PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
2017). Air minum merupakan air yang melalui proses pengolahan atau tanpa
2010).
penyediaan air minum yang wajib menjamin air minum yang diproduksinya
pengolahan air baku menjadi air minum dalam bentuk curah dan menjual
langsung kepada konsumen. Setiap DAM harus menjamin air minum yang
diolah harus memenuhi standar baku mutu atau persyaratan kualitas air
berkembang karena di negara maju semua kebutuhan air dipenuhi oleh air
untuk makan dan minum, karena air bersih biasa cukup untuk mencuci dan
keperluan lainnya.
Pada hakikatnya semua air dapat diolah menjadi air minum, dimana
sumber air minum diantaranya air hujan, air permukaan, air tanah dan mata
air. DAMIU umumnya menggunakan air baku dari mata air yang berasal
dari pegunungan, air sumur dalam ataupun dari PDAM. Walaupun air
minum yang dihasilkan oleh DAMIU telah melalui beberapa tahapan dari
air baku yang diolah menjadi air minum, namun tidak dapat menjamin
produk air minum yang dihasilkan akan selalu sama kualitasnya. Tidak ada
jaminan bahwa instalasi pengolahan air akan selalu terpelihara secara efektif
mewajibkan kualitas air yang dihasilkan oleh DAMIU ini akan selalu
Walaupun demikian air minum isi ulang adalah suatu jawaban atas
kebutuhan masyarakat. Air minum yang biasa diperoleh dari depot air
minum isi ulang harganya jauh lebih murah, bisa sepertiga dari produk air
Kabupaten Gowa tumbuh dengan sangat pesat. Hal ini dapat dibuktikan
Indonesia sebesar 64.535 depot air minum yang terdaftar dari data dari
kesadaran masyarakat akan air bersih tetapi semakin lama harga air minum
DAMIU memiliki pangsa pasar sendiri. Harga air minum yang tersedia di
Depot air minum sepertiga dari harga produk air minum dalam kemasan
bermerek, jadi banyak rumah tangga beralih pada air minum isi ulang selain
dengan harga murah air minum isi ulang mudah didapat pada lingkungan
sekitar konsumen. Harga air minum dalam kemasan galon rata-rata Rp.
3.000,00 sampai dengan Rp 6.000,00 harga yang ditawarkan air minum isi
ulang bisa lebih murah karena tidak memerlukan biaya pengiriman dan
B. Rumusan Masalah
ini adalah adakah kandungan Bakteri E.coli, Coliform dan Besi (Fe) dengan
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Tahun 2022
Tahun 2022
dengan pelaksanaan pemeriksaan air minum depot air minum isi ulang
Mikrobiologi dan Kimiawi pada air minum isi ulang pada depot air
Mikrobiologi dan Kimiawi pada depot air minum isi ulang yang
Kecamatan Tinggimoncong
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Air
1. Peranan Air
Air adalah bagian kehidupan manusia, air merupakan bukan hal yang
baru dan tidak ada kehidupan dibumi ini yang dapat berlangsung tanpa air
untuk kehidupan makhluk hidup sehari hari seperti keperluan air minum,
memasak dan mencuci masyarakat yang lebih mengandalkan air dari sumur
bor dan PDAM, Sungai, dan Jika sumber air ini tidak dekat dan tidak dapat
diakses, ada banyak cara untuk mendapatkan air, sehingga air dianggap
manusia terdiri dari air dan sisanya terdiri dari daging dan tulang.
Kandungan air dalam tubuh sekitar 70% dari berat badan, 75% di otak,
75% di jantung, 86% di paru-paru, 86% di hati, 83% di ginjal, 75% di otot,
irigasi, pertanian, mengairi tumbuhan, kolam ikan dan buat minum ternak.
Air berada di alam terus menerus berputar dari satu sumber ke sumber
lainnya melalui proses siklus penguapan, pengendapan, dan aliran. Air dari
beberapa proses, dan kemudian jatuh di permukaan daratan atau lautan sebagai
hujan atau salju. Sumber energi utama bagi air untuk bersirkulasi dari satu
sungai, danau, lautan dan juga terjadi penguapan makhluk hidup seperti
tumbuhan dan hewan yaitu tanah yang mengandung humus yang mengalir ke
tidak larut sebagai mineral. Sifat air ini adalah air lunak, dan rasanya
relatif basi saat dikonsumsi. Namun, dapat dilihat dari proses air hujan
bahwa terdapat gas-gas terlarut dalam air hujan. Kotornya air hujan
tinggi tingkat polusi, semakin banyak polutan yang dihasilkan air hujan
yang tidak berlangsung lama karena hujan relatif bersih dan bebas dari
apabila air dari tanah dan juga air permukaan tidak tersedia. Dari uraian
diatas, bahwa air hujan memiliki beberapa sifat seperti bersifat lunak
dan juga terkandung beberapa zat yang ada pada udara mirip NH3CO,
b. Air Permukaan
Air yang bersumber dari sungai, danau, danau, air laut, dll disebut
air permukaan,. Air permukaan adalah air terbuka, yang mudah tercemar
dan tidak layak untuk diminum langsung oleh manusia. Kualitas air
sungai sangat tergantung pada wilayah yang dilalui sungai tersebut, air
sungai yang dekat hulu biasanya lebih baik daripada menggunakan air di
polusi industri. Air sungai yang digunakan untuk air minum harus diolah
c. Air tanah
karena itu, dibutuhkan pengujian kualitas air pada air tanah yang ketat.
