Anda di halaman 1dari 17

PANDUAN PENGELOLAAN SISTEM UTILITAS

Jl. Ipik Gandamanah RT. 35 RW. 03


Kelurahan Munjul Jaya Kabupaten Purwakarta 41117
Telepon (0264) 8221191 Fax (0264) 8221193
KEPUTUSAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT UMUM AMIRA
NOMOR 330 TAHUN 2018

TENTANG
PANDUAN PENGELOLAAN SISTEM UTILITAS PADA
RUMAH SAKIT UMUM AMIRA

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM AMIRA,


Menimbang : a. bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit
Umum Amira maka diperlukan pengelolaan utilitas rumah sakit
yang bermutu tinggi;
b. bahwa agar pengelolaan utilitas di Rumah Sakit Umum Amira
dapat terlaksana dengan baik, perlu adanya Peraturan Direktur
sebagai landasan bagi penyelenggara pengelolaan utilitas di
Rumah Sakit Umum Amira;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam a
dan b, perlu ditetapkan dengan Keputusan Direktur.

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1970


tentang Keselamatan Kerja;
2. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 29/PRT/M/2006
tentang Pedoman Persyaratan Teknis Bangunan Gedung;
3. Departemen Kesehatan Republik Indonesia Tahun 2007 tentang
Pedoman Teknis Sarana dan Prasarana Rumah Sakit Kelas C;
4. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 24/PRT/M/2008
tentang Pedoman Pemeliharaan dan Perawatan Bangunan
Gedung;
5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009
tentang Rumah Sakit;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 012/Menkes/Per/III/2012
tentang Akreditasi Rumah Sakit;
7. Keputusan Dirjen Bina Upaya Kesehatan Republik Indonesia
Tahun 2012 tentang Pedoman-Pedoman Teknis di Bidang
Bangunan dan Sarana Rumah Sakit.

MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM AMIRA
TENTANG PEMBERLAKUAN PEDOMAN PENGELOLAAN
SISTEM UTILITAS PADA RUMAH SAKIT UMUM AMIRA.
KESATU : Memberlakukan Pedoman Pengelolaan Utilitas Rumah Sakit Umum
Amira sebagaimana tercantum dalam lampiran keputusan ini.
KEDUA : Dengan dikeluarkannya Keputusan Direktur ini maka apabila terdapat
peraturan yang bertentangan dengan Keputusan Direktur ini maka
peraturan-peraturan terdahulu dinyatakan tidak berlaku.
KETIGA : Apabila dikemudian hari terdapat kekurangan dan/atau kekeliruan
dalam Keputusan Direktur ini maka akan diadakan perubahan dan
perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Purwakarta
Pada Tanggal : 25 November 2018
DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM AMIRA

Sam Askari Soemadipradja,dr.,M.Kes


NIK: 09022101
DAFTAR ISI

Daftar Isi Hal


BAB I Definisi.....................................................................................................................1
BAB II Ruang Lingkup.........................................................................................................3
BAB III Tata Laksana............................................................................................................4
BAB IV Dokumentasi..........................................................................................................13
Lampiran : Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Amira
Nomor : 260 Tahun 2018
Tanggal : 25 November 2018
Perihal : Penetapan Panduan Pemeliharaan Sistem Utilitas di Rumah Sakit
Umum Amira

PENETAPAN PANDUAN PEMELIHARAAN SISTEM UTILITAS

BAB I
DEFINISI

A. Sistem Utilitas
Fasilitas pendukung atau sistem utilitas adalah fasilitas yang harus tersedia untuk
mendukung kelangsungan operasional rumah sakit. Pemeliharaan fasilitas pendukung atau
sistem utilitas adalah upaya kegiatan pekerjaan dan tindakan yang dilakukan untuk
memelihara dan merawat fasilitas pendukung atau sistem utilitas agar selalu terpelihara dan
berfungsi siap pakai.

