Anda di halaman 1dari 33

LAPORAN MICRO MACRO LABORATORIUM

MAKALAH, RPP, SAP, JOB SHEET,


DAN DAFTAR TILIK MKJP

“PEMASANGAN IMPLANT”

Disusun Oleh:

RASDA DIANA
NPM 1926040111.P

PROGRAM STUDI KEBIDANAN PROGRAM SARJANA TERAPAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)
TRI MANDIRI SAKTI
BENGKULU
2020
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, Puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan Laporan
Praktik Klinik Kebidanan tentang Pemasangan Implant.
Laporan Praktik Klinik Kebidanan ini telah saya susun dengan maksimal
dan mendapatkan bantuan dari semua pihak. Ribuan terima kasih juga
disampaikan kepada semua pihak yang terkait dalam pembuatan Laporan Praktik
Klinik Kebidanan ini.
Saya berharap Laporan Praktik Klinik Kebidanan ini dapat bermanfaat
bagi semua pihak baik lintas program maupun lintas sektoral dan saya memohon
kritik, saran dan masukan demi kesempumaan Laporan Praktik Klinik Kebidanan
ini.

Bengkulu, April 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN DEPAN.............................................................................................. i
KATA PENGANTAR........................................................................................... ii
DAFTAR ISI........................................................................................................ iii
DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah....................................................................................... 2
C. Tujuan......................................................................................................... 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


A. Pengertian Implant.......................................................................................3
B. Jenis Kontrasepsi Implant............................................................................3
C. Mekanisme Kerja KB Implant.....................................................................3
D. Keuntungan dan kerugian KB Implant........................................................4
E. Indikasi dan kontra indikasi KB Implant.....................................................7
F. Waktu Mulai Menggunakan Implant...........................................................8
G. Cara Pemasangan Implant............................................................................9

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan............................................................................................... 11
B. Saran.......................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keluarga yang berkualitas adalah keluarga yang sejahtera, sehat, maju,
mandiri, memiliki jumlah anak yang ideal, berwawasan kedepan, bertanggung
jawab, harmonis dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Program
keluarga berencana mempunyai misi yang sangat menekankan pentingnya
upaya menghormati hak – hak reproduksi dan sebagai upaya untuk
meningkatkan kualitas keluarga. Sedangkan visi dari program keluarga
berencana adalah memberdayakan masyarakat untuk membangun keluarga
kecil berkualitas, menggalang kemitraaandalam peningkatan kesejahteraan,
kemandirian, dan ketahanan keluarga, dan meningkatkan kualitas pelayanan
KB dan kesehatan reproduksi.
Susuk disebut alat kontrasepsi bawah kulit, karena dipasang di bawah
kulit pada lengan atas, alat kontrasepsi ini disusupkan di bawah kulit lengan
atas sebelahdalam.
Bentuknya semacam tabung-tabung kecil atau pembungkus plastik
berongga dan ukurannya sebesar batang korek api. Susuk dipasang seperti
kipas dengan enam buah kapsul atau tergantung jenis susuk yang akan
dipakai. Di dalamnya berisi zat aktif berupa hormon. Susuk tersebut akan
mengeluarkan hormon sedikit demi sedikit. Jadi, konsep kerjanya
menghalangi terjadinya ovulasi dan menghalangi migrasi sperma.
Pemakaian susuk dapat diganti setiap 5 tahun, 3 tahun, dan ada juga
yang diganti setiap tahun. Penggunaan kontrasepsi ini biayanya ringan.
Pencabutan bisa dilakukan sebelum waktunya jika memang ingin hamil lagi.
Pada makalah ini yang akan dibahas lebih lanjut tentang KB implan
adalah jenis, cara kerja, efektitas, keuntungan, kerugian, yang tidak boleh
menggunakan KB implant, jadwal kunjungan.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari KB implant ?
2. Apa saja jenis-jenis dari KB implant ?
3. Bagaimana cara pemasangan KB implant ?
4. Bagaimana cara pencabutan KB implant ?

C. Tujuan
Adapun Tujuan yang dapat kita ambil dari penyusunan makalah ini
adalah agar mahasiswa mampu:
1. Mengetahui pengertian tentang KB Implant.
2. Mengetahui jenis KB Implant.
3. Mengetahui Cara pemasangan KB Implant.
4. Mengetahui Cara pencabutan KB Implant.

