Anda di halaman 1dari 47

LAPORAN MACRO DAN MICRO

LAPORAN MACRO DAN MICRO,RPP, SAP, JOB SHEET,


DAFTAR TILIK, POWERPOINT

“BERSALIN KALA IV”

Disusun Oleh:

SITI ZULHIJJAH
NPM.1926040038.P

Dosen Pembimbing : NurilAbsari, S.SiT, M.Kes

PROGRAM STUDI KEBIDANAN PROGRAM SARJANA TERAPAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)
TRI MANDIRI SAKTI
BENGKULU
2020
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, Puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan Micro dan
Macro tepat pada waktunya.
Laporan Macro dan micro ini telah saya susun dengan maksimal dan
mendapatkan bantuan dari semua pihak.Ribuan terima kasih juga disampaikan
kepada semua pihak yang terkait dalam pembuatan Laporan Macro dan micro ini
dengan judul Bersalin Kala IV.
Saya berharap Laporan Macro dan micro ini dapat bermanfaat bagi semua
pihak baik lintas program maupun lintas sektoral dan saya memohon kritik, saran
dan masukan demi kesempurnaan Laporan Macro dan micro ini.

Bengkulu, April 2020

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................... iii
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...................................................................................... 1
B. Tujuan................................................................................................... 2
C. Manfaat................................................................................................. 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian kala IV................................................................................ 2
B. Fisiologi kala IV................................................................................... 2
C. Praktek kala IV..................................................................................... 5
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan........................................................................................... 9
B. Saran..................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. RPP
Lampiran 2. SAP
Lampiran 3. JOB SHEET
Lampiran 4. DAFTAR TILIK
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri) yang
telah cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan melalui jalan lahir atau
melalui jalan lain, dengan bantuan atau tanpa bantuan (Mochtar,
2012).Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat
hidup di luar uterus melalui vagina ke dunia luar. Persalinan normal atau
persalinan spontan adalah bila bayi lahir dengan letak belakang kepala tanpa
melalui alat-alat atau pertolongan istimewa serta tidak melukai ibu dan bayi,
dan umumnya berlangsung dalam waktu kurang dari 24 jam (Wiknjosastro,
2010).
Persalinan kala IV dimulai setelah lahirnya plasenta sampai 1-2 jam
setelah itu. Pemantauan pada kala IV: kelengkapan plasenta dan selaput
ketuban perkiraan pengeluaran darah, laserasi atau luka episiotomi pada
perineum dengan perdarahan aktif. Keadan umum dan tanda-tanda vital
ibu.Untuk mencegah perdarahan lebih lanjut.Oleh karena itu kala IV penderita
belum boleh dipindahkan kekamarnya dan tidak boleh ditinggalkan bidan.
Selama masih dalam proses kala IV ibu berada dalam masa kritis maka harus
selalu dilakukan pemantauan kala IV oleh bidan (Rukiah, 2014).
Selama kala IV ini bidan harus meneruskan proses penatalaksaan
kebidanan yang telah mereka lakukan selama kala I, II, dan III untuk
memastikan ibu tersebut tidak menemui masalah apapun. Mereka
mengumpulkan data, menginterpertasi data, serta membuat rencana asuhan
berdasarkan interpertasi mereka atas data tersebut. Mereka kemudian
mengevaluasi rencana asuhan mereka dengan jalan mengumpulkan data lebih
banyak lagi (Sondakh, 2016).
B. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian kala IV
2. Untuk mengetahui fisiologi kala IV
3. Untuk mengetahuipraktek kala IV

C. Manfaat
1. Dapat Menjelaskan pengertian kala IV
2. Dapat Menjelaskan fisiologi kala IV
3. Dapat Melakukan praktek kala IV
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Kala IV Persalinan


Kala IV persalinan adalah dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir
dua jam setelah proses tersebut (Saswita, 2015).
Dua jam pertama setelah persalinan merupakan waktu yang kritis bagi
ibu dan bayi. Keduanya baru saja mengalami perubahan fisik yang luar biasa
setelah melahirkan bayi dari perutnya dan bayi sedang menyesuaikan diri dari
dalam perut ibu ke dunia luar.Kematian ibu terbanyak terjadi pada kala ini,
oleh karena itu petugas/bidan tidak boleh meninggalkan pasien dan bayinya
sendirian, untuk memastikan bahwa keduanya dalam kondisi yang stabil dan
mengambil tindakan yang tepat untuk melakukan stabilisasi (Wiknjosastro,
2015).