B. Latar Belakang
Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan
dan instalasi gawat darurat. Pengelolaan rumah sakit sebagai institusi pelayanan publik harus
dilakukan secara aman dari gangguan dan hambatan akibat tidak ada ketersediaan dan tidak
berfungsinya fasilitas pendukung atau sistem utilitas rumah sakit sehingga dapat mendukung
upaya keselamatan dan keamanan bagi pasien, dokter, keluarga pasien, pengunjung, dan
karyawan di rumah sakit. Oleh sebab itu, maka agar dapat memberikan jasa pelayanan
kesehatan secara maksimal maka fasilitas pendukung atau sistem utilitas rumah sakit harus
sealu tersedia, berfungsi dan siap pakai ketika dibutuhkan.
Dalam upaya menjamin kegiatan operasional rumah sakit agar selalu dalam keadaan siap
pakai, dalam memberikan pelayanan kesehatan secara maksimal, maka seluruh sistem utilitas
atau penunjang di Rumah Sakit Umum Amira harus dilakukan pemeliharaan dan pemantauan

1
secara terjadwal. Untuk itu diperlukan acuan atau petunjuk pelaksanaan dalam di Rumah
Sakit Umum Amira.
1. Memberikan keamanan dan keselamatan kepada pasien, dokter, pengunjung dan
karyawan rumah sakit terkait dengan ketersediaan fasilitas pendukung atau sistem
utilitas.

2
BAB II
RUANG LINGKUP

Ruang lingkup panduan pemeliharaan sistem utilitas di Rumah Sakit Umum Amira terdiri
dari:
1. Air bersih dan air minum meliputi:
a. Penyediaan air bersih dan air minum.
b. Pemeliharaan instalasi air.
c. Sumber alternatif atau cadangan air.
2. Instalasi listrik, meliputi:
a. Jaringan instalasi listrik.
b. Pemeliharaan instalasi listrik.
c. Sumber alternatif atau cadangan listrik meliputi Generator Set (Genset), UPS, dan
lampu emergency.
3. Sistem Plambing
a. Sistem perpipaan air kotor, air bersih dan air hujan.
b. Pemeliharaan plambing atau sistem perpipaan.
4. Gas medis
a. Instalasi gas medis.
b. Pemeliharaan instalasi gas medis.
5. Tata udara/Ventilasi
a. Sistem tata udara.
b. Pemeliharaan instalasi gas medis.
6. Pengolahan Air Limbah
a. Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL).
b. Pemeliharaan IPAL.
7. Sistem Elevator (Lift)
a. Lift pasien rumah sakit dan mobilitas lainnya.
b. Pemeliharaan lift.
8. Penangkal Petir
a. Sarana penyalur petir.
b. Pemeliharaan penyalur petir.

3
BAB III
TATA LAKSANA

A. Air Bersih dan Air Minum


1. Penyediaan air bersih dan air minum
a. Penyediaan Air Bersih
Penyediaan air bersih adalah ketersediaan air bersih yang memenuhi persyaratan
kesehatan sesuai ketentuan yang berlaku. Sumber air bersih di Rumah Sakit
Umum Amira berasal dari sumber air tanah, sistem penyediaan air bersih di
Rumah Sakit Umum Amira sebagai berikut:

Bangunan
Air Ground Pompa Reservoar Rumah
Tanah tank Transfer Atas Sakit dan
Halaman

b. Penyediaan Air Minum


Air minum untuk kebutuhan rumah sakit (pasien, dokter dan karyawan)
menggunakan air minum dalam kemasan. Pengadaan air minum disediakan oleh
pihak kedua yang dituangkan dalam kontrak perjanjian kerjasama dengan
pengadaan air minum dalam kemasan.
2. Pemeliharaan Instalasi Air
Instalasi air bersih di Rumah Sakit Umum Amira terdiri dari ground tank,
torn/reservoir, dan pompa:
a. Pemeliharaan ground tank dan torn.
1) Pemeliharaan kuantitas dan kualitas air bersih
Pemeriksaan kuantitas dan kualitas secara fisik (kejernihan dan kebersihan)
dilakukan secara rutin oleh petugas IPSRS dan Sanitasi Lingkungan
sedangkan pemeriksaan secara kimia, fisika, biologi dilakukan secara
periodik melalui laboratorium yang telah ditentukan dan terakreditasi.
2) Pemberian desinfektan
Dalam upaya sterilisasi terhadap kuman atau bakteri dilakukan pemberian
desinfektan (chlorine).
3) Pembersihan ground tank dan torn
Dilakukan pembersihan ground tank tiga bulan sekali dan torn satu bulan
sekali.

