Anda di halaman 1dari 13

PEDOMAN

SISTEM UTILITAS

PUSKESMAS SIOBAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI
TAHUN 2021
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1


A. Latar Belakang ....................................................................................... 1
B. Pengertian .............................................................................................. 1
BAB II RUANG LINGKUP ..................................................................................... 2
BAB III KEBIJAKAN ............................................................................................... 5
BAB IV TATA LAKSANA ....................................................................................... 5
BAB V DOKUMENTASI ........................................................................................ 12
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Puskesmas sebagai sarana kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat. Olehkarena itu Puskesmas dituntut untuk dapat memberikan pelayanan yang
bermutu sesuai dengan standart yang sudah ditentukan. Masyarakat yang menerima
pelayanan kesehatan dan pengunjung di Puskesmas di hadapkan pada risiko terjadinya
infeksi yang didapat di Puskesmas baik karena sedang dirawat atau berkunjung ke
Puskesmas. Sehingga kualitas air dan lingkungan merupakan faktor utama untuk
menunjang kesehatan.
Puskesmas menetapkan dan melaksanakan program untuk memastikan semua sistem
utilitas (sistem pendukung) berfungsi efisien dan efektif yang meliputi pemeriksaan,
pemeliharaan, dan perbaikan sistem utilitas.
Sistem utilitas merupakan faktor utama didalam Puskesmas, yang termaksud didalam
sistem utilitas mencakup listrik, air dan sistem pendukung lainnya yang harus dipelihara
untuk meminimalkan risiko kegagalan pengoperasian. Sistem utilitas yang berfungsi efektif
di semua tempat di Puskesmas menciptakan lingkungan asuhan pasien yang baik. Untuk
memenuhi kebutuhan pasien, keluarga pasien, pengunjung, dan staf maka sistem utilitas
harus dapat berfungsi efisien. Asuhan pasien rutin dan darurat berjalan selama 24 jam terus
menerus, setiap hari, dalam waktu 7 hari dalam seminggu. Jadi, kesinambungan fungsi
utilitas merupakan hal esensial untuk memenuhi kebutuhan pasien. Termasuk listrik dan air
harus tersedia selama 24 jam terus menerus, setiap hari, dalam waktu 7 hari dalam
seminggu.

B. Pengertian
Sistem utilitas adalah sistem dan peralatan untuk mendukung layanan penting bagi
keselamatan pasien. Sistem utilitas sering disebut sistem penunjang. Sistem ini mencakup
jaringan listrik, air bersih, ventilasi dan aliran udara (AC), gas medik, CCTV, penangkal
petir, lift serta sistem komunikasi dan data.
BAB II

