Anda di halaman 1dari 13

Lampiran 7 : Keputusan Direktur RS Dharma Husada

Nomor : 111/10/SK.DIR/I/RSDH/2022
Tanggal : 3 Januari 2022

PROGRAM MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN


TERKAIT UTILITAS
I. PENDAHULUAN

Definisi utilitas adalah sistem dan peralatan untuk mendukung layanan penting bagi
keselamatan pasien. Sistem utilitas disebut juga sistem penunjang yang mencakup jaringan
listrik, air, ventilasi dan aliran udara, gas medik dan uap panas. Sistem utilitas yang berfungsi
efektif akan menunjang lingkungan asuhan pasien yang aman. Selain sistim utilitas perlu
juga dilakukan pengelolaan komponen kritikal terhadap listrik, air dan gas medis
misalnya perpipaan, saklar, relay/penyambung, dan lain-lainnya.
Asuhan pasien rutin dan darurat berjalan selama 24 jam terus menerus, setiap hari,
dalam waktu 7 (tujuh) hari dalam seminggu. Jadi, kesinambungan fungsi utilitas merupakan
hal esensial untuk memenuhi kebutuhan pasien. Termasuk listrik dan air harus tersedia
selama 24 jam terus menerus, setiap hari, dalam waktu 7 (tujuh) hari dalam seminggu.
Pengelolaan sistim utilitas yang baik dapat mengurangi potensi risiko pada pasien
maupun staf. Sebagai contoh, kontaminasi berasal dari sampah di area persiapan makanan,
kurangnya ventilasi di laboratorium klinik, tabung oksigen yang disimpan tidak terjaga
dengan baik, kabel listrik bergelantungan, serta dapat menimbulkan bahaya. Untuk
menghindari kejadian ini maka rumah sakit harus melakukan pemeriksaan berkala dan
pemeliharan preventif.
Pelayanan pasien dilakukan selama 24 jam terus menerus, setiap hari dalam
seminggu di rumah sakit. Rumah sakit mempunyai kebutuhan sistem utilitas yang berbeda-
beda bergantung pada misi rumah sakit, kebutuhan pasien, dan sumber daya. Walaupun
begitu, pasokan sumber air bersih dan listrik terus menerus sangat penting untuk memenuhi
kebutuhan pasien. Rumah sakit harus melindungi pasien dan staf dalam keadaan darurat
seperti jika terjadi kegagalan sistem, pemutusan, dan kontaminasi.

1
Sistem tenaga listrik darurat dibutuhkan oleh semua rumah sakit yang ingin
memberikan asuhan kepada pasien tanpa putus dalam keadaan darurat. Sistem darurat ini
memberikan cukup tenaga listrik untuk mempertahankan fungsi yang esensial dalam keadaan
darurat dan juga menurunkan risiko terkait terjadi kegagalan. Tenaga listrik cadangan dan
darurat harus dites sesuai dengan rencana yang dapat membuktikan beban tenaga listrik
memang seperti yang dibutuhkan.
Perbaikan dilakukan jika dibutuhkan seperti menambah kapasitas listrik di area
dengan peralatan baru.Mutu air dapat berubah mendadak karena banyak sebab, tetapi
sebagian besar karena terjadi di luar rumah sakit seperti ada kebocoran di jalur suplai ke
rumah sakit. Jika terjadi suplai air ke rumah sakit terputus maka persediaan air bersih darurat
harus tersedia segera.
Rumah sakit menerapkan proses untuk mengelola dan memantau
keselamatan (merupakan bagian dari program Manajemen Fasilitas Keselamatan / MFK
yang meliputi: Pengelolaan risiko keselamatan di lingkungan rumahsakit
secarakomprehensif.Penyediaanfasilitas pendukung yang aman untuk mencegah k
ecelakaandan cedera, penyakit akibat kerja, mengurangi bahaya dan risiko, serta m
empertahankan kondisi aman bagi pasien, keluarga, staf, dan pengunjung;