4
4) Perbaikan
Perbaikan instalasi ground tank dan torn (tangga, bak, manhole, dll)
dilakukan oleh petugas IPSRS sesuai jadwal dan berdasarkan laporan
kerusakan.
b. Pemeliharaan pompa
1) Pemeliharaan
a) Pembersihan
Pembersihan debu dilakukan pada saat pompa tidak beroperasi.
Pembersihan menggunakan kain dan dilakukan satu kali seminggu.
b) Pelumasan
Pelumasan dilakukan pada poros yang berputas dengan menggunakan
minyak pelumas sesuai ketentuan pabrik. Pelumasan dilakukan enam
bulan sekali.
c) Pengecatan
Pengecatan dilakukan pada badan pompa yang cacat permukaannya.
Pengecatan dilakukan pada saat pompa tidak operasional. Sebelum
pengecatan terlebih dahulu dilakukan penyikatan dan amplas, setelah
itu dilakukan pengecatan sesuai warna asli dengan bahan cat besi.
2) Perbaikan
a) Perbaikan pompa dilakukan oleh petugas teknik sesuai jadwal dan
berdasarkan laporan kerusakan.
b) Penggantian spare part (seal, dinamo, bearing dan komponen lainnya)
dilakukan berdasarkan kerusakan alat sesuai hasil pemeriksaan petugas
IPSRS.
c. Sumber alternatif atau cadangan air bersih
1) Air bersih
Apabila terjadi kekurangan air bersih dari air tanah sebagai sumber alternatif
digunakan air bawah tanah yang memiiki ijin dan pembelian dari rekanan
berdasarkan perjanjian kerjasama atau surat pernyataan kesanggupan
menyediakan air bersih untuk rumah sakit.
2) Air minum
Apabila terjadi kekurangan air minum dari rekanan yang telah bekerjasama
sebagai sumber alternatif diakukan pembelian dari sumber air minum
terdekat.

5
B. Instalasi Listrik
Instalasi listrik di rumah sakit harus tersedia dan berfungsi selama 1x24 jam dan tujuh
hari seminggu, untuk menjamin keselamatan, kesehatan, kenyamanan dan memberikan
kemudahan bagi pengguna listrik di rumah sakit. Untuk pengamanan digunakan out break
system sehingga apabila listrik dan sumber utaam (PLN) padam, maka dalam waktu kurang
dari sepuluh detik genset akan hidup.
1. Jaringan instalasi listrik
Jaringan instalasi listrik di rumah sakit meliputi jaringan kabel/sistem perkabelan,
sistem penerangan, sistem elektrikal, grounding/pembumian dan panel listrik.
2. Pemeliharaan instalasi listrik meliputi:
a. Jaringan kabel
Dilakukan pengukuran tahanan isolasi dengan merger setiap 3-4 tahun sekali,
apabila nilai tahanan isolasi kabel <250 kilo ohm, maka instalasi kabelnya harus
diganti atau diperbaiki.
b. Sistem penerangan
1) Kotak lampu pijar
Pemeliharaan dilakukan dengan pembersihan debu-debu yang menempel
menggunakan kain lap atau kain bersih yang dicampur dengan air atau glass
cleaner, kotak lampu pijar bagian dalam harus dilepas dan dibersihkan
menggunakan penghisap debu.
2) Lampu
Dilakukan penggantian jika lampu mati.
3) Frame
Pemeliharaan dilakukan dengan pembersihan debu-debu yang menempel
menggunakan kain lap yang dicampur dengan air. Pembersihan dilakukan
setahun sekali, jika frame pecah segera dilakukan penggantian jika retak
segera dilakukan perbaikan karena mempengaruhi deviasi.

c. Sistem instalasi listrik


1) Pemeliharaan saklar
Pemeliharaan saklar yang menggunakan pegas dengan cara pembersihan
debu satu tahun sekali, apabila saklar pada kondisi “ON” panas segera
diganti.

