Anda di halaman 1dari 13

BEBERAPA PERALATAN DI RUANG ICU

1. Termometer

                                                Digunakan untuk mengukur suhu tubuh

 2. Stethoscope

               Digunakan untuk memeriksa suara dari dalam tubuh seperti detak jantung,  
                                                  usus, denyut nadi dan lain-lain

3. Tensimeter 

                                     Digunakan untuk mengukur tekanan darah seseorang.

4. Resusitation Kit

                                    Digunakan untuk pertolongan pertama dalam pernafasan.


5. Ventilator

                     Digunakan untuk membantu (sebagian) atau mengambil alih (seluruh) 


                                               fungsi pertukaran gas di paru-paru.

6. DC Shock 

                                       Alat kejut jantung yang di gunakan pada saat jantung 


                                                            berdetak tak beraturan 

7. Infusion pump 

                         Kegunaan untuk mengatur jumlah cairan / obat yang masukkan


                           kedalam sirkulasi darah pasien secara langsung melalui vena.
8. Syringe pump

                            digunakan untuk memasukkan cairan obat kedealam tubuh 


                                  pasien dalam jangka waktu tertentu secara teratur.

9. Bed Side Monitor

                     digunakan untuk memonitor vital sign pasien, berupa detak jantung, 


                                         nadi, tekanan darah, temperatur bentuk pulsa
                                                       jantung secara terus menerus.

10. Mesin HD (Haemodialis) 

                                   Digunakan untuk menyaring darah sebagai alat pengganti ginjal.

  sumber

Ada 3 level ICU di Indonesia

1. Level I di rumah sakit daerah tipe (tipe C


dan D)
Di sini ICU lebih tepat disebut sebagai unit
ketergantungan tnggi (high dependency). Dapat
melakukan observasi ketat dengan EKG monitor
dan resusitasi dengan cepat tetapi ventilator
hanya di berikan kurang dari 24 jam.
2. Level II di rumah sakit tipe B
Di sini dapat melakukan ventilasi jangka lama,
ada dokter residen yang selalu siap di tempat
dan mempunyai fasilitas hubungan dengan
fasilitas fisioterapi, patologi dan radiologi.
Bentuk fasilitas lengkap untuk menunjang
kehidupan misalnya dialysis, monitor invasive dan pemeriksaan canggih (CT scan) jika
menunjang peran rumah sakit sebagai trauma
center.
3. Level III rumah sakit tertier (tipe A)
Biasanya pada RS tipe A mempunyai semua
aspek yang di butuhkan ICU agar dapat
memenuhi peran sebagai RS rujukan.
A. FASILITAS

Ruangan ICU merupakan suatu  unit di RS yang dibandingkan dengan ruagan lain, banyak perbedaan ,tingkat  pelayanannya.
Tingkat pelayanan ini ditentukan oleh  jumlah staf,fasilitas,pelayanan penunjang,jumlah dan macam pasien yang dirawat, untuk
itu harus ditunjang oleh tenaga yang memenuhi kualifikasi standart ICU.

Pelayanan ICU harus memiliki kemampuan minimal sebagai berikut:

 1.      Resusitasi jantung paru


 2.      Pengelolaan jalan nafas termasuk intubasi trakeal dan penggunaan ventilator sederhana
 3.      Terapi oksigenasi
 4.      Pemamtauan EKG ,pulse oximetri terus menerus
 5.      Pemberian nutrisi enteral dan panenteral
 6.      Pelaksanaan terapi secara titrasi
 7.      Kemampuan melaksanakan teknik khusus sesuai kondisi pasien
 8.      Memberikan tunjangan fungsi vital dengan alat –alat portabel selama transportasi pasien gawat
 9.      Kemampuan melakukan fisioterapi dada
B. SARANA DAN PRASARANA

a.       Lokasi

Dianjurkan satu komplek dengan kamar bedah dan kamar pulih sadar dan berdekatan atau mempunyai akses yang mudah ke
unit gawat darurat,laboratorium dan radiologi.

b.      Desain

Standart ICU yang memadai ditentukan desain yang baik dan pengaturan ruang yang adekuat.