.
II. LATAR BELAKANG
Fasilitas dan lingkungan dalam rumah sakit harus aman, berfungsi baik, dan
memberikan lingkungan perawatan yang aman bagi pasien, keluarga, staf, dan pengunjung.
Untuk mencapai tujuan itu maka fasilitas fisik, bangunan, prasarana dan peralatan kesehatan
serta sumber daya lainnya harus dikelola secara efektif untuk mengurangi dan
mengendalikan bahaya, risiko, mencegah kecelakaan, cidera dan penyakit akibat kerja.
Dalam pengelolaan fasilitas dan lingkungan serta pemantauan keselamatan, rumah sakit
menyusun program pengelolaan fasilitas dan lingkungan serta program pengelolaan risiko
untuk pemantauan keselamatan di seluruh lingkungan rumah sakit. Pengelolaan yang efektif
mencakup perencanaan, pendidikan, dan pemantauan multidisiplin dimana pemimpin
merencanakan ruang, peralatan, dan sumber daya yang diperlukan untuk mendukung layanan
klinis yang disediakan secara aman dan efektif serta semua staf diedukasi mengenai fasilitas,
cara mengurangi risiko, cara memantau dan melaporkan situasi yang berisiko

2
termasuk melakukan penilaian risiko yang komprehensif di seluruh
fasilitas yang dikembangkan dan dipantau berkala.

3
III. TUJUAN

a. Tujuan umum
Memberikan jaminan bahwa bangunan, prasaran, lingkungan, property, tehnologi

medis dan informasi, peralatan, dan system tidak menimbulkan resiko fisik bagi

pasien, keluarga, staf, dan pengunjung yang ada di Rs Dharma Husada.

b. Tujuan Khusus

1. Untuk mencegah kecelakaan dan cedera serta untuk menjaga kondisi yang aman,

dan menjamin keselamatan bagi pasien, staf dan lainnya seperti keluarga,

kontraktor, vendor, relawan, pengunjung, peserta pelatihan dan peserta didik.

2. Mengawasi upaya pengurangan risiko kegagalan fasilitas yang ada di rumah

sakit.

3. . Mengawasi dan memonitor risiko terkait fasilitas dan lingkungan di RS Dharma

Husada

4. Mengawasi upaya keamanan dan keselamatan fungsi fasilitas yang ada RS

Dharma Husada bagi karyawan, pasien dan pengunjung.

4
IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

4.1 KEGIATAN POKOK

a) Ketersediaan air dan listrik 24 jam setiap hari dan dalam waktu 7 (tujuh) hari dalam
seminggu secara terus menerus;
b) Membuat daftar inventaris komponen – komponen sistem utilitas, memetakan
pendistribusiannya, dan melakukan update secara berkala;
c) Pemeriksaan,pemeliharaan, serta perbaikan semua komponen utilitas yang ada di
daftar inventaris;
d) Jadwalpemeriksaan, uji fungsi, dan pemeliharaan semua sistem utilitas berdasar atas
kriteria seperti rekomendasi dari pabrik, tingkat risiko, dan pengalaman rumah sakit;
dan
e) Pelabelan pada tuas-tuas kontrol sistem utilitas
untukmembantu pemadaman darurat secara keseluruhan atau sebagian
saat terjadi kebakaran

4.2 RINCIAN KEGIATAN

1. Membuat inventaris daftar utilitas dan komponen kritikalnya


2. Membuat jadwal pemeriksaan, uji fungsi, dan pemeliharaan semua sistem utilitas
3. Pengujian sistem utilitas dan komponen kritikalnya/ Inspeksi
4. Perbaikan sistem utilitas dan komponen kritikalnya
5. Pemeliharaan sistem utilitas dan komponen kritikalnya
6. Perbaikan sistem utilitas dan komponen kritikalnya sesuai pelaporan
7. Pemetaan utilitas
8. Update Mou dengan supplier air bersih cadangan
9. Update Mou pemeliharaan AC
10. Pelabelan pada tuas-tuas kontrol sistem utilitas
11. Pengkajian risiko sistim utilitas dalam daftar risiko/risk register.