B. Fisiologi Kala IV
1. Tanda Vital
Dalam dua jam pertama setelah persalinan, tekanan darah, nadi, dan
pernapasan akan berangsur kembali normal. Suhu pasien biasanya akan
mengalami sedikit peningkatan, tapi masih dibawah 38 0C, hal ini
disebabkan oleh kurangnya cairan dan kelelahan. Jika intake cairan baik,
maka suhu akan berangsur normal kembali setelah dua jam (Sulistyawati,
2017).
2. Gemetar
Kadang dijumpai pasien pascapersalinan mengalami gemetar, hal ini
normal sepanjang suhu kurang dari 38 0C dan tidak dijumpai tanda-tanda
infeksi lain. Gemetar terjadi karena hilangnya ketegangan dan sejumlah
energi selama melahirkan dan merupakan respon fisiologis terhadap
penurunan volume intraabnormal serta pergeseran hematologi
(Sulistyawati, 2017).
3. Sistem Gastrointestinal
Selama dua jam pasca persalinan kadang dijumpai pasien merasa
mual sampai muntah, atasi hal ini dengan posisi tubuh yang
memungkinkan dapat mencegah terjadinya aspirasi corpus aleanum ke
saluran pernapasan dengan setengah duduk atau duduk di tempat tidur.
Perasaan haus pasti dirasakan pasien, oleh karena itu hidrasi sangat
penting diberikan untuk mencegah dehidrasi (Sulistyawati, 2017).
4. Sistem Renal
Selama 2-4 jam pascapersalinan kandung kemih masih dalam
keadaan hipotonik akibat adanya alostaksis, sehingga sering dijumpai
kandung kemih dalam keadaan penuh dan mengalami pembesaran. Hal ini
disebabkan oleh tekanan pada kandung kemih dan uretra selama
persalinan.Kondisi ini dapat diringankan dengan selalu mengusahakan
kandung kemih kosong selama persalinan untuk mencegah trauma.Setelah
melahirkan, kandung kemih sebaiknya tetap kosong guna mencegah uterus
berubah posisi dan terjadi atoni.Uterus yang berkontraksi dengan buruk
meningkatkan perdarahan dan nyeri.(Sulistyawati, 2017).
5. Sistem Kardiovaskuler
Selama kehamilan, volume darah normal digunakan untuk
menampung aliran darah yang meningkat yang diperlukan oleh plasenta
dan pembuluh darah uterus.Penarikan kembali estrogen menyebabkan
diuresis yang terjadi secara cepat sehingga mengurangi volume plasma
kembali pada proporsi normal.Aliran ini terjadi dalam 2-4 jam pertama
setelah kelahiran bayi.Selama masa ini pasien mengeluarkan banyak sekali
urine.Hilangnyapengesteron membantu mengurangi retensi cairan yang
melekat, dengan meningkatnya vaskular pada jaringan tersebut selama
kehamilan bersama-sama dengan trauma masa persalinan.Pada persalinan
per vagina kehilangan darah sekitar 200-500 ml sedangkan pada persalinan
SC pengeluarannya dua kali lipat. Perubahan terdiri dari volume darah dan
kadarHematokrit (Sulistyawati, 2017).
Setelah persalinan, shunt akan hilang dengan tiba-tiba. Volume
darah pasien relatif akan bertambah. Keadaan ini akan menyebabkan
beban pada jantung dan akan menimbulkan dekompensasiokordis pada
pasien dengan vitumkardio. Keadaan ini dapat diatasi dengan mekanisme
kompensasi dengan adanya hemokonsentrasi sehingga volume darah
kembali seperti kondisi awal (Sulistyawati, 2017).
6. Serviks
Perubahan-perubahan pada serviks terjadi segera setelah bayi lahir,
bentuk serviks agak menganga seperti corong.Bentuk ini disebabkan oleh
korpus uterus yang dapat mengadakan kontraksi, sedangkan serviks tidak
berkontraksi sehingga seolah-olah pada perbatasan antara korpus dan
serviks berbentuk semacam cincin.Serviks berwarna merah kehitaman
karena penuh dengan pembuluh darah.Konsistensi lunak, kadang-kadang
terdapat laserasi atau perlukaan kecil. Karena robekan kecil terjadi selama
berdilatasi, maka serviks tidak akan pernah kembali lagi ke keadaan
seperti sebelum hamil.
Muara serviks yang berdilatasi sampai 10 cm sewaktu persalinan
akan menutup secara perlahan dan bertahap. Setelah bayi lahir tangan bisa
masuk ke dalam rongga rahim, setelah dua jam hanya dapat dimasuki dua
atau tiga jari (Sulistyawati, 2017).Perineum segera setelah melahirkan,
perineum menjadi kendur karena sebelumnya teregang oleh tekanan bayi
yang bergerak maju.Pada hari ke-5 pasca melahirkan, perineum sudah
mendapatkan kembali sebagian tonusnya sekalipun tetap lebih kendur
dibanding keadaan sebelum hamil (Sulistyawati, 2017).
7. Vulva dan Vagina
Vulva dan vagina mengalami penekanan serta peregangan yang
sangat besar selama proses melahirkan, dan dalam beberapa hari pertama
sesudah proses tersebut kedua organ ini tetap dalam keadaan kendur.
Setelah 3 minggu vulva dan vagina kembali kepada keadaan tidak hamil
dan rugae dalam vagina secara berangsur-angsur akan muncul kembali,
sementara labia menjadi lebih menonjol (Sulistyawati, 2017).
8. Pengeluaran ASI
Dengan menurunnya hormone estrogen, progesterone, dan Human
Placenta Lactogen Hormon setelah plasenta lahir, prolaktin dapat
berfungsi membentuk ASI dan mengeluarkannya ke dalam alveoli bahkan
sampai duktus kelenjar ASI. Isapan langsung pada puting susu ibu
menyebabkan reflex yang dapat mengeluarkan oksitosin dari hipofisis
sehingga mioepitel yang terdapat disekitar alveoli dan duktus kelenjar ASI
berkontraksi dan mengeluarkan ASI ke dalam sinus yang disebut “let
down refleks” (Roesli, 2017).

