Anda di halaman 1dari 16

ANALISA DAN METODE PERHITUNGAN

BIAYA PEKERJAAN UTILITAS DAN


FINISHING BANGUNAN
(PERTEMUAN KE – 14)
UTILITAS BANGUNAN

Utilitas Bangunan
adalah kelengkapan penting untuk bangunan yang mempermudah pengguna
gedung untuk mencapai kebutuhan dasar seperti kenyamanan, keselamatan,
kemudahan komunikasi, kesehatan, dan mobilitas.

Berikut macam-macam sistem utilitas yang akan ditemukan di sebuah bangunan :


1. Sistem Air
adalah sistem utilitas bangunan yang wajib dimiliki oleh semua bangunan,
yang akan menyuplai air bersih kepada penghuni bangunan dan mengelola air
limbah.
Sistemair bersih dibagi menjadi 2 bagian :
Plumbing adalah sistem pipa yang digunakan untuk mendistribusikan air
bersih ke seluruh rumah.
Sanitasi adalah sistem pembuangan limbah air.
2. Sistem Elektrik
adalah sistem yang sangat penting untuk bangunan yang harus dirancang
dengan baik dan harus memenuhi standar keamanan.
Konsep sistem elektrik adalah untuk :
Perletakan stop kontak
Saklar lampu
Dudukan lampu
Sekring listrik
Generator

3. Sistem Pencahayaan
ada 2 macam yaitu :
Cahaya alami berasal dari sinar matahari, selain untuk menghemat listrik,
bisa juga untuk membunuh kuman dan mengandung vitamin D.
Cahaya buatan berasal dari lampu yang berfungsi untuk pencahayaan
malam hari.
4. Sistem Ventilasi
adalah utilitas bangunan yang menetralkan suhu sehingga nyaman untuk para
penghuni gedung. Sistem ini dilakukan dengan metode penghawaan alami /
bisa juga dengan alat dam mesin khusus seperti AC.

5. Sistem Komunikasi
adalah utilitas bangunan untuk komunikasi didalam gedung seperti perangkat
informasi dan komunikasi, serta hubungan ke jaringan televisi, telephone dan
internet.
Macam-macam utilitas bangunan untuk sistem komunikasi adalah :
WIFI
TV Kabel
Jaringan LAN

6. Sistem Pencegah Kebakaran


adalah sistem utilitas bangunan yang wajib dimiliki oleh bangunan-bangunan
tinggi untuk menghindari korban jiwa dan untuk menghindari terganggunya
proses produksi barang dan jasa, serta kerusakan lingkungan gedung.
Jenis-jenis bangunan pada sistem pencegahan kebakaran setidaknya harus
memenuhi kriteria struktur utama yaitu :
Bangunan Kelas A, Struktur bangunan harus tetap tahan terhadap gempuran
api minimal selama 3 jam,
Yang termasuk banguan Kelas A yaitu gedung hotel, pusat perbelanjaan,
tempat hiburan, rumah sakit, dll.
Bangunan Kelas B, Struktur utama bangunannya harus tahan minimal selama
2 jam terhadap kebakaran.
Yang termasuk bangunan Kelas B yaitu perumahan bertingkat, asrama, serta
fasilitas sosial seperti sekolah dan tempat ibadah.
Bangunan Kelas C, harus mampu bertahan selama 1 jam apabila terjadi
kabakaran, yaitu bangunan 1 lantai dan sederhana.
Bangunan Kelas D, bangunan yang tidak tercakup ke dalam kelas A, B, C dan
diatur tersendiri, seperti instalasi nuklir dan gudang-gudang senjata/mesin.
Beberapa persyaratan yang diperlukan untuk mencegah bahaya kebakaran
pada bangunan antara lain :
Mempunyai bahan struktur utama dan finishing yang tahan api.
Mempunyai jarak bebas dengan bangunan-bangunan disebelahnya /
terhadapi lingkungannnya.
Melakukan penempatan tangga kebakaran sesuai dengan persyaratan.
Mempunyai pencegahan terhadap sistem elektrikal
Mempunyai pencegahan terhadap sistem penangkal petir.
Mempunyai alat kontrol untuk ducting pada sistem pengkodisian udara.
Mempunyai sistem pendeteksian dengan sistem alarm, sistem
automatic.smoke, dan heat ventilating.
Mempunyai alat kontrok tehadap lift,
Melakukan komunikasi dengan stasiun komando, untuk sistem pemadam
kebakaran.
Untuk menghindari terjadinya kebakaran pada suatu bangunan, diperlukan
suatu cara / sistem pencegahan kebakaran bahaya kebakaran seperti :
Merencanakan / menentukan lokasi area pada perencanaan denah bangunan
spt area core bangunan, tangga kebakaran, ruangan-ruangan khusus, dll.
Menentukan bahan-bahan / finishing bangunan yang bersifat tahan api, tidak
mudah terbakar, dan tidak menghasilkan asap apabila terbakar.
Merencakana letak dan jenis tangga kebakaran
Menentukan letak alat-alat pemadam kebakaran spt :
a. Di dalam ruangan : sprinkler, detector, hydrant, fire extinghuiser, gas, lift
kabakaran
b. Diluar gedung : hydrant umum, pompa kabakaran.
Merencanakan posisi helipad (bila ada)
Merencanakan jalan masuk / akses untuk mobil pemadam kebakaran pada
halaman gedung, terutama untuk mencapai sarana / peralatan pemadam
kebakaran.
Menentukan posisi pintu –pintu ruangan yang karena letak dan fungsi
ruangannya harus membuka keluar
7. Sistem Transportasi dalam bangunan
adalah sistem utilitas bangunan yang diperlukan untuk mengangkut penghuni
bangunan ke tingkat yang lebih tinggi atau eleboh rendah. Seperti contoh
eskalator.

