Anda di halaman 1dari 10

RUMAH SAKIT UMUN FIJAR

SURAT KEPUTUSAN
DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM FIJAR
NOMOR : 020/AKR-MFK/RSUB/III/2019
TENTANG
KEBIJAKAN KEADAAN DARURAT KETERSEDIAAN
LISTRIK DAN AIR BERSIH RUMAH SAKIT UMUM FIJAR

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM FIJAR

Menimbang : a. bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan RSU Fijar, maka
diperlukan kebijakan tentang ketersediaan listrik dan air bersih selama
24 jam dalam sehari yang memenuhi persyaratan dan standar yang benar;
b. bahwa agar kebijakan keadaan darurat ketersediaan listrik dan air bersih
selama 24 jam dalam sehari yang memenuhi persyaratan dan standar
yang benar di RSU Fijar dapat terlaksana dengan baik, maka diperlukan
adanya kebijakan Direktur RSU Fijar sebagai landasan bagi
penyelenggaraan ketersediaan listrik dan air bersih selama 24 jam dalam
sehari yang memenuhi persyaratan dan standar yang benar di RSU Fijar;
c. bahwa sehubungan dengan hal tersebut diatas perlu ditetapkan kebijakan
keadaan darurat ketersediaan listrik dan air bersih dan air bersih selama
24 jam dalam sehari yang memenuhi persyaratan dan standar yang benar
di RSU Fijar dengan Keputusan Direktur RSU Fijar;

Mengingat : 1. Undang-Undang No 36 tahun 2009 tentang Kesehatan.


2. Undang-Undang RI No 44 tahun 2009 tentang Rumah sakit.
3. Undang-Undang R I No. 28 tahun 2002 Tentang Bangunan Gedung.
4. Kepmenkes No 432 / menkes / sk / 4 / 2007 tentang Pedoman
Manajemen K3 di Rumah Sakit.
5. Peraturan umum instalasi Listrik (PUIL) tahun 2000.
6. Peraturan Mentri Kesehatan RI Nomor 66 Tahun 2016, tentang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja;
7. Kepmenkes No.438 tahun 1995, tentang pengelolaan air bersih.
8. Peraturan Dinas Pertambangan mengenai Penggunaan Air Bawah Tanah.
9. Keputusan Mentri Kesehatan RI nomor HK.01.07/Menkes/1128/2022
tentang Standar Akreditasi Rumah sakit;

MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEBIJAKAN KEADAAN DARURAT KETERSEDIAAN
LISTRIK DAN AIR BERSIH RUMAH SAKIT UMUM FIJAR

Pertama : Kebijakan Keadaan Darurat Ketersediaan Listrik dan Air Bersih sebagaimana
tercantum dalam Lampiran Peraturan ini.
Kedua : Pembinaan dan pengawasan penerapan Ketersediaan Listrik dan Air Bersih
di RSU Fijar dilaksanakan oleh Direksi, kepala bagian Umum, dan Bagian
Pemeliharaan Sarana.
Ketiga : Peraturan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dan apabila dikemudian hari
ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini, akan diadakan perbaikan
sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Sabang
Pada tanggal : 18 Maret 2019
DIREKTUR RSU Fijar

Dr.Hanafiah Hasan
Lampiran : Peraturan Direktur RSU Fijar
Nomor : NOMOR : 020/AKR-MFK/RSUB/III/2019
Tanggal : 18 Maret 2019

KEBIJAKAN KEADAAN DARURAT KETERSEDIAAN


LISTRIK DAN AIR BERSIH RUMAH SAKIT UMUM FIJAR

I. KETENTUAN UMUM
A. Persiapan Keadaan Darurat dengan Proses sebagai berikut :
1. Melakukan identifikasi peralatan, sistem, serta area yang memiliki risiko
paling tinggi terhadap pasien dan staf (sebagai contoh, rumah sakit
mengidentifikasi area yang membutuhkan penerangan, pendinginan (lemari
es), bantuan hidup/ventilator, serta air bersih untuk membersihkan dan
sterilisasi alat);
2. Melakukan penyediakan air bersih dan listrik 24 jam setiap hari dan 7 (tujuh)
hari seminggu;
3. Melakukan pengnguji ketersediaan serta kehandalan sumber tenaga listrik dan
air bersih darurat/pengganti/back-up;
4. Melakukan pendokumentasian hasil-hasil pengujian ketersedian Air dan
Listrik 24 Jam setiap hari dan 7 (tujuh ) hari seminggu;
5. Memastikan bahwa pengujian sumber cadangan/alternatif air bersih dan listrik
dilakukan setidaknya setiap 6 (enam) bulan atau lebih sering jika
dipersyaratkan oleh peraturan perundang-undangan di daerah, rekomendasi
produsen, atau kondisi sumber listrik dan air. Kondisi sumber listrik dan air
yang mungkin dapat meningkatkan frekuensi pengujian mencakup:
(1) perbaikan sistem air bersih yang terjadi berulang-ulang.
(2) sumber air bersih sering terkontaminasi.
(3) jaringan listrik yang tidak dapat diandalkan.
(4) pemadaman listrik yang tidak terduga dan berulang-ulang.

