Anda di halaman 1dari 11

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Sejarah dan Perkembangan RSUD Sayang Kabupaten Cianjur

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sayang Cianjur merupakan

rumah sakit milik pemerintah yang didirikan sejak tahun 1924 di Jalan Prof.

Muhammad Yamin. Mengingat keterbatasan lahan untuk pengembangan

bangunan rumah sakit maka pada tahun 1976, Rumah Sakit Cianjur direlokasi

ke daerah di Jalan rumah sakit, tempat yang sekarang. Tahun 1984 RSUD

Sayang Kabupaten Cianjur ditetapkan sebagai rumah sakit tipe C oleh Menteri

Kesehatan RI.

Pada tahun 1997 RSUD Sayang Kabupaten Cianjur telah terakreditasi

5 bidang pelayanan, yaitu bidang pelayanan administrasi manajemen, bidang

pelayanan medis, bidang pelayanan keperawatan, bidang pelayanan gawat

darurat dan bidang pelayanan rekam medis. Pada tahun 2002 menjadi rumah

sakit terakreditasi 12 bidang pelayanan, selain lima bidang pelayanan seperti

di atas ditambah bidang pelayanan kamar operasi, bidang pelayanan

laboratorium, bidang pelayanan radiologi, bidang pelayanan Peristri (perinatal

resiko tinggi), bidang pelayanan pencegahan infeksi rumah sakit, bidang

pelayanan farmasi, dan bidang pelayanan K3 (Keselamatan kerja, Kebakaran

dan Kewaspadaan bencana).

26
27

Tahun 2004 RSUD Sayang Kabupaten Cianjur status kelasnya

ditingkatkan menjadi Rumah Sakit Kelas B Non Pendidikan dengan 17

Pelayanan Spesialistik. Pada tahun 2008 RSUD Sayang Kabupaten Cianjur

menjadi rumah sakit pertama di provinsi Jawa Barat yang menerapkan sistem

pengelolaan keuangan dengan sistem pengelolaan BLUD melalui Peraturan

Bupati Nomor 1 Tahun 2008.

Tahun 2010 menjadi rumah sakit terakreditasi 16 pelayanan, meliputi

bidang pelayanan administrasi manajemen, bidang pelayanan medis, bidang

pelayanan keperawatan, bidang pelayanan gawat darurat, bidang pelayanan

rekam medis, bidang pelayanan kamar operasi, bidang pelayanan

laboratorium, bidang pelayanan radiologi, bidang pelayanan Peristri (perinatal

risiko tinggi), bidang pelayanan pencegahan infeksi rumah sakit, bidang

pelayanan farmasi, bidang pelayanan K3 (Keselamatan kerja, Kebakaran dan

Kewaspadaan bencana), bidang pelayanan rehabilitasi medis, bidang

pelayanan intensif, bidang pelayanan gizi dan bidang pelayanan darah.

Tahun 2017 RSUD Sayang Kabupaten Cianjur telah lulus akreditasi

yang diselenggarakan oleh KARS dengan predikat paripurna.

3.2 Lokasi dan Organisasi RSUD Sayang Kabupaten Cianjur

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sayang Cianjur terletak di

Kelurahan Bojong Herang Kecamatan Cianjur dengan alamat di Jl. Rumah


28

Sakit No. 1, Cianjur. Struktur organisasi RSUD Sayang Kabupaten Cianjur

memperhatikan kebutuhan pemerintah daerah dalam upaya menjadikan RSUD

Sayang Kabupaten Cianjur yang dapat memberikan pelayanan yang efektif

dan efisien dengan tetap memperhatikan ketentuan-ketentuan yang berlaku

tentang struktur organisasi rumah sakit pemerintah. Sehingga pada tahun

2016 melalui Peraturan Daerah Kabupaten Cianjur Nomor 08 Tahun 2016

ditetapkan struktur organisasi RSUD Sayang Kabupaten Cianjur (lihat

lampiran struktur organisasi).

Rumah Sakit Umum Daerah Sayang Cianjur dipimpin oleh seorang

Direktur dan dibantu oleh dua orang Wakil Direktur. Masing-masing Wakil

Direktur membawahi tiga Kepala Bidang atau Kepala Bagian. Wakil Direktur

Administrasi Umum dan Keuangan membawahi Kepala Bagian Perencanaan

dan Evaluasi, Kepala Bagian Umum dan Kepala Bagian Keuangan. Wakil

Direktur Pelayanan membawahi Kepala Bidang Medis, Kepala Bidang

Keperawatan dan Kepala Bidang Penunjang Medis dan Non Medis. Setiap

Kepala Bidang atau Kepala Bagian membawahi Kepala Seksi atau Kepala Sub

Bagian. Secara lengkap bisa dilihat di lampiran tentang struktur organisasi

RSUD Sayang Kabupaten Cianjur.

