Anda di halaman 1dari 6

YUNI R

Gugus kendali mutu ( Quality Control Circle )


adalah “ sekelompok kecil petugas yang
secara sukarela melakukan kegiatan-kegiatan
pengendalian mutu didalam tempat kerjanya
sendiri. Anggota kelompok ini berpartisipasi
sepenuhnya secara terus menerus dalam
program kendali mutu, mengembangkan diri,
belajar dan mengajar bersama, dengan
teknik-teknik kendali mutu
 Memyumbangkan perbaikan mutu, efisiensi, efektifitas,
produktifitas organisasi dan penghematan pembiayaan
serta pencagahan pemborosan.
 Meningkatkan kemampuan kepemimpinan dan manajemen
para manajer dan pengawas ( supervisor ) dan mendorong
perbaikan terus menerus dengan cara pengembangan diri.
 Menciptakan suatu lingkungan kerja yang lebih sadar
mutu, memberikan kepuasan kerja, paham tentang
persoalan-persoalan kerja yang terjadi dan berupaya
memperbaikinya sekaligus meningkatkan mutu produk
dan pelayanan.
 Berfungsi sebagai kekuatan inti pengendalian mutu di
organisasi. Karena apabila seluruh petugas pada lapis ini
bekerja secara efektif dan bermutu akan meningkatkan
penampilan kerja organisasi secara keseluruhan.
1. Gugus kendali mutu menyumbang terhadap
perbaikan dan pengembangan organisasi
pelayanan kesehatan
2. Menghormati petugas kesehatan sebagai
manusia seutuhnya dan menciptakan
suasana lingkungan kerja yang nyaman dan
membahagiakan
3. Membangkitkan dan menumbuhkan
kemampuan petugas
1. Membangun tempat kerja yang kuat
2. Membangun kondisi yang terkendali
3. Meningkatkan semangat kerja petugas
4. Hubungan manusiawi ( human relation )
5. Perbaikan atau peningkatan mutu di ( level ) tempat kerja
6. Kegiatan sukarela
7. Berpikir benar dan menggunakan kerja sama serta
komunikasi
8. Memperluas wawasan berpikir
9. Pengahasilan yang lebih baik dan kepuasan kerja
10. Menjaga mutu ( quality assurance ) dan meningkatkan
produktifitas
11. Para petugas medis akan lebih mencurahkan waktu dan
pikiran untuk pekerjaan yang tepat
adalah :
1. Identifikasi dan menetapkan prioritas masalah
2. Analisis sebab-sebab yang mengakibatkan
masalah
3. Menentukan sebab yang paling dominant ( sebab )
utama
4. Menentukan rencana perbaikan ( solusi )
5. Melaksanakan kegiatan perbaikan
6. Memeriksa hasil perbaikan dan menilai ( check dan
evaluation )
7. Mencegah terulangnya lagi masalahdengan
standarisasi
8. Merencanakan penyelesaian masalah berikutnya,
dan seterusnya proses berulang-ulang

Anda mungkin juga menyukai