Bangunan ICU :

– Terisolasi

– Mempunyai standart tertentu terhadap:

1. Bahaya Api
2. Ventilasi
3. AC
4. Pipa air
5. Komunikasi
6. Bakteorologis
7. Exhausts fan
8. Kabel monitor

–  Lantai mudah dibersihkan ,keras dan rata.

c.       Area pasien


1. Unit terbuka 12-16 M /pertempat tidur
2

2. Unit tertutup 16 – 20 m  pertempat tidur


2

3. Jarak antara TT : 2 m
4. Unit terbuka mempunyai 1 tempat cuci tangan, setiap 2 TT
5. Unit tertutup 1 ruangan terdiri 1 tempat tidur dan 1 tempat cuci tangan.
6. Harus ada sejumlah outlet yang cukup sesuai dengan level ICU
7. Pencahayaan cukup dan adekuat untuk observasi khusus dengan lampu TL 10 watt / m . Jendela dan akses tempat
2

tidur menjamin kenyamanan pasien dan petugas, desain dari unit memperhatikan privasi pasien.

d.      Area Kerja meliputi :

1. Ruang yang cukup untuk staf dan menjaga kontak visual perawat dengan pasien.
2. Ruang yang cukup untuk memonitor pasien peralatan resusitasi dan penyimpanan obat dan alat (lemari pendingin)
3. Ruang yang cukup untuk X-Ray mobil dan mempunyai tekanan negatif.
4. Ruang untuk telpon dan sistem komunikasi lain seperti komputer, koleksi data, alat untuk penyimpanan alat tulis.

e.       Lingkungan

1. Mempunyai pendingin / AC yang dapat mengontrol suhu dan kelembaban sesuai dengan luas ruangan . Suhu 22  – 0

25 .
0

f.       Ruang Isolasi

1. Dilengkapi dengan tempat cuci tangan dan tempat ganti pakaian sendiri.

g.      Ruang Penyimpanan Peralatan dan Barang Bersih.

1. Untuk penyimpanan monitor, ventilator, pompa infus dan pompa syringe, peralatan dialisi, alat-alat hisap, linen dan
tempat penyimpanan barang dan alat bersih.

h.      Ruang Tempat Pembuangan Alat atau Bahan Kotor.

1. Ruang untuk membersihkan alat-alat, pemeriksaan urine, pengosongan dan pembersihan pispot dan botol urine.
2. Desain untuk menjamin tidak ada kontaminasi

i.        Ruang Perawat.

1. Terdapat ruang terpisah yang dapat digunakan oleh perawat yang bertugas dan kepala ruangan.

j.        Ruang Staf Dokter.

k.      Ruang Tunggu Keluarga Pasien.

l.        Laboratorium yang terpusat.

C. PERALATAN

1.      Jumlah dan macam peralatan yang ada, sesuai dengan tipe ICU sekunder.
2.      Terdapat prosedur pemeriksaan berkala untuk keamanan alat yaitu:

 Ada program kalibrasi dan pemeliharaan alat


 Ada buku pemakaian alat serta pemeliharaan alat.
 Ada protap-protap pemakaian kalibrasi dan pemeliharaan alat-alat.

3.      Untuk di ICU sendiri sekarang terdapat peralatan dasar, yang meliputi :

 Ventilator.
 Alat ventilasi manual dan alat penunjang jalan nafas.
 Alat hisap atau suction.
 Peralatan akses vaskuler.
 Peralatan monitor unvasif dan non invasif
 Defibrilator dan alat pacu jantung
 Alat pengatur suhu pasien.
 Peralatan drain thorak.
 Pompa infus dan pompa syringe
 Peralatan portable untuk transportasi.
 Tempat tidur khusus
 Lampu untuk tindakan.
 Ruang Hemodialisa juga tersedia untuk mendukung fungs ICU

4.      Monitoring Peralatan.

Hal-hal yang sangat vital sangat ditekankan pada pemantauannya termasuk peralatan yang digunakan untuk transportasi
pasien.

 Mengerti dan tahu tentang tanda bahaya kegagalan pasokan gas


 Mengerti trentang kegagalan pasokan oksigen ,maka alat yang secara otomatis teraktifasi untuk memonitor
penurunan tekanan pasokan oksigen yang selalu terpasang di ventilator
 Pemantauan konsentrasi oksigen :Semua petugas diruang ICU diharapkan mengetahui tentang bahaya kegagalan
ventilator atau diskonsentrasi sistem pernafasan.Pada pengguna ventilator otomatis,harus ada alat yang didapat segera
mendeteksi kegagalan sistem pernafasan atau ventilator secara terus menerus
 Volume dan tekanan ventilator terpantau secara akurat dan berkesinambungan.
 Harus memantau suhu alat pelembab (humidifier) apabila terjadi peningkatan suhu udara inspirasi.
 Terpasang alat elektro kardiograf pada setiap pasien dan dapat dipantau terus menerus
 Harus tersedia pulse oksimetri pada setiap pasien ICU
 Apabila ICU memungkinkan apabila ada indikasi klinis harus tersedia peralatan untuk mengukur variabel visiologis
lain seperti tekanan intra arterial dan tekanan pulmunalis, curah jantung, tekanan intra karnial, suhu, transmisi
neuromuskular,kadar CO2 respirasi.
Presentasi berjudul: "FASILITAS PELAYANAN INTENSIF (ICU)"—
Transcript presentasi:

