Anda di halaman 1dari 4

 Peralatan Terapi.

1. Ultra Sound Therapy


a. Foto dan Spesifikasi Alat.
Nama Alat : UltraSound Therapy
Merk/Tipe : Pagani/Roland Opera 2
No. Seri (SN) : 115

b. Pengertian
Ultrasound Therapy Unit (UST) adalah suatu alat yang menggunakan gelombang
ultrasonic untuk keperluan terapi, yangberfungsi untuk mempercepat penyerapan sisa-sisa
proses peradangan, reabsobsi peradangan, reabsobsi nyeri dan mengurangi rasa nyeri.
Dengan pengertian lain terapi ultrasound (US) adalah salah satu jenis terapi dalam bidang
Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi yang menggunakan gelombang suara/ultrasound
dengan frekuensi gelombang suara yang tidak dapat didengar oleh telinga manusia yaitu
dengan frekuensi >20.000 kali per detik/Hertz (Hz) untuk tujuan terapi dalam bidang
rehabilitasi muskuloskeletal. Terapi ultrasound dapat mencapai kedalaman 2-5 cm dari
permukaan tubuh.

c. Prinsip Kerja.
Terapi ultrasound dapat memberikan efek termal atau efek pemanasan dalam maupun
superfisial, dan efek non termal (efek mekanik yang dapat berfungsi untuk memasukan
jenis obat tertentu, efek pemijatan dan efek biologis yang dapat mempengaruhi proses
yang terjadi di jaringan atau sel sehingga dapat mempercepat terjadinya pemulihan atau
regenerasi jaringan). Efek terapi ini tentunya bergantung pada diagnosis penyakit
seseorang dan tujuan terapi yang diberikan dengan dosis yang berbeda-beda untuk setiap
individu.

d. Blok Diagram.

e. Bagian Alat.
 Tranduser berfungsi sebagai penghantar gelombang ultrasonic ke tubuh pasien
 Display berfungsi untuk melihat tampilan yang akan di setting
 Kabel power berfungsi sebagai penghubung alat ke catu daya
 Intensitas berfungsi untuk menentukan intensitas energi yang akan di pergunakan ke
pasien
 Time berfungsi untuk mengatur waktu penyinaran
 Controller berfungsi untuk menentukan seberapa luas area yang akan di terapi ke
pasien
 Aksesoris jell

f. Standar Operasional Prosedur.


 Prasyarat.
 SDM terlatih dan siap.
 Catu daya sesuai kebutuhan alat.
 Kotak kontak dilengkapi dengan hubungan pembumian.
 Alat laik pakai.
 Aksesoris lengkap dan baik.

 Persiapan
 Lepaskan penutup debu.
 Siapkan aksesoris
 Periksa hubungan alat ke terminal pembumian.

 Pemanasan
 Hubungkan alat dengan catu daya.
 Hidupkan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi ON
 Lakukan pemanasan secukupnya.
 Lakukan pengecekan fungsi transduser, intensitas energi dan waktu (timer).

 Pelaksanaan
 Perhatikan protap pelayanan.
 Atur posisi pasien.
 Pilih aksesoris sesuai kebutuhan.
 Atur jarak antara pasien dengan transducer.
 Atur intensitas energi.
 Lakukan penyetalan waktu lamanya penyinaran.
 Lakukan Tindakan therapy.

 Pemeliharaan
 Cek dan bersihkan seluruh bagian alat (1 bulan)
 Cek system catu daya, perbaiki bila perlu (1 bulan)
 Cek fungsi selector, tombol/switch, perbaiki bila perlu (1 bulan)
 Lakukan pelumasan pada bagian-bagian yang bergerak (3 bulan)
 Cek dan periksa lampu-lampu indicator, ganti bila perlu (3 bulan)
 Cek timer, lakukan perbaikan bila perlu (1 tahun)
 Lakukan pengukuran arus bocor (1 tahun)
 Lakukan pengukuran tahanan kabel pembumian alat (1 tahun)
 Lakukan uji kinerja alat (1 tahun)
2. Short Wave Diatermy (SWD)
a. Foto dan Spesifikasi Alat.
Nama Alat : SWD
Merk/Tipe : BTL-6000
No. Seri (SN) : 013008003361

b. Pengertian.
Short wave diathermy adalah modalitas terapi yang menghasilkan energi
elektromagnetik dengan arus bolak balik frekuensi tinggi. Ada 3 frekuensi yang
digunakan pada short wave diathermy, yaitu :
 Frekuensi 27,12 MHz dengan panjang gelombang 11 meter.
 Frekuensi 13,56 MHz dengan panjang gelombang 22 meter.
 Frekuensi 40,68 MHz (jarang digunakan) dengan panjang gelombang 7,5 meter.

