input yang bermutu pula. Hubungan
input

dengan

mutu

adalah

dalam

perencanaan

dan

penggerakan pelaksanaan pelayanan kesehatan [4].


2. Proses
Proses merupakan pengubahan/Transformasi berbagai
masukan oleh kegiatan operasi/produksi menjadi keluaran
yang berbentuk produk dan/atau jasa. Proses, ialah interaksi
professional antara pemberi layanan dengan konsumen
(pasien / masyarakat ) [4].

3. Outcome
Outcome adalah hasil akhir kegiatan dan tindakan tenaga
kesehatan profesional terhadap pasien. Penilaian terhadap
outcome merupakan evaluasi hasil akhir dari kesehatan atau
kepuasan pelanggan, melalui audit medis pasca tindakan
medis, studi kasus/kematian 48 jam, review rekam medis,
informed

consent

ataupun

dari

keluhan

pasien

dan

keluarganya [1].
C. Pendekatan Input atau Struktur
Pada

pendekatan

input

yang

terpenting

adalah

memperhatikan kualitas seluruh sumber daya yang akan menjadi


input dalam pelayanan jasa. Sumber daya di bidang kesehatan
adalah segala bentuk dana, tenaga, perbekalan kesehatan,
sediaan farmasi dan alat kesehatan serta fasilitas pelayanan
kesehatan

dan

teknologi

yang

dimanfaatkan

untuk

menyelenggarakan upaya kesehatan yang dilakukan oleh


Pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau masyarakat [5].
Pemerintah

mengatur

perencanaan,

pengadaan,

pendayagunaan, pembinaan, dan pengawasan mutu seluruh


aspek sumber daya kesehatan seperti tenaga kesehatan,
fasilitas pelayanan hingga tampilan fisik bangunan dalam rangka
penyelenggaraan pelayanan kesehatan. Beberapa peraturan
yang

telah

dikeluarkan

pemerintah

mengenai

standar

penyelenggaraan pelayanan kesehatan khususnya rumah sakit


dapat digunakan organisasi penyedia pelayanan kesehatan
sebagai acuan dalam meengatur perencanaan, pengadaan,
pendayagunaan maupun pengawasan mutu.

Baik tidaknya struktur sebagai input dapat diukur dari [3]:


Jumlah, besarnya input
Mutu struktur atau mutu input
Besarnya anggaran atau biaya
D. Pendekatan Proses
Sebuah proses adalah interaksi kegiatan dalam sebuah
organisasi. Kebanyakan proses loop terus-menerus dalam
sebuah organisasi dengan persyaratan masukan pasti dan
output

yang

dihasilkan.

mempromosikan

ISO

penggunaan

Sistem

Manajemen

pendekatan

proses

Mutu
saat

menyusun melaksanakan dan meningkatkan efektivitas Sistem


Manajemen Mutu. Seperti biasa itu adalah tanggung jawab
Manajemen untuk mengawasi efektivitas dari Sistem Manajemen
Mutu dengan tujuan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan
dengan memenuhi persyaratan pelanggan [2].
Langkah untuk menerapkan Sistem Mutu didasarkan pada
Pendekatan Proses:
Tim

Manajemen

Eksekutif

mendefinisikan

kebijakan

organisasi kualitas tujuan dan persyaratan untuk Sistem


Manajemen Mutu berdasarkan persyaratan organisasi [2].
1.Dokumen

proses

yaitu

Tanggung

Jawab

Manajemen

Manajemen Sumber Daya Realisasi Produk dan Pengukuran


Analisis dan Perbaikan yang diperlukan untuk mencapai
output yang diinginkan.
2.Tentukan aliran proses urutan interaksi dan waktu.

3.Buat diagram alur untuk memetakan setiap proses. Flow


Charts akan membantu ketika waktu untuk menulis metode
dan prosedur.
4.Menetapkan tanggung jawab atau kepemilikan proses untuk
setiap langkah untuk memastikan pelaksanaan setiap
proses.
5.Menulis Manual Mutu menguraikan persyaratan Sistem
Manajemen Mutu bagi organisasi.
6.Buat dokumentasi seperti yang dipersyaratkan oleh standar
ISO .
7.Perencanaan untuk kegiatan yang diperlukan untuk mencapai
output.
8.Tentukan di mana dan bagaimana menerapkan pemantauan
dan pengukuran proses dan produk.
9.Tentukan sumber daya yang diperlukan yang diperlukan untuk
mencapai hasil yang direncanakan pada setiap operasi.
10.

