Anda di halaman 1dari 7

SURAT KEPUTUSAN

NO :

TENTANG

PEDOMAN PENGELOLAAN UTILITAS


RSU.Semara Ratih

Menimbang : a. Bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan RSU Semara


Ratih, maka diperlukan Pengelolaan Utilitas rumah sakit yang
bermutu tinggi;

b. Bahwa agar Pengelolaan Utilitas di RSU.Semara Ratih dapat


terlaksana dengan baik, perlu adanya Pedoman Direktur Utama
RSU.Semara Ratih sebagai landasan bagi penyelenggaraan
Pengelolaan Utilitas di RSU.Semara Ratih;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam a
dan b, perlu ditetapkan dengan Keputusan Direktur Utama
RSU.Semara Ratih
Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang
rumah sakit
2. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 24/PRT/M/2008 tentang
Pedoman Pemeliharaan dan Perawatan Bangungan Gedung Pedoman
teknis Sarana dan Prasarana Rumah Sakit Kelas C Departemen
Kesehatan RI Tahun 2007
3. PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM Nomer :
29/PRT/M/2006 Tentang Pedoman Persyaratan Teknis Bangunan
Gedung
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 012/Menkes/Per/III/2012
tentang Akreditasi Rumah Sakit
5. Keputusan Komisaris Utama PT. Purnama Semaratih Sejati Nomor
(............) tentang Struktur Organisasi RSU.Semara Ratih.
6. Keputusan Komisaris Utama PT Purnama Semaratih Sejati Nomor
(..............) tentang pengangkatan Direktur Utama RSU.Semara
Ratih

MEMUTUSKAN

PERATURAN DIREKTUR UTAMA RSU.Semara Ratih


Kesatu : TENTANG
PEMBERLAKUAN PEDOMAN PENGELOLAAN UTILITAS
RSU.Semara Ratih

Kedua : Memberlakukan Pedoman Pengelolaan Utilitas RSU.Semara Ratih


sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini.
Ketiga : Dengan dikeluarkannya Peraturan Direktur Utama ini, maka apabila
terdapat peraturan yang bertentangan dengan Peraturan Direktur
Utama ini maka peraturan-peraturan yang terdahulu dinyatakan tidak
berlaku.
Keempat : Apabila dikemudian hari terdapat kekurangan dan/atau kekeliruan
dalam Peraturan Direktur Utama ini maka akan diadakan perubahan
dan perbaikan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan :
Pada tanggal :
RSU.Semara
Ratih

dr.
Direktur Utama
LAMPIRAN
PERATURAN DIREKTUR UTAMA RSU.SEMARA RATIH
NOMOR : (....................)
TANGGAL : (....................)
TENTANG : PEDOMAN PENGELOLAAN UTILITAS

 DEFINISI
Sistem utilitas menyiapkan pelayanan penting yang dibutuhkan oleh RSU.Semara Ratih
untuk mendukung standar pelayanan pasien yang berkualitas tinggi dengan memanfaatkan
sumber daya secara efisien dan biaya yang efektif.Dokumen ini mengidentifikasi
Perencanaan Manajemen Utilitas yang digunakan untuk memastikan bahwa layanan penting
ini selalu tersedia.

 TUJUAN
Fasilitas dan Konstruksi harus mempunyai perencanaan pengelolaan utilitas.