Frekuensi yang sering digunakan pada SWD untuk tujuan pengobatan adalah frekuensi
27,12 MHz dengan panjang gelombang 11 meter. SWD diathermy merupakan alat therapy
yang memancarkan gelombang pendek yang digunakan untuk pemanasan pada jaringan
dalam dan pembuluh darah agar peredaran darah menjadi lancar dengan mengubah energi
elektromagnet menjadi energi panas. Kegunaan alat ini dapat dipercaya dalam
penggunaan terapi yang dapat menyembuhkan inflamasi sendi baik lutut maupun bahu,
keseleo pada lutut, sakit pinggang, reumatik, nyeri punggung bawah dan lain-lain.

c. Prinsip Kerja.

d. Blok Diagram.
 Power Supply berfungsi untuk
mendistribusikan tegangan ke
seluruh rangkaian pesawat short
wive diathermy.
 Rangkaian Intensitas berfungsi
untuk mengatur dosis teganagan
yang masuk ke HTT.
 Rangkaian Timer befungsi untuk
mengatur lamanya pesawata
short wave diathermy bekerja.
 HTT merubah tegangan yang
kecil menjadi besar sehingga
menimbulkan frekuensi yang
tinggi.
 Tabung Tyristor berfungsi untuk
meneruskan dan memancarkan
daya gelombang pendek dengan
intensitas yang besar.
 Rangkaian Receiver RF
berfungsi untuk menangkap gelombang pendek yang dipantulkan oleh Tabung Tyristor.
 Rangkaian auto Tuning berfungsi untuk mengatur tegangan yang ingin dipakai.
 Probe berfungsi sebagai tempat untuk menyalurkan gelombang kepada pasien.

e. Bagian Alat.
 Elektroda berfungsi untuk mentransfer panas yang dihasilkan alat kepada bagian tubuh
pasien.
 Lengan elektroda berfungsi untuk mengatur atau memposisikan elektroda sesuai
dengan bagian tubuh pasien yang akan dilakukan terapi.
 Control panel berfungsi untuk mengatur dosis frekuensi serta waktu yang dibutuhkan
selama terapi.
 Box system berfungsi sebagai tempat pelindung komponen dan sebagai system untuk
menjalankan program SWD.

f. Prosedur Penggunaan.
 Tempatkan alat pada ruang tindakan.
 Lepaskan penutup debu
 Siapkan aksesoris (electrode)
 Hubungkan alat dengan terminal pembumian
 Hubungkan alat dengan catu daya
 Hidupkan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi ON.
 Lakukkan pemanasan ±3menit
 Atur tombol sesuai kebutuhan pelayanan
 Lakukan test fungsi tombol emergency stop
 Jelaskan fungsi dan cara penggunaan tombol emergenci stop pada pasien.
 Perhatikan protap pelayanan
 Beritahukan kepada pasien, mengenai tindakan yang akan dilakukan
 Tentukan electrode yang akan di gunakan dan pasang pada alat.
 Atur intensitas energi sesuai yang di perlukan
 Tempatkan electrode pada obyek
 Atur waktu penyinaran
 Lakukan penyinaran. Perhatikan kondisi pasien
 Setelah terapi selesai, kembalikan tombol intensitas
 Matikan alat dengan menekan atau memutar tombol ON/OFF ke posisi OFF.
 Lepaskan hubungan alat dengan catu daya
 Lepaskan kebel pembumian
 Lepaskan electrode dan bersihkan
 Bersihkan alat. Pastikan alat short wave diathermy dalam keadaan baik dan siap di
fungsikan pada pemakaian berikutnya.
 Simpan alat dan aksesoris ke tempat semula dan pasang penutup debu

Anda mungkin juga menyukai