Anda di halaman 1dari 10

Fasilitas Pelayanan Kesehatan

A. Ruang lingkup dan klasifikasi ruang


Yang disebut ruang dalam pasal ini dapat terdiri atas lebih dari satu kamar,
tetapi bertalian dari segi fungsinya.

Ruang fasilitas pelayanan kesehatan antara lain berfungsi sebagai tempat


pemeriksaan, pengamatan, pengobatan, pemulihan, perawatan, dan rehabilitasi medik,
dan sebagai ruang penunjang untuk manusia dan hewan (lihat Tabel 8.27-2).

Perlengkapan elektromedik ialah perlengkapan listrik beserta lengkapan dan kabel


penghubungnya, yang secara langsung atau tidak langsung, digunakan untuk melayani
perawatan kesehatan manusia dan hewan.

1. Klasifikasi ruang

Menurut jenis tindakan proteksi terhadap bahaya karena gangguan


listrik, ruang fasilitas pelayanan kesehatan dibagi dalam ruang kelompok 1,
kelompok 1E, dan kelompok 2E.

Ruang Kelompok 1

Dalam ruang ini terputusnya aliran listrik karena gangguan, tidak


berbahaya, baik bagi penderita maupun bagi tenaga kerja; pemeriksaan
dan pengobatan pada umumnya dapat dihentikan atau diulangi.

Ruang Kelompok 1E

Ruang ini menggunakan perlengkapan elektromedik yang


dayanya diperoleh dari jaringan listrik umum. Jika listrik ini terputus
karena gangguan, perlengkapan harus berjalan terus dengan bantuan
catu daya pengganti khusus (CDPK) yang dalam tempo beberapa detik
telah mengambil alih tugas jaringan listrik umum. Pemeriksaan dan
pengobatan dapat terhenti beberapa detik tanpa membahayakan
penderita.

Ruang kelompok 2E

Ruang ini juga menggunakan perlengkapan elektromedik yang


dayanya diperoleh dari dari jaringan listrik umum. Aliran listrik dalam
ruang ini tidak boleh terputus karena pemeriksaan dan pengobatan
penderita harus tetap berlangsung. Jika terjadi gangguan pada jaringan
listrik umum, CDPK mengambil alih tugas jaringan listrik umum tanpa
aliran terputus.

Mengenai klasifikasi ruang ini lihat Tabel 8.27-1.


Tabel 8.27-1 Klasifikasi ruang medis

penggolongan jenis ruangan (kolom 2) ke kelompok (kolom 1) ditentukan oleh


jenis penggunaan secara kedokteran (kolom 3 dan 4) serta perlengkapan
kedokteran.

Alat dasar itu suatu jenis ruang tertentu dapat digolongkan ke dalam lebih dari
satu kelompok.

(1) (2) (3) (4)


Kelompok Jenis ruangan sesuai Jenis penggunaan Contoh
Penggunaan secara kedokteran

1 Ruang perawatan Tanpa memasukkan bagian dari Penggunaan pesawat listrik


Ruang fisiotrapi pesawat secara pembedahan Kedokteran pada atau di dalam
Ruang hidrotrapi (implantasi), bedah kecil namun tubuh melalui lobang alamiah
Ruang pijit tanpa tindakan terhadap organ
Ruang praktek dokter umum, dalam tubuh
hewan dan gigi
Ruang radio-diagnostik dan terapi
Ruang pemeriksaan endoskopi
Ruang angiografi
Ruang dialisa
Ruang pemeriksaan intensif

Ruang cuci bedah Ruang penunjang untuk ruang Substerillisasi


Ruang sterillisasi bedah didalam kelompok 2E Desinfeksi

IE Ruang praktek kedokteran umum Dengan memasukkan bagian Kateter dalam pembuluh darah
Ruang bersalin dari pesawat secara besar, namun tidak kateter
Ruang endoskopi pembedahan, bedah kecil, juga jantung
Ruang bedah rawat jalan dengan tindakan terhadap
Ruang pemeriksaan intensif organ tubuh

2E Ruang persiapan bedah Dengan memasukkan bagian Bedah organ segala jenis,
Ruang bedah dari pesawat secara kateter dalam pembuluh darah
Ruang pemulihan pembedahan, bedah besar, besar, termasuk kateter
Ruang bedah gips tindakan ke dalam jantung atau
Ruang bedah rawat jalan terhadap jantung yang
Ruang pemeriksaan intensif dibebaskan, atau memperoleh
Ruang pengamatan intensif fungsi vital dari pesawat listrik
Ruang pengobatan intensif kedokteran
Ruang Kateterisasi jantung
Ruang radio-diagnostik dan terapi
Ruang angiografi
Ruang endoskopi
Ruang bersalin klinis
Tabel 8.27-2 Ruang Fasilitas Pelayanan Kesehatan
1 Ruang periksa

Ruang periksa biasa, adalah ruang untuk memeriksa penderita tanpa menggunakan
perlengkapan elektromedik.