2
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Pengertian Implant
Kontrasepsi Implant adalah batang silastik lembut untuk pencegah
kehamilan yang pemakaiannya dilakukan dengan jalan pembedahan minor
untuk insersi (pemasangan) dan pencabutan
Kontrasepsi Implant adalah alat kontrasepsi berbentuk kapsul silastik
berisi hormon jenis progestin (progestin sintetik) yang dipasang dibawah kulit
(BKKBN, 2015).
KB Implant memiliki efektifitas tinggi. Tercatat kegagalan hanya 0,2 -1
kehamilan per 100 perempuan. (Saifuddin, 2014)

B. Jenis Kontrasepsi Implant


1. Norplant
a. Berisi 6 batang yang mengandung hormon levonorgestrel
b. Tiap kapsul: panjangnya 3,4 cm, diameter 2,4 mm,berisi 36 mg
levonorgestrel yang efektif mencegah kehamilan selama 5 tahun
2. Implanton
a. Berisi 1 batang putih lentur mengandung 63 mg 3-keto-desogestrel
b. Efektif mencegah kehamilan selama 3 tahun
3. Indoplant dan Jadena
a. Berisi 2 batang, mengandung 75 mg levonorgestrel
b. Efektif mencegah kehamilan selama 3 tahun (Saifuddin, 2014)

C. Mekanisme Kerja KB Implant


1. Mengentalkan lendir serviks
Kadar levonorgestrel yang konstan mempunyai efek nyata terhadap
terhadap mucus serviks. Mukus tersebut menebal dan jumlahnya menurun,
yang membentuk sawar untuk penetrasi sperma.
2. Mengganggu proses pembentukan endometrium sehingga sulit terjadi
Implantasi

3
Levonorgestrel menyebabkan supresi terhadap maturasi siklik
endometrium yang diinduksi estradiol, dan akhirnya menyebabkan atrofi.
Perubahan ini dapat mencegah Implantasi sekalipun terjadi fertilisasi;
meskipun demikian, tidak ada bukti mengenai fertilisasi yang dapat
dideteksi pada pengguna Implant.
3. Mengurangi transportasi sperma
Perubahan lendir serviks menjadi lebih kental dan sedikit, sehingga
menghambat pergerakan sperma.
4. Menekan ovulasi karena progesteron menghalangi pelepasan LH
Levonorgestrel menyebabkan supresi terhadap lonjakan luteinizing
hormone (LH), baik pada hipotalamus maupun hipofisis, yang penting
untuk ovulasi. (BKKBN, 2015)

D. Keuntungan dan kerugian KB Implant


1. Keuntungan
a. Daya guna tinggi
Kontrasepsi Implant merupakan metode kontrasepsi
berkesinambungan yang aman dan sangat efektif. Efektivitas
penggunaan Implant sangat mendekati efektivitas teoretis. Efektivitas
0,2 – 1 kehamilan per 100 perempuan.
b. Perlindungan jangka panjang (sampai 5 tahun)
Kontrasepsi Implant memberikan perlindungan jangka panjang. Masa
kerja paling pendek yaitu satu tahun pada jenis Implant tertentu
(contoh : uniplant) dan masa kerja paling panjang pada jenis norplant.
c. Pengembalian tingkat kesuburan yang cepat setelah pencabutan
Kadar levonorgestrel yang bersirkulasi menjadi terlalu rendah untuk
dapat diukur dalam 48 jam setelah pengangkatan Implant. Sebagian
besar wanita memperoleh kembali siklus ovulatorik normalnya dalam
bulan pertama setelah pengangkatan. Angka kehamilan pada tahun
pertama setelah pengangkatan sama dengan angka kehamilan pada
wanita yang tidak menggunakan metode kontrasepsi dan berusaha

4
untuk hamil. Tidak ada efek pada jangka panjang kesuburan di masa
depan.Kembalinya kesuburan setelah pengangkatan Implant terjadi
tanpa penundaan dan kehamilan berada dalam batas-batas
normal.Implant memungkinkan penentuan waktu kehamilan yang tepat
karena kembalinya ovulasi setelah pengangkatan Implant demikian
cepat.
d. Tidak memerlukan pemeriksaan dalam
e. Bebas dari pengaruh estrogen
Tidak mengandung hormon estrogen.Kontrasepsi Implant mengandung
hormon progestin dosis rendah.Wanita dengan kontraindikasi hormon
estrogen, sangat tepat dalam penggunaan kontrasepsi Implant.
f. Tidak mengganggu hubungan Seksual
Kontrasepsi Implant tidak mengganggu kegiatan sanggama, karena
diinsersikan pada bagian subdermal di bagian dalam lengan atas.
g. Tidak mengganggu produksi ASI
Implant merupakan metode yang paling baik untuk wanita menyusui.
Tidak ada efek terhadap kualitas dan kuantitas air susu ibu, dan bayi
tumbuh secara normal. Jika ibu yang baru menyusui tidak sempat
nantinya (dalam tiga bulan), Implant dapat diisersikan segera
Postpartum.
h. Dapat dicabut setiap saat sesuai dengan kebutuhan(Sulistyawati, 2011)
i. Kontrol medis ringan
j. Dapat dilayani didaerah pedesaan
k. Penyulit medis tidak terlalu tinggi
l. Biaya ringan (Manuaba, 2014)
2. Kerugian
a. Menimbulkan gangguan menstruasi, yaitu tidak mendapat menstruasi,
terjadi perdarahan bercak (spothing) dan perdarahan tidak teratur.
Sejumlah perubahan pola haid akan terjadi pada tahun pertama
penggunaan, kira-kira 80% pengguna. Perubahan tersebut meliputi
perubahan pada interval antar perdarahan, durasi dan volume aliran

