Anda di halaman 1dari 7

TENS

Transcutaneous Electrical nerve stimulation

1. Pengertian

Tens(Transcutaneus Electrical stimulation), alat ini di operasionalkan dengan baterai kecil dan

menggunakan transmisi listrik dan bermanfaat menurunkan nyeri. Elektroda didaerah yang

bersangkutan mengalami nyeri. Mesin dihidupkan dan arus listrik disalurkan lewat elektroda.

Tujuan pemberian TENS memelihara fisiologis otot dan mencegah atrofi otot, re-edukasi fungsi

otot, modulasi nyeri tingkat sensorik, menambah Range Of Motion (ROM)/ mengulur tendo,

memperlancar peredaran darah dan memperlancar resorbsi oedema. TENS mengaktifkan

jaringan jaras saraf asendens dan desendens yang kompleks, pemancar neurokimiawi, dan

reseptor opioid/opioid yang akan mengurangi konduksi impuls nyeri dan presepsi nyeri.

2. Tujuan dan efek

Menghilangkan/mengendalikan rasa nyeri yang dihasilkan dari dengan mengurangi konduksi

impuls dan presepsi nyeri,

3. Model - model TENS

 Model konvensional

 Amplitudo : parestesia

 Durasi denyut : Pendek,50-125

 Laju denyut : tinggi 50-100pps

 Teknik aplikasi 30-60 menit


 Keuntungan: biasanya pasien terasa nyaman dengan model tens jenis ini, dapat

digunakan dalam kondisi akut dan kronis

 Kerugian : adaptasi terhadap stimulus sering terjadi, akrena itu peningkatan

amplitude atau durasi denyut mungkin diperlukan untuk mempertahankan

parestesia yang dirasakan

 Burst mode tens

 Tens ini mirip dengan low-frequency mode TENS dalam hal respons klimis dan

mekanisme kerja. Burst mode tens menggunakan kombinasi frequensi denyut

tingggi dan rendah.

 Amplitudo : medium, tinggi; kontraksi otot kuat

 Durasi denyut : Panjang, 200-500

 Laju denyut : tinggi 70-100pps, rendah 1-5 pps

 Teknik aplikasi 40-60 menit

 Keuntungan: efek yang di hasilkan dapat bertahan lama

 Kerugian : terkadang pasien menganggap kontaksi yang dihasilkan sebagai

sesuatu yang mengganggu

 Low frequency

 Amplitudo : medium, tinggi,

 Durasi denyut : Panjang, 200-500

 Laju denyut : rendah 1-5 pps

 Teknik aplikasi 40-60 menit

 Keuntungan: efek yang di hasilkan dapat bertahan lama


 Kerugian : terkadangpasien menganggap kontaksi yang dihasilkan sebagai

sesuatu yang mengganggu

 Briefe intense

 Amplitudo :parestesia tinggi/kuat

 Durasi denyut : lebar, 250-400

 Laju denyut : tertinggi 110-200pps

 Teknik aplikasi: maksimal 15 menit

 Keuntungan: dapat digunakan untuk kondisi yang sangat akut

 Kerugian : pasien mungkin menganggap intensitas yang lebih tinggi seperti

mengganggu

 Hyperstimulasi

 Amplitudo: Tinggi/ berbahaya

 Durasi denyut :250-10

 Laju denyut : 1 - 4 pps

 Teknik aplikasi 30 detik X 2 untuk setiap titi, maximal 10-20 titik

 Keuntungan: analgesia yang dihasilkan oleh stimulasi titik sering kali memiliki

awitan yang cepat

 Kerugian : stimulasi dianggap sebagai sesuatu yang tidak menyenangkan atau

berbahaya

4. Indikasi
 Osteoartritis

 Rheumatoid arthritis

 Inflamasi otot seperti nyeri miofasial servikal dan trigger points

 Nyeri akut dan kronis seperti nyeri pinggang kronis

 Sakit kepala kronis atau berulang

 Sindrom nyeri regional kompleks seperti nyeri neuropatik yaitu alodinia

 Pengangkatan jahitan , debridemen luka, sebagai penunjang pada deep friction massage

di area yang sangat lokal atau prosedur apapun di area lokal tempat elektroanalgesia

dapat dengan cepat dicapai.

5. kontraindikasi

 Jenis demand cardiac pacemakers atau defibrilator yang ditanam

 Kehamilan

 Pada sinus karotid, otot laringeal atau faringeal, area sensitif mata atau membran mukosa

 Saat sedang mengoperasikan mesin yang berbahaya

 Nyeri atau kondisi yang etiologinya tidak diketahui

6. Tindakan kewaspadaan untuk TENS

 TENS hanya dirancang untuk penggunaan eksternal.