Ruang periksa khusus

Ruang periksa endoskopi adalah ruang tempat alat endoskopi digunakan untuk
memeriksa di dalam tubuh, baik melalui lubang alamiah maupun buatan pada tubuh
termasuk didalamnya antara lain:laryngoskopi, bronkhoskopi, esofagoskopi, gastroskopi,
sistoskopi, kalposkopi, funduskopi (mata) dan laparoskopi.

Ruang radiologi diagnostik adalah ruang tempat digunakannya sinar pengion (baik
yang dibangkitkan oleh generator atau sinar dari radio-isotop) untuk menggambarkan
bagian-bagian dalam dari tubuh, baik secara anatomis maupun fungsional.
CATATAN Termasuk di dalam jenis ini semua pemeriksaan dengan foto rontgen polos (tanpa
kontras) dan pemeriksaan radiologis dengan kontras seperti urografi, pemeriksaan organ
pencernaan, bronkografi, scientigrafi organ-organ tubuh.

Ruang periksa electroencephalography (EEG).


Ruang periksa electrocardiography (ECG).
Ruang kateterisasi jantung, adalah ruang tempat pemeriksaan dilakukan dengan
memasukkan kateter besaran vital.

Termasuk juga pengambilan contoh darah, langsung dari jantung serta pemasukan bahan
kontras ke dalam jantung.

2 Ruang pengamatan

Ruang pengamatan biasa, adalah ruang untuk pengamatan sebelum tindakan operasi atau
tindakan yang menggunakan anestesia.

Ruang pengamatan khusus, adalah ruang pengamatan intensif tempat beberapa pesawat
pengukuran elektromedik seperti EEG, ECG, secara serentak dihubungkan pada penderita
atau dimana sebuah kateter atau transduser pengukur pesawat dimasukkan ke dalam tubuh.

3 Ruang pengobatan

Ruang pengobatan biasa, adalah ruang tempat dilakukannya medika mentosa.

Ruang pengobatan khusus/tindakan :

Ruang bedah adalah ruang tempat tindak pembedahan dilakukan sesuai dengan jenis serta
tingkat tindakan pembedahan, dilakukan analgesia atau anestesia, tersedia pula pesawat
untuk pengamatan dan resusitasi, pesawat rontgen dan gawai kedokteran lainnya antara
lain: cauter, laser;

Ruang bedah gips adalah ruang tempat pembalutan gips dilakukan dengan anestesi;

Ruang bedah rawat jalan adalah ruang tempat tindak pembedahan kecil dilakukan, bila perlu
dengan pemakaian perlengkapan elektromedik;

Ruang bersalin, adalah ruang yang menurut ketentuan digunakan untuk persalinan;

Ruang dialisa, adalah ruang tempat penderita mengalami pencucian darah;


Ruang radiasi internal, adalah ruang tempat penderita mendapat radiasi berada di dalam
tubuh penderita. Termasuk dalam pengertian ruang aplikasi manual dan remote after
loading;

Ruang radiasi eksterna, adalah ruang tempat penderita mendapat radiasi yang
dibangkitkan generator maupun berasal dari radioisotop, seperti : telecobalt.

4 Ruang pemulihan

Adalah ruang untuk pemulihan penderita setelah tindakan anestesia umum digunakan dan efek
anestesia menurun di bawah pengawasan.

5 Ruang rawat

Ruang rawat biasa adalah ruang tempat penderita dirawat secara biasa.

Ruang rawat khusus, adalah ruang tempat penderita dirawat secara khusus.

ruang rawat pasien bedah;

ruang rawat intensif (ICU), adalah ruang tempat pengamatan dan pengobatan intensif
dilakukan dan penderita dengan waktu yang panjang dihubungkan dengan pesawat
elektromedik untuk pengamatan dan bila perlu juga perangsang kegiatan tubuh;

ruang rawat intensif koroner (ICCU) pada dasarnya sama dengan butir 2) tetapi khusus
untuk penderita jantung;

ruang rawat pengobatan radiasi interna, adalah ruang tempat penderita dengan
pengobatan bahan radioisotop di dalam badannya;

ruang rawat khusus bayi.

