Anda di halaman 1dari 18

10.

Penerapan K3 Pada Gedung


Bertingkat
Pencegahan dan Penanggulangan Terhadap
Bahaya Kebakaran Pada Gedung Bertingkat

• Melalui pelatihan atau fire drilling secara berkala


diharapkan pengguna gedung mampu mengidentifikasi
potensi penyebab kebakaran dilingkungan tempat
kerjanya dan melakukan upaya pemadaman kebakaran
dini.
• Kebakaran terjadi karena bertemunya 3 unsur yaitu
bahan yang dapat terbakar; suhu penyalaan/titik nyala
dan zat pembakar (O2 atau udara)
• Untuk mencegah terjadinya kebakaran adalah dengan
mencegah bertemunya salah satu dari dua unsur lainnya
• Berdasarkan pemahaman karakteristik kebakaran
pada bangunan yang umumnya cellulosic fire maka
pengamanan terhadap kebakaran mencakup hal-hal
sebagai berikut:
- Pengendalian lewat perancangan bangunan yang
diarahkan pada upaya meminimalisasi timbulnya
kebakaran dan intensitas terjadinya kebakaran, yang
menyangkut minimasi beban api, rancangan sistem
ventilasi, sistem kontrol asap, penerapan sistem
kompartemenisasi yang dikenal sebagai sistem
proteksi pasif
- Pengendalian lewat perancangan sistem supresi
kebakaran untuk meminimasi dampak
terjadinya kebakaran, melalui rancangan
pemasangan sistem deteksi & alarm kebakaran,
sistem pemadam basis air (sprinkler, selang
kebakaran, hose reel), sistem pemadam basis
kimia (apar, pemadam khusus) dan sarana
pendukungnya (disebut sistem proteksi aktif)
- Pengendalian lewat tata kelola bangunan yang
mengantisipasi terjadinya bahaya kebakaran
didasarkan pada analisis potensi bahaya
kebakaran, analisis resiko dan penaksiran bahaya
kebakaran (fire hazard assessment) sesuai tahap-
tahap pertumbuhan kebakaran dalam ruangan.
Tata kelola ini sering disebut sebagai Fire Safety
Management yang mencakup kondisi sebelum,
pada saat dan setelah kejadian kebakaran
• Sebab-Sebab Kebakaran pada Gedung
- Kebakaran karena sifat kelalaian manusia,
seperti kurangnya pengertian pengetahuan
penanggulangan bahaya kebakaran, kurang hati-
hati dalam menggunakan alat dan bahan yang
dapat menimbulkan api, kurangnya kesadaran
pribadi atau tidak dislipin
- Kebakaran karena peristiwa alam, terutama
berkenaan dengan cuaca, sinar matahari, letusan
gunung berapi, gempa bumi, petir, angin dan
topan
- Kebakaran karena penyalaan sendiri, sering terjadi
pada gudang bahan kimia dimana bahan bereaksi
dengan udara, air dan juga dengan bahan-bahan
lainnya yang mudah meledak atau terbakar
- Kebakaran karena kesengajaan untuk tujuan
tertentu, misalnya sabotase, mencari keuntungan
ganti rugi klaim asuransi, hilangkan jejak
kejahatan, tujuan taktis pertempuran dengan
jalan bumi hangus
• Peralatan Pemadaman Kebakaran pada Gedung
- Air, bahan alam yang melimpah, murah dan tidak
ada akibat ikutan (side effect), sehingga air paling
banyak dipakai untuk memadamkan kebakaran.
Persedian air dilakukan dengan cadangan bak-bak
air didekat daerah bahaya, alat yang diperlukan
berupa ember atau slang/pipa karet/plastik
- Pasir, bahan yang dapat menutup benda terbakar
sehingga udara tidak masuk sehingga api padam.
Caranya dengan menimbunkan pada benda yang
terbakar menggunakan sekop atau ember