Air harus sesuai dengan kadar kualitas air yang telah ditetapkan oleh
dapat melindungi dan memanfaatkan air pada negara atau daerah yang
a. Air yang digunakan sebagai air minum secara langsung tanpa dilakukan
b. Air yang digunakan sebagai air baku, air minum yang harus diolah
air Golongan C
d. Air yang digunakan untuk keperluan pertanian usaha, diperkotaan,
Akibat kualitas air yang tidak sesuai dengan aturan maka akan terjadi
Depot Air Minum Isi Ulang (DAMIU) merupakan usaha yang mengolah
air baku menjadi air minum secara curah dan menjualnya langsung ke
semua jenis pencemar baik yang bersifat fisik, kimia maupun mikrobiologis.
Depot air minum harus memastikan standar mutu atau persyaratan mutu air
Air baku depot air minum isi ulang dapat (DAMIU) berasal dari air
tanah, mata air/artesis, atau PDAM. Sumber ini menentukan kualitasnya air
yang berasal dari air tanah prosesnya meliputi filtrasi menjadi air bersih (sesuai
Untuk mengolah air baku menjadi air minum di depot air minum isi
a. Tangki penyimpanan adalah wadah air baku yang dapat menampung 3000
liter air
b. Pompa air stainless steel digunakan untuk memompa air baku dari tangki
fungsi yaitu :
1. Media filter pasir aktif untuk menyaring partikel kasar yang mengandung bahan
turunan pasir
2. Filter antrasit dengan penghilangan kekeruhan dengan maksim dan efek yang
efektif.
3. Media filter karbon aktif granular adalah filter karbon yang dapat menyerap
d. Filter mikro adalah adalah saringan yang terbuat dari polyprophylene untuk
e. Flow meter dapat digunakan untuk mengukur aliran masuk galon air.
Adapun persyaratan teknis depot air minum (DAMIU) yaitu pada proses
produksi air minum di depot air minum isi ulang adalah sebagai berikut :
pangan (food grade), harus bebas asal bahan-bahan yang mampu mencemari
6) Tangki, galang, pompa serta sambungan harus terbuat berasal bahan tara
pangan tahan korosi serta bahan kimia yg dapat mencemari air. Tangki
b. Penyaringan.
1) Saringan pasir atau saringan lain yang efektif menggunakan fungsi yang
2) Saringan karbon aktif yang terbuat dari batu bara atau batok kelapa yang
berfungsi menjadi penyerap bau, rasa, warna, sisa khlor dan bahan
c. Desinfeksi
patogen. Proses pengolahan air minum yang saat ini beredar di masyarakat
pencampur ozon lainnya dengan konsentrasi ozon minimal 0,1 ppm dan
kadar ozon sisa 0,06-0,1 ppm setelah pengisian. Selain penggunaan ozon,
1) Ozonisasi
akan lebih aman, selama kemasan tidak bocor, ozon tidak hanya sangat
aman tetapi juga sebagai pembersih air yang efektif. (Sembiring FY,
2008).
dilewati oleh arus yang melompat sehingga secara alami menjadi zat
rusak dan mati. Daya rusak ozon terhadap kandungan mikroba dalam air
tentu saja bergantung pada kelarutan ozon dalam air yang tentunya
karena ozon sendiri cukup berbahaya bagi tubuh manusia bila masuk ke
dalam tubuh, maka setelah membunuh makluk hidup mikro dilakukan
2) Ultraviolet (UV)
sinar ultraviolet gelombang pendek dengan inti mikroba yang kuat. Cara
Tidak ada residu atau produk sampingan selama paparan UV, tetapi agar
dalam waktu satu tahun. Air yang disinari UV harus melewati filter
FY, 2008)
molekul air dapat dengan mudah melewatinya, tetapi molekul lain yang
lebih besar dari molekul air tidak dapat atau mengalami kesulitan untuk
tinggi, hanya air murni yang dapat meresap, sedangkan yang memiliki
air sangat bergantung pada kualitas air baku yang akan diolah, air baku
dengan kandungan klor rendah dan TDS tinggi perlu diolah dengan
3) Wadah yang dibawa konsumen harus diperiksa dan wadah yang dianggap
4) Cuci dengan menggunakan deterjen food grade dan air bersih, lalu bilas
yang higienis.