 RUANG LINGKUP
Perencanaan ini berlaku di RSU.Semara Ratih

 TATA LAKSANA
 Manajer umum bertanggung jawab atas administrasi dan manajemen dari perencanaan sistim
utilitas.
 Manajer umum mendapat pemberitahuan mengenai status Program Pengelolaan Sistem
Utilitas oleh staf maintenance yang bertanggung jawab untuk sistem utilitas tertentu.
Manajer umum mereview dan, jika diperlukan, mengkomunikasikan perhatian tentang isu-
isu kunci kepada staf yang sesuai. Manajer umum bekerjasama dengan Departemen / divisi
lainnya untuk menetapkan anggaran Program Manajemen Sistem Utilitas.
 Manajer umum bekerja di bawah pengawasan Direktur Operasional dan bertanggung jawab
untuk pemeliharaan secara keseluruhan fasilitas dan pengelolaan kontraktor yang
menyediakan berbagai layanan. Pemeliharaan korektif dan perbaikan dilakukan dengan
perintah kerja yang dihasilkan dari permintaan staf departemen atau diidentifikasi oleh
program pemeliharaan preventif. Inspeksi, pengujian dan pemeliharaan preventif dilakukan
sesuai jadwal oleh program manajemen pemeliharaan.
 Kepala Unit bertanggung jawab untuk mengorientasikan staf baru di departemennya
masing-masing dan, sebagaimana mestinya, menjelaskan penggunaan khusus dari sistem
utilitas. Jika diperlukan, Manajer umum menyediakan bantuan.

 Kepala Unit bertanggung jawab untuk belajar dan mengikuti prosedur kerja khusus untuk
pengoperasian sistem utilitas yang aman, pemeliharaan, atau penggunaan.
4.1 KETERSEDIAAN AIR 24 JAM 7 HARI
 Kebutuhan air RSU.Semara Ratih dipenuhi Air tanah sebanyak 20m3 per hari. Air
tersebut disimpan di dalam reservoir yang terdiri dari :
 2 unit bak ukuran masing masing (tinggi, lebar, panjang) 300cm x 220cm x 2000cm.
Total kapasitas 264m3 terdapat di ground tank
 RSU.Semara Ratih juga mempunyai dua sumur pompa air tanah (1 aktif, 1
cadangan) dengan kapasitas 100m3 per hari. Air sumur tanah itu juga disimpan di
reservoir di ground tank. Kebutuhan air saat ini di RS Zahirah yang diijinkan
Pemerintah adalah 186,4 m3 per hari. Dengan demikian, kebutuhan air untuk RS
Zahirah terjamin selama 24 jam 7 hari. Dalam kondisi air sumur aktif tanah tidak
dapat digunakan, RS Zahirah masih dapat memasok air bersih dari sumur cadangan,
apabila listrik mati, RS Zahirah mengunakan genset untuk memompa air sumur.

4.2 KETERSEDIAAN LISTRIK 24 JAM 7 HARI


4.2.1 RSU.Semara Ratih dipasok oleh tenaga listrik dari PLN dengan total kapasitas
KVA
4.2.2 UPS adalah sistem pelayanan untuk kegiatan Medik Sebagai penanda suatu
stop kontak/tusuk kontak dalam ruangan atau unit kerja pelayanaan, UPS
menggunakan stop kontak single. Area yang mendapat pelayanan tersebut
disebut critical area ataupun Power Critical yang meliputi area-area sebagai
berikut :
4.2.3 Pelayanan medik digunakan UPS yang meliputi area :
 ICU, HD, Emergency yang terhubung UPS meliputi stop kontak Panel
Pendant.
 Operating Theater/Ruang operasi yang terhubung UPS stop kontak Panel
Pendant dan penerangan semua ruangan.
 Peralatan unit Radiology & Angiography yang terhubung dengan UPS
hanya system control pesawat X-ray saja
 Ruangan pemulihan (RR1 dan RR2) terhubung dengan UPS baik stop
kontak maupun penerangan ruangan
 Laboratorium, Poliklinik sebagian stop kontak terhubung dengan UPS
 Nurse Call System

4.3 Pelayanan Non Medik dilayani dengan UPS ini meliputi area :
4.3.1 Server IT
4.3.2 PABX, central telepon
4.3.3 Seluruh Computer
4.3.4 Lampu emergency/darurat, menggunakan baterai tersendiri, semua area
4.3.5 Paging system
4.3.6 Kontrol panel alarm pencegahan dan penanggulanga kebakaran termsuk
smoke dan heat detector dengan pusat control.

