Anda di halaman 1dari 4

SISTIM DARURAT

Keadaan darurat adalah situasi/kondisi/kejadian yang tidak normal dengan karakteristik, seperti:
1. Terjadi tiba-tiba
2. Mengganggu kegiatan/organisasi/kumunitas
3. Perlu segera ditanggulangi
4. Keadaan darurat dapat berubah menjadi bencana (disaster) yang mengakibatkan banyak korban
atau kerusakan, dengan jenis-jenis keadaan darurat seperti:
 Natural hazard (Bencana Alamiah)
a. Banjir, Kekeringan, Angin topan, Gempa, Petir
 Technological Hazard (KegagalanTeknis)
a. Pemadaman listrik, Bendungan bobol, Kebocoran nuklir, Peristiwa
Kebakaran/ledakan, Kecelakaan kerja/lalulintas, Huru hara, Perang, Kerusuhan
Untuk mengetahui keadaan dalam kondisi darurat perlu diberitahukan kepada masyarakat atau pengguna
kegiatan atau bangunan yang mendiaminya, dengan cara menggunakan Fire Alarm.
Penggunaan Fire Alarm sebagai pemberitahuan akan adanya bahaya maka alat tersebut dipasang untuk
mendeteksi kebakaran seawal mungkin, sehingga tindakan pengamanan yang diperlukan dapat segera
dilakukan, dimana alarm kebakaran akan berbunyi bilamana:
a. Ada aktivasi manual alarm (manual break glass atau manual call point), Ada aktivasi dari detektor
panas maupun asap, Ada aktivasi dari panel/control room
SISTIM PEMADAMAN KEBAKARAN
 Suatu bangunan gedung memiliki potensi terjadinya kebakaran. Dimana dalam perencanaan
awal, maka perancang harus merencanakan pemilihan material bangunan yang tahan terhadap
bahaya kebakaran. Menurut Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.26/PRT/M/2008 tentang
persyaratan system pengamanan kebakaran pada bangunan gedung dan lingkungan dijelaskan
bahwa:
 Pengelolaan sistem pencegahan kebakaran adalah upaya mencegah terjadinya musibah
kebakaran atau meluasnya area kebakaran ke ruangan lain, atau upaya pencegahanya meluasnya
kebakaran ke gedung atau bangunan lainnya.
 Gedung perkantoran, apartemen, gedung kantor bahkan mall pasti mempunyai sistem proteksi
kebakaran tersediri. Manfaat utama sistem pemadam kebakaran adalah untuk pencegahan serta
perlindungan terhadap kebakaran. Mencegah kebakaran pada gedung dapat dilakukan dengan
dua cara yaitu:
a. Fire Sytem Security : Langkah pertama adalah melengkapi bangunan dengan Fire
Security System seperti peralatan pemadam kebakaran yang lengkap yang dapat
bekerja secara otomatis seperti:
a. Detector Api, Sprinkle, Alarm Asap, Ataupun secara manual seperti: Fire Hydrant, Fire
Extinguisher atau Alat Pemadam Api, Fire Alarm Button, Fire Axe
CARA PEMADAMAN KEBAKARAN
1. Cara penguraian yaitu cara memadamkan dengan memisahkanatau menjauhkan bahan / benda-
benda yang dapat terbakar.
2. Cara pendinginan yaitu cara memadamkan kebakaran denganmenurunkan panas atau suhu.
Bahan airlah yang paling dominandigunakan dalam menurunkan panas dengan
jalanmenyemprotkan atau menyiramkan air ketitik api.
3. Cara Isolasi / lokalisasi yaitu cara pemadaman kebakarandengan mengurangi kadar / prosentase
O2 pada benda-bendayang terbakar.
Bahan peadam kebakaran yang banyak dijumpai dan dipakaipada saat ini antara lain :
Bahan pemadam Air, Bahan pemadam Busa (Foam), Bahan pemadam Gas CO2, Bahan pemadam, powder
kering (Dry chemical), Bahan pemadam Gas Halon (BCF), Bahan pemadam Air- Bahan pemadam air mudah
didapat, harga murah, dapat digunakandalam jumlah yang tak terbatas bahkan tidak perlu beli/gratis.
– Air disamping menurunkan panas/suhu (mendinginkan) dapat pula menahan/menolak dan mengusir
masuknya oksigen apabila dikabutkan. Pada saat ini bahan pemadam kebakaran air banyak
digunakandengan sistim/bentuk kabut (Fog), karena mempunyai beberapa kelebihan jika dibandingkan
dengan pancaran air antara lain :
1. Mempunyai kemampuan menyerap panas (pendingainan ) lebihbesar. 1 liter air yang dipancarkan
dapat menyerap panas 30 kcal,sedangkan bila dikabutkan 1 liter air dapat menjadi uap sebanyak