RUANG LINGKUP

1. Utilitas adalah sistem dan peralatan untuk mendukung layanan penting bagi keselamatan
pasien. Sistem utilitas sering disebut sistem penunjang. Sistem ini mencakup jaringan listrik,
air, ventilasi dan aliran udara, gas medik, perpipaan, uap panas, limbah, serta sistem
komunikasi dan data.
2. Sistem utilitas suatu gedung terdiri dari :
a. Sistem mekanikal
1) Sistem plumbing
2) Sistem pemadam kebakaran
3) Sistem tata udara (AC)
4) Sistem transportasi vertikal (Lift)
b. Sistem elektrikal
1) Sistem arus kuat
2) Sistem penangkal petir
3) Sistem telepon
4) Sistem tata suara (Sound sistem)
5) Sistem fire protection (alarm)
6) Sistem data/jaringan komputer
7) Sistem MATV
8) Sistem CCTV (Close Circuit Television)
3. Fungsi umum sistem utilitas
a. Sistem plumbing
Sistem plumbing adalah suatu pekerjaan meliputi sistem pembuangan limbah I air
buangan (air kotor dan air bekas), sistem venting, air hujan dan sistem penyediaan Air
bersih.
b. System Fire Fighting (Sistem pemadam kebakaran)
Sistem fire fighting atau sistem pemadam kebakaran disediakan di gedung sebagai preventif
(pencegah) terjadinya kebakaran. Sistem ini terdiri dari sistem sprinkler, sistem hidran dan Fire
Extinguisher. Dan pada tempat-tempat tertentu digunakan juga sistem fire gas.Tetapi pada
umumnya sistem yang digunakan terdiri dari: sistem sprinkler, hidran dan fire extinguisher.
c. Sistem tata udara (AC)
Secara umum sistem tata udara berfungsi mempertahankan kondisi udara ruangan baik
suhu maupun kelembaban agar udara terasa lebih nyaman. Kenyamanan dalam suatu
ruangan diperkantoran I fungsi gedung lainnya merupakan kebutuhan psikologis yang
mulai banyak diperhatikan di zaman modern ini.
d. Sistem transportasi vertical (lift)
Sudah menjadi suatu kebutuhan pada bangunan-bangunan tingkat tinggi diperlukan
suatu alat transfortasi vertical, untuk memudahkan transfortasi pengguna dan efisiensi
bangunan itu sendiri. Sistem transportasi vertikal didalam bangunan gedung adalah
suatu sistem peralatan yang digunakan untuk memindahkan orang I barang dari lantai
bawah ke atas atau sebaliknya, yang disebut lift atau elevator.
e. Sistem elektrikal
Sistem elektrikal merupakan suatu rangkaian peralatan penyediaan daya listrik untuk memenuhi
kebutuhan daya listrik tegangan rendah. Dalam rangkaian peralatan yang disediakan meliputi
sarana penyesuaian tegangan listrik (trafol transformator), sarana penyaluran utama (Kabel
feeder) dan panel hubung utama atau LVMDP (Low Voltage Main Distribution Panel) dan panel
distribusi utama di tiap gedung (SDP I Sub Distribution Panel) dan terakhir panel-panel di tiap
lantai (PP-LP untuk penerangan, Panel Stop Kontak, Panel Stop Kontak UPS, Panel UPS OK
dan PVAC untuk power AC)
f. Sistem penangkal petir
Secara umum sistem ini berfungsi untuk memproteksi gedung dan sekitamya dari petir.
Pekerjaan penangkal petir menyangkut meliputi pemassangan dan penyediaan instalasi
penangkal petir, grounding dan pembuatan bak kontrol.
g. Sistem telepon
Sistem telepon berfungsi ssebagai alat komunikasi antar instansi dalam gedung. Sistem
ini menggunakan PABX yang berfungsi sebagai sentral komunikasi telepon di dalam
gedung (pelanggan) yang terhubung dengan telkom
h. Sistem tata suara (Sound system)
Sistem ini berfungsi sebagai publik adress, paging dan pengumuman. Sistem ini terdiri
dari peralatan untuk memenuhi background music dan pengumuman darurat.
i. System fire protection (fire alarm)
Sistem fire protection atau disebutjuga dengan sistem fire alarm (sistem pengindra api)
adalah suatu sistem terintegrasi yang didesain untuk mendeteksi adanya gejala
kebakaran, untuk kemudian memberi peringatan (warning) dalam sistem evakuasi dan
ditindaklanjuti secara otomatis maupun manual dengan deengan sistem instalasi
pemadam kebakaran (sistem Fire fighting).
j. Sistem Data / Jaringan Komputer
Berfungsi sebagai jaringan komputer terintegrasi dalam gedung. Sistem kabel data atau
disebut juga Local Area Network (LAN) merupakan jaringan computer yang
menghubungkan computer pc dari workstation untuk memakai bersama
sumberdaya(resource, misalnya printer, internet, dan lain-lain) dan saling bertukar
informasi.
k. Sistem MA TV (master Television)
Kebutuhan pengelolaan televisi dalam suatu bangungan menjadi kebutuhan di
perkantoran. Sistem ini dinamakan dengan sistem master antena TV (MA TV). Sistem
MA TV terdiri dari beberapa perangkat penerima (receiver), mixer, dan penguat sinyal.
l. Sistem CCTV (Close Circuit Television)
Sistem CCTV merupakan bagian dari upaya untuk mempermudah pekerjaan sekuriti
sistem, yang terintegrasi untuk memberikan kemudahan dalam proses pengontrolan dan
pemantauan lebih akurat dan otomatis. Sekuriti sistem biasanya meliputi pekerjaa untuk
Mengawasi keluar masuk orang ke gedung, mengawasi keluar masuk kendaraan dan
mengawasi lokasi parkir kendaraan dan mengamati ruangan-ruangan yang dianggap
penting.
4. Sistem lainnya
a. Bas ( Building Automatic System)
Bas merupakan system independen yang mengintegrasikan funsgsi-fungsi energy
management, monitoring dan kontrol peralatan AC, pompa, Lift, Ventilasi, panel daya,
penerangan, security, CCTV dan lain-lain.Meskipun sistem ini sangat membantu dalam
mengefektikan dalam pengelolaan sistem di gedung, tetapi kebanyakan gedung tidak memakai
sistem ini. Dan sistem ini menjadi suatu keharusan bagi gedung-gedung modern dan relatif
besar, seperti bandara international, mall, Hotel atau apatement dan lainnya.
b. Sistem Gas Medik
Sistem ini ada di rumah sakit, dalam upaya mngefektifkan sistem gas yang ada di rumah
sakit, terutama dalam hubungannya sentralisasi gas medik. Sistem gas medik terdiri dari
instalasi oksigen, instalasi vakum, instalasi N20 dan instalasi compresor.

