Disusun Oleh:
SITI ZULHIJJAH
NPM.1926040038.P
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, Puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan Micro dan
Macro tepat pada waktunya.
Laporan Macro dan micro ini telah saya susun dengan maksimal dan
mendapatkan bantuan dari semua pihak.Ribuan terima kasih juga disampaikan
kepada semua pihak yang terkait dalam pembuatan Laporan Macro dan micro ini
dengan judul Bersalin Kala IV.
Saya berharap Laporan Macro dan micro ini dapat bermanfaat bagi semua
pihak baik lintas program maupun lintas sektoral dan saya memohon kritik, saran
dan masukan demi kesempurnaan Laporan Macro dan micro ini.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................... iii
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...................................................................................... 1
B. Tujuan................................................................................................... 2
C. Manfaat................................................................................................. 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian kala IV................................................................................ 2
B. Fisiologi kala IV................................................................................... 2
C. Praktek kala IV..................................................................................... 5
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan........................................................................................... 9
B. Saran..................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. RPP
Lampiran 2. SAP
Lampiran 3. JOB SHEET
Lampiran 4. DAFTAR TILIK
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri) yang
telah cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan melalui jalan lahir atau
melalui jalan lain, dengan bantuan atau tanpa bantuan (Mochtar,
2012).Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat
hidup di luar uterus melalui vagina ke dunia luar. Persalinan normal atau
persalinan spontan adalah bila bayi lahir dengan letak belakang kepala tanpa
melalui alat-alat atau pertolongan istimewa serta tidak melukai ibu dan bayi,
dan umumnya berlangsung dalam waktu kurang dari 24 jam (Wiknjosastro,
2010).
Persalinan kala IV dimulai setelah lahirnya plasenta sampai 1-2 jam
setelah itu. Pemantauan pada kala IV: kelengkapan plasenta dan selaput
ketuban perkiraan pengeluaran darah, laserasi atau luka episiotomi pada
perineum dengan perdarahan aktif. Keadan umum dan tanda-tanda vital
ibu.Untuk mencegah perdarahan lebih lanjut.Oleh karena itu kala IV penderita
belum boleh dipindahkan kekamarnya dan tidak boleh ditinggalkan bidan.
Selama masih dalam proses kala IV ibu berada dalam masa kritis maka harus
selalu dilakukan pemantauan kala IV oleh bidan (Rukiah, 2014).
Selama kala IV ini bidan harus meneruskan proses penatalaksaan
kebidanan yang telah mereka lakukan selama kala I, II, dan III untuk
memastikan ibu tersebut tidak menemui masalah apapun. Mereka
mengumpulkan data, menginterpertasi data, serta membuat rencana asuhan
berdasarkan interpertasi mereka atas data tersebut. Mereka kemudian
mengevaluasi rencana asuhan mereka dengan jalan mengumpulkan data lebih
banyak lagi (Sondakh, 2016).
B. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian kala IV
2. Untuk mengetahui fisiologi kala IV
3. Untuk mengetahuipraktek kala IV
C. Manfaat
1. Dapat Menjelaskan pengertian kala IV
2. Dapat Menjelaskan fisiologi kala IV
3. Dapat Melakukan praktek kala IV
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
B. Fisiologi Kala IV
1. Tanda Vital
Dalam dua jam pertama setelah persalinan, tekanan darah, nadi, dan
pernapasan akan berangsur kembali normal. Suhu pasien biasanya akan
mengalami sedikit peningkatan, tapi masih dibawah 38 0C, hal ini
disebabkan oleh kurangnya cairan dan kelelahan. Jika intake cairan baik,
maka suhu akan berangsur normal kembali setelah dua jam (Sulistyawati,
2017).
2. Gemetar
Kadang dijumpai pasien pascapersalinan mengalami gemetar, hal ini
normal sepanjang suhu kurang dari 38 0C dan tidak dijumpai tanda-tanda
infeksi lain. Gemetar terjadi karena hilangnya ketegangan dan sejumlah
energi selama melahirkan dan merupakan respon fisiologis terhadap
penurunan volume intraabnormal serta pergeseran hematologi
(Sulistyawati, 2017).
3. Sistem Gastrointestinal
Selama dua jam pasca persalinan kadang dijumpai pasien merasa
mual sampai muntah, atasi hal ini dengan posisi tubuh yang
memungkinkan dapat mencegah terjadinya aspirasi corpus aleanum ke
saluran pernapasan dengan setengah duduk atau duduk di tempat tidur.