1  FASILITAS PELAYANAN INTENSIF (ICU)


Rudy Kristianto

2  Perancangan ICU Konsep dasar perancangan Sirkulasi dan kegiatan


Peralatan standar ruangan ICURuang/fasilitas penunjangPengendalian Infeksi
NosokomialFasilitas Mekanikal & Elektrikal

3  Konsep dasar perancangan


Peracangan lebih mengutamakan aspek fungsi yang diperlukan oleh pasien, aspek “art”
kurang menjadi perhatian.Sumber dan informasi dasar perancangan: Dokter kepala ICU,
Nurse ahli, tenaga penunjang administrasi, teknisi.Jenis informasi yang diperlukan:Jumlah
bed yang diinginkan,Jenis tindakan pelayanan yang diberikanJenis peralatan yang
dibutuhkan,Program ruang

4  Jumlah bed Dasar pertimbangan:


Prediksi jumlah pasien masuk dan keluar.Pola penerimaan pasienJumlah kamar operasiPola
penyakit di masyarakat

5  Sirkulasi dan kegiatan


Pertimbangan penempatan ruang ICU:Kemudahan akses dari dan ke ruang ICU, terhadap
ruang Operasi, Laboratorium, Radiologi dan Ruang Emergency, FarmasiBerada pada koridor
bebas menuju / dari Lift Pasien,Jalur pengunjung harus terkontrol,Jalur barang kotor/bersih

6  Sirkulasi dan kegiatan


Area pasien:Mudah diamati sepanjang waktu baik secara langsung atau tdk langsung
melalui monitor video dari Nurse Station.Jika model ICU modular, antara satu pasien
dengan lainnya disekat dengan partisi kaca yang tembus pandang yang memungkinkan
dapat diamati dari Nurse Station.System alarm, sering digunakan sebagai alat pemantau
bahkan dapat disambungkan dengan sistem telepon / nurse call system namun tetap
memperhatikan tingkat kebisingan yang terkendali (45 dB(A) siang hari, 40dB(A) sore hari
dan 20 dB(A) malam hari).Catatan: Tingkat kebisingan umum sebuah RS, dB(A)

7  Sirkulasi dan kegiatan ……..


Central Station:Luasan area harus cukup untuk ruang gerak kegiatan fungsi staf,Bila ICU
jenis modular, maka harus ada system monitoring yang mampu mengamati seluruh
pasien,Tersedia jam dinding,Computer dan printer yang bekerja otomatis memonitor
kondisi pasien,Folder catatan medis (Med.Rec) baik oleh dokterdan perawat,

8  X-ray viewing area:Diperlukan bagi ICU, ditempatkan pada ruang/area tersendiri, bila
diperlukan kotak baca gambar tsb. Dapat digunakan untuk melihat film x-ray serial,Alat ini
memerlukan cahaya sangat terang untuk menembus film x-ray, namun perlu diperhatikan
jangan sampai mengganggu pasien.Work areas and storage kebutuhannya:Lemari untuk
menyimpan alat-alat emergency tetapi setiap saat diperlukan harus mudah diambil,Kabinet
untuk obat2an serta barang farmasi lainnya, dilengkapi kunci.Wastafel dengan air
panas/dingin yang bersirkulasi,Jika ruangannya terpisah harus menggunakan dinding kaca
agar dengan mudah untuk melihat ke area pasien,

9  Reception area:Prinsipnya adalah setiap orang yang masuk harus terjamin tidak
mengganggu kegiatan ICU, antara lain dengan cara:Harus ada petugas yang mengontrol
pengunjung. Idealnya adalah semua orang yang masuk ruang ICU harus melalui area
ini.Ruang ini harus ada sarana telepon / atau jenis intercom lain yang berhubungan dengan
ruang dalam ICU.Special Procedure Room:Jika ruang fasilitas ini diperlukan, maka
persyaratannya:Pasein harus mudah dipindahkan dari ICU ke ruang ini,Ukuran ruang harus
mampu menampung seluruh peralatan yang diperlukan hamipr persis sama yang ada di
ICU, termasuk transfer bed, kadang juga dilengkapi X- ray equipment,