C. Evaluasi Kala IV
1. Tanda vital
a. Tekanan darah dan nadi
Selama satu jam pertama lakukan pemantauan pada tekanan
darah dan nadi setiap 15 menit dan pada satu jam kedua lakukan setiap
30 menit.
b. Respirasi dan suhu
Lakukan pemantauan respirasi dan suhu setiap jam selama dua
jam persalinan (JNPK-KR, 2014).
2. Kontraksi Uterus
Pemantauan kontraksi uterus dilakukan setiap 15 menit selama satu
jam pertama dan setiap 30 menit selama satu jam kedua. Pemantauan ini
dilakukan bersamaan dengan masase fundus uterus secara sirkular.Masase
fundus yang efektif mencakup lebih dari lekuk anterior fundus.Seluruh
fundus anterior, lateral, dan posterior harus tercapai oleh tangan
seluruhnya.Kontraksi dikatakan baik apabila uterus teraba keras, padat dan
darah biasanya tidak terlalu banyak, dan dikatakan kontraksi lembek
apabila uterus tidak teraba keras dan darah keluar banyak.
Prosedur ini dilakukan secara cepat dengan sentuhan yang tegas dan
lembut. Sewaktu bidan memulai prosedur ini, jangan lupa jelaskan kepada
pasien bahwa mungkin ini akan sangat menyakitkan namun dengan
penjelasan yang detil mengenai apa tujuan tindakan ini, pasien biasanya
akan paham dan kooperatif (JNPK-KR, 2014).
Jika bidan tidak dapat berada disamping pasien secara terus-menerus
untuk melakukan masase, maka kondisi pasien saat ini sangat kondusif
jika dilibatkan dalam tindakan. Bimbingan cara melakukan masase dari
bidan akan mendorong partisipasi aktif pasien dalam mengatur perawatan
dirinya sendiri dan lebih mengetahui tentang tubuhnya.
3. Tinggi Fundus Uteri (TFU)
Evaluasi TFU dilakukan dengan meletakkan jari tangan secara
melintang dengan pusat sebagai patokan.Umumnya fundus uterus setinggi
atau beberapa jari dibawah pusat.(Sulistyawati, 2017).
4. Kandung kemih
Pada kala IV bidan memastikan bahwa kandung kemih selalu dalam
keadaan kosong setiap 15 menit sekali dalam satu jam pertama
pascapersalinan dan setiap 30 menit dalam satu jam kedua. Kandung
kemih dikatakan penuh apabila dilakukan palpasidibagian atas
suprapubisakan teraba keras kemudian ibu merasakan ada keinginan untuk
BAK, kemudian dikatakan kandung kemih kosong apabila saat dilakukan
palpasi pada suprapubis teraba kosong atau tidak ada tahanan dan ibu tidak
merasakan ingin BAK. Ini sangat penting untuk dilakukan untuk
mencegah beberapa penyulit akibat penuhnya kandung kemih, seperti :
a. Kandung kemih yang penuh akan menyebabkan atonia uterus dan
menyebabkan perubahan posisi uterus.
b. Urine yang terlalu lama berada dalam kandung kemih akan berpotensi
menyebabkan infeksi saluran kemih
c. Secara psikologis akan menyebabkan kekhawatiran yang berpengaruh
terhadap penerimaan pasien berkaitan dengan perubahan perannya.
5. Pemeriksaan Laserasi
Laserasi bisa terjadi pada serviks, vagina, dan
perineum.Pemeriksaan laserasi dapat dilakukan menggunakan kassa steril,
apabila di deep menggunakan kassa mengalir darah maka terdapat laserasi
dan apabila darah berasal dari dalam vagina maka harus dilakukan
pengkajian lebih lanjut.
a. Serviks
Indikasi pemeriksaan serviks :
1) Aliran perdarahan per vagina berwarna merah terang dari bagian
atas tiap laserasi yang diamati, jumlahnya menetap atau sedikit
setelah kontraksi uterus dipastikan
2) Persalinan cepat atau presipitatus
3) Manipulasi serviks selama persalinan, misalnya untuk mengurangi
tepi anterior.
4) Dorongan maternal (meneran) sebelum dilatasi maksimal
5) Kelahiran per vagina dengan tindakan, misalnya ekstrasi vakum
atau forsep
6) Kelahiran traumatik, misalnya distosia bahu
Adanya salah satu dari faktor di atas mengindikasikan kebutuhan
untuk pemeriksaan serviks secara spesifik untuk menentukan langkah
perbaikan.Inspeksi serviks tanpa adanya perdarahan persisten pada
persalinan spontan normal tidak perlu secara rutin dilakukan (Varney,
2017).
b. Vagina
Pengkajian kemungkinan robekan atau laserasi pada vagina
dilakukan setelah pemeriksaan robekan pada serviks.Penentuan derajat
laserasi dilakukan pada saat ini untuk menentukan langkah penjahitan
(JNPK-KR, 2014).
c. Perineum
Setelah pengkajian derajat robekan, perineum kembali dikaji
dengan melihat adanya edema, memar, dan pembentukan hematom
yang dilakukan bersamaan saat mengkaji lochea.Pengkajian ini
termasuk juga untuk mengetahui apakah terjadi hemoroid atau
tidak.Jika terjadi, lakukan tindakan untuk mengurangi
ketidaknyamanan yang ditimbulkan dengan memberikan kantong es
yang ditempelkan di area hemoroid. Selain itu dapat juga diberikan zat
yang bersifat menciutkan, misalnya witch hazel atau tucks pads, atau
sprai dan krim anestesi, analgesic yang digunakan secara lokal
(Sulistyawati, 2017).
Perkiraan darah yang hilang sangat sulit memperkirakan
kehilangan darah secara tepat karena darah seringkali bercampur
dengan cairan ketuban atau urine dan mungkin terserap handuk, kain,
atau sarung.Tak mungkin menilai kehilangan darah secara akurat
melalui perhitungan jumlah darah di sarung karena ukuran sarung
bermacam-macam dan mungkin sarung telah diganti jika terkena
sedikit darah atau basah oleh darah. Meletakkan wadah atau pispot
dibawah bokong pasien untuk mengumpulkan darah bukanlah cara
efektif untuk mengukur kehilangan darah dan bukan cerminan asuhan
sayang ibu, karena berbaring diatas wadah atau pispot sangat tidak
nyaman dan menyulitkan pasien untuk memegang dan menyusui
bayinya (Sulistyawati, 2017).
Cara mengukur kehilangan darah dapat dilakukan dengan
beberapa cara, yaitu:
1) Menggunakan bengkok diperkirakan 1 bengkok kecil itu sebanyak
± 350 cc, dan 1 bengkok besar ±500 cc
2) Menggunakan Underpad
Perkiraan kehilangan darah dapat dilihat seberapa banyak darah di
underpad.
3) Menggunakan jegul
Perkiraan darah yang hilang dapat dilihat dari jegul dengan cara
diperas, kemudian diukur jumlahnya dalam satuan cc.
Penting untuk selalu memantau keadaan umum dan menilai jumlah
kehilangan darah pasien selama kala IV melalui tanda vital, jumlah darah yang
keluar, dan kontraksi uterus (Sulistyawati, 2017).
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kala IV persalinan adalah dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir dua
jam setelah proses tersebut. Dua jam pertama setelah persalinan merupakan
waktu yang kritis bagi ibu dan bayi. Keduanya baru saja mengalami
perubahan fisik yang luar biasa setelah melahirkan bayi dari perutnya dan bayi
sedang menyesuaikan diri dari dalam perut ibu ke dunia luar.Penting untuk
selalu memantau keadaan umum dan menilai jumlah kehilangan darah pasien
selama kala IV melalui tanda vital, jumlah darah yang keluar, dan kontraksi
uterus