4.4 RSU.Semara Ratih memiliki generator darurat 105 KVA yang dipergunakan ketika
pasokan listrik dari PLN terhenti. Generator mampu beroperasional secara terus menerus
24 jam 7 hari sepanjang tahun. Generator tersebut digunakan untuk :
4.4.1 Mendukung sistem pencahayaan rute keluar dengan sumber listrik darurat
yang dapat diandalkan.
4.4.2 Mendukung sistem komunikasi darurat.
4.4.3 lift di gedung perawatan pasien.
4.4.4 Menyediakan sumber tenaga listrik darurat yang dapat diandalkan untuk
daerah dengan prosedur khusus termasuk tetapi tidak terbatas pada: Kamar
Bersalin, Kamar Bayi, Urgent Care Area, Unit Gawat Darurat, Trauma
kamar, Perawatan Intensif, Kamar Operasi, dan Ruang Pemulihan
4.4.5 Menyediakan sumber tenaga listrik darurat yang dapat diandalkan untuk
sistem penting lainnya namun tidak terbatas pada: sistem udara medis, sistem
vakum medis, penyimpanan darah dan jaringan, area dimana sistem
pendukung kehidupan pasien digunakan dan sistem yang mempengaruhi
keselamatan pasien, pengunjung, dan staf.
4.4.6 Selain itu, di setiap rute keluar darurat RS Zahirah, tersedia lampu darurat
dengan tenaga baterai yang menyala ketika listrik padam, sehingga rute
tersebut tetap dapat diakses dengan pencahayaan cukup di setiap kondisi.

4.5 AREA RESIKO TINGGI KEGAGALAN LISTRIK


4.5.1 Area Pelayanan Pasien :
4.5.2 ICU, HD
4.5.3 IGD
4.5.4 Ruang Operasi
4.5.5 Kamar Isolasi
4.5.6 Radiologi
4.5.7 Poliklinik
4.5.8 Kamar Pemulihan
4.5.9 Laboratorium
4.5.10 Sistem Call Perawat
4.5.11 CSSD

4.6 Area Bukan Pelayanan Pasien :


4.6.1 Server Information Technology
4.6.2 PABX
4.6.3 Pusat CCTV
4.6.4 Personal Computer yang terkait untuk departemen keuangan
4.6.5 Lampu evakuasi
4.6.6 Control Alarm Bangunan, Sistem Paging dan Sound System
4.6.7 Kulkas Obat
4.6.8 Sistem Alarm Kebakaran termasuk detektor asap

4.7 Seluruh area beresiko tinggi tersebut terhubung dengan pasokan listrik alternative, sehingga
dalam kondisi listrik dari PLN terputus, area tersebut tetap menerima aliran listrik.

4.8 PENGUJIAN SUMBER LISTRIK DAN AIR ALTERNATIVE


4.8.1 Untuk menjamin ketersediaan listrik dan air alternative, RSU.Semara Ratih melakukan
pengujian secara teratur setiap bulan untuk sistim tenaga listrik dan air alternative.
Hasil pengujian tersebut dicatat dan disimpan di Divisi Umum.
4.8.2 Setiap minggu dilakukan test running genset tanpa beban dan dalam 2 bulan sekali
dilakukan test running menggunakan beban selama 30 menit dengan mematikan
suplay listrik dari PLN secara manual.

4.9 PENGUJIAN BIOKIMIA AIR


Untuk melakukan pemantauan terhadap kualitas air, kadar biokimia air di RSU.Semara
Ratih diuji secara berkala sbb :
4.9.1 Reverse Orsmosis : Setiap 1 bulan sekali
4.9.2 Air Tanah : Setiap 6 bulan sekali

