NO : 063/RSZ-DIRUT-MFK/SK/V/2015
TENTANG
MEMUTUSKAN
Menetapkan
Kesatu : PERATURAN DIREKTUR UTAMA RS LABUANG BAJI
TENTANG PEMBERLAKUAN PEDOMAN PENGELOLAAN
UTILITAS RS LABUANG BAJI
Kedua : Memberlakukan Pedoman Pengelolaan Utilitas RS labuang Baji
sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini.
Ketiga : Dengan dikeluarkannya Peraturan Direktur Utama ini, maka apabila
terdapat peraturan yang bertentangan dengan Peraturan Direktur
Utama ini maka peraturan-peraturan yang terdahulu dinyatakan tidak
berlaku.
Keempat : Apabila dikemudian hari terdapat kekurangan dan/atau kekeliruan
dalam Peraturan Direktur Utama ini maka akan diadakan perubahan
dan perbaikan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan : Di Jakarta
Pada tanggal : 01 Mei 2015
RS LABUANG BAJI
1. DEFINISI
Sistem utilitas menyiapkan pelayanan penting yang dibutuhkan oleh RS labuang Baji untuk
mendukung standar pelayanan pasien yang berkualitas tinggi dengan memanfaatkan sumber
daya secara efisien dan biaya yang efektif.Dokumen ini mengidentifikasi Perencanaan
Manajemen Utilitas yang digunakan untuk memastikan bahwa layanan penting ini selalu
tersedia.
2. TUJUAN
Fasilitas dan Konstruksi harus mempunyai perencanaan pengelolaan utilitas.
3. RUANG LINGKUP
Perencanaan ini berlaku di RS labuang Baji
4. TATA LAKSANA
Manajer umum bertanggung jawab atas administrasi dan manajemen dari perencanaan sistim
utilitas.
Manajer umum mendapat pemberitahuan mengenai status Program Pengelolaan Sistem
Utilitas oleh staf maintenance yang bertanggung jawab untuk sistem utilitas tertentu.
Manajer umummereview dan, jika diperlukan, mengkomunikasikan perhatian tentang isu-isu
kunci kepada staf yang sesuai. Manajer umum bekerjasama dengan Departemen / divisi
lainnya untuk menetapkan anggaran Program Manajemen Sistem Utilitas.
Manajer umum bekerja di bawah pengawasan Direktur Operasional dan bertanggung jawab
untuk pemeliharaan secara keseluruhan fasilitas dan pengelolaan kontraktor yang
menyediakan berbagai layanan. Pemeliharaan korektif dan perbaikan dilakukan dengan
perintah kerja yang dihasilkan dari permintaan staf departemen atau diidentifikasi oleh
program pemeliharaan preventif. Inspeksi, pengujian dan pemeliharaan preventif dilakukan
sesuai jadwal oleh program manajemen pemeliharaan.
Kepala Unit bertanggung jawab untuk mengorientasikan staf baru di departemennya masing-
masing dan, sebagaimana mestinya, menjelaskan penggunaan khusus dari sistem utilitas.
Jika diperlukan, Manajer umum menyediakan bantuan.
Kepala Unit bertanggung jawab untuk belajar dan mengikuti prosedur kerja khusus untuk
pengoperasian sistem ubtilitas yang aman, pemeliharaan, atau penggunaan.
4.4 RS labuang Baji memiliki generator darurat 500 KVA yang dipergunakan ketika pasokan
listrik dari PLN terhenti. Generator mampu beroperasional secara terus menerus 24 jam 7
hari sepanjang tahun. Generator tersebut digunakan untuk :
4.4.1 Mendukung sistem pencahayaan rute keluar dengan sumber listrik darurat
yang dapat diandalkan.
4.4.2 Mendukung sistem komunikasi darurat.
4.4.3 lift di gedung perawatan pasien.
4.4.4 Menyediakan sumber tenaga listrik darurat yang dapat diandalkan untuk
daerah khusus seperti Kamar Bersalin, Kamar Bayi, Unit Gawat Darurat,
ICCU,Hemodialisa, CVCU, RPK, Kamar Operasi,CSSD
4.4.5 Selain itu, di setiap rute keluar darurat RS labuang Baji, tersedia lampu
darurat dengan tenaga baterai yang menyala ketika listrik padam, sehingga
rute tersebut tetap dapat diakses dengan pencahayaan cukup di setiap kondisi.
4.7 Seluruh area beresiko tinggi tersebut terhubung dengan pasokan listrik alternative, sehingga
dalam kondisi listrik dari PLN terputus, area tersebut tetap menerima aliran listrik.
RS labuang Baji mempunyai instalasi gas medis tersendiri. Instalasi gas medis adalah
seperangkat sentral gas medis dan instalasi pipa gas medis sampai outlet sebagai titik akhir.
Sentral gas medis berada di basement
4.12 Telepon
Untuk kebutuhan komunikasi menggunakan telephone di RS Labuang Baji system telpon
yang berada di UGD, kantor dan Ruang PABX . Telpon berlangganan dari PT. Telkom
Indonesia dengan menggunakan system analog dan digital/ISDN.
4.13 Saluran pembuangan air limbah
Pembuangan air limbah yaitu air bekas dan kotor yang berasal dari kamar mandi dan kloset,
pantry dan Laboratorium diolah dalam Pengolahan Air Limbah dengan system aerob dan
anaerob dengan kapasitas total 120 m3/hari. Letak Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)
berada di selatan bagian belakang rumah sakit berdamingan dengan Tempat Penampungan
Sampah Limbah B3. Sistem yang digunakan aerob dengan reactor bakteri pengurai untuk
mendegradasi limbah cair.
5 DOKUMEN
1. Panduan Manajemen Fasilitas dan Keselamatan
Ditetapkan : Di Makassar
Pada tanggal : … Juli 2019
RS LABUANG BAJI