B. Saran
Mahasiswa kebidanan diharapkan mengetahui dan memahami tentang
bersalin kala IV karena merupakan salah satu masalah yang harus dikuasai
karena berkaitan dengan profesinya nanti. Dengan memahaminya tentu akan
lebih mudah dalam menerapkannya dalam kehidupan secara nyata.
DAFTAR PUSTAKA

JPNPK-KR (2014). Asuhan Persalinan Normal. Jaringan Nasional pelatihan

Marisa S, dan Rohani 2015. asuhan kebidanan pada masa persalinan.jakarta:


salemba medika.

Mochtar, R. 2016. Sinopsis Obstetri Patologi. Jakarta : EGC.

Roesli, U. 2017. Mengenal ASI Eksklusif. Jakarta: Trubus Agriwidya

Rukiah, A,Y. 2014. Asuhan Kebidanan II Persalinan. Purwakarta : TIM

Saswita, R.2015. Asuhan Keperawatan Perawatan Normal. Jakarta: Salemba


Medika.

Sondakh, J. 2016. Asuhan Kebidanan Persalinan & Bayi Baru Lahir. Malang :
EMS

Sulistyawati A, dan Nugraheny E. 2017. Asuhan kebidanan pada ibu bersalin.


Jakarta: saleba medika.

Varney,H. 2017. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Edisi 4. Jakarta;EGC

Wiknjosastro. 2015. Buku panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan


Neonatal, Edisi 1. Cet. 12. Jakarta : Bina Pustaka.
(RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

ASUHAN BERSALIN PEMANTAUAN KALA IV

OLEH :

SITI ZULHIJJAH

NPM :1926040038.P

PROGRAM STUDI KEBIDANAN SARJANA TERAPAN


TRI MANDIRI SAKTI BENGKULU
TAHUN 2020
RENCANA PELAKSANAAN PRAKTIKUM
(RPP)

A. Identitas Mata Kuliah


Mata Kuliah : Asuhan Kebidanan Persalinan
Kode MK : Bd. 302
Program Studi : D IV Kebidanan
Penempatan : Semester II
SKS :5 SKS (T:2, P:3)
Pokok Bahasan : Melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu bersalin
Sub Pokok Bahasan : Pemantauan Kala IV
Pertemuan : 1 x 50 Menit

B. Standar Kompetensi
Setelah menyelesaikan perkuliahan mahasiswa diharapkan mampu
memahami dan memberikan Asuhan Persalinan dengan topik Kala IV
Persalinan.

C. Kompetesi
Pada akhir pembelajaran diharapkan mahasiswa mampu :
1. Menjelaskan fisiologi kala IV.
2. Menjelaskan pemantauan kala IV.
3. Menjelaskan tanda bahaya kala IV
4. Menjelaskan bentuk tindakan kala IV
5. Menjelaskan prinsip dan katagori lasersi perineum kala IV
6. Melakukan praktek kala IV.

D. Indikator
1. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang fisiologi kala IV dengan benar.
2. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang pemantauan kala IV dengan
benar.
3. Mahasiswa mampu menjelaskan dan memahami tentang evaluasi Kala IV
dengan benar.
4. Mendemonstrasikan cara evaluasi kala IV persalinan dengan tepat.

E. Strategi Pembelajaran
1. Media : Laptop, LCD, Infocus, Power Point
2. Metode Pembelajaran: Ceramah, Tanya Jawab, dan demonstrasi

F. Kegiatan Praktikum
Tahapan Kegiatan Mahasiswa Kegiatan Dosen
Pendahuluan - Mengucapkan - Menjawab salam dan
(10 Menit) salam dan menginformasikan pokok
memperhatikan bahasan yang akan diajarkan
penjelasan dosen - Menjelaskan tujuan
- Memperhatikan pembelajaran
penjelasan dosen - Melakukan apersepsi
- Menjawab
pertanyaan dosen
Penyajian - Menjawab - Memberikan pertanyaan untuk
(30 Menit) pertanyaan dosen mengetahui sejauh mana
sesuai dengan pengetahuan mahasiswa tentang
pengetahuan Asuhan Persalinan Kala IV
- Menjelaskan materi tentang
- Memperhatikan Asuhan kebidanan pada
penjelasan dosen persalinan kala IV
- Melakukan demonstrasi praktek
- Mengajukan bersalin kala IV
pertanyaan - Melakukan feed back
Penutup - Menjawab - Mengevaluasi pemahaman
(10 Menit) pertanyaan dari mahasiswa setelah
dosen disampaikannya materi tentang
Asuhan kebidanan persalinan
- Mahasiswa kala IV
memperhatikan - Menyimpulkan materi tentang
kesimpulan dari Asuhan Kebidanan Persalinan
dosen Kala IV
- Mahasiswa - Menutup pertemuan dengan
menjawab salam mengucapkan salam

G. Evaluasi
1. Prosedur : Peragaan
2. Jenis : Lisan
3. Alat : Ceklist Obyektif
4. Bentuk : Subyektif
5. Soal : Terlampir
H. Checklist
Terlampir

I. Materi
Terlampir

J. Referensi

JPNPK-KR (2014). Asuhan Persalinan Normal. Jaringan Nasional pelatihan

Rukiah, A,Y. 2014. Asuhan Kebidanan II Persalinan. Purwakarta : TIM

Sondakh, J. 2016. Asuhan Kebidanan Persalinan & Bayi Baru Lahir.


