Anda di halaman 1dari 11

TUGAS UTILITAS

I. ESSAY

1. CCTV (Closed Circuit Television) berfungsi untuk memonitor suatu ruangan melalui layar televisi/
monitor, dengan menampilkan gambar dan rekaman kamera yang dipasang di setiap sudut ruangan oleh
bagian keamanan. Biasanya untuk bangunan kantor-kantor, atau perusahaan-perusahaan yang
membutuhkan keamanan yang tinggi.

Peralatan yang diperlukan:


a. Kamera;
b. Monitor televisi;
c. Kabel koaxial; Timelaps Video recorder, dan
d. Ruangan sekuriti.

2. A. Lantai perpindahan untuk menuju lift-lift lokal dalam zone diatasnya.


B. Tempat berkumpul sementara bila terjadi keadaan darurat (kebakaran,
gempa bumi 0 sambil menunggu pertolongan.
C. Karena ada lift-lift lokal yang melayani zone-zone, maka diperlukan ruang mesin lift langsung di
atasnya.

3. Sistem pencengahan kebakaran aktif meliputi :


- Alat pengindraan / peringatan dini (Detektor)
Kecepatan evakuasi orang pada bangunan pada saat kebakaran baru saja terjadi akan
mengurangi kemungkinan banyaknya penghuni / pengguna bangunan yang mengalami
celaka/luka. Untuk keperluan ini, detector asap dan panas akan memberikan peringatan dini
dan dengan demikian memberikan banyak manfaat pada bangunan , karena biasanya evakuasi
orang keluar gedung membutuhkan waktu yang cukup panjang.
Ada beberapa jenis detector yang digunakan di dalam gedung , yaitu :
Fotoelektrik
Detector ionisasi Detector api Detector panas
Fotoelektronik

- Hidran dan Selang kebakaran

Berdasarkan lokasi kebakaran , jenis hidran dibagi atas :

1. Hidran bangunan (Kotak Hidran-Box Hydrant)

Lokasi dan jumlah hidran dalam bangunan diperlukan untuk menentukan kapasitas pompa
yang digunakan untuk menyemprotkan air. Hidran perlu ditempatkan pada jarak 35m satu
dengan lainnya, karena panjang selang kebakaran dalam kotak hidran adalah 30m ,
ditambah sekitar 5m jarak semprotan air. Pada atap bangunan yang tingginya lebih dari 8
lantai , perlu juga disediakan hidran untuk mencegah menjalarnya api ke bangunan yang
bersebelahan.

2. Hidran halaman (Pole Hydrant)

Hidran ditempatkan diluar bangunan pada lokasi yang aman dari api.

3. Hidran kota (Fire Hydrant)

Hidran kota bentuknya sama dengan hidran halaman , tetapi mempunyai dua atau tiga
lubang untuk selang kebakaran.

Komponen hidran kebakaran terdiri dari : sumber air , pompa-pompa kebakakaran , selang
kebakaran , penyambungan , dan perlengkapan lainnya.
- Sprinkler

Jika kebakaran terjadi pada bangunan-bangunan tinggi yang kesulitan dalam mengadakan
pemadaman, harus menggunakan alat pemadam kebakaran tambahan yang bersifat otomatis,
tidak dilakukan secara manual atau dengan tenaga manusia.

Sistem Penyediaan Air


Penyediaan air untuk sprinkler dapat diusahakan melalui:
- Tangki gravitasi, harus diletakkan sedemikian rupa sehingga airdapat menghasilkan aliran
daya tekanan cukup pada setiap kepalasprinkler.
- Tangki bertekanan, harus selalu tensi 2/3 dari volume dan diberitekanan 5 kg/ cm2.Jaringan
air bersih khusus untuk pipa sprinkler.