BAB III
KEBIJAKAN

1. Pelaksanaan manajemen kesehatan dan keselamatan di Puskesmas dan fasilitas pelayanan


kesehatan merupakan suatu upaya untuk meminimalkan atau mencegah terjadinya resiko
penyakit dan kecelakaan pada pasien, petugas, pengunjung dan masyarakat sekitar
Puskesmas.
2. Puskesmas menetapkan dan melaksanakan program untuk memastikan semua sistem utilitas
(sistem pendukung) berfungsi efisien dan efektif yang meliputi pemeriksaan, pemeliharaan,
dan perbaikan sistem utilitas secara berkala.
3. Sistem utilitas merupakan faktor utama didalam Puskesmas, salah satu program di
Puskesmas adalah dengan membuat panduan pengelolaan sistem utilitas.

BAB IV
TATA LAKSANA

A. Kegiatan pokok pengelolaan sistem utilitas adalah sebagai berikut :


1. Membuat daftar inventaris komponen sistem utilitas
2. Memetakan pendistribusian sistem utilitas dan update secara berkala
3. Melaksanakan pemeriksaan, pemeliharaan dan perbaikan semua komponen sistem
utilitas yang ada di daftar inventaris
4. Membuat dan melaksanakan jadwal pemeriksaan, testing, pemeliharaan semua sistem
utilitas
5. Memasang label pada tuas-tuas kontrol sistem utilitas.
6. Memastikan sistem utilitas di ruangan yang memiliki risiko tinggi terdapat sistem
utilitas penting (listrik, air bersih dan gas medik) selama 24 jam setiap hari dalam 7 hari.

B. Setiap sistem utilitas harus dilakukan pemeliharaan yang terdiri dari :


1. Pemeliharaan terencana yaitu kegiatan pemeliharaan yang dilaksanakan terhadap alat
sesuai dengan jadwal yang telah disusun
2. Pemeliharaan tidak terencana yaitu kegiatan pemeliharaan yang bersifat darurat berupa
perbaikan terhadap kerusakan alat yang mendadak/ tidak terduga dan harus segera
dilaksanakan mengingat alat sangat dibutuhkan dalam pelayanan.