A. Listrik
1. Listrik adalah salah satu prasarana yang dibutuhkan didalam industri pelayanan
kesehatan rumah sakit, sebagai sumber daya listrik yang berguna untuk
memberikan pencahayaan pengganti pencahayaan alami yang dihasilkan sinar
matahari dan sebagai sumber daya listrik peralatan medis dan non medis baik
didalam gedung maupun diluar gedung pelayanan, dan memenuhi persyaratan /
ketentuan pedoman teknis di bidang sarana dan prasarana kesehatan yang
dikeluarkan Kementerian Kesehatan R.I.
B. Air Bersih
1. Air Bersih adalah salah satu prasarana yang dibutuhkan didalam industri
pelayanan kesehatan rumah sakit, dimana sumber air bersih tersebut digunakan
untuk kebutuhan mandi, cuci, dan memasak.
2. Air bersih yang dimaksud adalah air baku yang dihasilkan dari proses
penjernihan yang berasal dari sungai, air hujan, ataupun air tanah.
3. Air bersih hasil dari pemprosesan air baku harus memenuhi standart baku mutu
yang telah ditentukan sesuai peraturan permenkes

II. TUJUAN
A. Tujuan Penyediaan Listrik Rumah Sakit
1. Menyediakan listrik selama 24 jam dalam sehari, tujuh hari dalam seminggu
2. Menghindari terjadinya kegagalan penyediaan listrik di Rumah Sakit
3. Menghindari terjadinya kegagalan operasional pelayanan Bedah, ICU, RANAP,
dan penunjang lainnya.
4. Menyiapkan sumber daya listrik normal dari PLN sesuai kebutuhan.
5. Menyiapkan sumber daya listrik emergency sesuai kebutuhan.
6. Melaksanakan uji coba sumber daya listrik normal dan sumber daya listrik
emergency secara berkala dan terdokumentasikan.
7. Melakukan evaluasi kebutuhan sumber daya listrik bedasarkan kebutuhan
pelayanan rumah sakit.
8. Melakukan pemeliharaan perangkat kelistrikan, seperti Gardu listrik, Trafo daya,
Panel Distribusi, Instalasi kabel power gedung, Panel gedung, instalasi gedung,
dan titik lampu
9. Pemenuhan perijinan Sertifikat Layak Operasi sistem kelistrikan sesuai peraturan
yang berlaku.

B. Tujuan Pengelolaan Air Bersih di Rumah Sakit


1. Menyediakan Air Bersih selama 24 jam dalam sehari, tujuh hari dalam seminggu.
2. Menghindari terjadinya kegagalan penyediaan air bersih di Rumah Sakit.
3. Menghindari terjadinya kegagalan operasional pelayanan Bedah, ICU, Rawat
Inap, CSSD-pencucian dan penunjang lainnya.
4. Menyiapkan sumber air bersih dari mata air.
5. Menyiapkan sumber air bersih alternatif sebagai pengganti dari PDAM Mount
Pase.
6. Melaksanakan uji coba sumber air bersih regular dan sumber air bersih alternatif.
7. Melakukan evaluasi ketersediaan sumber air bersih sesuai perkembangan kebutuhan
pelayanan rumah sakit.
8. Melakukan pemeliharaan perangkat penyediaan air bersih, seperti bak, jaringan
pemipaan air bersih, dan sistem penunjang lainnya.
9. Mendokumentasikan hasil uji coba sistem jaringan air bersih rumah sakit dan
pemeliharaan peralatan penyedia sumber air bersih alternative, serta memenuhi
ketentuan yang berlaku.

III. SUMBER DAYA LISTRIK DAN AIR BERSIH


A. Sumber Daya Listrik Rumah Sakit
1. Sumber listrik normal yaitu sumber listrik yang berasal dari aliran PLN
2. Sumber listrik emergency yaitu sumber listrik yang berasal dari aliran listrik
Generator Set dan atau Unit Power Supply (UPS)
3. Setiap sumber daya listrik emergency yang dimiliki tersebut harus selalu di uji
coba sekurang kurangnya satu bulan sekali

B. Sumber Air Bersih Rumah Sakit


1. Sumber air bersih dari mata air.
2. Sumber air bersih yang dipakai di RSU Fijar dikondisikan bisa saling mensuplai
ke semua ruangan.