-Pasokan air
Untuk keperluan praktis , air dapat diperoleh dengan menyedot air dari kolam renang , waduk ,
saluran roil kota atau sungai. Pengambilan air juga cukup efektif , asal saja pipa yang digunakan
telah dipertimbangkan terhadap kemungkinan terjadinya korosi.
Pasokan air dari luar harus ditanam di dalam tanah dan jika seandainya dipasang di atas
permukaan tanah , maka pipa perlu ditopang oleh struktur yang tidak akan runtuh pada saat
terjadi kebakaran.
a. Tangki Air
Untuk bangunan tinggi , diperlukan tangki air di atas bangunan untuk menyediakan air
dengan tekanan tinggi yang dibutuhkan untuk penyemprotan melalui hidran di
bawahnya. Air yang tersimpan di dalam tangki harus cukup untuk kebutuhan awal
terjadinya api (sekitar 30menit), dimana waktu itu diperkirakan adalah waktu yang
cukup bagi mobil barisan pemadan kebakaran untuk melakukan persiapan. Tangki
dengan kapasitas 25m3cukup untuk memasok kebutuhan dua hidran yang beroperasi
selama sekitar 30 menit.

b. Tekanan air
Pada umumnya, tekanan air tidak cukup kuat untuk hidran / selang kebakaran yang
ditempatkan pada ketinggian lebih dari 14m dari permukaan tanah.
Untuk efektivitas pengoperasian , tekanan hidran harus dapat menjangkau ketinggian
antara 26-66 m (0.5kg/cm²). Jika tekanan air terlalu rendah ,jarak semprotan air menjadi
pendek, sebaliknya jika tekanan terlalu tinggi, selang sulit dikendalikan. Pada bangunan
yang sangat tinggi , (>40m) , tekanan hidran perlu dibagi dalam tingkatan agar
memenuhi kriteria yang disyaratkan.

Sistem pencengahan kebakaran pasifmeliputi :


- Konstruksi Tahan Api
Konsep konstruksi tahan api terkait pada kemampuan dinding luar , lantai , dan atap
untuk dapat menahan api di dalam bangunan atau kompartemen. Dulu , sistem yang
mengukur ketahanan terhadap kebakaran dihitung dalam jumlah jam, dan kandungan
bahan struktur tahan api. Namun sekarang , hal itu dianggap tidak cukup, dan spesifikasi
praktis yang digunakan adalah suatu konstruksi yang mempunyai tingkat kemampuan
untuk bertahan terhadap api.

- Pintu Keluar
Beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh pintu keluar
a. Pintu harus tahan terhadap api sekurang-kurangnya dua jam.
b. Pintu harus dilengkapi minimal 3 engsel.
c. Pintu juga harus dilengkapi dengan alat penutup pintu otomatis.
d. Pintu dilengkapi dengan tuas/tungkai pembuka pintu yang berada di luar ruang
tangga (kecuali tangga yang berada di lantai dasar, berada di dalam ruang tangga) dan
sebaliknya menggunakan tuas pembuka yang memudahkan , terutama dalam keadaan
panic (panic bar).
e. Pintu dilengkapi dengan tanda peringatan “TANGGA DARURAT-TUTUP KEMBALI”
f. Pintu dapat dilengkapi kaca tahan api dengan luas maksimal 1m² dan diletakkan di
setengah bagian atas dari daun pintu.
g. Pintu harus di cat dengan warna merah.

- Koridor dan Jalan Keluar


Koridor dan jalan keluar harus dilengkapi dengan tanda yang menunjukan arah dan
lokasi pintu keluar. Tanda “EXIT” atau “KELUAR” dengan anak panah menunjukan arah
pintu keluar atau tangga kebakaran / darurat, dengan kuat cahaya tidak kurang dari
50lux dan luas tanda minimum 155cm² serta ketinggian huruf tidak kurang dari 15cm
(tebal huruf minimum 2cm).

- Kompartemen
Kompartemen merupakan konsep yang penting dalam usaha penyelamatan manusia
dalam menghadapi bahaya kebakaran. Gagasan dasarnya adalah menahan dan batasi
penjalaran api agar dapat melindungi penghuni atau pengguna bangunan dan barang-
barang dalam bangunan untuk tidak secara langsung bersentuhan dengan sumber api.

