SISTEM UTILITAS
PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT
KECAMATAN SETIABUDI
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................2
A Latar Belakang
B. Tujuan
BAB II INDIKATOR UTILITAS............................................................................................4
BAB III STRUKTUR ORGANISASI....................................................................................6
BAB IV PETA RESIKO UTILITAS DAN FASILITAS...........................................................8
BAB V PROGRAM STRATEGIS.........................................................................................9
BAB VI PROGRAM RUTIN................................................................................................10
BAB VII PENDIDIKAN DAN PELATIHAN...........................................................................11
BAB VIII SISTEM PELAPORAN.........................................................................................12
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Program sistem Utilitas merupakan sebuah program kerja yang dirancang untuk
mendukung suatu lingkungan pelayanan medis puskesmas yang aman, terkendali dan
nyaman dengan cara memastikan sistem utilitas beroperasi secara handal serta menilai dan
mengelola risiko yang terkait dengan kegagalan atau kerusakan sistem utilitas.
Utilitas yang terkait pada program ini meliputi dukungan terhadap ketersediaan air
minum, listrik, dan gas medik di lingkungan puskesmas secara terus menerus, 24 jam
sehari dan 7 hari seminggu. Hal ini di karenakan Puskesmas Kecamatan Setiabudi yang
tidak pernah berhenti membuka pelayanan kepada masyarakat, bahkan disaat terjadinya
kondisi Force Majeure.
Rencana sistem utilitas oleh Puskesmas Kecamatan Setiabudi meliputi proses untuk
seleksi, operasi dan pemeliharaan, dan pelatihan yang dirancang untuk menjamin
keamanan sistem, kinerja yang efektif dari sistem utilitas dan meminimalkan potensi
gangguan terhadap ketersediaan utilitas rumah Sakit.
Untuk menjamin suatu program yang efektif dan efisien maka faktor dokumentasi
merupakan hal yang vital sebagai pendukung keberhasilan program tersebut. Dokumentasi
disini meliputi dari pengadaan prosedur-prosedur untuk setiap elemen dari sistem utilitas,
kegiatan pemeliharaan preventif dan pemeliharaan korektif, pengawasan yang tercatat dan
tersimpan dengan baik serta kemudahan dalam mendapatan dokumen saat dibutuhkan.
Setiap puskesmas memiliki peralatan medik dan sistem pendukung yang berbeda
tergantung misi puskesmas, kebutuhan pasien dan sumber daya yang ada. Tanpa
memperhatikan sistem dan tingkat puskesmas, puskesmas wajib melindungi pasien dan staf
dalam keadaan emergensi, seperti kegagalan sistem, gempa, bencana, gangguan atau
kontaminasi.
2
B. Tujuan
Tujuan umum:
Mendukung visi Puskesmas Kecamatan Setiabudi yaitu Puskesmas Kecamatan Setiabudi
berbudaya sehat, informatif, serta kolaboratif Tahun 2027
Tujuan khusus:
a. Menjamin ketersediaan air, listrik, dan gas medis 24 jam sehari, 7 hari seminggu
melalui sumber regular atau alternatif untuk memenuhi kebutuhan pasien
b. Menjamin ketersediaan dan pemeliharaan air, listrik dan gas medis yang tidak terputus
untuk memenuhi kebutuhan pelayanan pasien
c. Menyediakan proses emergensi yang akan melindungi penggunaan fasilitas pada
saat kejadian pemutusan, kontaminasi atau kegagalan aliran air, listrik, dan gas medik.
d. Terlaksananya pemenuhan undang-undang dan peraturan yang telah ditentukan oleh
pemerintah
3
BAB II
INDIKATOR CAPAIAN UTILITAS
1. UTILITAS LISTRIK
Utilitas Listrik adalah sebagai pendukung kegiatan operasional, daya
terpasang di Puskesmas Kecamatan Setiabudi adalah sebesar 82.500 VA dimana
sumber utama listrik adalah berasal/ disuplai dari PLN. Mulai tahun 2019 Puskesmas
Kecamatan Setiabudi sudah terdaftar sebagai pelanggan Prioritas PLN, dimana
pasokan akan dijaga sebagai prioritas tanpa pemadaman dengan keuntungan
sebagai berikut :
Sumber pasukan terhadap Puskesmas berasal dari 2 sumber daya PLN yang
berbeda, sehingga saat salah satu sumber mengalami kegagalan maka sumber
satu laginya akan langsung mengambil alih dengan perangkat ACO (Automatic
Change Over)
Jika terjadi kekurangan daya pada PLN maka pelanggan prioritas menjadi
terakhir yang akan dimatikan atau dikurangi dayanya
Setiap pemadaman yang terjadi tanpa direncanakan pelanggan akan mendapat
kompensasi dari PLN.
Sebagai sumber alternative atau back-up bila terjadi pemutusan suplai listrik utama,
pasokan diambil dari sumber listrik Genset sebagai sumber listrik pengganti.
2. UTILITAS AIR
Utilitas air merupakan kegiatan pendukung kegiatan pelayanan di puskesmas
yang menjamin tersedianya ketersedian air selama 24 jam sehari, 7 hari seminggu
dan melakukan pemantauan terhadap kualitas air secara berkala. Untuk menjaga hal
tersebut utilitas air mempunyai program pemeliharaan rutin dan pemantaun kualitas
air secara berkala diantaranya yaitu :
a. Melakukan Pemeliharaan pompa distribusi air bersih di sentral air berfungsi
secara normal agar ketersedian suplay air ke puskesmas dapat tersedia selama
24 jam sehari, 7 hari seminggu.