1. Air Bersih
a. Untuk menjamin ketersediaan air bersih selama 24 jam setiap hari dan dalam waktu
tujuh hari dalam seminggu secara terus menerus Puskesmas menggunakan sumber
dari sumber air tanah dan untuk air bersih .
b. Memastikan air bersih selalu tersedia di ruang yang berisiko tinggi terhadap kegagalan
air bersih, ruangan tersebut antara lain Instalasi Gizi, Instalasi Pusat Sterilisasi dan
Laundry, OK dan Kaber dengan memasang tandon air mandiri, terpisah dengan unit
atau instalasi lain.
c. Penyediaan fasilitas air bersih melalui sistem perpipaan dan kelengkapannya untuk
distribusi ke unit pelayanan
d. Air bersih dari sumber air tanah di tampung dalam toren sebelum di distribusikan ke
unit pelayanan
e. Untuk memastikan kualitas air bersih dilakukan desinfeksi menggunakan kaporit tablet
pada setiap toren air.
f. Selain desinfektan dilakukan juga pengambilan sampel untuk pemeriksaan kualitas
fisika, kimia, dan bakteriologis air bersih dengan metode pemeriksaan laboratorium
melalui pihak ke 3 (6 bulan sekali).
g. Melakukan pengecekan pada seluruh saluran air bersih
h. Saluran air bersih yang memerlukan pengamatan detail adalah saluran PVC yang tidak
terlindung dari panas matahari atau posisi tertutup
i. Melakukan pemeliharaan dan pengecekan pompa air bersih secara berkala
j. Melakukan uji coba pada ketersediaan atau kehandalan sumber air bersih alternatif
setiap 6 bulan sekali.
k. Melakukan rapat bulanan teknisi untuk membahas :
1) Penyusunan prosedur kerja teknis
2) Penyusunan/pendataan peralatan (inventaris)
3) Penyusunan jadwal kegiatan pemeliharaan
4) Pembuatan form pemeliharaan, form pencatatan dan pelaporan teknisi
5) Melakukan evaluasi dan tindak lanjut bila ada kerusakan yang fatal
l. Puskesmas melakukan kerja sama dengan penyedia air (Toko Berkat) sebagai bahan
baku air bersih di Instalasi Gizi .
m. Puskesmas mendokumentasikan hasil pemeriksaan kualitas air bersih, uji penggunaan
air bersih alternatif, pemeliharaan dan perbaikan yang dilakukan.

2. Listrik

a. Untuk menjamin ketersediaan listrik selama 24 jam setiap hari dan dalam waktu tujuh
hari dalam seminggu secara terus menerus Puskesmas menggunakan sumber listrik
dari PLN dan genset sebagai sumber energi listrik alternatif.
b. Puskesmas memastikan ketersediaan listrik selama 24 di area yang memiliki risiko
tinggi terhadap kegagalan listrik dengan cara menyediakan genset, ruangan tersebut
antara lain IGD, ICU, OK, PICU-NICU dan Laboratorium.
c. Membuat daftar inventaris komponen listrik dan membuat peta pendistribusiannya.
d. Petugas listrik melakukan pemeriksaan, pemeliharaan dan perbaikan jika terjadi
kerusakan jaringan mulai dari LVMDP (Low Voltage Mains Distribution Panel)
sampai ke peralatan secara berkala.
e. Petugas listrik melakukan pemeriksaan, pemeliharaan serta perbaikan semua
komponen untilitas yang masuk dalam daftar infentaris.
f. Menyusun jadwal pemeriksaan, testing, pemeliharaan semua komponen listrik untuk
mengurangi tingkat risiko kegagalan sistem.
g. Jika terjadi kerusakan pada jaringan, dibuat laporan kerusakan dan rencana perbaikan
serta rencana anggaran bila diperlukan.
h. Perbaikan langsung dilaksanakan oleh tim unit listrik jika tidak mampu akan dilakukan
oleh pihak ketiga.
i. Laporan ditandatangani oleh kepala unit listrik jika dilakukan perbaikan oleh teknisi
internal dan direktur jika dilakukan oleh pihak ketiga.
j. Jaringan listrik dilakukan uji berkala internal oleh tim unit listrik sebulan sekali saat
beban puncak pemakaian, misal ceklist kontrol tegangan (V), jumlah arus (A) dan
perkembangan jumlah beban alat listrik (W).
k. Melakukan pelabelan pada tuas-tuas kontrol sistem utilitas untuk membantu
pemadaman darurat secara keseluruhan atau sebagian.
l. Menggunakan komponen listrik yang sesuai standart dan peraturan perundang-
undangan.
m. Puskesmas mendokumentasikan hasil uji penggunaan listrik alternatif, pemeliharaan
dan perbaikan yang dilakukan.

