Anda di halaman 1dari 7

BEBERAPA PERALATAN DI RUANG ICU

1. Termometer

Digunakan untuk mengukur suhu tubuh

2. Stethoscope

Digunakan untuk memeriksa suara dari dalam tubuh seperti detak jantung,
usus, denyut nadi dan lain-lain

3. Tensimeter

Digunakan untuk mengukur tekanan darah seseorang.

4. Resusitation Kit

Digunakan untuk pertolongan pertama dalam pernafasan.


5. Ventilator

Digunakan untuk membantu (sebagian) atau mengambil alih (seluruh)


fungsi pertukaran gas di paru-paru.

6. DC Shock

Alat kejut jantung yang di gunakan pada saat jantung


berdetak tak beraturan

7. Infusion pump

Kegunaan untuk mengatur jumlah cairan / obat yang masukkan


kedalam sirkulasi darah pasien secara langsung melalui vena.
8. Syringe pump

digunakan untuk memasukkan cairan obat kedealam tubuh


pasien dalam jangka waktu tertentu secara teratur.

9. Bed Side Monitor

digunakan untuk memonitor vital sign pasien, berupa detak jantung,


nadi, tekanan darah, temperatur bentuk pulsa
jantung secara terus menerus.

10. Mesin HD (Haemodialis)

Digunakan untuk menyaring darah sebagai alat pengganti ginjal.

sumber

Ada 3 level ICU di Indonesia

1. Level I di rumah sakit daerah tipe (tipe C


dan D)
Di sini ICU lebih tepat disebut sebagai unit
ketergantungan tnggi (high dependency). Dapat
melakukan observasi ketat dengan EKG monitor
dan resusitasi dengan cepat tetapi ventilator
hanya di berikan kurang dari 24 jam.
2. Level II di rumah sakit tipe B
Di sini dapat melakukan ventilasi jangka lama,
ada dokter residen yang selalu siap di tempat
dan mempunyai fasilitas hubungan dengan
fasilitas fisioterapi, patologi dan radiologi.
Bentuk fasilitas lengkap untuk menunjang
kehidupan misalnya dialysis, monitor invasive dan pemeriksaan canggih (CT scan) jika
menunjang peran rumah sakit sebagai trauma
center.
3. Level III rumah sakit tertier (tipe A)
Biasanya pada RS tipe A mempunyai semua
aspek yang di butuhkan ICU agar dapat
memenuhi peran sebagai RS rujukan.
A. FASILITAS

Ruangan ICU merupakan suatu unit di RS yang dibandingkan dengan ruagan lain, banyak perbedaan
,tingkat pelayanannya. Tingkat pelayanan ini ditentukan oleh jumlah staf,fasilitas,pelayanan
penunjang,jumlah dan macam pasien yang dirawat, untuk itu harus ditunjang oleh tenaga yang
memenuhi kualifikasi standart ICU.

Pelayanan ICU harus memiliki kemampuan minimal sebagai berikut:

1. Resusitasi jantung paru


2. Pengelolaan jalan nafas termasuk intubasi trakeal dan penggunaan ventilator sederhana
3. Terapi oksigenasi
4. Pemamtauan EKG ,pulse oximetri terus menerus
5. Pemberian nutrisi enteral dan panenteral
6. Pelaksanaan terapi secara titrasi
7. Kemampuan melaksanakan teknik khusus sesuai kondisi pasien
8. Memberikan tunjangan fungsi vital dengan alat alat portabel selama transportasi pasien
gawat
9. Kemampuan melakukan fisioterapi dada
B. SARANA DAN PRASARANA

a. Lokasi

Dianjurkan satu komplek dengan kamar bedah dan kamar pulih sadar dan berdekatan atau mempunyai
akses yang mudah ke unit gawat darurat,laboratorium dan radiologi.

b. Desain

Standart ICU yang memadai ditentukan desain yang baik dan pengaturan ruang yang adekuat.