- Evakuasi Darurat
a. Tangga darurat / Tangga kebakaran
Pada saat terjadinya kebakaran atau kondisi darurat, terutama pada bangunan tinggi ,
tangga kedap api/asap merupakan tempat paling aman dan harus bebas dari gas
panas dan beracun. Ruang tangga yang bertekanan diaktifkan secara otomatis pada
saat kebakaran. Pengisian ruang tangga dengan udara segar bertekanan positif akan
mencegah menjalarnya asap dari lokasi yang terbakar ke dalam ruang tangga. Tekanan
udara tidak boleh melampaui batas aman.

b. Evakuasi darurat pada bangunan tinggi


Suatu sistem baru-baru ini dikembangkan di Amerika Serikat yaitu dengan
memanfaatkan udara dinamik. Pada saat evakuasi darurat , dimana tangga dan lift
tidak lagi berfungsi , maka penghuni akan menggunakan sejenis sabuk pengaman yang
dikaitkan pada gulungan kabel. Begitu gulungan terkunci , yang merupakan perangkat
kipas udara yang kokoh dan diangkur pada bangunan, maka orang yang dapat
melompat dan mendarat di tanah dengan selamat. Tahanan dari bilah baling-baling
kipas udara akan berputar pada saat gulungan kabel terurai pada kecepatan di bawah
3.7m/s.

- Pengendalian asap
Beberapa media yang dapat mengendalikan asap sangat tergantung dari fungsi dan luas
bangunan , diantaranya :
- Jendela , pintu , dinding / partisi dan lain-lain yang dapat dibuka sebanding dengan
10% luas lantai.
- Saluran ventilasi udara yang merupakan sistem pengendalian asap otomatis. Sistem ini
dapat berupa bagian dari sistem tata udara atau ventilasi dengan peralatan mekanis
(exhaust fan / blower).
- Ventilasi di atap
- Sistem penyedotan asap melalui saluran kipas udara di atas bangunan.
4. Untuk bangunan-bangunan bertingkat tinggi. Pembagian sistem instalasi penangkal petir:
- Sistem Konvensional/ Franklin
Batang runcing dan bahan copper spit dipasang paling atas dan dihubungkan dengan
batang tembaga menuju ke elektroda yang ditanahkan. Batang elektrocfa pentanahan
dibuat bak kontrol untuk memudahkan pemeriksaan d^n pengetesan.Sistem ini cukup
praktis dan biayanya murah, tapi jar^gkauannya terbatas.

-Sistem Sangkar Faraday


Hampir sama dengan Siistem Franklin, tetapi dapat dibuat lebih memanjang sehingga
daerah jangkauannya lebih luas.

-Sistem Radioaktif atau Semi-Radioaktif Thomas


Pemasangannya tidak perlu dibuat tinggi karena sistem payung yang digunakan dapat
melindunginya.

5. a. Shaft untuk menyedot asap


Shaft yang terdapat pada tangga darurat berfungsi untuk menyedot asap , agar tidak mengisi
ruang tangga darurat.
b. Shaft untuk lubang kabel
Shaft lubang kabel harus tipikal , selain berkesan rapi , juga memudahkan dari segi struktur dan
arsitektur.
c. Shaft untuk pompa air
Shaft ini juga harus tipikal , berfungsi untuk lewatnya pipa-pipa air bersih , kotor , dan kotoran.