6
2) Pemeliharaan stop kontak
Pemeliharaan dilakukan dengan melakukan pemeriksaan terutama pada stop
kontak portable, karena sering ditusuk kotak penjepit pada stop kontak
cepat aus. Apabila stop kontak panas agar segera diganti.
d. Pembumian/grounding.
Sistem pembumian grounding di Rumah Sakit Umum Amira terdiri dari 3 (tiga)
jenis, yaitu pembumian instalasi listrik gedung/bangunan, pembumian penyalur
petir, dan pembumian generator set.
Pemeliharaan terdiri dari:
1) Pengukuran pembumian setiap tahun dengan earth tester. Nilai maksimum
<0,185 ohm.
2) Pembersihan ujung saluran pembumian dan penyemprotan cairan anti korosi
setiap tahun.
e. Panel listrik
1) Sambungan mur antara kabel/busbar ke MCB/MCCB disemprot dengan
cairan anti korosi dan mur yang kendor dikencangkan lagi.
2) Pengetesan MCB/MCCB, fuse, lampu-lampu pilot dan meter yang rusak
agar diganti.
3) Udara di sekitar lokasi panel tidak lembab.
4) Pengecekan karet-karet pintu panel dan kunci panel, jika rusak harus
diganti.
3. Sumber alternatif/cadangan listrik
a. Generator set (Genset)
1) Generator set adalah generator pembangkit tenaga listrik yang berfungsi
sebagai sumber alternatif apabila listrik dari PLN padam. Jumlah dan
kapasitas genset yang digunakan di rumah sakit disesuaikan dengan
kebutuhan daya yang diperlukan untuk mendukung kegiatan operasional
rumah sakit.

2) Pemeliharaan genset
a) Pemeriksaan volume bahan bakar (solar), accu, dan oli.
b) Pemanasan setiap dua hari sekali selama 15 menit.
c) Tes beban satu kali seminggu selama 30 menit.
d) Penggantian pelumas, filter udara, filter oli setiap tiga bulan sekali.

7
e) Penggantian nozzle katup bahan bakar, thermostat, terminal baterai,
seal, v-belt pompa air pendingin setiap enam bulan sekali.
b. UPS (Uninterrutible Power Supply)
1) UPS adalah seperangkat alat yang berfungsi sebagai back up atau cadangan
listrik pada saat aliran listrik PLN padam, bersifat sementara waktu,
biasanya digunakan untuk peralatan medis dan peralatan elektronik, seperti:
USG, CTG, ECG, komputer, dll.
2) Pemeliharaan UPS
a) Lakukan kontrol pada sumber output meliputi tegangan, frekuensi
getaran-getaran, dan daya/kapasitas baterai.
b) Lakukan tes kemampuan UPS dengan cara lepas sumber listrik dari
PLN dimana alat-alat yang memakai sumber listrik dari UPS tetap
difungsikan hingga tegangan waktu sesuai yang dibutuhkan.
c) Jika terjadi kerusakan UPS yang mengharuskan perbaikan oleh rekanan
maka rekanan harus menyiapkan back up sehingga tidak mengganggu
kegiatan operasional.
c. Lampu Emergency
1) Lampu Emergency adalah seperangkat alat yang berfungsi sebagai
penerangan cadangan pada saat pemindahan power listrik PLN ke
Generator set jika PLN padam, alat tersebut ditempatkan di setiap ruangan
dan koridor.
2) Pemeliharaan
a) Pemeriksaan sistem perkabelan, stop kontak dan saklar yang digunakan.
b) Pembersihan lampu emergency dari debu dan kotoran.
c) Pemeriksaan kondisi lampu emergency (tes/uji fungsi).