Malang : EMS

Varney,H. 2017. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Edisi 4. Jakarta;EGC

Yuliza, SST.M.Keb. 2019. Asuhan Kebidanan Persalinan. Sidorejo :


Indomedia Pustaka.
EVALUASI

1. Yang benar tentang persalinan kala IV adalah.....

a. Tahap dari 1-2 jam setalah bayi dan plasenta lahirRentan terhadap

kejadian kematian ibu disebabkan oleh infeksi, perdarahan pasif dan

eklamsia post partum

b. Tahap yang dimulai dari kelahiran bayi sampai kelahiran plasenta

c. A & B benar

d. B& C benar

2. Laserasi mengenai mukosa vagina, kulit, jaringan perineum dan spinkterani

merupakan kategori.....

a. Laserasi derajat 1

b. Laserasi derajat 2

c. Laserasi derajat 3

d. Laserasi derajat 4

e. Laserasi derajat 5

3. Jika di dalam waktu 15 menit, uterus tidak berkontraksi dengan baik perlu

tindakan dibawah ini, kecuali.....

a. Tampon vagina

b. Massase fundus uteri

c. Kompresi bimanual

d. Injeksi oksitosin

e. Ajarkan senam nifas


4. Di bawah ini merupakan tanda bahaya pada persalinan kala IV, kecuali.....

a. Demam

b. Perdarahan yang banyak selama 6 jam pertama

c. Bekuan dara banyak

d. Bau busuk dari vagina

e. Pusing

5. Tindakan yang tidak bermanfaat pada persalinan kala IV.....

a. Massase uterus

b. Memeriksa TFU

c. Pemantauan vital sign

d. Pemberian oksitosin

e. Tampon vagina

6. Tindakan rectal toucher perlu dilakukan untuk pemeriksaan.....

a. Pemantauan kondisi ibu

b. Evaluasi uterus

c. Laserasi jalan lahir

d. Evaluasi TFU

e. Pemantauan perdarahan

7. Tanda uterus berkontraksi tidak baik

a. Nyeri panggul atau abdomen

b. Uterus teraba lembek

c. Kandung kencing penuh

d. A & B benar
e. B& C benar

8. Di bawah ini, yang tidak termasuk robekan jalan lahir.....

a. Laserasi derajat 1

b. Laserasi derajat 2

c. Laserasi derajat 3

d. Laserasi derajat 4

e. Laserasi derajat 5

9. Abnormalitas yang banyak terjadi saat persalinan kala IV, kecuali........

a. TFU teraba sejajar dengan pusat atau di bawah pusat

b. Uterus teraba lembek

c. Perdarahan banyak > 6 jam pertama

d. Eklampsia post partum

e. Adanya laserasi

10. Dikatakan laserasi derajat dua, jika.....

a. Laserasi mengenai mukosa dan kulit perineum

b. Laserasi mengenai mukosa vagina, kulit dan jaringan perineum

c. Laserasi mengenai mukosa vagian, kulit, jaringan perineum dan

spinkterani

d. Laserasi mengenai mukosa vagina, kulit, jaringan perineum dan

spinkterani

yang meluas hingga kerektum

e. semua salah
KUNCI JAWABAN

1. D
2. C
3. A
4. B
5. E
6. C
7. E
8. E
9. A
10. B
11.
URAIAN MATERI

A. Fisiologis Kala IV

Kala IV adalah kala dimana 1-2 jam setelah lahirnya plasenta. Fisiologi

persalinan kala IV adalah setelah plasenta lahir sampai empat jam pertama

setelah melahirkan (Sri Hari Ujiningtiyas, 2009).

Menurut Reni Saswita , 2011 Kala IV di mulai setelah lahirnya plasenta

dan berakhir dua jam setelah proses tersebut.

Observasi yang harus dilakukan pada kala IV :

1. Evaluasi Uterus

Setelah plasenta lahir, periksa kelengkapan dari plasenta dan selaput

ketuban yang tertinggal dalam uterus dan akan mengganggu kontraksi

uterus sehingga menyebabkan perdarahan. Jika dalam waktu 15 menit

uterus tidak berkontraksi dengan baik, maka akan terjadi atonnia uteri.

Oleh karena itu diperlukan tindakan rangsangan taktil (masase) fundus

uteri dan bila perlu di lakukan kompresi bimanual.

2. Pemeriksaan Serviks, Vagina dan Perineum

Untuk mengetahui apakah ada tidaknya robekan jalan lahir, maka periksa

daerah perineum, vagina, dan vulva. Setelah bayi lahit, vagina akan

mengalamai peregangan, oleh kemungkinan edema dan lecet. Introitus

vagina juga akan tampak terkulai dan terbuka. Sedangkan vulva bisa

berwarna merah bengkak, dan mengalami lecet-lecet.


Untuk mengetahui ada tidaknya trauma atau hemoroid yang keluar, maka

periksa anus dengan rectal taucher. Laserasi dapat di katagorikan dalam :

a) Derajat pertama : laserasi mengenai mukosa dan kulit perineum tidak

perlu di jahit.

b) Derajat kedua : laserasi mengenai, mukosa vagina, kulit dan jaringan

perineum (perlu dijahit).

c) Derajat ketiga : laserasi mengenai mukosa vaigana, kulit, jaringan

perineum dan spinkter ani.

d) Derajat keempat : laserasi mengenai mukosa vagina, kulit, jaringan

perineum dan spinkter ani yang meluas hingga ke rectum. Rujuk

segera.
B. Pemantauan Kala IV

Saat yang paling kritis pada ibu pasca persalinan adalahh masa post

partum. Pemantauan ini di lakukan untuk mencegahh adanya kematian ibu

akibat perdarahan. Kematian ibu pasca persalinanan biasanya terjadi dalam

6 jamm post partum. Hal ini di sebabkan oleh infeksi , perdarahan, dan

eklamsia post partum. Selama kala IV, pemantauan di lakukan 15 menit

pertama setelah plasenta lahir dan 30 menit kedua setelah persalinanan.

Setelah plasenta lahir, menurut Reni Saswita 2011 asuhan dan pemantauan

pada kala IV yaitu :

1) Lakukan rangsangan taktil (seperti pemijatan) pada uterus, untuk

merangsang uterus berkontraksi.