1) Wajib memiliki Tanda Daftar Industri (TDI) dan Tanda Daftar Usaha
Perdagangan (TDUP)
2) Harus ada surat jaminan penyediaan air baku yang diterbitkan oleh
3) Harus ada laporan hasil pengujian air minum yang diterbitkan oleh
2004).
Proses pengolahan air depot isi ulang yang meliputi 8 tahapan, yaitu :
1) Air baku untuk air minum isi ulang harus dipilih dan diambil dari sumber
4) Proses filtrasi yang terdapat 3 tahapan, yaitu yang pertama adalah filter
pasir yang digunakan untuk menyaring pasir halus yang terdapat dalam air
baku. Kedua yaitu filter mangan zeolit yang bertugas menyaring mangan
dan besi yang belum sempat teroksidasi oleh klorin atau kaporit. Ketiga
organik, detergen, bau, warna, senyawa phenol, logam berat, dan lainya.
6) Proses sterilisasi dapat dilakukan dengan berbagai macam cara yaitu dengan
(Mikro Watt detik persentimeter persegi), dimana air dialirkan pada tabung
secara higienis sehingga tidak ada kontaminan dari lingkungan luar atau
dari galon.
C. Escherichia Coli
terkontaminasi kotoran manusia dan hewan. Penyakit menular yang disebabkan oleh
patogen seperti virus, bakteri dan parasit adalah risiko kesehatan paling umum yang
terkait dengan air minum. Kontaminasi Escherichia coli merupakan masalah penting
dalam pengujian sampel air minum karena bakteri ini digunakan sebagai indikator
1. Definisi
adalah jenis EHEC yang paling penting dan berbahaya yang menjadi perhatian
usus besar manusia dan hewan berdarah panas lainnya. Beberapa jenis E. coli
dan lapisan usus (gastroenteritis). Jika bakteri ini hidup di luar usus (seperti di
ada pada tahap pengolahan air atau makanan yang mengalami kontak dengan
kotoran yang berasal dari usus manusia dan mungkin mengandung bakteri
patogen lain yang berbahaya Center for Disease Control and Prevention (CDC)
minum pada daerah perkotaan harus diberi klorin atau desinfektan lain.
Diketahui bahwa strain E.coli dapat dibagi menjadi lima kelompok, yaitu:
menyerang sel-sel epitel usus besar dan menyebabkan sindrom klinis yang
melekat dan menginfeksi sel mukosa usus kecil. Kolonisasi bakteri ini pada
buruk. ETEC memproduksi dua macam toksin yang berbeda yaitu toksin
tahan Panas (TP) dan toksin tidak tahan panas (TTP). Toksin tahan panas
bersifat labil terhadap panas dan toksin ini adalah protein kecil yang
perlekatan pada sel manusia. EAEC Bisa menyebabkan diare akut dan
konsumsi makanan dan air yang terkontaminasi, atau melalui kontak dengan
hewan, kotoran, dan tanah yang terkontaminasi. Perilaku yang tidak higienis,
terutama setelah dari toilet, dapat memungkinkan E.coli masuk ke dalam tubuh
saat makan atau memberi makan anak. Bakteri ini juga dapat masuk melalui
tangan atau alat yang terkontaminasi tinja. E.coli dapat dengan mudah
mencemari air permukaan di tempat pembuangan sampah yang tidak sehat. Jika
air digunakan sebagai sumber air minum tetapi tidak direbus terlebih dahulu,
diare, muntah, dan masalah pencernaan lainnya. Ada 6 jenis diare patogen
menyebabkan diare yang ditandai dengan nyeri perut hebat yang awalnya
dengan buang air akbar berair sebagai akibatnya tak jarang menimbulkan
(Pelczar, 2005)
2007).
ditandai dengan buang air besar berair di bayi serta pelancong wisata,
gejala mirip dengan gejala klinis oleh infeksi Shygella (tidak berdarah dan
berlendir), tanda-tanda lain yang timbul berupa keram perut dan diare
gejala infeksi yang khas, paling sering menyerang anak-anak pada negara-
negara miskin tanpa peradangan atau demam, namun semua usia bisa
terkena pula dengan jangka saat > 14 hari (Todar. Kenneth, 2008)
Baku mutu E.coli dalam air minum telah diatur dalam Peraturan Menteri
yang diperbolehkan dalam air minum adalah 0 dengan satuan jumlah per 100
D. Coliform
polutan dan kualitas yang tidak memenuhi syarat pada air, makanan, susu.