C. Plumbing (Perpipaan)
1. Sistem perpipaan air kotor, air bersih, dan air hujan.
Merupakan keseluruhan sistem perpipaan di dalam bangunan untuk mengalirkan air
bersih dari sumber ke reservoir dan dari reservoir ke Torn dan didistribusikan ke
peralatan sanitair (wc, wastafel, shower, dll), mengalirkan air kotor dari peralatan
sanitair ke Instalasi Pengolahan Air Limbah dan mengalirkan air hujan dari atap
bangunan ke saluran drainase. Air bersih yang digunakan oleh penghuni rumah sakit

8
(pasien, dokter, pengunjung dan karyawan) harus tersedia cukup, baik tekanan,
higienitas dan kontinuitasnya.
2. Pemeliharaan sistem perpipaan/plumbing
a. Pipa air kotor
1) Apabila terjadi penyumbatan laju aliran air, maka dilakukan penghancuran
sumbatan dengan alat compress atau menggunakan bahan kimia.
2) Dilakukan penyetelan kemiringan apabila aliran air tidak lancar.
3) Dilakukan penggantian apabila ditemukan kebocoran atau kerusakan pipa.
b. Pipa air bersih
Dilakukan penggantian apabila pipa sudah mengalami korosi atau kebocoran.
c. Floor drain
1) Dilakukan pembersihan debu dan kotoran yang menempel setiap hari.
2) Apabila terjadi penyumbatan, dilakukan penggelontoran atau pembersih
pipa.
3) Dilakukan penggantian apabila sudah keropos.
4) Pemasangan mushroom.
d. Katup/stop kran
Dilakukan perbaikan/penggantian katup apabila ditemukan kebocoran atau
kerusakan.

D. Gas Medis
1. Instalasi gas medis
Merupakan seperangkat sentral gas medis, perpipaan gas medis sampai titik outlet
yang dibutuhkan untuk pelayanan medis pada sarana kesehatan. Gas medis yang
digunakan di Rumah Sakit Umum Amira terdiri dari Oxygen (O2) dan Nitrous Oksida
(N2O). Sistem penyediaan gas medis dijelaskan dalam diagram berikut:

9
2. Pemeliharaan instalasi gas medis
a. Pengecekan tabung kosong dan tabung isi.
b. Pemasangan tanda/label tabung kosong dan tabung isi.
c. Pengecekan pressure gauge tiap unit.
d. Pengecekan katup/valve.
e. Penggantian katup/valve jika ditemukan rusak atau bocor.
f. Penggantian pressure gauge apabila ditemukan tidak berfungsi/rusak.

E. Tata Udara/Ventilasi
1. Sistem tata udara
Sistem tata udara di Rumah Sakit Umum Amira menggunakan AC (split, cassette,
standing dll), exhaust fan dan ventilasi dinding.
2. Pemeliharaan sistem tata udara
a. Pemeliharaan AC
1) Cuci filter AC satu minggu sekali.
2) Servis Outdoor dan Indoor AC satu bulan sekali.
b. Pemeliharaan Exhausfan:
1) Bersihkan body dan bagian dalam exhaust fan dari kotoran debu dengan
menggunakan kain yang dibasahi.
2) Jika exhaust fan berisik (intensitas kebisingan meningkat) dilakukan
pengecekan kondisi bearing/lakher. Apabila hasil pengecekan sudah rusak,
maka dilakukan penggantian.