5
darah, serta spotting (bercak-bercak perdarahan). Oligomenore dan
amenore juga terjadi, tetapi tidak sering, kurang dari 10% setelah tahun
pertama. Perdarahan yang tidak teratur dan memanjang biasanya
terjadi pada tahun pertama. Walaupun terjadi jauh lebih jarang setelah
tahun kedua, masalah perdarahan dapat terjadi pada waktu kapan pun.
b. Berat badan bertambah
Wanita yang meggunakanImplant lebih sering mengeluhkan
peningkatan berat badan dibandingkan penurunan berat
badan.Penilaian perubahan berat badan pada pengguna Implant
dikacaukan oleh perubahan olahraga, diet, dan penuaan. Walaupun
peningkatan nafsu makan dapat dihubungkan dengan aktivitas
androgenic levonorgestrel, kadar rendah Implant agaknya tidak
mempunyai dampak klinis apapun. Yang jelas, pemantauan lanjutan
lima tahun pada 75 wanita yang menggunakan Implant Norplant dapat
menunjukkan tidak adanya peningkatan dalam indeks masa tubuh
(juga tidak ada hubungan antara perdarahan yang tidak teratur dengan
berat badan).
c. Menimbulkan acne (jerawat), ketegangan pada payudara
Jerawat, dengan atau tanpa peningkatan produksi minyak,
merupakan keluhan kulit yang paling umum di antara pengguna
Implant. Jerawat disebabkan oleh aktivitas androgenic levonorgestrel
yang menghasilkan suatu dampak langsung dan juga menyebabkan
penurunan dalam kadar globulin pengikat hormon 5EKX (SHBG, sex
hormonne binding globulin), menyebabkan peningkatan kadar steroid
bebas (baik levonorgestrel maupun testosteron). Hal ini berbeda
dengan kontrasepsi oral kombinasi yang mengandung levonorgestrel,
yang efek estrogen pada kadar SHBG-nya (suatu peningkatan)
menghasilkan penurunan dalam androgen bebas yang tidak berikatan.
Tetapi umum untuk keluhan jerawat mencakup pengubahan makanan,
praktik higiene kulit yang baik dengan menggunakan sabun atau
pembersih kulit, dan pemberian antibiotik topikal (misalnya larutan

6
atau gel klindamisin 1%, atau reitromisin topikal).Penggunaan
antibiotik lokal membantu sebagian besar pengguna untuk terus
menggunakan Implant.
d. Membutuhkan tindak pembedahan minor untuk insersi dan
pencabutan.
Implant harus dipasang (diinsersikan) dan diangkat melalui
prosedur pembedahan yang dilakukan oleh personel terlatih. Wanita
tidak dapat memulai atau menghentikan metode tersebut tanpa bantuan
klinisi. Insiden pengangkatan yang mengalami komplikasi adalah kira-
kira 5%, suatu insiden yang dapat dikurangi paling baik dengan cara
pelatihan yang baik dan pengalaman dalam melakukan pemasangan
serta pencabutan Implant.
e. Klien tidak dapat menghentikan sendiri pemakaian kontrasepsi ini
sesuai dengan keinginannya, akan tetapi harus pergi ke klinik untuk
pencabutan. Dibutuhkan klinisi terlatih dalam melakukan
pengangkatan Implant.
f. Tidak memberikan perlindungan terhadap Infeksi Menular seksual
HIV/AIDS
Implant tidak diketahui memberikan perlindungan terhadap penyakit
menular seksual seperti herpes, human papiloma virus, HIV AIDS, gonore
atau clamydia. Pengguna yang berisiko menderita penyakit menular
seksual harus mempertimbangkan untuk menambahkan metode perintang
(kondom) guna mencegah infeksi. (BKKBN, 2015)

E. Indikasi dan kontra indikasi KB Implant


1. Indikasi
a. Usia reproduksi
b. Nulipara atau multipara
c. Menghendaki kontrasepsi dengan efektifitas tinggi
d. Tidak menginginkan anak lagi tapi menolak sterilisasi

7
2. Kontra indikasi
a. Hamil atau diduga hamil
b. Perdarahan DALAMAN yang tidak diketahui penyebabnya
c. Kanker payudara atau riwayat kanker payudara
d. Mioma uteri
e. Gangguan toleransi glukosa (Saifuddin, 2014)