10  Clean and dirty utility Rooms:


Ruang ini harus terpisah tetapi tetap mudah dijangkau,Tekanan Udara pada dirty utility
harus dibuang penuh (tidak resirkulasi), lantai harus dilapis dengan bahan yang mudah
dibersihkan.Clinical sink dengan kran air panas dan dingin yang dapat di mix.Container
dengan tutup untuk soiled linen dan waste material.Special container, untuk jarum serta
benda tajam lainnya.

11  Equipment storage:Mampu menampung alat, spt:Equipment


Trolley,Ventilator,Defibrilator cadanganInfuse pump, syringe pump,Batteray
chargingNourishment area:Ruang untuk mempersiapkan makanan pasien, berisikan:Space
untuk mempersiapkan makanan,Alat untuk pembuat as batu,Sink dengan air
panas+dingin,Counter top stove / microwave oven,Refrigirator (refrigirator ini dilarang
untuk menyimpan bahan psecimen laboratorium),Handwashing facility (wastafel).

12  Staff Lounge:Ruang yang berdekatan untuk memungkinkan paetugas jaga secara


bergantian istirahat agak relax,Tersedia lemari (locker),Shower and toilets,Kursi yang
nyaman untuk duduk istirahat,Lemari penyimpan makanan dan meja
makan,Refrigirator,Counter top stove/ microwave oven,System komunikasi langsung ke
dalam ruan ICU,Monitoring Emergency cardiac arrest yang dapat didengar.

13  Conference room:Diperlukan untuk konferensi bagi dokter/perawat, ruang pendidikan


staf dan multidiciplinary patient conference, dilengkapi:Telepon / komunikasi langsung ke
dalam ruang ICUMonitoring Emergency cardiac arrest yang dapat didengar.Tempat
penyimpan barang-barang “medical and nursing reference materials and resources”,Video
cassette recorder atau computer untuk melakukan self-paced learning equipment

14  Visitors lounge/waiting room:


Ruang tunggu / istirahat bagi pengunjung yang ditempatkan berdekatan dengan
ICU:Pengunjung telah dikontrol dari reception areaTempat duduk yang nyaman dengan
jumlah tempat duduk 2 kali jumlah pasien,Public telephoneDrinking fountain,Display
informasi edukatif,Area/ruang untuk konsultasi.

15  Koridor:Untuk lalu lintas transportasi pasien sebaiknya terpisah dengan jalur


pengunjung, agar terjamin privacy pasien serta tidak ada gangguan saat memindahkan
pasien dengan cepat.Jalur untuk supply dan untuk service terpisah, untuk keperluan
pengangkutan soled and waste material, gangguan suara/kebisingan harus diminimalkan
tetapi tetap mudah pelaksanaannya.

16  Peralatan standar ruangan ICU


Bed pasien yang fleksibel naik/turun (seluruh atau bagian kepala/kaki)Alat bantu
pernapasan ventilator,DC ShockTrolly obat,X-ray film viewerLemari Obat,Counter desk
penempatan folder MR,Monitor jantung, blood pressure, respiration, temparatur, HR (bed
side mlonitor / central monitor), gas medis (O2, Suction air, compress air, NO).Alarm
automatic (terhubung dengan monitor)Alat Pemanggilan perawat (Nurse call system).Jam
dinding yang mudah dilihat,Lampu periksa (examination lamp)Infuse pump, syringe pump.

17  Monitoring Emergency cardiac arrest, terhubung otomatis dari seluruh pasien ICU
dengan:
sistem telecommunication,nurse call system,ICU conference room,Staff lounge roomOn-call
room lainnyaSistem rekaman otomatis kondisi pasien.Storage equipment, tersedia untuk
keperluan-keperluan:Barang milik pasien kunci,Patient care supplies,Linen &
toiletries,Lemari+rak, dengan kunci untuk syringe dan barang farmasi dan barang berharga
lainnya

