Anda di halaman 1dari 9

PANDUAN UTILITY

RSU PROKLAMASI

BAB I

TAHUN 2022
DEFINISI

1. Pengertian
Sistem utilitas Rumah Sakit adalah sistem dan peralatan yang mendukung pelayanan
mendasar perawatan kesehatan yang aman. Sistem ini mencakup distribusi listrik, air,
ventilasi dan aliran udara, gas medis, pipa air, pemanasan, limbah, dan sistem komunikasi
dan
Alhamdulillah, penulis ucapkan sebagai rasa syukur kehadirat Allah SWT,
yang telah memberikan kekuatan dan kesempatan kepada penulis untuk
BAB I
pembuatan panduan ini dengan judul : “ P anduan sistem utilitas RSIA
DEFINISI
Annisa .” Shalawat dan salam senantiasa tercurah kepada Rasulullah
Muhammad SAW, yang telah mengajar dan membimbing umatnya dari segala
1. Pengertian
bentuk kejahilan dan kebodohan menuju umat yang berbudi luhur dan bermoral
Prasarana atau sistem utilitas Rumah Sakit adalah sistem danperalatan yang
serta menjadikan umatnya agar senantiasa bertaqwa kepada Allah SWT.
mendukung pelayanan mendasar perawatan kesehatan yang aman. Sistem ini mencakup
Panduan
distribusi listrik, ini sebagai
air, ventilasi salah udara,
dan aliran satu gas
syarat dalam
medis, pipa menyelesaikan
air, pemanasan, Proses
limbah, dan
sistemAkreditasi
komunikasi dan Annisa
RSIA data. Pengelolaan
Kota Jambi prasarana
Tahun 201Rumah Sakit panduan
6. Meskipun dari aspek
ini keselamatan
sudah
dan Kesehatan Kerja adalah
dibuat semaksimal upaya namun
mungkin, memastikan
dalam sistim utilitas aman
pelaksanaannya, Kamibagi sumber daya
menyadari
manusia Rumah Sakit, pasien, pendamping pasien, pengunjung, maupun lingkungan Rumah
Sakit. bahwa masih banyak kekurangan dan penulis mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun.
Semoga Allah SWT, selalu melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada
2. Tujuan
kita semua. Amien.
Menciptakan lingkungan kerja yang aman dengan memastikan kehandalan prasarana
atau sistem utilitas dan meminimalisasi risiko yang mungkin terjadi. Aspek keselamatan
Jambi, Januari 201 8
dan Kesehatan Kerja pada sistim utilitas mencakup strategi-strategi untuk pengawasan
pemeliharaan utilitas yang memastikan komponen-komponen sistem kunci, seperti listrik,
air, lift, limbah, ventilasi, dan gas medis dan lain lain diperiksa, dipelihara, dan diperbaiki
secara berkala. Pengelolaan prasarana Rumah Sakit dari aspek keselamatan dan Kesehatan
Tim Penyusun
Kerja antara lain meliputi :

1. Penggunaan listrik;
2. Penggunaan air;
3. Penggunaan tata udara;
4. Penggunaan genset;
5. Penggunaan boiler;
6. Penggunaan lift;
7. Penggunaan gas medis;
8. Penggunaan jaringan komunikasi;
9. Penggunaan mekanikal dan elektrikal; dan
10. Penggunaan instalasi pengelolaan air limbah.

3. Sasaran Prasarana atau Sistem Utilitas Rumah Sakit:

1. Air bersih dan listrik tersedia 24 jam sehari, tujuh hari dalam seminggu
2. Rumah Sakit mengidentifikasi area dan layanan yang memiliki risiko terbesar jika terjadi
pemadaman listrik atau kontaminasi atau gangguan air
3. Rumah Sakit merencanakan sumber-sumber listrik dan air alternatif dalam keadaan
darurat
4. Tata udara, gas medis, sistim kunci, sistim perpipaan limbah, lift, boiler dan lain lain
berfungsi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