menghasilkan asam dan gas dalam waktu 48 jam pada 35°C. Kandungan coliform
1. Coliform fekal
Kelompok coliform tinja ini termasuk Escherichia coli yang berasal dari
kotoran hewan atau manusia. Oleh karena itu, keberadaan E.coli di dalam air
2. Coliform non-fekal
ditemukan pada hewan atau tumbuhan yang mati. Untuk menentukan jumlah
Pengecekan keberadaan E.coli dan air didasarkan pada penggunaan media kaldu
laktosa yang ditempatkan dalam tabung reaksi yang dilengkapi dengan tabung
Durham (tabung kecil terbalik yang digunakan untuk menangkap gas yang
tersebut.
E. Besi (Fe)
Kandungan unsur besi banyak terdapat di dalam air tanah maupun didalam
air sumur. Air tanah yang mempunyai konsentrasi karbondioksida yang tinggi
bentuk mineral tidak larut (Fe3-) tereduksi menjadi besi yang larut dalam bentuk
ion bervalensi dua (Fe2-). Konsentrasi besi pada air tanah bervariasi mulai dari
0.01 mg/l – 25 mg/l. Apabila pada konsentrasi tinggi maka dapat menimbulkan
rasa dan bau logam serta menimbulkan warna kuning pada dinding bak serta
bercak-bercak kuning pada pakaian. Air yang mengandung zat besi melebihi baku
mutu yang ditentukan akan menyebabkan air menjadi berwarna, memberi rasa
yang tidak enak dan dapat menimbulkan endapan pada pipa-pipa logam dan bahan
cucian serta dapat menyebabkan peralatan rumah tangga menjadi berkarat. Selain
itu, kelebihan kadar besi dalam tubuh juga dapat menimbulkan efek bagi
Besi (Fe) adalah logam yang dihasilkan dari bijih besi, dan jarang dijumpai
dalam keadaan bebas. Untuk mendapatkan unsur besi (Fe), campuran lain mesti
besibaja, yang bukan hanya unsur besi saja tetapi dalam bentuk alloy (campuran
beberapa logam dan bukan logam, terutama karbon). (Kumpulan Kacaribu, 2008)
Besi dalam bentuk zat besi (Fe) amat penting bagi semua organisme,
bersifat racun terhadap sel. Mengatakan bahwa besi (Fe) bergerak bebas
2008)
semua reaksi kimia penting dalam tubuh. Besi (Fe) juga merupakan komponen
zat besi (Fe) heme, yang banyak ditemukan pada makanan produk hewani, dan
zat besi non-heme (Fe), yang menyumbang lebih dari 85% zat besi (Fe) di
dalam tubuh. diet harian - hari. Heme lebih mudah diserap daripada non-heme.
zat besi non-heme (Fe) meningkat. Kekurangan zat besi (Fe) adalah
tubuh dapat menyebabkan defisiensi zat besi (Fe) dan harus ditangani
dengan suplementasi zat besi. Kekurangan zat besi (Fe) juga dapat
biasanya terjadi pada masa kehamilan karena ibu harus menyediakan zat
besi (Fe) dalam jumlah besar untuk pertumbuhan janin. Anemia akibat
kekurangan zat besi (Fe) juga dapat terjadi jika remaja putri yang sedang
simpanan besi (Fe) dalam tubuh berkurang dan gejalanya adalah: pucat,
kuku berbentuk sendok, kelainan bentuk kuku yang terlihat tipis dan
dan hasil tes darah yang menunjukkan anemia yang ditandai dengan
kadar zat besi (Fe) dan feritin yang rendah (ferritin adalah protein yang
ditandai dengan muntah, diare, dan kerusakan usus. Besi (Fe) dapat
Besi dan mangan sering menjadi masalah dalam penyediaan air untuk
kebutuhan rumah tangga terutama kalau sumbernya adalah air tanah. Dalam
tanah besi (Fe) terdapat sebagai Fe 2 O3 atau sebagai FeS 2 yang sifatnya
sukar larut. Adakalanya terdapat sebagai FeCO 3 yang sukar larut. Namun
karena air tanah biasanya mengandung gas CO2 dalam jumlah cukup berarti
sebagai hasil proses peruraian bahan organik, maka sebagian FeCO3 yang
terdapat pada lapisan tanah menjadi larut melalui reaksi sebagai berikut ;
Air yang tinggi kandungan besi (Fe)-nya bila bersentuhan dengan udara
oksidasi besi (II) menjadi besi (III) berupa endapan koloid berwarna kuning.