2) Evaluasi tinggi fundus dengan meletakan jari tangan secara

melintang antara pusat dan fundus uteri.

3) Perkirakan kehilangan darahh secara keseluruhan.

4) Periksa perineum dari perdarahan aktif (misalnya apakah ada laserasi

atau episiotomy).

5) Evaluasi kondisi ibu secara umum.

6) Dokumentasikan semua asuhan dan temuan selama kala IV

persalinana di halaman belakang partograf segera setelah asuhan di

berikan atau setelah penilaian di lakukan.


Penilaian Klinik Kala IV
No Penilaian Keterangan
1 Fundus dan Rangsangan taktil uterus di lakukan untuk
kontraksi merangsangterjadinya kontraksi uterus yang
uterus baik. Dalam hal ini sangat penting
diperhatikan tinggi fundus uteri dalam
kontraksi uterus.
2 Pengeluaran Perdarahan : untuk mengetahui apakah
pervaginam jumlah perdarahan yang terajdi normal atau
tidak. Batas normal perdarahan adalah 100-
300 ml.
Lokhea : jika kontraksi uterus kuat, maka
lokea tidak lebih dari saat haid.
3 Plasenta dan Periksa kelengkapannya untuk memastikan
selaput ada tdaknya bagian yang tersisa dalam
ketuban uterus.
4 Kandung Yakinkan bahwa kandung kencing kosong.
kencing Hal ini untuk membantu involusio uteri
5 Perineum Periksa ada tidaknya luka / robekan pada
perenium dan vagina
6 Kondisi ibu Periksa vital sign, asupan makan dan minum
7 Kondisi bayi Apakah bernafas dengan baik?
baru lahir Apakah bayi merasa hangat?
Bagaimana pemberian ASI?

Diagnosis
No Kategori Keterangan
1 Involusio  Tonus-uterus tetap berkontraksi.
Normal  Posisi – TFU sejajar atau dibaah pusat
 Perdarahan – dalam batas normal (100
– 300ml)
 Cairain – tidak berbau
2 Kala IV  Sub involusio – kontraksi uterus
dengan lemah, TFU diatas pusat.
penyulit  Perdarahan- atonia, laserasi, sisa
plasenta/selaput ketuban.

C. Pemantauan Lanjut Kala IV


Hal yang perlu di perhatikan dalam pemantauan lanjut selama kala IV

adalah :

1) Vital sign – Tekanan darah normal ˂ 140/90 mmHg, bila TD ˂ 90/60

mmHG, Nadi ˃ 100 x/ menit ( terjadi masalah), masalah yang timbul

kemungkinan demam atau perdarahan.

2) Suhu – S ˃ 38 o C (identifikasi masalah) kemungkinan terjadi

dehidrasi ataupun infeksi.

3) Nadi

4) Pernapasanan

5) Tonus uterus dan tinggi fundus uteri, kontraksi tidak baik maka

uterus teraba lembek, TFU normal, sejajar dengan pusat atau dibawh

pusat, uterus lembek (lakukan masase uterus, bila perlu berikan

injeksi oksitosin atau methergin).

6) Perdarahan, perdarahan normal selama 6 jam pertama yaitu

pembalut atau sperti darah haid yang banyak. Jika lebih dari normal

identifikasi penyebab ( dari jalan lahir, kontraksi atau kandung

kencing).

7) Kandung kencing, bila kandung kencing penuh, uterus berkontraksi

tidak baik.

D. Tanda – tanda Bahaya Kala IV

1. Infeksi masa nifas


Gambaran klinis infeksi umum dapat dalam bentuk :

a. Infeksi lokal

1) Pembengkakan luka episiotomy

2) Perubahan warna local

3) Pengeluaran locha bercampur nanah.

4) Mobilisasi terbatas karena rasa nyeri.

5) Temperature badan dapat meningkat

b. Infeksi General

1) Tampak sakit dan lemah

2) Temperature meningkat diatas 39 Oc

3) Tekanan darah dapat menurun dan nadi meningkat.

4) Pernapsanan dapat meningkat dan napas terasa sesak

5) Kesadaran gelisah sampai menurun dan koma

6) Terjadi gangguan involusi uterus.

7) Locha : berbau , bernanah serta kotor

Factor predposisi infeksi maasa nifas

a. Persalinan berlangsung lama sampai terjadi persalinan terlantar.

b. Tindakan operasi persalinan

c. Tertinggalnya plasenta selaput ketuban dan bekuan darah

d. Ketuban pecah dini atau pada pembukaan masih kecil melebihi

enam jam
e. Keadaan yang dapat menurunkan keadaan umum, yaitu perdarahan

anterpartum dan post partum, anemia pada saat kehamilan,

malnutrisi, kelelahan dan ibu hamil dengan penyakit infeksi.

2. Flegmansia alba dolens

Merupakan salah satu bentuk infeksi puerpuralis yang mengenai

pembuluh darah vena femoralis.

Gejala klinisnya adalah :

a. Terjadinya pembengkakan pada tungkai

b. Berwarna putih

c. Terasa nyeri

d. Tampak bendungan pembulluh darah

e. Temperatur badan dapat meningkat.

3. Keadaan Abnormal Pada Psikologis

a. Psikologis pada masa nifas 0-3 hari setelah melahirkan ibu nifas

berada dalam puncak kegelisahan setelah melahirkan karena

kurangnya istirahat.

b. Depresi pada masa nifas

4. Perdarahan aktif kala IV

Perdarahan kala IV atau disebut Hemoragic post partum adalah

hilangnya darah lebih dari 500 ml dalam 24 jam pertama setelah

lahirnya bayi. Perdarahan post partum sebagai hilangnya darah lebih

dari 500 ml dari organ oragn reproduksi setelah selesainya kala III

persalinan (eksplusi atau ekstraksi plasenta dan ketuban) normalnya


perdarahan dapat di control oleh kontraksi dan retraksi anyaman serat-

serat otot serta agregasi trombosit dan thrombus fibrin di dalam

pembuluh desidua. Perdarahan post partum dini adalah perdarahan yang

berlebihan selama 24 jam pertama setelah kala III persalinan.