Perasaan haus pasti dirasakan pasien, oleh karena itu hidrasi sangat
penting diberikan untuk mencegah dehidrasi (Sulistyawati, 2017).
4. Sistem Renal
Selama 2-4 jam pascapersalinan kandung kemih masih dalam
keadaan hipotonik akibat adanya alostaksis, sehingga sering dijumpai
kandung kemih dalam keadaan penuh dan mengalami pembesaran. Hal ini
disebabkan oleh tekanan pada kandung kemih dan uretra selama
persalinan.Kondisi ini dapat diringankan dengan selalu mengusahakan
kandung kemih kosong selama persalinan untuk mencegah trauma.Setelah
melahirkan, kandung kemih sebaiknya tetap kosong guna mencegah uterus
berubah posisi dan terjadi atoni.Uterus yang berkontraksi dengan buruk
meningkatkan perdarahan dan nyeri.(Sulistyawati, 2017).
5. Sistem Kardiovaskuler
Selama kehamilan, volume darah normal digunakan untuk
menampung aliran darah yang meningkat yang diperlukan oleh plasenta
dan pembuluh darah uterus.Penarikan kembali estrogen menyebabkan
diuresis yang terjadi secara cepat sehingga mengurangi volume plasma
kembali pada proporsi normal.Aliran ini terjadi dalam 2-4 jam pertama
setelah kelahiran bayi.Selama masa ini pasien mengeluarkan banyak sekali
urine.Hilangnyapengesteron membantu mengurangi retensi cairan yang
melekat, dengan meningkatnya vaskular pada jaringan tersebut selama
kehamilan bersama-sama dengan trauma masa persalinan.Pada persalinan
per vagina kehilangan darah sekitar 200-500 ml sedangkan pada persalinan
SC pengeluarannya dua kali lipat. Perubahan terdiri dari volume darah dan
kadarHematokrit (Sulistyawati, 2017).
Setelah persalinan, shunt akan hilang dengan tiba-tiba. Volume
darah pasien relatif akan bertambah. Keadaan ini akan menyebabkan
beban pada jantung dan akan menimbulkan dekompensasiokordis pada
pasien dengan vitumkardio. Keadaan ini dapat diatasi dengan mekanisme
kompensasi dengan adanya hemokonsentrasi sehingga volume darah
kembali seperti kondisi awal (Sulistyawati, 2017).
6. Serviks
Perubahan-perubahan pada serviks terjadi segera setelah bayi lahir,
bentuk serviks agak menganga seperti corong.Bentuk ini disebabkan oleh
korpus uterus yang dapat mengadakan kontraksi, sedangkan serviks tidak
berkontraksi sehingga seolah-olah pada perbatasan antara korpus dan
serviks berbentuk semacam cincin.Serviks berwarna merah kehitaman
karena penuh dengan pembuluh darah.Konsistensi lunak, kadang-kadang
terdapat laserasi atau perlukaan kecil. Karena robekan kecil terjadi selama
berdilatasi, maka serviks tidak akan pernah kembali lagi ke keadaan
seperti sebelum hamil.
Muara serviks yang berdilatasi sampai 10 cm sewaktu persalinan
akan menutup secara perlahan dan bertahap. Setelah bayi lahir tangan bisa
masuk ke dalam rongga rahim, setelah dua jam hanya dapat dimasuki dua
atau tiga jari (Sulistyawati, 2017).Perineum segera setelah melahirkan,
perineum menjadi kendur karena sebelumnya teregang oleh tekanan bayi
yang bergerak maju.Pada hari ke-5 pasca melahirkan, perineum sudah
mendapatkan kembali sebagian tonusnya sekalipun tetap lebih kendur
dibanding keadaan sebelum hamil (Sulistyawati, 2017).
7. Vulva dan Vagina
Vulva dan vagina mengalami penekanan serta peregangan yang
sangat besar selama proses melahirkan, dan dalam beberapa hari pertama
sesudah proses tersebut kedua organ ini tetap dalam keadaan kendur.
Setelah 3 minggu vulva dan vagina kembali kepada keadaan tidak hamil
dan rugae dalam vagina secara berangsur-angsur akan muncul kembali,
sementara labia menjadi lebih menonjol (Sulistyawati, 2017).