ditetapkan bahwa air untuk kebutuhan rumah tangga tidak mengandung lebih
dari 0,3 mg/l besi (Fe). Adanya unsur – unsur besi dalam air diperlukan untuk
memenuhi kebutuhan tubuh akan unsur tersebut. Zat besi (Fe) adalah unsur
Konsentrasi unsur besi (Fe) dalam air yang melebihi ± 2 mg/l akan
menimbulkan noda – noda pada peralatan dan bahan – bahan yang berwarna
putih. Adanya besi dapat pula menimbulkan bau dan warna dan kekeruhan
Berdasarkan uraian dalam tinjauan pustaka, maka dapat dijabarkan kerangka teori
mengenai
FILTRASI
Saringan / Filtrasi
Saringan Karbon Aktif
DESINFEKSI
Ozonisasi
Ultraviolet (UV)
Reserved Osmosis (RO)
Fisik
PROSES E.coli
PENGISIAN Mikrobiologi
Kualitas Air Coliform
Pembilasan
Minum Isi Ulang
Pencucian
Pengisian air Kimiawi Besi (Fe)
Penutupan
Radioaktif
Keterangan
Variabel yang diteliti
konsep yang ingin diamati atau diukur melalui penelitian-penelitian yang akan
Keterangan
Variabel Bebas
Variabel Terikat
Arah Hubungan
Pengisian
b. Variabel Terikat (Dependent Variable) adalah angka variabel yang diduga
nilainya akan berubah karena adanya pengaruh variabel bebas, yang meliputi
2. Kandungan Bakteri Coliform yaitu Total Coliform tiap 100 ml sampel air
3. Kandungan Logam Berat Besi (Fe) yaitu jumlah Besi yang terkandung
Ada atau tidak terdapatnya 1. Positif mengandung E.coli apabila Pemeriksaan Nominal
Kandungan Bakteri
1. coloni yang berwarna biru terdapat coloni bakteri berwarna biru Laboratorium 1. Positif
(Escherichia Coli)
pada bagian belakang plat 2. Negatif jika tidak terdapat coloni bakteri 2. Negatif
Ada atau tidak terdapatnya 1. Positif mengandung coliform apabila Pemeriksaan Nominal
Kandungan Bakteri coloni yang berwarna ungu terdapat coloni bakteri berwarna ungu Laboratorium 1. Positif
2.
Coliform pada bagian belakang plat 2. Negatif jika tidak terdapat coloni bakteri 2. Negatif
Rendah atau tingginya 1. Memenuhi syarat apabila kandungan Fe Pemeriksaan
Nominal
kadar besi (Fe) <=0,3 mg/l Laboratorium
1. Memenuhi
Kandungan Logam
3. 2. Tidak Memenuhi syarat apabila syarat
Berat Besi (Fe)
kandungan Fe > 0,3 mg/l 2. Tidak memenuhi
syarat
Berfungsi atau tidaknya 1. Memenuhi syarat apabila berfungsi Observasi dan Nominal
filtrasi, desinfeksi dan Filtrasi, desinfeksi dan proses pengisian wawancara 1. Memenuhi
4. Sistem Pengolahan proses pengisiannya 2. Tidak Memenuhi syarat apabila syarat
berfungsi Filtrasi, desinfeksi dan proses 2. Tidak memenuhi
pengisian syarat
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
yaitu jenis penelitian yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara
E.coli, Coliform dan kandungan Besi (Fe) pada air minum isi ulang yang ada di
1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di 11 depot air minum isi ulang (DAMIU) yang
Tinggimoncong
2. Waktu Penelitian
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek dan subjek
dengan kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
adalah depot air minum isi ulang yang berada di Kecamatan Tinggimoncong
2. Sampel
menggunakan teknik Total sampling. Sampel yang diambil dalam penelitian ini
3. Penentuan Sampel
a. E.coli
a) Pipet steril
b) Compact dry CF
c) Inkubator
d) Rak tabung
2) Proses pemeriksaan
a) Buka penutup aluminium foil, dan ambil satu plat yang akan
digunakan
segera teteskan kedalam plat (jangan terlalu lama supaya tidak ada
d) Pasang Kembali tuutpnya dan beri label pada plat dengan informasi
yang sesuai
f) Hitung koloni yang berwarna biru pada bagian belakang plat untuk
menghitung CFU/ml
b. Coliform
a) Pipet steril
b) Compact dry CF
c) Inkubator
d) Rak tabung
2) Proses pemeriksaan
a) Buka penutup aluminium foil, dan ambil satu plat yang akan
digunakan
c. Besi
a) Fotometer
b) Tablet Iron HR
c) Batang pengaduk
d) Tabung reaksi 10 ml
2) Proses pemeriksaan
memulai pembacaannya
D. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti
dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih
baik, dalam arti lebih akurat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah
berikut:
1. Uji Laboratorium
kandungan atas apa yang akan diteliti dengan berbagai metode menggunakan
fasilitas laboratorium
2. Wawancara
3. Lembar Observasi
pengamatan langsung ke depot air minum isi ulang. Lembar observasi ini
wawancara terhadap pemilik dan karyawan depot air minum dan pengambilan
sampel air minum secara Bakteriologis dan Kimiawi oleh peneliti di 3 kelurahan
komputer.