- Karung goni, kain katun, atau selimut basah
sangat efektif untuk menutup kebakaran dini
pada api kompor atau kebakaran dirumah
tangga, luasnya minimal 2 kali luas potensi api
- Tangga, gantol dan lain-lain sejenis,
dipergunakan untuk alat bantu penyelamatan
dan pemadaman kebakaran
• Fasilitas Penunjang Pemadam Kebakaran pada
Gedung
- Fire alarm secara otomatis akan mempercepat
diketahuinya peristiwa kebakaran.
- Jalan petugas, diperlukan bagi petugas yang
datang menggunakan kendaraan pemadam
kebakaran, kadang harus mondar-mandir/keluar
masuk mengambil air, sehingga perlu jalan yang
memadai, keras dan lebar, juga untuk keperluan
evakuasi
Instalasi Penangkai Petir
• Resiko Kerusakan Akibat Sambaran Petir
- Sambaran petir dapat mengakibatkan beberapa
kerusakan:
* Kematian dan korban jiwa
* Kerusakan mekanis pada bangunan
* Kerusakan Thermal
• Sistem Pengaman pada Gedung
- Instalasi bangunan yang menurut letak, bentuk,
penggunaannya dianggap mudah terkena sambaran
petir dan perlu dipasang penangkal petir:
* Bangunan tinggi seperti gedung bertingkat,
menara dan cerobong pabrik
* Bangunan-bangunan tempat penyimpanan
bahan yang mudah terbakar atau meledak
* Bangunan-bangunan sarana umum
* Bangunan yang berdasar fungsi khusus perlu
dilindungi
- Untuk bangunan dengan atap datar yaitu
bangunan yang memiliki selisih tinggi antara
bumbungan dan lisplang kurang dari 1 m maka
sistem yang sesuai adalah sistem faraday yaitu
sistem penangkal petir keliling pada atap datar
- Untuk banguan dengan atap runcing atau
selisih tinggi bumbungan dan lisplang lebih
dari 1 m maka sistem yang sesuai adalah
metode fraklin yaitu sistem penangkal petir
dengan elektroda batak (fiial)
• Ruang Proteksi Konvensional
- Pemilihan besarnya sudut proteksi ini
menyatakan tingkat proteksi yang diinginkan
- Semakin kecil sudut proteksi maka semakin
tinggi tingkat proteksi yang diperoleh (semakin
baik), namun semakin mahal biaya
pembangunannya
• Ruang Proteksi Non Konvensional
- Ruang proteksi menurut model elektro
geometri hampir sama dengan ruang proteksi
berdasarkan konsep lama yaitu berbentuk ruang
kerucut juga, hanya saja bidang miring dari
kerucut tersebut melengkung dengan jari-jari
tertentu
• Prosedur Pemeliharaan Instalansi Penangkal Petir
- Program pemeliharaan secara periodik sebaiknya
dilakukan untuk semua instalansi penangkal petir
Frekuensi dari pemeliharaan tergantung pada hal-
hal:
* Cuaca dan lingkungan yang berhubungan
dengan degradasi
* Kerusakan aktual akibat petir
* Tingkat proteksi yang telah ditetapkan untuk
bangunan gedung
- Program pemeliharaan hendaknya berisi kegiatan:
* Pengencangan semua konduktor Sistem
Penangkal Petir (SPP) dan sistem komponen
* Pemeriksaan kontinuitas listrik pada instalasi SPP
* Pengukuran resistans bumi dari terminasi bumi
* Pemeriksaan gawai proteksi surya (GPS) dan
penggantian GPS yang rusak
* Pemeriksaan untuk menjamin efektivitas SPP
tidak berkurang setelah menerima tambahan atau
terjadinya perubahan dalam bangunan gedung
dan instalansi
• Panduan Keselamatan Selama Aktivitas Petir
Berlangsung
*

Anda mungkin juga menyukai