Disusun Oleh:
PRODI FISIOTERAPI
FAKULTAS VOKASI
UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
JAKARTA
2020
LAPORAN KASUS
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas dari mata kuliah Praktik Fisioterapi
Komprehensif Pada Lahan Ke - II
Disusun Oleh:
PRODI FISIOTERAPI
FAKULTAS VOKASI
UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
JAKARTA
2020
LEMBAR PERSETUJUAN
LAPORAN KASUS
PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS
Pembimbing Lapangan,
Priska Prisilia
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
hanya dengan rahmatNya kami akhirnya bisa menyelesaikan Laporan Kasus yang
bermanfaat dalam proses praktik dilapangan dan penyusunan laporan kasus ini.
Rasa terima kasih juga hendak kami ucapkan kepada semua teman dalam
kelompok praktik yang secara bersama-sama telah berkontribusi dan bekerja sama
Semoga laporan yang kami susun ini bisa dengan mudah dipahami oleh
semua kalangan. Kami menyadari bahwa laporan ini masih memiliki banyak
mengharapkan masukan serta kritikan yang membangun dari para pembaca, demi
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
satunya adalah bola basket. Bola basket merupakan salah satu cabang
olahraga permainan bola besar yang di mainkan oleh dua regu yang
tulang tibia terhadap tulang femur. Setiap cedera yang terjadi pada
dengan sekitar 95.000 ruptur ACL maka setiap tahun 100.000 ACL
lingkup gerak sendi aktif dan pasif pada sendi lutut kiri.
kegiatan ekstra dan pada saat ini pasien belum dapat menjalankan
sepak bola.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
a. Untuk mengetahui penatalaksanaan Fisioterapi pada kasus Post Op
Jakarta.
2. Tujuan Khusus
Center Jakarta.
D. Manfaat penulisan
1. Bagi Penulis
2. Bagi Fisioterapi
3. Bagi Pasien
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan teori
a. Tulang Femur
pada ujung proximal meliputi kepala yang bulat, leher yang pendek, dan
dua tonjolan besar yang merupakan tempat perlekatan otot. Pada ujung
b. Tulang Patella
kekiri dan kanan dan sedikit keatas dan kebawah. Patela mempunyai
dua permukaan,
Sumber : https://www.google.com/url?sa=i&url=http%3A%2F%2Fgudangmedis.blogspot.com%2F2015%2F01%2Fteknik-radiografi-
patela.html
c. Tulang Tibia
kondilus lateral dan medial yang berartikulasi dengan tulang paha untuk
membentuk sendi knee. Tuberositas tibia ialah
Sumber : https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fwww.pinterest.com
d. Tulang Fibula
dalam membentuk sendi knee. Ujung distal berikatan dengan tibia dan
(Gunstream, 2016 ).
a. Fleksor Lutut
Sumber: https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F
%2Fwww.getbodysmart.com
2) M. Semitendinosus
Origo : Tuberositas ischiadicum, membagi tendon sama
besar dengan semitendinosus dan biceps femoris
Insersio : Permukaan medial dari superior tibia melalui
tendon pes anserinus
Aksio : Fleksi knee, rotasi hip ke arah medial (endorotasi).
Inervasi : N. Ischiadicus (L5, S1, S2)
3) M. Semimembranosus
Origo : Tuberositas ischiadicum, membagi tendon sama
besar dengan semitendinosus dan biceps femoris
Insersio : Permukaan posterior medial condylus tibia
Aksio : Fleksi knee, rotasi hip ke Arah medial
(endorotasi)
Inervasi : Nervuss tibial (L5-S2)
4) M. Gracilis
Origo : 1/2 bawah symphisis pubis dan 1⁄2 atas arcus
pubis
Insersio : Permukaan medial dan superior tibia melalui
tendon pes anserinus
Aksio : Adduksi hip, fleksi knee, dan rotasi ke arah
medial (endorotasi)
Inervasi : Nervus obturator (L3,L4)
5) M. Sartorius
Origo : Spina iliaca
anterior superior
Insersio :
Permukaan
antero medial
atas os tibia
tepat di pes
anserinus
Aksio : Fleksi, abduksi dan external rotasi hip joint.
