Menimbang : a. bahwa Untuk pemenuhan mutu dan kebutuhan keselamatan dan keamanan
di rumah sakit, maka rumah sakit harus mengusahakan sumber-sumber
alternative sebagai pendukung atau kunci dari kelangsungan pelayanan di
rumah sakit.
b. bahwa untuk memenuhi kebutuhan sumber alternative di rumah sakit dalam
kondisi kedaruratan, rumah sakit merencanakan langkah-langkah kerjasama
dengan pihak ketiga;
c. bahwa penanggulangan kedaruratan sumber daya alternatif yang terjadi di
rumah sakit mengacu pada ketentuan-ketentuan dan persyaratan kebutuhan
rumah sakit jika dalam keadaan darurat;
d. bahwa ketentuan tersebut dilaksanakan secara terpadu seiring dengan
Program Kesiapan Menghadapi Bencana di Rumah Sakit Panti Waluyo ;
e. bahwa untuk melaksanakan Program tersebut, perlu ditetapkan dengan
Keputusan Direktur;
MEMUTUSKAN:
Ditetapkan di : Purworejo
Pada Tanggal : 02 Januari 2019
Direktur Rumah Sakit Panti Waluyo Purworejo
A. PENDAHULUAN
Angka terjadinya bencana alam di belahan bumi ini dari tahun ketahun meningkat.
Macam bencana sering terjadi sepert gempa bumi, tanah longsor, banjir, angin
putting beliung dan sebagainya terjadi dimanama-mana dan kapan saja.
Dampak bencana bisa korban jiwa, kerusakan infrastruktur dan instalasi penting.
Beberapa instalasi penting di rumah sakit seperti listrik, penampungan air bersih
dan instalasi gas medis. Instalasi –instalasi penting ini semacam ini harus
dicarikan/dipersiapkan sumber alternative bila mana terjadi kerusakan fungsi
akibat terjadinya bencana alam atau peperangan. Semua instalasi tersebut
tergolong vital dan “UTILITY”
Rumah sakit memiliki proses emergensi untuk melindungi penghuni rumah sakit
dari kejadian terganggunya, terkontaminasi atau kegagalan sistem pengadaan air
minum dan listrik. Rumah sakit mengidentifikasi area dan pelayanan yang berisiko
paling tinggi bila terjadi kegagalan listrik atau air minum terkontaminasi atau
terganggu. Rumah sakit melakukan uji coba sistem emergensi dari air minum dan
listrik secara teratur sesuai dengan sistem dan hasilnya didokumentasikan.
Guna mengatasi terjadinya kedaruratan tersebut, bidang terkait di rumah sakit
recara rutin dan administrati mencari solusi dengan cara kerjasama dengan pihak-
pihak ke tiga atau instansi . Juga mengadakan simulasi untuk mengukur
ketersediaan sumber alternative dan vital diperlukan di rumah sakit.
Selain kesiagaan penangananan bencana, yang tidak dapat dinomorduakan
adalah persiapan emergency khususnya dalam hal Penanganan Sumber Daya
Alternatif. Yang dimaksud sumber daya alternative dalam ruang lingkup
“Penanggulangan Bencana “ adalah tersedianya system Utility sebagai berikut:
1) Sumber Daya Alternative Energy Listrik
2) Sumber Daya Alternative Air Bersih
3) Sumber Daya Alternative Ketersediaan GAS Medis Di Rumah Sakit.
Upaya menjaga stabilitas kelangsungan kenyamana dan pelayanan kesehatan di
rumah sakit, Direksi atau Ketua yayasan harus merencanakan sumber-sumber
daya alternatif untuk menanggulangi kebutuhan energy, air bersih dan gas medis
di rumah sakit.
Ketiga sumber daya alternative harus direncanakan supaya kebutuhan energy
listrik, air bersih dan gas medis tidak tergantung dari salah satu sumber. Dengan
perencanaan tersebut diharapkan pelayanan kesehatan kepada pasien dan
masyarakat tidak tergantung pada salah satu pihak. Jadi ada alternative sebagai
backup cadangan di rumah sakit apabila terjadi bencana.
Secara sistemik perencanaan kebutuhan logistic menjadi prioritas yang
dipersiapkan oleh direksi rumah sakit supaya kelangsungan pelayanan di rumah
sakit tidak terganggu karna ketidak tersedianya kebutuhan logistic khususnya
persyaratan UTILITY di rumah sakit.
B. LATAR BELAKANG
Rumah Sakit sebagai salah satu sarana kesehatan yang memberikan pelayanan
kesehatan kepada mayarakat memiliki peran yang sangat strategis dalam
mempercepat peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Oleh karena itu Rumah
Sakit dituntut untuk memberikan pelayanan yang bermutu sesuai dengan standar
yang ditetapkan dan dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat; *)Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 129/Menkes/Sk/Ii/2008 Tentang Standar
Pelayanan Minimal Rumah Sakit.
Sebagai salah satu penyelenggara fasilitas perayanan kesehatan perorangan
merupakan bagian dari sumber daya kesehatan yang sangat diperlukan dalam
mendukung penyelenggaraan upaya kesehatan. Penyelenggaran pelayanan
kesehatan di rumah sakit mempunyai karakteristik dan organisasi yang sangat
kompleks Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas perayanan kesehatan
perorangan merupakan bagian dari sumber daya kesehatan yang sangat
diperlukan dalam mendukung penyelenggaraan upaya kesehatan.
Penyelenggaran pelayanan kesehatan di rumah sakit mempunyai karakteristik dan
organisasi yang sangat kompleks. Salah satu kebutuhan yang kompleks adalah
tersedianya sarana dan fasilitas medis, umum dan Utility. agar tidak terjadi
Kejadian Tidak Diharapkan (KTD).
C. TUJUAN UMUM DAN KHUSUS
1. Tujuan Umum
a. Mempersiapkan sumber sumber penunjang untuk mengatasi kebutuhan
kedaruratan energy listrik, air bersih, gas medis serta kebutuhan lain yang
mempengaruhi proses pelayanan.
b. Sebagai kerangka acuan untuk perencanaan kebutuhan logistik secara
bertahap.
2. Tujuan Khusus
Terpenuhinya kebutuhan vital seperti Air minum, energy listrik, gas medis
dan kebutuhan lain harus dapat mencukupi ketersediaan selama 7 x 24 jam.
F. SASARAN
1. Sasaran Umum :
a. Prioritas pemenuhan kebutuhan sumber alternative atau utilitas (listrik, air
bersih, gas medis dan faktor kunci lainnya terpelihara)
b. Ketersediaan sumber alternative atau utilitas mencukupi kebutuhan selam
24 jam dan atau mampu mencukupi kebutuhan kedaruratan selama 7 hari.
2. Sasaran Khusus :
a. Sumber alternative dirumah sakit 100 % tercukupi
b. Kebutuhan listrik, air bersih dan gas medis 100 % tercukupi
c. 100 % persyaratan tanggap darurat utility terpenuhi.
d. 100% fasilitas yang termasuk factor kunci tertangani (lift,genset,listrik,petir,
LB3,Sampah medis,ventilasi udara)
Direktur,