4.10 SISTIM UTILITAS LAINNYA


Selain listrik dan air, sistim utilitas yang tercakup dalam perencanaan ini adalah:
GasMedis
Gas Medis adalah gas dengan spesifikasi khusus yang dipergunakan untuk pelayanan medis
pada sarana kesehatan di RSU.Semara Ratih. Kebutuhan gas medis tersedia selama 24 jam 7
hari dalam seminggu.
Jenis gas medis yang digunakan dalam pelayanan medis di RSU.Semara Ratih meliputi :
4.10.1 Oxygen (O2) gas dan liquid dengan tabung warna putih
4.10.2 Nitrous Oksida (N2O) dengan tabung warna biru
4.10.3 Karbon dioksida (CO2) dengan tabung warna abu-abu
4.10.4 Udara tekan warna biru-putih
4.10.5 Udara vacuum warna putih

RSU.Semara Ratih mempunyai instalasi gas medis tersendiri. Instalasi gas medis adalah
seperangkat sentral gas medis dan instalasi pipa gas medis sampai outlet sebagai titik akhir.
Sentral gas medis berada di basement

4.11 HVAC(Heating, Ventilation, Air Conditioning)


4.11.1 Sistem pengkondisian udara RSU.Semara Ratih menggunakan system non central
yang terdiri per ruangan.
4.11.2 Chiller sebanyak I unit, memiliki 1 compressor
4.11.3 Air Handling Units (AHU) berjumlah 4 unit dengan kapasitas masing-masing1,5
Kw merk York.
4.11.4 Fan Coil unit berjumlah 49 unit dengan kapasitas bervariasi mulai dari 200 CFM
sampai dengan 2500 CFM Kw. Merk York. Unit FCU secara keseluruhan
digunakan di kamar perawatan dan ruangan kecil
4.11.5 Air dingin yang berasal dari unit chiller didistribusikan pompa chiller melalui pipa
Utama/header system AC ke dalam gedung melalui percabangan sedemikian rupa
ke unit AHU dan FCU
4.11.6 Ventilasi gedung menggunakan fan yang terpasang sedemikian rupa yang
digunakan sebagai intake fan maupun exhaust fan sesuai peruntukannya.

4.12 Telepon
Untuk kebutuhan komunikasi menggunakan telephone di RSU.Semara Ratih system telpon
tersentral di ruang telpon/Ruang PABX di basement 3. Telpon berlangganan dari PT. Telkom
Indonesia dengan menggunakan system analog dan digital/ISDN. Sistem analog dari PT.
Telkom Indonesia menggunakan jaringan kabel tembaga sejumlah 161 line dan 150
extension. Line analog ini digunakan dikasir untuk mesin pembayaran menggunakan kartu.
Sistem digital/ISDN dari PT. telkom Indonesia menggunakan jaringan Fibre Optic dan
berlangganan 1 channel ISDN. 1 Channel ISDN mempunyai 100 jaringan. Sentral Telpon
diatur dengan mesin PABX merk Alcatel type OXO 3600 buatan Jerman dengan tahun
buatan 2007
4.13 Nurse call System
Sebagai alat panggil dari kamar pasien ke perawat dan dilengkapi panggilan darurat kode
biru saat diperlukan terintegrasi ke pesawat telepon genggam tenaga medik yang berisikan
informasi lokasi kejadian kode biru. Untuk bantuan keadaan darurat setiap kamar perawatan,
praktek dokter ruang ruang tindakan terdapat tombol emergency yang dapat digunakan
sebagai panggilan bantuan darurat yang diteruskan ke pesawat telepon genggam.
4.14 Saluran pembuangan air limbah
Pembuangan air limbah domestic yaitu air bekas dan kotor berasal dari kamar mandi dan
kloset, pantry dan kitchen diolah dalam system STP (sewage Treatment Plan) dengan
kapasitas total 350 m3/hari.Letak Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di Parkiran.
Sistem yang digunakan aerob dengan reactor Biodetox bakteri pengurai yang ramah
lingkungan, teknology dari Jerman .Swapanatau dilakukan setiap hari oleh maintenance
untuk parameter debit hasil air limbah, Ph limbah outlet terakhir dan secara berkala
melakukan pelaporan ke instansi berwenang yaitu BPLHD dengan mengirim sample hasil
olahan air limbah ke laboratorium yang telah terakreditasi.Air limbah hasil olahan STP
dibuang langsung ke saluran PT. PAL.