F. Waktu Mulai Menggunakan Implant


1. Setiap saat selama siklus haid hari ke -2 sampai hari ke tujuh, tidak perlu
metode kontrasepsi tambahan
2. Insersi dapat dilakukan setiap saat, dengan syarat diyakini tidak terjadi
kehamilan. Apabila insersi setelah -7 hari siklus haid, klien dianjurkan
untuk tidak melakukan hubungan seksual, atau menggunakan metode
kontrasepsi lain untuk tujuh hari saja.
3. Apabila klien tidak haid, insersi dapat dilakukan setiap saat, dengan syarat
diyakini tidak terjadi kehamilan, klien dianjurkan tidak melakukan
hubungan seksual atau menggunakan metode kontrsepsi lain untuk tujuh
hari saja.
4. Apabila menyusui antara 6 minggu sampai 6 bulan pasca persalinan,
insersi dapat dilakukan setiap saat.
5. Apabila setelah 6 minggu melahirkan dan telah terjadi haid kembali,
insersi dapat dilakukan setiap saat, klien dianjurkan untuk tidak melakukan
hubungan seksual selama tujuh hari atau menggunakan metode kontrasepsi
lain untuk tujuh hari.
6. Apabila klien menggunakan kontrasepsi hormonal dan ingin menggantinya
dengan Implant, insersi dapat dilakukan setiap saat, dengan syarat diyakini
klien tersebut tidak hamil, atau klien menggunakan kontrsepsi dengan
benar.
7. Apabila kontrasepsi sebelumnya adalah kontrasepsi suntik, Implant dapat
diberikan pada saat jadwal kontrasepsi suntik, tidak perlu metode
kontrasepsi lain.

8
8. Apabila kontrasepsi sebelumnya adalah kontrasepsi hormonal (kecuali
AKDR) dan klien ingin menggatinya dengan norplant, insersi dapat
dilakukan setiap saat, dengan syarat diyakini klien tidak hamil. Tidak perlu
menunggu sampai datangnya haid berikutnya.
9. Apabila kontrasepsi sebelumnya adalah AKDR dan klien ingin
menggantinya dengan Implant, maka dapat diinsersikan pada saat haid hari
ke-7 dan klien dianjurkan tidak melakukan hubungan seksual selama tujuh
hari atau gunakan metode kontrasepsi lain untuk tujuh hari saja. AKDR
segera dicabut.
10. Pasca keguguran, Implant dapat segera di insersikan. (Sulistyawati, 2015)

G. Cara Pemasangan Implant


Pemasangan Implant biasanya dilakukan di bagian atas (bawah kulit)
pada lengan kiri wanita (lengan kanan bagian yang kidal), agar tidak
mengganggu kegiatan. Implant dapat dipasang pada waktu menstruasi atau
setelah melahirkan oleh dokter atau bidan yang terlatih. Sebelum pemasangan
dilakukan pemeriksaan kesehatan terlebih dahulu dan juga disuntik untuk
mencegah rasa sakit. Luka bekas pemasangan harus dijaga agar tetap bersih
kering dan tidak boleh terkena air selama 5 hari. Pemeriksaan ulang dilakukan
oleh dokter seminggu setelah pemasangan. Setelah itu setahun sekali selama
pemakaian dan setelah 5 tahun Implant harus diambil atau di lepas.(Badan
Koordinasi Keluarga Berencana Nasional, 2014)
Saat pemasangan yang tepat adalah pada waktu menstruasi atau 1-2
setelah menstruasi. Akseptor sebaiknya berbaring horizontal atau duduk
Selama pemasangan Implant untuk mempermudah pemasangan.
1. Lengan yang tidak dominan (lengan kiri) diletakkan lurus setinggi pundak.
Tentukan daerah pemasangan biasanya sekitar 8 cm hingga 10 cm di atas
lipat siku. Lakukan pembersihan di daerah tindakan dan sekitarnya.
2. Lakukan anestesi local di tempat insersi dan dengan arah seperti kipas
sepanjang 4-4,5 cm dengan pembius local.

9
3. Lakukan sayatan melintang selebar 2-3 mm ditempat suntikan, agar luka
tidak dijahit dan mengurangi kemungkinan infeksi.
4. Tusukkan trochar melalui sayatan ke bawah kulit, perhatikan tanda
batasnya dan tusukkan sampai tanda batas dekat pangkal trochar.
5. Keluarkan batang dalam trochar dan masukkan kapsul Implant ke dalam
batang ke luar trochar dengan memakai pinset anatomis, dorong pelan-
pelan dengan batang pendorong sampai terasa ada tahanan.
6. Pertahankan posisi batang pendorong, tarik trochar perlahan-lahan
sepanjang batang pendorong sampai batas paling ujung. Implant terlepas
dari trokar kalau tanda batas paling ujung terlihat pada luka insisi dan
dipastikan dengan meraba ujung trokar dengan jari.
7. Raba Implant terpasang dengan telunjuk kiri, dorong trokar pada posisi
sebelahnya tanpa terlebih dahulu mengeluarkan ujungnya dari sayatan.
Pasang seluruh Implant dengan posisi menyerupai kipas, sehingga keenam
kapsul terpasang baik. Olesi luka sayatan dengan antisepstik, tutup dengan
plester dan kasa steril dan balut dengan perban.