5
12. Mengidentifikasi area yang membutuhkan penerangan, pendinginan (lemari es),
bantuan hidup/ventilator, serta air bersih untuk membersihkan dan sterilisasi alat
13. Menguji ketersediaan serta kehandalan sumber tenaga listrik dan air bersih
darurat/pengganti/ back-up;
14. Melakukan uji coba/uji beban sumber listrik dan sumber air
cadangan/alternatif
15. Monitoring mutu air bersih setiap 6 (enam) bulan
16. Pemeriksaan air limbah setiap 3 (tiga) bulan
17. Pemeriksaan mutu air yang digunakan untuk dialisis ginjal setiap bulan
18. Monitoring hasil pemeriksaan air dan perbaikan bila diperlukan

6
V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

NO KEGIATAN CARA MELAKUKAN


KEGIATAN
1 Membuat inventaris daftar utilitas dan komponen Koordinasi IPSRS dan
kritikalnya Bagian umum, Rapat

2 Membuat jadwal pemeriksaan, uji fungsi, dan Rapat internal IPS


pemeliharaan semua sistem utilitas
3 Pengujian sistem utilitas dan komponen Koordinasi IPSRS dan
kritikalnya/ Inspeksi Bagian umum, Audit

4 Perbaikan sistem utilitas dan komponen Koordinasi IPSRS dan


kritikalnya Bagian umum

5 Pemeliharaan sistem utilitas dan komponen Koordinasi IPSRS dan


kritikalnya Bagian umum, Survey

6 Perbaikan sistem utilitas dan komponen Koordinasi IPSRS dan


kritikalnya sesuai pelaporan Bagian umum

7 Pemetaan utilitas Koordinasi IPSRS dan


Bagian umum, Rapat
8 Update Mou dengan supplier air bersih Koordinasi Bagian umum
cadangan
9 Update Mou pemeliharaan Koordinasi Bagian umum
10 Pelabelan pada tuas-tuas kontrol sistem utilitas Koordinasi IPSRS
11 Pengkajian risiko sistim utilitas dalam daftar Koordinasi IPSRS dan
risiko/risk register. Bagian umum, Rapat

12 Mengidentifikasi area yang membutuhkan Koordinasi IPSRS dan


penerangan, pendinginan (lemari es), bantuan Bagian umum, Rapat
hidup/ventilator, serta air bersih untuk
membersihkan dan sterilisasi alat
13 Menguji ketersediaan serta kehandalan sumber Koordinasi IPSRS dan
tenaga listrik dan air Bagian umum, Simulasi
bersih darurat/pengganti/ back-up;
14 Melakukan uji coba/uji beban sumber Koordinasi IPSRS dan
listrik dan sumber air cadangan/alternatif Bagian umum. Simulasi

7
15 Monitoring mutu air bersih setiap 6 (enam) bulan Koordinasi dengan IPL,
Pengujian
16 Pemeriksaan air limbah setiap 3 (tiga) bulan Koordinasi dengan IPL,
Pengujian
17 Pemeriksaan mutu air yang digunakan untuk Koordinasi dengan IPL,
dialisis ginjal setiap bulan Pengujian

18 Monitoring hasil pemeriksaan air dan perbaikan Koordinasi dengan


IPL,Rapat
bila diperlukan

8
VI. SASARAN

NO KEGIATAN SASARAN
1 Membuat inventaris daftar utilitas dan Tersedianya inventaris daftar
komponen kritikalnya utilitas dan komponen kritikalnya
setiap tahun
2 Membuat jadwal pemeriksaan, uji fungsi, Tersedianya jadwal pemeriksaan, uji
dan pemeliharaan semua sistem utilitas fungsi, dan
pemeliharaan semua sistem
utilitas
3 Pengujian sistem utilitas dan komponen Terlaksananya Pengujian sistem
kritikalnya/ Inspeksi utilitas dan komponen kritikalnya/
Inspeksi 1 x setahun
4 Perbaikan sistem utilitas dan komponen Terlaksananya Perbaikan sistem
kritikalnya utilitas dan komponen kritikalnya
setiap bulan
5 Pemeliharaan sistem utilitas dan Terlaksananya Pemeliharaan
komponen kritikalnya sistem utilitas dan komponen
kritikalnya setiap bulan
6 Perbaikan sistem utilitas dan komponen Terlaksananya Perbaikan sistem
kritikalnya sesuai pelaporan utilitas dan komponen kritikalnya
sesuai pelaporan
7 Pemetaan utilitas Tersedianya Pemetaan utilitas
8 Update Mou dengan supplier air bersih Tersedianyan Mou dengan
cadangan supplier air bersih cadangan
9 Update Mou pemeliharaan Tersedianya Mou pemeliharaan
10 Pelabelan pada tuas-tuas kontrol sistem Terlaksananya Pelabelan pada
utilitas tuas-tuas kontrol sistem utilitas
11 Pengkajian risiko sistim utilitas dalam Terlaksananya Pengkajian risiko
daftar risiko/risk register. sistim utilitas dalam daftar
risiko/risk register.
12 Mengidentifikasi area yang membutuhkan Terlaksananya identifikasi area
penerangan, pendinginan (lemari es), yang membutuhkan penerangan,