8. Sistem Keamanan
adalah untuk memberikan perlindungan dan rasa aman bagi penghuni gedung dari hal-
hal yang berkaitan dengan kriminalitas dan terorisme, serta memaksimalkan
pengawasan disekitar area banguanan, seperti pemasangan kamera CCTV, hydrant,
Tabung pemadam kebakaran, smoke detector, extinguisher, sensor detectore gate, door
emergency, dll.
SYARAT-SYARAT MUTU DAN BAHAN PLUMBING

Dalam perencanaan pelaksanaan plumbing, ada beberapa syarat yang harus


kita perhatikan seperti :
Tidak menimbulkan bahaya kesehatan
Tidak menimbulkan gangguan suara
Tidak menimbulkan gangguan radiasi
Tidak merusak perlengkapan bangunan
Intalasi harus kuat dan bersih.

Pada instalasi plumbing harus menggunakan bahan-bahan yang mutu


bahannya memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
Daya tahan bahan harus lama, minimal 30 tahun
Permukaan harus halus dan tahan air
Tidak ada bagian-bagian yang tersembunyi / menyimpan kotoran pada bahan-
bahan.
Bebas dari kerusakan, baik mekanis maupun yang lain
Mudah pemeliharaannya.
Memenuhi peraturan-peraturan yang berlaku.
PERANCANGAN PENGUDARAAN / PENGHAWAAN

AC dibagi dalam beberapa alat yang digunakan untuk mendinginkan ruang seperti :
AC Window untuk ruangan kecil
AC split
AC Sentral untuk mendinginkan ruangan yang besar

AC Sentral terdiri dari 3 bagian mesin spt :


Mesin pendingin (Cooling Tower ).
Chiller dan pompa, dimana mesin ini mendapatkan air dingin dan merubah
refrigerant / freon untuk mendinginkan air yang akan disalurkan ke mesin AC
Mesin AC pendingin / Air Handling Unit / AHU
PERANCANGAN PENANGKAL PETIR

Pengamanan bangunan bertingkat dari bahaya sambaran petir perlu dilakukan


dengan memasang suatu alat penangkal petir pada puncak bangunan tersebut.

ada 3 macam sistem penangkal petir yaitu :


Sistem konvensional /franklin
Sistem sangkar faraday
Sistem radio aktif / sistem semi radio aktif / sistem thomas
PERANCANGAN TRANSPOTASI DALAM BANGUNAN

Suatu bangunan tinggi dan besar perlu adanya alat angkut / tranportasi untuk
manusia dalam rangka melancarkan lalu lintas. Alat angkut itu berupa :
Vertikal berupa elevator / lift
Horizontal berupa conveyor
Miring berupa escalator

Alat angkut berupa kereta untuk manusia dan barang pada bangunan yang
tinggi lebih dar 4 lantai dibagi berupa :
Lift penumpang digunakan untuk mengangkut manusia
Lift barang digunakan untuk mengangkut barang
Lift uang / makan digunakan untuk mengangkut uang (di bank) dan makanan
Lift pemadam kebakaran, digunakan untuk mengangkut barang.
PERANCANGAN LANDASAN HELIKOPTER

Bangunan yang tinggi lebih dari 10 lantai / dengan ketinggian 40 m, dianjurkan


untuk membuat suatu landasan helikopter yang berfungsi sebagai tempat
helikopter mendarat supaya dapat dengan mudah dan cepat memberikan
pertolongan apabila terjadi kebakaran.

Landasan helikopter diatas bangunan harus mempunyai persyaratan sebagai


berikut :
Harus sudah diperhitungkan kekuatan struktur yang dapat menahan berat
helikopter sebesar 2.284 kg
Mempunyai landasan dengan ukuran radius tertentu dari jenis helikopter
khususnya dinas kebakaran / keamanan kepolisian atas ijin dinas perhubungan
udara.
Landasan terletak dibagian paling atas tidak boleh terganggu adanya
penangkal petir , antena-antena, dsb
Landasan dihubungkan dengan tangga penghubung menuju lantai atap
bangunan.
PERANCANGAN PEMBERSIH LUAR BANGUNAN

Untuk mebersihkan bangunanbertingkat tinggi (lebih dari 4 lantai), sebaiknya


menggunakan alat pembersih luar bangunan yang disebut dengan gondola.

Alat ini terdiri dari kereta yang dapat memuat 1, 2, dan 3 orang pekerja, dan
memiliki mesin penggerak secara manual / otomatis yang digerakkan oleh
pekerjanya.
FINISHING BANGUNAN

Finishing Bangunan
adalah pekerjaan akhir sebuah kegiatan pembangunan gedung, jalan ,
jembatan, maupun kegiatan yang lainnya.

Berikut fungsi dari pekerjaan finishing bangunan yaitu :


Untuk menambah nilai estetika pada sebuah bangunan agar terlihat lebih indah
dan menarik
Untuk melapisi bagian-bagian yang harus ditampilkan dengan bahan lain.
Untuk merapikan setiap bagian konstruksi agar terlihat sempurna
Untuk menambah keawetan bangunan tersebut

Anda mungkin juga menyukai