Data yang telah dianalisis akan disajikan dalam bentuk tabel dan dianalisa
karakteristik sampel untuk mengetahui kandungan E.coli, Coliform dan Besi (Fe)
pada air minum isi ulang kemudian disimpulkan aman tidaknya untuk
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
yaitu wisata air terjun, wisata kebun teh dan stroberi, wisata alam pohon pinus.
Mengingat wilayahnya yang memiliki udara dingin menjadi ciri khas kota
rata-rata adalah 135 hari dari permukaan laut ke 160 hari. Wilayah kerja
masyarakat terutama pada musim penghujan, faktor jarak dari tempat tinggal ke
Puskesmas yang rata-rata cukup jauh sehingga hal tersebut bisa mempengaruhi
sebagian jalan poros desa sudah diaspal. Namun, di beberapa desa jalan poros
tidak diaspal sama sekali, dan transportasi masyarakat sangat sulit, terutama di
musim hujan
2. Hasil Penelitian
depot air minum isi ulang yang menjadi responden. Setelah diwawancara
mengenai cara penggunaan dan pemeliharaan alat dan bahan yang digunakan
untuk produksi air minum yaitu masih kurang pengetahuan tentang cara
apabila kualitas air minum tersebut tidak memenuhi syarat, sehingga hal
tersebut dipengaruhi oleh faktor pendidikan karena dari hasil wawancara banyak
berpendidikan rendah SD,SMP dan SMA. Dan Adapun hasil observasi disajikan
Tabel 4.1
Hasil Observasi Filtasi (Sistem Pengolahan) Pada Air Minum Isi Ulang
di Kecamatan Tinggimoncong
Hasil Observasi
No Depot Air Minum Tidak Keterangan
Berfungsi
berfungsi
1 A √ Memenuhi Syarat
2 B √ Memenuhi Syarat
3 C √ Memenuhi Syarat
4 D √ Memenuhi Syarat
5 E √ Memenuhi Syarat
6 F √ Memenuhi Syarat
7 G √ Memenuhi Syarat
8 H √ Memenuhi Syarat
9 I √ Memenuhi Syarat
10 J √ Memenuhi Syarat
11 K √ Memenuhi Syarat
Sumber : Data Primer 2022
Berdasarkan tabel 4.1 yaitu hasil observasi pada sarana filtrasi pada
Tabel 4.2
Hasil Observasi Desinfeksi (Sistem Pengolahan) Pada Air Minum Isi Ulang
di Kecamatan Tinggimoncong
Hasil Observasi
Depot Air
No Tidak Keterangan
Minum Berfungsi
Berfungsi
1 A √ Memenuhi Syarat
2 B √ Tidak Memenuhi Syarat
3 C √ Tidak Memenuhi Syarat
4 D √ Tidak Memenuhi Syarat
5 E √ Tidak Memenuhi Syarat
6 F √ Memenuhi Syarat
7 G √ Memenuhi Syarat
8 H √ Memenuhi Syarat
9 I √ Memenuhi Syarat
10 J √ Memenuhi Syarat
11 K √ Memenuhi Syarat
Sumber : Data Primer 2022
Tabel 4.3
Hasil Observasi Proses Pengisian (Sistem Pengolahan) Pada Air Minum Isi
Ulang di Kecamatan Tinggimoncong
1 A √ √ √ √ Memenuhi syarat
2 B √ √ √ √ Memenuhi syarat
3 C √ √ √ √ Memenuhi syarat
4 D √ √ √ √ Memenuhi syarat
5 E √ √ √ √ Memenuhi syarat
Tidak memenuhi
6 F √ √ - √
syarat
Tidak memenuhi
7 G √ √ - √
syarat
Tidak memenuhi
8 H √ √ - √
syarat
9 I √ √ √ √ Memenuhi syarat
10 J √ √ √ √ Memenuhi syarat
11 K √ √ √ √ Memenuhi syarat
menggunakan air minum yang berasal dari 11 depot air minum yang tersebar
air baku dari Mata air dan PDAM. Penelitian dilakukan dengan mengambil