8. Pengeluaran ASI
Dengan menurunnya hormone estrogen, progesterone, dan Human
Placenta Lactogen Hormon setelah plasenta lahir, prolaktin dapat
berfungsi membentuk ASI dan mengeluarkannya ke dalam alveoli bahkan
sampai duktus kelenjar ASI. Isapan langsung pada puting susu ibu
menyebabkan reflex yang dapat mengeluarkan oksitosin dari hipofisis
sehingga mioepitel yang terdapat disekitar alveoli dan duktus kelenjar ASI
berkontraksi dan mengeluarkan ASI ke dalam sinus yang disebut “let
down refleks” (Roesli, 2017).
C. Evaluasi Kala IV
1. Tanda vital
a. Tekanan darah dan nadi
Selama satu jam pertama lakukan pemantauan pada tekanan
darah dan nadi setiap 15 menit dan pada satu jam kedua lakukan setiap
30 menit.
b. Respirasi dan suhu
Lakukan pemantauan respirasi dan suhu setiap jam selama dua
jam persalinan (JNPK-KR, 2014).
2. Kontraksi Uterus
Pemantauan kontraksi uterus dilakukan setiap 15 menit selama satu
jam pertama dan setiap 30 menit selama satu jam kedua. Pemantauan ini
dilakukan bersamaan dengan masase fundus uterus secara sirkular.Masase
fundus yang efektif mencakup lebih dari lekuk anterior fundus.Seluruh
fundus anterior, lateral, dan posterior harus tercapai oleh tangan
seluruhnya.Kontraksi dikatakan baik apabila uterus teraba keras, padat dan
darah biasanya tidak terlalu banyak, dan dikatakan kontraksi lembek
apabila uterus tidak teraba keras dan darah keluar banyak.
Prosedur ini dilakukan secara cepat dengan sentuhan yang tegas dan
lembut. Sewaktu bidan memulai prosedur ini, jangan lupa jelaskan kepada
pasien bahwa mungkin ini akan sangat menyakitkan namun dengan
penjelasan yang detil mengenai apa tujuan tindakan ini, pasien biasanya
akan paham dan kooperatif (JNPK-KR, 2014).
Jika bidan tidak dapat berada disamping pasien secara terus-menerus
untuk melakukan masase, maka kondisi pasien saat ini sangat kondusif
jika dilibatkan dalam tindakan. Bimbingan cara melakukan masase dari
bidan akan mendorong partisipasi aktif pasien dalam mengatur perawatan
dirinya sendiri dan lebih mengetahui tentang tubuhnya.
3. Tinggi Fundus Uteri (TFU)
Evaluasi TFU dilakukan dengan meletakkan jari tangan secara
melintang dengan pusat sebagai patokan.Umumnya fundus uterus setinggi
atau beberapa jari dibawah pusat.(Sulistyawati, 2017).
4. Kandung kemih
Pada kala IV bidan memastikan bahwa kandung kemih selalu dalam
keadaan kosong setiap 15 menit sekali dalam satu jam pertama
pascapersalinan dan setiap 30 menit dalam satu jam kedua. Kandung
kemih dikatakan penuh apabila dilakukan palpasidibagian atas
suprapubisakan teraba keras kemudian ibu merasakan ada keinginan untuk
BAK, kemudian dikatakan kandung kemih kosong apabila saat dilakukan
palpasi pada suprapubis teraba kosong atau tidak ada tahanan dan ibu tidak
merasakan ingin BAK. Ini sangat penting untuk dilakukan untuk
mencegah beberapa penyulit akibat penuhnya kandung kemih, seperti :
a. Kandung kemih yang penuh akan menyebabkan atonia uterus dan
menyebabkan perubahan posisi uterus.
b. Urine yang terlalu lama berada dalam kandung kemih akan berpotensi
menyebabkan infeksi saluran kemih
c. Secara psikologis akan menyebabkan kekhawatiran yang berpengaruh
terhadap penerimaan pasien berkaitan dengan perubahan perannya.
5. Pemeriksaan Laserasi
Laserasi bisa terjadi pada serviks, vagina, dan
perineum.Pemeriksaan laserasi dapat dilakukan menggunakan kassa steril,
apabila di deep menggunakan kassa mengalir darah maka terdapat laserasi
dan apabila darah berasal dari dalam vagina maka harus dilakukan
pengkajian lebih lanjut.
a. Serviks
Indikasi pemeriksaan serviks :
1) Aliran perdarahan per vagina berwarna merah terang dari bagian
atas tiap laserasi yang diamati, jumlahnya menetap atau sedikit
setelah kontraksi uterus dipastikan
2) Persalinan cepat atau presipitatus
3) Manipulasi serviks selama persalinan, misalnya untuk mengurangi
tepi anterior.