Verifikasi proses dan kegiatan terhadap rencana

tersebut.
11.Melaksanakan

proses

dan

kegiatan

pemantauan

pengukuran.
12.

Menganalisis proses untuk menentukan kinerja.

dan

13.

Menentukan apakah Tindakan Koreksi dan Pencegahan

diperlukan untuk meningkatkan output.


14.

Melakukan Ulasan Manajemen efektif.

Baik tidaknya proses dapat diukur dari [3]:


Relevan tidaknya proses itu bagi pasien
Fleksibilitas dan efektifitas
Mutu proses itu sendiri sesuai dengan standar pelayanan
E. Pendekatan Outcome
Tentang output/outcome, Donabedian memberikan penjelasan
bahwa outcome secara tidak langsung dapat digunakan sebagai
pendekatan untuk menilai pelayanan kesehatan. Dalam menilai
apakah hasilnya bermutu atau tidak, diukur dengan dengan
standar hasil (yang diharapkan) dari pelayanan medis yang telah
dikerjakan [4].
Indikator mutu rumah sakit akan mencerminkan mutu
pelayanan dari rumah sakit tersebut. Fungsi dari penetapan
indikator tersebut antara lain sebagai alat untuk melaksanakan
manajemen kontrol dan alat untuk mendukung pengambilan
keputusan dalam rangka perencanaan kegiatan untuk masa
yang akan datang [6].
Pemerintah juga telah mengeluarkan peraturan menyangkut
standar pelayanan minimal (Kepmenkes No. 129 Tahun 2008).
Rumah sakit dapat menjadikan peraturan tersebut sebagai
acuan dalam mengukur indikator pelayanan rumah sakit.
Outcome dapat dibedakan menjadi outcome jangka pendek
dan jangka panjang. Outcome jangka pendek adalah hasil dari
segala suatu tindakan tertentu atau prosedur tertentu. Outcome
jangka panjang adalah status kesehatan dan kemampuan
fungsional pasien [3].

PENUTUP
A. Kesimpulan
Menurut Donabedian (1980), Mutu adalah sifat/nilai yang
dimiliki oleh suatu program/produk/pelayanan.
Konsep mutu menurut Donabedian dapat ditinjau melalu 3
pendekatan yaitu pendekatan struktur/ input, pendekatan
proses dan pendekatan outcome.
Input (struktur), ialah segala sumber daya yang diperlukan
untuk melakukan pelayanan kesehatan, seperti SDM, dana,
obat, fasilitas, peralatan , bahan, teknologi, organisasi,
informasi dan lain-lain.
Proses merupakan pengubahan/Transformasi

berbagai

masukan oleh kegiatan operasi/produksi menjadi keluaran


yang berbentuk produk dan/atau jasa.
Outcome adalah hasil akhir kegiatan dan tindakan tenaga
kesehatan profesional terhadap pasien. Penilaian terhadap
outcome merupakan evaluasi hasil akhir dari kesehatan atau
kepuasan pelanggan, melalui audit medis pasca tindakan
medis, studi kasus/kematian 48 jam, review rekam medis,
informed

consent

ataupun

dari

keluhan

pasien

dan

keluarganya
B. Saran
Dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan perlu adanya
penilaian mutu untuk menjamin bahwa pelayanan kesehatan
yang diberikan kepada pasien telah sesuai dengan standar

pelayanan yang berlaku. Berdasarkan teori Donabedian terdapat


tiga pendekatan mutu yang dapat diukur yaitu unsur input,
proses dan outcome.
Setiap pelayanan kesehatan pasti terdapat unsur input, proses
dan outcome. Untuk dapat meningkatkan mutu pelayanan
kesehatan, unsur input, proses dan outcome haruslah dapat
dipantau dan dinilai yang apabila ditemukan penyimpangan
segera dilakukan perbaikan.

REFERENSI

1. Ratna, Sari Dewi. 2008. Gambaran Penilaian Mutu. Skripsi.


FKM-UI. Jakarta
2. Bagus, Widiyanto.

2012.

ISO-9001:

Pendekatan

Proses.

Management System and Training


3. Pasinringi, Syahrir A. 2011. Manajemen Mutu. Materi Kuliah
Manajemen Mutu. FKM-UNHAS. Makassar
4. Heriyati. 2012. Input, Proses, Output menurut Donabedian.
5. UU RI No.36 Tahun 2009 tentang Kesehatan

Anda mungkin juga menyukai