Penyebab utama perdarahan post partum primer adalah :

1) Atonia Uteri (50-60%)

2) Sisa plasenta (23-24%)

3) Retensio Plasenta (16-17%)

4) Laserasi jalan lahir (4-5%.)

E. Bentuk Tindakan dalm Kala IV

Tindakan Baik :

1. Mengikat tali pusat

2. Memeriksa tinggu fundus uteri

3. Menganjurkan ibu untuk cukup nutrisi dan hidrasi

4. Membersihkan ibu dari kotoran

5. Memberikan cukup istirahat

6. Menyususi segera

7. Membantu ibu kek kamar mandi

8. Mengajari ibu dan keluarga tentang pemeriksaan fundus uteri dan tanda

bahaya baik bagi ibu maupun bayi.

Tindakan Yang tidak bermanfaat :

1. Tampon vagina – menyebabkan sumber infeksi


2. Pemakaian gurita – menyulitkan memeriksa kontraksi

3. Memisahkan ibu dan bayi

4. Menduduki sesuatu yang panas – menyebakan menurunnya tekanan

darah, menambah perdarahan dan penyebab dehidrasi

F. Prinsip Luka Episiotomi / Laserasi Perineum

Hal yang perlu diperhatikan :

1. Laserasi derajat satu yang tidak mengalami perdarahan.

2. Menggunakan sedikit jahitan

3. Menggunakan selalu teknik aseptik

4. Menggunakan anestesi local, untuk kenyamanan ibu

Nasehat Untuk Ibu :

1. Menjaga perenium ibu selalu dalam keadaan kering dan basah

2. Menghindari penggunaan obat-obatan tradisional pada luka

3. Mencuci perineum dengan air sabun dan air bersih sesering mungkin

4. Menyarankan ibu untuk mengkomsumsi makanan yang tinggi gizi

5. Menganjurkan banyak minum

6. Kunjungan ulang dilakukan 1 minggu setelah melahirkan untuk

memeriksa luka jahitan.


(SAP)

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN

ASUHAN BERSALIN PEMANTAUAN KALA IV


OLEH :

SITI ZULHIJJAH

NPM :1926040038.P

PROGRAM STUDI KEBIDANAN SARJANA TERAPAN


TRI MANDIRI SAKTI BENGKULU
TAHUN 2020

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN


(SAP)

Fakultas/ Program Studi : D III Kebidanan


Mata Kuliah : Asuhan Kebidanan Persalinan dan BBL
Materi : Asuhan kebidanan pada persalinan kala IV
Semester : II
Waktu Pertemuan : 1 x 50 Menit

A. Deskripsi
Pembahasan mata kuliah ini difokuskan pada konsep dasar, prinsip dan
penerapan asuhan kebidanan pada persalinan kala IV.

B. Standar Kompetensi
Mampu memahami dan memberikan Asuhan Persalinan dengan topik Kala
IV Persalinan.

C. Kompetesi Dasar
Mahasiswa mampu memahami tentang pengertian kala IV, fisiologi kala IV
dan melakukan evaluasi kala IV.

D. Indikator
Memahami konsep dasar pemberian asuhan kebidanan pada persalinan kala IV

E. Tujuan Pembelajaran
Dapat melaksanakan asuhan kebidanan pada persalinan kala IV

F. Materi Ajar
Asuhan Kebidanan pada Persalinan Kala IV

G. Strategi Pembelajaran
1. Ceramah tanya jawab
2. Demonstrasi

H. Langkah-langkah Pembelajaran

Tahapan/ Kegiatan Penyuluhan Alat Metode Kegiatan sasaran


Waktu
Pendahulua - Menjawab salam LCD Diskusi - Mengucapkan
n dan Laptop salam dan
(10 Menit) menginformasikan , alat- memperhatikan
pokok bahasan alat penjelasan
yang akan lainnya dosen
diajarkan - Memperhatikan
- Menjelaskan penjelasan
tujuan dosen
pembelajaran - Menjawab
- Melakukan pertanyaan
apersepsi dosen
Penyajian - Memberikan LCD Diskusi, - Menjawab
(30 Menit) pertanyaan untuk Laptop Tanya pertanyaan
mengetahui sejauh , alat- Jawab dosen sesuai
mana pengetahuan dengan
alat
mahasiswa tentang pengetahuan
Asuhan Persalinan lainnya
Kala IV
- Menjelaskan - Memperhatikan
materi tentang penjelasan
Asuhan kebidanan dosen
pada persalinan
kala IV
- Melakukan feed - Mengajukan
back pertanyaan
Penutup - Mengevaluasi LCD Diskusi, - Menjawab
(10 Menit) pemahaman Laptop Tanya pertanyaan dari
mahasiswa setelah , alat- Jawab dosen
disampaikannya
alat
materi tentang
Asuhan kebidanan lainnya
persalinan kala IV - Mahasiswa
- Menyimpulkan memperhatikan
materi tentang kesimpulan dari
Asuhan Kebidanan dosen
Persalinan Kala IV - Mahasiswa
- Menutup menjawab salam
pertemuan dengan
mengucapkan
salam
JOB SHEET

Mata Kuliah : Asuhan Kebidanan Persalinan dan BBL


Pokok Bahasan : Melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu bersalin
Sub Pokok Bahasan : Asuhan kebidanan pada persalinan kala IV

OBJEKTIF PERILAKU SISWA


1. Mempersiapkan peralatan, bahan dan perlengkapan yang digunakan untuk
tindakan penanganan pemantauan kala IV dengan tepat dan ergonomis.
2. Mendemonstrasikan langkah-langkah dalam tindakan penanganan pemantauan
kala IV dengan sistematis sesuai dengan prosedur dan daftar tilik serta
memperhatikan keselamatan kerja.