4
b. Melakukan Pemeliharaan bak groundtank air bersih secara rutin setiap 1 tahun
sekali.
c. Melakukan pemeliharaan dan penggantian instalasi pipa distribusi air bersih yang
mengalami kerusakan dan pipa besi yang mengalami korosif pada pipa air bersih
d. Melakukan pemantauan kualitas air secara berkala diantaranya yaitu :
1. Pemantauan kualitas air minum 1 tahun sekali.
3. Untuk kualitas air minum dalam kemasan tidak dilakukan pemeriksaan, hanya
dimintakan bukti sertifikat pemeriksaan kualitas airnya.
5
BAB III
STRUKTUR ORGANISASI
A. Uraian Tugas :
6
1. Kepala Puskesmas Kecamatan
Sebagai Pimpinan Puskesmas
Memantau dan mengawasi Pengelolaan utilitas
6. Admin Pengadaan
7. Pihak Ketiga/Rekanan
7
BAB IV
PETA RISIKO MANAJEMEN UTILITAS
POTENSI BAHAYA
NO LOKASI NILAI RISIKO RISIKO
UTILITAS
Dampak Probab
Puskesmas
1 Ketersediaan daya listrik 1 2 2
Kecamatan Setiabudi
Ketersediaan tabung Puskesmas
2 oksigen di layanan 24 Kecamatan Setiabudi 4 1 4
jam dan Rumah Bersalin
Puskesmas
3 Ketersediaan air bersih Kecamatan Setiabudi 2 2 4
8
BAB V
PROGRAM STRATEGIS
Dari peta resiko diatas dan dengan menimbang prioritas terhadap nilai resiko tertinggi yang di
kalkulasikan maka dipilihlah beberapa program yang akan dijadikan program strategis, yaitu
seperti berikut :
NO PROGRAM KEGIATAN
Rincian Kegiatan PIC Biaya Waktu
Pengurus
Pembuatan Air Bekerja sama dengan PAM Barang dan
1 15.000.000 2023
PAM Jaya untuk pembuatan air pam Tim
Pemeliharaan
9
BAB VI
PROGRAM RUTIN
Dari peta resiko dipilihlah beberapa program yang akan dijadikan program rutin, yaitu seperti
berikut :
KEGIATAN
NO PROGRAM
Rincian Kegiatan PIC Biaya Waktu
Pengurus
Bekerja sama dengan pihak ketiga
Barang
Pemeliharaan atau PLN untuk pemeliharaan listrik 31.746.000 setiap
1 dan Tim
Listrik yang mengalami kerusakan untuk tahun
Pemelihar
segera diperbaiki.
aan
Pengurus
Bekerja sama dengan pihak ketiga
Barang
Pemeliharaan untuk pemeliharaan pompa air 11.000.000 setiap
2 dan Tim
Pompa Air yang mengalami kerusakan untuk tahun
Pemelihar
segera diperbaiki.
aan
Pengurus
Bekerja sama dengan pihak ketiga Barang
Pengisian dan Penanggung Jawab Tabung dan 2 bulan
3 Tabung Oksigen untuk pengisian tabung Penanggu 16.000.000 sekali/ta
Oksigen oksigen yang mengalami ng Jawab hun
kekosongan untuk segera diisi Tabung
Oksigen
10
BAB VII
PENDIDIKAN DAN LATIHAN
NO PROGRAM KEGIATAN
Rincian Kegiatan Petugas/ Biaya Waktu
PIC
1 Pelatihan Pelatihan Mohamad - November
Pengoperasionalan Pengoperasionalan mesin Ansori 2023
mesin genset genset
11
BAB VIII
SISTEM PELAPORAN
2. Laporan Tahunan
Laporan berisi tentang program perencanaan tahun 2023 secara
keseluruhan berdasarkan peta risiko yang dibuat serta program strategis
dan rutin di tahun 2023. Laporan juga menggambarkan capaian keseluruhan
program yang dibuat berdasarkan peta risiko dari laporan setiap 3 bulan
yang sudah ada, berikut dengan perubahan perubahan serta penyesuaian
peta risiko, analisis, alasan alasan perubahan, rekomendasi yang dibuat
dengan jelas. Laporan kegiatan pelatihan dan pendidikan juga berisi
capaian seluruh kegiatan yang sudah dilakukan selama 1 tahun
berdasarkan laporan kegiatan setiap 3 bulan mulai dari rincian kegiatan,
pelaksanaan sampai dengan jumlah peserta yang terlibat. Laporan di tutup
dengan kesimpulan dan saran saran serta permasalahan permasalahan
yang dihadapi untuk dipergunakan sebagai bahan pembuatan perencanaan
tahun 2024 mulai dari indikator yang akan dicapai, peta risiko yang akan
menetukan prioritas dan program strategis serta program rutin yang akan
dilakukan Kepala Puskesmas, laporan ditujukan ke Kepala Puskesmas,
Kepala Sub Bagian Tata Usaha, Ketua MFK.
12