Fleksi dan internal rotasi knee joint
Inervasi : Nervus Femoral (L2-L3)
6) M. Gastrocnemius
Origo : Caput medial dan lateral dari permukaan
posterior condylus femoralis
Insersio : Permukaan posterios calcaneus membentuk
tendon achiles
Aksio : Plantar fleksi kaki, fleksi knee
Inervasi : Nervus Tibial (S1-S2)
7) M. Popliteus
Origo : Permukaan lateral condyles lateral
Insersio : Permukaan posterios proksimal shaft tibial
Fungsi : Fleksi knee, membantu dalam rotasi medial tibia
Inervasi : Nervus tibial (Variabel: L4, S1)
b. Ekstensor Lutut
Sumber:https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F
%2Fwww.healthguideline.net%2F2019%2F07%2Fquadriceps-muscle-
strain-and-treatment.html
Sendi lutut terdiri dari struktur yang kompleks. Ada banyak fungsi dari
sendi lutut, salah satunya untuk menumpu berat tubuh agar tubuh bisa
berdiri tegak (Cael, 2010). Gerakan dari sendi lutut yaitu fleksi dan ekstensi.
Gerakan sendi lutut distabilkan secara dinamis oleh otot dan secara pasif
oleh ligamen. Terdapat pula peran dari meniscus, yaitu untuk Shock
Absorber sehingga lutut tidak terlalu terbebani oleh tubuh. Sendi lutut
fleksi.
Jika tulang tibia bergerak di femur dari fleksi ke ekstensi akan terjadi
roll ke arah anterior dan gliding ke arah anterior. Pada akhir gerakan
adalah gerakan memutar yang terjadi pada akhir gerakan ekstensi untuk
memngunci lutut. Fungsi dari mekanisme ini membuat kita dapat berdiri
a. Definisi ACL
kneepain
%2F&psig=AOvVaw1_CYMIq8mmUgqI76gqJK&ust=1584350297121000&source=images&cd=vf
e&ved=0CAIQjRxqFwoTCLi3toWTnOgCFQAAAAAdAAAAABAD
Penyebab ACL injury terbagi menjadi dua, yaitu contact dan non-
benturan dengan lawan seperti tertendang pada area lutut. Pada pemain
kerobekan ACL yaitu saat lutut menjadi tumpuan dan badan memutar
al, 2015).
c. Patofisiologi ACL
Cedera ACL sering terjadi saat posisi lutut valgus. ketika posisi
kompresi lateral. Tekanan yang terjadi serta vektor gaya anterior yang
2014):
1). Grade I
ligamen.
2). Grade II
ketidakstabilan.
Ligamen telah terpisah menjadi dua bagian dan sendi lutut menjadi
Sumber:
https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fdocplayer.info
%2F94075488-Bab-ii-tinjauan-pustaka-atau-menyokong-organ-dalam-beberapa-
ligamen-berbeda-struktur.html
e. Pemeriksaan Penunjang
1. Fase Perdarahan
menutupi luka. Pada fase ini ditandai dengan keluarnya hematoma dan
2. Fase Peradangan
panas, merah dan bengkak pada daerah trauma. Pada fase ini terjadi
aktualitas nyeri yang tinggi dimana fase ini sebagai awal dari proses
penyembuhan luka.