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Alat kontrasepsi susuk atau implan berisi lovonorgestrel, terdiri dari 6
kapsul yang diinsersikan di bawah kulit lengan atas bagian dalam, kira-kira 6-
10 cm dari lipat siku. Indikasi penggunaan KB susuk adalah pemakaian KB
yang jangka waktu lama, masih berkeinginan punya anak lagi, tapi jarak
antara kelahirannya tidak terlalu dekat.tidak dapat memakai jenis KB yang
lain. Banyak alasan dapat dikemukakan mengapa implant dikembangkan dan
diperkenalkan sebagai cara KB yang baru. Alasan-alasan tersebut antara lain
implant merupakan cara KB yang sangat efektif dalam mencegah kehamilan
dan dapat mengembalikan kesuburan secara sempurna, tidak merepotkan.
Setelah pemasangan, akseptor tidak perlu melakukan atau memikirkan apa-apa
misalnya pada penggunaan pil. Implant merupakan cara KB yang ideal bagi
ibu yang tidak amau mempunyai anak lagi, akan tetapi belum siap untuk
melakukan sterilisasi

B. Saran
1. Untuk Pasien : Bila Anda ingin menghentikan pemakaian implan, segera
kunjungi pekerja kesehatan yang memasangnya, atau yang terlatih. Jangan
mencoba mencopot sendiri di rumah.
2. Untuk Petugas Kesehatan : Diharapkan agar memberikan Pelayanan
kontrasepsi lebih Kompoten agar tidak terjadi komplikasi-komplikasi yang
merugikan bagi pasien.

11
DAFTAR PUSTAKA

Baziad, Ali. 2015. Kontrasepsi Hormonal. Jakarta: YBS-SP

Handayani, Sri. 2014. Buku Ajar Pelayanan Keluarga Berencana. Yogyakarta:


Pustaka Rihama

Hartanto, Hanafi. 2015. Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Jakarta: Pustaka


Sinar Harapan

Saifuddin, Abdul Bari. 2015. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi.


Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo

Varney, Helen. 2014. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Jakarta: EGC

Wiknjosastro, Hanifa. 2014. Ilmu Kandungan. Jakarta: YBPS

12
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

A. Identitas Mata Kuliah


Program Studi : D IV Kebidanan
Mata Kuliah : Kesehatan Reproduksi dan Keluarga Berencana
Penempatan : Semester I
Pokok Bahasan : Kontrasepsi Hormonal
Sub Pokok Bahasan : Pemasangan Implant
Waktu Pertemuan : 40 Menit
Tempat Pertemuan :
Hari/ Tanggal :

B. Tujuan Pembelajaran
1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran diharapkan mahasiswa dapat
mengerti, memahami dan melaksanakan tindakan pemasangan Implant
2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Pada akhir pembelajaran diharapkan mahasiswa mampu:
a. Menjelaskan pengertian implant
b. Menjelaskan jenis kontrasepsi implant
c. Menjelaskan mekanisme kerja implant
d. Menjelaskan keuntungan dan kerugian implant
e. Menjelaskan indikasi dan kontra indikasi implant
f. Menjelaskan waktu mulai menggunakan implant
g. Menjelaskan cara pemasangan implant

C. Tujuan Keterampilan Mengajar


Pada pokok bahasan ini calon dosen mampu menerapkan keterampilan
dalam kegiatan proses belajar mengajar di kelas maupun di lahan praktek,
laboratorium klinik RS, rumah bersalin, BPM atau pelayanan kesehatan
lainnya.
D. Pokok-pokok Materi
1. Pengertian implant
2. Jenis kontrasepsi implant
3. Mekanisme kerja implant
4. Keuntungan dan kerugian implant
5. Indikasi dan kontra indikasi implant
6. Waktu mulai menggunakan implant
7. Cara pemasangan implant

E. Kegiatan Pembelajaran
Tahap/ Kegiatan
Kegiatan Pengajar Media Metode
waktu Mahasiswa
Pendahuluan a. Memberi salam a. Menjawab LCD Ceramah
5 menit salam dan dan
b. Perkenalan Laptop Tanya
c. Menginformasikan jawab
materi yang akan
disampaikan b. Memperhatikan
d. Menjelaskan
tujuan dari materi
yang disampaikan
e. Melakukan
apersepsi
(kegiatan timbal c. Menjawab
balik)
f. Melakukan
relevansi materi
dengan pokok
bahasan (menggali
pengetahuan
mahasiswa)
Penyajian a. Memberikan a. Memperhatikan Laptop Ceramah
25 menit penjelasan kepada dan
mahasiswa tentang LCD
pengertian implant
b. Memberikan Tanya
penjelasan kepada jawab
mahasiswa tentang
jenis kontrasepsi
implant
c. Memberikan
penjelasan kepada
mahasiswa tentang
mekanisme kerja
implant
d. Memberikan
penjelasan kepada
mahasiswa tentang
keuntungan dan
kerugian implant
e. Memberikan
penjelasan kepada
mahasiswa tentang
indikasi dan kontra
indikasi implant
f. Memberikan
penjelasan kepada
mahasiswa tentang
waktu mulai
menggunakan
implant
g. Memberikan
penjelasan kepada
mahasiswa tentang
cara pemasangan
implant b. Mahasiswa
h. Memberikan menjawab
pertanyaan kepada pertanyaan
mahasiswa c. Mahasiswa
i. Memberi bertanya
kesempatan
mahasiswa untuk
bertanya
Penutup a. Mengevaluasi a. Mahasiswa Laptop Ceramah
10 menit materi yang telah menyimpulka dan
disampaikan n materi yang LCD
dengan cara disampaikan
memberikan
pertanyaan kepada
mahasiswa
b. Umpan balik b. Mahasiswa - Tanya
menjawab jawab
pertanyaan
dari dosen
c. Salam penutup c. Menjawab - Ceramah
salam