Selain itu, di dalam struktur organisasi terdapat instalasi-instalasi atau

unit pelaksana teknis (UPT) yang dikepalai oleh seorang kepala instalasi.

Instalasi adalah unit-unit yang berhubungan langsung dalam pelaksanaan


29

jenis-jenis kegiatan pelayanan. Kegiatan setiap instalasi ini dikoordinasikan

oleh pihak direksi dan jajaran struktur dibawahnya.Secara jelas, struktur

organisasi RSUD Sayang Kabupaten Cianjur bisa dilihat dalam lampiran

laporan kepaniteraan ini.

3.3 Visi, Misi dan Tujuan

3.3.1 Visi

Rumah Sakit Yang Lebih Maju dan Agamis dalam Pelayanan Kesehatan

3.3.2 Misi

a. Meningkatkan ketersediaan sumber daya manusia yang profesional dan

berakhlakul karimah

b. Meningkatkan sarana prasarana yang sesuai standar rumah sakit

c. Memberikan pelayanan sesuai standar yang aman, efektif, efisien dan

transparan

d. Meningkatkan keterjangkauan pelayanan

e. Menyediakan wahana pendidikan dan pelatihan serta penelitian untuk

pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan yang

bersinegri dengan mutu layanan


30

3.3.3 Tujuan

a. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang terjangkau dan

bermutu sesuai dengan standar yang ditetapkan .

b. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang efektif dan efesien

dengan mengutamakan keselamatan pasien, masyarakat,

lingkungan, serta sumber daya manusia.

c. Menyediakan dan mengembangkan penelitian dasar serta terapan

untuk meningkatkan mutu pelayanan sesuai dengan perkembangan

ilmu pengetahuan dan teknologi.


31

3.4 Struktur Organisasi Ruang Matahari

DIREKTUR RSUD CIANJUR

KEPALA INSTALASI RAWAT INAP

KEPALA RUANGAN

ADMINISTRASI RAWAT INAP

KETUA TIM I KETUA TIM II


32

3.5 Tugas Pokok

Terdapat uraian tugas pokok administrasi ruang rawat inap matahari

a. Menginput data tindakan perawat

b. Menyiapkan pasien yang akan pulang meliputi admninstrasi keuangan,

perlengkapan administrasi pembayaran surat izin/surat rujukan/surat

kontrol

c. Mencatat, melaporkan data keuangan yang keluar, pindahan, rujukan,

atau meninggal

d. Mencatat dan pengamprahan alat kesehatan dan alat kantor tiap minggu

e. Melaksanakan laporan keuangan untuk master budget tiap bulan.

f. Penyetoran berkas status pasien dan juga berkas asuransi.

g. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala ruangan.

3.6 Pelaksanaan kerja magang

Dalam pelaksanaan magang di rumah sakit sayang cianjur sebagai

pengadministrasi ruang rawat inap matahari diharuskan mempunyai disiplin

yang ketat karena bidang pekerjaan yang cukup beragam dan tidak jarang

berbeda setiap harinya


33

Pekerjaan yang praktikan lakukan selama kegiatan magang yaitu

mengenai administrsi rawar inap dan terdapat pengaruh disiplin dalam

aktivitas sehari-harinya seperti berikut :

a. Pengentrian data

Entri data membutuhkan ketelitian dan disiplin, server akan melambat

setelah jam setengah Sembilan dikarenakan bridging system. Karena itu

di haruskan datang lebih pagi sebelum apel pagi agar saat siang focus

akan pekerjaan lain.

b. Pengecekan alat kesehatan dan ATK serta mengamprah barang

Mengamprah alat kesehatan dan ATK terjadwal hari senin jam 10, bila

Pengamprahan melewati jam 12 maka pihak gudang tidak mau melayani.

c. Merinci pasien pulang

Dokter datang setelah pemeriksaan poli sekitar jam 11, maka setelah

visite akan dan pasien dinyatakan bisa plg harus segera dipersiapkan agar

tidak terlalu lama menunggu.

d. membuat laporan pasien pulang, meninggal dan pindah ruangan

setelah merinci wajib dimasukan ke laporan exel untuk menjadi laporan

perbulan nantinya.

e. Penyetoran berkas

Penyetoran berkas di haruskan 1x24 jam dikarenakan pasien yang telah

dirawat dianjurkan untuk kontrol ke poli klinik oleh karena itu berkas
34

status harus sudah ada di medrek. serta berkas rincian asuransi di harus

segera di setorkan agar tidak menggangu pengklaiman.