18  Ruang/fasilitas penunjang
Sistem pengudaraan dengan tekanan positif/negatif terhadap ruang umum.Bahan lantai,
plafond, dinding menyerap suara bising, tidak porous,Penempatan pintu mudah akses,
menekan pantulan suara,Pemilihan warna lembut,Penyekatan area isolasi,Seluruh bed
dapat diamati langsung atau tidak langsung melalui video monitor,Fasilitas cuci tangan
(wastafel dengan air dingin dan panas yang selalu mengalir (aliran sirkulasi
kontinyu).Tersedia dengan luasan cukup untuk:Penempatan bed dengan area ruang gerak
di sebelah bed.Area Central Nurse Station, dengan counter desk untuk komputer, folder MR,

19  Pengendalian Infeksi Nosokomial


Bahan bangunan tidak menyerap cairan kimia,Dihindari adanya celah yang dapat
menyimpan debu,Tekanan udara positip / sirkulasi udara langsung dibuang jika penyakit
menular setelah melalui treatment atau saringan.Pengunjung melalui pintu terkontrol dan
tersedia jas/gaun serta alas kaki khusus.Wastafel dengan air tersirkulasi,

20  Fasilitas penunjang Ruang penyimpan alat medik (ventilator, dll.)


Ruang pasokan bahan bersih,Ruang bahan kotor/bekas pakai,Ruang cuci alat,Ruang kerja
administrasi, dan penyimpanan arsip,Ruang kepala dokter/perawat,

21  Fasilitas Mekanikal / Elektrikal


Listrik disediakan khusus ICU terpisah dengan jaringan lainnya.Komunikasi telepon
internal / special local interphone,Alarm otomatik dari monitor,Supply gas medis (O2,
Compress air, suction) dengan pengatur tekanan (regulator) dan penampung slime (suction
jar)Pengaman aur bocor (leakage current circuit breaker)

22  Listrik untuk ICU:via trafo isolasi,Main Circuit Breaker (MCB) khusus untuk ICU ke main
panel,Dihubungkan dengan emergency power supply yang otomatis terhubung saat
sumber listrik normal mengalami pemutusan.Setiap pasien dengan masing2 circuit breaker
110 Volt/30 Amp atau 220 Volt/16 Amp per bed.Out let listrik pada sisi kepala dengan
ketinggian 36 inches diatas lantai,Tersedia sistem pentanahan khusus.

23  Nurse call system:Terhubung dengan sistem alarm pada bed side monitors,Untuk anak
diperlukan voice monitor, dapat juga dilengkapi dengan sensor air kencing,Terhubung
dengan panel sentral pada nurse station yang menunjukkan nomer bed menyala sebagai
tanda sumber sinyal (audible & visible indicator),Dilengkapi switch reset dari isi bed pasien,
dan switch untuk pemanggilan perawat bantuan jika diperlukan.

24  Oxygen, Compressed air, Vacum:


Supply sentral O2 dan compressed air dengan tekanan 50 – 55 psi,Tersedia minimal 2 buah
outlet O2/bed, 1-buah compressed air / kadang diperlukan 2 titik.Setiap outlet harus
berbeda baik sistem kunci maupun warna agar tidak tertukar.Dilengkapi indikator audible &
visible low/high pressure pada tiap ruang ICU,Dilengkapi katup manual untuk service atau
kejadian over pressure.Vacum sekurang-kurangnya 3-titik per bed dengan daya hisap 290
mmHg pada ujung selang.Indikator vacum kurang dari 194 mmHg audible dan visible.

25  Penerangan:Penerangan untuk seluruh ruang bagi kegiatan perawat, tulis menulis,


tetapi dengan kekuatan cahaya tetap lembut guna kenyamanan pasien (luninasi total <30
foot-candles (fc).Night lighting <6,5 fc untuk penggunaan kontinyus atau 19 fc untuk
penggunaan sesaat.Penggunaan reading lamp <30 fc.

26  Environment control system:


Pertukaran udara 6 kali volume ruang perjam,Jika ada toilet minimum exhoust 75 cfm
langsung dibuang ke udara luar.Penggunaan AC sentral harus resirkulasi melalui filter yang
memadai, dengan pengaturan suhu sesuai kenyamanan pasien.Jika ruang pasien modular,
pengaturan AC harus masing-masing.