F. Evaluasi
1. Prosedur : Multiple choice/pilihan ganda
2. Jenis : Lisan
3. Bentuk : Subyektif
4. Soal : Kasus

G. Materi Ajar
Terlampir

H. Referensi
Baziad, Ali. 2015. Kontrasepsi Hormonal. Jakarta: YBS-SP

Handayani, Sri. 2014. Buku Ajar Pelayanan Keluarga Berencana. Yogyakarta:


Pustaka Rihama

Hartanto, Hanafi. 2014. Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Jakarta: Pustaka


Sinar Harapan

Saifuddin, Abdul Bari. 2015. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi.


Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo

Varney, Helen. 2014. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Jakarta: EGC

Wiknjosastro, Hanifa. 2014. Ilmu Kandungan. Jakarta: YBPS

I. Lampiran
Lampiran 1 : Materi
Lampiran 2 : Evaluasi
SATUAN ACARA PRAKTIKUM
(SAP)

A. Identitas Mata Kuliah


Program Studi : D IV Kebidanan
Pokok Bahasan : Kontrasepsi Hormonal
Sub Pokok Bahasan : Implant
Dosen :

B. Tujuan Pembelajaran
1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran diharapkan mahasiswa dapat
mengerti, memahami dan melaksanakan tindakan pemasangan Implant
2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Pada akhir pembelajaran diharapkan mahasiswa mampu:
a. Melakukan langkah-langkah pemasangan implant

C. Alat dan Bahan


1. Tensi
2. Stethoscope
3. Tempat tidur periksa
4. Alat penyangga lengan (tambahan)
5. Perlak dan pengalas
6. Bak instrument yang berisi
a. 1 pasang hand scoon steril
b. Kasa steril/doek
c. Kom steril
7. Batang norplant (6 buah) dalam kantong
8. Kom berisi cairan bethadine
9. Anastesi lokal konsentrasi 1 %
10. Epinefrin untuk rejatan anafilaktik
D. Metode
Demonstrasi

E. Kegiatan Pembelajaran
Tahap/ Kegiatan
Kegiatan Pengajar Media Metode
waktu Mahasiswa
Pendahuluan a. Memberi salam a. Menjawab LCD Ceramah
6 menit salam dan
b. Perkenalan laptop
c. Menginformasik
an materi yang
akan b. Memperhatikan Tanya
disampaikan jawab
d. Menjelaskan
tujuan dari
materi yang
disampaikan
e. Melakukan
apersepsi c. Menjawab
(kegiatan timbal
balik)
f. Melakukan
relevansi materi
dengan pokok
bahasan
(menggali
pengetahuan
mahasiswa)
Penyajian a. Melakukan Melakukan praktik Phanto Ceramah
25 langkah-langkah pengukuran m Demons
pemasangan KB panggul luar sesuai trasi
Implant job sheet dan daftar Demons
b. Memberi tilik trasi
kesempatan
mahasiswa untuk
bertanya

Penutup a. Mengevaluasi a. Mahasiswa Laptop Ceramah


10 menit materi yang telah menyimpulkan dan
disampaikan materi yang LCD
dengan cara disampaikan
memberikan
pertanyaan - Tanya
kepada b. Mahasiswa jawab
mahasiswa menjawab
b. Umpan balik pertanyaan dari
dosen - Ceramah
c. Menjawab
c. Salam penutup salam

F. Evaluasi
Prosedur : Post Test
Bentuk : Demonstrasi
Jenis : Tanya Jawab
Hasil : Mahasiswa memahami tentang Pemasangan Implant
JOB SHEET

Program Studi : D III Kebidanan


Mata Kuliah : Kesehatan Reproduksi dan Keluarga Berencana
Kegiatan Keterampilan : KB Implant
Unit :

Obyektif Perilaku Siswa


1. Mempersiapkan peralatan, bahan dan perlengkapan yang digunakan untuk
tindakan pemasangan KB implant
2. Mendemonstrasikan langkah-langkah dalam tindakan pemasangan KB implant
dengan sistematis sesuai dengan prosedur dan daftar tilik serta memperhatikan
keselamatan kerja.

Petunjuk
1. Baca dan pelajari lembaran kerja yang tersedia.
2. Siapkan alat dan bahan secara lengkap sebelum tindakan dimulai.
3. Ikutilah petunjuk instruktur.
4. Tanyakan pada instruktur bila terdapat hal-hal yang kurang dimengerti.