Setiap pekerjaan saling berhubungan dengan yang lainnya terhadap

pelayanan, ketepatan waktu, dan disiplin. Waktu datang mempengaruhi

pekerjaan lainnya. Maka dari itu disiplin diperlukan agar pekerjaan terasa

mudah dan teratur.

3.7 Program Perencanaan Administrasi Ruang Matahari

Semenjak diberlakukan nya tarif INA CBG’s para admin ruangan di

harapkan untuk bisa terus memantau biaya pasien selama di ruangan. INA-

CBG's adalah sebuah sistem untuk menentukan tarif standar yang digunakan

oleh rumah sakit sebagai referensi biaya claim ke pemerintah selaku pihak

bpjs atas biaya pasien BPJS.

Tarif INA-CBG’s dalam program Jaminan kesehatan nasional (JKN)

merujuk pada data costing (data biaya) 137 Rumah sakit (RS) Pemerintah

maupun RS Swasta serta data coding 6 juta kasus penyakit.

Tentu ini tidak bisa dilakukan sendiri oleh admin harus ada kerja sama

juga dengan dokter, perawat, koder, dan case manajer. Setelah masuk rawat

inap dokter memerintahkan agar cek lab supaya lebih rinci mengetahui

diagnose pasien. Setelah hasil diagnose terlihat maka akan tertulis di status

pasien. Setelah itu perawat akan memberitahu admin diagnose pasien. Admin

akan meminta koder untuk mengkode diagnose tersbut. Apabila sudah


35

terdapatkode admin memasukan kode tersebut kedalam data pasien. Bila

memenuhi tarif INA-CBG’s maka admin akan memberitahukan kepada case

manajer agar pembiayaan bpjs tidak membengkak dan merugikan rumah sakit.

Admin juga bertugas menyatat atau menyusun laporan berapa besar

yang di klaim oleh BPJS termasuk keuntungan dan kerugian agar bisa menjadi

bahan referensi kedepan.

Pemberlakuan tarif baru menjadi hal yang harus di perhatikan admin

beberpa tindakan yang tidak sesuai harus di perhatikan agar seperti pasien

umum tidak merasa rugi. Harga yang sesuai dengan pelayanan akan membuat

kepuasan pasien tersendiri.

Walaupun melebihi tarif INA-CBG’s semua Staff tetap harus

memberikan maksimal pelayanan terhadap pasien. Pelayanan terhdapa pasien

bisa di lakukan admin dengan cara membuatkan persyaratan BPJS yaitu SEP

(Surat Eligibiltas Peserta) salah satu syarat pengklaiman, dengan cara

membuat surat keterangan dan memberikan langsung ke admisi tempat

pembuatan SEP. Perincian saat akan pulang juga menjadi salah satu kunci

pelayanan dalam hal ketepatan waktu tidak lama dan juga simple menjadi

pelayanan yang memuaskan.


36

3.7 Kendala yang dihadapi

Dalam melaksanakan suatu pekerjaan pasti menghadapi kendala yang

dihadapi. Adapun kendala yang dihadapi oleh praktikan selama melakukan

magang adalah :

1. Lambatnya jaringan di jam kerja membuat pekerjaan yang

berhubungan dengan komputer terganggu. Proses input data pun bisa

dilakukan di atas jam 12. Namun kendala ini bisa diatasi dengan

berangkat lebih awal dan mengentri sebelum apel.

2. Persyaratan asuransi menjadi hal yang harus di perhatikan karena

menyangkut jasa bila terlambat menyerahkan persyaratan akan

menjadi umum. Namun terkadang keluarga pasien aga menyepelekan

ini, terkadang memberikan persyartan di akhir batas waktu.

3. Kertas karbon yang sering kali tidak tembus pada lembar berikutnya

saat merinci harus tulis ulang dan itu menyita waktu karena terdapat

tiga lembar. Karena itu peulisan aga perlu sedikit tenaga.

4. Tempat kerja yang bersinggungan dengan perawat karena bersama

berada di nurse station membuat sempit karena kesibukan terkadang

duduk di tempat adm dan harus menunggu setelah selesai. Namun

setelah di bicarakan mereka akhirnya mengerti.

Anda mungkin juga menyukai