4) Dorongan maternal (meneran) sebelum dilatasi maksimal
5) Kelahiran per vagina dengan tindakan, misalnya ekstrasi vakum
atau forsep
6) Kelahiran traumatik, misalnya distosia bahu
Adanya salah satu dari faktor di atas mengindikasikan kebutuhan
untuk pemeriksaan serviks secara spesifik untuk menentukan langkah
perbaikan.Inspeksi serviks tanpa adanya perdarahan persisten pada
persalinan spontan normal tidak perlu secara rutin dilakukan (Varney,
2017).
b. Vagina
Pengkajian kemungkinan robekan atau laserasi pada vagina
dilakukan setelah pemeriksaan robekan pada serviks.Penentuan derajat
laserasi dilakukan pada saat ini untuk menentukan langkah penjahitan
(JNPK-KR, 2014).
c. Perineum
Setelah pengkajian derajat robekan, perineum kembali dikaji
dengan melihat adanya edema, memar, dan pembentukan hematom
yang dilakukan bersamaan saat mengkaji lochea.Pengkajian ini
termasuk juga untuk mengetahui apakah terjadi hemoroid atau
tidak.Jika terjadi, lakukan tindakan untuk mengurangi
ketidaknyamanan yang ditimbulkan dengan memberikan kantong es
yang ditempelkan di area hemoroid. Selain itu dapat juga diberikan zat
yang bersifat menciutkan, misalnya witch hazel atau tucks pads, atau
sprai dan krim anestesi, analgesic yang digunakan secara lokal
(Sulistyawati, 2017).
Perkiraan darah yang hilang sangat sulit memperkirakan
kehilangan darah secara tepat karena darah seringkali bercampur
dengan cairan ketuban atau urine dan mungkin terserap handuk, kain,
atau sarung.Tak mungkin menilai kehilangan darah secara akurat
melalui perhitungan jumlah darah di sarung karena ukuran sarung
bermacam-macam dan mungkin sarung telah diganti jika terkena
sedikit darah atau basah oleh darah. Meletakkan wadah atau pispot
dibawah bokong pasien untuk mengumpulkan darah bukanlah cara
efektif untuk mengukur kehilangan darah dan bukan cerminan asuhan
sayang ibu, karena berbaring diatas wadah atau pispot sangat tidak
nyaman dan menyulitkan pasien untuk memegang dan menyusui
bayinya (Sulistyawati, 2017).
Cara mengukur kehilangan darah dapat dilakukan dengan
beberapa cara, yaitu:
1) Menggunakan bengkok diperkirakan 1 bengkok kecil itu sebanyak
± 350 cc, dan 1 bengkok besar ±500 cc
2) Menggunakan Underpad
Perkiraan kehilangan darah dapat dilihat seberapa banyak darah di
underpad.
3) Menggunakan jegul
Perkiraan darah yang hilang dapat dilihat dari jegul dengan cara
diperas, kemudian diukur jumlahnya dalam satuan cc.
Penting untuk selalu memantau keadaan umum dan menilai jumlah
kehilangan darah pasien selama kala IV melalui tanda vital, jumlah darah yang
keluar, dan kontraksi uterus (Sulistyawati, 2017).
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kala IV persalinan adalah dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir dua
jam setelah proses tersebut. Dua jam pertama setelah persalinan merupakan
waktu yang kritis bagi ibu dan bayi. Keduanya baru saja mengalami
perubahan fisik yang luar biasa setelah melahirkan bayi dari perutnya dan bayi
sedang menyesuaikan diri dari dalam perut ibu ke dunia luar.Penting untuk
selalu memantau keadaan umum dan menilai jumlah kehilangan darah pasien
selama kala IV melalui tanda vital, jumlah darah yang keluar, dan kontraksi
uterus
B. Saran
Mahasiswa kebidanan diharapkan mengetahui dan memahami tentang
bersalin kala IV karena merupakan salah satu masalah yang harus dikuasai
karena berkaitan dengan profesinya nanti. Dengan memahaminya tentu akan
lebih mudah dalam menerapkannya dalam kehidupan secara nyata.
DAFTAR PUSTAKA
Sondakh, J. 2016. Asuhan Kebidanan Persalinan & Bayi Baru Lahir. Malang :
EMS
OLEH :
SITI ZULHIJJAH
NPM :1926040038.P
B. Standar Kompetensi
Setelah menyelesaikan perkuliahan mahasiswa diharapkan mampu
memahami dan memberikan Asuhan Persalinan dengan topik Kala IV
Persalinan.
