Sistem Distribusi
•
Sistem distribusi terdiri dari :
Panel-panel listrik.
• Instalasi pengkabelan.
• Instalasi kotak kontak dan sakelar.
5. Sistem komunikasi
Alat komunikasi diperlukan untuk
hubungan/komunikasi di lingkup dan keluar
Puskesmas, dalam upaya mendukung pelayanan
di Puskesmas. Alat komunikasi dapat berupa
telepon kabel, seluler, radio komunikasi,
ataupun alat komunikasi lainnya.
6. Sistem Gas Medik
• Gas medik yang digunakan di Puskesmas adalah Oksigen (O2).
Sistem gas medik harus direncanakan dan diletakkan dengan
mempertimbangkan tingkat keselamatan bagi penggunanya.
Persyaratan Teknis:
Pengolahan, penggunaan, penyimpanan dan pemeliharaan
gas medik harus sesuai ketentuan berlaku.
• Tabung/silinder yang digunakan harus yang telah dibuat, diuji,
dan dipelihara sesuai spesifikasi dan ketentuan dari pihak
yang berwenang.
• Tabung/silinder O2 harus di cat warna putih untuk
membedakan dengan tabung/silinder gas medik lainnya
sesuai ketentuan yang berlaku.
• Tabung/silinder O2 pada saat digunakan, diletakkan di samping
tempat tidur pasien, dan harus menggunakan alat pengaman
seperti troli tabung atau dirantai.
• Tutup pelindung katup harus dipasang erat pada tempatnya bila
tabung/silinder sedang tidak digunakan.
• Apabila diperlukan, disediakan ruangan khusus penyimpanan
silinder gas medik. Tabung/silinder dipasang/diikat erat dengan
pengaman/rantai.
• Hanya tabung/silinder gas medik dan perlengkapannya yang boleh
disimpan dalam ruangan penyimpanan gas medik.
• Tidak boleh menyimpan bahan mudah terbakar berdekatan dengan
ruang penyimpanan gas medik.
• Dilarang melakukan pengisian ulang tabung/silinder O2 dari
tabung/silinder gas medik besar ke tabung/silinder gas medik kecil.
7. Sistem proteksi petir
Sistem proteksi petir harus dapat melindungi
semua bagian dari bangunan Puskesmas,
termasuk manusia yang ada di dalamnya, dan
instalasi serta peralatan lainnya terhadap
kemungkinan bahaya sambaran petir.
8. Sistem Proteksi Kebakaran
• Bangunan Puskesmas harus menyiapkan alat pemadam
kebakaran untuk memproteksi kemungkinan terjadinya
kebakaran.
• Alat pemadam kebakaran kapasitas minimal 2 kg, dan dipasang 1
buah untuk setiap 15 m2.
• Pemasangan alat pemadam kebakaran diletakkan pada dinding
dengan ketinggian antara 15 cm – 120 cm dari permukaan lantai,
dilindungi sedemikian rupa untuk mencegah kemungkinan
kerusakan atau pencurian.
• Apabila bangunan Puskesmas menggunakan generator sebagai
sumber daya listrik utama, maka pada ruangan generator harus
dipasangkan Alat Pemadam Kebakaran jenis CO2.
9. Sistem Pengendalian Kebisingan
• Intensitas kebisingan equivalent (Leq) diluar
bangunan Puskesmas tidak lebih dari 55 dBA, dan di
dalam bangunan Puskesmas tidak lebih dari 45 dBA.
• Pengendalian sumber kebisingan disesuaikan
dengan sifat sumber.
• Sumber suara genset dikendalikan dengan
meredam dan membuat sekat yang memadai dan
sumber suara dari lalu lintas dikurangi dengan cara
penanaman pohon ataupun cara lainnya.
10. Sistem transportasi vertikal untuk bangunan lebih dari satu lantai
Tangga
•
Tangga merupakan fasilitas bagi pergerakan vertikal yang
dirancang dengan mempertimbangkan ukuran dan kemiringan
pijakan dan tanjakan dengan lebar yang memadai.