IV. SISTEM JARINGAN


A. Sistem Jaringan Kelistrikan Rumah Sakit, meliputi :
1. Jaringan kabel TM 20 kV dan system Cubical TM 20 kV
2. Trafo Distribusi (step down), yang menurunkan tegangan listrik tegangan menengah
20 kV ke tegangan rendah 220 V dan atau 110 V
3. Panel distribusi LVMDP pada gardu listrik distribusi utama
4. Instalasi kabel daya distribusi ke gedung
5. Panel Induk Gedung dan instalasi kabel gedung
6. Sistem pengaman arus lebih atau pengaman hubungan singkat (sikring, MCB,
NFB)
7. Sistem pembumian / grounding.
B. Sistem jaringan pemipaan air bersih rumah sakit, meliputi :
1. Jaringan pemipaan utama air bersih dari mata air.
2. Bak penampung yang berada di samping kanan depan rumah sakit.
3. Instalasi pemipaan gedung.
4. Sistem pengatur air atau stop kran yang berfungsi sebagai pembagi debit air.
5. Sistem interkoneksi pemipaan sumber air ke bak utama.
V. KETENTUAN SISTEM KELISTRIKAN DAN PENYEDIAAN AIR BERSIH
A. Ketentuan Sistem Kelistrikan Rumah Sakit
1. Semua peralatan jaringan listrik dan kabel listrik yang digunakan harus
memenuhi kebutuhan daya dan minimal memiliki label sertifikat ex-PLN dan
SNI
2. Semua jaringan listrik rumah sakit yang digunakan untuk peralatan medik harus
terisolasi (system IT medik), perlengkapan listrik dan Instalasi listriknya harus
memenuhi ketentuan yang berlaku, sesuai peraturan PUIL, SNI, peraturan
Depnakertran dan lembaga sertifikasi (Konsil PLN)
3. Panel Instalasi listrik rumah sakit harus terpasang perangkat pengaman beban
lebih atau pengaman arus lebih akibat hubungan arus pendek atau korsleting
listrik, dan dilengkapi lampu indikator dan atau diagram instalasinya
4. Pembumian / grounding harus memiliki hambatan paling tinggi 0,5 Ω (Ohm)
5. Petugas yang melakukan pemeliharaan kelistrikan harus memiliki kompetensi
bidang kelistrikan serta profesional dalam bidangnya
6. Jaringan sistim kelistrikan baik Instalasi tegangan menengah dan tegangan rendah
harus dilakukan pemeriksaan ulang atas kelayakannya setiap 15 tahun sekali sesuai
ketentuaan yang berlaku
7. Sistem jaringan listrik dilingkungan rumah sakit harus memiliki perangkat ukur
seperti Volt meter, Ampere meter, dan Kwh meter agar dapat diketahui daya yang
terpakai setiap waktunya
8. Rumah Sakit melakukan pemetaan kondisi sumber daya listrik yang ada
dilingkungan rumah sakit, serta menentukan kriteria klas / tingkat kebutuhan
jaminan kehandalan sumber daya listrik yang harus disediakan sesuai jenis
pelayanan yang dilakukan pada gedung atau sarana yang tersebut (level1, level2,
atau level3)
9. Rumah Sakit harus melakukan pemeliharaan sistem kelistrikan yang dimilikinya,
dan menjamin keamanan dari pengaruh buruk akibat penggunaan listrik tehadap
public yang ada dilingkungannya.
10. Rumah sakit memiliki gambar teknik atau As Built Drawing sistem penyedia
sumber daya listrik dan jaringan instalasi kelistrikan rumah sakit sebagai dokumen
yang digunakan untuk melaksanakan pemeliharaan dan rencana pengembangan sistem
kelistrikan rumah sakit ke depan.
B. Ketentuan Sistem Penyediaan Air Bersih
1. Semua peralatan pendukung yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan air bersih
di rumah sakit harus dilakukan pemeliharaan dan di uji coba setiap hari.
2. Semua jaringan pemipaan air bersih rumah sakit harus dilakukan pemeriksaan
kebocorannya untuk menghindari kontaminasi air bersih dan berkurangnya
pasokan air bersih.
3. Bahan – bahan peralatan pendukung seperti pompa, pempipaan (plumbing), dan
perlengkapan kontrol yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan pasokan air
harus menggunakan bahan yang berkualitas baik. (memenuhi tandar SNI dan atau
standar ISO)
4. Air bersih yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan pelayanan rumah sakit
harus memenuhi baku mutu air bersih.
5. Pemeriksaan baku mutu air bersih dilakukan sekurang-kurangnya 6 bulan sekali.
6. Petugas yang melakukan pemeliharaan dan pemenuhan kebutuhan air bersih
harus memiliki kompetensi teknis pengairan serta profesional dalam bidangnya
7. Sistem jaringan pempipaan air bersih dilingkungan rumah sakit harus memiliki
perangkat ukur seperti debit meter agar dapat diketahui debit pemakaian setiap
waktunya.
8. Rumah sakit melakukan pemetaan kondisi sumber air bersih yang ada
dilingkungan rumah sakit, serta distribusi pempipaannya, serta menentukan kriteria /
tingkat kualitas air bersih yang dibutuhkan pada pelayanan khusus yang
ditentukan.
9. Pada tempat – tempat khusus tertentu bila diperlukan harus terpasang water
treatmen (RO) agar kualitas air bersih dapat ditingkatkan sesuai kebutuhan.