F. Pengolahan Air Limbah


1. Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)

10
Merupakan bangunan pengolahan air limbah baik yang bersifat domestik maupun
infeksius. Instalasi pengolahan air limbah di Rumah Sakit Umum Amira
menggunakan sistem Anaerob Aerob Biofilter. Diagram alur instalasi pengolahan air
limbah adalah sebagai berikut:

2. Pemeliharaan IPAL
a. Pembersihan flok pada pipa, sampah kasar dan media bakteri (sarang tawon &
batu koral).
b. Penyedotan lemak grease trap, endapan bak laundry, bak sedimentasi, bak
anaerob, bak aerob, bak akhir dan septik tank secara periodik/terjadwal.
c. Pembersihan filter blower, penggantian oli blower, penggantian bearing blower
dan penggantian v-belt apabila rusak/retak.
G. Lift
1. Lift pasien rumah sakit dan mobilitas lainnya

11
a. Sarana lift digunakan untuk pelayanan kepada pasien dan mobilisasi kegiatan
lainnya Rumah Sakit Umum Amira mempunyai dua jenis lift, yaitu lift untuk
pasien dan mobilisasi lainnya serta lift khusus untuk pasien emergency.
b. Untuk pengamanan terhadap pengguna lift, digunakan sistem ARD.
2. Pemeliharaan
a. Sangkar, dilakukan dengan pembersihan dan pemolesan vinyl dari kotoran debu.
b. Lampu indikator, dilakukan penggantian lampu indikator yang mati.
c. Motor penggerak, dilakukan pembersihan debu menggunakan kuas satu kali
seminggu.
d. Panel
1) Dilakukan pembersihan debu pada MCB, sekering dan komponen panel
yang lain menggunakan alat penyemprot debu.
2) Penggantian lampu indikator panel dan komponen lain yang mati.

H. Penyalur Petir
1. Sarana penyalur petir
Sarana penyalur petir terdiri dari penerima (air terminal), penghantar penurunan
(down conductor), elektroda bumi (earth electrode) dan perlengkapan lainnya yang
merupakan satu kesatuan dan berfungsi untuk menangkap muatan petir dan
menyalurkannya ke bumi.
2. Pemeliharaan
Dilakukan pemeriksaan secara berkala dua tahun sekali oleh pengawas Dinas Tenaga
kerja dan Transmigrasi. Pemeriksaan yang dilakukan sebagai berikut:
a. Elektroda bumi tidak boleh berkarat.
b. Penerima dan penghantar tidak boleh rusak dan berkarat.
c. Hasil pemeriksaan tahanan bumi tidak boleh lebih dari 5 ohm.

12
BAB IV
DOKUMENTASI

Dalam pemeliharaan fasilitas pendukung/sistem utilitas di Rumah Sakit Umum Amira


dilakukan pendokumentasian meliputi:
A. Inventarisasi
Dokumentasi inventarisasi fasilitas pendukung/sistem utilitas dilaksanakan oleh petugas
tehnik/kesehatan lingkungan dibawah pengawasan Manajer Rumah Tangga, meliputi
pencatatan (nama utilitas, merk/type, kapasitas, tahun pengadaan, kondisi dll) dan
pelaporan.
B. Pemeriksaan, Pemeliharaan, dan Uji Fungsi
Dokumentasi pemeriksaan, pemeliharaan, dan uji fungsi fasilitas pendukung/sistem
utilitas dilaksanakan oleh petugas tehnik/kesehatan lingkungan/penanggung jawab
pemeliharaan dibawah pengawasan Manajer Rumah Tangga, meliputi pencatatan,
pembuatan berita acara uji fungsi, pelaporan, evaluasi dan tindak lanjut.
C. Pengadaan
Dokumentasi pengadaan fasilitas pendukung/sistem utilitas untuk memenuhi kebutuhan
rumah sakit dilaksanakan oleh petugas tehnik/Kesehatan Lingkungan dibawah
pengawasan Manajer Rumah Tangga sesuai ketentuan yang berlaku.

Pengadaan pengadaan fasilitas pendukung/sistem utilitas harus dilengkapi dokumen


ijin/sertifikat dari instansi yang berwenang.

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM AMIRA

Sam Askari Soemadipradja, dr., M.Kes


NIK: 09022101

13

Anda mungkin juga menyukai