C. Kompetesi
Pada akhir pembelajaran diharapkan mahasiswa mampu :
1. Menjelaskan fisiologi kala IV.
2. Menjelaskan pemantauan kala IV.
3. Menjelaskan tanda bahaya kala IV
4. Menjelaskan bentuk tindakan kala IV
5. Menjelaskan prinsip dan katagori lasersi perineum kala IV
6. Melakukan praktek kala IV.
D. Indikator
1. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang fisiologi kala IV dengan benar.
2. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang pemantauan kala IV dengan
benar.
3. Mahasiswa mampu menjelaskan dan memahami tentang evaluasi Kala IV
dengan benar.
4. Mendemonstrasikan cara evaluasi kala IV persalinan dengan tepat.
E. Strategi Pembelajaran
1. Media : Laptop, LCD, Infocus, Power Point
2. Metode Pembelajaran: Ceramah, Tanya Jawab, dan demonstrasi
F. Kegiatan Praktikum
Tahapan Kegiatan Mahasiswa Kegiatan Dosen
Pendahuluan - Mengucapkan - Menjawab salam dan
(10 Menit) salam dan menginformasikan pokok
memperhatikan bahasan yang akan diajarkan
penjelasan dosen - Menjelaskan tujuan
- Memperhatikan pembelajaran
penjelasan dosen - Melakukan apersepsi
- Menjawab
pertanyaan dosen
Penyajian - Menjawab - Memberikan pertanyaan untuk
(30 Menit) pertanyaan dosen mengetahui sejauh mana
sesuai dengan pengetahuan mahasiswa tentang
pengetahuan Asuhan Persalinan Kala IV
- Menjelaskan materi tentang
- Memperhatikan Asuhan kebidanan pada
penjelasan dosen persalinan kala IV
- Melakukan demonstrasi praktek
- Mengajukan bersalin kala IV
pertanyaan - Melakukan feed back
Penutup - Menjawab - Mengevaluasi pemahaman
(10 Menit) pertanyaan dari mahasiswa setelah
dosen disampaikannya materi tentang
Asuhan kebidanan persalinan
- Mahasiswa kala IV
memperhatikan - Menyimpulkan materi tentang
kesimpulan dari Asuhan Kebidanan Persalinan
dosen Kala IV
- Mahasiswa - Menutup pertemuan dengan
menjawab salam mengucapkan salam
G. Evaluasi
1. Prosedur : Peragaan
2. Jenis : Lisan
3. Alat : Ceklist Obyektif
4. Bentuk : Subyektif
5. Soal : Terlampir
H. Checklist
Terlampir
I. Materi
Terlampir
J. Referensi
a. Tahap dari 1-2 jam setalah bayi dan plasenta lahirRentan terhadap
c. A & B benar
d. B& C benar
merupakan kategori.....
a. Laserasi derajat 1
b. Laserasi derajat 2
c. Laserasi derajat 3
d. Laserasi derajat 4
e. Laserasi derajat 5
3. Jika di dalam waktu 15 menit, uterus tidak berkontraksi dengan baik perlu
a. Tampon vagina
c. Kompresi bimanual
d. Injeksi oksitosin
a. Demam
e. Pusing
a. Massase uterus
b. Memeriksa TFU
d. Pemberian oksitosin
e. Tampon vagina
b. Evaluasi uterus
d. Evaluasi TFU
e. Pemantauan perdarahan
d. A & B benar
e. B& C benar
a. Laserasi derajat 1
b. Laserasi derajat 2
c. Laserasi derajat 3
d. Laserasi derajat 4
e. Laserasi derajat 5
e. Adanya laserasi
spinkterani
spinkterani
e. semua salah
KUNCI JAWABAN
1. D
2. C
3. A
4. B
5. E
6. C
7. E
8. E
9. A
10. B
11.
URAIAN MATERI
A. Fisiologis Kala IV
Kala IV adalah kala dimana 1-2 jam setelah lahirnya plasenta. Fisiologi
persalinan kala IV adalah setelah plasenta lahir sampai empat jam pertama
1. Evaluasi Uterus
uterus tidak berkontraksi dengan baik, maka akan terjadi atonnia uteri.
Untuk mengetahui apakah ada tidaknya robekan jalan lahir, maka periksa
daerah perineum, vagina, dan vulva. Setelah bayi lahit, vagina akan
vagina juga akan tampak terkulai dan terbuka. Sedangkan vulva bisa
perlu di jahit.
segera.