6 Ruang rehabilitasi medik

Adalah ruang tempat dilakukan usaha rehabilitasi medik.

Ruang hydroterapi, adalah ruang tempat penderita mendapat secara hydrotrapi

Ruang fisiotrapi, adalah ruang tempat penderita mengalami pengobatan secara fisiotrapi
termasuk pijat.

7 Ruang penunjang

Ruang penunjang, adalah ruang yang tidak termasuk dalam ruang yang tersebut pada butir 1
sampai dengan 6, seperti : laboratorium, farmasi, cuci, dapur, sterilisasi, dan sebagainya.
B. Cara perkawatan dan perlengkapan

Perlengkapan listrik, termasuk perlengkapan elektromedik atau yang digunakan dalam


ruang fasilitas pelayanan kesehatan, harus memenuhi syarat dalam beberapa subayat di
bawah ini.

 Perlengkapan yang harus dihubungkan secara khusus hanya boleh dipasang jika
semua prasarananya telah disiapkan. Syarat khusus untuk itu tercantum dalam rincian
teknis dan gambar instalasi yang disediakan oleh pabrikan.
 Perlengkapan dalam ruang fasilitas pelayanan kesehatan harus dipasang sedemikian
rupa sehingga tidak dipengaruhi oleh perlengkapan non medik (misalnya komputer,
pemancar, dan pesawat panggil) yang secara fungsi berhubungan, atau memperoleh
listrik dari konduktor yang sama tetapi terdapat di luar ruang tersebut.
 Bila voltase, arus, atau frekuensi yang digunakan berbeda-beda, kontak tusuk yang
digunakan harus tidak dapat dipertukarkan.
 Dalam ruang kelompok 2E dan di atas plafonnya hanya boleh dipasang konduktor
untuk perlengkapan dalam ruang itu saja.
 Hanya inti dari sirkit utama yang boleh dipasangkan pada kabel berinti banyak, atau
dalam satu pipa untuk kabel berinti tunggal. Berbagai sirkit bantu hanya boleh
dipasangkan pada sirkit utamanya dalam satu jalur konduktor (misalnya pipa), jika
semuanya terhubung pada satu perlengkapan dan disuplai dari sumber yang sama.
 Pada setiap sirkit dalam ruang pelayanan kesehatan, yang menggunakan gawai
proteksi arus sisa yang memenuhi 8.27.3.6, harus dipasang satu konduktor proteksi.
Hal yang sama bagi sirkit arus fase tiga yang betul-betul simetris.
 Kabel yang dicabangkan tidak boleh dipasang dalam ruang Kelompok 2E
 PHBK harus dipasang di luar ruang pelayanan kesehatan dan harus mudah dicapai.
 Tiap ruang pelayanan kesehatan dan ruang bukan pelayanan kesehatan harus
mempunyai PHBK tersendiri (lihat butir 3)).
 PHBK untuk ruang kelompok 2E harus langsung dihubungkan ke PHBK utama
bangunan. Bila instalasi diperluas, PHBK tersebut boleh dihubungkan ke PHBK
cabang yang digunakan untuk ruang kelompok ini.
 Daya untuk PHBK ruang Kelompok 1 dan 1E boleh disalurkan ke PHBK cabang
yang digunakan untuk ruang bukan pelayanan kesehatan.
 Dalam hal ini harus dipasang konduktor proteksi tersendiri pada konduktor yang
menyalurkan daya pada PHBK cabang.
 PHBK untuk ruang pelayanan kesehatan dan ruang bukan pelayanan kesehatan boleh
berada dalam satu lemari, jika ketentuan tersebut di bawah ini dipenuhi :
 PHBK untuk kedua ruang itu dipisahkan oleh dinding dan mempunyai tutup masing-
masing;
 PHBK berinsulasi pengaman. Lemari terbuat dari bahan konduktor, hanya diizinkan
jika konduktor proteksi dipasang juga pada konduktor yang menyalurkan daya ke
PHBK ruang bukan pelayanan kesehatan.
 Bagian PHBK yang terhubung pada aparat catu daya pengganti dan segala
konduktornya dipisahkan oleh dinding dengan tutup tersendiri.
 Pengujian insulasi untuk tiap sirkit harus dapat dilaksanakan tanpa membuka terminal
konduktor netral, misalnya dengan memasang terminal pemisah pada PHBK tersebut.
 Penampang rel konduktor proteksi harus sama dengan penampang rel konduktor fase,
tetapi sekurang-kurangnya 16 mm2 Cu.