VI. LISTRIK EMERGENCY

Listrik emergency sebagai kebutuhan cadangan listrik regular / normal PLN dengan
menyiapkan Generator set, dimana :
1. Saat sumber listrik normal dari PLN mati, perangkat panel ATS harus mampu
menjalankan generator set dan pemindahan sumber listrik dari jaringan listrik PLN ke
jaringan listrik emergency harus aman dan waktu transfer yang dibutuhkan tidak lebih
dari 5 – 10 detik.
2. Saat sumber listrik normal dari PLN terputus peralatan medis dan non medis yang
terfasilitasi sumber listrik cadangan dari UPS tidak boleh mati atau reset, dan siap
digunakan tanpa harus menghidupkan ulang.
3. Pada saat listrik normal dari PLN menyala kembali, perangkat panel ATS harus
mampu memindahkan sumber listrik ke PLN kembali dengan aman dan Generator set
kembali mati atau kembali ke keadaan standby sesuai waktu yang ditentukan atau
tidak lebih dari 10 menit

VII.KRITERIA AIR BERSIH

1. Air bersih yang digunakan harus memenuhi baku mutu air bersih
2. Baku mutu air bersih harus memenuhi ketentuan yang berlaku, seperti : suhu, PH,
kesadahan, kandungan kimia (chlor, Fe, NO2, chlorida, sulfat), Padatan tersuspensi
(TDS), dan kandungan bakterial.

VIII. KEADAAN DARURAT


A. Pengertian Darurat
1. Keadaan darurat listrik dan darurat air bersih adalah kejadiaan, dimana pasokan
sumber normal listrik PLN dan air bersih dari PDAM tidak dapat mengalir dan
atau kekurangan pasokan untuk dimanfaatkan oleh rumah sakit.
2. Dalam kondisi seperti itu kebutuhan pemenuhan listrik dan air harus dapat tetap
terpenuhi oleh sumber lain yang sudah disiapkan dan ditentukan, dimana untuk
listrik dipasok melalui sumber emergency seperti Uninterrup Power Supply dan
atau Generator Set, sedangkan kebutuhan air bersih pemenuhan air emergency
dipasok dari bak tandon cadangan air bersih dan atau melalui pihak lain (PDAM)

B. Prosedur Darurat Listrik


1. Bila pasokan listrik PLN terganggu, maka panel ATS / AMF harus berfungsi
melakukan transien secara automatik, sehingga Generator Set akan bekerja
sebagai pasokan listrik pengganti.
2. Bila terganggunya pasokan listrik PLN berlangsung cukup lama dan atau
Generator Set yang dimiliki tidak berfungsi dengan baik dan atau dibutuhkan
tambahan daya pasokan listrik, maka rumah sakit bekerja sama dengan pihak ke
tiga (penyedia genset) untuk tetap dapat memenuhi pasokan listrik yang
dibutuhkan.
3. Generator Set dipelihara dan dilakukan uji coba setiap saat sekurang-kurangnya
satu kali dalam satu bulan agar peralatan layak pakai, dan diperbaiki dengan
segera bila terjadi gangguan dengan atau tanpa penggantian suku cadang.
4. Perijinan penggunaan genset sekurang-kurangnya satu tahun sekali diperpanjang
sesuai peraturan yang berlaku.
C. Prosedur Darurat Air Bersih
1. Bila pasokan air bersih terganggu, maka Sistem interkoneksi sumber air dengan
air alternatif dapat diaktifkan, sehingga pasokan pada bak utama tetap dapat
terpenuhi kecukupannya.
2. Bila terganggunya pasokan air bersih berlangsung cukup lama dan atau air
alternatif yang dimiliki tidak berfungsi dengan baik dan atau dibutuhkan
tambahan pasokan air bersih, maka rumah sakit bekerja sama dengan pihak ke
tiga (PDAM MOUNT PASE Kota Sabang) untuk tetap dapat memenuhi pasokan
air bersih yang dibutuhkan.

Ditetapkan di : Sabang
Pada tanggal : 18 Maret 2019
DIREKTUR RSU Fijar

Dr.Hanafiah Hasan

Anda mungkin juga menyukai