Anda di halaman 1dari 18

Yuni R

 Pengertian Total Quality Management


Total quality management (TQM) adalah
suatu cara pendekatan dalam upaya
meningkatkan efektifitas, efisiensi dan
responsive instansi pelayanan kesehatan
dengan melibatkan seluruh staf/karyawan
dalam segala proses aktifitas meningkatkan
mutu dalam rangka memenuhi
kebutuhan/tuntutan konsumen pengguna
jasa instansi pelayanan kesehatan-instansi
pelayanan kesehatan tersebut
(1) suatu manajemen yang mempunyai komitmen
dan terlibat penuh untuk memberi dukungan
organisasi dari atas kebawah
(2) suatu focus terus-menerus kepada konsumen
internal dan eksternal
(3) melibatkan dan memberdayakan seluruh SDM
organisasi secara efektif
(4) perbaikan terus menerus dari seluruh proses
bisnis dan proses produksi,
(5) melibatkan para pemasok (supplier) sebagai
mitra kerja
(6) menentukan sistem pengukuran untuk semua
proses.
prinsip TQM antara lain:
1. Customer-oriented (fokus pada konsumen)
2. Leadership (kepemimpinan)
3. Strategy planning (perencanaan strategi)
4. Employee responsibility (keterlibatan semua
orang)
5. Constinuous improvement (perbaikan terus
menerus)
6. Cooperation (kerjasama)
7. Statistical methods (penggunaan metode-
metode statistik)
8. Training and education (pendidikan dan
latihan
 Perbaikan mutu berkesinambungan adalah
prinsip dasare di mana mutu menjadi pusatnya
proses ini merupakan pelengakap dan yang
menghidupkan proses orientasi proses dan
prinsip fokus pada costemer.
 Perbaikan mutu yang berkesinambungan
berkaitan dengan komitmen (continuous quality
improvement atau CQI ) dan proses (continuous
process improvement) kometmen terhadap
kualitas di mulai dengan pernyataan dedikasi
pada misi dan visi bersama, serta pemberdayaan
semua partisipan untuk secara inkremental
mewujudkan visi tersebut
 Perbaikan Berkesinambungan
Agar dapat sukses, setiap perusahaan perlu
melakukan proses secara sistematis dalam
melaksanakan perbaikan berkesinambungan.
Konsep yang berlaku disini adalah siklus
PDCA (plan-do-chek-act)
 perencanaan, pelaksanaan rencana,
pemeriksaan hasil pelaksanaan rencana, dan
tindakan korektif terhadap hasil yang
diperoleh.
1. Perencanaan ( Plan ) Tahapan pertama adalah
membuat suatu perencanaan. Perencanaan
merupakan suatu upaya menjabarkan cara
penyelesaian masalah yang ditetapkan ke dalam
unsur-unsur rencana yang lengkap serta saling
terkait dan terpadu sehingga dapat
dipakaisebagai pedoman dalam melaksanaan
cara penyelesaian masalah. Hasil akhir yang
dicapai dari perencanaan adalah tersusunnya
rencana kerja penyelesaian masalah mutu yang
akan diselenggarakan
Tujuh unsur rencana yaitu:
 Judul rencana kerja (topic),
 Pernyataan tentang macam dan besarnya masalah
mutu yang dihadapi (problem statement)
 Rumusan tujuan umum dan tujuan khusus, lengkap
dengan target yang ingin dicapai (goal, objective, and
target)
 Kegiatan yang akan dilakukan (activities)
 Organisasi dan susunan personalia pelaksana
(organization and personnels)
 Biaya yang diperlukan (budget)
 Tolak ukur keberhasilan yang dipergunakan
(milestone).
2. Pelaksanaan ( Do ) Tahapan kedua yang
dilakukan ialah melaksanakan rencana yang
telah disusun. Pada tahap ini diperlukan
suatu kerjasama dari para anggota dan
pimpinan manajerial. Untuk dapat mencapai
kerjasama yang baik, diperlukan
keterampilan pokok manajerial, yaitu :
 Keterampilan komunikasi (communication) untuk
menimbulkan pengertian staf terhadap cara
pentelesaian mutu yang akan dilaksanakan
 Keterampilan motivasi (motivation) untuk
mendorong staf bersedia menyelesaikan cara
penyelesaian masalah mutu yang telah
direncanakan
 Keterampilan kepemimpinan (leadershif) untuk
mengkordinasikan kegiatan cara penyelesaian
masalah mutu yang dilaksanakan
 Keterampilan pengarahan (directing) untuk
mengarahkan kegiatan yang dilaksanakan.
3. Pemeriksaan ( Check ) Tahapan ketiga yang
dilakukan ialah secara berkala memeriksa
kemajuan dan hasil yang dicapai dan
pelaksanaan rencana yang telah ditetapkan.
Tujuan dari pemeriksaan untuk mengetahui :
 Sampai seberapa jauh pelaksanaan cara
penyelesaian masalahnya telah sesuai dengan
rencana yang telah ditetapkan
 Bagian mana kegiatan yang berjalan baik dan
bagian mana yang belum berjalan dengan
baik
 Apakah sumberdaya yang dibutuhkan masih
cukup tersedia
 Apakah cara penyelesaian masalah yang
sedang dilakukan memerlukan perbaikan
ntuk dapat memeriksa pelaksanaan cara
penyelesaian masalah, ada dua alat bantu yang
sering dipergunakan yakni:
1. Lembaran pemeriksaan (check list) Lembar
pemeriksaan adalah suatu formulir yang
digunakan untuk mencatat secara periodik setiap
penyimpangan yang terjadi. Langkah pembuatan
lembar pemeriksan adalah:
 Tetapkan jenis penyimpangan yang diamati
 Tetapkan jangka waktu pengamatan
 Lakukan perhitungan penyimpangan
2.Peta kontrol (control diagram) Peta kontrol
adalah suatu peta / grafik yang
mengambarkan besarnya penyimpangan yang
terjadi dalam kurun waktu tertentu. Peta kontrok
dibuat bedasarkan lembar pemeriksaan.
Langkah-langkah yang dilakukan dalam
pembuatan peta kontrol adalah :
 Tetapkan garis penyimpangan minimum dan
maksimum
 Tentukan prosentase penyimpangan
 Buat grafik penyimpangan
 Nilai grafik
4. Perbaikan (Action) Tahapan keempat yang
dilakukan adalah melaksanaan perbaikan rencana
kerja.
Lakukanlah penyempurnaan rencana kerja atau
bila perlu mempertimbangkan pemilihan dengan
cara penyelesaian masalah lain. Untuk
selanjutnya rencana kerja yang telah diperbaiki
tersebut dilaksanakan kembali. Jangan lupa
untuk memantau kemajuan serta hasil yang
dicapai. Untuk kemudian tergantung dari
kemajuan serta hasil tersebut, laksanakan
tindakan yang sesuai.
1. Lihat daftar tilik
 Daftar tilik adalah suatu instrumen yang
digunakan untuk mengukur sampai seberapa
jauh pelayanan sesuai atau tidak sesuai
dengan standar yang ditetapkan. Berisi daftar
kelengkapan sarana, pra
sarana, pengetahuan, kompetensi teknis,
persepsi klien, dsb.
2. Lihat sasaran penilaian
- Observasi

- Wawancara

- Dokumen

Anda mungkin juga menyukai