 Alat tens harus dijauhkan dari jangkauan ank-anak.

 Irirtasi kulit dapat terjadi pada area penempatan elekrote.


 Tens tidak direkomendasikan untuk digunakan oleh pasien yang diketahui

memiliki penyakit miokardium atau aritmia tanpa pengawasan yang tepat atau

tanpa tindakan kewaspadaan yang aman.

 Gunakan dengan sangat hati-hati pada pasien yang mengalami gangguan mental.

 Alodinia dengan nyeri neuropatetik dan CRPS.

 Berdasarkan kesepakatan, waktu terapi untuk tens model intens singkat harus

dibatasi hingga 15 menit.

7. Pengunaan TENS

1) Persiapkan area kerja (peralatan, plester, elektrode dll).

2) Instruksikan pasien mengenai apa yang akan anda lakukan , apa tujuan terapi , dan apa

yang anda ingin pasien lakukan)

3) Atur parameter pada nilai yang spesifik di dalam kisaran untuk Strenght-duration mode

TENS (laju, tinggi dan durasi denyut sempit). Kontrol amplitudo harus berada dalam

posisi mode normal atau konvensional.

4) Mempersiapkan kulit untuk memastikan konduktivitas sebelum penempatan elektrode.

5) Hubungkan kabel lead ke elektrode. Elektroda yang sering digunakan adalah elektroda

sekali pakai sehingga bisa di gunakan pada pasien pascaoperasi.

6) Pasang elektrode pada area stimulasi yang telah ditentukan. Menentukan hubungan nyeri

terhadap disfungsi atau patologi. Setelah ditentukan pasang elektrode pada area seperti

dermatom, miotom, area paraspinal ( sarafmeningeal reccurent), motor points, myofascial

triger points, atau area nyeri lokal yang terkait dengan disfungsi.
 Penempatan awal, jika nyeri terdapat di area disfungsi, sepasang elektrode harus

diposisikan sehingga parestesia dirasakan di dalam nyeri dan disfungsi.

 Jika penurunan nyeri yang memuaskan tidak tercapai dengan penempatan awal,

beragam kombinasi area yang berhubungan secara segmental dan distal mungkin

dapat bermanfaat, atau dapat menggunakan sepasang elektrode tambahan. Area

stimulasi dapat berbeda beda pada setiap sesi terapi serta pada masing masing

pasien.

7) Hubungakan kabel lead ke unit.

8) Ikuti instruksi yang ada dalam manual instruksi untuk unit TENS tersebut.

9) Efektifitas area stimulasi atau parameter yang dipilih biasanya dapat ditentukan dalam 5

hingga 10 menit. Jika level penurunan nyeri tidak memuaskan atur kembali parameter

dalam kisaran yang tersedia, atau ubah area stimulasipada beberapa sesi terapi.

10) Pada sebagian besar kondisi nyeri , waktu stimulasi berkisar dari 30 -60 menit.

11) Pada akhir terapi, matikan unit dan kembalikan semua parameter ke nilai nol.

12) Lepaskan elektrode

13) Lakukan semua prosedur evaluasi pascaterapi yang diindikasikan, termasuk inspeksi

kulit.

14) Dokumentasikkan penempatan elektrode, model TENS , parameter stimulasi , respon

pasien terhadap terapi , dan instruksi lanjutan.

15) Pasien yang berespons dengan penurunan nyeri yang baik dapat diinstruksikan untuk

mendapat program rumah TENS.

8. Dosis
 Intensitas , amplitudo dalam Strenght-duration mode harus menghasilakan

sensasi yang nyaman di bawah level kontraksi otot.

 Durasi , efetifitas stimulasi dapat ditentukan dalam waktu 5-10 menit. Waktu

penggunaan optimal adalah jumlah waktu stimulasi minimal untuk jumlah

penurunan nyeri maksimal. Biasanya 30 hingga 60 menit stimulasi suda cukup,

meskipun beberapa populasi pasien mungkin memerlukan stimulasi selama 24

jam sehari ( misalnya pasien pascaoperasi )

 Frekuensi Strenght-duration mode TENS digunakan setiap hari, dua kali sehari,

atau sesering mungkin sesuai kebutuhan. Sesuaikan frekuensi untuk

mempertahankan pasien dalam status bebas nyeri selama mungkin.

Anda mungkin juga menyukai