sampel air yang telah diolah dan disiapkan untuk didistribusikan ke konsumen,
Besi (Fe). Adapun hasil pemeriksaan dapat disajikan dalam bentuk tabel
sebagai berikut:
Tinggimoncong
Tabel 4.4
Hasil Pemeriksaan E.coli Pada Air Minum Isi Ulang
di Kecamatan Tinggimoncong
Kandungan E.coli
No Sampel Keterangan
Positif Negatif
1. A √ Memenuhi syarat
2. B √ Memenuhi syarat
3. C √ Memenuhi syarat
4. D √ Memenuhi syarat
5. E √ Memenuhi syarat
6. F √ Memenuhi syarat
7. G √ Memenuhi syarat
8. H √ Memenuhi syarat
9. I √ Memenuhi syarat
10. J √ Memenuhi syarat
11. K √ Memenuhi syarat
Kecamatan Tinggimoncong
Tabel 4.5
Hasil Pemeriksaan Coliform Pada Air Minum Isi Ulang
di Kecamatan Tinggimoncong
Kandungan Coliform
No Sampel Keterangan
Positif Negatif
1. A √ Memenuhi Syarat
2. B √ Tidak Memenuhi Syarat
3. C √ Tidak Memenuhi Syarat
4. D √ Tidak Memenuhi Syarat
5. E √ Tidak Memenuhi Syarat
6. F √ Tidak Memenuhi Syarat
7. G √ Tidak Memenuhi Syarat
8. H √ Tidak Memenuhi Syarat
9. I √ Memenuhi Syarat
10. J √ Memenuhi Syarat
11. K √ Memenuhi Syarat
Sumber : Data Primer 2022
mengandung coliform.
f. Hasil Pemeriksaan Besi Pada Air Minum Isi Ulang di Kecamatan
Tinggimoncong
Tabel 4.6
Hasil Pemeriksaan Besi Pada Air Minum Isi Ulang
di Kecamatan Tinggimoncong
Kadar yang
No Sampel Hasil Keterangan
diperbolehkan
1. A 0,01 mg/l Memenuhi Syarat
2. B 0,07 mg/l Memenuhi Syarat
3. C 0,03 mg/l Memenuhi Syarat
4. D 0,01 mg/l Memenuhi Syarat
5. E 0,05 mg/l Memenuhi Syarat
6. F 0,1 mg/l 0,3 mg/l Memenuhi Syarat
7. G 0,2 mg/l Memenuhi Syarat
8. H 0,09 mg/l Memenuhi Syarat
9. I 0,04 mg/l Memenuhi Syarat
10. J 0,04 mg/l Memenuhi Syarat
11. K 0,05 mg/l Memenuhi Syarat
Sumber : Data Primer 2022
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi, maka pada Pada tabel 4.1 Hasil
Observasi Filtasi (Sistem Pengolahan) di 11 depot air minum isi ulang air yang
melalui proses filtrasi yang terdiri dari saringan yang terbuat dari pasir atau bahan
lain yang efektif dengan fungsi yang sama, bahan yang digunakan minimal 80%
partikel silika yang fungsinya untuk menyaring partikel kasar. Filter karbon aktif
dari batok kelapa yang berfungsi sebagai penyerap bau, rasa, warna, sisa klorin
dan organik. Filter terakhir adalah filter halus dengan ukuran maksimal 10
mikron, diperoleh hasil observasi 3 DAMIU (F,G,H) tidak berfungsi dengan baik
filtrasinya hal ini dikarenakan jarangnya pemilik dan karyawan mengganti dan
merawat bahan dan saringan air di depot tersebut. Dan pada tabel 4.2 Hasil
dan sinar UV di 11 depot air minum isi ulang setelah diobservasi 7 DAMIU
dengan sarana desinfeksi berfungsi dengan baik dan 4 DAMIU (B,C,D,E) sarana
desinfeksi tidak berfungsi dengan baik / rusaknya alat desinfeksi yang ditandai
dengan air yang keluar setelah proses pengisian tidak panas dan lampu UV juga
tidak mengeluarkan sinar dan terakhir dirawat beberapa tahun yang lalu.
