Anda di halaman 1dari 16

MUSCLE ENERGI TECNIQUE

KELOMPOK 2
Aldo Anthony Nainggolan EFT10180088
Eka sarvina Wati EFT10180091
Mira Hayati EFT10180098
Muhammad Angga Norfi Al Farisy EFT10180095
OUTLINE
01 DEFINISI

02 TUJUAN

03 INDIKASI

04 KONTRAINDIKASI

DOSIS
05
TEKNIK
06
1. DEFINISI
Muscle energy technique merupakan teknik relaksasi otot dengan cara
pemberian kontraksi isometrik sebelum dilakukan stretching yang
bertujuan sebagai proprioceptive neuromuscular facilitation untuk
menghindari kerusakan jaringan lebih lanjut. (Fryer, 2011).
2.TUJUAN
Penerapan muscle energy technique didasarkan pada penggunaan otot pasien,
selanjutnya dilakukan relaxasi dan stretching pada otot agonis dan
antagonis, yang bertujuan untuk penguatan atau meningkatkan tonus otot
yang lemah, melepaskan hipertonus, stretching ketegangan otot dan fascia,
meningkatkan fungsi muskuloskeletal, mobilisasi sendi pada keterbatasan
gerak sendi, dan meningkatkan sirkulasi lokal, dan mengurangi nyeri

Muscle energy technique sendiri mempunyai prinsip memanipulasi secara


halus dengan tahanan minimal 20% dari kekuatan otot yang melibatkan
kontrol pernafasan dari pasien dan repetisi yang optimal. Muscle energy
technique ini tidak menimbulkan iritasi karena efeknya yang merelaksasi
pada otot tanpa menimbulkan nyeri dan kerusakan jaringan melalui
tekanan minimal dan lembut (Chaitow, 2006).
3.INDIKASI
Indikasi pemberian muscle energy technique yaitu :
1. Adanya kontraktur, pemendekan atau spastisitas pada otot.
2. Meningkatkan luas gerak sendi pada jaringan otot yang mengalami
kelemahan.
3. Adanya malposition pada struktur tulang.
4. Perbaikan pergerakan sendi yang berhubungan dengan disfungsi
artikular.
(Grubb, et al., 2010):
4.KONTRAINDIKASI
Kontraindikasi pemberian muscle energy technique yaitu :
1. Cedera musculoskeleteal akut
2. Adanya fraktur tulang
3. Osteoporosis
4. Adanya penyatuan dan ketidakstabilan sendi
(Grubb, et al.,2010)
4.DOSIS
F : 2 Kali Seminggu

I : 33-5
Kali Selama
Kali 2 Minggu
Pengulangan

T : 5-10 Detik

T : Post Isometrik Relexation (PIR)


5.TEKNIK
Ada 2 (dua) bentuk aplikasi MET antara lain :

1. Post isometrik relaksasi :


 Setelah otot berkontraksi maka secara automatik akan terjadi
keadaan relaks secara singkat pada fase akhir.
 Penurunan tonus akan terjadi pada otot atau group otot
setelah jangka waktu singkat dari kontraksi isometrik.
 Dengan kontraksi isometrik akan mencapai derajat
kenyamanan pada otot dan terciptanya potensial gerakan
tambahan pada jaringan yang memendek

2. Reciprocal inhibition :
 Ketika otot berkontraksi maka secara automatik otot antagonis
akan terinhibisi.
 Ketika suatu otot berkontraksi secara isometrik maka otot
antagonis akan terinhibisi dan akan menunjukan penurunan tonus
dengan cepat setelah kontransi tersebut
DAFTAR PUSTAKA
1. Chaitow, L. 2006. Muscle Energy Technique. 3rd Ed. Churchill
Livingstone: Edinburgh
2. Grubb, E. R., Hagedorn, E. M., Inoue, N., Leake, M. J., Lounsberry, N. L.,
Love, S. D., Matus, J. R., Morris, L. M., Stafford, K. M., Staton, G. S.,
Waters, C. M. 2010. Muscle Energy Technique. Spring: University of
3. Fryer, G. 2011. Muscle Energy Technique : An Evidence-Informed
Approach. Int. J. Osteopath Med, 14(1): 3-9.
4. https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_penelitian_1_dir/0867b52b7765a17
1e3d1b2cfccec733f.pdf
5. https://id.scribd.com/presentation/341967086/Muscle-Energy-Technique-
Revisi
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai