Anda di halaman 1dari 17

BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Air merupakan zat penting yang sangat dibutuhkan mahluk hidup,
terutama manusia. Air memegang peranan penting dalam proses metabolisme
tubuh, dimana air merupakan pelarut universal dan hampir semua jenis zat
dapat larut dalam air. Air dalam tubuh manusia berkisar antara 50 – 70% dari
seluruh berat badan. Kelangsungan hidup manusia sebagian besar
membutuhkan air : mandi, mencuci, minum dan lain-lain. Air juga memegang
peranan dalam berbagai aspek kehidupan dimana air juga digunakan untuk
keperluan industri, pertanian, pemadam kebakaran, tempat rekreasi,
transportasi dan lain-lain.
Kebutuhan akan air semakin lama semakin meningkat sesuai dengan
keperluan dan taraf kehidupan penduduk. Masalah yang banyak dihadapi
terkait dengan air adalah berkurangnya air bersih yang dapat digunakan untuk
konsumsi air minum sehari-hari. Berkurangnya air bersih dapat disebabkan
karena sistem drainase dan sanitasi, serta kurang memadainya pengelolaan
sumber daya air dan lingkungan.
Kebutuhan air juga dipengaruhi oleh banyaknya hotel-hotel yang dibangun
disuatu daerah. Usaha perhotelan yang berkembang cepat, limbah rumah
tangga yang semakin berlimpah mengakibatkan timbulnya pencemaran yang
semakin meningkat dari tahun ke tahun. Limbah cair yang berasal dari hotel
dapat digolongkan sebagai limbah domestik atau limbah rumah tangga.
Namun perbedaannya adalah limbah yang berasal dari hotel jauh lebih banyak
daripada limbah yang berasal dari rumah tangga. Oleh sebab itu perlu
dilakukan dan dikembangkan suatu usaha untuk dapat mengatasi atau
mengurangi dampak negatif oleh kegiatan tersebut.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaiman kualitas air bersih di Hotel Djo Front One Inn Bengkulu?
2. Bagaimana sistem disribusi air bersih di Hotel Djo Front One Inn
Bengkulu?
3. Bagaimana sistem penyaluran air panas di Hotel Djo Front One Inn
Bengkulu?
4. Bagaimana sistem pembuangan air bekas (grey water) di Hotel Djo Front
One Inn Bengkulu?
5. Bagaimana sistem pembuangan air kotor (black water) di Hotel Djo Front
One Inn Bengkulu?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui kualitas air bersih di Djo Front One Inn Bengkulu
2. Untuk mengetahui disribusi air bersih di hotel Djo Front One Inn
Bengkulu
3. Untuk mengetahui sistem penyaluran air panas di hotel Djo Front One Inn
Bengkulu
4. Untuk mengetahui sistem pembuangan air bekas Djo Front One Inn
Bengkulu
5. Untuk mengetahui sistem pembuanagn air kotor Djo Front One Inn
Bengkulu.

1.4 Waktu dan Tempat


Waktu : Sabtu, 13 April 2019
Tempat : Hotel Djo Front One Inn Bengkulu

1.5 Teknik Survey


Survey dilakukan melalui pengamatan obyek secara langsung, dokumentasi,
dan wawancara
BAB II
DESKRIPSI BANGUNAN

Hotel DJO Front One Inn beralamatkan di JL. WR. Supratman RT 8, di dekat
gerbang keluar Universitas Bengkulu. Pada awalnya hotel ini merupakan indekos
untuk perempuan terutama untuk para mahasiswi yang berkuliah di Universitas
Bengkulu, yang dibangun pada awal tahun 2013. Lalu direncanakan untuk beralih
fungsi menjadi guest house. Namun tidak jadi beralih fungsi dengan alasan karena
WC yang terdapat atau berada diluar bangunan, karena pada awalnya bangunan
ini merupakan indekos.
Pada akhirnya, pada tanggal 22 Juni 2017. Bangunan ini diresmikan beralih
fungsi menjadi hotel DJO Front One Inn, dibawah Khazanah Management di Solo
Mengusung konsep Thematic Music, Djo Front One Inn Bengkulu yang
merupakan salah satu hotel di Bengkulu hadir dengan berbagai fasilitas di
dalamnya, seperti : Free WIFI High Speed, Receptionist 24 jam, Spot Box yang
menyajikan menu lezat ala Djo front One inn Bengkulu, Lobby, Restaurant,
Layanan Kamar 24 jam, Keamanan 24 jam, AC, Penitipan Bagasi.
BAB III
DASAR TEORI
3.1 Air Bersih dan Air Panas
3.1.1 Syarat air bersih

Air bersih harus terjamin dan aman bagi kesehatan, air minum aman bagi
kesehatan harus memenuhi persyaratan fisika, mikrobiologis, kimiawi dan
radioaktif yang dimuat dalam parameter wajib dan parameter tambahan.
a. Syarat-syarat fisik
1. Air tak boleh berwarna.
2. Air tak boleh berasa.
3. Air tak boleh berbau.
4. Suhu air hendaknya di bawah sela udara (sejuk ± 25º C).
5. Air harus jernih.
Syarat-syarat kekeruhan dan warna harus dipenuhi oleh setiap jenis air
minum dimana dilakukan penyaringan dalam pengolahannya. Kadar
(bilangan) yang disyaratkan dan tidak boleh dilampaui adalah sebagai berikut :
b. Syarat-syarat kimia
Air minum tidak boleh mengandung racun, zat-zat mineral atau zat-zat
kimia tertentu dalam jumlah melampaui batas yang telah ditentukan.
c. Syarat-syarat biologis
Air minum tida boleh mengandung bakteri-bakteri penyakit (patogen)
sama sekali dan tak boleh mengandung bakteri-bakteri golongan E.Coli
melebihi batas batas yang telah ditentukan yaitu 1 E. coli/100 ml air. Bakteri
golongan E.Coli ini berasal dari usus besar (faeces) dan tanah. Bakteri
patogen yang mungkin ada dalam air antara lain adalah :
1. Bakteri typhsum
2. Vibrio Colerae
3. Bakteri dysentriae
4. Entamoeba hystolotica
5. Bakteri enteritis (penyakit perut).
d. Syarat-syarat radiologis
Air minum tidak boleh mengandung zat yang mengahasilkan bahan-bahan
yang mengandung radioaktif, seperti sinar alfa, beta dan gamma (Sutrisno dan
Suciastuti, 2010).

3.1.2 Sumber air bersih


Dalam pemenuhan kebutuhan air bersih manusia biasanya
memanfaatkan sumber-sumber air yang berada di sekitar permukiman baik itu
air alam, maupun setelah mengalami proses pengolahan terlebih dahulu.
Menurut Sugiharto (1983) tempat sumber air dibedakan menjadi tiga yaitu :
 Air hujan, air angkasa, dalam wujud lainnya dapat berupa salju;
 Air permukaan, air yang berada di permukaan bumi dapat berupa air
sungai, air danau, air laut;
 Air tanah, terbentuk dari sebagian dari air hujan yang jatuh ke permukaan
dan sebagian meresap ke dalam tanah melalui pori-pori/celah-celah dan
akar tanaman serta bertahan pada lapisan tanah membentuk lapisan yang
mengandung air tanah (aquifer), air tanah yang disebut air tanah dalam
atau artesis, artinya air tanah yang letaknya pada dua lapisan tanah yang
kedap air, ada yang sifatnya tertekan dan yang tidak tertekan. Air tanah
dangkal artinya terletak pada aquifer yang dekat dengan permukaan tanah
dan fluktuasi volumennya sangat dipengaruhi oleh adannya curah hujan.

3.1.3 Sistem distribusi air bersih


a. UP-FEED SYSTEM
Dalam sistem ini pipa distribusi langsung dari tangki bawah (ground
tank) dengan pompa langsung disambungkan dengan pipa utama
penyediaan air bersih pada bangunan, dalam hal ini menggunakan
sepenuhnya kemampuan pompa. Karena terbatasnya tekanan dalam pipa
dan dibatasinya ukuran pipa cabang dari pipa utama tersebut, sistem ini
terutama dapat diterapkan untuk perumahan dan gedunggedung kecil yang
rendah. Pembuatan relatif murah tetapi pompa cepat rusak.
Kerugian sistem ini adalah pompa bekerja terus menerus, ketinggian
terbatas karena kekuatan pipa terbatas untuk mengantisipasi tekanan air di
dalamnya.

b. DOWN FEED SYSTEM


Dalam sistem ini air ditampung dulu di tangki bawah (ground tank),
kemudian dipompakan ke tangki atas (upper tank) yang biasanya dipasang
di atas atap atau di lantai tertinggi bangunan. Dari sini air didistribusikan
ke seluruh bangunan. Sistem tangki atap ini cukup efisien diterapkan
karena:
a. Selama airnya digunakan, perubahan tekanan yang terjadi pada alat
plumbing hampir tidak berarti.
b. Sistem pompa yang menaikkan air ke tangki atas bekerja secara
otomatis dengan cara yang sangat sederhana sehingga kesulitan dapat
ditekan.
c. Perawatan tangki sangat sederhana dibandingkan dengan misalnya
tangki tekan.
 Kelebihan down feed system ini adalah:
a. Pompa tidak bekerja secara terus-menerus sehingga lebih efisien dan
awet.
b. Air bersih selalu tersedia setiap saat.
c. Tidak memerlukan pompa otomatis, kecuali untuk sistem pencegah
bahaya kebakaran (sprinkler dan hydrant).
 Kekurangan sistem ini adalah:
a. Membutuhkan biaya tambahan untuk pengadaan tangki tambahan.
b. Menambah beban pada struktur bangunan.
c. Menambah biaya pemeliharaan.

3.1.4 Sistem Penyaluran Pemanas Air ( Hot Water System) Di Gedung Bertingkat
1. Supply air bersih
Dalam perhitungannya, kapasitas air bersih yang perlu
dicadangkan untuk keperluan air panas sebesar 1/3 dari total kebutuhan air
bersih atau 1/3 dari debit kebutuhan total air bersih. Tangki air bersih yang
digunakan secara ekonomis dapat dijadikan satu dengan tangki air bersih
untuk keperluan secara umum.
2. Boiler (tangki pemanas)
Adalah unit pemanas air yang digunakan dalam bangunan berlantai
banyak untuk keperluan supply air panas di bangunan tersebut. Bagian-
bagian boiler:
a. Tangki persiapan/tangki air bersih yang mampu men-supply kebutuhan
pemanasan dalam waktu 1 jam.
b. Alat pemanas (fire tube boiler). Terdiri burner dan sistem kontrol
(sensor)
3. Tangki air panas
Adalah tangki yang berfungsi sebagai penyimpan air panas dengan
cadangan penyimpanan selama minimum 1 jam. Dilengkapi dengan
lapisan isolaso panas sehingga tidak terjadi reduksi panas pada saat
distribusi dilaksanakan. Tangki air panas tersebut harus mampu menahan
panas air sekitar 180° F atau 82°C. Untuk menghindari hal-hal yang tidak
diinginkan, tangki boiler umumnya dilengkapi dengan katup pengaman.
4. Pompa
Dalam hot water system diperlukan pompa, karena pada umumnya
letak boiler ada di bagian bawah bangunan (basement). Apabila letaknya
di bagian bawah bangunan, maka jenis pompa yang diperkukan adalah
pompa tekan.
5. Pemipaan
Pipa air panas mempunyai fungsi yang spesifik yaitu
mendistribusikan air panas untuk bagian yang diperlukan serta menjaga
suhu agar tidak terlalu banak mengalami penurunan. Dengan demikian:
a.Tahan pada suhu tinggi
b.Anti bocor
c.Kedap air
d.Dilapisi dengan serat kaca untuk menahan suhu dengan ketebalan
minimum ¼ inch secara merata di seluruh permukaan pipa
6. Sistem listrik dan panel kontrol
a. Tegangan dan kuat arus listrik harus stabil apabila menggunakan unti
pemanas dengan sistem pemanasan listrik.
b. Panel kotrol menunjukan indikasi dari:
o Volume air panas dalam tanki air panas
o Tekanan air
o Suhu air panas
o Volume bahan bakar apabila mrnggunakan bahan bakar

3.1.5 Karakteristik Limbah Hotel


Limbah- limbah hotel dapat berupa limbah domestik, dan yang
paling dominan adalah limbah jenis organik, seperti kotoran manusia.
Serta air limbah rumah tangga. Sedangkan limbah anorganik berupa
plastik dan bahan-bahan kimia, yang diakibatkan oleh penggunaan
deterjen, sampo dan penggunaan bahan kimia lainnya. Umumnya limbah
domestik tersebut dibuang secara sembarangan dan tidak terkontrol,
sehingga terakumulasi dan mengakibatkan terjadinya masalah pencemaran
lingkungan.
Selain sisa detergen, rumah tangga juga mengasilkan limbah dari
dapur dan limbah bekas mandi. Ketiga limbah ini dikenal dengan nama
greywater atau limbah nonkakus. Rumah tangga juga menghasilkan
limbah kotoran manusia, yang dikenal denganblackwater. Beberapa ahli
sanitasi menambahkan satu kategori lagi untuk limbah tetesan AC dan
kulkas sebagai clearwater. Dalam kehidupan sehari-hari, clearwater
umumnya tidak berjumlah banyak, terutama dari kulkas, sehingga sulit
diolah untuk dimanfaatkan kembali. Tetesan AC jumlahnya sedikit lebih
banyak dan bila ditampung dalam wadah dapat langsung digunakan untuk
keperluan bersih-bersih, misalnya cuci piring atau pakaian.
Umumnya, orang membuang limbah greywater langsung ke
selokan yang ada di depan rumah, tanpa diolah terlebih dahulu. Akibatnya,
sungai yang menjadi tempat bermuaranya selokan tercemar. Warnanya
menjadi coklat dan mengeluarkan bau busuk. Selain bisa menyebabkan
ikan-ikan mati, zat-zat polutan yang terkandung di dalam limbah juga bisa
menjadi sumber penyakit, seperti kolera, disentri, dan berbagai penyakit
lain. Saat ini semua limbah tersebut diresapkan ke dalam tanah, dan kalau
dibiarkan dalam jangka waktu lama suatu ketika akan mencemari air tanah
yang saat ini digunakan untuk memenuhi kebutuhan hotel. Jika hal ini
terjadi, maka air tanah tersebut tidak dapat lagi digunakan untuk
memenuhi kebutuhan air hotel yang memerlukan air dengan kualitas
tinggi. Untuk menghindari hal ini, maka diperlukan sistem penghematan
pemakaian air dan sistem pengolahan air limbah yang dapat
menghilangkan polutan yang ada sehingga lingkungan tetap terjaga
dengan baik. IPAL yang dilengkapi dengan re-use ini ternyata dapat
menjawab dan menyelesaikan kedua persoalan tersebut sekaligus, dimana
sistem IPAL akan mendegradasi polutan yang ada sehingga akanmenjaga
lingkungan dari bahaya pencemaran dan sistem re-use akan mensuplay air
untuk kebutuhan lain sehingga akan terjadi penghematan pemakaian air.
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Kualitas air bersih hotel Djo Front One Inn
Air di hotel ini telah lulus standar fisik air bersih. Airnya jernih, bersih,
tidak berbau, dan tidak berasa. Untuk syarat kimia, biologi tidak dapat dipastikan
karna belum diuji di laboratorium.

Gambar 4.1.1 air di dalam tangki Gambar 4.1.2 air dari keran wc kamar

4.2 Distribusi air bersih hotel Djo Front One Inn


Hotel Djo Front One Inn menggunakan sistem down feed system.karena
air dihotel ini ditampung dulu di tangki bawah (ground tank), kemudian
dipompakan ke tangki atas (upper tank) yang biasanya dipasang di atas atap atau
di lantai tertinggi bangunan. Dari sini air didistribusikan ke seluruh bangunan.
pada bangunan, dalam hal ini menggunakan sepenuhnya kemampuan pompa.
Sumber air di hotel ini ada 3, yaitu 2 sumur bor dan 1 sumur galian tanah. Air
yang berasal dari sumur ditampung ke dalam 3 tangki air. Pengaliran airnya lancar
walaupun musim kemarau. Karena 3 sumur yang ada saling membantu/meng-
backup.
Gambar 4.2.1 3 tangki air Gambar 4.2.2 pompa air

Gambar 4.2.3 pompa sumur bor Gambar 4.2.4 sumur galian

Gambar 4.2.5 sumur bor

4.3 sistem air panas hotel Djo Front One Inn


Hotel Djo Front One Inn menggunakan sistem Solar Water Heater. Air
yang masuk ke boiler berasal dari 3 tangki air yang ada. Sistem kerja solar water
heater dibantu oleh yang namanya tabung air panas atau storage tank yang
fungsinya hampir sama seperti sebuah termos. Kemudian tabung tersebut akan
disambungkan dengan sebuah panel konektor yang fungsinya sebagai tempat
untuk memanaskan air. Panel ini terdiri dari plate absorber yang bertindak seakan
sebagai kompor serta pipa-pipa penghubung yang mengalirkan air panas dari
panel konektor ke tabung air. Pipa air dingin yang menuju ke tabung air mengalir
ke panel konektor ini dan terjadilah proses pemanasan air. Panas air yang ada di
dalam tabung bersuhu sekitar 60 derajat Celsius dan karena adanya dorongan air
dingin, maka air panas itu akan mengalir menuju ke kran. Proses ini juga ada
percampuran antara air panas dengan air dingin agar didapat suhu air panas yang
aman dan tidak berlebihan.
Menurut narasumber, selaku engineer di hotel Djo Front One Inn . Cara
merawat solar water heater agar tetap awet bisa dilakukan dengan cara berikut ini:
 Cek berkala tiap 1 hingga 2 bulan dengan cara:
o Periksa apakah ada kerusakan secara fisik di rangkaian mesin
pemanas airnya.
o Bersihkan semua debu yang menumpuk pada unit mesin termasuk
di bagian aliran pipa.
o Cek apakah apakah tidak ada kebocoran dalam semua komponen
dan apakah komponen masih dapat bekerja dengan benar.
o Cek apakah air vent masih berfungsi dengan baik karena
komponen ini penting sebagai pendingin uap panas jika terjadi
suhu panas berlebihan.
 Cek setiap 6 hingga 2 bulan
o Memeriksa pompa kontrol untuk memastikan suplai air lancar.
Pipa air juga perlu diperiksa untuk menghindari kebocoran akibat
korosi.
o Unit solar water heater perlu dikuras dengan mengganti airnya.
o Cek bagian-bagian ini: pressure valve, one way valve, dan check
valve.
Gambar 4.3.1 Solar Heat Water
4.4 sistem pembuangan air bekas (grey water) hotel Djo Front One Inn
Sumber limbah(grey water), yang ada dari kamar mandi dapur, air bekas
wudhu, air bekas mandi dan lain-lain dialirkan ke drainase dan berakhir di
empang. Alasan owner melakukan hal ini adalah volume grey water yg dihasilkan
tidak terlalu banyak karena fasilitas laundry ada diluar. Namum tetap saja hal ini
dapat merusak kualitas lingkungan terutama sungai. Karena saat ini semua limbah
tersebut dialirkan ke sungai/empang dibelakang hotel.
IPAL yang dilengkapi dengan re-use ini ternyata dapat menjawab dan
menyelesaikan persoalan ini. Namun Hotel Djo Front One Inn belum menerapkan
IPAL tersebut. Instalasi Pengolahan Air Limbah ( IPAL ) Adalah system media
cell ganda yang berbeda fungsi, membuat hasil olahan Instalasi Pengolahan Air
Limbah yang sangat ramah lingkungan, hal ini membantu mengatasi pencemaran
air/ tanah sehingga menjadikan lingkungan bersih dan sehat. IPAL juga dilengkapi
dengan disinfektan tube yang berguna untuk mensterilkan limbah domestik dari
bakteri patogen. tidak membutuhkan lahan yang luas, tidak akan akan pernah
tersumbat, tidak akan pernah korosi karena terbuat dari fiberglass.
Gambar 4.4.1 Drainase
4.5 Sistem pembuangan air kotor (black water) hotel Djo Front One Inn
Hotel Djo Front One Inn mempunyai 2 Septic tank, apabila telah penuh
septic tank tidak disedot seperti cara lama, namun menggunakan inovasi berupa
cairan kimia yang mengandung bakteri-bakteri pengurai yang bertugas untuk
menguraikan limbah-limbah menjadi bahan asal alami yang tidak berbau
Beberapa bakteri/mikroba yang terkandung didalamnya, yaitu :
1. Lactobacilus
2. Sacharomyces
3. Acetobacte
4. Bacilus

Gambar 4.5.1 Septic Tank Gambar 4.5.2 Septic Tank


BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Air Hotel Djo Front One Inn telah lolos syarat fisik air bersih. Syarat
kimia dan biologis belum dapat diambil kesimpulan karena belum diuji
di laboratorium
2. Hotel Djo Front One Inn menggunakan sistem up feed system.
Dilengkapi dengan tiga tangki air dan didukung dua sumur bor dan satu
sumur galian
3. Hotel Djo Front One Inn menggunakan sistem Solar Water Heater
4. Pembuangan Grey Water Hotel Djo Front One Inn berakhir di Empang
belakang sungai
5. Hotel Djo Front One Inn mempunyai 2 Septic tank. Apabila penuh tidak
akan digunakan sistem disedot melainkan dengan memberi cairan kimia
yang me ngandung bakteri pengurai
5.2 Saran
Menurut penulis sebaiknya Hotel Djo Front One Inn tidak membuang
secara langsung grey water ke sungai atau empang , karena akan merusak
ekosistem sungai.
TUGAS REKAYASA LINGKUNGAN
Survey Pengolahan Air Hotel Djo Front One Inn

PENDIDIK

Disusun Oleh :

Kelompok : 5 (Lima)

Anggota :

Mutiara Azzahra Putri (G1B018074)

Muthia Khairunisa (G1B018076)

M. Daffa Fawazi (G1B018078)

M. Fadhil Rahmawan (G1B018080)

M. Disa Syafrizal (G1B018082)

Indri Rahayu Amilia (G1B018084)

Dandi Leonsen (G1B018086)

Ryan Setiawan (G1B018090)

Dosen Pembimbing : Dr. Muhammad Fauzi, S.T, M. T.

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS BENGKULU
2019

Anda mungkin juga menyukai