3. AC
a. Menjamin AC menyala 24 jam setiap hari dan dalam waktu tujuh hari dalam seminggu
secara terus menerus khususnya di ruang OK, ICU, tempat penyimpanan obat dan
IGD.
b. Membuat daftar inventaris AC dan komponen pendukungnya serta memetakan
pendistribusiannya.
c. Melakukan pemeriksaan, pemeliharaan serta perbaikan semua komponen pada AC.
d. Membuat jadwal pemeriksaan, testing dan pemeliharaan semua AC yang terpasang.
e. Melakukan ceklist pemeliharaan berkala setiap bulan meskipun AC tidak terpakai
f. Melakukan perbaikan, serta pengecekan sebulan sekali (cek kontrol remot, freon,
tekanan kompressor )
g. Melakukan pelaporan setiap kegiatan pemeliharaan kepada kepala unit listrik.

4. Gas Medis
a. Menjamin ketersedian gas medis di rumah sakit selama 24 jam.
b. Membuat daftar inventaris komponen gas medis dan memetakan pendistribusiannya.
c. Melakukan pemeriksaan, pemeliharaan dan perbaikan komponen gas medis untuk
menjaga kehandalan gas medis yang akan digunakan.
d. Melakulan penyimpanan gas medik dengan benar, yaitu dengan cara :
1) Tabung gas medik harus disimpan berdiri, dipasang pengaman kran dan dilengkapi
tali pengaman untuk menghindari jatuh pada saat terjadi goncangan.
2) Lokasi menyimpanan harus khusus dan masing-masing gas medik dibedakan
tempatnya dan diberi tanda.
3) Penyimpanan gas medis isi dan gas medis kosong dibedakan, untuk memudahkan
pemeriksaan dan penggantian.
4) Lokasi penyimpanan usahakan jauh dari sumber panas, listrik, oli atau sejenisnya.
Serta memiliki sirkulasi udara yang baik.
e. Melakukan pendistribusian gas medik dengan cara :
1) Pendistribusian tabung gas medik dilakukan dengan menggunakan trolly
2) Tabung gas dan trolly harus bersih dan memenuhi syarat sanitasi/higiene
3) Penggunaan gas medik sistem tabung hanya bisa dilakukan satu tabung untuk satu
orang
f. Gas medik sentral disimpan di ruangan dengan persyaratan sebagai berikut :
1) Lokasi ruang sentral gas medik mudah dijangkau transportasi untuk pengiriman dan
pengambilan tabung
2) Harus aman/jauh dari kegiatan yang memungkinkan terjadinya ledakan/kebakaran\
aman dari sumber panas, oli dan sejenisnya.
3) Luas ruangan gas medik disesuaikan dengan jumlah dan jenis gas medik yang
dipergunakan dan jenis gas medik yang diperlukan dan memperhatikan kelonggaran
bergerak bagi operator/petugas pada saat penggantian, pemindahan tabung dan
kegiatan pemeliharaan. Ruangan yang menggunakan 2 jenis gas medik ukuran
minimal 4 x 6 x 3 m
4) Bangunan ruangan gas medik harus memenuhi persyaratan : kontruksi bangunan
permanen, penerangan memadai, sirkulasi udara baik, lantai terbuat dari bahan yang
kuat, tidak licin dan datar.
5) Membedakan tempat penyimpanan gas medik yang masih terisi dan yang sudah
kosong.
6) Pada pintu ruangan yang berisi gas medik harus terdapat peringatan sebagai berikut
:

“ AWAS”
“GAS
MEDIK”
“ Yang Tidak Berkepentingan Dilarang
Masuk” “Dilarang Merokok dan Menyalakan
5. Genset
a. Menjamin ketersediaan bahan bakar genset selama 24 jam sebagai energi listrik
alternatif.
b. Membuat daftar inventaris komponen genset dan peta pendistribusiannya.
c. Melaksanakan pemeriksaan, pemeliharaan serta perbaikan semua komponen genset
yang masuk dalam daftar inventaris.
d. Membuat jadwal pemeriksaan, testing, dan pemeliharaan genset untuk mengurangi
risiko kegagalan sistem dan memastikan genset siap digunakan saat keadaan darurat.
e. Menyiapkan bahan pemeliharaan, bahan operasional dan bahan material yang terdiri
dari :
1) Contact cleaner
2) Kain lap
3) Air (Pendingin radiator)
4) Ban kipas
5) Filter oli
6) Filter solar
7) Accu 100 A
f. Mengecek dan membersihkan bagian-bagian genset, meliputi :
1) Membersihkan bahan bakar solat
2) Mengecek air radiator
3) Mengecek strum accu
4) Mengecek oli
5) Mengecek filter oli
6) Mengecek filter solar
7) Mengecek ban kipas
8) Melakukan pemanasan genset
9) Pemanasan otomatis dilakukan 2 hari sekali
10) Pemanasan manual dilakukan 2 minggu sekali
11) Mengecek suhu mesin
12) Mengecek voltage genset
13) Mengecek ampere pada saat memasuki beban
g. Setelah melakukan pemeliharaan mengisi kartu pemeliharaan alat dan mengisi formulir
laporan kerja
h. Membuat laporan kerja setiap bulan kepada Ka. Puskesmas

6. Penyalur petir
a. Membuat daftar inventaris penyalur petir dan memetakan pemasangannya.
b. Membuat jadwal pemeriksaan kelengkapan komponen penyalur petir secara berkala
dan setiap 2 tahun sekali melakukan perbaruan izin dan pengecekan kehandalan
perangkat penyalur petir
c. Melaksanakan pemeriksaan penyalur petir setelah penyalur menangkap petir.
d. Jika ditemukan kerusakan dibuat laporan kerusakan dan rencana perbaikan
e. Perbaikan bisa langsung dilakukan sendiri oleh teknisi Puskesmas
f. Apabila tidak mampu diperbaiki oleh teknisi internal maka dilakukan perbaikan oleh
pihak ketiga
g. Laporan perbaikan di tandatangani oleh kepala Puskesmas jika dapat ditangani
secara internal dan ditandatangani oleh Kepala Puskesmas jika dikerjakan oleh pihak
ketiga

7. CCTV
a. Memastikan CCTV berfungsi dan terpantau selama 24 jam di tempat yang berisiko
tinggi terhadap keamanan
b. Membuat inventaris CCTV dan pemetaan penempatannya.
c. Melakukan pembersihan komponen DVR
d. Memeriksa kualitas gambar
e. Memeriksa kondisi konektor BNC
f. Melakukan format harddisk agar tidak overload kapasitas
g. Membuat jadwal pemeliharaan sistem utilitas CCTV
h. Membuat laporan kerja setiap bulan kepada Ka. Puskesmas