27  Prinsip dalam menyediakan ruang/fasilitas ICU, harus meminimalkan timbulnya stress


bagi petugas dan dilengkapi pencahayaan yang cukup.Penempatan jendela harus tetap
terkontrol, penutup jendela harus mudah dicuci, cahaya dari luar harus (skylight) diperlukan
dan dapat diatur dengan penutup/louvers, kadang perlu reflective glass untuk mengatur
cahaya.Portable / folding chair perlu untuk pengunjung disamping bed

28  Physiologic Monitoring
Electrocardiogram,Fluid Pressure,Respiratory parameters,Miscellanous physiological
parameters,

29  Electrocardiogram:Satu / lebih lead ECG ditampilkan secara bersamaan dan terus


menerus,Computerized rate & waveform analysis, asystole alarm, vantricular tachycardia &
fibrillation, preset max/min heart rates,Memory function untuk operator recall of
arrhythmias.

30  Fluid Pressure:Setiap alat sebaiknya mampu memonitor dua / lebih pressure secara
bersamaan,Display max, min, mean values ditampilkan secara digital.Alarm indicator nilai
kritis dari setiap parameters.Respiratory parameters:Untuk keperluan pengukuran
kontinyus untuk arterial oxygen levelsOxygen monitoring: End-tidal CO2, pulse
oxymeters.Miscellanous physiological parameters:Temperatur, RR, ST segment amplitude,
non invasive cardiac output, mixed-venous oxygen. Saturation, continuous EEG.

31  Intensif Care Unit (ICU)


Pelayanan ICU:Diberikan kepada pasien yang dalam keadaan sakit berat dan perlu dirawat
khusus,, memerlukan pantauan ketat dan terus menerus, serta tindakan segera. Perawatan
Intensif ini bertujuan untuk menurunkan angka kematian dan kesakitan. (KARS, 2007).Harus
ada SOP yang mengatur tentang:Kriteria masuk dan keluar ICU (prioritas 1, 2,
3),Penggunaan/pemeliharaan peralatan.Perencanaan peralatan / peremajaan.Prosedur
penyediaan alat/obat.Program Keselamatan Kerja, kebakaran, kewaspadaan bencana
K3.Semua peralatan berfungsi baik sesuai dengan program kalibrasi dan pemeliharaan (siap
pakai dan terpelihara terus menerus).

32  Program pemeliharaan peralatan Intensif Care Unit (ICU)


Harus mempunyai:Program pemeliharaan,Program dan prosedur perbaikan peralatan jika
tidak berfungsi.Program pencegahan kontaminasi yang mengacu pada program
pengendalian infeksi nosokomial.Program kalibrasi peralatan.Setiap prgram harus tersedia
Kerangka Acuan Kerja (term of references/ TOR)

33  Peralatan Standar Intensif Care Unit (ICU)


Tempat tidur khusus.Tensi meter,Pulse Oxymetri,EKG,Alat pengukur vena sentral,Alat
pengukur suhu,Alat pengisap (suction) sentral.Alat ventilasi manual + acc.Peralatan akses
vaskuler.Ventilator.Oxygen Sentral.Lampu tindakan.DefibrilatorAlat drain thorax.Emergency
trolleyPompa infuse dan pompa syringe.Monitor tekanan darah BS/Sentral).Monitor
tekanan arteri pulmonalis.Kapnograf.Bronchoscopy.Echocardiografi.EEGHemodialisis.

34  Persyaratan ruangan Intensif Care Unit (ICU)


Luas: 12 ~ 20 M2 / per tempat tidur, termasuk sirkulasi di dalam ruangan.Jarak tempat tidur
minimal 2 meter.Tempat tidur fleksible (mudah dirubah posisinya.Peralatan medis mudah
dicapai petugas.Cukup tersedia obat-obatan.Perawat mudah mengawasi dan menolong
pasien.Ruang ber AC.Dekat denga Ruang Operasi / Rcovery room.Cukup untuk peralatan
dan seterilisasi.Tersedia listrik cadangan darurat.Ada sistem alarm pasien.Ada Denah ruang,
petunjuk arah.

35  Program pengendalian Infeksi Nosokomial aspek fisik (ICU)


Keluar masuk menuju Ruang ICU harus dikendalikan (pintu, alas kaki, jas)Ada pemisahan
antara spasi ruangan Umum/ kotor dan daerah bersih (terkendali): bisa dengan pintu / tabir
udara / perbedaan tekanan udara.Pengunjung dibatasi secara ketat.Ada prosedur
pencegahan Infeksi Nosokomial.

36 /products/ /cen...

37  12 Lead ECGhomepages.cae.wisc.edu/~bme300/ecg_trainer_s09/

38
39

40

42  Reference: “Guidelines for Intensive Care Unit Design” Society of Critical Care
Medicine

Download ppt "FASILITAS PELAYANAN INTENSIF (ICU)"

Anda mungkin juga menyukai