I. STUDI KASUS

1. Perhitungan :
Diketahui :
Jumlah lantai = 10 lantai
Luas lantai = 600 m²
Floor to floor = 4m
PHC = 8%
Kecepatan lift = 180 m/menit = 3 m/detik (10 lantai)
Kapasitas = 14 orang
Jumlah penumpang = 80% x 14 orang = 11 orang

Beban puncak lift


𝑃𝐻𝐶 (𝑎−𝑐)𝑛
𝐿= 𝑏

Maka,
𝑃𝐻𝐶 (𝑎−𝑐)𝑛
𝐿= 𝑏

= 0,08 (600−1,5𝑁.11)10
10
10
(0,08 × 600 × 10)−(0,08 × 1,5𝑁 × 11 × 10)
= 10

480−13,2𝑁
= 10

= 𝟒𝟖 − 𝟏, 𝟑𝟐𝑵

- Daya angkut satu kereta dalam 5 menit


5 × 60 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘 × 𝑃
𝐻𝐶 =
𝑅𝑇
300 𝑃𝑁
=
𝑅𝑇

- RT (Round Trip Time)


- Pintu kereta membuka di lantai dasar = 2 detik
- Penumpang masuk 1,5 detik x kapasitas kereta
1,5 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘 × 11 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔 = 16,5 detik
- Pintu kereta menutup kembali = 2 detik
- Pintu kereta membuka di setiap lantai
(𝑛 − 1) × 2 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘 = (10 − 1) × 2 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘 = 18 detik
- Penumpang meninggalkan kereta di setiap lantai
1,5 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘 × 11 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔 = 16,5 detik
- Pintu kereta menutup kembali di tiap lantai
(𝑛 − 1) × 2 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘 = (10 − 1) × 2 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘 = 18 detik
- Perjalanan kereta pulang pergi
2(𝑛−1)𝑡 2(10−1)4
= = 24 detik
𝑠 3
3.5
- Pintu kereta membuka di lantai dasar = 2 detik

RT = 99 detik

- Daya angkut N kereta dalam 5 menit


300 × 11 × 𝑁
𝐻𝐶 =
99
= 𝟑𝟑, 𝟑𝟑 𝑵

- Persamaan
L = h
𝑃𝐻𝐶 (𝑎−𝑐)𝑛 300 𝑃𝑁
=
𝑏 𝑅𝑇

Sehingga:
48 − 1,32 𝑁 = 33,33 𝑁
48 = 33,33 𝑁 + 1,32 𝑁
48 = 34,65 𝑁
𝑁 = 1,3
= 1 Lift
2. Perhitungan
Diketahui:
Luas Lantai (A) = 600 m2
CU = 60 % atau 65%
LLF = 0,7 atau 0,8
TL = 40 watt
Q = 75 atau 80 lumen

N= ExA
` Qlampux CU x LLF
= 300lux x 900m²
3000 x 65% x 0.8
= 270000
1560
= 173.07 buah = 174 buah
- Menggunakan lampu TL 40watt single dan berbaris linear 174 x 1 x {10 (ballast) + 40 ( lampu )]
= 8700 watt

3. Luas Atap = 600 m2


Curah Hujan Rata-rata = 600-800 mm/m2/jam = 8-10 liter/menit

Jawab :
- Curah hujan = 600 𝑚2 × 8 − 10 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟/𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
= 4800 - 6000 liter/menit

- Luas atap 600m² , dalam table paling efisien menggunakan diameter 5” dengan kapasitas
990 liter/menit.

- Jika curah hujan 4800 liter/menit , maka air hujan yang mengalir ke bawah dalam waktu 1 x
4800 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟/𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
5” = = 4,84 = 5
990 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟/𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
Untuk mempercepat pembuangan air diperlukan pipa 5” sebanyak 5 buah yang tersebar
letaknya sehingga air di atas atap pada saat tertentu akan terbuang keluar dalam waktu 1 menit.

- Jika curah hujan 6000 liter/menit , maka air hujan yang mengalir ke bawah dalam waktu 1 x
6000 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟/𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
5” = = 6.06 = 6
990 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟/𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡

Untuk mempercepat pembuangan air diperlukan pipa 5” sebanyak 6 buah yang tersebar
letaknya sehingga air di atas atap pada saat tertentu akan terbuang keluar dalam waktu 1 menit.

Anda mungkin juga menyukai