B. Pemantauan Kala IV
Saat yang paling kritis pada ibu pasca persalinan adalahh masa post
6 jamm post partum. Hal ini di sebabkan oleh infeksi , perdarahan, dan
Setelah plasenta lahir, menurut Reni Saswita 2011 asuhan dan pemantauan
atau episiotomy).
Diagnosis
No Kategori Keterangan
1 Involusio Tonus-uterus tetap berkontraksi.
Normal Posisi – TFU sejajar atau dibaah pusat
Perdarahan – dalam batas normal (100
– 300ml)
Cairain – tidak berbau
2 Kala IV Sub involusio – kontraksi uterus
dengan lemah, TFU diatas pusat.
penyulit Perdarahan- atonia, laserasi, sisa
plasenta/selaput ketuban.
adalah :
3) Nadi
4) Pernapasanan
5) Tonus uterus dan tinggi fundus uteri, kontraksi tidak baik maka
uterus teraba lembek, TFU normal, sejajar dengan pusat atau dibawh
pembalut atau sperti darah haid yang banyak. Jika lebih dari normal
kencing).
tidak baik.
a. Infeksi lokal
b. Infeksi General
enam jam
e. Keadaan yang dapat menurunkan keadaan umum, yaitu perdarahan
b. Berwarna putih
c. Terasa nyeri
a. Psikologis pada masa nifas 0-3 hari setelah melahirkan ibu nifas
kurangnya istirahat.
dari 500 ml dari organ oragn reproduksi setelah selesainya kala III
Tindakan Baik :
6. Menyususi segera
8. Mengajari ibu dan keluarga tentang pemeriksaan fundus uteri dan tanda
3. Mencuci perineum dengan air sabun dan air bersih sesering mungkin
SITI ZULHIJJAH
NPM :1926040038.P
A. Deskripsi
Pembahasan mata kuliah ini difokuskan pada konsep dasar, prinsip dan
penerapan asuhan kebidanan pada persalinan kala IV.
B. Standar Kompetensi
Mampu memahami dan memberikan Asuhan Persalinan dengan topik Kala
IV Persalinan.
C. Kompetesi Dasar
Mahasiswa mampu memahami tentang pengertian kala IV, fisiologi kala IV
dan melakukan evaluasi kala IV.
D. Indikator
Memahami konsep dasar pemberian asuhan kebidanan pada persalinan kala IV
E. Tujuan Pembelajaran
Dapat melaksanakan asuhan kebidanan pada persalinan kala IV
F. Materi Ajar
Asuhan Kebidanan pada Persalinan Kala IV
G. Strategi Pembelajaran
1. Ceramah tanya jawab
2. Demonstrasi
H. Langkah-langkah Pembelajaran
REFERENSI
PETUNJUK
KESELAMATAN KERJA
PROSEDUR PELAKSANAAN
7 Memantau :
- tekanan darah
- nadi
- tinggi fundus
- kandung kemih
- perdarahan
Key point : lakukan setiap 15
menit pada 1 jam pertama dan
setiap 30 menit pada 1 jam
kedua
13 Dokumentasikan hasil
pemeriksaan
Key Point:
Jangan tunda dalam menulis
hasil pemeriksaan
DAFTAR TILIK
Petunjuk
Nilailah setiap langkah yang diamati menggunakan skala sebagai berikut:
Nilai 0 : Langkah tidak dikerjakan atau tidak sesuai
(tidak dikerjakan) dengan yang seharusnya
Nilai 1 : Langkah yang harus dilakukan dikerjakan
(dilakukan tidak sesuai prosedur)namun tidak sesuai dengan prosedur
checklist
Nilai 2 : Langkah dikerjakan dengan benar, sesuai
(dilakukan sesuai prosedur) urutannya dan waktu kerja yang sangat
efisien
Beri tanda () dalam kolom yang tersedia di sebelah kanan sesuai dengan
tindakan yang dilakukan oleh mahasiswa
SKOR
No Penilaian
0 1 2
1 Menyapa Klien dengan sopan dan ramah
Keterangan :
0 : Tidak dilakukan
1 : Dilakukan tidak sesuai prosedur
2 : Dilakukan dan sesuai prosedur
Jumlah/nilai total
Nilai Akhir = x 100
Jumlah langkah x 2
(………………………)
BERITA ACARA BIMBINGAN
LAPORAN MICRO DAN MACRO
Paraf
No Tanggal Materi Keterangan Pembimbing