Pada tabel 4.3 hasil observasi pada proses pengisian di 11 DAMIU sesuai
prosedur mulai dari pembilasan sampai penutupan sesuai hasil observasi terhadap
DAMIU dan Hasil wawancara dengan pemilik dan karyawan depot air minum
yang menjelaskan proses pengolahan air minum isi ulang yang melalui beberapa
tahap hingga air minum tersebut siap didistribusikan ke konsumen yang sebelum
air diolah, air baku ditampung didalam tangka penampungan yang tara pangan
yaitu tanpa bahan yang akan mencemari air, peneliti mendapati 3 depot air
pada proses pengisian air ke wadah (galon), hal itu dikarenakan tingginya
Dan dari hasil observasi dan wawancara, hal itu sangat berhubungan dengan
coliform dan pada kimiawi yaitu Besi (Fe) yang mengacu pada Permenkes
pemeriksaan air minum tersebut yaitu Pada table 4.1 didapatkan hasil semua
sampel air minum isi ulang tidak mengandung bakteri E.coli setelah dilakukan
pemeriksaan dengan masa inkubasi selama 2x24 jam dengan suhu 35-37 0C. dan
pada tabel 4.2 dengan parameter Coliform setelah dilakukan inkubasi selama 2x24
jam maka dari 11 sampel depot air minum 4 sampel air minum tidak mengandung
yang ditandai dengan terdapatnya coloni bakteri berwarna ungu pada plat
Compact dry CF. Dan pada tabel 4.3 hasil pemeriksaan besi (Fe) menggunakan
alat photometer 11 sampel depot air minum mengandung sesuai kadar yang
diperbolehkan <0,3 mg/l. Sehingga dari hasil yang di dapat menunjukkan bahwa
kualitas air minum pada 7 depot air minum isi ulang yang ada di Kecamatan
Tinggimoncong kualitas air minumnya terhindar dari cemaran fisik dan kimia,
namun tidak terhindar dari cemaran biologi. Maka, dapat disimpulkan bahwa
depot air minum tersebut tidak memenuhi syarat kesehatan sedangkan 4 Depot air
minum isi ulang terhindar dari cemaran fisik, biologi dan kimia sehingga aman
dikomsumsi untuk masyarakat tinggimoncong dan pada 7 depot air minum yang
tidak memenuhi syarat, Hal tersebut dimungkinkan karena adanya beberapa hal,
yaitu, dimana proses proses pengolahan seperti filtrasi, alat desifeksi tidak
berfungsi dengan baik dan proses pengisian air yang tidak sesuai dengan prosedur
yang seharusnya. Misalnya pada proses filtrasi 3 depot air minum jarang
mengganti filter yang digunakan, dan pada proses pengisian air menggunakan
selang dan pada proses desinfeksi 4 depot air minum tersebut tidak berfungsi alat
sehingga dalam kenyataannya Coliform masih belum dapat dihilangkan dari air
minum yang telah diolah tersebut, dan dalam proses pengolahan tidak dilakukan
dengan baik, dan peralatan yang digunakan masih belum memenuhi syarat karena
pemeliharaan peralatan yang digunakan masih kurang baik. Ada beberapa faktor
yang dapat menyebabkan adanya kandungan bakteri dalam air minum, antara lain
terjadi pencemaran pada saat pengolahan atau proses pengolahan (filtrasi dan
penyakit karena merupakan media yang baik untuk bersarang dan berkembangnya
vektor penyakit. Penggunaan air di bawah standar, terutama dalam hal kualitas
ditularkan langsung melalui air disebut penyakit yang ditularkan melalui air.
Air minum adalah air yang higienis dan siap untuk diminum, baik yang
sudah diolah maupun yang belum diolah sesuai dengan Peraturan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia No. 492/MENKES/PER/IV/2010 tentang
persyaratan air minum. Air minum yang ideal harus jernih, tidak berwarna, tidak
berasa dan tidak berasa. Air minum juga tidak boleh mengandung bakteri patogen
menunjukkan bahwa air yang dihasilkan DAMIU tidak layak untuk diminum
langsung. Bahkan saat ini, sistem kekebalan tubuh masih reseptif dan memperkuat
tubuh terhadap penyakit. Namun, dalam beberapa kasus, sistem kekebalan tubuh
yang lemah dan cemaran yang bisa berbahaya bagi tubuh kita.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
mengandung Besi (Fe) yang sesuai kadar yang diperbolehkan yaitu <0,3 mg/l
4. Hasil Observasi pada depot air minum isi ulang di kecamatan tinggimoncong
B. Saran
1) Bagi Pemilik dan karyawan DAMIU agar selalu mengikuti prosedur
laboratorium Kesehatan
3) Bagi Konsumen sebaiknya berhati hati dalam memilih Depot air minum
masak terlebih dahulu karena kontaminasi bisa saja terjadi mulai dari
dalam galon