1.600 lt dan akan menyerap panas sampai 300 kcal.
2. Peyemprotan nozzel lebih mudah dikendalikan, dengan mengaturnozzel pancaran dapat
dikendalikan bahkan sistim kabut (fog)
3. Menghasilkanudara segar
4. Dapat digunakan pada kebakaran minyak (Zat cair)
Keuntungan dan kerugian bahan air :
Keuntungan: sebagai media pendingin yang baik, mudah didapat dan besar jumlahnya, biaya eksploitasi
rendah
Kerugian : menghantar listrik, dikapal dapat mengganggu keseimbangan(stabilitas), dapat merusak
barang-barang berharga tertentuseperti alat-alat elektronik, menambah panas apabila terkena karbit
kopramentah, atau bahan-bahan kimia tertentu,
Bahan pemadam Busa (Foam)- Bahan pemadam busa efektif untuk memadamkan kebakaran kelas
B(minyak, solar dan cairnya), untuk memadamkan kebakaran bendapadat (Kelas A) kurang baik , Seperti
diketahui bahwa pemadam kebakaran dengan bahan busaadalah dengan cara isolasi yaitu mencegah
masuknya udara dalamproses kebakaran (api), dengan menutup/menyelimuti permukaanbenda yang
terbakar sehingga api tidak mengalir.
Menurut proses pembuatannya terdapat dua jenis busa yaitu :
Busa kimia ( Chemis ), Busa mekanis- Busa kurang sesuai untuk disemprotkan pada permukaan cairan
yangmudah bercampur dengan air (Alkohol, spirtus) karena busa mudah larut dalam air
Bahan pemadam Gas CO2- Bahan pemadam kebakaran CO2 atau karbon dioksida berupagasdan dapat
digunakan untuk memadamkan segala jenis kebakaranterutama kelas C. Dengan menghembuskan gas
CO2 akan dapatmengusir dan mengurangi prosentase oksigen (O2) yang ada diudarasampai 12 % – 15 %-
Gas CO2 ini lebih berat dari pada udara dan seperti gas-gas lain tidakmenghantar listrik, tidak berbau dan
tidak meninggalkan bekas/bersih.
Bahan pemadaman Tepung (powder) kimia kering (drychemical)- Dry chemical dapat digunakan untuk
semua jenis kebakaran,- Tidak berbahaya bagi manusia / binatang karena tidak beracun,
Bahan dry chemical disebut sebagai bahan pemadam kebakaranyang berfungsi ganda (multi purpose
extinguisher) Tidak menghantar listrik,- Powder berfungsi mengikat oksigen (isolasi) dan juga dapat
mengikatgas-gas lain yang membahayakan, Dapat menurunkan suhu,- Mudah dibersihkan dan tidak
merusak alat-alat,
JARINGAN LISTRIK
Konsumen listrik di Indonesia dengan sumber dari PLN atau Perusahaan swasta lainnya dapat dibedakan
sebagai berikut.
1. Konsumen Rumah Tangga
Masing-masing rumah dayanya antara 450 VA s.d. 4.400 VA, secara umum menggunakan sistem
1 fasa dengan tegangan rendah 220 V/380 V dan jumlahnya sangat banyak.
2. Penerangan Jalan Umum (PJU)
Pada kota-kota besar penerangan jalan umum ini sangat diperlukan oleh karena bebannya berupa
lampu dengan masing-masing daya tiap lampu/tiang antara 50 VA sampai dengan 250 VA
bergantung pada jenis jalan yang diterangi, maka sistem yang digunakan 1 fasa dengan tegangan
rendah 220 V/380 V.
3. Konsumen Pabrik
Jumlahnya tidak sebanyak konsumen rumah tangga, tetapi masing-masing pabrik dayanya dalam
orde ratusan kVA. Penggunaannya untuk pabrik yang kecil masih menggunakan sistem 1 fasa
tegangan rendah (220V/380V), untuk pabrik-pabrik skala besar menggunakan sistem 3 fasa dan
saluran masuknya dengan jaringan tegangan menengah 20 kV.
4. Konsumen Komersial
Yang dimaksud konsumen komersial antara lain stasiun, terminal, KRL (Kereta Rel Listrik), hotel-
hotel berbintang, rumah sakit besar, kampus, stadion olahraga, mall, supermarket, dan
apartemen. Rata-rata menggunakan sistem 3 fasa, untuk yang kapasitasnya kecil dengan
tegangan rendah, sedangkan yang berkapasitas besar dengan tegangan menengah 20KV.
Kapasitas pemakaian listrik pada beberapa jenis usaha, dikelompokkan:
Komponen dan peralatan utama perlistrikan pada gedung / bangunan tersebut terdiri dari:

Anda mungkin juga menyukai