Persyaratan tangga
• Harus memiliki dimensi pijakan dan tanjakan yang berukuran seragam, dengan tinggi
masing-masing pijakan/tanjakan adalah 15 – 17 cm.
• Harus memiliki kemiringan tangga kurang dari 600.
• Lebar tangga minimal 120 cm untuk mempermudah evakuasi dalam kondisi gawat
darurat.
• Tidak terdapat tanjakan yang berlubang yang dapat membahayakan pengguna
tangga.
• Harus dilengkapi dengan rel pegangan tangan (handrail).
• Rel pegangan tangan harus mudah dipegang dengan ketinggian 65 cm - 80 cm dari
lantai, bebas dari elemen konstruksi yang mengganggu, dan bagian ujungnya harus
bulat atau dibelokkan dengan baik ke arah lantai, dinding atau tiang.
• Rel pegangan tangan harus ditambah panjangnya pada bagian ujung-ujungnya
(puncak dan bagian bawah) sepanjang 30 cm.
• Untuk tangga yang terletak di luar bangunan, harus dirancang sehingga tidak ada air
hujan yang menggenang pada lantainya.
Ram adalah jalur sirkulasi yang memiliki bidang dengan kemiringan
tertentu, sebagai alternatif bagi orang yang tidak dapat
menggunakan tangga.
Persyaratan Ram.
• Kemiringan suatu ram di dalam bangunan tidak boleh melebihi 7º,
perhitungan kemiringan tersebut tidak termasuk awalan dan
akhiran ram (curb ramps/landing).
• Panjang mendatar dari satu ram (dengan kemiringan 7º) tidak
boleh lebih dari 9 m.
• Lebar minimum dari ram adalah 120 cm dengan tepi pengaman.
• Muka datar (bordes) pada awalan atau akhiran dari suatu ram
harus bebas dan datar sehingga memungkinkan sekurang-
kurangnya untuk memutar kursi roda dan stretcher, dengan ukuran
minimum 180 cm.
11. Kendaraan puskesmas keliling
12. Kendaraan ambulans
Ketentuan mengenai kendaraan Puskesmas
keliling dan ambulans mengikuti ketentuan
teknis yang berlaku.
Persyaratan lokasi
Standar Permenkes Kondisi Yang Ada Keterangan
Geografis
a. Tidak ditepi lereng Tidak di tepi lereng
b. Tidak didekat kaki gunung rawan longsor Tidak di dekat kaki gunung rawan longsor
c. Tidak di tepi anak sungai/sungai atau badan air yg mengikis pondasi Tidak di tepi anak sungai
d. Tidak diatas /dekat jalur patahan aktif Tidak diatas /dekat jalur patahan aktif
Standar
Permenk Kondisi Yang Ada Keterangan
es
Rancangan tata ruang
Sesuai tata
1 memperhatikan fungsi sebagai
ruang pemda
fasilitas kesehatan
Bangunan
diselenggaraka
Bangunan diselenggarakan sesuai
2 n sesuai
peruntukan lokasi
peruntukan
lokasi
Persyaratan Ruangan
11 Ruang ASI
12 Ruang Promosi kesehatan Ada
13 Ruang Farmasi Ada tapi kurang memadai Sempit, Ruang farmasi dan gudang terpisah
14 Ruang persalinan Ada
17 Ruangan rawat inap Terdapat 10 tempat tidur Belum dipisahkan antara laki-laki, perempuan
19 Laboratorium Ada
Parkir roda 2 dan roda 4 serta garasi ambulan dan kendaraan puskesmas
28 Ada
keliling
Standar Permenkes Kondisi Yang Ada Keterangan
No
5.1.3 Besaran pertukaran udara di berbagai fungsi ruangan
adalah 12 kali pertukaran per jam dan 10 kali pertukaran udara Belum sesuai ?
per jam untuk KM / WC
5.4.2.2 Sumber daya listrik normal, diperoleh dari:Sumber daya Sumber daya listrik berlangganan
listrik berlangganan seperti PLN PLN