4. Jenis Kegiatan
1. Memastikan adanya daftar inventaris komponen-komponensistem utilitasnya dan
memetakan pendistribusiannya.
2. Memastikan dilakukan kegiatan pemeriksaan, pengujian dan pemeliharaan terhadap
semua komponen-komponen sistem utilitas yang beroperasi, semua komponennya
ditingkatkan bilaperlu.
3. Mengidentifikasi jangka waktu untuk pemeriksaan, pengujian,dan pemeliharaan semua
komponen-komponen sistem utilitas yang beroperasi di dalam daftar inventaris,
berdasarkan kriteria seperti rekomendasi produsen, tingkat risiko, dan pengalaman
Rumah Sakit.
4. Memberikan label pada tuas-tuas kontrol sistem utilitas untuk membantu pemadaman
darurat secara keseluruhan atau sebagian.
5. Memastikan dilakukannya dokumentasi setiap kegiatan sistem utilitas.

BAB II

RUANG LINGKUP

Utilitas bangunan adalah suatu kelengkapan fasilitas bangunan yang digunakan untuk
menunjang tercapainya unsur-unsur kenyamanan, kesehatan,keselamatan, kemudahan,
komunikasi, dan mobilitas dalam bangunan.
Gedung atau rumah adalah bangunan yang dimanfaatkan oleh manusia untuk tempat
melakukan kegiatan, kegiatan keluarga ataupun kegiatan kerja. Oleh karena itu supaya bangunan
gedung yang dibangun dapat digunakan / dimanfaatkan, dihuni, dan dinikmati oleh pengguna.
Maka perlu dilengkapi dengan fasilitas lainyang disebut prasarana bangunan atau utilitas
bangunan berupa jaringan pemipaan.
Ruang lingkup dari utilitas bangunan terdiri dari antara lain :
1. Sistem plumbing air minum dan air bersih terdiri dari air minum, air lasing WC/KM), air
panas.
2. Sistem plumbing air kotor dan air bekas yang meliputi air kotor dari kamar mandi (air
bekas mandi), air kotor dari wastafel, air kotor dari kloset, air kotor dari tempat cuci (air
sabun/detergent), air kotor dari labor.
3. Sistem pembuangan sampah
4. Sisitem pencegahan dan penanggulangan bahaya kebakaran.
5. Sistem instalasi listrik
6. Sistem transportasi vertikal (lift)
7. Sistem telekomunikasi (jaringan data, telephone)
8. Sistem penangkal petir.
Beberapa bagian diatas adalah jaringan pemipaan plumbing.
Dengan memperhatikan serta mempelajarai semua perancangan tersebut diatas
maka diharapkan perancang atau arsitek bangunan dapat memberikan hasil perancangan
yang optimal mengenai sistem utilitas bangunan.

BAB III

TATA LAKSANA

A. Sistem Mekanikal dan Elektrikal Suatu Gedung


Pada umumnya System mekanikal dan elektrikal suatu gedung terdiri dari:
1. Sistem Mekanikal
a. System plumbing
b. System Fire Fighting (System Pemadam kebakaran)
c. System Tata Udara (AC / Air Conditioning)
2. Sistem Elektrikal
a. Sistem Elektrikal / Arus Kuat
b. Sistem penangkal petir
c. Sistem telepon
d. Sistem tata suara (Sound system)
e. System fire protection (fierm alarm)
f. Sistem Data / Jaringan Komputer
g. Sistem CCTV (Close Circuit Television)
h. Sistem Perkuncian

a. System plumbing
Sistem plumbing adalah suatu pekerjaan meliputi sistem pembuangan limbah / air
buangan (air kotor dan air bekas), sistem venting dan air hujan

b. System Fire Fighting (System Pemadam kebakaran)


Sistem fire Fighting atau sistem pemadam kebakaran disediakan di gedung sebagai
preventif (pencegah) terjadinya kebakaran. Sistem ini terdiri dari sistem APAR.

c. System Tata Udara (AC / Air Conditioning)