Tindakan proteksi

Untuk menghindari bahaya sentuh tak langsung harus dilakukan dengan cara yang
cocok tiap kelompok ruang pelayanan kesehatan. Ruang yang pada saat yang sama, atau
untuk sementara, dapat digolongkan dalam berbagai kelompok, izin proteksinya hanya
diberikan untuk satu kelompok saja.

Tindakan proteksi berlaku bagi semua perlengkapan yang bervoltase di atas 25 V


antar fase atau antara fase dan bumi.

Insulasi di tempat kaki berpijak saja tidak diizinkan sebagai insulasi proteksi (lokasi
nonkonduktif).Voltase nominal dari voltase rendah proteksi tidak boleh melebihi 25 V.

Sistem IT

Untuk sistem IT harus diperhatikan hal-hal berikut :

Harus menggunakan transformator pasangan tetap yang dipasang di luar ruang fasilitas
pelayanan kesehatan.

Setiap ruang atau setiap kumpulan ruang Kelompok 2E beserta semua ruang yang
bersebelahan tetapi berfungsi sebagai bagian dari ruang Kelompok 2E harus tersedia
paling sedikit satu transformator. Lebih dari satu transformator dapat dihubungkan
paralel jika semuanya melayani satu ruang atau kumpulan ruang.

Setiap sistem IT harus dilengkapi dengan gawai monitor insulasi yang memenuhi syarat
berikut:

1) Impedans arus bolak-balik (Zi) dari monitor tersebut paling sedikit 100 k . Voltase
ukurnya harus 24 V a.s.; arus ukur tidak boleh melebihi 1 mA, juga pada keadaan hubung
pendek ke bumi yang sempurna dari salah satu fase.
2) Harus ada isyarat bila resistans insulasi turun sampai 50 k .

3) Setiap ruang atau kumpulan ruang, di tempat yang mudah terlihat atau terdengar, harus
dipasang aparat pemberi isyarat dan dalam ruang itu harus selalu ada petugas.

Aparat pemberi isyarat tersebut berupa:

o Lampu berwarna hijau yang menyala sebagai isyarat bahwa aparat pemberi
isyarat sedang digunakan; lampu berwarna kuning yang menyala jika nilai
insulasi berada di bawah nilai yang sudah ditentukan. Lampu ini tidak dapat
dipadamkan atau dinyalakan lewat sakelar.

o isyarat bunyi dipasang paralel dengan lampu berwarna kuning yang dapat
dihentikan, tetapi tidak dapat diputuskan.
o tombol tekan untuk uji coba.

Gawai Proteksi Arus Sisa (GPAS)


a) Resistans pembumian RE haruslah :
RE = 25/IN
Dengan : IN = arus operasi sisa pengenal yang mentripkan GPAS
b) GPAS harus mempunyai proteksi arus operasi sisa pengenal tidak melebihi 30 mA

Konduktor proteksi pada sirkit beban


Tidak diizinkan menggunakan sebuah konduktor bersama untuk lebih dari satu
sirkit beban, kecuali bila digunakan konduktor bersama menurut catatan 8.27.3.7.2.2 butir
b) di bawah ini. Kontak proteksi dari kotak kontak yang berdekatan dari berbagai sirkit
beban boleh dihubungkan yang satu dengan yang lain. Pada unit instalasi yang sudah
berupa barang jadi dari pabrik (seperti rel untuk pencahayaan), konduktor proteksi, dan
ekuipotensial yang sudah terpasang pada perlengkapan pakai dapat dihubungkan melalui
rel yang disambungkan dengan konduktor berpenampang paling sedikit 16 mm2 Cu,
kepada rel konduktor proteksi dari PHBK yang bersangkutan atau rel ekuipotensial sesuai
8.27.3.8.2.1.
Resistans antara rel konduktor proteksi yang terakhir dengan kontak proteksi dari
kotak kontak atau dengan kontak konduktor proteksi pada perlengkapan pakai, tidak
boleh lebih dari 0,2 untuk ruang Kelompok 2E.