Keselamatan Kerja
1. Pusatkan perhatian dan konsentrasi pada prosedur tindakan
2. Sebelum prosedur, dekatkan alat dan bahan
3. Gunakan alat sesuai dengan kegunaannya
4. Perhatikan teknik septik dan aseptik dalam melakukan prosedur

Peralatan
11. Tensi
12. Stethoscope
13. Tempat tidur periksa
14. Alat penyangga lengan (tambahan)
15. Perlak dan pengalas
16. Bak instrument yang berisi
d. 1 pasang hand scoon steril
e. Kasa steril/doek
f. Kom steril
17. Batang norplant (6 buah) dalam kantong
18. Kom berisi cairan bethadine
19. Anastesi lokal konsentrasi 1 %
20. Epinefrin untuk rejatan anafilaktik
21. Semprit 5 cc dan ajrum no 22
22. Trokart no 10
23. Skapel no 11/15
24. Plaster/band aid
25. Klem penjepit
26. Pinset
27. Bengkok
28. Larutan chlorine 0.5 %
29. Sabun dan handuk tangan

Dasar Teori
Kontrasepsi Implant adalah batang silastik lembut untuk pencegah
kehamilan yang pemakaiannya dilakukan dengan jalan pembedahan minor untuk
insersi (pemasangan) dan pencabutan.
Pemasangan Implant biasanya dilakukan di bagian atas (bawah kulit) pada
lengan kiri wanita (lengan kanan bagian yang kidal), agar tidak mengganggu
kegiatan. Implant dapat dipasang pada waktu menstruasi atau setelah melahirkan
oleh dokter atau bidan yang terlatih. Sebelum pemasangan dilakukan pemeriksaan
kesehatan terlebih dahulu dan juga disuntik untuk mencegah rasa sakit. Luka
bekas pemasangan harus dijaga agar tetap bersih kering dan tidak boleh terkena
air selama 5 hari. Pemeriksaan ulang dilakukan oleh dokter seminggu setelah
pemasangan. Setelah itu setahun sekali selama pemakaian dan setelah 5 tahun
Implant harus diambil atau di lepas
Prosedur Pelaksanaan
NO. LANGKAH - LANGKAH ILUSTRASI GAMBAR
1. Siapkan peralatan
Susun alat secara ergonomis, periksa
kelengkapan alat dan letakkan pada tempat yang
mudah dijangkau.

2. Beri penjelasan pada pasien atas tindakan


yang akan dilakukan

Memberikan informed concent pada pasien


tentang tindakan yang akan dilakukan serta
mempersiapkan pasien untuk pemasangan
Implan Jadena

3. Cuci tangan

Mencuci tangan dengan sabun dibawah air


mengalir sesuai dengan standar Pencegahan
Infeksi (tujuh langkah). Keringkan dengan kain
bersih.

4. Pakai sarung tangan steril

Gunakan handscoen dengan cara yang benar


jangan sampai robek atau menyentuh bagian
luar handscoen
5. Usap tempat pemasangan implant dengan
larutan antiseptic dan pasang duk berlubang
steril

Mulai mengusap dari tempat yang akan


dilakukan insisi kearah luar dengan gerakan
melingkar, sekitar 8-13 cm dan biarkan kering

6. Anastesi tempat insisi dengan lidocain 1 %

Menyuntikkan anastesi tepat dibawah kulit


sepanjang jalur tempat pemasangan

.
7. Buat insisi pada lengan.

Buat insisi dangkal selebar 2 mm hanya untuk


menembus kulit.
8. Tusukkan trokar dan pendorongnya.
Memasukkan trokar jangan dengan paksaan.
Jika terdapat tahanan, coba dari sudut lainny
(batas masuknya trokar sampai tanda strip ke
dua)

9. Angkat trokar ke atas.

Trokar diangkat ke atas untuk meletakkan


kapsul tepat di bawah kulit, sehingga kulit
terangkat.

10. Tarik pendorong keluar dan masukkan


kapsul implan.

Bila kapsul diambil dengan tangan, pastikan


sarung tangan tersebut bebas dari bedak atau
partikel lain
11. Masukkan kembali pendorong dan dorong
kapsul.

Jangan mendorong kapsul dengan paksa

12. Tahan pendorong dan menarik trokar keluar.

Raba ujung kapsul dengan jari, untuk


memastikan kapsul sudah keluar seluruhnya dari
trokar.

13. Memutar ujung trokar .

Pastikan kapsul pertama bebas.


14. Fiksasi kapsul pertama dengan jari telunjuk.
Geser trokar sekitar 15º untuk memasang kapsul
berikutnya

15. Keluarkan trokar setelah kedua kapsul


terpasang.
Tekan tempat insisi dengan jari selama 1 menit
untuk
menghentikan perdarahan

16. Cuci tangan

Mencuci tangan dengan sabun dibawah air


mengalir sesuai dengan standar Pencegahan
Infeksi (tujuh langkah). Keringkan dengan kain
bersih.

17. Temui klien kembali

Beritahu hasilnya dan beritahu rencana


selanjutnya dengan jelas dan lengkap
18. Bereskan Alat

Membereskan seluruh peralatan yang telah


digunakan, mencuci dan
mengembalikanketempat semula

19 Dokumentasi
Menulis di buku catatan dan kartu peserta KB
mengenai tindakan yang telah dilakukan dan
merencanakan tanggal penyuntikan berikutnya.