4.15 INSPEKSI, PENGUJIAN DAN PEMELIHARAAN SISTIM UTILITAS


4.17.1 Divisi Umum mempunyai tanggung jawab untuk mengelola keseluruhan
pemeriksaan, pengujian dan proses pemeliharaan utilitas.
4.17.2 Sebagai bagian dari proses penerimaan untuk sistem utilitas baru atau upgrade
dari sistem utilitas yang ada, kontraktor atau vendor diharuskan untuk
menunjukkan bahwa sistem dan komponen operasi kritisnya sesuai untuk
pelayanan, dibuktikan dengan lulus tes penerimaan. Karena variasi yang luas
dari sistem dan komponen, tidak ada tes penerimaan terstandar. Parameter
spesifik dari kinerja harus ditentukan untuk setiap tes. Semua sistem dan
komponen diuji sebelum penggunaan awal. Setelah penerimaan sistem atau
komponen dari kontraktor, Manajer umum menilainya untuk dimasukkan
dalam persediaan Program Manajemen Sistem utilitas dan Program
Pemeliharaan Preventif.
4.17.3 Sistem pemeliharaan preventif terkomputerisasi digunakan untuk menetapkan
pemeriksaan, pengujian dan jadwal pemeliharaan. Sistem Pemeliharaan
preventif terkomputerisasi digunakan untuk menetapkan jadwal terprogram
yang memenuhi kebutuhan spesifik setiap komponen berkaitan dengan
inspeksi, pengujian atau pemeliharaan preventif. Sistem ini menghasilkan
perintah kerja untuk setiap kegiatan yang diprogram, data alat, lokasi alat,
riwayat alat.
4.17.4 Setiap Manajer umum memberikan jadwal dan perintah kerja. Staf Building
Maintenance melaksanakan perintah pekerjaan yang ditugaskan dan
mengembalikan perintah kerja yang telah selesai kepada Kepala Unit
Building Maintenance. Perintah kerja yang telah selesai digunakan untuk
memperbarui sistem komputerisasi untuk menunjukkan bahwa pekerjaan
telah dilakukan. Beberapa pekerjaan yang dijadwalkan dilakukan oleh
kontraktor luar. Dokumentasi pekerjaan kontraktor dan setiap sertifikasi yang
diperlukan dikumpulkan oleh staf maintenance yang bertanggung jawab dan
ditinjau serta dipelihara oleh departemen Building Maintenance.
4.17.5 Building Maintenance dapat dihubungi di extension 3132, dan 3301, dengan
pelayanan 24 jam sehari, 7 hari seminggu.
4.16 PROGRAM ORIENTASI DAN PENDIDIKAN
Staf IPSRS memiliki program pelatihan spesifik pekerjaan
Untuk mempertahankan pengetahuan dan kesiapan dalam rangka mendukung dan
Mengoperasikan sistem utilitas dengan cara yang aman dan terpercaya.Manajer umum
bertanggung jawab untuk memberikan pelatihan padasistem Utilitas.Contoh pendidikan
tersebut meliputi: Proses untuk melaporkan permasalahan, Prosedur untuk menjaga fungsi-
fungsi penting selama kegagalan utilitas, Lokasi pengendalian penghentian operasional alat
darurat

4.17 PEMANTAUAN DAN KEPATUHAN


Kinerja pengelolaan utilitas dipantau pada saat ronde lingkungan dan audit. Kepatuhan
dengan kebijakan dan prosedur dinilai dan dilaporkan kepada Risk & Quality Unit

5 DOKUMEN
1. Panduan Manajemen Fasilitas dan Keselamatan

Ditetapkan
Pada tanggal :
RSU.Semara Ratih

dr. .............................................
Direktur Utama

Anda mungkin juga menyukai