Ekuipotensial khusus
Dalam ruang fasilitas pelayanan kesehatan harus terpasang ekuipotensial. Semua
bagian yang bersifat konduktor harus dihubungkan ke ekuipotensial itu jika resistansnya
terhadap konduktor proteksi lebih kecil dari 7 k ohm. Selain itu dalam ruang Kelompok
2E, semua bagian yang bersifat konduktor di dalam daerah 2,5 m dari tempat penderita
harus dihubungkan ke ekuipotensial jika resistannya terhadap konduktor proteksi lebih
kecil dari 2,4 k ohm. Pengujian dilakukan dengan voltase searah paling sedikit 100 V.
Syarat ini tidak berlaku untuk bagian konduktif yang diinsulasi sehingga sentuhan tidak
langsung dapat dihindarkan.

Proteksi dari kebakaran


Bila bagian perlengkapan mencakup pipa yang berisi gas yang memudahkan
terjadinya kebakaran, misalnya zat asam atau gas gelak (N20), untuk bagian ini berlaku
hal berikut :
 Tempat ke luar gas harus berjarak minimum 20 cm dari bagian perlengkapan
listrik yang dapat menimbulkan percikan api yang dapat menyulut gas, baik dalam
keadaan biasa maupun bila ada gangguan.
 Perlengkapan listrik tadi tidak boleh ditempatkan pada arah gas mengalir.
 Bila konduktor listrik dan pipa untuk gas yang memudahkan terjadinya kebakaran
dipasang bersama-sama dalam satu jalur, pipa, atau kotak, maka konduktor listrik
harus minimum memenuhi syarat untuk jenis NYM.
 Untuk kabel telepon hanya diperlukan tindakan pencegahan, bila hasil perkalian
dari voltase tanpa beban dan arus hubung pendek melebihi 10 VA.

C. Menguji instalasi
Agar instalasi listrik dapat digunakan dengan baik, instalasi itu perlu diulang uji
secara berkala dan pengguna instalasi harus mempunyai dokumen berikut:
 diagram umum (diagram listrik dalam bentuk sederhana) PHBK, termasuk catu
daya pengganti umum dan catu daya pengganti khusus;
 gambar instalasi listrik sesuai dengan 2.1.2.3;
 petunjuk penggunaan dan pemeliharaan;
 buku uji atau berita acara pengujian mengenai hasil semua pengujian sesuai
dengan peraturan yang berlaku.

Pengujian tambahan pada penggunaan pertama


Resistans konduktor proteksi dan konduktor ekuipotensial harus diuji.
Pengujian menurut 8.27.3.8.2.8 harus dilakukan sedapat mungkin pada saat
instalasi seluruh bangunan mengalami pembebanan penuh; semua perlengkapan
elektromedik baik yang tetap maupun yang randah, dihidupkan atau dinyalakan.
Pengukuran harus dilakukan dengan voltmeter voltase efektif dengan resistan
dalam sekitar 1 kohm. Daerah frekuensi voltmeter tersebut hendaknya tidak
melampaui terlalu jauh dari 1 kHz.

Pengujian setelah instalasi diubah dan atau ditambah


Instalasi listrik dalam ruang fasilitas pelayanan kesehatan yang dipasang sesuai
dengan ketentuan ini, setelah mengalami perubahan atau penambahan harus tetap
memenuhi syarat dalam ketentuan ini.
Untuk itu, instalasi harus diuji sesuai dengan 8.27.6.2 dan 8.27.6.4.2. Gambar
instalasi listrik dan diagram PHBK harus diperbaiki jika terjadi perubahan atau
penambahan pada instalasi.

Pengujian berkala
Untuk mempertahankan tingkat keamanan yang tinggi dari seluruh instalasi
haruslah dilakukan pengujian berkala terhadap instalasi yang digunakan.
Hasil pengujian harus dicatat dalam buku uji sesuai dengan 8.27.6.1.
Pengujian berkala dilaksanakan sebagai berikut:

 Pengujian sesuai dengan 8.27.6 harus dilakukan oleh orang juru sekurang-
kurangnya setahun sekali.
 Pengujian monitor insulasi dan sakelar proteksi arus sisa harus dilakukan oleh
petugas yang ditunjuk dengan menekan tombol uji sekurang-kurangnya
setengah tahun sekali.

 Uji coba CDPK harus dilakukan dengan pembebanan sekurang-kurangnya 50


% daya nominal : selama 15 menit untuk catu daya statis dan konverter
berputar dan 60 menit
 untuk catu daya dinamis, dilaksanakan oleh petugas sekurang-kurangnya
sebulan sekali sesuai dengan petunjuk pembuat perlengkapan catu daya.

Anda mungkin juga menyukai