Lakukan pencatatan hasil pemeriksaan dan


tindakan secara lengkap.

Evaluasi
1. Mahasiswa mendemonstrasikan pemasangan implant
2. Setiap langkah dilakukan secara sistematis dan memperhatikan keamanan
serta kenyamanan klien setiap prosedur tindakan
3. Memperhatikan privasi klien setiap tindakan
4. Penempatan alat-alat yang digunakan mudah terjangkau dan telah diketahui
fungsinya
5. Pembimbing klinik menilai langkah-langkah pemasangan implant
DAFTAR TILIK

Nama Keterampilan : Pemasangan implant


Nama Mahasiswa :
Tanggal Penilaian :
Nama Pembimbing :

Petunjuk
Nilailah setiap langkah yang diamati menggunakan skala sebagai berikut:
Nilai 0 : Langkah tidak dikerjakan atau tidak sesuai
(tidak dikerjakan) dengan yang seharusnya
Nilai 1 : Langkah yang harus dilakukan dikerjakan
(dilakukan tidak sesuai prosedur)namun tidak sesuai dengan prosedur
checklist
Nilai 2 : Langkah dikerjakan dengan benar, sesuai
(dilakukan sesuai prosedur) urutannya dan waktu kerja yang sangat
efisien
Beri tanda () dalam kolom yang tersedia di sebelah kanan sesuai dengan
tindakan yang dilakukan oleh mahasiswa
NO NILAI
ASPEK YANG DINILAI
0 1 2
1 Siapkan peralatan
Susun alat secara ergonomis, periksa
kelengkapan alat dan letakkan pada tempat yang
mudah dijangkau.
2. Beri penjelasan pada pasien atas tindakan yang
akan dilakukan
Memberikan informed concent pada pasien
tentang tindakan yang akan dilakukan serta
mempersiapkan pasien untuk pemasangan
Implan Jadena
3. Cuci tangan
Mencuci tangan dengan sabun dibawah air
mengalir sesuai dengan standar Pencegahan
Infeksi (tujuh langkah). Keringkan dengan kain
bersih.

4. Pakai sarung tangan steril


Gunakan handscoen dengan cara yang benar
jangan sampai robek atau menyentuh bagian luar
handscoen
5. Usap tempat pemasangan implant dengan larutan
antiseptic dan pasang duk berlubang steril
Mulai mengusap dari tempat yang akan
dilakukan insisi kearah luar dengan gerakan
melingkar, sekitar 8-13 cm dan biarkan kering
6. Anastesi tempat insisi dengan lidocain 1 %
Menyuntikkan anastesi tepat dibawah kulit
sepanjang jalur tempat pemasangan
7. Buat insisi pada lengan.
Buat insisi dangkal selebar 2 mm hanya untuk
menembus kulit.
8. Tusukkan trokar dan pendorongnya.
Memasukkan trokar jangan dengan paksaan. Jika
terdapat tahanan, coba dari sudut lainny (batas
masuknya trokar sampai tanda strip ke dua)
9. Angkat trokar ke atas.
Trokar diangkat ke atas untuk meletakkan kapsul
tepat di bawah kulit, sehingga kulit terangkat.
10. Tarik pendorong keluar dan masukkan kapsul
implan.
Bila kapsul diambil dengan tangan, pastikan
sarung tangan tersebut bebas dari bedak atau
partikel lain
11. Masukkan kembali pendorong dan dorong
kapsul.
Jangan mendorong kapsul dengan paksa
12. Tahan pendorong dan menarik trokar keluar.
Raba ujung kapsul dengan jari, untuk
memastikan kapsul sudah keluar seluruhnya dari
trokar.
13. Memutar ujung trokar .
Pastikan kapsul pertama bebas.
14. Fiksasi kapsul pertama dengan jari telunjuk.
Geser trokar sekitar 15º untuk memasang kapsul
berikutnya
15. Keluarkan trokar setelah kedua kapsul terpasang.
Tekan tempat insisi dengan jari selama 1 menit
untuk menghentikan perdarahan
16. Cuci tangan
Mencuci tangan dengan sabun dibawah air
mengalir sesuai dengan standar. Keringkan
dengan kain bersih.
17. Temui klien kembali
Beritahu hasilnya dan beritahu rencana
selanjutnya dengan jelas dan lengkap
18. Bereskan Alat
Membereskan seluruh peralatan yang telah
digunakan, mencuci dan mengembalikan ke
tempat semula
19. Dokumentasi
Menulis di buku catatan dan kartu peserta KB
mengenai tindakan yang telah dilakukan dan
merencanakan tanggal penyuntikan berikutnya.
Lakukan pencatatan hasil pemeriksaan dan
tindakan secara lengkap.
Jumlah

Total seluruhnya
Nilai Akhir = 38 x 100 =
Nilai Batas Lulus = 71

Bengkulu, April 2020


Pembimbing Praktik

(………………………)

Anda mungkin juga menyukai