REFERENSI

1. Anonymous. 2014. Buku Pelatihan Preseptor


2. Anne H. 2017. Asuhan Kebidanan Post partum.PUSDIKNKES
3. Asuhan persalinan normal.2015.DEPKES RI

PETUNJUK

1. Baca dan pelajari lembaran kerja yang tersedia.


2. Siapkan alat dan bahan secara lengkap sebelum tindakan dimulai.
3. Ikutilah petunjuk instruktur.
4. Tanyakan pada instruktur bila terdapat hal-hal yang kurang dimengerti.
Alat dan Bahan
1. Bahan
Kassa
2. Alat
a. Tensimeter
b. Termometer
c. Handscoen
3. Perlengkapan
a. Jam tangan
b. Nierbekken (bengkok)
c. Baju ibu yang bersih dan kering
d. Tempat pakaian kotor
e. Larutan klorin
f. Tempat larutan klorin

KESELAMATAN KERJA

1. Pusatkan perhatian dan konsentrasi pada prosedur tindakan


2. Sebelum prosedur, dekatkan alat dan bahan
3. Gunakan alat sesuai dengan kegunaannya
4. Perhatikan teknik septik dan aseptik dalam melakukan prosedur

PROSEDUR PELAKSANAAN

No Langkah Klinis Ilustrasi Gambar


1 Menyapa klien dengan ramah
dan sopan
Key Point : “Ibu maaf, saya
Bidan Siti, akan melakukan
pemeriksaan kembali, apa ibu
bersedia?
2 Menjelaskan tujuan dan
prosedur yang akan di lakukan

Key point ; menjelaskan tujuan


dan prosedur tindakan

3 Teruji menjaga privacy klien

Key poin : Menutup sampiran


untuk menjaga privasi klien

4 Siapkan alat dan siapkan pasien


Key point
- Jangan ada alat yang
tertinggal
Posisikan ibu dalam keadaan
yang nyaman
5 Cuci tangan sebelum tindakan
Key point:
Gunakan 6 langkah efektif cuci
tangan
6 Memakai sarung tangan DTT

7 Memantau :
- tekanan darah
- nadi
- tinggi fundus
- kandung kemih
- perdarahan
Key point : lakukan setiap 15
menit pada 1 jam pertama dan
setiap 30 menit pada 1 jam
kedua

8 Masase uterus untuk


memastikan uterus
berkontraksi
Key point : lakukan dengan
hati-hati untuk mencegah
involusi uteri
9 Mengajarkan ibu dan
keluarganya bagaimana menilai
kontraksi uterus
Key point : Ajarkan sampai ibu
dan keluarga mampu
melakukannya sendiri
10 Menilai perdarahan dengan
memeriksa perineum dan
vagina
Key point : lakukan dengan
teliti dan hati-hati untuk
deteksi dini komplikasi nifas
11 Meminta anggota keluarga
untuk memeluk bayi.
Membersihkan dan membantu
ibu untuk mengenakan baju
yang bersih dan kering,
mengatur posisi ibu agar
nyaman. Menganjurkan ibu
mobilisasi secepat mungkin
Key point : Bidan tetap
menjaga kenyamanan ibu
12 Cuci tangan setelah tindakan
Key point:
Gunakan 6 langkah efektif cuci
tangan

13 Dokumentasikan hasil
pemeriksaan
Key Point:
Jangan tunda dalam menulis
hasil pemeriksaan
DAFTAR TILIK

NAMA KETERAMPILAN : PERSALINAN KALA IV


NAMA MAHASISWA : ..........................................
TANGGAL PENILAIAN : ..........................................
NAMA PEMBIMBING :..........................................

Petunjuk
Nilailah setiap langkah yang diamati menggunakan skala sebagai berikut:
Nilai 0 : Langkah tidak dikerjakan atau tidak sesuai
(tidak dikerjakan) dengan yang seharusnya
Nilai 1 : Langkah yang harus dilakukan dikerjakan
(dilakukan tidak sesuai prosedur)namun tidak sesuai dengan prosedur
checklist
Nilai 2 : Langkah dikerjakan dengan benar, sesuai
(dilakukan sesuai prosedur) urutannya dan waktu kerja yang sangat
efisien
Beri tanda () dalam kolom yang tersedia di sebelah kanan sesuai dengan
tindakan yang dilakukan oleh mahasiswa

SKOR
No Penilaian
0 1 2
1 Menyapa Klien dengan sopan dan ramah

2 Menjelaskan prosedur dan tujuan tindakan

3 Pasang tirai privasi pasien

4 Siapkan alat dan mempersiapkan klien

5 Mencuci tangan sebelum melakukan tindakan.


6 Menggunakan sarung tangan DTT
7 Pantau tekanan darah,nadi,tinggi fundus,kandung kemih
dan perdarahan, temperature
8 Masase uterus untuk memastikan uterus berkontraksi
9 Mengajarkan ibu dan keluarganya bagaimana menilai
kontraksi uterus.
10 Nilai perdarahan dengan memeriksa perineum dan
vagina
11 Minta anggota keluarga untuk memeluk bayi.
Membersihkan dan membantu ibu untuk mengenakan
baju yang bersih dan kering, mengatur posisi ibu agar
nyaman. Menganjurkan ibu mobilisasi secepat mungkin
12 Mencuci tangan kembali
13 Dokumentasi hasil pemeriksaan

Keterangan :
0 : Tidak dilakukan
1 : Dilakukan tidak sesuai prosedur
2 : Dilakukan dan sesuai prosedur

Jumlah/nilai total
Nilai Akhir = x 100
Jumlah langkah x 2

Nilai Batas Lulus = 71

Bengkulu, April 2020


Dosen Pembimbing

(………………………)
BERITA ACARA BIMBINGAN
LAPORAN MICRO DAN MACRO

Nama : Siti Zulhijjah


NPM : 1926040038.P
Jurusan : D IV Kebidanan
Tempat Praktik :

Paraf
No Tanggal Materi Keterangan Pembimbing

Bengkulu, April 2020


Pembimbing Praktik

(NurilAbsari, S.SiT, M.Kes)

Anda mungkin juga menyukai