Secara umum sistem tata udara berfungsi mempertahankan kondisi udara ruanga
baik suhu maupun kelembaban agar udara terasa lebih nyaman. Kenyamanan dalam
suatu ruangan diperkantoran / fungsi gedung lainnya merupakan kebutuhan psikologis
yang mulai banyak diperhatikan di zaman modern ini

d. Sistem Elektrikal
Sistem elektrikal merupakan suatu rangkaian peralatan penyediaan daya listrik
untuk memenuhi kebutuhan daya listrik tegangan rendah. Dalam rangkaian peralatan
yang disediakan meliputi sarana penyesuaian tegangan listrik (trafo/ transformator),
sarana penyaluran utama (Kabel feeder) dan panel hubung utama atau LVMDP (Low
Voltage Main Distribution Panel) dan panel distribusi utama di tiap gedung (SDP / Sub
Distribution Panel) dan terakhir panel-panel di tiap lantai (PP-LP untuk penerangan,
Panel Stop Kontak), Generator Set untuk tenaga cadangan apabila terjadi pemadaman
listrik dari sumber utama. Sistem tegangan rendah (TR) dalam gedung adalah 3 fase
220/380 Volt, dengan frekuensi 50 Hertz. Sistem tegangan menengah (TM) dalam
gedung adalah 20 KV atau kurang, dengan frekuensi 50 Hertz, mengikuti ketentuan
yang berlaku

e. Sistem penangkal petir


Secara umum sistem ini berfungsi untuk memproteksi gedung dan sekitarnya dari
petir. Pekerjaan penangkal petir menyangkut meliputi pemassangan dan penyediaan
instalasi penagkal petir, grounding dan pembuatan bak kontrol.

f. Sistem telepon
Sistem telepon berfungsi ssebagai alat komunikasi antar instansi dalam gedung.
Sistem ini menggunakan PABX yang berfungsi sebagai sentral komunikasi telepon di
dalam gedung (pelanggan) yang terhubung dengan telkom
g. Sistem tata suara (Sound system)
Sistem ini berfungsi sebagai publik adress, paging dan pengumuman. Sistem ini
terdiri dari peralatan untuk memenuhi background music dan pengumuman darurat.

h. System fire protection (fire alarm)


Sistem fire protection atau disebut juga dengan sistem fire alarm (sistem
pengindra api) adalah suatu sistem terintegrasi yang didesain untuk mendeteksi adanya
gejala kebakaran, untuk kemudian memberi peringatan (warning) dalam sistem
evakuasi dan ditindaklanjuti secara otomatis maupun manual dengan deengan sistem
instalasi pemadam kebakaran (sistem Fire fighting).

i. Sistem Data / Jaringan Komputer


Berfungsi sebagai jaringan komputer terintegrasi dalam gedung. Sistem kabel
data atau disebut juga Local Area Network (LAN) merupakan jaringan computer yang
menghubungkan computer pc dari workstation untuk memakai bersama sumberdaya
(resource, misalnya printer, internet, dan lain-lain) dan saling bertukar informasi.

j. Sistem CCTV (Close Circuit Television)


Sistem CCTV merupakan bagian dari upaya untuk mempermudah pekerjaan
sekuriti sistem, yang terintegrasi untuk memberikan kemudahan dalam proses
pengontrolan dan pemantauan lebih akurat dan otomatis. Sekuriti sistem biasanya
meliputi pekerjaa untuk Mengawasi keluar masuk orang ke gedung, mengawasi keluar
masuk kendaraan dan mengawasi lokasi parkir kendaraan dan mengamati
ruanganruangan yang dianggap penting.

B. Sistem Lainnya
1. Sistem Gas Medik
Sistem ini ada di Rumah Sakit Ibu dan Anak Annisa, dalam upaya
mengefektifkan sistem gas yang ada di rumah sakit, terutama dalam hubungannya
sentralisasi gas medik. Sistem gas medik terdiri dari instalasi oksigen, instalasi
vakum, instalasi N2O dan instalasi compressor/udara tekan. Standar dan pedoman
teknis.
Untuk sistem gas medik pada bangunan gedung, harus dipenuhi SNI 03-
70112004, tentang ; Keselamatan pada bangunan fasilitas pelayanan kesehatan, atau
edisi terakhir. Dalam hal persyaratan diatas belum ada SNI-nya, dipakai Standar
baku dan ketentuan teknis yang berlaku.