3. Fase Regenerasi
agiogenesis.
contraction.
cedera sekitar 15%. Proses ini berlanjut sampai tiga bulan hingga
· Pendidikan pasien
Weight Walking
Bearing
· Awalnya penjepit terkunci, kruk
· Pijat retrograde
· Pompa kaki
Kriteria kemajuan
ROM ekstensi lutut 0 deg
Penguatan
· Langkah-langkah lateral
Intervensi
TambahanInt Rentang gerak / Mobilitas
ervensi
* Lanjutkan · Mobilisasi tibial rotasi jika ROMterbatas
denganFase I-
II Cardio
Penguatan
· Jongkok ke kursi
· Menekuk lutut lateral
· Deadlift Rumania
· Perkembangan tungkai tunggal: sebagian berat
bantalan pers kaki tunggal, papan slide Menekuk lutut:
retro dan lateral, meningkatkan dan melangkah dengan
berbaris, langkah lateral, turun, squat kaki tunggal, slide
dinding satu kaki
Balance / proprioception
Kriter
ia · Tidak ada pembengkakan / nyeri setelah latihan
untuk
Kema · Kiprah normal
juan
· ROM sama dengan sisi lateral kontra
Tujuan
Rehabilitasi · Pertahankan ROM penuh
Intervensi
Tambahan · Mulai pelatihan khusus olahraga sub-max di bidang sagital
intervensi Fase
I-III
Kriteri
a untuk · Tidak ada episode ketidakstabilan
Kemaj
uan · Pertahankan kekuatan quad
· Penilaian Fungsional
HS jika tersedia)
Kriteria untuk
Maju · Izin dari MD dan SEMUA kriteria tonggak di bawah ini
telah dipenuhi
· Penilaian Fungsional
Tujuan
Rehabilitasi · Terus memperkuat dan melakukan latihan proprioseptif
Intervensi
Tambahan · Program plyometrics khusus olahraga multi-bidang
* Lanjutkan
dengan · Program kelincahan khusus multi-bidang olahraga
intervensi
Fase II-V · Termasuk pemotongan keras dan berputar tergantung
pada tujuan individu (~ 7 bulan)
2. Meniscus
komponen medial dan lateral yang terletak antara kondilus femur dan tibia
Sumber: https://orthoinfo.aaos.org/globalassets/figures/a00358f01.jpg
Meniskus sangat penting sebagai stabilitas sendi, meredam gaya
Pada bagian ujung (horn) anterior dari medial meniskus sebagai tempat
sesuatu yang lembut. Meniskus manusia bagian medial dan lateral masing
sekitar 32.4 - 35.7 mm dan lebarnya sekitar 26.6 - 29.3 mm, sedangkan
27 mm. Secara keseluruhan, meniskus dibagi menjadi dua zona, yaitu red
– red zone (kaya akan pembuluh darah dan saraf) dan white – white zone
(daerah avaskular dan aneural). Dan kedua zona tersebut diatas dipisahkan
rawan.
Cedera meniskus oleh karena non trauma, biasanya terjadi pada orang usia
dewasa pertengahan dan usia tua. Hal ini disebabkan oleh suatu proses
1) Non Operatif
2) Operatif
menetap, usia muda dengan aktivitas yang aktif (atlet), ada keluhan
locking knee, dan pada pemeriksaan fisik didapatkan adanya tanda – tanda
a) Menisektomi total
repair.
d) Transplantasi meniskus
prosedur ini adalah usia pasien kurang dari 45 tahun, rasa nyeri
kurang dari 4 tanpa disertai dengan cedera ACL dan tidak adanya
dan instability.
d. Mekanisme Penyembuhan
1. Extrinsic Pathway
2. Intrinsic Pathway
Berdasarkan kemampuan penyembuhan diri sendiri dari
6. Penatalaksanaan Fisioterapi
a. Diagnosa Medis
b. Catatan Klinis
c. MRI
2. Pemeriksaan Subyektif
a. Keluhan Utama
pasien..
b. Riwayat Penyakit Sekarang
3. Pemeriksaan Fisik
a. Tanda-Tanda Vital
jantung beristirahat.
1) Posture
Bentuk tubuh ,keadaan tubuh ,sikap yang
3) Tonus Hypo/Hypertonus
dan gerakan.
4) Gait
pusat.