8. Telepon (Internal dan Eksternal)


a. Memastikan telepon internal dan eksternal di rumah sakit berfungsi selama 24 jam
dalam sehari
b. Membuat daftar inventaris jaringan telepon internal dan eksternal Puskesmas dan
memetakan lokasi penempatannya.
c. Melakukan pemeriksaan jaringan line telepon dari PABX central sampai ke pesawat
telepon ruangan setiap bulan sekali untuk telepon internal dan jaringan line dari PABX
central sampai ke pesawat telepon eksternal setiap bulan untuk telepon eksternal.
d. Membuat jadwal pemeriksaan, pemeliharaan serta perbaikan semua komponen telepon.
e. Mengisi form ceklist pemeriksaan, pemeliharaan, serta perbaikan.
f. Membuat perencanaan penambahan stok pesawat telepon jika terjadi kerusakan
g. Melakukan ceklist rutin bulanan (kejernihan suara, reflektifitas tombol dan
pembersihan)
h. Melakukan pelaporan kepada kepala penambahan stok pesawat telepon jika terjadi
kerusakan
i. Melakukan koordinasi dengan pihak ketiga (telkom) jika terjadi gangguan eksternal
jaringan
j. Melakukan pelaporan setiap kegiatan kepada kepala unit dan kepala Puskesmas.

9. Lift
a. Memastikan lift dapat berfungsi selama 24 jam dalam sehari
b. Membuat daftar infentaris komponen lift
c. Melakukan pemeriksaan, pemeliharaan serta perbaikan semua komponen lift yang ada
di daftar inventaris.
d. Membuat jadwal pemeriksaan, pemeliharaan dan perbaikan komponen lift.
e. Melakukan pengecekan komponen dan pendukung pesawat LIFT (tegangan listrik,
komponen panel, sistem kontrol, motor penggerak, komponen sangkar dll.)
f. Jika ditemukan kerusakan dibuat laporan kerusakan dan rencana perbaikan
g. Perbaikan bisa langsung dilakukan sendiri oleh teknisi Puskesmas
h. Laporan perbaikan di tandatangani oleh kepala Puskesmas jika dapat ditangani secara
internal dan ditandatangani oleh Kepala Puskesmas jika dikerjakan oleh pihak ketiga
i. Setiap tahun melaksanakan pembaruan izin LIFT dan melakukan tes uji kehandalan
LIFT oleh pihak ketiga.

10. Jaringan komputer


a. Membuat daftar inventaris jaringan komputer dan memetakan pendistribusiannya.
b. Melakukan pemeriksaan, pemeliharaan serta perbaikan jaringan komputer
c. Membuat jadwal pemeriksaan, pemeliharaan, serta perbaikan jaringan komputer.
d. Pemeliharaan Komputer
1) Melakukan pengecekan kipas CPU
2) Melakukan pengecekan gel prosesor.
3) Melakukan pengecekan terhadap power suplay.
4) Melakukan pembersihan software dengan menggunakan aplikasi cc cleaner.
5) Melakukan restart komputer.
6) Melakukan pergantian apabila terjadi kerusakan.
7) Merapikan kabel yang perlu dirapikan.
8) Membuat laporan kerja setiap bulan kepada Ka. Puskesmas
e. Printer
1) Memeriksa apakah ada benda yang dapat menghambat kinerja printer.
2) Melakukan print head cleaning untuk menjaga kualitas hasil cetak.
3) Memeriksa ketersediaan tinta dalam printer
f. Jaringan LAN dan Internet
1) Memeriksa pemasangan kabel UTP apakah ada yang terkelupas.
2) Memeriksa kondisi Switch Hub.
3) Memeriksa kualitas crimping konektor RJ 45

BAB V
DOKUMENTASI
1. Daftar invetaris setiap sistem utilitas
2. Ceck list pemeriksaan, pemeliharaan dan perbaikan sistem utilitas
3. Laporan pemeriksaan dan perbaikan sistem utilitas
4. Titik penempatan sistem utilitas

Anda mungkin juga menyukai