Bangunan ICU :

Terisolasi

Mempunyai standart tertentu terhadap:

1. Bahaya Api
2. Ventilasi
3. AC
4. Pipa air
5. Komunikasi
6. Bakteorologis
7. Exhausts fan
8. Kabel monitor

Lantai mudah dibersihkan ,keras dan rata.

c. Area pasien
1. Unit terbuka 12-16 M /pertempat tidur
2

2. Unit tertutup 16 20 m pertempat tidur


2

3. Jarak antara TT : 2 m
4. Unit terbuka mempunyai 1 tempat cuci tangan, setiap 2 TT
5. Unit tertutup 1 ruangan terdiri 1 tempat tidur dan 1 tempat cuci tangan.
6. Harus ada sejumlah outlet yang cukup sesuai dengan level ICU
7. Pencahayaan cukup dan adekuat untuk observasi khusus dengan lampu TL 10 watt / m . 2

Jendela dan akses tempat tidur menjamin kenyamanan pasien dan petugas, desain dari unit
memperhatikan privasi pasien.

d. Area Kerja meliputi :

1. Ruang yang cukup untuk staf dan menjaga kontak visual perawat dengan pasien.
2. Ruang yang cukup untuk memonitor pasien peralatan resusitasi dan penyimpanan obat dan
alat (lemari pendingin)
3. Ruang yang cukup untuk X-Ray mobil dan mempunyai tekanan negatif.
4. Ruang untuk telpon dan sistem komunikasi lain seperti komputer, koleksi data, alat untuk
penyimpanan alat tulis.

e. Lingkungan

1. Mempunyai pendingin / AC yang dapat mengontrol suhu dan kelembaban sesuai dengan luas
ruangan . Suhu 22 25 .
0 0

f. Ruang Isolasi

1. Dilengkapi dengan tempat cuci tangan dan tempat ganti pakaian sendiri.

g. Ruang Penyimpanan Peralatan dan Barang Bersih.

1. Untuk penyimpanan monitor, ventilator, pompa infus dan pompa syringe, peralatan dialisi, alat-
alat hisap, linen dan tempat penyimpanan barang dan alat bersih.

h. Ruang Tempat Pembuangan Alat atau Bahan Kotor.

1. Ruang untuk membersihkan alat-alat, pemeriksaan urine, pengosongan dan pembersihan


pispot dan botol urine.
2. Desain untuk menjamin tidak ada kontaminasi

i. Ruang Perawat.

1. Terdapat ruang terpisah yang dapat digunakan oleh perawat yang bertugas dan kepala
ruangan.

j. Ruang Staf Dokter.

k. Ruang Tunggu Keluarga Pasien.

l. Laboratorium yang terpusat.


C. PERALATAN

1. Jumlah dan macam peralatan yang ada, sesuai dengan tipe ICU sekunder.

2. Terdapat prosedur pemeriksaan berkala untuk keamanan alat yaitu:

Ada program kalibrasi dan pemeliharaan alat


Ada buku pemakaian alat serta pemeliharaan alat.
Ada protap-protap pemakaian kalibrasi dan pemeliharaan alat-alat.

3. Untuk di ICU sendiri sekarang terdapat peralatan dasar, yang meliputi :

Ventilator.
Alat ventilasi manual dan alat penunjang jalan nafas.
Alat hisap atau suction.
Peralatan akses vaskuler.
Peralatan monitor unvasif dan non invasif
Defibrilator dan alat pacu jantung
Alat pengatur suhu pasien.
Peralatan drain thorak.
Pompa infus dan pompa syringe
Peralatan portable untuk transportasi.
Tempat tidur khusus
Lampu untuk tindakan.
Ruang Hemodialisa juga tersedia untuk mendukung fungs ICU

4. Monitoring Peralatan.

Hal-hal yang sangat vital sangat ditekankan pada pemantauannya termasuk peralatan yang digunakan
untuk transportasi pasien.

Mengerti dan tahu tentang tanda bahaya kegagalan pasokan gas


Mengerti trentang kegagalan pasokan oksigen ,maka alat yang secara otomatis teraktifasi
untuk memonitor penurunan tekanan pasokan oksigen yang selalu terpasang di ventilator
Pemantauan konsentrasi oksigen :Semua petugas diruang ICU diharapkan mengetahui tentang
bahaya kegagalan ventilator atau diskonsentrasi sistem pernafasan.Pada pengguna ventilator
otomatis,harus ada alat yang didapat segera mendeteksi kegagalan sistem pernafasan atau
ventilator secara terus menerus
Volume dan tekanan ventilator terpantau secara akurat dan berkesinambungan.
Harus memantau suhu alat pelembab (humidifier) apabila terjadi peningkatan suhu udara
inspirasi.
Terpasang alat elektro kardiograf pada setiap pasien dan dapat dipantau terus menerus
Harus tersedia pulse oksimetri pada setiap pasien ICU
Apabila ICU memungkinkan apabila ada indikasi klinis harus tersedia peralatan untuk
mengukur variabel visiologis lain seperti tekanan intra arterial dan tekanan pulmunalis, curah
jantung, tekanan intra karnial, suhu, transmisi neuromuskular,kadar CO2 respirasi.

Anda mungkin juga menyukai