5) Tropic change
c. Palpasi
jaringan di bawahnya.
d. Gerakan Dasar
1) Gerak Aktif
2) Gerak Pasif
end feel.
3) Isometrik
e. Pengukuran
(Bambang, 2012).
5) Antropometri
f. Tes Khusus
evaluasi.
2) Lachman test
g. Pemeriksaan Penunjang
h. Diagnosa
yaitu:
1) Problematika Fisioterapi
b) Keterbatasan aktivitas
c) Keterbatasan partisipasi
terhadap lingkungannya.
2) Diagnosa Fisioterapi
Diagnosa Fisioterapi Berdasarkan Kesimpulan dari
3) Program Fisioterapi
i. Edukasi
j. Rencana Evaluasi
Dilakukan oleh fisioterapis sesuai tujuan
BAB III
STATUS KLINIS
A. Identitas Passien
Agama : Islam
No. CM : 42-54-49
1. Diagnosa Medis
2. Catatan Klinis
3. Terapi Umum
C. Assesment / Pemeriksaan
1. Pemeriksaan Subyektif
a. Keluhan Utama
Nyeri pada lutut kiri
c. Anamnesis Sistem
Tabel 3.1 Anamnesis Sistem
Sistem Keterangan
Kepala dan leher Tidak ada keluhan
Kardiovaskuler Tidak ada keluhan
2.
Respirasi Tidak ada keluhan
Gastrointestinalis Tidak ada keluhan
Urogenital Tidak ada keluhan
Musculoskletal Post op rekonstruksi ACL dan
Meniscus Repair sinistra
Nervorum Tidak ada keluhan
Pemeriksaan Fisik
a. Tanda-Tanda Vital
Tinggi Badan: 179 cm
Berat Badan: 64 Kg
HR : 64 x/menit
BP : 110 / 70 mmHg
RR : 16 x/menit
c. Palpasi
Nyeri : Tidak ada nyeri diam,
nyeri tekan dibawah
patella bagian dalam lutut
kiri.
b. Gerak Pasif
Tabel 3.3 Gerak pasif
Gerakan Dextra Sinistra
Knee Tidak ada adanya keterbatasan
flexion keterbatasan ROM ROM 134O dan ada
dan tidak ada nyeri nyeri saat flexi pasif
Knee Tidak ada adanya keterbatasan
extension keterbatasan ROM ROM 2O dan ada nyeri
dan tidak ada nyeri saat extensi pasif
4. Pengukuran
a. Nyeri
b. ROM
Tabel 3. 6 Range Of Motion
Regio Dekstra Sinistra Selisih Interpretasi:
c. Ekstensi : 0
16°
Antropometri S: 5°-0°-
Knee S: 0°-2°-124° Fleksi : 130-
140°
150
Tabel 3. 7 Pemeriksaan Antopometri
5. Diagnosa Fisioterapi
Tabel 3. 9 Diagnosa
Kondisi/Diagnosa Gangguan Keterbatasan Keterbatasan
struktur dan aktivitas partisipasi
Fungs
i
1. Nyeri Ketidak Tidak dapat
Post op 2. Penurunan nyamanan bermain sepak
rekonstruksi ACL massa otot berjalan karena bola
sinistra dan 3. Penurunan masih terasa
Meniscur repair kekuatan otot nyeri
4. Penurunan
ROM knee
sinistra
Diagnosa (narasi) :
• Mengurangi nyeri
• Meningkatkan ROM sendi knee sinistra
• Mengembalikan fungsional berjalan
• Mengembalikan massa otot
• Mengembalikan kekuatan otot
6. Intervensi Fisioterapi
7 Ultrasound
Letakkan ice
13 Ice Pack pack pada lutut T: 10 menit
yang mengalami
cidera
7. Edukasi/Home Program
a. Pasien tidak diperbolehkan melakukan …..
b. Pasien dapat melakukan mobilisas patella dan heel
slide dirumah.