2. Sistem Air Bersih


- Monitoring sistem air bersih dan air limbah di area Rumah Sakit dilakukan paling
sedikit 1 tahun sekali.
- Pemeriksaan air limbah dilakukan setiap bulan sekali
- Melakukan monitoring hasil pemeriksaan air dan melakukan perbaikan bila
diperlukan. Selain itu Rs juga melakukan MOU dengan penyedia air bersih bila
ada gangguan.
Persyaratan Air Bersih
(1) Harus tersedia air bersih yang cukup dan memenuhi syarat kesehatan, atau
dapat mengadakan pengolahan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
(2) Tersedia air bersih minimal 500 lt/tempat tidur/hari.

(3) Air minum dan air bersih tersedia pada setiap tempat kegiatan yang
membutuhkan secara berkesinambungan.
(4) Tersedia penampungan air (;reservoir) bawah atau atas.

(5) Distribusi air minum dan air bersih di setipa ruangan/kamar harus
menggunakan jaringan perpipaan yang mengalir dengan tekanan positif.
(6) Penyediaan Fasilitas air panas dan sistem perpipaan dan kelengkapannya
tersedia di unit pelayanan.
(7) Dalam rangka pengawasan kualitas air maka RS harus melakukan inspeksi
terhadap sarana air minum dan air bersih minimal 1 (satu) tahun sekali.
(8) Pemeriksaan kimia air minum dan atau air bersih dilakukan minimal 2 (dua)
kali setahun (sekali pada musim kemarau dan sekali pada musim hujan), titik
sampel yaitu pada penampungan air (;reservoir) dan keran terjauh dari
reservoir.
(9) Kualitas air yang digunakan di ruang khusus, seperti ruang operasi.

(10) RS yang telah menggunakan air yang sudam diolah seperti dari PDAM, sumur
bor dan sumber lain untuk keperluan operasi dapat melakukan pengolahan
tambahan dengan cartridge filter dan dilengkapi dengan desinfeksi
menggunakan ultra violet.
(11) Ruang Farmasi dan Hemodialisis : yaitu terdiri dari air yang dimurnikan untuk
penyiapan obat, penyiapan injeksi dan pengenceran dalam hemodialisis.
(12) Tersedia air bersih untuk keperluan pemadaman kebakaran dengan mengikuti
ketentuan yang berlaku.
(13) Sistem Plambing air bersih/ minum dan air buangan/kotor mengikuti
persyaratan teknis sesuai SNI 03-6481-2000 atau edisi terbaru, Sistem

3. Sistem Transfortasi vertikal dan Horizontal


Sistem transfortasi penumpang dan barang di area gedung Rumah Sakit tidak hanya
sistem transfortasi vertikal saja seperti lift, tetapi juga transfortasi horizontal dan
untuk penumpang dan barang terutama menyangkut transportasi pasien dengan
menggunakan roaster atau branka.
4. Sistem Pemadam Kebakaran
Pada umumnya digedung, sistem pemadam kebakaran yang digunakan terdiri dari
sistem instalasi Hydran, Fire extinguiher. Tetapi di Rumah Sakit Ibu dan Anak
Annisa, sistem pemadam kebakarannya menggunakan jenis powder.
5. Sistem AC di beberapa gedung
Pada umumnya sistem tata udara / sistem AC yang digunakan untuk gedung yang
relatif kecil hanya menggunakan AC split. Tetapi untuk gedung gedung besar dan
berhubungan dengan publik seperti rumah sakit, biasanya menggunakan sistem AC
AHU dengan media sistem pendingin air (chiller), seperti di Bandara dan Mall. Di
Rumah Sakit Annisa sistem AC yang digunakan menggunakan sistem AC split. Di
Rumah Sakit Annisa, khususnya di ruang rawat inap kuntuk kelas 2, 3 menggunakan
kipas angin.
BAB IV

DOKUMENTASI

1. Dokumentasi uji coba air bersih


2. MOU penyedia air bersih bila ada gangguan
3. Dokumentasi APAR
4. SPO APAR
5. SPO Gas Medik

Anda mungkin juga menyukai