9
bantuan hidup/ventilator, serta air bersih pendinginan (lemari es), bantuan
untuk membersihkan dan sterilisasi alat hidup/ventilator, serta air bersih
untuk membersihkan dan
sterilisasi alat
13 Menguji ketersediaan serta kehandalan Terlaksananya uji ketersediaan serta
sumber tenaga listrik dan air bersih kehandalan sumber tenaga listrik
darurat/pengganti/ back-up; dan air
bersih darurat/pengganti/ back-up
1 x setahun
14 Melakukan uji coba/uji beban sumber listrik Terlaksananya uji coba/uji beban
dan sumber air cadangan/alternatif sumber listrik dan sumber
air cadangan/alternatif 1x
setahun
15 Monitoring mutu air bersih setiap 6 Terlaksananya Monitoring mutu
(enam) bulan air bersih setiap 6 (enam) bulan
16 Pemeriksaan air limbah setiap 3 (tiga) Pemeriksaan air limbah setiap 3
bulan (tiga) bulan
17 Pemeriksaan mutu air yang digunakan untuk Pemeriksaan mutu air yang
dialisis ginjal setiap bulan digunakan untuk dialisis ginjal
setiap bulan
18 Monitoring hasil pemeriksaan air dan Monitoring hasil pemeriksaan air
perbaikan bila diperlukan dan perbaikan bila diperlukan

10
VII. JADWAL PELAKSANAAN

NO KEGIATAN BULAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Membuat inventaris daftar
utilitas dan komponen
kritikalnya
2 Membuat jadwal
pemeriksaan, uji fungsi, dan
pemeliharaan semua sistem
utilitas
3 Pengujian sistem utilitas dan
komponen kritikalnya/
Inspeksi
4 Perbaikan sistem utilitas dan
komponen kritikalnya
5 Pemeliharaan sistem utilitas
dan komponen kritikalnya
6 Perbaikan sistem utilitas dan
komponen kritikalnya sesuai
pelaporan
7 Pemetaan utilitas
8 Update Mou dengan
supplier air bersih cadangan
9 Update Mou pemeliharaan
10 Pelabelan pada tuas-tuas
kontrol sistem utilitas
11 Pengkajian risiko sistim
utilitas dalam daftar
risiko/risk register.
12 Mengidentifikasi area yang
membutuhkan penerangan,
pendinginan (lemari es),
bantuan hidup/ventilator,

11
serta air bersih untuk
membersihkan dan
sterilisasi alat
13 Menguji ketersediaan serta
kehandalan sumber tenaga
listrik dan air
bersih darurat/pengganti/
back-up;
14 Melakukan uji coba/uji
beban sumber
listrik dan sumber
air cadangan/alternatif
15 Monitoring mutu air bersih
setiap 6 (enam) bulan
16 Pemeriksaan air limbah
setiap 3 (tiga) bulan
17 Pemeriksaan mutu air yang
digunakan untuk dialisis
ginjal setiap bulan
18 Monitoring hasil
pemeriksaan air dan
perbaikan bila diperlukan

VIII. EVALUASI DAN PELAPORAN

Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan setiap 6 ( enam ) bulan dan


didokumentasikan serta dilaporkan kepada Direktur.

Evaluasi dilaksanakan oleh Tim MFK

12
IX. PENCATATAN DAN PELAPORAN

Pencatatan kegiatan dengan membuat narasi singkat pelaksanaan kegiatan dengan dilampiri
dokumentasi kegiatan.
Pelaporan kegiatan dibuat setiap 6 ( enam bulan ) dan ditujukan kepada Direktur serta
didisposi oleh Direktur untuk tindak lanjut program.

Mengetahui,
Direktur RS Dharma Husada

dr. Sylvia Melani

13

Anda mungkin juga menyukai